Anda di halaman 1dari 3

MENYUSUN SOAL PILIHAN GANDA DAN ANALISIS BUTIR SOAL PG

Masalah yang berhubungan dengaun tes Pilihan Ganda


1. Karena Tes pilihan Ganda tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi proses berfikir, ketrampilan
menulis, maupun kemampuan bebahasa.
2. Karena sebagian/seluruh jawaban sudah tesedia dan peserta didik tinggal memilih saja,maka ada
kecenderungan menebak atau hanya main-main dalam menjawab soal pilihan ganda.
3. Seringkali disusun asal jadi sehingga tes pilihan ganda rendah sekali mutunya sebab susunan bahasanya
kurang tertib dan hanya menilai aspek kognitif tingkat rendah saja.
4. Bila digunakan terus-menerus akan mengurangi motif belajar peserta didik, sebab peserta didik
cenderung hanya mempelajari siasat menempuh tes objektif.
1. Sulit menyusun soal yang bermutu, sebab banyak faktor yang harus diperhatikan (kaidah bahasa,
tingkat kognitif,tingkat kesukaran, dan kesesuaian materi dengan kisi-kisi). Baik burukny suatu soal
hanya dapat diketahui setelah analisis butir soal.
2. Kemungkinan peserta didik menyontek cukup besar.

KERITERIA TES PILIHAN GANDA YANG BAIK/BERMUTU


1. Memiliki validitas yang tinggi
2. Memiliki reliabelitas yang tinggi
3. Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai
4. Tingkat kesukaran tes berdasarkan kelompok yang akan dites, kira-kira 30% mudah, 50% sedang dan
20% sukar
5. Mudah diadministrasikan
6. Memiliki norma atau patokan penafsiran data.Apakah CRT atau NRT

Bila suatu tes disusun dan diadministrasikan dengan prosedur yang semestinya, kemudian dianalisis dan
ditelaah dengan cermat lalu diadakan perbaikan dimana perlu, maka akan diperoleh suatu tes yang baik dan
memenuhi syarat
Berbagai ragam soal Pilihan Ganda
1. Melengkapi/menjawab pokok soal dengan 4-5 pilihan
2. Hubungan sebab akibat atau hubungan antara hal
3. Tinjauan kasus
4. Asosiasi Pilihan Ganda
5. Membaca diagram.tabel,gambar,atau grafik

KAIDAH PENULISAN SOAL PG


1. Pokok soal(stem)yang merupakan permasalahan harus dirumuskan secara jelas.
2. Perumusan pokok soal dan alternatif jawaban hendaknya merupakan pernyataan yang diperlukan saja
3. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar atau yang paling benar
4. Pada pokok soal (stem),sedapat mngkin perumusan pernyataan yang bersifat negatif
5. Alternatif jawaban(option) sebaiknya logis dan pengecoh harus berfungsi(menarik).
6. Diusahakan agar tidak ada petunjuk untuk jawaban yang benar.
7. Hindari penggunaan option yang berbunyi Semua pilihan benar atau semua pilihan salah.
8. Usahakan optionnya homogen,baik dari isi/materi maupun panjang pendeknya pernyataan.
9. Apabila optionnya berbentuk angka, susunlah secara berurutan mulai angka kecil di atas dan yang
terbesar dibawah.
10. Di dalam pokok soal (stem), diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bersifat
tidak tentu,seperti: kebanyakan,seringkali, kadang-kadang atau yang sejenis
11. Hindari agar jawaan soal yang satu tidak teragantung dari jawaban butir soal yang lain
12. Dalam merakit soal diusahakan agar jawaban letaknya tersebar diantara a, b, c dan d dan ditentukan
secara random(acak).

ANALISIS TES PILIHAN GANDA


Analisis tes dilaksnakan untuk menetahui baik buruknya suatu tes, meliputi 4 hal yaitu:
1. Analisis validitas tes
2. Analisis reliabelitas tes
3. Analisis butir soal yang meliputi :
a. Analisis Daya Pempeda (DP)
b. Analisis Tingkat Kesukaran
c. Analisis pengecoh(distraktor)
d.Analisis Homogenitas
Tes pilihan ganda yang baik, yang dianalisis dari berbagai segi dan digunakan sesuai tujuan pendidikan, akan
lebih baik dibanding tes bentuk uraian yang tidak dianalisis
Validitas Tes
n Validitas Tes menunjukkan tingkat ketepatan tesdalam mengukur sasaran yang hendak diukur
n Macam-macam validitas tes hasil belajar:
1. Validitas permukaan(face validity) ; redaksi jelas,sesuai kemampuan siswa option tidak
membingungkan,cara menjawab sudah dipahami siswa. Jangan sampai siswa tahu isi jawabannya tapi
tidak tahu bagaimana cara menjawab soal bersangkutan,dan apakah tes itu telah disusun berdasarkan
kaidah/pinsip penulisan butir soal
2. Validitas isi (Content validity);
Apakah keseluruhan tes sudah sesuai dengan kisi-kisi
Apakah terdapat butir soal yang menyimpang,atau menuntut jawaban diluar bahan pembelajaran
bersangkutan?
1. Validitas Keriteria (Criterian validity)
validitas yang didapat secara empirik dengan menghitung koefisien korelasi.
1. Validitas ramalan (predictive validity) validitas yang menunjukkan sejauh mana skor tes bersangkutan
dapat meramalkan keberhasilan siswa di masa mendatang
Reliabelitas Tes
n Reliabelitas tes adalah tingkat keajegan (konsistensi/tidak berubah-ubah). Tes yang reliabel atau dapat
dipercaya adalah tes yang menghasilkan skor secara ajeg/konsisten,relatif tidak berubah walaupun diteskan
pada situasi dan waktu yang berbda-beda
Cara mengetahui reliabilitas tes :
1. Tes-retest method (metode tes ulang); diteskan terhadap suatu kelompok siswa tertentu dua kali dengan
jangka waktu tertentu. Kemudian dikorelasikan.
2. Paralel test method (metode tes paralel)
Dua tes dibuat paralel yang ekuivalent yang diteskan kepada satu kelompok dengan perbedaan waktu beberapa
hari saja. Kemudian dikorelasikan.
1. Metode belah dua ((split-half method)
Satu tes yang dilakukan sekali kepada sekelompok siswa (minimal 30 orang).
Pada saat pensekoran dibelah dua yaitu skor soal-soal nomor genap dan skor-skor soal nomor ganjil. Kemudian
dikorelasikan
Setelah dikorelasikan didapat Koefisien korelasi ganjil-genap ( rgg ).
Kemudian dihitung dengan rumus
r rt = koefisien reliaqbelitas tes rgg = koefisien korelasi ganjil genap

Anda mungkin juga menyukai