TUGAS
ALFI RAMADHAN
1.05.12.328
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia sebagai makhluk tuhan memiliki kewajiban terhadap alam,
yakni mengamankan, mengembangkan dan memanfaatkan segala sesuatu
untuk kemaslahatan seluruh kehidupan. Dalam menempuh kehidupan,
makhluk hidup tunduk pada hukum alam, yaitu saling ketergantungan (inter-
dependency) dan saling keterkaitan (interrelationship). Manusia tidak dapat
dipisahkan dari yang namanya hewan, karena keduanya memiliki hubungan
timbal balik.
Di samping itu, manusia dengan segala kelebihan yang dimiliki sudah
sepatutnya bertanggung jawab terhadap makhluk hidup lainnya, terutama pada
hewan, yang kita ketahui tidak lepas dari yang namanya permasalahan, seperti
penyakit hewan yang dapat menular kemanusia (zoonosis) seperti Flu Burung,
Rabies, Anthrax, Tuberculosis, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sekiranya
dengan alasan tersebut, sudah menjadi prioritas bersama untuk segera dicegah
dan ditanggulangi. Yang paling berperan dalam menangani hal tersebut adalah
seseorang yang berprofesi sebagai dokter hewan.
Oleh sebab itu, peran dan posisi dokter hewan di era globalisasi ini
tidak hanya dituntut untuk menangani masalah kesehatan hewan semata, tetapi
bertanggung jawab juga untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui
berbagai pembangunan di bidang ketahanan pangan, jaminan keamanan
pangan dan sebagai penyangga daya saing bangsa. Bahkan faktor lingkungan
juga menjadi tanggung jawab seorang dokter hewan, terutama dalam
perlindungan plasma nutfah dan pelestarian lingkungan yang bermuara dalam
pencegahan dampak pemanasan global (impact of global warming).
2
Kehadirannya juga sudah cukup banyak membantu kelangsungan hidup
masyarakat, terutama dalam hal pengendalian penyakit hewan termasuk
penyakit zoonosis, yaitu penyakit hewan yang dapat menular dari hewan ke
manusia. Namun sampai saat ini masih sangat banyak orang yang tidak
memahami apa itu profesi dokter hewan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka
pada kesempatan ini penulis akan membahas mengenai penghayatan profesi
dokter hewan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat
mengemukakan rumusan masalahnya, yakni apa dan bagaimana sebenarnya
profesi dokter hewan itu.
C. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan pemahaman penulis tentang profesi dokter
hewan.
2. Untuk memenuhi salah satu tugas pada pembelajaran penghayatan
profesi dokter hewan.
D. Manfaat
Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam penyusunan
makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Dapat memberikan gambaran kepada para pembaca, khususnya
mahasiswa yang belajar di dunia veteriner agar mengetahui profesi
dokter hewan sebagai praktisi kesehatan hewan.
2. Meningkatkan pengetahuan pembaca tentang seluk beluk profesi
dokter hewan.
3. Memberikan informasi dan edukasi bagi pembaca tentang profesi
dokter hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Sejarah Dokter Hewan di Indonesia
Sejarah dari kata veteriner itu sendiri dijelaskan dalam dua versi, yakni:
Versi 1 :
5
Di zaman Romawi Kuno dikenal bangsa Etruscans yang sangat
menyukai kuda dan sapi. Hal ini tampak dari gambar-gambar yang
merupakan peninggalan kuno. Hewan pada masa itu mempunyai nilai sakral
ataupun nilai martabat dan pada ritual-ritual khusus digunakan sebagai hewan
kurban .
Setiap keberhasilan atau kemenangan,dilakukan perayaan dengan
hewan kurban yang diberi nama-nama khusus.
Kumpulan beberapa hewan kurban yang terdiri dari kombinasi beberapa jenis
hewan antara lain babi (sus) ,biri-biri (ovis) , sapi jantan (bull) disebut
souvetaurilia. Sedangkan orang-orang yang mengurus hewan-hewan sakral
yang akan dijadikan kurban tadi disebut sou-vetaurinarii yang kemudian
diyakini sebagai lahirnya istilah veterinarius
Versi 2 :
Kemungkinan dari terminologi lain yaitu masih di masa Romawi,
dikenal hewan beban sebagai veterina dan suatu kamp penyimpanan
hewan-hewan tersebut disebut veterinarium. Term veterinarii juga
digunakan pada dukumen kuno sebagai orang yang memiliki kekebalan
khusus karena memiliki kompetensi khusus (splanknologi, 2010).
Dalam jurnal American Veterinary Medical Association 1972,
diuraikan sejarah bagaimana para ilmuwan kedokteran zaman dahulu
memerlukan hewan untuk pengembangan ilmu kedokteran manusia, namun
mereka memerlukan veterinarius untuk menangani hewan-hewan tersebut
dan bukan Ferrarius.
Untuk itu ternyata diperlukan veterinarius yang berpendidikan agar
memahami apa yang diperlukan. Kemudian timbulah gelar-gelar Ph.D
(Doctor of Philosophy) yang merupakan awal dari para Veterinarius menjadi
medical doctor atau Doctor of Veterinary Medicine (Yudi, 2010).
7
1. Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional.
8
Pada Zaman Kemerdekaan
Pada masa Orde Baru, lahir Undang-Undang No.6 tahun 1967 tentang
Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan yang lebih menitikberatkan
pembangunan di sektor produksi peternakan, sehingga pelaksanaan di
lapangan tidak dapat dibedakan peran dan fungsi Dokter Hewan dengan
sarjana peternakan.
a. Keahlian spesies :
1) Layanan medik untuk hewan secara kelompok (herd health), hal ini
umumnya di peternakan-peternakan dan dinas-dinas pemerintah.
12
5. Laboratories
6. Legislation
7. Artificial breeding
8. Zoos
9. Laboratory animals
10. Animal Welfare
11. Zoonoses
12. Veterinary medicine
13. Clinical health care
14. Disease control
15. Exotic diseases
16. Epidemiology
17. Quarantine
18. Livestock and animal products
19. Aquaculture
20. Wildlife
21. Environmental protection
22. Nutrition
23. Parasitology
24. Teaching
25. Research and development
26. Livestock marketing
27. Publications
28. Economics
29. Import animal production
30. Livestock industry organizations
31. Administration
32. International Cooperation
33. Professional organizations
F. Etika Dokter Hewan
Etika adalah segala nilai yang baik dan yang buruk atau yang benar dan
yang salah yang disepakati oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki
kepentingan atau profesi yang sama. Pada Etika Veteriner (Veterinary Ethics)
adalah membahas mengenai isu moral dalam hubungan ilmu kedokteran
dengan hewan.
Dalam hal ini ada dua aspek etika yang dibahas yaitu:
1. Etika mengenai bagaimana dokter hewan / profesi veteriner dan tenaga-
tenaga pendukungnya (paramedis, perawat hewan, dll) memperlakukan
hewan atau dalam praktek kedokteran.
2. Etika mengenai hewan-hewan yang berada di tangan manusia perlu dijaga
hak dan mendapatkan perlindungan dengan kajian/argumentasi ilmiahnya
13
maupun animal behaviour mengapa spesies hewan tersebut perlu
diperlakukan tertentu serta manfaatnya.
Selain itu terdapat 4 Jenis Etika Veteriner, yaitu:
1. Etika Veteriner Deskriptif, adalah yang secara umum perilaku sebagai
profesi dan individu yang langsung terlihat baik buruknya oleh
masyarakat.
2. Etika Veteriner Profesi (profesional), adalah kesepakatan organisasi
profesinya.
3. Etika Veteriner Administratif, adalah yang diatur pemerintah, berkekuatan
hokum dan dapat diberi sanksi.
4. Etika Veteriner Normatif , adalah norma-norma etika yang benar dan tepat
yang dalam berperilaku sebagai profesi veteriner termasuk terhadap hewan
atau disepakati sebagai norma-norma Kesejahteraan Hewan.
15
a. Dokter hewan yang dipekerjakan atau menjadi karyawan diharuskan
setia kepada perusahaan / atasannya. Namun demikian mereka juga
mempunyai tanggung jawab untuk mempertahankan standard etik dan
kewajibankewajiban profesi untuk melawan setiap upaya yang
meremehkan standard profesi yang ada demi kepentingan perusahaan /
komersial.
b. Dokter hewan bisa terpojok menjadi kambing hitam dalam
permasalahan, oleh karenanya dokter hewan berkewajiban
menginformasikan dan menyarankan informasi teknis yang terbaik
kepada atasannya.
4. Dokter hewan di dunia pendidikan.
Dokter hewan pendidik mempunyai kewajiban khusus untuk
memastikan baik dengan mengarahkan maupun mencontohkan standard
standard tertinggi yang etikal dalam memper-kenalkan dan
mempertahankannya diseluruh aspek kegiatan profesi.
5. Dokter hewan dalam penelitian.
Diseluruh bidang riset yang melibatkan hewan, setiap dokter hewan
yang terlibat harus berinisiatif untuk memastikan standard etik dan teknis
yang tertinggi. Dokter hewan yang melakukan bedah percobaan atau
menyiapkan hewan coba harus memastikan memiliki keterampilan bedah
dan kompetensi yang memadai serta memenuhi persyaratan hewan coba
yang distandarkan.
H. Tantangan Global Profesi Dokter Hewan
Permasalahan penyakit hewan yang dapat menular kemanusia
(zoonosis) seperti Flu Burung, Rabies, Anthrax, Tuberculosis, dan masih
banyak lagi yang lainnya sekiranya harus menjadi prioritas bersama untuk
segera dilakukan pencegahan dan penanggulangan. Untuk mewujudkan
semua itu banyak tantangan yang harus dihadapi dokter hewan. Hal ini
berkaitan dengan globalisasi dan liberalisasi perdagangan, kemajuan
teknologi yang semakin pesat, batas negara yang semakin transparan, serta
tuntutan konsumen kliennya.
16
Kompleksitas permasalahan bidang kesehatan hewan yang melibatkan
berbagai kepentingan masyarakat domestik maupun internasional sebagai
akibat langsung dari perdagangan yang bersifat global maupun liberal yang
juga merupakan tantangan tersendiri bagi profesi dokter hewan. Oleh sebab
itu, peran Dokter Hewan di era globalisasi ini tidak hanya dituntut untuk
menangani masalah kesehatan hewan semata. Tetapi, bertanggung jawab juga
untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui berbagai pembangunan di
bidang ketahanan pangan, jaminan keamanan pangan, dan sebagai penyangga
daya saing bangsa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan materi, dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut.
1. Profesi dokter hewan yaitu pekerjaan yang didasari atas ilmu-ilmu
kedokteran hewan yang menjalankan tugasnya sebagai praktisi kesehatan
hewan.
2. Di dalam kehidupan masyarakat, profesi dokter hewan memegang
peranan penting dalam mengembangkan potensi dunia peternakan.
Mengingat bidang peternakan memberikan nilai lebih pada
perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, dokter hewan sebagai
praktisi merupakan salah satu profesi yang menjanjikan di dunia kerja.
3. Dokter hewan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab melalui
kode etik kedokteran hewan.
B. Saran
Sesuai dengan hasil pembahasan materi, maka perlu diberikan
saran-saran sebagai berikut.
17
2. Sebaiknya di perpustakaan menyediakan buku dan literatur tentang
penghayatan profesi dokter hewan.
DAFTAR PUSTAKA
http://duniaveteriner.com/tag/peran-dan-fungsi-dokter-hewan-diindonesia-dan-
dunia
http://duniaveteriner.com/tag/fungsi-profesi-dokter-hewan
http://drhyudi.blogspot.com/search?q=prinsip-
prinsip+etika+profesi+dokter+hewan
http://koranPDHI.com/tantangan+dokter+hewan.
http://mediakompas.com/perandokterhewan.
http://suarapembaca.detik.com/read/2008/07/09/075850/969106/471/globalisasi-
penyakit-dan-dokter-hewan
http://visionpress.files.wordpress.com/2010/05/vet.
18