Anda di halaman 1dari 13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bauksit

Bauksit merupakan bijih utama alumunium yang terdiri dari

alumunium hidroksida dan alumunium oksida. Bauksit ini pertama kali

ditemukan di tahun 1821 di Les Baux, oleh karena itu penamaannya adalah

bauxite atau bauksit. Mineral bauksit merupakan mineral yang tersusun dri

mineral anorganik, dimana merupakan senyawa kimia yang terbentuk

secara alami. Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45

65%, SiO2 1 12%, Fe2O3 2 25%, TiO2 >3%, dan H2O 14 36%.

Gambar 2.1 Ore Bauksit

2.1.1 Proses Terjadinya Bauksit


5

Bauksit terbentuk dari batuan yang mengandung unsur Al.

Batuan tersebut antara lain nepheline, syenit, granit, andesit,

dolerite, gabro, basalt, hornfels, schist, slate, kaolinitic, shale,

limestone dan phonolite. Apabila batuan-batuan tersebut mengalami

pelapukan, mineral yang mudah larut akan terlarutkan, seperti

mineral mineral alkali, sedangkan mineral mineral yang tahan

akan pelapukan akan terakumulasikan.

Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar

alumunium nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan tidak atau sedikit

mengandung kuarsa (SiO2) bebas atau tidak mengandung sama

sekali. Bentuknya menyerupai cellular atau tanah liat dan kadang-

kadang berstruktur pisolitic. Secara makroskopis bauksit berbentuk

amorf. Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi

kedudukannya di kedalaman tertentu.

Di daerah tropis, pada kondisi tertentu batuan yang terbentuk

dari mineral silikat dan lempung akan terpecah-pecah dan silikanya

terpisahkan sedangkan oksida alumunium dan oksida besi

terkonsentrasi sebagai residu. Proses ini berlangsung terus dalam

waktu yang cukup dan produk pelapukan terhindar dari erosi, akan

menghasilkan endapan lateritik. Kandungan alumunium yang tinggi

di batuan asal bukan merupakan syarat utama dalam pembentukan

bauksit, tetapi yang lebih penting adalah intensitas dan lamanya

proses laterisasi.
6

Kondisi kondisi utama yang memungkinkan terjadinya

endapan bauksit secara optimum adalah ;

1. Adanya batuan yang mudah larut dan menghasilkan batuan

sisa yang kaya alumunium.

2. Adanya vegetasi dan bakteri yang mempercepat proses

pelapukan.

3. Porositas batuan yang tinggi, sehingga sirkulasi air berjalan

dengan mudah.

4. Adanya pergantian musim (cuaca) hujan dan kemarau (kering).

5. Adanya bahan yang tepat untuk pelarutan.

6. Relief (bentuk permukaan) yang relatif rata, yang mana

memungkinkan terjadinya pergerakan air dengan tingkat erosi

minimum.

7. Waktu yang cukup untuk terjadinya proses pelapukan.

2.1.2 Karakteristik dan sifat Bauksit


7

Warna buksit jika dilihat dengan mata telanjang, mineral

bauksit berwarna coklat orange kekuning kuningan. Tetapi, jika

dilihat dengan menggunakan mikroskop akan nampk adanya Kristal

berwarna kehitaman.

Untuk sifat buksit termasuk sangat lunk dengan angka

kekerasan 1-3 skala mohs. Selain itu juga relative ringan dengan

berat jenis 2,5-2,7. Bauksit mudah patah dan tidak dapt larut dalam

air serta tidak akan terbakar.

2.1.3 Daerah Penghasil Bauksit

Bauksit mudah ditemukan di daerah-daerah tropis yang

dekat dengan garis Khatulistiwa. Di Indonesia sendiri, potensi dan

cadangan dari endapan Bauksit ini cukup melimpah. Terdapat di

Sumatra Utara kota Pinang, di Riau terdapat di pulau Bintan, di

Kalimantan Barat terdapat di Sandai, Tayan, Balai berkuak,

Kendawangan, Munggu besar, dan di provinsi Bangka Belitung di

temui di daerah Sigembir.

2.1.4 Pemanfaatan Bauksit

Di dalam pemanfaatannya, bauksit di gunakan untuk

membuat alumunium yang biasanya akan di lakukan dengan

menggunakan 2 tahap, yaitu :


8

1. Proses Bayer, proses ini merupakan proses pemurnian bijih

bauksit untuk menghasilkan alumunium hidroksida dan

alumunium oksida atau lebih dikenal dengan sebutan

Alumina.
Pemanfaatan alumunium hidroksida dan alumina yaitu :
a. Alumunium hidroksida adalah produk setengah jadi yang

di gunakan untuk pemurnian air.


b. Alumina di jadikan penyangga katalis pada proses

penambangan lain untuk menghilangkan kotoran pada

hasil tambang seperti minyak bumi, nitrogen, dan sulfur.


c. Alumina dapat digunakan untuk memproduksi

komponen pendukung elektronik seperti bahan dasar

untuk layar LCD .


d. Di gunakan di berbagai industri seperti pembuatan

deterjen, kertas, semen, refractoriness (bahan tahan

panas), polishing, keramik, kaca, pita kaset, bahan dasar

pembuatan tinta kering dan tinta laser pada mesin

fotocopy.

2. Proses Hall-Heroult, proses ini adalah proses peleburan

alumunium oksida untuk menghsilkan alumunium murni

yang siap digunakan.

Pemanfaatan alumunium yaitu :


a. Di gunakan untuk pembuatan berbagai peralatan sehari-

hari seperti bahan utama pembuatan wajan, lapisan luar

dari panci, dan bahan paling luar pada kaleng makanan.


b. Di gunakan untuk pembuatan badan pesawat terbang dan

pembuatan atap pabrik atau rumah karena alumunium


9

memiliki berat yang ringan dan memiliki kerapatan yang

cukup baik, secara kekuatan juga besar.

2.2 Quality Control

Quality Control (QC) adalah suatu kegiatan agar tidak terjadi barang

yang tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan dan bisa

mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa

puas dan perusahaan tidak rugi pada setiap tahap kegiatan perusahaan.

Dalam hal ini, quality control dalam pertambangan dimaksudkan

dalam penjagaan dan pengendalian terhadap kualitas bahan galian itu

sendiri. Hal tersebut dimulai dari awal proses eksploitasi bahan galian

dimulai, dimana kegiatan quality control tersebut sudah mulai dilakukan.

Kualitas bahan galian tersebut haruslah terjaga dari pengotor lainnya seperti

tercampurnya bahan galian dengan lempung, gabro, over burden (OB), dan

pengotor lainnya saat proses penambangan di loading point sehingga

material pengotor tersebut tidak terbawa ke tahap selanjutnya.

Dalam quality control, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Kualitas mutu bahan galian


2. Tepat waktu, artinya pemenuhan terhadap permintaan konsumen

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan disepakati oleh

pihak perusahaan dan konsumen


3. Kepuasan konsumen dimana bahan galian yang diberikan sesuai

dengan harapan konsumen


10

Tujuan dari quality control itu sendiri adalah usaha untuk menjamin

agar hasil pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan

memuaskan konsumen. Maka dari itu diperlukan 2 sub pekerjaan penting di

quality control, yaitu Grade Control (GC) dan Quality Assurance (QA).

2.2.1 Grade Control (GC)

Grade Control adalah kegiatan pengawasan di lapangan atau

pada proses penambangan untuk menjaga ore tetap terjaga dan tidak

bercampur dengan pengotor seperti clay, gabro, dll. Pada proses

pengawasannya di lapangan dilakukan dengan mengarahkan

operator excavator saat melakukan stripping agar bahan galian yang

akan diangkut terjaga kualitasnya dan tidak bercampur dengan

pengotor (dilusi) di loading point.

2.2.2 Quality Assurance (QA)

Quality Assurance untuk menjamin mutu barang tetap

terjaga dan sesuai dengan permintaan konsumen.

Secara umum pengertian Quality Assurance (QA) adalah

secara umum mencakup monitoring, uji-tes dan memeriksa semua

proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk.


11

Memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap

komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh

perusahaan untuk memberikan jaminan kualitas sesuai standar yang

diberikan oleh perusahaan.

Jadi Quality Assurance mempunyai tugas dan tanggung

jawab pokok terkait dengan peran jaminan kualitas. Meskipun sifat

yang tepat dari pekerjaan jaminan kualitas akan berbeda

berdasarkan pada industri tertentu, tugas utama dan kompetensi

terkait dengan memastikan bahwa produk tersebut memenuhi

standar kualitas yang diperlukan atau diberikan sesuai standar

perusahaan.

Dalam hal ini yang di perhatikan :

1. Kadar dari bahan galian

2. Kelancaran proses pengiriman

2.2.3 Konsep Pelaksanaan Quality Control

Dalam menjalankan quality control dalam perusahaan, ada

konsep yang harus dilakukan dengan tepat dan juga kerja sama antar

pegawai dalam perusahaan tersebut. Beberapa konsep itu yakni :

1. Konsep QC antara pembeli dan penjual pada negara yang

mempunyai standar kehidupan dan selera serta permintaan

konsumen yang tidak sama, yaitu :


12

a. Ada konsumen yang mempunyai permintaan mengharuskan

kualitas produksi pada tingkat paling atas. Walau harganya

tinggi tidak jadi masalah, misalnya : untuk label /merk yang

ternama contoh : seperti di negara eropa, Amerika dan

Jepang pada saat ini.


b. Ada konsumen yang mempunyai selera harganya murah

walaupun kualitas produksinya kurang tidak jadi masalah,

misalnya Afrika, Timur Tengah atau konsumen dari

pedesaan.
c. Ada konsumen yang maunya harganya murah, kualitas bagus

dan pengirimannya cepat dan tepat, biasanya para

pengusaha.

2. Konsep QC dari pengusaha dapat dibagi bagi sesuai dengan

kesuksesannya :
a. Hasil kualitas yang baik, dapat memuaskan konsumen dan

mendapatkan keuntungan serta memerintahkan bawahan

untuk betul betul bertanggung jawab.


b. Harus mengadakan percobaan dan pembuktian terhadap

standar kualitas yang dicurigai dan tidak perlu khawatir jika

terjadi kegagalan, harus ada kemauan dan tekad untuk

mengambil pengalaman demi mengurangi kerugian yang

lebih nyata.
13

c. Meminta kepada bawahan untuk menjual hasil yang O

defect, dan tidak dibenarkan terjadi barang second

Quality menumpuk di gudang.


d. Ada beberapa pimpinan yang menerima klaim dari

konsumen tetapi harus benar benar tepat dan ada yang

mengganti dengan mengubah syarat harus dapat menemukan

penyebabnya supaya bisa untuk diperbaiki. Dan jangan

sampai menempatkan orang yang tidak mampu dan tidak

mudah melakukan kesalahan serta harus maklum terhadap

hati sanubari mereka. Memberikan pelayanan terhadap

masyarakat juga harus dipelihara dengan baik dan

bertanggung jawab terhadap anak buahnya yaitu dengan

memperhatikan kehidupan dan kesejahteraannya, rasa aman

dan adil sehingga anak buah tersebut ada kemauan

bertanggung jawab terhadap konsep QC yang diberikan.


3. Konsep QC dari pihak / unit produksi
a. para karyawan diproduksi harus mau mengerti dan

bertanggung jawab apabila terdapat salah satu produksinya

cacat. Dengan ini masalah kualitas produksi yang harus

menjadi tanggung jawabanya jangan sampai jelek terus

menerus. Dalam konsep pokok QC didalam proses produksi

ialah baik buruknya barang produksi adalah merupakan

tanggung jawab manager produksi. Bagian QC tidak berhak

mencampuri urusan ini, karena tidak demikian sistem kerja

QC didalam kenyataannya tidak bisa leluasa dijangkau.


14

Contohnya : karyawan / karyawati tidak tahu menahu

sehingga pihak pimpinan memiliki kesempatan untuk

melempar tanggung jawabnya. Dari sini bisa menjadi

penyebab kesalahpahaman, sehingga terjadi masalah yang

tidak baik.
4. Konsep QC terhadap bagian produksi :
Hasil produksi di cross check lagi oleh bagian QC dan hasilnya

diinformasikan kepada bagian produksi dengan data yang jelas

sebagai komunikatif, kemudian ditindaklanjuti oleh QC. Hal ini

sama seperti kepala keluarga yang mempunyai anak anak yang

sekolah, dan dari pihak sekolah memberikan informasi berupa

rapor (hasil study dari anak tersebut) kepda orang tuanya, agar

orang tua tersebut bisa mengetahui kondisi anaknya disekolah,

biasanya untuk hasil yang baik mendapatkan hadiah dan untuk

hasil yang tidak baik diberikan pengarahan agar mereka bisa

berubah lebih maju.

2.2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Quality Control

Dalam pelaksanaannya, quality control memiliki tugas dan

tanggung jawab sebagai berikut :

- Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh

perusahaan.
- Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk

dan jasa perusahaannya.


15

- Tugas utama Quality Control tetap sama di semua industri.

Namun, metode untuk menentukan kualitas suatu produk

bervariasi setiap perusahaan.


- Dalam produk material, QC harus memverifikasi kualitas

produk dengan bantuan parameter seperti berat badan, tekstur

dan sifat fisik lain dari perusahaan.


- Dalam industri mekanik QC menjamin kualitas setiap bagian

secara individual. Demikian juga, untuk setiap industri metode

ini bervariasi setiap produk.


- QC memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi

produk.
- Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.
- Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk

berkualitas rendah.
- Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang

dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan.


- QC harus memastikan produk dari standar perusahaan

memenuhi mutu
- Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang

digunakan dalam suatu perusahaan.


- Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-

isu mengenai kualitas produk dan juga harus membuat

rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.


- Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi

produk sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab QC, diperlukan kerja

sama yang baik diantara para pegawai QC. Kesalahpahaman atau


16

perbedaan pendapat harus dihilangkan agar tidak terimbas kepada

buruknya kualitas produksi.

Anda mungkin juga menyukai