REFLEKSI DIRI I

A. Kegiatan
Memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan Persepsi Sensori:
Halusinasi Pendengaran
B. Analisa Situasi
Tn. W dirawat di RSJ dengan alasan masuk ketawa-ketawa sendiri bahkan berbicara
sendiri, marah-marah tanpa sebab bahkan mengamuk. Klien mengatakan ada suara yang
mengajaknya untuk berbincang-bincang. Pertama kali memberikan asuhan keperawatan,
saya mencoba memperkenalkan diri dan duduk disebelah klien. Klien sangat kooperatif
saat berbincang-bincang serta kontak mata klien baik. Setelah menjalin hubungan saling
percaya dengan klien, klien mulai menceritakan tentang dirinya serta kejadian yang
menyebabkan dia seperti ini. Klien mulai bercerita tentang halusinasi yang ia dengar,
setalh berbincang selama 30 menit saya menemukan 2 diagnosa keperawatan yang
muncul, yaitu halusinasi dengar dan resiko perilaku kekerasan.
C. Kendala yang dihadapi
Kendala yang saya hadapi, awalnya saya agak ragu untuk mendekati klien karena
perawakan serta fisik klien yang besar serta riwayat klien yang suka marah dan mengamuk
membuat saya sedikit menjaga jarak dengan klien. Namun setelah mulai memperkenalkan
diri serta berbincang-bincang klien sangat kooperatif serta kontak mata klien baik. Klien
bisa terbuka dengan saya dan muali menceritakan kejadian yang menyebabkan dia dibawa
ke rumah sakit. Saat diberikan tindakan keperawatan klien mnegatakan sebelumnya sudah
pernah diajarkan bagaimana cara menghardik halusinasinya sehingga saya hanya
mengulang kembali dan meminta klien untuk melakukannya. Klien mengatakan juga
sudah mempraktekkan sendiri saat halusinasinya muncul.
D. Lesson Learn dan RTL
Saya masih harus belajar menghadapi klien dengan halusinasi terutama klien yang baru
saja pertama kali mengalami gangguan jiwa. Melakukan pendekatan dengan klien harus
lebih sabar dan dengan touch teraphy untuk membina hubungan saling percaya. Rencana
tindak lanjut yang dilakukan pada klien adalah memotivasi klien untuk rutin minum obat
dan mengulangi SP Halusinasi yang sudah diajarkan.