Home
About me
Sitemap
Contact
Privacy
TOS
Tips Nahu
Sekedar Berbagi
Home
Umum
Farmasi
Puisi
Lagu
Video
404 Error
Follow Me
Categories
Farmasi
Lagu
lain-lain
Laporan
Makalah
Puisi
Umum
Video
esensial. Bila digunakan, masih ada yang tertinggal tetapi tidak mengalir karena
dioleskan pada kulit akan tetap tinggal dan mengalir sesuai dengan tekanan yang
diterima.
c. Pasta adalah dermatological semi padat yang menunjukkan aliran dilatan secara
esensial, ketika digunakan pasta tidak akan mengalir sehingga perlu alirannya
penggunaan salep. Umumnya mengandung bahan yang tidak larut sebesar 20%
atau lebih.
Menurut FI edisi IV
a. Cream adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan
luar. Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk
dalam jumlah besar dengan vaselin atau parafin cair atau dengan bahan dasar tidak
obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang
cocok.
Menurut RPS 18th
a. Salep adalah sediaan semi solid yang ditujukan untuk penggunaan luar. Untuk kulit
menyebar.
b. Cream adalah emulsi semi padat untuk penggunaan luar.
c. Pasta adalah salep yang berisi sebanyak 50% serbuk terdispersi dalam basis lemak.
Menurut Ansel
a. Salep adalah preparat setengah padat untuk pemakaian luar yang dimaksudkan
minyak, atau minyak dalam air. Cream biasa digunakan sebagai emulien atau
berbeda dari salep terutama dalam kandungannya, secara umum persentase bahan
padat dan sebagai akibat pasta lebih kental dan lebih kaku dari pada salep.
Menurut Prescription
a. Salep adalah sediaan berlemak yang konsistensinya dengan mudah digunakan pada
kulit.
b. Cream adalah biasanya digunakan sebagai sediaan tipe kosmetik yang lembut,
secara farmaseutik cream adalah obat semi padat atau emulsi semi padat, berisi
bahan obat yang tersebar atau tersuspensi pada emulsi yang dimaksudkan untuk
pengobatan luar.
c. Pasta meliputi dua kelas dari sediaan seperti salep untuk penggunaan luar.
Tahukah Anda?
Blog ini membahas tentang kimia, farmasi dan medis. Mudah2an bermanfaat bagi kita
semua. Thanks (Haiyul Fadhli, M.Si, Apt.)
Beranda
e-book gratis
Donasi
Pasang Iklan
Powered by Blogger.
Link Download
Google+ Followers
About Me
Haiyul Fadhli
Haiyul Fadhli
pin : 53A52551
Translate
Pilih Bahasa
Artikel Terkait
Link Download Terbaru Farmakope Indonesia edisi V 2014 dan buku lainnya
SEDIAAN SEMISOLID
PERKOLASI
SEDIAAN SEMISOLID
Penggolongan salep
A. Berdasar aksi terapi
1. Salep epidermis
2. Salep endodermis
3. Salep diadermis
B. Berdasar komposisi (dasar salep)
Berdasarkan komposisi dasar salep dapat digolongkan sebagai berikut
1. Dasar salep hidrokarbon,yaitu terdiri dari antara lain:
Vaselin putih,Vaselin kuning
Campuran Vaselin dengan malam putih, malam kuning
Parafin encer, Parafin padat
Minyak tumbuh-tumbuhan
2. Dasar salep serap,yaitu dapat menyerap air terdiri antara lain:
Adeps lanae
Unguentum Simplex
Campuran 30 bagian malam kuning dan 70 bagian minyak wijen
3. Dasar salep dapat dicuci dengan air
Dasar salep tipe emulsi M/A = Vanishing cream
Emulsiflying ointment BP
Hyrophilik ointment
4. Dasar salep larut dalam air
Polyethylenglycol ointment USP
Tragacanth
PGA
C. Berdasar fisik-konsistensi (viskositas = kekentalan)
1. Cairan kental/encer : linimentum
2. Setengah padat : cream unguentum pasta
3. Lebih bersifat padat : sapo medicatus, emplastrum
Zat-zat yang kurang larut atau tidak larut dalam dasar salep
Zat-zat ini diserbukkan dulu dengan derajat halus serbuk pengayak no.100. setelah itu serbuk
dicampur baik-baik dengan sama berat masa salep, atau dengan salah satu bahan dasar salep.
Bila perlu bahan dasar salep tersebut dilelehkan terlebih dahulu, setelah itu sisa bahan-bahan
yang lainditambahkan sedikit demi sedikit sambil digerus dan diaduk hingga homogen.
Untuk pencegahan pengkristalan pada waktu pendinginan, seperti Cera flava, Cera alba,
Cetylalcoholum dan Paraffinum solidum tidak tersisa dari dasar salep yang cair atau lunak.
II. KRIM
Pengertian Krim :
Menurut Farmakope Indonesia III definisi Cream adalah sediaan setengah padat berupa
emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Dan menurut Farmakope Indonesia IV, Cream adalah bentuk sediaan setengah padat
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai. Sedangkan menurut Formularium Nasional Cream adalah sediaan setengah padat,
berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60 % dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar.
Basis
Krim itu adalah salep dengan basis emulsi. Emulsi sendiri ada 2 tipe, tipe minyak dalam air
(m/a) yaitu mengandung banyak air dan minyak terbagi rata di dalam air, dan tipe air dalam
minyak (a/m) yaitu mengandung banyak minyak dan butir-butir air terbagi di dalam minyak.
1. Tipe M/A
Biasanya digunakan pada kulit, mudah dicuci, sebagai pembawa dipakai pengemulsi
campuran surfaktan. Sistem surfaktan ini juga bisa mengatur konsistensi.
Pembuatan Krim
Pembuatan krim dapat dilakukan dengan dua metode berbeda.
Metode pertama yaitu bahan-bahan yang larut dalam minyak (fase minyak) dilebur bersama
di atas penangas air pada suhu 70 0C sampai semua bahan lebur, dan bahan-bahan yang larut
dalam air (fase air) dilarutkan terlebih dahulu dengan air panas juga pada suhu 70 0C sampai
semua bahan larut, kemudian baru dicampurkan, digerus kuat sampai terbentuk massa krim.
Sedangkan dengan metode kedua, semua bahan, baik fase minyak maupun fase air
dicampurkan untuk dilebur di atas penangas air sampai lebur, baru kemudian langsung
digerus sampai terbentuk massa krim. Baik metode pertama maupun metode kedua, sama-
sama menghasilkan sediaan krim yang stabil, bila proses penggerusan dilakukan dengan
cepat dan kuat dalam mortar yang panas sampai terbentuk massa krim. Tetapi dengan metode
kedua, kita dapat menggunakan peralatan yang lebih sedikit daripada metode pertama.
III. PASTA
Pengertian pasta
Pasta adalah sediaan berupa massa lunak yang dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya
dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan
vaselin atau parafin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol,
mucilago atau sabun. Digunakan sebagai antiseptik atau pelindung kulit.
Komposisi Formula
Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah
besar dengan vaselin atau paraffin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat
dengan gliserol, musilago, atau sabun.
Basis
Macam-macam Basis Pasta :
1. Basis Hidrokarbon
Karakteristik :
- Tidak diabsorpsi oleh kulit
- Inert
- Tidak tercampurkan dengan air
- Daya absorbs air rendah
- Menghambat kehilangan air pada kulit dengan membentuk lapisan tahan air &
meningkatkan hidrasi sehingga meningkatkan abbsorbsi obat melalui kulit
2. Basis Absorpsi
Karakteristik : bersifat hidrofil dan dapat menyerap sejumlah tertentu air dan larutan cair.
- Non emulsi co : wool fat, wool alcohol, Bees wax, kolesterol.
- Emulsi A/M co : Hydrous wool fat (lanolin), Oily cream.
3. Larut Air
contoh : PEG
IV. CERATA
Cerata adalah salep berminyak mengandung konsentrasi tinggi dari lilin sehingga keras dan
titik lebur tinggi
V. JELLY
Jelly adalah salep sangat lunak, hampir mencair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin,
digunakan pada membran mukosa, sebagai pelicin atau dasar salep obat, dapat dicuci dengan
air.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. 1990. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta
Martin, A.N. 1970. Physical Pharmacy. Second edition. Lea and Febiger, Philadelphia.
SMF. 2004. Teori Ilmu Resep jilid I, Jakarta.
http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/obat.pdf
Farmasi
Sabtu, 22 Maret 2014
Makalah Pasta
MAKALAH FARMASETIKA DASAR
PASTA
DISUSUN OLEH :
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena kami dapat membuat
makalah ini. Shalawat dan salam kami panjatkan atas diutusnya Nabi Muhammad saw. yang
mana atas perjuangan beliau kita dapat merasakan kehidupan sekarang ini, sehingga
memotivasi kami untuk membuat makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, khususnya guru pembimbing kami yang telah memberikan
arahan dan inspirasi untuk membuat makalah ini. Olehnya itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dan kami juga menyadari bahwa isi dari penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, dan olehnya itu saran dan kritikan dari berbagai pihak yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan karya kami selanjutnya.
Semoga Allah swt. melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin Ya Robbil
Alamin.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan semakin berkembangnya sains dan teknologi, perkembangan di
dunia farmasi pun tak ketinggalan. Semakin hari semakin banyak jenis dan ragam penyakit
yang muncul. Perkembangan pengobatan pun terus dikembangkan. Berbagai macam bentuk
sediaan obat, baik itu liquid, solid, dan semi solid telah dikembangkan oleh ahli farmasi dan
industri.
Ahli farmasi mengembangkan obat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang
bertujuan untuk memberikan efek terapi obat, dosis yang sesuai untuk dikonsumsi oleh
masyarakat. Selain itu, sediaan semisolid digunakan untuk pemakaian luar seperti krim,
salep, gel, pasta dan supositoria yang digunakan melalui rektum. Kelebihan dari sediaan
semisolid ini yaitu praktis, mudah dibawa, mudah dipakai, mudah pada pengabsorbsiannya.
Juga untuk memberikan perlindungan pengobatan terhadap kulit.
Berbagai macam bentuk sediaan semisolid memiliki kekurangan, salah satu
diantaranya yaitu mudah di tumbuhi mikroba. Untuk meminimalisir kekurangan tersebut,
para ahli farmasis harus bisa memformulasikan dan memproduksi sediaan secara tepat.
Dengan demikian, farmasis harus mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk
meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Dengan cara melakukan, menentukan
formulasi dengan benar dan memperhatikan konsentrasi serta karakteristik bahan yang
digunakan dan dikombinasikan dengan baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
Untuk menjaga keseimbangan konsep yang akan kami bahas selanjutnya maka
kami menyertakan rumusan masalah yang terkait dengan isi dari makalah kami ini, yaitu:
1. Jelaskan pengertian dari pasta?
2. Bagaimanakah karakteristik pasta?
3. Apa saja macam-macam pasta?
4. Apa saja contoh produk dalam bentuk pasta?
5. Apa saja contoh formula pasta?
6. Apa keuntungan dan kerugian dari pasta?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari pasta.
2. Mengetahui karakteristik pasta.
3. Mengetahui macam-macam pasta.
4. Mengetahui contoh produk yang berbentuk pasta.
5. Mengetahui contoh formula pasta.
6. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari pasta.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasta
Pasta merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat
yang ditujukan untuk pemakaian luar/topikal. Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan
obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau paraffin cair atau dengan
bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilago, atau sabun. Pasta
mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk) Karena itu pasta merupakan salep padat, kaku,
keras, dan tidak meleleh pada suhu badan maka digunakan sebagai penutup atau pelindung.
B. Karakteristik Pasta
C. Macam-Macam Pasta
Karena pasta merupakan suatu salep yang tebal, keras dan tidak meleleh pada suhu
badan maka digunakan sebagai salep penutup atau pelindung. Contoh-contoh produk yang
berbentuk pasta adalah:
1. Pasta gigi Paradontax
E. Formulasi Pasta
Pasta biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk
dalam jumlah besar dengan vaselin atau paraffin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak
yang dibuat dengan gliserol, musilago, atau sabun.
1. Vaselinum Album
Vaselin terdiri dari vaselin putih dan kuning. Vaselin putih adalah bentuk yang telah
dimurnikan warnanya, karena pemucatan menggunakan asam sulfat anhydrous tidak larut
dalam air, tidak tercucikan dengan air. Kerugiannya adalah berlemak dan tidak dapat
dikombinasikan dengan cairan yang mengandung air, hanya dapat menyerap air 5%, jarang
dipengaruhi oleh udara, kelembaban kebanyakan bahan obat dan bahan kimia. Vaselin
digunakan pula sebagai pelumas, pelindung, penutup kulit, karena merupakan film penutup
pada kulit yang mencegah penguapan.
2. Gliserol
Gliserol dipakai sebagai zat tambahan, antimikroba dan kelembapan.
Pada dasarnya basis yang digunakan dalam formulasi sediaan pasta tidak jauh
berbeda dengan basis yang digunakan dalam formulasi sediaan salep, yaitu :
1. Basis hidrokarbon
Karakteristik:
- Tidak diabsorbsi oleh kulit
- Inert
- Tidak bercampur dengan air
- Daya adsorbs air rendah
- Menghambat kehilangan air pada kulit dengan membentuk lapisan tahan air dan
meningkatkan absorbsi obat melalui kulit.
Dibagi menjadi 5 yaitu: soft paraffin, hard paraffin, liquid paraffin, paraffin substitute,
paraffin ointment. Contohnya adalah Vaselin, White Petrolatum/Paraffin, White Ointment.
2. Basis absorbsi
Karakteristik: bersifat hidrofil dan dapat menyerap sejumlah tertentu air dan larutan cair.
Terbagi menjadi:
- Non emulsi co. Basis ini menyerap air untuk memproduksi emulsi air dan minyak. Terdiri
atas: Wool Fat, Wool Alcohols, Beeswax, dan Cholesterol.
- Emulsi A/M co. Terdiri atas: Hydrous Wool Fat (Lanolin), Oily Cream.
3. Larut Air
Misalnya PEG (Polyethylene Glycol) yang mampu melarutkan zat aktif yang tak larut dalam
air dan meningkatkan penyebaran obat. Bersifat stabil, tersebar merata, dapat mengikat
pygmen dan higroskopis (mudah menguap), sehingga dapat memberikan kenyamanan pada
pemakaian sediaan pasta.
A. Kesimpulan
B. Saran