Berdasar struktur kimiawinya , secara garis besar anestetik lokal dibagi
dalam 2 golongan, yaitu golongan amide-amide dan golongan ester-amide. Perbedaan pokok keduanya adalah dalam hal metabolismenya. Golongan ester-amide dimetabolisir di plasma, sedangkan golongan amide-amide di hepar. Dengan demikian, pasien dengan gangguan fungsi hepar tidak dibenarkan mendapatkan anestestik lokal golongan amide- amide. Dikenal 3 macam anestetik lokal, yaitu Prokain, Lidokain dan Bupivakain. Perbedaan ke 3 jenis anestetik lokal tersebut terlihat pada tabel dibawah ini.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Golongan Onset Durasi Metabolisme Dosis Max Potensi Toksisitas
Lidokain 2% adalah = 2 gram per 100ml 2000 mg per 100ml 20 mg per 1 ml Dengan demikian dosis maksimal lidokain 2% untuk orang berat badan 50kg adalah 6 x 50 mg = 300 mg atau hanya sebanyak 15 ml saja. Apabila diperlukan dosis pakai yang besar misalnya lebih dari 20 ml, maka dapat ditempuh dengan dua cara : 1. Encerkanlah lidokain 2% menjadi larutan 1% dengan menambahkan aquabidest dengan jumlah yang sama. 2. Tambahkan adrenalin 1 strip (dari spuit 2 ml) kedalam 20 ml larutan anestesi lokal, dengan demikian dapat meningkatkan dosis maksimal, menambah pula durasinya sampai 50% dengan cara ini didapat larutan I : 200.000 adrenalin. Refrensi : SMF Anestesiologi FK UNDIP/ RSUP dr.Kariadi Semarang, get it from : https://www.scribd.com/doc/179358159/ANESTESI-LOKAL-doc
Half Life Ceftriaxone
Ceftriaxone merupakan cephalosporin spektrum luas semisintetik yang diberikan secara IV atau IM. Kadar plasma rata-rata cetriaxone setelah pemberian secara tunggal infus intravena 0,5;1 atau 2 gr dalam waktu 30 menit dan IM sebesar 0,5 atau 1 g pada orang dewasa sehat Ceftriaxone diabsorpsi lengkap setelah pemberian IM dengan kadar plasma maksimum rata-rata antara 2-3 jam setelah pemberian. Dosis multipel IV atau IM dengan interval waktu 12-24 jam, dengan dosis 0,5-2g menghasilkan akumulasi sebesar 15-36 % diatas nilai dosis tunggal. Setelah pemberian dosis 0,15-3g, maka waktu paruh eliminasinya berkisar antara 5-8 jam, volume distribusinya sebesar 5,70-13,5 L, klirens plasma 0,50-1,45 L/jam dan klirens ginjal 0,32-0,73 L/jam. Refrensi : https://www.scribd.com/doc/85816437/CEFTRIAXONE Penentuan Kalori Diet Pada Anak Untuk kemudahan praktek klinis, kebutuhan kalori ditentukan berdasarkan: I.
Kondisi sakit kritis (critical illness) :
II. Kondisi tidak sakit kritis (non critical illness)
1. Gizi baik/kurang: Kebutuhan kalori ditentukan berdasarkan berat badan ideal dikalikan RDA menurut usia tinggi (height age). Usia-tinggi ialah usia bila tinggi badan anak tersebut merupakan P50 pada grafik. Kebutuhan nutrien tertentu secara khusus dihitung pada kondisi klinis tertentu13. a. Tatalaksana Gizi Buruk menurut WHO, atau b. Berdasarkan perhitungan target BB-ideal
Pemberian kalori awal sebesar 50-75% dari target untuk menghindari
sindrom refeeding 2. Obesitas: Target pemberian kalori adalah
Pemberian kalori dikurangi secara bertahap sampai tercapai target.
Referensi : Rekomendasi IDAI, Asuhan Nutrisi Pediatrik. 2011 get it from : http://www.idai.or.id/wp-content/uploads/2013/02/Rekomendasi-IDAI_AsuhanNutrisi-Pediatrik.pdf Insisi Gridiron Insisi Oblikus Insisi Gridiron Insisi Kocher atau subkostal adalah insisi oblik yang mengikuti batas kostae dan mengarah ke medio-proksimal. Insisi ini memberikan pajanan baik untuk pembedahan bilier dan bariatrik, serta dapat diperpanjang secara bilateral bila perlu. Banyak pembuluh darah segmental dan saraf yang terpotong bersama serabut otot oblikus eksternal, transversal dan rektus abdominis. Arah dari insisi McBurney atau Gridiron adalah medio-caudal, insisi ini mengikuti arah serabut otot oblikus eksterna, pembuluh segmental dan saraf sehingga kerusakan minimal. Insisi ini juga membagi 3 lapis otot abdomen sejajar dengan arah seratnya. Waktu untuk melakukan insisi dan hilangnya darah sebanding dengan insisi transversal.
Refrensi :
1. Skandalakis JE, Colborn GL, Weidman TA, et al. Editors. Skandalakis