Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan, dengan dosen pengampu :
Jonatan S.E, M.M.
Disusun oleh :
AMIR MACHMUD
1533007007
ARGEVIN AFRIANTO123117330050016
ARSITA FITRIYANI
1433000002
HENGKY TEJAWIJAYA
1433007004
LISA PURWANTI
MERINA RACHMAN
1433000003
RENSON
SUSAN LOGAWA
1433007002
TEJA ASMARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Usaha Coffee Lover sesuai waktu yang telah
ditentukan.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
yang di bimbing oleh Bapak Jonatan, SE. MM.
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam proposal ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan proposal yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya proposal yang
telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN................................................................................................................................................... 1
A. Potensi.................................................................................................................................................. 1
B. Masalah........................................................................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................................................................................. 2
KELAYAKAN USAHA......................................................................................................................................... 3
A.
B.
C.
D.
E.
Sumber Modal.................................................................................................................................................. 3
Aspek Pasar...................................................................................................................................................... 3
Aspek Organisasi............................................................................................................................................. 4
Apek Produksi.................................................................................................................................................. 6
Aspek SDM...................................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................................. 7
LAMPIRAN............................................................................................................................................................ 8
PENDAHULUAN
3
A. Potensi
Lingkungan saya ( Kalimantan Barat ) merupakan daerah yang agraris, masih banyak lahan pertanian
dan lahan pertanian tersebut banyak digunakan untuk menanam pohon kopi karena kondisi tanah tersebut
sangat cocok sekali untuk penanaman pohon kopi, oleh karena itu saya dapat memanfaatkan kondisi ini
untuk saya jadikan sebagai mata pencaharian. Saya akan membuat sebuah kedai kopi, dengan seperti itu
saya dapat menghasilkan biji kopi yang saya tanam sendiri, menghasilkan kopi original yang beda dengan
yang lain. Dan saya juga dapat memanfaatkan masyarakat yang masih belum mendapatkan pekerjaan agar
dapat mengurangi tingkat pengangguran.
B. Masalah
Pada saat ini banyak orang yang menginginkan sebuah tempat nongkrong / hangout yang cozy dan
sesuai dengan selera mereka, terutama kalangan pelajar atau mahasiswa. Para Mahasiswa sangat identik
dengan yang namanya suntuk, galau, resah, dan gelisah, baik karena tugas, organisasi, dosen, dan pihakpihak lain yang bersangkutan. Kami membuka Enjoy Book Coffee diperuntukan bagi kaula muda dan para
Mahasiswa untuk refreshing dari penatnya berbagai aktivitas yang telah di jalani dengan nuansa santai
dengan di temani secangkir kopi merupakan moment yang pas untuk nongkrong dan berbagi cerita bersama
teman, pasangan, dan lain-lain.
Maka dari itu saya akan membuat kedai kopi dengan pembuatan yang berbeda agar orang yang
menyukai minuman ini tidak merasa bosan karena banyaknya kalangan masyarakat yang menyukai
minuman ini, maka saya akan berusaha memberikan kualitas dan mutu yang baik yang harganya relatif
murah bagi semua kalangan masyarakat.
Dengan harga yang bersahabat kedai kopi ini memberikan berbagai fasilitas khususnya buku bacaan
untuk menemani pengunjung yang gemar membaca baik fiksi maupun non-fiksi. Kami memilih buku
sebagai fasilitas utama dalam perusahaan ini karena mengingat minat baca para anak muda jaman sekarang
ini menurun, dan Kami berharap dengan adanya kedai kopi ini bisa meningkatkan minat baca Mereka.
Selain berbagai macam buku Kami juga memiliki fasilitas tambahan seperti alat musik bagi pengunjung
yang suka akan musik, dan wifi bagi pengunjung yang hanya sekedar ingin nongkrong sambil browsing
berbagai hal dari tugas kuliah sampai hal yang paling tidak penting sekalipun. Kedai Kopi ini di dirikan
untuk kaula muda yang gemar akan berbagai macam kopi dari kopi luwak sampai vanila latte, dan bagi
kaula muda, para Mahasiswa yang gemar akan membaca berbagai buku pengetahuan.
C. Tujuan
Memberikan layanan yang berorientasi pada kepuasan konsumen
Menyajikan makanan dan minuman yang berkualitas dengan harga terjangkau
Memperoleh Laba
Membuka Lapangan Kerja
KELAYAKAN USAHA
A. Aspek Keuangan
1. Sumber Modal
4
Sumber modal awal pendirian Kedai Kopi ini yaitu dari pemilik dan pinjaman Bank serta dari investor
2.
Gaji Pegawai
Overhead ( listrik, telp, pam )
Sewa Tempat
Langganan Internet
Operasional IT
Biaya Penyusutan Alat
Operasional Lain Lain
TOTAL
Laba Bersih / outlet
BEP / Balik Modal
: Rp
: Rp
: Rp
9.250.000,3.000.000,2.500.000,: Rp
750.000,: Rp
3.500.000,: Rp
2.500.000,- * diambil rata-rata
: Rp
5.000.000,: Rp 26.000.000,: Rp 34.000.000,= 5,8 bulan / 6 bulan
B. Aspek Pasar
1. Jalur
Periklanan dan Promosi
2. Segmentasi
Kedai kopi ini membidik semua kalangan tapi lebih mengacu pada kalangan menengah kebawah
seperti para Kaula Muda dan Mahasiswa dengan pemberian harga yang terjangkau dan tidak
menyulitkan tetapi juga tidak mengesampingkan kualitas produk sebagai tujuan utama kedai Kami.
C. Aspek Organisai
1.
Sendiri
Bertanggung jawab atas berdirinya perusahaan.
Menjamin legalitas perusahaan secara hukum.
Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan pemberi wewenang atau kuasa untuk dijalankan oleh
2.
HRD Manager
5
Bertanggung jawab atas semua sumber daya manusia yang bekerja di cafe
Bertanggung jawab atas perekrutan pegawai baru.
Merekrut dan menyeleksi karyawan baru.
Mengevaluasi kinerja karyawan.
Operasional Manager
Finance Manager
inventaris.
Melaporkan kondisi keuangan kepada General Manager dan Owner.
Marketing Manager
strategi untuk memikat para customer agar para customer tidak pindah ke lain tempat.
Meningkatkan penjualan dan omset.
Memperluas jangkauan pasar.
Memperkuat produk, fasilitas, program, dan promosi.
Supervisor
Barista
Merupakan ujung tombak usaha ini, yaitu sebagai staff yang berhubungan langsung dengan para
customer, dalam hal ini Barman bertugas untuk :
D. Aspek Produksi
1.
Teknis dan Teknologi
Berkaitan dengan pemilihan lokasi proyek, jenis mesin, teknologi atau peralatan lainnya yang sesuai
dan pemilihan yang sesuai.
Peralatan Dapur dan Cafe
Kompor Gas
Blender
Coffee Machine
Ice crush machine
Ice making machine
Gelas/Cangkir dan Mug
Peralatan Jasa
Saluran Wifi atau internet
Studio Baca ( Perpustakaan Mini )
Playstation dll
E. Aspek SDM
Kriteria Masing-Masing Job Spec
Koki
Kriteria :
Job Spec
Waiter/es
Kriteria
Kursi
Komputer register
Lemari Es
Panci
Wajan, dll
Job Spec
Tersedianya berbagai paket teknologi dari mulai pra panen, panen dan pasca panen yang telah
dikembangkan ke masyarakat petani pekebun.
2.
Tersedianya keragaman produk kopi baik dalam bentuk regular coffee atau specialty coffee.
3.
Masih terbukanya Peluang pengembangan Product development dalam bentuk kopi setengah jadi
(roasted coffee) maupun kopi jadi (soluble dan instant coffee).
4.
Ketersedian lahan dan agroklimat yang sesuai, khususnya pengembangan kopi Arabika.
5.
Di Indonesia memiliki sedikitnya tujuh macam kopi spesialiti yang telah dikenal dunia seperti
Flores Coffee dari dataran tinggi Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dan
Balliem Highland Coffee dari dataran tinggi Jaya Wijaya, Irian Jaya.
Kelemahan (Weaknesses)
1.
2.
Belum proporsionalnya komposisi kopi Arabika dan Robusta. Pertanaman kopi Robusta mendominasi
dibandingkan dengan kopi arabika, sedangkan permintaan kopi dunia hingga saat ini masih didominasi oleh
Arabika dengan pangsa pasar >70 %.
3.
4.
5.
6.
Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung industri kopi, khususnya untuk kopi Arabika yang
menuntut lingkungan dengan suhu rendah, yang hanya terdapat pada dataran tinggi di pegunungan.
7.
8.
Pemilikan lahan yang rata-rata masih sempit yaitu seluas 0,69 ha per KK.
9.
Terbatas atau lemahnya kelembagaan petani dalam posisi rebut pasar (bergaining position).
10. Ditinjau dari aspek hukum belum banyak produk kopi yang tergolong dalam produk specilaty secara legal
memiliki hak paten.
11. Penerapan teknologi (agronomi, pasca panen dan pengolahan) yang masih amat terbatas.
Peluang (Opportunities)
Peluang pasar kopi Indonesia khususnya dimasa mendatang masih cukup cerah, dengan beberapa indikator
sebagai berikut.
1.
Distribusi supply dan demand kopi dunia. Diasumsikan bahwa, meskipun produksi dunia mengalami
sedikit peningkatan, namun lebih diakibatkan adanya kecenderungan meningkatnya produksi kopi Robusta
di wilayah Asia pasifik. Sedangkan kopi Arabika dirasakan beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi
dan cenderung mengalami penurunan.
2.
Perkembangan harga kopi dunia. Menurut ICO, perkembangan harga rata-rata kopi Arabika selalu lebih
tinggi dibandingkan harga kopi Robusta, maka dapat diasumsikan bahwa pengembangan agribisnis kopi
Arabika memiliki kecenderungan yang lebih prospektif dibandingkan dengan Robusta.
3.
Perkembangan konsumsi kopi dunia (terutama negara importir) cukup baik sehingga pasar dan
permintaan baru akan terbuka.
Ancaman (Treaths)
1.
Adanya ancaman dari minuman lain. Dewasa ini kecenderungan budaya minum kopi khususnya di
pasar tradisional mengalami perubahan yaitu dari hot beverages ke cold beverages yaitu peralihan
minuman ke soft drink.
2.
Penyimpangan Iklim. Perubahan iklim yang akhir-akhir ini sulit diperkirakan akan berdampak terhadap
penyimpangan tipe iklim di suatu wilayah. Sementara tanaman kopi dalam stadia-stadia tertentu sangat
rentan terhadap pengaruh kekurangan dan kelebihan air yang akan berakibat pada penurunan produksi.
3.
Kelangkaan tenaga kerja. Angkatan kerja di pedesaan kurang berminat bekerja di perkebunan, hal ini
dikarenakan tingkat upah yang diterima masih dirasakan relatif rendah.
4.
Perkembangan produksi yang besar di negara lain (Vietnam) sangat tinggi menyebabkan persaingan
pasar sangat tinggi.
Alternatif Strategi
1.
Strategi S-O
-
Pengembangan area selain didasarkan pada kesesuaian lahan juga dengan pertimbangan
memiliki daya kompetitif dan komparatif secara antar dan intra wilatah serta pertimbangan permintaan
pasar/konsumen baik domestik ataupun dunia.
Mengisi dan meningkatkan peluang pasar yang tersedia baik domestik maupun internasional
serta mempertahankan pasar yang telah ada melalui berbagai upaya promosi baik dalam dan luar negeri
termasuik mendukung agrowisata.
Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi dibidang perkopian, khususnya
berupaya kebijakan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.
2.
Strategi W-O
-
Optimalisasi ketersediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
mendukung peningkatan kualitas tanaman dan produk yang dihasilkan.
Optomalisasi usaha tani dalam luasan skala usaha dan ekonomis baik ditingkat petani maupun
usaha menengah dan besar.
3.
Strategi S-T
-
Penajaman wilayah potensial yang berkelayakan teknis dan tanaman dalam upaya
meningkatkan produktivitas tanaman dan lahan.
4.
Strategi W-T
10
Melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait dalam rangka legalisasi produk-produk
kopi spesial (specialty dan bio coffee) untuk mendapatkan nama dagang (trade mark) atau hak paten
dari produk-produk yang bersangkutan.
Sosialisasi penerapan sistem manajemen mutu (SNI, ISO, HACCP) diikuti dengan perbaikan
melalui penerapan reward dan punishment terhadap pembelian produk.
Alternatif Kebijakan
Berangkat dari stategi diatas, maka kebijakan pengembangan kopi kedepan khususnya secara teknis
dititikberatkan kepada.
1.
Kebijakan Umum
-
mempertangguh daya saing komoditas melalui peningkatan mutu hasil dan efisiensi usaha.
Peningkatan dan pengembangan SDM yang tangguh dan bermutu serta IPTEK yang tepat
sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah.
2.
Kebijakan Teknis
-
Kebijakan ini akan menentukan arah pengembangan kopi kedepan, dengan mengacu pada
market oriented, yaitu :
Peningkatan produktivitas (tanaman dan lahan) serta mutu hasil melalui upaya
intensifikasi, rehabilitasi, peremajaan dan diversifikasi pada areal yang telah ada dan diprioritaskan
pada wilayah eks-proyek serta kawasan hutan dan DAS.
Kelestarian dan pengembangan kopi spesial di lahan subur dengan ketinggian tempat
di atas 1.000 m dpl.
11
3.
kelemahan.
Pada kolom 3 (peringkat), Bobot kepentingan dari masing-masing faktor strategis eksternal (0,0 =
Tidak Penting; 1,0 = Penting). Diperoleh dari pengolahan data primer (kuisoner). Jumlah bobot
4.
5.
strategis internalnya.
Tabel 4.4 Matriks IFAS
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bobot
Rating
Skor
0,116
0,089
0,098
0,081
0,098
0,089
4
4
4
3
3
3
0,464
0,356
0,392
0,243
0,294
0,267
Bobot
0,089
0,081
0,081
0,089
0,089
1
Rating
2
1
2
2
2
Skor
0,178
0,081
0,162
0,178
0,178
2,793
Dari matriks IFAS di atas diperoleh bahwa skor total untuk faktor-faktor strategis eksternal
adalah 2,793. Skor ini menunjukkan bahwa reaksi warung kopi Cak Wang terhadap faktor-faktor strategis
internalnya melakukan respon cukup baik, dimana skor berada cukup jauh di atas skor 2 yang merupakan
batas tengah antara skor outstanding (4) dengan skor poor (1). Ini menunjukkan bahwa warung kopi Cak
Wang kekuatan yang dimilikinya mampu melebihi kelemahan yang ada.
4.3.2 Matriks EFAS
Setelah analisis lingkungan eksternal berhasil mengidentifikasi faktor-faktor strategis eksternal
yang paling berpengaruh terhadap posisi perusahaan pada pesaingan di industri yang dijalaninya, nbaik
yang merupakan faktor peluang maupun ancaman, maka kemudian diperoleh suatu daftar rincian faktorfaktor strategis eksternal.
Dari daftar rincian identifikasi faktor-faktor strategis eksternal tersebut, perusahaan dapat
menyusun suatu matriks faktor strategis eksternal (EFAS Matrix : external strategic factors Summary
Matrix) yang memuat bobot kepentingan masing-masing faktor strategis eksternal dan rating nilai
pengaruh masing-masing faktor terhadap kondisi perusahaan. Dari sini dapat diketahui posisi dan profil
lingkungan eksternal warung kopi Cak Wang.
Prosedur untuk menyusun matriks EFAS antara lain sebagai berikut :
1.
2.
3.
ancaman.
Pada kolom 3 (peringkat), Bobot kepentingan dari masing-masing faktor strategis eksternal (0,0 =
Tidak Penting; 1,0 = Penting). Diperoleh dari pengolahan data primer (kuisoner). Jumlah bobot
4.
5.
total skor. Nilai total skor menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis eksternalnya.
Tabel 4.5 Matriks EFAS
No.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Bobot
Rating
Skor
0,15
0,15
0,084
0,093
0,075
4
4
3
2
3
0,600
0,600
0,252
0,187
0,224
0,121
0,075
0,084
0,093
0,075
1,000
2
3
1
2
1
0,243
0,224
0,084
0,187
0,075
2,675
Dari matriks EFAS di atas diperoleh bahwa skor total untuk faktor-faktor strategis eksternal adalah
2,675. Skor ini menunjukkan bahwa reaksi warung kopi Cak Wang terhadap faktor-faktor strategis
eksternalnya cukup baik, dimana skor berada cukup jauh di atas skor 2 yang merupakan batas tengah antara
skor outstanding (4) dengan skor poor (1). Ini menunjukkan bahwa warung kopi Cak Wang akan mampu
mengksploitasi peluang yang ada serta mengeliminir ancaman yang mengitari kegiatan usahanya.
4.4 Posisi Warung Kopi Cak Wang dalam Kuadran SWOT
Posisi perusahaan dapat ditentukan dengan menempatkan nilai-nilai yang diperoleh dari hasil
pembobotan dan peratingan pada masing-masing faktor S-W-O-T ke dalam kuadran SWOT.
KEKUATAN (STRENGTH)
Pesatnya pertumbuhan Pangsa Pasar
Harga produk yang ditawarkan cukup bersaing
Kegiatan operasi penjualan terintegrasi dg desain
Pengadaan Produk tepat waktu dan selalu tersedia
Lokasi bisnis cukup strategis
Fasiltas Entertaiment menjadi daya tarik tersendiri
KELEMAHAN (WEAKNESS)
Promosi dan periklanan tidak berkesinambungan
Fasilitas Operasi dan Teknologi masih sederhana
Lahan usaha sempit
Keamanan masih kurang terjamin
Masih banyak produk yang rusak
1.
2.
3.
4.
5.
14
Total Skor
PELUANG (OPPORTUNITIES)
Jaringan pemasok handal dan terpercaya
Kekuatan pertemanan menciptakan pelanggan loyal
Kebiasaan nongkrong khalayak sekitar
Meningkatnya Pertumbuhan jumlah penduduk
Upah dan UMK murah sehingga biaya rendah
FAKTOR ANCAMAN (THREATS)
Tingkat persaingan industri yang tinggi
Perilaku konsumen yang berubah-ubah
Rendahnya rata-rata daya beli konsumen
Kerugian kompetitif akibat munculnya cafe baru
Naiknya harga bahan baku untuk produksi
Total Skor
1.
2.
3.
4.
5.
Gambar 4.1 Posisi Warung Kopi Cak Wang dalam Kuadran SWOT
Berdasarkan analisa diatas maka dapat diperkirakan posisi perusahaan dalam kuadran SWOT, yang
didasarkan atas proporsi jumlah butir S-W-O-T dari setiap garis koordinatnya. Jumlah nilai kekuatan sebesar
2,016 dan kelemahan sebesar 0,777. Jumlah nilai peluang sebesar 1,863 dan ancaman sebesar 0,813. Titik
koordinat tersebut ditarik garis lurus terhadap garis faktor-faktor SWOT sehingga pertemuan dari keempat garis
membentuk sebuah bangun datar. Kemudian dari setiap sudut yang terbentuk ditarik garis diagonal. Titik
pertemuan antara diagonal itu merupakan posisi letak perusahaan dalam bisnis. Hasil perpaduan diatas
memperlihatkan bahwa warung kopi Cak Wang berada pada kuadran I. Dari posisi tersebut, terlihat bahwa
strategi yang cocok untuk warung kopi Cak Wang adalah Ekspansi/Agresif dengan menggiatkan perluasan
usaha.
4.5
Besar
3,0
Kuat
GROWTH
3,0
Rata-rata
GROWTH
2,0
Lemah
Penciutan
Konsentrasi
Konsentrasi Melalui
Melalui Turn
Melalui Integrasi
Integrasi Horizontal
Around
Vertikal
(2)
(3)
15
1,0
(1)
RataRata
Pertumbuhan
Stabilitas
(4)
1,0
Horizontal
Stabilitas
Pertumbuhan
(5)
Pertumbuhan
Melalui
Melalui
Difersifikasi
Difersifikasi
Konsentrik
Konglomerat
(7)
(8)
2,0
Rendah
Melalui Integrasi
Divestasi
(6)
Likuidasi
(9)
Dari hasil skor total faktor strategis internal warung kopi Cak Wang sebesar 2,793 dan skor total faktor
strategis eksternal sebesar 2,675, dapat diketahui bahwa posisi warung kopi Cak Wang dalam I/E Matriks berada
pada sel 5. Pada sel tersebut, alternatif strategi di tingkat unit bisnis yang dapat diambil adalah Stabilitas atau
Pertumbuhan Melalui Integrasi Horizontal.
Dengan melihat skor faktor strategis eksternal yang ditunjukkan warung kopi Cak Wang sebesar 2,675,
dapat digarisbawahi bahwa warung kopi Cak Wang berada dalam Moderate Attractive Industry. Sedangkan
melalui total skor faktor strategis Internal sebesar 2,793, warung kopi Cak Wang berada pada Moderate
Competitive Position.Atas dasar pertimbangan kedua hal ini, di tingkat unit bisnis yang lebih tepat diambil
adalah strategi di tingkat unit bisnis yang lebih mengarah pada stabilitas. Strategi ini mengarah pada usaha
konsolidasi, untuk menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit.
Strategi di tingkat unit bisnis yang ditentukan melalui I/E matriks di atas adalah strategi secara garis
besar. Detail dari strategi tersebut akan dapat diketahui menggunakan teknik berupa SWOT Matrix.
4.6 Matriks SWOT
Detail dari Stategi yang ditentukan melalui I/E matriks akan dirumuskan menggunakan teknik
berupa SWOT Matrix, dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan di tingkat perusahaan sebagai Structural
Conditioners.
SWOT matriks merupakan matriks yang disusun menggunakan variabel berupa peluang (O),
ancaman (T), kekuatan (S), dan kelemahan (W) yang telah diidentifikasi dalam daftar rincian faktor-faktor
strategis eksternal dan internal.
STRENGTH (S)
WEAKNESS (W)
16
OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI S-O
STRATEGI W-O
Strategi menggunakan
Strategi mmnimalkan
kekuatan untuk
kelemahan untuk
THREATS (T)
memanfaatkan peluang
STRATEGI S-T
memanfaatkan peluang
STRATEGI W-T
Strategi menggunakan
Strategi meminimalkan
ancaman
ancaman
IFAS
EFAS
W2. Fas
W3. Lah
W4. Ke
STRATEGI S-O
STR
1.
2.
W1. Pro
W5. Ma
OPPORTUNITIES (O)
pelanggan loyal
WE
3.
penduduk
O5. Upah dan UMK murah sehingga biaya 4.
rendah
3.
4.
5.
THREATS (T)
STRATEGI S-T
STR
1.
1.
2.
tinggi
T2.Perilaku konsumen yang
2.
3.
berubah-ubah
T3.Rendahnya rata-rata daya beli
3.
4.
konsumen
T4.Kerugian kompetitif akibat
4.
konsumen(S1 T2)
Memberikan diskon untuk setiap pembelian produk tertentu (T3, S3, S7)
5.
produksi
17
Dengan memasukkan rincian faktor-faktor strategis eksternal dan internal warung kopi Cak Wang
pada diagram di atas, serta dengan melakukan analisis antar faktor-faktor tersebut, maka perusahaan dakan
memperoleh 4 set kemungkinan alternatif bagi detail strategi di tingkat unit bisnis, yang sekiranya bisa
digunakan.
Garis besar strategi di tingkat unit bisnis adalah strategi stabilitas, dengan mengarah kepada usaha
konsolidasi untuk menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Jadi, detail strategi di tingkat
unit bisnis yang akan diambil haruslah dalam kerangka stabilitas dan konsolidasi. Atas dasar pertimbangan
di atas, maka untuk menentukan detail strategi di tingkat unit bisnis melalui SWOT Matrix, perlu
meperhatikan pemikiran-pemikiran berikut ini :
a.
Strategi stabilitas pada prinsipnya menekankan pada konsolidasi dan peningkatan efisiensi pada segala
fungsional perusahaan yang telah ada (berjalan), dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja
b.
c.
d.
O sebagai pendukung.
Jadi Alternatif bagi detail strategi di tingkat unit bisnis telah dapat ditentukan, yaitu melakukan strategi
W-O sebagai prioritas utama. Aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan berkenaan dengan strategi
tersebut dapat dilihat pada sel strategi W-O pada SWOT Matrix.
18
19
20
21