KRISTEN
OL
EH
H :
KE
LO
U MP
OK
I
B -
D
U -
A
N
BAB - I
T U H AN
bahagian diri kita yang kita pakai didalam berhubungan dengan hal-hal gaib, roh.
Hati atau roh kitalah yang kita gunakan dalam berhubungan dengan Allah
Roh. Jika seseorang belum menggunakan hati atau rohnya untuk berhubungan dengan
Allah, maka dia tidak akan bertemu.
Menurut Alkitab dapat kita baca bahwa orang-orang percaya dapat
berhubungan dengan pribadi Allah Roh itu, hannyalah dengan pernyataan Allah
sendiri. Allah yang lebih dahulu menyatakan diri dan memperkenalkan diriNya
kepada manusia.
Misalnya :
- Allah Menyatakan diri Kepada Adam. (Kej. 1 : 29)
- Allah menyatakan diri kepada Abraham (Kej. 12:1)
- Allah menyatakan diri pada Musa (Kel. 3 : 6)
Dari beberapa contoh diatas, dijelaskan bahwa Allah Roh itu dapat dialami
oleh manusia hanya melalui pernyataan Allah sendiri. Keberadaan Allah Roh itu
adalah bebas, artinya: Hakekat dan keberadaanNya tidak dapat dibatasi oleh pikiran
dan kemauan manusia. Hal ini sudah dinyatakan kepada Musa, dalam Kelurahan 3:
14 Firman Allah kepada Musa; Aku adalah Aku, lagi FirmanNya : Beginilah kau
katakan kepada Israel, Akulah Aku, telah mengutus aku kepadamu
M AN U S I A
I. Latar Belakang Masalah
1. Konsep kita tentang manusia akan mempengaruhi sikap, perilaku dan tindakan-
tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa sering terjadi perbedaan-
perbedan sikap, perilaku dalam kehidupan sehari-hari, itu selalu ada hubungannya
dengan pemahaman tentang siapa dan bagaimana dia. Pemahaman tentang hakekat
manusia menjadi landasan sikap hidup seseorang dalam berperilaku dan bertindak.
Misalnya : seorang penganut paham materialisme yang berpikir bahwa manusia itu
adalah berasal dari materi dan hidup karena materi maka dia akan selalu bersikap
mengutamakan materi, kemudian perilaku dan tindakan-tindakannya cenderung
materialistis.
2. Mahasiswa yang diperhadapkan dengan berbagai konsep sekuler tentang siapa dan
bagaimanakah manusia itu, perlu meninjau kembali permahamannya tentang siapakah
dirinya; dan bagaimanakah dia seharusnya menurut iman Kristen.
3. Pembahasan topik manusia ini sangat penting dan urgen dalam kehidupan modern
sehingga, mahasiswa dapat memperbaharui komitmennya untuk hidup lebih kristiani
lagi.
A. Hakekat Manusia
Membicarakan hakekat manusia sama dengan mempertanyakan apa, siapa dan
bagaimana manusia itu. Hal manusia menjadi salah satu pokok penting dalam
memahami arti kehidupannya itu, disamping tentang Allah dan tentang dunia.
Terjadinya perbedaan sikap dan perbuatan dalam kehidupan, berdasar pada
perbedaan pemahaman tentang manusia juga. Sebelum kita membahas hakekat
manusia menurut Iman Kristen, terlebih dahulu pandangan-pandangan non Kristen
dibicarakan. Pandangan-pangdangan ini menjadi bandingan bagi kita untuk
memahami iman Kristen lebih dalam.
1. Manusia menurut filsafat sekuler
Beberapa aliran filsafat sekuler yang diketengahkan ialah : Materialisme, Atheisme,
dan Komunisme.
a) Menurut Matelialisme : manusia pada hakekatnya adalah materi ; inti ajaran
materialisme ialah; bahwa segala sesuatu berasal dari materi, oleh materi dan untuk
materi. Manusia itu tidak lebih dari apa yang dimakannya. Kuburan adalah akhir
kehidupan manusia. Nilai manusia diukur dengan nilai materinya. Sadar atau tidak
sadar sesungguhnya pandangan ini justru merendahkan hakekat manusia itu sendiri
b) Aliran Atheisme sebaliknya mengangkat hakekat manusia sama dengan ilah.
Ludwig Feurbach (1804-1972) mengatakan : Manusia adalah awal, pertengahan dan
akhir dari pada religi. Setiap bagian ajaran agama adalah usaha untuk mengobjekkan
sesuatu keinginan manusia, termasuk Allah; bagi Atheisme Allah itu sesungguhnya
keinginan manusia itu sendiri. Inilah yang disebut Theori Proyeksi.
Menurut teori ini, Allah dan ilah-ilah dianggap sebagai keinginan-keinginan hati
manusia yang diproyeksikan pada layar alam sementara.
Verkuyl memberii komentar tentang teori ini:
Sebenarnya teori ini mencoba menurunkan Allah dari TahtaNya, lalu mendewakan
manusia dan mengangkat manusia ke atas tahta sebagai gantiNya.
Menuut Feurbach Allah identik dengan manusia dan kemudian ia membuat
manusia itu menjadi suatu Allah
c) Ajaran Komunisme, menitikberatkan hakekat manusia pada kepentingan sosial
ekonomi. Hakekat hidup manusia ialah kerja. Dan seluruh kerja manusia diarahkan
pada produksi yang bersifat ekonomi. Segala sesuatu yang tidak bernilai ekonomi
tidak layak hidup.
2. Manusia menurut agama-agama Non Kristen
a) Agama Primitif (Agama Suku)
Menurut agama primitif secara umum, bahwa manusia dan dunia dipandang
dalam suatu kesatuan yang utuh (totalisme). Manusia dan sukunya dianggap sebagai
dunia kecil (mikro kosmos) sedangkan alam semesta dianggap sebagai dunia besar
(makro kosmos). Manusia primitif melihat dunia bukan sebagai objek, melainkan
memandang dirinya sebagai salah satu subjek dari banyak subjek yang membentuk
dunia ini, artinya manusia itu dipandang sebagai bagian dari dunia.
Menurut konsep totalisme primitive, hubungan manusia sebagai mikro kosmos
bukan seperti hubungan subjek dengan objek, melainkan sebagai hubungan sesama
subjek. Yang perlu dipelihara dalam hubungan sesama subjek itu ialah agar
terpelihara ketertiban dan keseimbangan kosmos. Jika terjadi suatu bencana, bahaya,
hama atau peristiwa-peristiwa yang tidak diingini, maka hal itu adalah disebabkan
karena adanya gangguan terhadap tata tertib kosmos.
Manusia menurut agama primitive, bertanggung jawab kepada alam, dengan
cara ikut memelihara ketertiban dan keharmonisan dalam alam. Di pihak lain juga,
orang primitif memandang dunia ini penuh dengan daya-daya gaib (Dinamisme);
adanya roh-roh yang mendiami tempat-tempat tertentu, (Animisme)
Manusia dapat memperoleh dan berhubungan dengan daya-daya gaib dab roh-
roh itu, kemudian dapat juga mempergunakan daya-daya gaib itu untuk
kepentingannya.
Disatu pihak manusia primitif takut terhadap daya-daya gaib dan roh-roh itu,
tetapi di pihak lain mereka berusaha menguasai dan mempergunakannya.
Catatan : Manusia primitif tidak bertanggung jawab kepada Allah melainkan kepada
alam semesta.
b) Agama Hindu
Menurut ajaran agama Hindu, manusia itu sendiri dari tiga unsur yakni: Atman.
Jiwa dan Angga. Jika manusia itu diperumpamakan seperti sebuah mobil, maka
Atman adalah penggeraknya, Jiwa adalah pengendalinya dan Angga adalah
kerangkanya. Jiwa dan Angga itu sifatnya fana, hancur pada saat manusia itu mati .
tetapi Atman adalah bagian inti dari manusia, dan sifatnya kekal.
Atman adalah berasal dari Brahman. Brahman ialah yang mutlak dan yang
sempurna. Jika manusia mati maka atmannya pun menjelma pada bentuk-bentuk yang
lain, sesuai dengan karmanya.
Atman itulah yang lahir berulang-ulang (re-inkarnasi). Apabila atman itu telah
bersatu dengan Brahman maka itulah yang disebut suasana Moksa, saat itulah lenyap
segala perbedaan. Manusia itu memperoleh kesempurnaan. Moksa adalah tujuan
hidup.
Status/ keberadaan manusia (atman, jiwa, angga) ditentukan oleh karma
seseorang itu. Apabila karmanya baik maka status keberadaannya semakin tinggi dan
terhormat, tetapi apabila karmanya jelek, maka status keberadaannya semakin rendah.
Karma artinya perbuatan-perbuatan yang dilakukan sesuai dengan darma.
Darma artinya : ajaran-ajaran agama dan hukum-hukum yang terdapat pada kitab
suci.
Catatan : Agama Hindu tidak mengenal Allah sebagai pencipta, tidak mengenal
perbatasan antara Allah dan ciptaan.
c) Agama Budha
Menurut agama Budha, manusia adalah suatu : Nama-Rupa, artinya ia terdiri
dari nama (roh) dan rupa (tubuh). Di dalam kehidupannya psychophysis Nama-
Rupa ini bekerja dengan mempergunakan perasaan, pengertian, kesadaran, assosiasi
dan lain-lain (Skanda).
Tetapi Nama-Rupa yang disebut manusia itu tidak mempunyai kepribadian. Ia
adalah a-natta (tanpa jiwa). Manusia itu bukanlah suatu kenyataan yang tetap.
Segala perkataan dan perbuatan manusia akan binasa. Manusia itu dapat
mengerti bahwa seluruh kehidupan ini adalah sia-sia dan tidak mempunyai kehidupan
sebagai pribadi, hanya dengan cara : memahami dan menuruti Dharma. Jika manusia
itu menuruti Dharma, maka dia akan terlepas dari persangkaan tentang kehidupan
sebagai pribadi. Dharma artinya norma, hukum keadilan, tata tertib semester alam.
Hidup manusia itu menjadi binasa adalah karena nafsu. Selama nafsu (tanha)
masih dimiliki manusia itu maka dia tidak akan sampai kepada kebebasan,
kesempurnaan. Menurut ajaran agama Budha, agar manusia sampai kepada
kesempurnaan (nirwana), maka dia harus menghilangkan hawa nafsu dan egoisme.
d) Agama Islam
Terjadinya manusia menurut ajaran agama Islam dapat diuraikan sebagai
berikut: manusia pertama (Adam) diciptakan langsung dari tanah.Keturunan manusia
pertama diciptakan melalui proses dari saripati air yang hina. Sehingga memperoleh
bentuk yang sempurna .
Sura 32 ayat 7-9 : yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-
baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian dia
menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani). Kemudian dia
menyempurnakan dan meniupkan kedalam tubuhnya roh ciptaannya dan dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hari ; tetapi kamu sedikit
bersyukur.
Jelas sekali bahwa ajaran Islam menegaskan tentang konsep penciptaan ;
Hakekat manusia adalah berasal dari ciptaan Allah. Hidup menurut Islam bukan
hanya kehidupan duniawi, tetapi berkelanjutan sampai kehidupan akhirat (ukhrawi).
Hidup di dunia adalah sebagai masa bakti. Manusia disebut abdi artinya
hamba. Di tangan Allah, manusia bagaikan suatu alat yang dipergunakan Allah.
Sikap muslim yang tunduk sujud pada saat sholat, adalah menggambarkan posisi
manusia sebagai hamba yang tidak layak berhadapan dengan Allah yang Mahabesar.
Disatu pihak posisi manusia adalah sebagai hamba yang rendah dihadapan
Allah, tetapi dipihak lain amal dan perbuatan manusia (perbuatan baik) akan
diperhitungkan sebagai pahala. Apa yang dipetik di akhirat adalah hasil tanaman di
dunia, amal baik akan berbalas baik, amal, buruk akan berbalas buruk. Menurut Islam
ada lima tahap yang dialami oleh manusia dari awal kejadiannya sampai dengan
tempat akhirnya, yakni:
1. Alam roh : ialah suatu alam yang tidak diberitahukan letaknya dan
susunannya oleh Allah. Seperti dikatakan dalam Quran : Dan mereka bertanya
kepadamu tentang roh, katakanlah roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan, melainkan sedikit. (Al-Ismo) (S.17:85).
2. Alam Arhaam : ialah alam kandungan dalam rahim ibu. Dialah yang membentuk
kamu dalam rahim sebagaimana dikehendakinya (Ali Imran ayat 6).
3. Alam Dunia : yaitu alam yang dialami manusia setelah dia dilahirkan oleh
ibunya.
4. Alam Barzah : yaitu alam diseberang kuburan, setelah manusia
meninggalkan alam fana. Alam ini merupakan awal dari alam akhirat. Alam
barzah disebut juga dengan alam-kubur, ini gaib seperti alam roh.
5. Alam Akhirat : yang disebut juga alam baka. Artinya alam terakhir yang abadi,
tiada berkesudahan. Apa yang diperoleh di akhirat adalah balasan dari apa yang
dilakukan manusia di dunia; Amal baik berbalas baik, amal buruk berbalas buruk.
Satu lagi pandangan Islam yang penting tentang manusia ialah: Bahwa manusia
yang baru lahir adalah suci, bersih dari dosa, tidak mengetahui apa-apa. Surat Al-Nahl
ayat 78 mengatakan : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dengan tidak
mengetahui sesuatu apapun, kemudian Dia jadikan buatmu, pendengaran dan
penglihatan dari hati yang bersyukur kepadaNya
Dalam suatu hadist Nabi Muhammad menjelaskan bahwa pengaruh orangtualah
yang utama meletakkan dasar kepribadian anak itu.
Catatan: Dalam agama Islam, usaha manusia melalui amal yang baik dapat
memperoleh keselamatan. Konsep dosa warisan tidak diterima oleh Islam. Manusia
berdosa ialah karena manusia itu sendiri melanggar hukum Allah, Apabila manusia
tidak melanggar hukum Allah, maka manusia tidak berdosa, itu maka seorang anak
baru lahir dianggap bersih dari dosa, karena seorang bayi belum tahu apa-apa.
3. Hakekat Manusia menurut Iman Kristen
a) Dari manakah sumber kehidupan manusia?
Ahli ilmu Alamiah Dasar berkata bahwa : Sumber kehidupan ialah berasal
dari kehidupan sebelumnya.
Kemudian kalau ditanya lagi : Dari manakah sumber kehidupan yang
pertama? Ahli evolusi biologis menjawab, Dari binatang satu sel. Dan apabila
ditanya lagi : dari mana asal binatang satu sel? maka mereka akan menjawab, hal
itu terjadi secara kebetulan.
Baik Ilmu alamiah dasar, maupun teori evolusi bialogis tidak dapat menjawab
pertanyaan : Dari manakah sumber kehidupan : mereka hanya dapat menguraikan dan
menjelaskan tentang proses terjadinya kehidupan. Termasuk mengenai asal kehidupan
manusia.
Verkuyl mencatat pandangan evolusi biologis tentang manusia. Teori Evolusi-
Biologis menganggap manusia sebagai binatang menyusui yang cerdas, yang
pertumbuhannya berlangsung menurut proses evolusi dari tingkat yang rendah ke
tingkat yang lebih tinggi.
Berarti asal kehidupan manusia itu adalah lanjutan pertumbuhan dari makhluk
yang lebih rendah sebelumnya, yang berkembang secara evolusi-biologisnya, maka
sampailah pada tingkat status manusia yang bijaksana (homo sapiens) atau manusia
sekarang (homo recons).
Menurut Iman Kristen, berdasarkan Alkitab secara tegas dikatakan bahwa asal
kehidupan adalah dari Allah. Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala
isinya (kejadian 1 : 1+26-27; Kejadian 2 : 7; Johanes 1 : 3-4).
Doa itu adalah hubungan atau komunikasi antara manusia dengan Allah yang
tingkatannya bermacam-macam.
Jadi doa dari setiap orang Kristen kepada Allah itu tergantung dari tingkat rohani dan
persekutuannya dengan Allah. Lebih dekat dan lebih erat persekutuannya, doa itu
berarti lebih banyak.
Kita harus memelihara hubungan doa ini jangan sampai putus! Sebab perlu, dipakai
dan dibutuhkan terus menerus.
Apa saja yang ada dalam hubungan dari manusia ke Allah dan dari Allah ke manusia?
Doa Habil naik kepada Allah dan diterima sebab ada binatang korban yang
disembelih. Ada darah, ada kematian, ada korban, sebab itu Tuhan berkenan, tanpa
korban tidak ada doa yang betul.
Tanpa korban Kristus tiada hubungan antara manusia dengan Allah 2Kor 5:14.
Tetapi selain Kristus yang menjadi korban, disalib, kita juga harus menjadi korban,
yaitu mau disalib beserta Kristus Gal 2:19-20, harus mau pikul salib Luk 9:23. Kalau
mau mempunyai hubungan doa dengan Allah, harus mau menyangkal diri,
mengorbankan daging, baru hubungan ini dapat terwujud.
Tanpa korban tanpa mau menyalibkan daging, mematikannya, daging akan hidup
(kembali), dan itu berarti pikiran ini akan penuh dengan segala macam perkara daging
dan dunia sehingga tidak akan ada hubungan dengan Tuhan. Lebih-lebih kalau
perbuatan ini sudah penuh dengan dosa-dosa dan menjadi tabiat (daging), tidak
mungkin ada hubungan dengan Tuhan dan doa orang seperti ini kosong, sia-sia,
kering, sebab hubungan dengan Allah putus. Tanpa korban tidak mungkin ada
hubungan dengan Allah.
Yesaya 59:2 Tentang segala kesalahanmu telah mengecek engkau dan Allahmu, dan
oleh sebab dosa-dosamu telah disembunyikannya wajahNya daripada kamu,
sehingga tiada Ia mendengar (KJ).
Tuhan hanya bisa berhubungan baik dengan orang yang selalu mematikan dagingnya,
selalu ada korban. Sebab itu di dalam Mezbah Korban Bakaran selalu ada api yang
menyala terus, yang membakar daging korban.
Imamat 6:13 Api itu harus terus menyala di atas mezbah, ia tidak pernah boleh
padam (K.J).
Juga di atas Mezbah dupa harus selalu ada api yang membakar dupa di atasnya
sehingga selalu ada asap yang berbau harum naik ke atas, ke hadirat Tuhan.
Keluaran 30:8 Dan ketika Harun menyalakan pelita itu pada petang hari, ia harus
membakar dupa di atasnya, suatu pedupaan yang tidak pernah henti di hadapan
Tuhan sepanjang generasi-generasimu (KJ).
Ibrahim, Ayub, dan lain-lain adalah orang-orang yang terkenal setia dan tekun dengan
mezbahnya, sebab itu hubungannya dengan Tuhan erat dan mesra sepanjang waktu.
Kelepasan dari dosa dikerjakan Tuhan Yesus di atas Golgota untuk kita. Oleh
penebusan Anak domba di atas kayu salib kita sudah bebas, sudah menang, sudah
lepas dari segala dosa.
Dengan iman kita menerima ini dan sebagai akibatnyadaging dimatikan, ini sakit,
ini namanya Salib, ini korban. Kalau kita mau menerimanya maka kemenangan yang
sudah kita terima itu menjadi kenyataan. Tuhan memberi kita kemenangan dan
dengan iman kita harus mau mengorbankan daging kita, dengan iman kita pasti
sanggup, asal percaya dan mau sebab dosa kita sudah dibayar lunas.
Sama seperti di restoran, makanan sudah dibayar lunas oleh Tuhan Yesus, kita
tinggal menyantapnya, memasukkan ke dalam mulut kita, itu sedap.
Begitu juga kelepasan dari dosa itu sudah dibayar lunas oleh Tuhan Yesus dan kita
tinggal makan = pikul salib dan itu sedap! Salib itu sedap.
Orang-orang yang percaya yakin dan sanggup memikul sengsara (sakitnya) Salib
dan mereka juga merasakan sedap dan indahnya kesucian Tuhan.
Pilipi 4:13 Segala sesuatu aku cakap menanggung di dalam Dia yang menguatkan
aku (TL).
Matius 10:28-30 Janganlah kamu takut akan orang yang membunuh tubuh, dan yang
tiada berkuasa membunuh jiwa; tetapi yang terutama sekali hendaklah kamu takuti
Dia, yang berkuasa membinasakan baik tubuh atau jiwa di dalam neraka. Bukankah
burung pipit dijual orang dua ekor seduit? Tetapi seekor pun tiada jatuh ke tanah,
jikalau tiada dengan kehendak Bapamu. Maka rambut di atas kepalamu juga
semuanya sudah terhitung.
Orang-orang yang tidak percaya, waktu melihat dan merasakan sakitnya salib
merasa tidak sanggup. Mereka tidak punya iman dan tidak merasakan kesucian yang
indah dan manis itu.
Mereka hanya tahu salib itu sakit, tetapi tidak tahu dan tidak merasakan manisnya
kesucian Allah yang indah itu.
Jadi kita sendiri juga harus mau dimatikan dari segala perkara-perkara daging, dari
segala keinginan-keinganan dosa, maka baru kuasa Kristus dari salib bisa bekerja
nyata dalam hidup kita dan itu sedap dan manis.
Kalau ada korban, ada kematian daging, kita tetap hidup dalam kesucian, doa kita
membuat hubungan yang baik dengan Allah.
Doa orang benar itu merupakan hubungan yang baik dan erat dengan Allah, itu besar
khasiatnya.
Yakobus 5:16b Adapun doa orang benar, dengan bersungguh-sungguh hati itu besar
khasiatnya.
Tanpa korban, hubungan akan putus dan dengan sendirinya doanya akan berhenti.
Orang-orang yang tidak mau pikul salib, doanya akan berhenti atau hanya ada doa-
doa yang salah dan sia-sia seperti doa orang Parisi Mat 6:5; 23:5, Luk 18:11.
Kalau kita ingin memiliki doa yang hidup, yang berjalan terus, yang erat dengan
Allah, kita harus hidup dalam kebenaran dan untuk itu bersedia mematikan daging
terus-menerus sepanjang hari, setiap hari Rom 8:35-36.
Tanpa iman doa itu menjadi sia-sia, seperti menghamburkan kata-kata di udara.
Orang yang datang kepada Tuhan, mau berhubungan dengan Dia harus punya iman,
yakin akan Allah dan FirmanNya.
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa itu mustahil memperkenankan Dia: Karena dia yang datang
kepada Allah harus percaya bahwa Dia ada, dan bahwa Dia pemberi pahala kepada
mereka yang sungguh-sungguh mencari Dia (KJ).
Kita harus percaya akan Firman Tuhan dan janji-janjiNya. Kita membuat hubungan
dengan Allah hanya mungkin berdasar FirmanNya yaitu:
1. Kita percaya akan Tuhan Yesus dan kita menjadi anak Allah berdasar percaya
kepadaNya (Yoh 1:12).
2. Kita percaya akan penebusan Tuhan Yesus sehingga kita bisa hidup suci di
hadapan Allah dan bersekutu dengan Dia.
3. Kita percaya bahwa Firman Tuhan itu pasti jadi sebab itu kita datang menghadap
Tuhan berkata-kata atau mohon sesuatu berdasar janji yang tertulis dalam Firman
Tuhan
4. Kita percaya bahwa Allah yang mencintai kita, baik, maha kasih, maha murah
berdasar FirmanNya.
5. Dan seterusnya, seluruh hubungan kita dengan Tuhan didasarkan atas percaya,
baru sesudah percaya kita mendapatkan kenyataannya (Yoh 20:29).
Salah satu tanda orang yang percaya, yang mempunyai iman ialah ada tindakan
imannya.
Yakobus 2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau sekarang, bahwa iman tanpa
perbuatan adalah iman yang kosong?
Tetapi maukah engkau mengetahui, hai orang yang sia-sia bahwa iman tanpa
perbuatan itu mati
Tindakan iman yang berlaku untuk segala macam hal atau segi hidup
ialah bersukacita dan penuh syukur kepada Tuhan sebab Tuhan tidak pernah gagal,
Tuhan maha kasih, Dia ada di atas semuanya.
Orang yang yakin penuh dan percaya tidak akan menangis dan meratap. Mungkin
pada waktu mula-mula menghadapi celaka atau hal-hal yang menyedihkan ia
menangis, tetapi selekasnya imannya timbul, ia menjadi tabah dan penuh syukur
dan masih bisa bersukacita, sebab percaya bahwa Tuhan yang Maha Kuasa dan
penuh kasih pasti menolong anak-anakNya. Karena itu doa yang ada iman itu selalu
naik dengan penuh syukur kepada Tuhan, apalagi segala perkara akan menjadi
kebaikan bagi anak-anak Allah yang mencintai Tuhan (Rom 8:29).
Efesus 5:20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita
Yesus Kristus kepada Allah Bapa kita.
Juga dalam perkara-perkara yang tidak enak, kita tetap bersyukur sebab kita yakin,
percaya sungguh-sungguh bahwa:
Tuhan tahu.
Tuhan mengijinkannya dan akan mengubahkannya menjadi kebaji-kan bagi
kita yang cinta Allah (Rom 8:28). Ini suatu korban syukur yaitu meskipun
kita menderita (karena kebenaran), kita tetap bersyukur kepada Tuhan,
sebab Tuhan yang baik dan yang Maha kuasa itu akan menggenapkan
FirmanNya
Jadi di dalam segala perkara, dalam segala waktu kita selalu bersyukur memuji-muji
Tuhan, itu menjadi doa dan tanda iman kita kepada Allah.
c. Kita bersyukur untuk semua yang sudah dan yang akan kita terima dari
Tuhan.
Kita yakin bahwa Allah tidak berubah, Ia tetap baik dan tetap Maha kuasa. Ia masih
akan memberkati kita dengan banyak perkara-perkara yang baik, bahkan yang lebih
indah, pasti. Meskipun kita belum mengalaminya tetapi kita sudah percaya dan sudah
bersyukur untuk semua yang akan kita terima. Daud mengerti hal ini, sebab itu ia
berkata dengan yakin bahwa kemurahan dan kebajikan akan mengikuti dia terus di
hari-hari yang akan datang sampai selama-lamanya.
Mazmur 23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur
hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Oleh karena itu orang yang percaya akan hal ini dapat terus bersyukur kepada Tuhan
dan ia juga akan menerima dari Tuhan, baik pertolongan, kemurahan dan
kebajikanNya terus menerus dengan limpah! Hidup seperti ini akan indah, sebab
selalu diikuti dengan kemurahan dan kebajikan Tuhan. Berdoalah terus menerus,
dengan selalu bersyukur pada Tuhan, itu amat indah.
III. PERMINTAAN.
Filipi 4:6 Jangan kamu kuatir akan barang sesuatu hal, melainkan di dalam tiap-
tiap sesuatu biarlah segala kehendakmu dinyatakan kepada Allah dengan doa dan
permintaan serta dengan mengucap syukur.
Orang yang hidup benar di hadapan Allah, tidak akan minta perkara-perkara yang
jahat atau dosa.
Amsal 11:23 Bahwa kehendak orang yang benar itu semata-mata baik, tetapi niat
orang jahat itu percabulan jua.
Orang yang benar, yang menurut FT, permintaannya juga akan dikabulkan oleh
Tuhan.
1Yohanes 3:22 Dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari padaNya,
karena kita menuruti segala perintahNya dan berbuat apa yang berkenan
kepadaNya.
Matius 7:7 Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Mazmur 65:3 Engkau yang mendengarkan doa. KepadaMulah datang semua yang
hidup
Mintalah kepadaNya, Ia tidak bosan atau jemu, sebab memang tepatlah kalau anak-
anak minta kepada Bapanya sendiri, bukan kepada yang lain.
Allah itu Bapa kita, Ia mengasihi kita dan menyediakan semuanya bagi kita. Dia
sumberuntuk segala keperluan anak-anakNya.
Yakobus 1:7 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna,
datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; padaNya tidak ada
perubahan atau bayangan karena pertukaran.
Mintalah kepadaNya.
Yohanes 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu.
Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu (Yoh 14:13).
IV. SYAFAAT.
Yaitu berdoa untuk kepentingan orang lain/ pekerjaan Tuhan. Tuhan berkenan
akan doa seperti ini, bahkan Tuhan Yesus sendiri menjadi pendoa syafaat bagi kita di
sebelah kanan BapaNya (Rom 8:34).
Ibrani 7:25 Oleh sebab itulah Ia berkuasa juga menyelamatkan dengan
sempurnanya segala orang yang menghampiri Allah oleh sebab Dia, sedangkan Ia
hidup senantiasa memohonkan syafaat karena mereka itu (1Yoh 2:1).
Orang yang rohani pasti suka berdoa syafaat bagi orang-orang di sekitarnya, orang-
orang yang dilayaninya bahkan musuh-musuhnya juga, sebab orang-orang rohani itu
dapat mencintai musuh-musuhnya. Tuhan suka kalau kita limpah dengan kasih
Kristus pada semua orang, istimewa kepada orang-orang yang dibebankan atas kita.
Doa syafaat ini adalah suatu tingkat doa yang tinggi seperti Kristus. Ini suatu
pelayanan yang besar pahalanya, dicari oleh Tuhan di antara umatNya (Yeh 22:30).
Belajarlah berdoa syafaat untuk semua orang yang menjadi beban kita, yang kita
layani, yang ada hubungan dengan kita, juga yang dibebankan Tuhan di atas kita.
Memang orang seperti ini tidak dilihat orang, tetapi Allah melihatnya (Mat 6:6).
Rajinlah berdoa syafaat bagi pekerjaan Tuhan dan semua orang-orang yang Tuhan
bebankan atas kita, maka kita akan mengalami kemenangan-kemenangan dan hasil
yang indah-indah di dalam semua pelayanan.
Dibalik semua pelayanan yang berhasil selalu ada dukungan doa syafaat, sebab
dalam semua pelayanan kita bergumul dengan setan (Efesus 6:12) dan itu baru bisa
dikalahkan kalau kita limpah berdoa sehingga limpah kuasa Allah untuk
menghancurkan segala pekerjaan setan (1Yoh 3:8).
Orang-orang yang rohani itu orang yang tahu berdoa syafaat di dalam doanya, sebab
ia percaya kepada TuhanNya, bergantung sepenuhnya kepadaNya dan mencintai
semua orang di sekitarnya.
Di dalam doa termasuk memuji-muji Tuhan sebab heran dan hebatlah Dia, misalnya
Daniel 2:19-20 Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu
penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit. Berkatalah Daniel:
Terpujilah nama Allah dari selama- lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari
pada Dialah hikmat dan kekuatan!
Sebab memang Dia itu yang Maha besar, Maha Kuasa dan besar kebaikanNya;
kemurahanNya bagi kita setinggi langit (Mazmur 103:11).
Puji-pujian dan penyembahan kepada Tuhan itu seperti dupa yang harum naik ke
hadapan tahta Allah.
Wahyu 5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk
dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing
memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa
orang-orang kudus.
Seluruh dunia yang kelihatan dan yang tiada kelihatan semua memuji-muji dan
menyembah Allah (Wah 5:11-14).
Penyembahan yang benar itu naik sampai di hadapan tahta Allah sebagai dupa yang
harum (Wahyu 8:3-4). Jadi dengan penyembahan yang betul {di dalam roh dan
kebenaran (Yoh 4:24)} kita dibawa masuk ke hadapan tahta Allah, masuk di dalam
hadiratNya.
Masuk dalam hadirat Tuhan itu besar artinya, semua berubah menjadi amat
indah! Waktu Yacob masuk ke dalam hadirat Allah {bergumul di Pniel (Kej 32:28)}
ia berubah dari Yacob (= penipu) menjadi Israel (=raja di hadapan Allah dan
manusia, pemenang). Dan ini akan nyata dalam hidup sehari-hari dari orang yang
suka berdoa sampai masuk dalam hadirat Tuhan. Dari hidup yang kalah, hidup
sebagai penipu, jatuh bangun, ia berubah menjadi orang yang penuh dengan kuasa
dan kemenangan; tidak lagi jatuh bangun dalam dosa, tetapi berkemenangan dan terus
tinggal di dalam pengurapan dan hadiratNya. Hidupnya menjadi Israel, bukan lagi
Yakub yang penuh tipu daya dan kegagalan karena memakai kekuatannya sendiri.
Sekarang hidupnya penuh kemenangan dan berubah indah.
Kalau umat Tuhan memuji-muji dan menyembah Allah dengan betul, maka hadirat
Allah akan terasa dan itu membawa banyak perubahan dan kemenangan. Yakub-
Yakub menjadi Israel-Israel.
Doa itu suatu persekutuan yang akrab dengan Tuhan. (Juga di dalam FirmanNya ada
persekutuan yang manis). Di sini kita bisa bercakap-cakap dengan Tuhan terus-
menerus, baik kepada Tuhan dan mendengar Dia bahkan memandang wajah
kemuliaanNya.
Banyak kata-kata, kehendak dan perasaan hati kita dapat dinyatakan kepada Tuhan di
dalam doa (Pil 4:6).
Makin erat hubungan kita dengan Tuhan, doa itu makin berarti, makin indah dan
makin menyenangkan, doa itu adalah suatu persekutuan yang akrab antara Allah dan
anak- anakNya. Sebab itu doa yang betul juga menjadi ukuran rohani/ keakraban
kita dengan Tuhan.
Orang yang bersekutu dengan Tuhan = berjalan dengan Allah, berjalan dalam Roh,
itukuncinya di dalam doa terus-menerus (1Tes 5:17), di dalam Roh dan kebenaran
sebab doa itulah hubungan atau persekutuan kita dengan Tuhan.
B. CARA BERDOA
Hubungan dengan Tuhan itu dapat dilakukan dengan segala posisi/ cara, baik waktu
berjalan, bangun, tidur, berlutut dan sebagainya. Tuhan tidak terpengaruh oleh
posisi tubuh kita(tetapi di hadapan orang banyak hendaklah dilakukan dengan
sopan supaya jangan menjadi batu sontohan). Yang penting di hadapan Allah adalah
hidup yang suci (Kis 24:16/ 23:1). Tuhan hanya dapat bersekutu dengan orang-orang
yang hidup di dalam terang (1Yoh 1:5/ 2Kor 6:14-15); Ia tidak dapat bersekutu
dengan orang-orang yang hidup dalam gelap, itu anak-anak iblis (1Yoh 3:10).
I. Dengan akal.
1Korintus 14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku,
tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji
dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
Kita memang harus berbicara dengan akal bukan hafalan mati, tetapi dengan
pengertian dan dengan segenap hati kita, bukan hanya dari mulut.
Matius 15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari
padaKu.
Doa ini dapat dengan kata-kata yang kedengaran atau hanya di dalam hati, itu sama
kuatnya.
Lebih baik terdengar, sebab seringkali itu lebih hidup, tetapi tentunya jangan sampai
mengganggu orang. Di dalam doa bersama tentu harus dengan kata- kata yang
terdengar, supaya bisa sehati mengaminkan dan boleh saling menguatkan.
Roma 8:26-27 Demikian juga Roh itupun menolong pada kelemahan kita. Karena
tiada kita tahu akan barang yang hendak kita pohonkan dengan sepatutnya;
melainkan Roh itu sendiri memohonkan karena kita dengan keluh kesah, yang tiada
terkatakan.
Dan Tuhan, yang menyelidiki hati manusia, mengetahui apa maksud Roh itu, sebab
Roh itu memohonkan karena segala orang suci, menurut kehendak Allah.
Orang yang penuh dan mau dipimpin Roh, juga berdoa dipimpin Roh dan itu amat
indah. Keistimewaannya ialah Roh Kudus yang menaikkan doa bagi orang itu, dan ia
hanya mengeluarkan suara bahasa Roh. Ini berdoa dalam bahasa lidah. Tuhan ingin
kita semua berdoa dalam bahasa lidah
1Korintus 14:5a Aku suka jikalau kamu sekalian berkata-kata dengan karunia lidah,
(TL).
1Korintus 14:4a Maka orang yang berkata-kata dengan karunia lidah itu
meneguhkan imannya sendiri, (TL).
Bahkan Paulus penuh syukur dan bergembira sebab ia dapat berdoa dalam bahasa
lidah lebih dari banyak orang lainnya.
1Korintus 14:18 Maka mengucap syukurlah aku kepada Allah, sebab aku tahu
berkata-kata dengan karunia lidah, lebih daripada kamu sekalian (TL).
Hasilnya sangat indah sebab sesuai dengan kehendak Allah tanpa salah. Bentuk doa
di dalam Roh itu sama saja dengan doa biasa, ada permintaan, ucapan syukur, syafaat
dan sebagainya tetapi sempurna sebab Roh Kudus yang mengerti kehendak Allah
yang menyusun semua doa itu bagi kita. Sebagian dari kata-kata itu diterjemahkan
oleh Roh Kudus ke dalam pikiran kita sehingga kita dapat mengulanginya dengan
kata-kata kita sendiri dan kata-kata itu tepat dan sangat berarti.
Ini perlu! Semua kita harus dapat berdoa sendirian seperti Tuhan Yesus. Misalnya:
Lukas 5:16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan
berdoa.
Markus 1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar.
Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Ini seringkali menjadi ukuran doa yang sebenarnya. Kalau doa itu karena disuruh,
diperintahkan atau dipaksakan orang, itu masih mungkin ada gunanya, tetapi doa
sendirian itu menunjukkan bahwa orang sendiri itu sungguh-sungguh mau berdoa.
Dan Tuhan senang menerima doa dari orang-orang yang rindu akan Dia. Lebih-lebih
kalau doa itu teratur atau terus-menerus. Setiap orang beriman harus mempunyai doa
pribadi yang baik.
Baik di rumah dengan seisi rumah, juga di Gereja. Ini mempunyai arti yang lain. Kita
saling dikuatkan satu sama lain dan kekuatan doa itu bertambah (Mat 18:20). Kita
harus dapat berdoa bersama-sama di Gereja, atau ketika bertemu di mana saja.
Biasanya doa bersama ini terasa sekali saling menguatkan dan itu dikehendaki Tuhan.
Dalam menaikkan satu pokok tertentu dalam doa bersama perlu diperhatikan:
b. mengaminkan.
a. Ada persekutuan tubuh Kristus yang betul di antara orang-orang yang berdoa, yaitu
bersekutu dalam kasih Kristus dan dalam kesucianNya (1Yoh 1:7). Jangan ada
pertengkaran dan berpihak-pihak.
b. Sama-sama terbeban untuk hal itu. Kadang-kadang pokok doa itu harus dijelaskan
lebih dahulu untuk membagi-bagikan beban itu!
Doa bersama untuk satu pokok tertentu itu juga bisa dilakukan dari rumah masing-
masing dan semuanya bertemu di hadapan hadirat Allah.
C. DOA, DARI PIHAK ALLAH.
Allah sangat menikmati doa manusia, sebab Ia sangat rindu berhubungan/ bersekutu
dengan anak-anakNya yang dicintaiNya. Allah begitu cinta kepada manusia sehingga
mengorbankan AnakNya. Ia rindu dan senang mendengar doa anak-anakNya karena
cintaNya. Bahkan ia memberi pahala bagi orang yang mencariNya.
Ibrani 11:6 Jikalau tiada beriman, mustahil diperkenan Allah; karena orang yang
menghampiri Allah itu, wajiblah ia yakin bahwa Allah ada, dan lagi bahwa Ialah
pemberi pahala kepada segala orang yang mencari Dia (TL).
1. Menerima segala kata-kata, permintaan, puji, sembah dan syukur serta korban
anak-anakNya.
2. Tetapi Allah juga memberikan banyak perkara yang heran lewat doa kepada anak-
anakNya, sehingga pada waktu berdoa kita limpah perkara-perkara yang heran dan
ajaib dari Allah yaitu:
III. Lebih dari segala perkara ini, Allah memberikan diriNya sendiri kepada kita, Ia
masuk dan tinggal di dalam kita.
Kata-kata dari Allah itu sangat besar artinya. Ini menjadi jawaban, kehidupan,
sukses, kuasa dan segala-galanya bagi kita. Kata-kata Allah itu luar biasa. Itu
menjawab segala pertanyaan kita, melepaskan kita dari segala problem dan
menghancurkan segala kuasa Iblis. Ingat seluruh dunia ini diciptakan oleh
Allah hanya dengan kata- kataNya; dari tidak ada apa-apa menjadi ada segala-
galanya.
Ibrani 11:3 Dengan iman kita mengetahui bahwa semesta alam ini sudah jadi oleh
firman Allah, sehingga barang yang kelihatan bukannya dijadikan daripada barang
yang kelihatan (TL).
Firman Tuhan itu berarti segala-galanya, itu sangat besar artinya, itu cukup untuk
segala keperluan kita.
Berdoa itu bukan hanya berarti seperti tilpon (sekalipun ini sudah besar artinya,
sebab sudah dijawab oleh Allah), tetapi bahkan lebih dari itu, hadirat dan wajah Allah
juga datang kepada kita.
Mazmur 22:4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian
orang Israel.
Mazmur 17:15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajahMu, dan pada
waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupaMu.
Bukan main! Ini sesuatu yang luar biasa. Allah yang Maha besar itu datang kepada
kita yang hina dan tidak layak ini. Ini terlalu besar, tetapi itu yang diberikan Allah
kepada kita lewat doa. Sebab itu orang-orang yang suka berdoa (dengan betul!) itu
bukan main senangnya, mereka berubah sebab mengalami perkara- perkara yang luar
biasa. Memang Allah sudah mengangkat kita menjadi anak-anakNya (Yoh 1:12) dan
Ia rindu kalau anak-anakNya bisa memandang wajahNya. Perkara-perkara yang lebih
besar terjadi pada waktu kita bertekun berdoa dengan sungguh-sungguh.
III. DiriNya.
Bukan saja Tuhan memberi kata-kata dan wajahNya, Ia memberikan diriNya sendiri,
hidupNya dan keadaanNya kepada kita. Ia tinggal di dalam kita, baik Allah Bapa dan
Allah Anak Yoh 14:21,23 juga Allah Roh tinggal di dalam kita terus menerus Yoh
14:16. Betapa hebat.
Bukan hanya kata-kata atau wajahNya, diriNya sendiri masuk di dalam kita. Bukan
main. Semakin lama kita bersekutu dengan Allah di dalam doa, maka hidup Allah
makin diisikan di dalam hidup kita. PikiranNya, kasihNya, kuasaNya, kemuliaanNya,
semuanya diisikan di dalam kita sedikit demi sedikit. Sebab itu makin lama kita
bersekutu dengan Allah, kita mengalamai perubahan-perubahan yang luar biasa dan
akhirnya kita menjadi seperti Dia (1Yoh 3:2-3).
Kalau Tuhan Yesus belum datang, tetapi orang itu sudah penuh dengan Allah, maka ia
berubah dalam sekejap seperti Henoch dan Elia menjadi sempurna. Sebab itu Tuhan
menyuruh kita berdoa senantiasa terus menerus di dalam Roh, itu lebih kuat lagi,
sehingga hidup Allah terus mengalir dalam diri kita seperti hidup dari pokok mengalir
kepada carang (Yoh 15:1-7).
Mengapa kita tidak mau bertekun di dalam doa? Sebab tidak mengerti.
Sebab tertipu oleh setan yang mengatakan bahwa doa itu bukan apa-apa, tidak
banyak faedahnya. Ini salah, ini tipu setan. Sesungguhnya doa itu adalah aliran hidup
Allah masuk di dalam diri kita; Kalau itu terjadi terus menerus, maka hidup kita juga
akan terus menerus berubah menjadi seperti Dia dan memang ini yang dikehendaki
Allah. Luar biasa.
Belajar bertekun di dalam doa! Kita akan menjadi kuat dan hidup dengan kualitas
seperti Allah sebab Allah itulah kehidupan kita (Yoh 1:4). Tanpa hidup dari Allah, kita
ini lemah, tak kuat, kalah melawan dosa (Mat 26:41). Berdoalah terus-menerus di
dalam Roh dan kebenaran.
Your
text here