Anda di halaman 1dari 27

Deteksi dini kanker

padat pada anak


H. A. Sjakti
UKK Hematologi-Onkologi
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Kanker (malignancy)

Hematologic maliganancy
Leukemia
Limfoma: non Hodgkin, Hodgkin

Solid tumor
Sarkoma: rabdomiosarkoma, osteosarkoma, karsinoma
nasofaring
Retinoblastoma
Tumor SSP: brain, cranial nerves, spinal cord
Teratoma
Epidemiologi

Insidens kanker pada anak: 105-150 kasus per


1 juta anak per tahun
USA: 15,780 anak (s.d 18 tahun) terdiagnosis
kanker per tahun
RSCM Jakarta: 2000-2015: 1209 kasus tumor
padat
Insidens tumor padat anak, RSCM, 2000-2015
n=1209

Lainnya 94
Soft tissue sarcoma 27
Histiositosis 49
Germ cell tumor 74
KNF 69
Tumor Ginjal 86
Rabdomiosarkoma 111
Tumor tulang + 138
Neuroblastoma 148
Retinoblastoma 413
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Deteksi dini

Diagnosis dini terapi dini: prognosis makin


baik
Tumor Wilms: 4-year Survival Rates
Stadium Favorable Unfavorable
Histology Histology
I 99% 83%
II 98% 81%
III 94% 72%
IV 86% 38%
V 87% 55%
Deteksi dini

Sulit, karena umumnya tidak spesifik


Petanda (marker) tumor tidak ada yang sensitif
Skrining tumor pada anak tidak efektif

Pengenalan gejala dan tanda klinis sangat


penting!
Gejala dan tanda umum kanker
Continued, unexplained weight loss
Headaches, often with early morning vomiting
Increased swelling or persistent pain (bones, joints, back,
legs)
Lump or mass, especially in the abdomen, neck, chest,
pelvis, or armpits
Development of excessive bruising, bleeding, or rash

Constant infections
A whitish color behind the pupil
Nausea which persists or vomiting without nausea
Constant tiredness or noticeable paleness
Eye or vision changes, occur suddenly and persist
Recurrent or persistent fevers of unknown origin
Red flags

Gejala mencurigakan Dugaan

Pucat, lemah, lesu Leukemia, limfoma,


yang berlangsung lama, disertai tanda infiltrasi neuroblastoma, Ewing
sumsum tulang, perdarahan, limfadenopati sarcoma, histiocytosis

Demam > 2 minggu tanpa penyebab yang jelas Leukemia, limfoma,


Disertai penurunan BB, keringat malam, pucat, neuroblastoma, Ewing
perdarahan, massa, nyeri tulang, limfadenopati sarcoma, tumor Wilms,
histiocytosis, KNF
Anoreksia,
terutama disertai penurunan BB nyata atau tanda Leukemia, limfoma,
lain (infeksi berulang, demam, pucat, limfadenopati, tumor SSP, tumor
hepatosplenomegali) abdominal
Red flags
Gejala mencurigakan Dugaan

Limfadenopati
Lokal Persisten / progresif yang tidak Limfoma,
responsif thd antibiotik; rabdomiosarkoma,
Kelenjar > 2 cm, keras, tidak nyeri; KNF
supraclavicular & epitrochlear

General Demam, keringat malam, penurunan Limfoma,


/lokal BB, pucat, hepatosplenomegali leukemia,
neuroblastoma

Nyeri persisten, muncul pagi hari atau Tumor otak,


kepala membangunkan anak dari tidur; tidak neuroblastoma,
ada riwayat migren; leukemia, limfoma,
Disertai muntah atau defisit neurologis, KNF
Nyeri occipital; makin nyeri saat
berbaring
Gejala mencurigakan Dugaan
Penurunan performa sekolah; perubahan mood Tumor otak
atau perilaku
progresif, tak bisa dijelaskan

Massa abdominal Neuroblastoma,


massa abdomen sangat mungkin tumor, terutama bila nephroblastoma,
disertai mual, nyeri, konstipasi, hematuria, hipertensi lymphoma, hepatic
tumors, ovarian tumors

Muntah Tumor otak, tumor


Persisten, berulang; abdominal
disertai nyeri kepala (neuroblastoma, Wilms
tumor, limfoma,
disertai massa abdomen
hepatoblastoma)

Nyeri sendi/tulang, arthritis Osteosarcoma, Ewing


Membuat anak terbangun, > 2 minggu, lokal, disertai sarcoma, leukemia,
pembengkakan, tidak membaik dengan analgetik neuroblastoma,
histiocytosis

Pincang, tidak mau berjalan Tumor SSP, tumor tulang,


neuroblastoma
Red flags
Gejala mencurigakan Dugaan

Nyeri punggung, akut; < 4 tahun; memberat saat Tumor otak/Spinal


deformitas vertebra malam; disertai gangguan cord
neurologis; tidak membaik dengan neuroblastoma
analgetik
Benjolan di kepala, Keras, tidak nyeri, diameter > 2 cm Soft tissue
leher, badan, disertai limfadenopati sarcoma
ekstremitas
Retensi urin/enuresis Disertai gangguan neurologis atau Neuroblastoma,
massa abdomen tumors spinal
cord, soft tissue
sarcoma
Bengkak Germ cell tumors,
skrotum/testis leukemia, soft
tissue sarcoma
Kelainan Eczema persisten Histiocytosis
dermatologis
Nodul subkutan Neuroblastoma,
Retinoblastoma

tumor ganas retina mata


Herediter atau didapat
Unilateral, bilateral
Angka kesembuhan tinggi (stadiuam 1-2: 95%)
Retinoblastoma

Insidens tertinggi usia 2-3 tahun


1 per 15.000-18.000 kelahiran hidup
Asia, Amerika Latin, Afrika
Tumor padat (anak) terbanyak di Indonesia
Aniridia,
Leukokoria (cat's eye reflex),
Strabismus,
Gangguan visus
Retinoblastoma

Tidak ada petanda (tumor marker) khusus


Konsultasikan pada oftalmologis
Diagnosis dapat ditegakkan tanpa pemeriksaan
histopatologi
Neuroblastoma

Tumor embryonal ganglia simpatic ganglia &


medulla adrenal

Gejala dan tanda tergantung lokasi tumor primer


11 dari 1 juta anak usia <18 tahun
Insidens tersering: usia <5 tahun (75%),
rerata usia diagnosis: 2,5 tahun
Neuroblastoma

Tumor primer:
Abdomen 65% (adrenal atau ganglia simpatik)
mediastinum posterior 15%
Pelvis 4%
Kepala dan leher 3%
Lainnya 8%
Neuroblastoma
Gejala tergantung lokasi tumor, mimikri
Massa (abdomen, leher, wajah), limfadenopati
Gejala ocular (ekimosis periorbital, proptosis,
heterochromia iris, sindrom Horner),
nodul sub kutan
obstruksi usus/retensi urin, defisit neurologis
Gejala sistemik
anorexia, demam, nyeri tulang, pucat, lemah, lumpuh,
Gejala akibat produksi katekolamin: banyak
berkeringat, flushing, sefalgia, hipertensi, palpitasi
Neuroblastoma

Marker: vanillylmandelic acid (VMA) urin


Ultrasonografi / CT scan abdomen
Histopatologi massa yang dicurigai
Aspirasi sumsum tulang
Tumor Ginjal

89 kasus per sejuta anak / tahun


97% pada anak usia <5 tahun
insidens tertinggi: usia 2-3 tahun
95% berupa tumor Wilms, sisanya tumor
rhabdoid, renal sarcoma, anaplastik sarcoma
Tumor ginjal

Mikro/makro hematuria (2025% kasus)


Hipertensi (produksi renin)
Massa abdominal, nyeri abdominal
Tumor Wilms

Ukur tekanan darah rutin pada anak


Lakukan urinalisis
USG ginjal / abdomen
CT scan dengan kontras
Dapat diterapi tanpa menunggu hasil
histopatologi
Tumor otak / SSP

Sefalgia persisten (terutama pagi),


mual, muntah, ataxia, gangguan visual (diplopia,
juling, papilledema, proptosis),
defisit neurologis (palsi nervus kranial,
gangguan sensorik/motorik), kejang, regresi
deteriorasi performa sekolah, perubahan
perilaku,
Tumor tulang

2/3 kasus berupa osteosarkoma, lainnya


sarkoma Ewing
2-6% dari kasus tumor pada anak
Usia predileksi 12-15 tahun
Lokasi:
distal femoral & proximal tibial metaphyses (50%)
humeral metaphysis & diaphysis,
pelvis 10%
Tumor tulang

Nyeri tulang, persisten, progresif


Benjolan atau deformitas tulang akut, fraktur
patologis
Gangguan gerak sendi (range of motion
terbatas)
Gejala akibat adanya kompresi (buli, spinal
cord), atau metastasis
Tumor tulang

Foto Rontgen tulang


CT scan/MRI
Histopatologi
Marker: laktat dehidrogenase, alkali fosfatase
Karsinoma nasofaring

Usia remaja
Limfadenopati leher, obstruksi nasal persisten,
progresif, epistaxis
otitis media persisten, tinnitus,
sefalgia, trismus, disfagia,
paresis nervus kranial
Pediatric Oncology, Imbach P, 2011
Pediatric Oncology, Chan, KW, 2006
Manual of Pediatric Hematology and Oncology, Lanzkowsky, 5th ed, 2011
http://www.cancer.org/cancer
http://www.ped-onc.org/

Anda mungkin juga menyukai