PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana, baik bencana alam maupun
karena ulah manusia. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya bencana ini adalah kondisi
geografis, iklim, geologis dan faktor-faktor lain seperti keragaman sosial budaya dan politik.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Semua kejadian tersebut di atas menimbulkan krisis kesehatan antara lain lumpuhnya
pelayanan kesehatan, korban mati, korban luka, pengungsi, masalah gizi, masalah ketersediaan
air bersih, masalah sanitasi lingkungan, penyakit menular dan stres/gangguan kejiwaan.
Pada makalah blok Manajemen bencana akan dibahas mengenai banjir di kota Manado
yang terjadi pada Tanggal 15 Januari 2014. Banjir yang merupakan banjir terbesar dalam 14
tahun terakhir di Manado yang menewaskan 19 orang, 400an mengungsi dan 1000-an rumah
rusak, yang kurang lebih 1,8 triliun rupiah.
2.2. Dampak
1. Laju pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan. Dimana akibat banjir yang
terjadi di Manado 2014 ini melumpuhkan ekonomi Sulawesi Utara.
2. Sektor pendapatan dimana korban kehilangan mata pencaharian, panen gagal atau bahkan
barang dagangan dan usaha ikut terbawa banjir saat itu, begitu pun dengan distribusi
barang dan jasa yang ikut terganggu.
3. Kerugian yang mencapai Rp.1,8 Triliun
4. Terhentinya proses belajar mengajar.
5. Masalah krisis kesehatan antara lain lumpuhnya pelayanan kesehatan, korban mati,
korban luka, pengungsi, masalah gizi, masalah ketersediaan air bersih, masalah sanitasi
lingkungan, penyakit menular dan stres/gangguan kejiwaan.
B. PENGORGANISASIAN
Tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana ditangani
oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di
tingkat Pusat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) di tingkat Daerah.
1. Tingkat Pusat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mempunyai tugas :
a. memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan
bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan
rekonstruksi secara adil dan setara;
b. menetapkan standardisasi dan kebutuhan
penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan;
c. menyampaikan informasi kegiatan kepada masyarakat;
d. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
kepada Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi
normal dan pada setiap saat dalam kondisi darurat
bencana;
e. menggunakan dan mempertanggungjawabkan
sumbangan/bantuan nasional dan internasional;
f. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang
diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
g. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan; dan
h. menyusun pedoman pembentukan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah.
2. Daerah
BPBD mempunyai fungsi :
a. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan
bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak
cepat dan tepat, efektif dan efisien
b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.
BPBD mempunyai tugas :
a. menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan
kebijakan pemerintah daerah dan BNPB terhadap usaha
penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan
bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta
rekonstruksi secara adil dan setara
b. menetapkan standardisasi serta kebutuhan
penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan
c. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta
rawan bencana
d. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan
bencana
e. melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan
bencana pada wilayahnya
f. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
kepada kepala daerah setiap sebulan sekali dalam
kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat
bencana
g. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan
barang
h. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang
diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
i. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan
Prinsip utama yang harus dipenuhi dalam proses pemberian bantuan obat dan perbekalan
kesehatan mengacu kepada Guidelines for Drug Donations, yaitu:
Tim yang diharapkan dapat segera bergerak dalam waktu 024 jam setelah ada informasi
kejadian bencana, terdiri dari:
1. Pelayanan Medik
a. Dokter Umum/BSB : 1 org
b. Dokter Sp. Bedah : 1 org
c. Dokter Sp. Anestesi : 1 org
d. Perawat Mahir (Perawat bedah, gadar) : 2 org
e. Tenaga Disaster Victims Identification (DVI) : 1 org
f. Apoteker/Ass. Apoteker : 1 org
g. Sopir Ambulans : 1 org
2. Surveilans Epidemiolog/Sanitarian : 1 org
3. Petugas Komunikasi : 1 org
Stategi Pembangunan dalam RPJMD dan RPJPD terkait dengan pemulihan pascabencana banjir
Manado yaitu:
1. Konsep pembangunan berorientasi pada masyarakat (people oriented) dan sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan masyarakat (socially accepted).
2. Perencanaan, pembangunan, monitoring, dan evaluasi pembangunan propinsi melibatkan
masyarakat sejak awal (proses perencanaan) dan Hasil-hasil pembangunan harus dapat
dinikmati secara langsung dan tidak langsung, serta dapat memberdayakan masyarakat
(people participation and empowerment).
3. Pembangunan Daerah dilaksanakan sesuai dengan budaya, norma, serta adat masyarakat
setempat (culturally appropriate) dalam kerangka orientasi lokal, nasional, regional, dan
global
4. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya daerah berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan (environmentally sound and sustainable development).
5. Pelaksanaan pembangunan tersebar ke seluruh wilayah kabupaten dan kota, perdesaan
dan perkotaan, wilayah kepulauan, serta tidak diskriminatif (distribution of development
and nondiscrimination).
6. Pelaksanaan pembangunan berdasarkan prinsip-prinsip kemitraan antara masyarakat,
swasta, dan pemerintah (community-private-local governments-partnership).
7. Penyelenggaraan pemerintahan daerah berbasis pada clean government and good
governance.
Pengelolaan anggaran dilaksanakan berdasarkan sistem anggaran berbasis kinerja (performance
budgeting system)
PASAL 5 UU 24/2007
Pemerintah dan pemerintah daerah menjadi penanggungjawab dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
Pasal 8 (d) UU 24/2007
Tanggungjawab pemerintah daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi:
pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah
yang memadai.
Strategi Pengendalian Banjir kota Manado Melalui Mitigasi strukturan dan non struktural PB
Mitigasi Struktural
1. Mempertahankan dan merehabilitasi DAS Tondano dan Ranowangko melalui Program
GERHAN, pembangunan sumur resapan dan biopori, dll
2. Melaksanakan percepatan pembangunan bangunan pengendali banjir melalui program
dan kegiatan:
Pembangunan waduk kuwil;
Normalisasi dan pembuatan tanggul banjir danau Tondano;
Normalisasi, sudetan, perkuatan tebing dan tanggul banjir Sungai Tondano, Tikala, Sario,
Malalayang dan Bailang;
Pembangunan dan rehabilitasi Drainase dan Gorong2 perkotaan.
Pembangunan bangunan pengendali genangan air (retensi basin, polder, pompa)
Melaksanakan penataan bangunan dan lingkungan permukiman sehat (rusunawa,
rusunami, ruang terbuka hijau dan sistem persampahan, dll)
Melaksanakan Pembangunan Jaringan Sampah sungai Tondano
Melaksanakan pembangunan bangunan hidrologi, peringatan dini banjir, pengadaan
peralatan dan bahan banjiran.
Melaksanakan pengendalian sedimentasi daerah hulu sungai Tondano, Tikala, Sario,
Malalayang dan bailang.
Melaksanakan penataan bangunan dan lingkungan permukiman sehat (rusunawa,
rusunami, ruang terbuka hijau dan sistem persampahan, dll)
Melaksanakan Pembangunan Jaringan Sampah sungai Tondano
Melaksanakan pembangunan bangunan hidrologi, peringatan dini banjir, pengadaan
peralatan dan bahan banjiran.
Melaksanakan pengendalian sedimentasi daerah hulu sungai Tondano, Tikala, Sario,
Malalayang dan bailang.