Anda di halaman 1dari 3

CONTOH

ANALISIS KRITIS

1. Ongley, E. D. 1996. Control of Water Pollution from Agriculture, Chapter 3.


Fertilizers as Water Pollutans. Burlington, Canada: GEM/Water Collaborating Centre,
Canada Centre for Indland Waters. http://www.fao.urg/docrep/W2598E/W2598e00. htm.
Diases tanggal...........................
2. Tujuan penulis: menyampaikan informasi bahwa pupuk (organik maupun anorganik)
dan pupuk kandang (dari kotoran hewan) dapat menyebabkan polusi pada air
permukaan maupun air tanah. Bahaya yang timbul dari pencemaran pupuk adalah
kerusakan ekossistem seperti eutrofikasi, erosi, tanah menjadi miskin nutrisi, dan
pencemaran air tanah sebagai sumber air minum. Kegiatan restorasi untuk mereduksi
bahaya pencemar pupuk membutuhkan dana yang besar, oleh sebab itu perlu usaha
untuk mengelola daerah pertanian.
3. Fakta-fakta penting:
a) Pupuk dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu pengayaan air permukaan oleh nutrien
tumbuhan. Gejala-gejala dan dampak dari proses eutrofikasi adalah: peningkatan
produksi dan biomasa alga dan makrofita, perubahan karakteristik habitat, produksi
toksin atau racun oleh beberapa ganggang, peningkatan ongkos pengoperasian
suplai air, deoksigenasi air, pengisian dan penyumbatan saluran air oleh gulma air
(halaman.).
b) Pupuk dapat mencemari air tanah, menyebabkan tidak dapat lagi digunakan sebagai
air minum menurut standar baku yang ada (halaman)
c) Pertanian di Eropa bertanggung jawab 60% total pencemaran nitogen melalui sungai
ke Laut Utara, dan 24% dari beban total fosfor. Pertanian juga memberikan
sumbangan beban nitrogen 65% di atmosfer di atas Laut Utara dan 55% di Laut
Baltik.
d) Kotoran hewan juga mencemari air melalui air larian, infiltrasi dan penguapan
amonia yang menambah pengasaman air dan tanah.
e) Unsur N dan P di alam mengalami siklus
f)

Untuk menekan dampak pupuk anorganik terhadap air perlu dilakukan pengelolaan
dengan menerapkan: pajak pupuk, kebutuhan akan perencanaan pupuk, pencegahan
leaching nutrien setelah musim tanam dengan meningkatkan jumlah tanaman
penutup, mempromosikan dan mensubsidi metode pemupukan yang lebih baik,
mengembangkan pupuk yang ramah lingkungan, serta membatasi penggunaan
pupuk.

g) Langkah-langkah

yang

diterapkan

untuk

mengurangi

dampak

akibat

limbah

peternakan: mengatur jumlah maksimum hewan per hektar tanah, mengelola jumlah
maksimum limbah/kotoran yang diberikan ke tanah, memberikan pajak pada
1

kelebihan limbah, mengubah komposisi makanan untuk mereduksi jumlah nutrien


dan logam berat
h) Kerugian ekonomi akibat degradasi lingkungan sebagai akibat dari pencemaran
pupuk sangat besar seperti yang dihitung di Hungaria, Brazil, Zimbabwe, Costa Rica,
Malawi, Mali dan Mexico.
i)

Akuakultur

juga

mengakibatkan

pencemaran

lingkungan.

Dampak

lingkungan

akuakultur pada perairan adalah akibat dari komposisi bahan makanan ikan, feses
ikan, dan beberapa bahan kimia lainnya misalnya biosida, desinfektan, dan obat.
Akuakultur juga mengakibatkan masalah lingkungan seperti penyakit, introduksi
spesies eksotik, dampak terhadap komunitas bentik, eutrofikasi air, dan interbreeding
antara spesies budidaya dengan spesies liar yang akan mengganggu stabilitas
genetik populasi liar.
j)

Untuk mengurangi fosfat yang ada di dasar danau dalam rangka restorasi danau
dapat dilakukan dengan pengerukan, maupun dengan oksigenasi dan perlakuan
kimia untuk memobilisasi fosfor.

4. Pertanyaan
a) Bagaimanakah metode yang mudah untuk mengukur tingkat trofik suatu perairan?
b) Mengapa eutrofikasi menyebabkan pendangkalan perairan?
c) Bagaimana mengendalikan eutrofikasi di perairan?
d) Bagaimana dampak pertanian terhadap status trofik perairan?
e) Bagaimana kotoran hewan dapat menyebabkan eutrofikasi?
f)

Dengan jalan apakah pupuk, kotoran hewan mencemari lingkungan?

g) Bagaimana kebijakan yang perlu diterapkan dalam mengelola pupuk anorganik agar
tidak mencemari lingkungan?
h) Bagaimana menghitung kerusakan lingkungan akibat pemupukan dengan pupuk
anorganik?
i)

Apakah eutrofikasi yang terjadi di perairan Indonesia (lihat Lampiran 1) diakibatkan


oleh kegiatan pertanian?

j)

Apakah kegiatan pertanian di Indonesia (yang mengandalkan pupuk anorganik) telah


menyebabkan degradasi lingkungan di beberapa tempat?

k) Adakah peraturan (di Indonesia) yang mengatur penggunaan pupuk agar tidak
mencemari lingkungan?
l)

Bahan makanan seperti apakah yang sebaiknya digunakan di akuakultur sehingga


tidak mencemari lingkungan?

m) Bagaimana merestorasi lingkungan yang rusak akibat eutrofikasi?


n) Bagaimana merestorasi lingkungan tanah yang mengalami penurunan nutrien?
2

6. Konsep penting: eutrofikasi, status trofik perairan, pupuk anorganik, pupuk organik, air
larian, leacing, erosi, akuakultur, restorasi danau, tanaman penutup tanah, manajemen
kualitas air sebagai dampak dari pupuk, aspek ekonomi dampak pupuk
7. Refleksi diri (apa yang anda ketahui saat ini, apa manfaat tulisan tersebut bagi
anda, apa yang anda ingin ketahui lebih banyak)
Saya merasa bahwa dampak sistem pertanian monokultur yang mengandalkan pupuk
menyebabkan degradasi lingkungan seperti eutrofikasi perairan, kerusakan nutrien
tanah, dan erosi. Dampak tersebut di Indonesia belum diperhatikan, meskipun telah
terjadi di mana-mana. Kebiasaan menggunakan pupuk anorganik telah menyebabkan
ketergantungan terhadap pupuk tersebut, sehingga para petani rentan terhadap
kebijakan pupuk yang dikeluarkan oleh pemerintah mapun perilaku perdagangan pupuk.
Sebagai

orang

yang

sering

bertemu

dengan

guru

dan

mahasiswa/siswa

saya

berkewajiban memberi informasi kepada mereka akan bahaya pupuk bagi lingkungan.
Saya

merasa

kita

semua

(terutama

yang

bekerja

di

bidang

pertanian)

perlu

mengembangkan: pupuk organik yang tidak mencemari lingkungan, program pertanian


polikultur, metode pemupukan yang tepat, analisis keseimbangan nutrien tanahtumbuhan. Para ahli lingkungan atau siapa saja yang concern terhadap lingkungan juga
perlu mengadakan studi mengenai perilaku pupuk terhadap lingkungan, sehingga dapat
memberikan warning kepada pemakai pupuk bila ditemukan adanya kerusakan
lingkungan. Kalau para ahli pertanian dan lingkungan belum dapat mewujudkan hal
tersebut sekarang, kita harapkan anak didik yang telah diberi wawasan dapat
mewujudkan keinginan tersebut di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai