Neuro
Neuro
PENDAHULUAN
adanya kompresi pada nervus tibialis atau yang berhubungan dengan percabangannya
yang melewati bagian bawah dari flexor retinaculum pada pergelangan kaki atau di
bagian distalnya. Tarsal tunnel syndrome dapat disamakan dengan carpal tunnel
syndrome yaitu yang terjadi pada pergelangan tangan. Pada tahun 1962, Keck dan
Lam pertama kali mendiskripsikan syndrome ini dan terapinya. Tarsal tunnel
dengan bermanifestasi sebagai rasa nyeri dan paresthesi yang meluas dari bagian
distal dalam pergelangan kaki dan terkadang sampai dengan bagian proximal. Dalam
menegakkan tanda-tanda dan gejala dari tarsal tunnel syndrome, maka hal ini
trauma eksternal yang dapat disebabkan karena crush injury, stretch injury, fraktur,
dislokasi dari ankle dan hindfoot, dan severe ankle sprains. Penyebab lokal misalnya
tumor-tumor lokal, bony prominences, dan pleksus dari vena pada tarsal canal. Nerve
tension disebabkan dari valgus foot yang identik dengan gejala terkompresinya saraf
circumferential.
1
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 DEFINISI
Tarsal tunnel adalah ruang sempit yang terletak di bagian dalam pergelangan
kaki sebelah tulang pergelangan kaki. Terowongan ditutupi dengan ligament tebal
(flexor retinakulum yang melindungi dan memelihara struktur yang terkandung dalam
terowongan-arteri,vena,tendon dan saraf. Salah satu struktur ini adalah saraf tibialis
Sindrom Tarsal tunnel adalah kompresi pada saraf tibialis posterior yang
menghasilkan gejala sepanjang jalur saraf. Tarsal tunnel syndrome mirip dengan
carpal tunnel syndrome, yang terjadi dipergelangan tangan. Kedua gangguan timbul
2.2. ANATOMI
Nervus Tibialis
Nervus tibialis berasal dari bagian anterior dari plexus sacralis. Yang keluar
melalui region posterior dari paha dan kaki, dan cabang-cabangnya masuk kedalam
bagian medial dan lateral dari nevus plantaris. Inervasi dari nervus tibialis ke kulit
adalah menuju bagian betis dan permukaan plantar dari kaki. Inervasi nervus tibialis
ke otot terdapat paling banyak ke daerah posterior dari paha dan otot-otot kaki dan
2
Gambar 1. Anatomi pedis
Tarsal Tunnel
Struktur dari tarsal tunnel pada kaki terdapat di antara tulang-tulang kaki dan
jaringan fibrosa. Flexor retinaculum (ligament laciniate) merupakan atap dari tarsal
tunnel dan terdiri dari fascia yang dalam dan deep transversa dari angkle. Bagian
batas proximal dan inferior dari tunnel berbatasan dengan bagian inferior dan superior
flexor retinaculum. Batas bawah dari tunnel berhubungan dengan bagian superior dari
tulang calcaneus, bagian medial dari talus dan distal-medial dari tibia. Sisanya dari
fibroosseus kanal membentuk dari tibiocalcaneal tunnel. Tendon dari flexor hallucis
longus muscle, flexor digitorum longus muscle, tibialis posterior muscle, posterior
tibial nerve, dan posterior tibial artery melewati dari tarsal tunnel.
Bagian posterior dari saraf tibia berada diantara otot tibialis posterior dan otot
flexor digitorum longus pada region proximal dari kaki dan melewati antara otot
flexor digitorum longus dan flexor hallucis longus pada bagian distal dari region dari
3
kaki. Saraf tibia melewati bagian belakang dari medial malleolus dan melewati tarsal
articular dan cabang-cabang vascular. Persarafan utama dari saraf tibialis posterior
mempersarafi calcaneal, medial plantar, dan cabang-cabang saraf dari lateral plantar.
Saraf medial plantar superior mempersarafi otot abductor hallucis longus dan bagian
lateralnya terbagi menjadi 3 bagian yaitu saraf medial dari kaki, dan saraf medial
plantar cutaneous dari hallux. Saraf lateral plantar berjalan langsung melalui bagian
percabangan-percabangan.
dari kaki, percabangan motorik dari otot abductor hallucis dan flexor
joints.
- Percabangan lateral plantar percabangan motorik dari otot abductor digiti
ke bagian atas dari transversa dari adductor hallucis dan otot pertama dari
interosseous space.
4
2.3 EPIDEMIOLOGI
kasus ini sering ditemukan pada orang yang sering bekerja menggunakan sendi ankle
nya atapun pada atlet olahraga. Di amerika tercatat 1,8 juta kasus setiap tahunnya.
2.4 ETIOLOGI
tissue masses dapat menimbulkan compression neuropathy dari bagian saraf tibialis
posterior. Contoh termasuk lipoma, tendon sheath ganglia, neoplasma pada tarsal
canal, nerve sheath dan nerve tumor, dan vena varicose. Tulang yang menonjol dan
exostoses dapat pula menimbulkan gangguan. Sebuah penelitian dari Daniel dan
tetapi dari klinis umumnya: gangguan sensorik yang bervariasi dari mulai sharp pain
sampai hilangnya sensasi, gangguan motorik dengan resultant atrophy dari intrinsic
musculature, dan gait abnormality (Contoh Overpronation dan pincang karena nyeri
dengan weight bearing). Deformitas dari hindfoot valgus berpotensi ke dalam gejala
dari tarsal tunnel syndrome karena deformitas tersebut dapat meningkatkan tension
5
menjadi peningkatan dari eversion dan dorsiflexion. Tidak ada penelitian lainnya
yang dapat menunjukkan hubungan secara statistik dari tarsal tunnel syndrome dalam
kondisi bekerja atau beraktivitas sehari-hari. Prevalensi dan insiden dari tarsal tunnel
arthritis, memakai sepatu yang menekan, kehamilan, DM dan penyakit tiroid. Selain
itu postur kaki yang tidak baik (kaki terlalu miring ke arah dalam) dapat
Gambar 2. Peningkatan tekanan dan beban berata yang dipikul sendi dapat
mengakibatkan TTS
6
.
(a) (b)
Gambar 3. (a) posisi kaki yang baik (b) postur kaki yang terlalu dalam
2.6 PATOFISIOLOGI
Sindrom tarsal tunnel adalah kompresi neuropathy dari nervus tibial pada
tarsal canal. Tarsal canal terdiri dari flexor retinaculum, dimana berada posterior dan
distal dari maleolus medial. Gejala dari kompresi dan tension neuropathy adalah
mirip; akan tetapi, perbedaan dari kondisi ini tidaklah semudah dengan
yang dipublikasikan oleh Upton dan McComas pada tahun 1973. Dengan hipotesanya
adalah: kerusakan lokal pada saraf pada satu sisi sepanjang saraf tersebut dapat cukup
merusak dari seluruh fungsi dari sel saraf (axonal flow), dimana sel saraf menjadi
lebih mudah terkena trauma kompresi pada bagian distal. Jaringan saraf mempunyai
7
tanggung jawab dalam menyalurkan sinyal afferent dan efferent sepanjang saraf
intraselular melewati beberapa tipe dari sitoplasma pada sel saraf yang dinamakan
terhalangi, maka jaringan saraf di bagian distal mengalami penurunan dari nutrisi dan
lesi saraf perifer, kenyataannya didapatkan adanya lesi sekunder. Penulis menyetujui
bahwa dengan adanya lesi-lesi tersebut dapat menimbulkan gejala-gejala pada pasien.
Lesi-lesi tersebut telah dipelajari pada beberapa kasus yang sama sebagai kerusakan
dari flexus brachialis dengan meningkatnya insiden dari carpal tunnel neuropathy.
Contoh yang dapat disamakan sebagai double crush phenomenon yang terjadi pada
kaki sebagai akibat kompresi dari cabang nervus S1, yang dihubungkan dengan
Pasien-pasien umumnya dengan gejala yang tidak jelas pada nyeri kaki,
dimana terkadang dihubungkan dengan plantar fasitis. Adanya nyeri, parestesia, dan
rasa tebal merupakan gejala yang tidak jelas. Pada beberapa kasus, adanya atropi
pada otot intrinsik kaki dapat ditemukan, meskipun secara klinik sulit untuk dapat
8
dipastikan. Eversion dan dorsofleksi dapat menimbulkan gejala yang bertambah
berat.
Tanda Tinel (nyeri yang menyebar dan parestesi sepanjang perjalanan dari
saraf) dapat timbul pada bagian posterior dari maleolus medial. Gejala-gejala tersebut
umumnya akan berkurang saat beristirahat, meskipun tidak semua gejala tersebut
hilang seluruhnya. (Perkusi dari saraf bagian distal dengan manifestasi berupa
parestesia dikenal sebagai tanda Tinel. Hal ini jangan sampai dibingungkan dengan
tanda dari Phalen, yaitu kompresi saraf selama 30 detik, dengan timbulnya kembali
gejala-gejala tersebut).
ringan, tusukan dengan peniti, dan suhu pada pasien-pasien dengan distal symmetric
tulang, penipisan pada phalang, atau adanya bukti akan neuropathy (contoh: Charcot
perubahan pada anggota tubuh seperti pes cavus, rambut rontok, dan ulkus.
9
2.8 PEMERIKSAAN PENUNJANG
tindakan dekompresi.
occupying lesion lainnya pada tarsal tunnel. Sebagai tambahan, MRI berguna
coalitions.
dasar kelainan struktur dari kaki, fraktur, bony masses, osteophytes, dan
PEMERIKSAAN HISTOLOGI
10
Dihubungkan dengan neuroma pada kebanyakan kasus di masyarakat,
jaringan saraf merupakan yang paling intak dari perineural sheath. Hasil ini
merupakan hasil dari chronic nerve compression dan irritation, yang dapat
bukanlah suatu etiologi yang sering. Sumber dan penyebab dari kista ganglion tetap
tidak dapat dijelaskan, satu teori mengatakan bahwa fibrillar degeneration dari
kolagen dengan akumulasi dari intraselular dan extraselular mucin. Jika dilakukan
tindakan operasi maka lesi ini harus dihilangkan secara in toto karena dapat
2.9 PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Pemberian injeksi steroid intra canal tarsal sering dikombinasikan dengan anestesi
11
Prinsip terapi ini adalah menurunkan tekanan pada n tibialis posterior
2.10 PROGNOSIS
Biasanya baik. Jika gejalanya menetap selama beberapa bulan, operasi dapat
diindikasikan. Penyebab yang mendasari dari kompresi saraf yang lebih penting
12
BAB III
PENUTUP
Sindrom Tarsal tunnel adalah kompresi pada saraf tibialis posterior yang
menghasilkan gejala sepanjang jalur saraf. Penyakit ini lebih dominan pada wanisa
dewasa. Beberapa faktor berhubungan dengan terjadinya sindrom tarsal tunnel. Soft-
tissue masses dapat menimbulkan compression neuropathy dari bagian saraf tibialis
posterior. Contoh termasuk lipoma, tendon sheath ganglia, neoplasma pada tarsal
canal, nerve sheath dan nerve tumor, dan vena varicose. Tulang yang menonjol dan
Gangguan yang timbul adalah gangguan sensorik yang bervariasi dari mulai
sharp pain sampai hilangnya sensasi, gangguan motorik dengan resultant atrophy
dari intrinsic musculature, dan gait abnormality (Contoh Overpronation dan pincang
arthritis, memakai sepatu yang menekan, kehamilan, DM dan penyakit tiroid. Selain
itu postur kaki yang tidak baik (kaki terlalu miring ke arah dalam) dapat
tusukan dengan peniti, dan suhu serta terdapat Tanda Tinel (nyeri yang menyebar dan
13
parestesi sepanjang perjalanan dari saraf) dapat timbul pada bagian posterior dari
maleolus medial.
dapatlah berguna untuk mengevaluasi penyebab dari tarsal tunnel syndrome dan
14
DAFTAR PUSTAKA
%20Saraf/Tarsal%20Tunnel%20Syndrome%20%20eMedicine
%20Orthopedic%20Surgery.htm.
2. Graaff, V.D. Tibial nerves. In: Human anatomy. 6th ed. New York:
McGraw-Hill. 2001.
3. Feldman et al. Tarsal tunnel syndrome. In: Atlass of neuromuscular
Williams&Wilkins. 2007.
6. Ahmad M, et al. tarsal tunnel syndrome: A literature review. Foot Ankle
Surg(2011),doi:10.1016/j.fas.2011.10.007
7. Antoniadis G, Scheglmann K. posterior tarsal tunnel syndrome: Diagnosis
15