I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. D
Umur : 29 Tahun
Alamat : Dusun Margapura RT 02/ RW 06 Desa Pasir, Palasah
Majalengka Jawa Barat
Pekerjaan : Petani
Informasi : Klien dan Perawat
Tgl Pengkajian : 04 – 05 Januari 2021
Nomor RM : 718
Ya Tidak
Bila YA jelaskan
Berdasarkan hasil wawancara dengan klien, dan catatan keperawatan klien,
klien baru mengalami gangguan jiwa akhir – akhir ini, sebelumnya klien tidak
mengalami gangguan jiwa.
2) Pengobatan sebelumnya
Jelaskan:
klien mengatakan mengalami penolakan di tempat kerjanya, namun tidak ingat
kejadian tersebut saat klien berusia berapa tahun. Klien melakukan kekerasan
dalam rumah tangganya.
Ya Tidak
4) Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio,
kultural, spiritual)
Klien mengatakan sangat kecewa dan kesal karena tidak dapat bekerja dengan
baik, klien pernah bekerja di laut sebagai nelayan namun merasa tidak betah
dan resign dari pekerjaannya tersebut.
Masalah Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi.
V. FISIK
a. Keadaan umum
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 04 Januari 2020 pukul 11.10
WIB, keadaan umum Tn. D sedang dalam emosi yang stabil. Pada pagi hari, Tn. D
baru saja dilepas dari tali yang sebelumnya mengikat tangan dan kakinya. Tn. D
tampak sedang berbincang dengan teman yang ada di Panti sembari merokok
setelah selesai makan siang. Pada pukul 12. 30 WIB tanggal 04 Januari 2021 Tn.
D kembali diikat. Pada saat diikat Tn. D tampak melawan.
d. Keluhan fisik :
Ya Tidak
Jelaskan:
Tn. D mengatakan sakit pada bagian kedua pergelangan tangan dan kedua
pergelangan kaki akibat terikat. Klien mengatakan merasa sulit bergerak, klien
mengatakan ingin meminta perawat untuk melepaskan ikatannya.
Masalah Keperawatan:
b. Konsep Diri
1) Citra Tubuh
2) Identitas diri
3) Peran diri
4) Ideal diri
5) Harga diri
c. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah anaknya
sendiri.
2) Peran serta dalam kelompok / masyarakat
Klien selalu mengikuti kegiatan kelompok di desanya.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berkomunikasi dengan
orang lain.
Masalah Keperawatan:
b. Pembicaraan
Jelaskan:
Saat berkomunikasi, klien tampak menjawab dengan nada yang keras. Klien tidak
dapat menceritakan secara detail apa yang ingin disampaikan, klien tidak mampu
memulai pembicaraan.
Jelaskan:
Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 04 Januari 2021, melalui layar CCTV,
klien tampak kurang nyaman dengan kondisi yang terikat sehingga menunnjukan
gerakan – gerakan motorik yang menunjukan kegelisahan, klien sesekali teriak –
teriak.
Hasil observasi pada tanggal 05 Januari 2021, klien tampak gelisah, nafas cepat
dan berteriak meminta dilepaskan tali yang mengikat kedua pergelangan tangan
dan kedua pergelangan kakinya.
d. Alam Perasaan
Ketakutan Khawatir
Jelaskan:
Klien mengatakan apabila sedang sendiri selalu ada orang yang ingin mengajak
mengobrol, sehingga klien selalu berbicara sendiri.
e. Afek/ Emosi
Sedang Panik
Jelaskan:
Tn. D hanya bereaksi apabila ada stimulus emosi yang sangat kuat. Klien sering
tiba – tiba teriak – teriak dan marah – marah serta emosi klien tampak cepat
berubah – ubah..
Jelaskan:
Klien menerima untuk diajak berkomunikasi, klien telah mengenal nama perawat
dan merasa senang karena ada teman, klien selalu berteriak meminta untuk
dilepaskan ikatannya. Klien bersikap kooperatif, meskipun kontak mata kurang,
klien tidak memperhatikan mata lawan bicaranya, mata klien sesekali melihat ke
atas.
g. Persepsi
Macam Halusinasi
Jelaskan:
Jika sedang sediri klien selalu mendengar ada orang yang ingin mengajak
bercakap – cakap, sehingga klien selalu berbicara sendiri. Klien menganggap
bahwa dirinya sdah tidur lama dan tidur di awan.
h. Proses Pikir
Jelaskan:
Klien menjawab dengan terbelit – belit namun sampai kepada pertanyaan jawaban.
i. Isi Pikir
Kejaran Dosa
Jelaskan :
Klien mengatakan seperti selalu ada yang ingin mengajaknya berbicara padahal
tidak diketahui wujudnya. Klien selalu merasa sedang tidur di awan.
j. Kesadaran
Disorientasi
Jelaskan:
Klien sadar penuh, klien mengatakan merasa melayang – layang seperti sedang
tidur di atas awan. Klien tidak mengetahui jika tahun ini adalah tahun 2021, klien
mengatakan tahun ini adalah tahun 2020.
Klien mengatakan bahwa sedang di Jakarta.
k. Memori
Konfabulasi
Jelaskan :
Klien tidak mampu mengingat nama perawat yang baru beberapa menit
berkenalan. Pembicaraan klien tidak sesuai dengan kenyataan.
Masalah Keperawatan :
m. Kemampuan penilaian
Jelaskan :
Klien kurang mampu melakukan penilaian.
Masalah Keperawatan :
Klien makan dibantu secara total oleh perawat karena tangan klien diikat.
b. BAB/ BAK
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan:
Klien kencing di tempat tidur, klien tidak menggunakan pampers.
Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
c. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Klien belum mandi sejak di ikat pada tanggal 04 Januari 2021 pukul 12.00 WIB.
d. Berpakaian/ Berhias
Bantuan minimal Bantuan total
e. Istirahat tidur
Tidur Siang : Pukul 14.00 sampai 14.30 WIB, terkadang
jadwal tidur siang pasien tidak menentu.
Tidur malam : Pukul 19.00 sampai dengan 04.30 WIB,
klien mengamuk pada saat waktu subuh.
Kegiatan sebelum/ sesudah : Sebelum tidur klien selalu berdoa, sesudah
tidur tidur klien langsung ke kamar mandi untuk
buang air.
f. Penggunaan Obat
Bantuan minimal Bantuan total
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Apabile klien dilepaskan ikatannya, klien berkomunikasi dengan orang lain. Klien
selalu bereaksi berlebihan dengan berteriak – teriak.
Masalah dengan pekerjaan, spesifik: klien resign dari tempat kerjanya, sehingga
tidak bekerja dan keluarga selalu mendesak untuk bekerja.
Masalah dengan perumahan, spesifik
Masalah Keperawatan:
Jelaskan :
Klien tidak mengetahui kenapa dibawa kesini dan jenis obat yang diberikan.
Masalah Keperawatan :
No Data Masalah
1. Data Subjektif: Gangguan persepsi
- Keluarga mengatakan dirumah klien marah – marah, sensori halusinasi.
teriak – teriak.
- Keluarga mengatakan klien keluyuran.
- Klien mengatakan apabila sedang sendiri selalu ada
yang mengajaknya mengobrol.
Data Objektif:
- Klien tampak gelisah
- Klien menunjukan ekspresi muka marah, kesal dan
tegang
- Klien tampak teriak – teriak dan marah.
- Klien berbicara sendiri
2. Data Subjektif: Risiko perilaku
- Keluarga mengatakan klien merusak alat rumah kekerasan.
tangga.
Data Objektif:
- Klien tampak marah – marah.
- Klien tampak mondar – mandir
- Klien tampak teriak – teriak.
- Klien tampak mengepalkan tangan.
SP 2 Keluarga: SP 2 Keluarga:
1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Untuk dapat mengetahui
dalam merawat klien melatih apakah keluarga dapat
menghardik melatih klien atau tidak
2. Jelaskan 6 benar cara 2. Agar keluarga mengetahui
pemberian obat cara benar memberi obat
3. Latih cara memberikan atau 3. Agar keluarga dapat
membimbing minum obat membimbing klien
4. Anjurkan keluarga membantu meminum obat
klien sesuai jadwal 4. Anjurkan keluarga
membimbing klien
meminum obat sesuai
jadwal
TUPAN: SP 3 Pasien: SP 3 Pasien:
Setelah dilakukan 3x Mengontrol halusinasi dengan Mengontrol halusinasi
pertemuan, diharapkan : bercakap-cakap. dengan bercakap-cakap.
1. Halusinasi klien terkontrol 1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Klien mau melakukan
dengan bercakap-cakap menghardik dan minum obat kegiatan latihan secara
2. Keluarga mendampingi klien lalu beri pujian teratur dan tepat
untuk bercakap-cakap saat 2. Latihan cara mengontrol 2. Dengan bercakap-cakap
terjadi halusinasi halusinasi dengan cara saat terjadi halusinasi
bercakap-cakap saat terjaddi maka fokus klien tidak
TUPEN halusinasi pada halusinasi yang dia
Setelah 1x pertemuan 3. Masukan pada jadwal dengar dan halusinasi
diharapkan : kegiatan untuk latihan dapat terkontrol
1. Klien mampu bercakap- menghardik, meminum obat 3. Agar klien dapat teratur
cakap dan melaporkan dan bercakap-cakap mengingat cara-cara
adanya halusinasi. mengontrol halusinasi
2. Keluarga tahu cara bercakap-
cakap dengan pasien untuk
mengontrol halusinasinya
SP 3 Keluarga SP 3 Keluarga
TUPAN: 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Agar mengetahui apakah
Setelah dilakukan 3x dalam merawat klien untuk keluarga memahami cara
pertemuan, diharapkan : menghardik dan memberi merawat halusinasi klien
1. Halusinasi klien dapat obat 2. Agar keluarga dapat
hilang/terkontrol dengan 2. Jelaskan cara bercakap-cakap bercakap-cakap dengan
melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi klien
2. Keluarga membantu klien klien 3. Agar keluarga dapat
dalam melakukan kegiatan 3. Latihan dan sediakan waktu membantu klien untuk
dan mengetahui gejala untuk keluarga bercakap- mengontrol halusinasi
kekambuhan cakap dengan klien terutama dengan bercakap-cakap
saat halusinasi 4. Agar keluarga dapat
TUPEN 4. Anjurkan membantu klien membantu klien sesuai
Setelah dilakukan 1x sesuai jadwal dan beri pujian jadwal
pertemuan diharapkan:
1. Klien mau melakukan
kegiatan SP 4 Pasien: SP 4 Pasien:
Keluarga mengetahui gejala Mengontrol halusinasi dengan Mengontrol halusinasi
kekambuhan melakukan kegiatan. dengan melakukan
1. Evaluasi kegiatan latihan, kegiatan.
menghardik, meminum obat, 1. Untuk mengetahui apakah
dan bercakap-cakap lalu beri klien melakukan kegiatan
pujian mengontrol halusinasi
2. Latih cara mengontrol dengan benar
halusinasi dengan melakukan 2. Dengan melakukan
kegiatan yang disukai kegiatan maka halusinasi
3. Masukan pada jadwal klien dapat terkontrol
kediatan 1. Agar menjadi kegiatan
1. yang terkontrol
TUPAN: SP 4 Keluarga SP 4 Keluarga
Setelah 3x pertemuan, 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Untuk menilai
diharapkan: dalam merawat klien kemampuan keluarga
1. Klien dapat mengontrol 2. Jelskan follow-up ke dokter dalam merawat pasien
emosi atau perawat jika ada tanda halusinasi
2. Keluarga mengetahui cara kambuh, dan gejala
merawat klien dengan PK. 1. Anjurkan membantu klien
sesuai jadwal dan
TUPEN: memberikan pujian
Setelah 1x pertemuan SP 2 Keluarga: SP 2 Keluarga:
diharapkan klien dapat: 1. Latih keluarga atau beri tahu 1. Dapat merawat pasien PK
1. Klien dapat mengontrol PK keluarga cara mempraktikan dirumah.
dengan cara fisik II: pukul merawat pasien dengan PK. 2. Dapat merawat pasien PK
bantal 2. Latih keluarga mempraktikan dirumah.
secara langsung merawat
pasien dengan PK.
TUPAN: SP 3 Pasien: SP 3 Pasien:
Setelah 3x pertemuan Mengontrol marah dengan Mengontrol marah dengan
diharapkan: cara verbal. cara verbal.
1. Klien dapat mengontrol 1. Evaluasi gejala marah 1. Dengan mengetahui apa
emosi dengan cara verbal 2. Validasi kemampuan pasien yang diraskan klien,
dalam mengontrol marah mempermudah tindakan
TUPEN: dengan tarik nafas dalam dan yang akan dialkukan.
Setelah 1x pertemuan, minum obat, berikan pujian 2. Mengetahui kemampuan
diharapkan: 3. Evaluasi manfaat pasien dalam mengontrol
1. Klien dapat mengontrol mengontrol marah dengan marah
emosi dengan cara verbal tarik nafas dalam dan 3. Menerapkan apabila
minum obat sesuai jadwal marah terjadi agar pasien
4. Latih cara mengontrol marah merasa tenang
dengan cara verbal 4. Mengontrol emosi
5. Masukkan pada jadwal 5. Kegiatan yang terjadwal
kegiatan untuk latihan dapat mengontrol emosi
SP 3 Keluarga: SP 3 Keluarga:
1. Latih atau bantu keluarga 1. Agar keluarga mengetahui
membuat jadwal aktivitas aktivitas klien dan klien
dirumah termasuk minum tidak lupa untuk
obat. meminum obat
2. Jelaskan follow up klien dan 2. Mengevaluasi riwayat PK.
melakukan rujukan,
TUPAN: SP 4 Pasien: SP 4 Pasien:
Seteah 1x pertemuan, Mengontrol marah dengan Mengontrol marah dengan
diharapkan: cara spiritual. cara spiritual
1. Klien dapat mengontrol 1. Evaluasi gejala marah 1. Dengan mengetahui apa
emosi. 2. Validasi kemampuan pasien yang diraskan klien,
dalam mengontrol marah mempermudah tindakan
TUPEN: dengan tarik nafas dalam, yang akan dialkukan.
Setelah 1x pertemuan pukul bantal, minum obat dan 2. Mengetahui kemampuan
diharapkan: dengan cara verbal, berikan pasien dalam mengontrol
1. Klien dapat mengontrol pujian marah
emosi PK dengan cara 3. Evaluasi manfaat mengontrol 3. Menerapkan apabila
spiritual marah dengan tarik nafas marah terjadi agar pasien
dalam dan pukul bantal, merasa tenang
minum obat dan dengan cara 4. Mengontrol emosi
verbal sesuai jadwal. 5. Kegiatan yang terjadwal
4. Latih cara mengontrol marah dapat mengontrol emosi
dengan cara spititual
5. Masukkan pada jadwal
kegiatan harian untuk tarik
nafas dalam dan pukul bantal,
minum obat, mengontrol
marah secara verbal dan
spiritual.
TUPAN: SP 5 Pasien: SP 5 Pasien:
Setelah 3x pertemuan 6 Benar minum Obat 6 benar minum obat:
diharapkan: 1. Evalusi tanda dan gejala 1. Dengan mengetahui apa
1. Klien dapat mengontrol marah yang diraskan klien,
emosi 2. Validasi kemampuan pasien mempermudah tindakan
mengenal marah yang yang akan dialkukan.
TUPEN: dialami dan kemampuan 2. Mengetahui kemampuan
Setelah 1x pertemuan pasien mengontrol marah pasien dalam mengontrol
diharapkan: dengan tarik nfas dalam dan marah
1. Klien dapat menjelaskan cara pukul bantal, berikan pujian 3. Menerapkan apabila
mengontrol PK dengan 3. Evalusi manfaat marah terjadi agar pasien
meminum obat. mengontrol marah dengan merasa tenang
caratarik nafas dalam dan 4. Mengontrol emosi.
pukul bantal 5. Kegiatan yang terjadwal
4. Latih cara mengontrol marah dapat mengontrol emosi
dengan patuh minum obat
(jelaskan 6 benar: jenis,
waktu, dosis, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)
5. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk minum
obat sesuai jadwal
Berikut ini tindakan
keperawatan yang harus
dilakukan agar pasien patuh
minum obat:
a. Jelaskan pentingnya
penggunaan obat pada
gangguan jiwa
b. Jelaskan akibat bila obat
tidak digunakan sesuai
program
c. Jelaskan akibat bila putus
obat
d. Jelaskan cara
mendapatkan obat atau
berobat
e. Jelaskan cara
menggunakan obat
dengan prinsip 6 benar
(jenis, waktu, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat).
Nama: Tn. D Ruang: Ruang Laki-laki Panti Gramesia No Rekam Medis: 718