Anda di halaman 1dari 13

TUGAS SOSIOLOGI PEDESAAN

Dosen : Nono Hartono M,SI.

MONOGRAFI DESA BOBOS

Disusun oleh :
MUHAMAD ARIF RAMDHAN

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI)

AL-ISHLAH CIREBON

2017
DATA MONOGRAFI DESA.BOBOS

1. Keadaan Umum Desa

Desa Bobos merupakan desa yang terletak di kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon.
Adapun batas wilayah dari Desa.Bobos ialah:

Utara : Desa Cipanas


Timur : Desa Dukupuntang
Selatan : Desa Cikalahang
Barat : Desa LengkongWetan Kec.Sindangwangi Kab.Majalengka
Desa Bobos mempunyai luas wilayah 92.290 Ha, dengan pembagian 0,25 Ha untuk
Tanah Bengkok, 12 Ha untuk kas desa, untuk tanah perkantoran/intansi & sarana umum 2,6 Ha
yang terdiri dari (0,5Ha Perkantoran, 1,1Ha Pendidikan, 1,0 Ha sarana olahraga) dan luas tanah
kuburan yakni 1,4 Ha. Sedangkan luas daratannya sebesar 91,998 Ha, untuk tanah sawah 76 Ha
yang merupakan Sawah irigasi (40 Ha), sawah irigasi setengah teknis (24Ha), dan sawah tadah
hujan (12 Ha).

Jumlah Penduduk di Ds.Bobos pada tahun 2016 Berjumlah 4.283 Jiwa, dengan 1.431
Kepala Keluarga. Dan mata pencaharian utama di Desa Bobos sebagai karyawan Pabrik, hal ini
disebabkan karena di Ds.Bobos terdapat banyak pabrik batu karena tepat di perbatasan Ds.Bobos
terdapat Gunung Kuda yang memiliki potensi dari bongkahan batunya yang dapat diolah menjadi
bentuk-bentuk batuan unik dan indah yang dapat digunakan dalam menghiasi rumah.

Kerajaan Galuh mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan P. Purbaya.


Pangeran Purbaya adalah orang kuat, cakap dan gagah berani yang tahu akan martabatnya
sebagai raja dari negara yang kuat dan merdeka, akan tetapi karena daerah kekuasaan Galuh
sangat sempit maka Pangeran Purbaya ingin memperluas daerahnya dan ingin menguasai Pulau
Jawa dibawah panji-panji Galuh.

Karena prajurit Galuh sangat banyak dan terlatih, banyak kerajaan dan kesultanan yang
ditaklukan. Demikian juga Cirebon telah lama dibawah kekuasaan Galuh. Cirebon secara diam-
diam dan sedikit demi sedikit berusaha ingin melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Karena
sikap kejam dan sewenang-wenang terhadap kerajaan dan kesultanan yang ditaklukan semakin
banyak dan meningkat, apalagi setelah peraturan yang diberikan tidak sesuai dengan tradisi di
Cirebon. Selain sikap Galuh yang tidak selaras itu, juga agama yang dianutnya bukan agama
Islam, maka persengketaan Galuh dan Cirebon mulai timbul. Banyak perintah-perintah yang
tidak diindahkan, begitu juga pembayaran upeti yang setiap tahun diberikan kepada kerajaan
Galuh mulai saat itu tidak dikirim. Selain tidak membayar upeti juga banyak hal-hal lain yang
tidak dituruti karena Cirebon ingin mempertahankan agamanya dan hidup bebas tanpa ikatan
siapapun.

Melihat Pangeran Salingsingan demikian Galuh menaruh curiga apalagi setelah beberapa
kali dipanggilnya Sultan Cirebon tidak memenuhi panggilannya, malahan sering membalas
dengan kata-kata menantang. Dengan demikian Pangeran Purbaya mengambil keputusan untuk
menghancurkan daerah Cirebon, maka dipanggilah semua panglima dan prajurit Galuh untuk
merencanakan penyerangan. Setelah lengkap perlengkapan dan perlengkapan yang diperlukan
maka semua prajurit berangkat ke daerah Cirebon. Karena perjalanan begitu jauh dan sangat
sulit, prajurit Galuh datang setelah berbulan-bulan lamanya mereka beristirahat di daerah yang
sekarang dinamakan Desa Cipanas. Dalam peristirahatannya mereka tidak menaruh curiga
sedikitpun karena dalam perasaannya Cirebon tidak mungkin berani melawan dan pasti akan
hancur. Maka mereka bersuka ria dan bersenang-senang, makan minum yang tidak ada batasnya.
Untuk menghabiskan kepuasannya maka disembelihlah seekor gajah untuk dibuat masakan
sesuka hati, karena itu di Desa Cipanas sekarang ada nama Batu Gajah ada Kayu jati bekas
masak, ada bukit lumpang bekas menumbuk bumbu dan ada wanggung wangi tempat bumbu
yang wangi-wangian disimpan disana,mengapa sampai ada nama demikian? Karena mereka
tidak sempat memasak daging gajah terburu ada serangan dari Cirebon.

Sultan Cirebon mendengar bahwa pasukan Galuh telah masuk di daerah Cirebon, yaitu di
daerah Cipanas, sehingga prajurit-prajurit dipersiapkan untuk melawan dan mempertahankan
barangkali pasukan Galuh menuju ke pusat kesultanan Cirebon. Berangkatlah pasukan Cirebon
menuju ke Desa Cipanas walaupun banyak berhenti karena melakukan ibadah sholat, setelah
sampai disuatu tempat semua bala Cirebon berhenti dan beristirahat. Tempat berhenti dan
beristirahatnya bala Cirebon yang strategis untuk memperhitungkan siasat dan mengatur
penyerangan bala Cirebon mereka bersepakat menamakan daerah tersebut daerah Balad hingga
sekarang. Datangnya pasukan Cirebon membuat terkejutnya pasukan Galuh karena pasukan atau
prajurit-prajurit Galuh belum selesai memasak dan berpesta pora, tiba-tiba datanglah tantangan
dari Cirebon. Pasukan Galuh lebih banyak dan dan lebih sakti dibandingkan dengan bala
Cirebon, walaupun demikian bala Cirebon tidak merasa gentar sedikitpun apalagi kecil hati,
mereka tetap teguh akan berjuang dengan meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk diberi
kekuatan dan kemenangan demi membela agama, bangsa dan negara.

Terjadilah peperangan yang sangat sengit antara pasukan Galuh dibawah pimpinan
Pangeran Purbaya dan pasukan Cirebon dibawah pimpinan Pangeran Salingsingan. Pasukan
Galuh terdesak, sebagian pasukan Galuh banyak tertawan. Walau demikian pasukan cirebon
tidak bersikap kejam dan radikal, karena mereka bermaksud untuk berdamai. Tetapi banyak
prajurit Galuh yang tidak mau berdamai mereka terus melawan sambil mundur. Bala Cirebonpun
tidak membiarkan begitu saja,terus dikejar dan dihantamnya. Dari medan pertempuran pasukan
Galuh lari ke sebelah selatan menyebrangi sungai, waktu menyebrang banyak prajurit yang
totolonjongan (sempoyongan terpeleset) di sungai tersebut, sehingga tempat tersebut diberi nama
kedung tonjong, setelah menyebrani mereka masuk ke daerah yang masih banyak rumpun-
rumpun bambu, semak-semak belukar dan batu-batu besar. Pengejaran bala Cirebon setelah
sampai di daerah tersebut kehilangan jejak, tidak kelihatan musuh yang menerobos kemana
larinya, melihat keadaan demikian pasukan Cirebon berbincang-bincang membincangkan
pengalamannya tentang daerah menerobos musuh itu. Dalam percakapannya daerah itu diberi
nama Bobos yang berasal dari kata menerobos dan sekarang dinamakan Desa Bobos. Karena
hilangnya jejak musuh itu terhalang oleh rumpun-rumpun yang begitu banyak, maka tempat
yang menghalanginya diesbut alang-aling dan sekarang tempat itu diberi nama Alingan. Untuk
menghilangkan rasa penasaran terhadap prajurit Galuh maka bala Cirebon membuntungi mereka
yang tertawan, sampai sekarang tempat penganiayaan itu diberi nama Cigintung.

Pada waktu Pangeran Salingsingan dan bala Cirebon sedang menjaga daerah Bobos
(sekarang daerah tempat penjagaan itu diberi nama Pajagan yang pada tahun 1975 dibangun
SD Inpres 3 dan 6 75),datanglah Pangeran Purbaya dan Pangeran Salingsingan ditangkap,
tetapi menghilang konon menurut ceritanya kedua pangeran itu bisa menghilang. Pangeran
Purbaya menyusup (dalam bahasa Sunda nyusun) kedalam tanah (sekarang tempat penyusupan
itu diberi nama Seuseupan) dan keluar atau muncul di Kepuh sehingga terdapat daerah
Munjul. Setelah itu menghilang lagi dan bertemu di daerah Plered, karena pangeran itu saling
tarik menarik yang akhirnya Pangeran Purbaya disered oleh Pangeran Salingsingan, sampai
sekarang daerah tersebut dinamakan Plered. Lalu Pangeran Purbaya nerus bumi (bahasa Sunda)
sehingga ada daerah sebelah Utara yaitu Turesmi. Di daerah keduanya menghilang dan
menerobos lagi atau masuk kedalam tanah dan keluar di daerah Bobos lagi.

Karena kedua pangeran sama dijayanya (sakti) maka kedua pangeran itu mengadakan
perjanjian dan mengambil keputusan itu untuk berdamai yang tempatnya disebelah selatan Desa
Bobos dengan syarat yaitu: - Pangeran Salingsingan menjadikan telaga yang diberi nama Telaga
remis - Pangeran Purbaya menjadikan isinya yaitu kura-kura yang diberi nama si Mendung
karena pada waktu perjanjian cuaca dalam keadaan mendung akan turun hujan. Sewaktu kedua
pangeran mengadakan perjanjian, bala Cirebon yang ada di Desa Bobos sedang mencari air, dan
didapatnya sebuah kolam yang airnya sangat jernih dan disekelilingnya terdapat pohon-pohon
yang indah, maka kolam itu diberi nama Cibalong berasal dari kolam menjadi balong.
2. Kependudukan

2.1 Jumlah Penduduk menurut Umur

Jumlah penduduk menurut kelompok umur menggambarkan keadaan sosial ekonomi dari
penduduk di suatu daerah. Pengelompokkan penduduk menurut umur juga dapat digunakan
untuk menghitung rasio jenis kelamin yang ada di suatu wilayah. Jumlah penduduk menurut
kelompok umur dapat menunjukkan jumlah penduduk produktif dan non produktif.
Pengelompokkan penduduk dalam usia produktif dan non produktif dapat digunakan untuk
menghitung Angka Beban Tanggungan (ABT) yang merupakan indikator ekonomi di suatu
daerah.

Tabel 1. Kependudukan Desa.Bobos Menurut golongan usia

NO USIA PENDUDUK (TH) JUMLAH JIWA

1 05 453

2 68 221

3 9 14 513

4 15 44 2.347

5 45 60 788

6 60 ke atas 403

Sumber : Analisis Data Sekunder


Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa usia penduduk mulai dari umur 15-44 Tahun
memiliki populasi yang paling tinggi, dan untuk data kependudukan paling rendah di mulai dari
umur 6-8 Tahun.

2.2 Jumlah penduduk menurut jenjang pendidikan.

Tingkat pendidikan penduduk merupakan salah satu indicator pertumbuhan pembangunan


suatu daerah. Semakin banyak penduduk yang berpendidikan tinggi maka menunjukkan semakin
baiknya pembangunan di daerah tersebut. Dengan pendidikan yang tinggi, dapat juga
mempengaruhi sikap dan pola pikir dari penduduk tersebut.

Tabel.2 Tingkat Pendidikan Penduduk

NO LULUSAN SEKOLAH JUMLAH JIWA

1 SDN atau yang sederajat 1.158

2 Madrasah Ibtidaiyah 330

3 SLTP atau yang sederajat 738

4 Madarasah Tsanawiyah 155

5 SMU/ SMK 810

6 Madrasah Aliyah 140

7 Akademi/ Diploma 132

8 Sarjana Perguruan Tinggi 180

Sumber : Analisis Data Sekunder

Berdasarkan table diatas dapat dinyatakan bahwa tingkat pendidikan di Desa Bobos
masih rendah karena penduduk lulusan SD atau yang sederajat memiliki jumlah jiwa terbesar
yakni 1.158 jiwa.Dibandingkan dengan lulusan Sekolah lain lulusan SDN sungguh sangat jauh
dengan lulusan Madrasah Ibtidaiyah, hal ini disebabkan karena biaya yang dikeluarkan lebih
besar di Madrasah Ibtidaiyah dibandingkan dengan SDN biasanya. Begitupun hal yang serupa
antara Madrasah Tsanawiyah yang hanya 155 Jiwa, dibanding dengan SLTP Sederajat yang
mencapai angka 738 Jiwa. Dan Hal yang sama pula terjadi pada tingkatan yang lebih tinggi lagi
yakni Madrasah Aliyah yang hanya mencapai angka 140 Jiwa dibandingkan dengan lulusan
SMU/SMK yang menembus angka mencapai 810 Jiwa. Namun berbanding terbalik dengan data
sebelumnya bahwa lulusan Sarjana perguruan tinggi lebih banyak yakni mencapai angka 180
Jiwa dibandingkan dengan Akademi/Diploma yakni hanya 180 Jiwa.
Desa Bobosa dalah sebuah desa yang ada diwilayah kecamatan Dukupuntang Kabupaten
Cirebon. Dimana keadaan Masyarakat Desa Bobos sangat Agamis oleh karena adannya beberapa
Lembaga Pendidikan Pesantren yang ada di Desa Bobos. Perkembangan Penduduk di
DesaBobos saat ini masih bisa dikategorikan sedang, hal ini karena didukung oleh kesadaran
Masyarakat akan pentingnya Pada sektor Pendidikan, data Penyandang buta huruf di Desa Bobos
semakin berkurang. Hal ini didukung dengan adanya Program Pemerintah tentang Usia Wajib
Belajar Dua Belas Tahun.
3. PEREKONOMIAN
3.1 Mata Pencaharian Penduduk

Jenis pekerjaan yang ada di masyarakat sangat menentukan tingkat kemajuan suatu daerah.
Pekerjaan biasanya dijadikan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu,
pekerjaan juga dapat menggambarkan status sosial seseorang. Suatu Desa dapat dikategorikan
sebagai desa yang maju apabila keadaan ekonomi di desa tersebut maju dan terus berkembang,
karena itu dapat menjadikan kesejahteraan rakyat di desa tersebut, karena masyarakat setempat
dapat memperoleh penghasilan yang cukup. Apabila di suatu desa memiliki potensi ekonomi
yang baik, maka otomatis desa tersebut akan sejahtera. Namun hal ini tidak terlepas dari aparatur
desa tersebut.

Tabel 3. Mata Pencaharian Penduduk

NO JENIS MATA PENCAHARIAN JUMLAH JIWA

1 Petani pemilik sawah 79

2 Petani penggarap 77

3 Buruh tani 67

Karyawan perusahaan/ pabrik


4 465
batu

Pedagang/ penjual makanan/


5 143
warung/ toko

6 Pegawai negeri sipil/ pensiunan 106

7 TNI/ Polri/Purnawirawan 3

8 Pengemudi (mobil, becak) 36

9 Tukang/ buruh bangunan 143

10 Wiraswasta/ wirausaha 405

11 Lain-lain 90

Sumber: Analisis Data Sekunder

Berdasarkan Tabel diatas dapat dinyatakan bahwa, Mata Pencaharian Penduduk di Desa Bobos
yang sangat berpotensial ialah Perusahaan Pabrik yakni 465 Jiwa, dibandingkan dengan Petani
Pemilik sawah 79 Jiwa, Petani Penggarap 77 Jiwa, Buruh Tani 67 Jiwa, Pedagang/Penjual
makanan/warung/took 143 Jiwa,PNS/Pensiunan 106 Jiwa TNI/POLRI/Purnawirawan 3 Jiwa,
Pengemudi Mobil/Becak 36 Jiwa, Tukang/Buruh bangunan 143 Jiwa, wiraswasta/Wirausaha 405
Jiwa dan Pekerjaan Lainnya 90 Jiwa. Hal Ini disebakan karena di Desa bobos memiliki potensi
Batu Alam, karena itu massyarakat desa bobos lebih dominan bekerja sebagai Karyawan
perusahaan/Pabrik Batu.

4. KESEHATAN
4.1 Kesehatan Masyarakat

PoliklinikKesehatanDesa (Pustu) : - Buah

BidanDesa : 2 Orang

Balita : 252 Anak

BalitaGiziBuruk : - Anak

BalitaGiziBaik : 252 Anak

Rumahtanggamenggunakan air bersih/pipa : 1.440 Rumahtangga

Rumahtanggamenggunakan air sungai : - Rumahtangga

Gizi baik di desa Bobos telah mencapai angka 252 Anak, ini berarti kesehatan di desa
bobos sudah membaik karena angka Gizi Buruk pada anak tidak ada. Begitupun penggunaan air
bersih yang digunakan oleh 1.440 Rumah Tangga.

4.2 Jumlah Tenaga Medis dan Para medis

Keterangan Jumlah (orang)

No DokterUmum 1

2 Dokter Gigi -

3 DokterSpesialis -

4 DokterHewan -

5 Bidan 2

6 MantriKesehatan 3
7 Perawat 2

8 DukunBayi 1

Jumlah 9

Sumber: Analisis Data Sekunder

Berdasarkan data tersebut, tenaga medis di Desa Bobos masih Minim namun bisa
dikatakan cukup. Karena terdapat 1 Dokter, 2 Perawat, 3 Mantri Kesehatan, 2 Perawat, 2 Bidan,
dan 1 Dukun Bayi. Adanya puskesmas yang terdapat di wilayah Desa Bobos sebagai sarana
untuk membantu masyarakat dalam perawatan kesehatan. Selain itu Posyandu yang terletak di
kantor desa Godog untuk usaha kesehatan anak dan ibu. Posyandu ini dibuka setiap hari.
Kegiatan yang dilakukan adalah dengan penimbangan anak setiap bulan dan pemeriksaan ibu
hamil. Dan di Desa Bobos telah terdapat 1 Puskesmas.

5. Lembaga Masyarakat
5.1 Lembaga Pemerintahan

Salah satu lembaga pemerintahan yang ada di Desa Bobos ini adalah pemerintahan desa.
Jumlah aparat pemerintah desa Bobos ini adalah 13 orang dengan pendidikan rata-rata SLTA.
Lembaga ini membawahi 8 RW dan 31 RT. Pemerintahan desa ini bertugas merencanakan,
mengatur dan melaksanakan tugas pemerintahan. Tugas dari masing-masing perangkat desa
berbeda-beda. Antara yang satu dengan yang lain saling bekerja sama dalam kesatuan
penyelenggaraan pemerintahan desa. Tugas perangkat desa sebagai berikut:

Lurah Desa

Kewajiban lurah desa adalah melaksanakan pemerintahn desa sesuai dengan aturan yang
ada, sedangkan hak dari lurah desa adalah mendapatkan tanah bengkok.

Carik Desa

Tugas carik desa adalah mencatat dan menyimpan buku laporan, buku agenda, buku
keputusan desa dan lain-lain. Kewajiban carik desa yaitu membantu lurah dalam urusan
kesekretariatan dan mewakili lurah apabila lurah berhalangan untuk menghadiri suatu rapat atau
acara resmi lain. Hak dari carik desa sama dengan lurah desa yaitu mendapatkan tanah bengkok
tetapi dalam kuantitas yang berbeda.

Kebayan

Kedudukan sebagai unsur pelaksana tugas lurah desa dalam wilayah kerjanya. Fungsinya
untuk menjalankan kegiatan pembangunan desa dan kemasyarakatan di wilayah kerjanya serta
melaksanakan keputusan desa dan melaksanakan kebijakan lurah. Tugas pokok dari kebayan
adalah menjalankan kegiatan pembangunan desa dalam kepemimpinan lurah di wilayah
kerjanya. Hak kebayan adalah mendapatkan tanah bengkok.
6. Kepala Urusan Pemerintah

Kedudukan kepala urusan pemerintahan adalah sebagai unsur staff dan pelaksana carik desa
di bidang pemerintahan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada carik desa. Tugas
dan kewajiban kepala urusan pemerintahan adalah membantu carik desa di bidang pemerintahan
umum, kependudukan, pertanahan dan fasilitas kehidupan politik desa. Dalam menjalankan
tugas dan kewajiban kepala urusan pemerintahan mempunyai fungsi penyusunan program
pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan umum, kependudukan, pertahanan ideologi
negara dan kesatuan bangsa, lembaga kemasyarakatan, lembaga sosial dan fsilitas kehidupan
politik.

6.1 Kepala Urusan Pembangunan

Kedudukan sebagai unsur staff dan pelaksana carik desa di bidang pembangunan yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada carik desa. Tugas dan kewajiban kepala urusan
pembangunan adalah membantu carik desa di bidang pembangunan, perekonomian, produksi dan
distribusi serta lingkungan hidup. Dalam menjalankan tugas dan kewajiban kepala urusan
pembangunan mempunyai fungsi penyusunan program pembinaan dan penyelenggaraan
pembangunan, perekonomian, dan pengelolaan lingkungan hidup

6.2 Kepala Urusan Umum

Sebagai unsur staff dan pelaksana carik desa di bidang teknis dan kependudukan yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada carik desa. Tugas dan kewajiban kepala urusan
umum adalah membantu carik desa dalam mengkoordinasikan kesejahteraan rakyat. Dalam
menjalankan tugas dan kewajiban kepala urusan umum mempunyai fungsi penyusunan program
pembinaan Kedudukannya dan penyelenggaraan, kebudayaan dan pariwisata, keagamaan,
pemuda, olah raga dan koperasi.

6.3 Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat

Kedudukannya sebagai unsur staff dan pelaksana carik desa di bidang kesejahteraan rakyat
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada carik desa. Tugas dan kewajiban kepala
urusan umum adalah membantu carik desa dalam mengkoordinasikan kesejahteraan rakyat.
Dalam menjalankan tugas dan kewajiban kepala urusan umum mempunyai fungsi penyusunan
program pembinaan dan penyelenggaraan kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan.
Badan Perwakilan Desa (BPD)

Badan Perwakilan Desa di Desa BOBOS beranggotakan 9 orang. Tugas dari BPD adalah
mengontrol dan mengkoordinasikan jalannya pemerintahan. Menuruh masyarakat, BPD di Desa
Godog ini kurang berfungsi dengan baik.

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPMD)

LPMD mempunyai tugas menyusun rencana pembangunan secara partisipatif, menggerakan


swadaya Gotng Royong masyarakat, melaksanakan dan mngendalikan pembangunan. Di desa
Bobos anggota LPMD memiliki 12 Orang anggota.

Perlindungan Masyarakat (LINMAS)

Tugas dari LINMAS ialah melindungi keamanan masyarakat atau sering dikenal oleh sebutan
hansip, LINMAS di Desa Bobos meniliki 10 Anggota.

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

Tugas dan Fungsi BKM ialah sebagai Motor penggerak masyarakat untuk mengalang potensi
dan sumber daya. Baik yang dimiliki oleh masyarakat maupun dari pihak luar. Di desa bobos
BKM memiliki 9 Orang anggota.
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa Desa Bobos Merupakan desa yang telah maju, Karena tingkat
kesejahteraannya sudah meningkat. Baik dalam populasi masyarakatnya, dalam bidang
kesehatan, social, ekonomi dan pemerintah. Hal ini disebabkan karena desa Bobos memiliki
potensi Batu Alam yang besar yang mampu mensejahterakan rakyatnya, dan ditunjang pula
dengan adanya Sekolah-sekolah yang di mulai dengan PAUD Sampai Perguruan Tinggi. Dan
jaminan kesehatan yang difasilitasi dengan adanya Pusmkesmas. Namun, kekurangan yang
dimiliki oleh Desa Bobos ialah kurangnya kesaadaran masyarakat akan solidaritas karena
masyarakat memiliki pekerjaan yang membuat mereka acuh terhadap sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai