Anda di halaman 1dari 8

Penggilingan Padi

Menggunakan
Rice Milling Unit

Buku saku ini merupakan ringkasan dari


Laporan Tugas Akhir Politeknik
Agroindustri yang berjudul Evaluasi Penggilingan Padi
Ekonomi Penggilingan Padi Menggunakan
Menggunakan Rice Milling Unit di Rice Milling Unit
PT.Mertju Buana Sumedang. Buku ini
ditujukan untuk peserta sidang Tugas
Akhir agar dapat berbagi ilmu
pengetahuan. Penulis menyadari terdapat
banyak kekurangan dalam tulisan ini oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis
memohon maaf dan berterima kasih
kepada pihak yang mendukung tulisan ini.
Semoga bermanfaat.

Terima kasih saya kepada :

Penggilingan Padi
Menggunakan
Rice Milling Unit

Buku saku ini merupakan ringkasan dari


Laporan Tugas Akhir Politeknik
Agroindustri yang berjudul Evaluasi Penggilingan Padi
Ekonomi Penggilingan Padi Menggunakan
Menggunakan Rice Milling Unit di Rice Milling Unit
PT.Mertju Buana Sumedang. Buku ini
ditujukan untuk peserta sidang Tugas
Akhir agar dapat berbagi ilmu
pengetahuan. Penulis menyadari terdapat
banyak kekurangan dalam tulisan ini oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis
memohon maaf dan berterima kasih
kepada pihak yang mendukung tulisan ini.
Semoga bermanfaat.

Terima kasih saya kepada :


KATA PENGANTAR RINGKASAN

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Beras adalah sumber karbohidrat utama bagi
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang sebagian penduduk Asia, untuk mendapatkan beras
tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan tersebut harus melalui tahapan-tahapan yang
sistematis sehingga memperoleh hasil yang optimal.
Laporan Tugas Akhir yang berjudul Evaluasi Ekonomi
Pengamatan dilakukan pada pabrik penggilingan padi
Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit di PT.
di Kecamatan Tomo, Sumedang, Jawa Barat dengan
Mertjubuana Kec. Tomo, Kab. Sumedang,, Jawa Barat. tujuan untuk menganalisis kelayakan usaha suatu
Selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini pabrik penggilingan padi menggunakan metode
penulis tak lepas dari hambatan, rintangan dan analisa usaha. Dari hasil praktek didapatkan hasil
kesulitan, oleh karena itu penulis banyak mendapat perhitungan evaluasi ekonomi antara lain POT (Pay
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang Out Time) 4 tahun yakni dalam jangka waktu 4 tahun
mendukung hingga selesainya penulisan Laporan Tugas modal sudah dapat dikembalikan, ROI (Return Of
Akhir ini. Investment) 23%/tahun, BEP (Break Even Point)
Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak harga yaitu pada Rp 7.371 sedangkan BEP produksi
kekurangan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini. yaitu pada 51.421 kg beras kepala, dan BCR (Benefit
Cost Ratio) yaitu 1,23 yakni usaha ini layak untuk
Selain karena masalah teknis, juga masalah
dikembangkan. Selain dari hal tersebut, penulis juga
keterbatasan informasi yang diperlukan hingga banyak
melakukan analisis terhadap mutu dari hasil
hal dalam Laporan ini belum dapat diuraikan secara penggilingan dan membandingkannya dengan
lengkap. standar mutu yang telah ditetapkan oleh BSN (Badan
Untuk lebih meningkatkan mutu penulisan dan Standarisasi Nasional) yaitu SNI 6128:2008 tentang
materi pengetahuan yang disampaikan, dengan rendah mutu beras. Dari hasil praktek saya dapatkan bahwa
hati penulis memohon saran dan kritik pembaca yang mutu beras yang dihasilkan oleh PT.Mertju Buana
bersifat membangun mendekati mutu I dalam Standar Nasional Indonesia.
Sukamandi, 12 Oktober 2011 Ini semua bertujuan untuk memperbaiki mutu beras
yang dihasilkan pabrik penggilingan sehingga dapat
lebih mensejahterakan kehidupan pengusaha dan
Penulis petani di sekitarnya.

BAB I. PENDAHULUAN 1.2. Kerangka Pemikiran


Penggilingan padi merupakan kegiatan
1.1. Latar Belakang terakhir dari seluruh tahapan budidaya padi yang
Pengadaan bahan pangan terutama beras, dimulai dari penanaman di lapangan, perawatan
banyak ditemui problematika yang kerap kali menjadi tanaman, panen, dan pascapanen. Tahapan-tahapan
masalah. Pertumbuhan penduduk Indonesia sangat penggilingan meliputi pengadaan bahan baku,
tinggi yaitu 2% per tahun dan penyusutan lahan pengeringan, pemecah kulit, penyosohan,
pertanian akibat adanya alih fungsi lahan. Dan tingkat pengayakan, pemutihan, pengepakan, penyimpanan,
konsumsi beras masyarakat Indonesia yang terus distribusi dan pemasaran.
meningkat. Oleh karenanya pemerintah Indonesia Selain mutu tinggi, ada hal yang harus
mengambil kebijakan dengan cara mengimpor beras diperhatikan, yaitu analisis ekonomi dari proses
untuk mengatasinya. produksi tersebut. Harga penjualan sangat
Semakin maraknya beras impor di pasar-pasar dipengaruhi oleh harga bahan baku dan biaya proses
domestik, ternyata produksi beras dalam negeri penggilingan. Masalah terbesar saat ini adalah
mempunyai daya saing yang rendah. Oleh karena itu, sulitnya bahan baku (gabah) yang sesuai dengan
agar beras produksi dalam negeri mampu bersaing di kepentingan pabrik karena bahan baku tersebut
pasar global, maka mutu dan efisiensi proses bersifat musiman sedangkan operasional pabrik
pengolahannya harus ditingkatkan. harus kontinyu dan kebutuhan akan beras terus
Untuk meningkatkan mutu beras dalam negeri, diperlukan.
banyak hal yang harus kita perbaiki, diantaranya Melalui masalah inilah penulis ingin
meminimalisir tingkat kehilangan gabah baik saat membandingkan antara mutu yang dihasilkan pabrik
pemanenan, perontokan, maupun saat penggilingan. dengan mutu berdasarkan SNI 6128:2008. Selain itu,
Adapun faktor-faktor lain yang memengaruhi mutu penulis juga ingin mengetahui metode mengatasi
beras yang dihasilkan antara lain adalah (1) mutu masalah pengadaan bahan baku sehingga
gabah sebagai bahan baku, (2) teknik pengeringan, kontinyuitas produksi penggilingan tetap lancar dan
(3) teknik penggilingan, dan (4) sumber daya terjaga.
manusia.
1.3. Maksud dan Tujuan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Adapun maksud dari praktek magang yang
2.1. Padi (Oryza sativa L.)
penulis lakukan adalah :
Klasifikasi tanaman padi dalam dunia tumbuh-
1. Untuk mempelajari sistem penggilingan padi
tumbuhan adalah sebagai berikut:
yang efektif dan efisien agar mendapatkan mutu
Kingdom : Plantae
beras giling berkualitas baik.
Devisio : Spermatophyta
2. Membekali ilmu kepada penulis agar dapat
Sub devisio : Angiospermae
mengembangkan penggilingan padi di kampung
Kelas : Monocotyledoneae
halaman kelak.
Ordo : Graminales
Adapun tujuan dari praktek magang yang penulis Famili : Gramineae
lakukan adalah : Sub Family : Poaceae
1. Mengevaluasi nilai ekonomi sistem usaha Genus : Oryza
penggilingan padi menengah. Species: Oryza sativa L.
2. Mengevaluasi mutu beras giling pada pabrik Dari 20 spesies anggota genus Oryza terdapat
penggilingan padi dan membandingkan dengan dua jenis padi yang sering dibudidayakan orang yaitu
standar mutu beras giling SNI. Oryza sativa dan Oryza glabemma Steund
(Suparyono dan Setyono 1996). Padi merupakan
tanaman pertanian kuno yang sampai sekarang
menjadi tanaman utama dunia. Bukti sejarah di
Propinsi Zheijiang, Cina Selatan, menunjukkan bahwa
penanaman padi di Asia sudah dimulai 7.000 tahun
yang lalu.Tahapan budidaya tanaman padi hampir
sama dengan budidaya tanaman lain pada umumnya,
yaitu dimulai dari persiapan benih, persemaian,
penanaman, perawatan tanaman, dan pemanenan.

2.2. Penanganan Pascapanen Pemanenan


Pascapanen hasil pertanian adalah tahapan Penetapan waktu panen padi yang paling mudah
kegiatan yang dimulai sejak pemungutan adalah melalui metode optimalisasi. Dengan metode
(pemanenan) hasil pertanian yang meliputi hasil ini padi dipanen pada saat malai berumur 30-35 hari,
tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, terhitung sejak hari sesudah berbunga. Tanda-
dan perkebunan sampai hasil tersebut sampai siap tandanya adalah 95% malai tampak menguning dan
untuk dipasarkan (Anonim 1986). Sesuai dengan kadar air gabah berkisar antara 21-26%, butir hijau
pengertian tersebut untuk komoditas padi khususnya, rendah, dan mutu gabah relative tinggi Proses panen
tahapan dalam pascapanen padi meliputi umumnya meliputi proses pemotongan,
pemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, pengumpulan, pengangkutan, perontokan, dan
penggilingan, penyimpanan, pengolahan, pembersihan.
transportasi, standarisasi mutu, dan penanganan
produk sisa (limbah). Perontokan Gabah
Perontokan padi bertujuan untuk melepaskan
bulir gabah dari malainya dengan prinsip memberikan
pukulan terhadap malai tersebut. Perontokan padi
dapat dilakukan dengan cara diinjak-injak,
pukul/geding, banting/gebot, menggunakan pedal
thresher dan mesin perontok. Penggunaan alat dan
mesin pertanian (alsintan) panen seperti Reaper,
Thresher, Stripper, atau Combine Harvester dan alat
perontokan lebih efisien dan efektif karena kapasitas
kerja mesin panen lebih tinggi dibandingkan dengan
cara panen tradisional secara manual, namun untuk
dapat menggunakan alat tersebut harus memenuhi
syarat dan ketentuan tertentu.
Gambar : Diagram alir pascapanen padi
Standar Mutu Beras Nasional Daya Guna Hasil Padi
Untuk melindungi produsen dalam negeri dan Dalam proses pengolahan hasil pertanian akan
komsumen beras, maka perlu diterapkan standar dihasilkan produk utama (product), Produk Samping
mutu beras yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi (by product) dan produk sisa atau limbah (waste).
Nasional (BSN) dalam bentuk Standar Nasional Pada agroindustri padi dengan bahan baku gabah,
Indonesia (SNI) nomor 6128:2008. sebagai produk utamanya adalah beras giling dan
Persyaratan Umum benih, sedangkan produk samping berupa menir dan
- Bebas hama dan Penyakit yang hidup bekatul, serta sebagai produk sisa atau limbah adalah
- Bebas bau apek, asam atau bau-bau asing jerami dan sekam
lainnya. Pemanfaatan produk samping dan produk sisa
- Bersih dari campuran dedak katul bertujuan meningkatkan keuntungan bagi
- Bebas dari tanda-tanda adanya bahan kima yang perusahaan, menekan biaya produksi, membuka
membahayakan baik secara visual maupun lapangan kerja baru, dan meingkatkan perekonomian
secara organik. masyarakat sekitar
Persyaratan Khusus

Komponen Mutu Mutu Mutu Mutu Mutu


No Satuan
mutu I II III IV V
1. Derajat sosoh Min (%) 100 100 95 95 85
2. Kadar air Maks (%) 14 14 14 14 15
3. Butir kepala Maks (%) 95 89 78 73 60
4. Butir patah Maks (%) 5 10 20 25 35
5. Butir menir Maks (%) 0 1 2 2 5
6. Butir merah Maks (%) 0 1 2 3 3
7. Butir kuning Maks (%) 0 1 2 3 5
8. Mengapur Maks (%) 0 1 2 3 5
9. Benda asing Maks (%) 0 0,02 0,02 0,05 0,20
10. Butir gabah (Maks) 0 1 1 2 3
11. CVL Butir/100g 0 3 5 5 6 Gambar 10. Skema Daya Guna Hasil Padi
Maks (%)

Profil Perusahaan Proses Produksi


PT. Mertju Buana Rice Milling Unit Sumedang Pengadaan Gabah
merupakan perusahaan yang melakukan produksi Gabah yang diterima oleh PT. Mertju Buana
beras dengan dua kegiatan utama, yaitu penggilingan Rice Milling Unit Sumedang berasal dari dua sumber
beras dan budidaya padi. PT. Mertju Buana Rice yaitu : petani perorangan dan petani mitra. Gabah
Milling Unit Sumedang beralamat di Jalan Raya yang berasal dari petani perorangan dan petani mitra
Sumedang Majalengka Desa Tolengas Kecamatan diperoleh oleh perusahaan dengan cara mencari
Tomo Kabupaten Sumedang. gabah ke petani dan petani mitra. Dalam kegiatan
Perusahaan didukung dengan penggunaan pencarian gabah, tim pengadaan dibantu oleh
mesin rice milling modern yang berkemampuan 6 karyawan atau pegawai lain.
ton/jam Gabah Kering Giling (GKG) dari padi pilihan PT. Mertju Buana Rice Milling Unit Sumedang
baik yang dikelola melalui kerjasama kemitraan menerima dua macam gabah yaitu gabah kering
petani. Selain penggilingan beras PT. Mertju Buana panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG). Gabah
Rice Milling Unit Sumedang juga membudidayakan kering panen (GKP) adalah gabah kering hasil
padi dengan menggunakan pupuk semi organik. PT. langsung dari panen tanpa proses pengeringan lebih
Mertju Buana Cabang Sumedang hingga saat ini lanjut. Sedangkan gabah kering giling (GKG) adalah
telah menjadi perusahaan percontohan bagi gabah yang siap untuk langsung digiling. Penentuan
beberapa perusahaan lain yang bergerak di bidang harga pada saat pembelian gabah antara pihak PT.
produksi beras. Berikut ini adalah gambaran Mertju Buana Rice Milling Unit Sumedang dan pihak
PT.Mertju Buana. petani adalah dengan cara kesepakatan atas dasar
kualitas gabah. Kualitas gabah yang diterima oleh PT.
Mertju Buana Rice Milling Unit Sumedang memiliki
klasifikasi standar yang jelas.
4.3.1. Pengeringan Penyimpanan Gabah
Sebelum gabah dikeringkan, ada beberapa tahapan Setelah pengeringan, gabah disimpan terlebih
yang harus dilalui oleh gabah. Gabah yang baru datang dari dahulu untuk sementara sebelum diproses lebih
lapangan langsung ditimbang dan dilakukan pengambilan
lanjut. Penyimpanan ini bertujuan untuk menyediakan
sampel untuk kebutuhan analisis mutu. Apabila spesifikasi
stok gabah yang kontinyu. Ada beberapa faktor yang
gabah telah sesuai dengan surat keterangan dari lapangan,
maka akan dilakukan proses pengayakan gabah. harus diperhatikan dalam penyimpanan gabah ini
Pengayakan bertujuan untuk mengurangi kotoran yang ikut agar gabah tetap berada dalam keadaan baik dalam
terbawa dari lapangan seperti jerami, daun, kertas, dan lain jangka waktu simpan tertentu yaitu : (1) kondisi gabah
lain. Dari hasil ayakan kedua, gabah diangkat lagi sebelum disimpan, (2) kadar air gabah, (3) wadah
menggunakan elevator menuju silo pengering (dryer). penyimpan, dan (4) ruang penyimpanan.
Drayer diisi sampai kapasitas maksimal yaitu 27 Penyimpanan gabah yang dilakukan di PT.
ton/dryer. PT. Mertju Buana memiliki 5 unit mesin Mertju Buana menggunakan karung dengan
0
pengering. Pengeringan dilakukan pada suhu 70 C dengan
kapasitas 45 kg/karung. Karung tersebut ditempatkan
kenaikan suhu yang bertahap hingga memperoleh suhu
diatas palet kayu agar ada jarak antar lantai dengan
tersebut. Suhu panas tersebut diperoleh dari tungku
pemanas berbahan bakar sekam. karung.
Setelah mendapakan kadar air yang diharapkan, Untuk menjaga mutu gabah, dilakukan
gabah lalu dikeluarkan dari dryer dan dicurahkan ke dalam monitoring terhadap gabah secara berkala. Pada
silo penampung menggunakan elevator. Pencurahan dalam umumnya monitoring dilakukan setiap 1 bulan sekali
silo ini bertujuan untuk mendinginkan gabah setelah diberi dengan pengambilan sampel. Apabila terlihat adanya
suhu panas melalui proses, yang disebut tempering time. gangguan terutama dari hama gudang maka
Tempering dilakukan tindakan fumigasi untuk mengendalikan
time ini
hama tersebut. Adapun ambang kendali dari pada
berlansung
hama gudang yaitu maksimal 3 hama/3 kg sampel.
1-2 hari.
Bila hama mencapai bahkan lebih dari angka
tersebut, maka harus segera dilakukan tindakan
fumigasi untuk mengendalikannya.

Penggilingan Husker
Penggilingan merupakan tahapan paling penting Setelah gabah kering giling
dari proses ini. PT. Mertju Buana menggunakan Rice tersebut ditimbang, lalu gabah tersebut
Miling Unit dengan menggunakan sistem kontinyu. langsung dicurahkan ke hopper mesin
Mesin penggilingan yang digunakan adalah CRM pecah kulit (husker). Husker adalah
Buivanngo berkapasitas 6 ton/jam. mesin pemecah kulit gabah agar beras
terpisah dari kulitnya.
Pre cleaner (Pembersihan) PT. Mertju Buana memiliki 2 unit Husker
Proses penggilingan diawali untuk mempercepat kinerja penggilingan. Mesin ini
dengan penimbangan gabah sebelum menghasilkan beras pecah kulit (BPK). Kulit gabah
dimasukkan ke dalam in late pertama. dipecahkan dengan menggunakan dua Rubber Roll
Dari in late tersebut gabah diangkat yang berputar searah dengan kecepatan putaran
oleh elevator menuju mesin pertama yang berbeda.
yaitu pre cleaner.
Pre cleaner adalah alat yang digunakan untuk Aspirator
membersihkan gabah dari kotoran yang masih tersisa Setelah keluar dari husker,
dari ayakan pertama. Gabah utuh akan diangkat maka beras pecah kulit dan sekam
kembali oleh elevator menuju timbangan automatis. masih bercampur. Oleh karena itu,
RMU dilengkapi dengan aspirator
4.3.4.1. Timbangan yaitu mesin pemisah antara beras
Timbangan beroperasi pecah kuit dengan sekam.
berdasarkan prinsip load-cell. Panel Husk Aspirator menggunakan tenaga angin
kontrol dihubungkan dengan sebuah untuk meniup aliran bahan baku yang jatuh dari tahap
komputer dan akan mencetak laporan paddy husker menjadi tiga bagian material yaitu beras
berat setiap kali bahan baku melewati pecah kulit, butiran-butiran yang belum matang dan
timbangan. sekam. Bagian-bagian tersebut di keluarkan dengan
menggunakan Screws Conveyor.
Separator Whitening
Proses selanjutnya adalah gabah Whitening adalah mesin pemutih
masuk ke dalam mesin separator. beras. Mesin ini berfungsi mengikis lapisan
Separator adalah mesin pemisah aleuron dari BPK sehingga lapisan aleuron
antara beras pecah kulit dengan dan perikap terpisahkan dari beras
gabah. Beras pecah kulit akan sehingga tampak lebih putih.
menuju ke mesin selanjutnya yaitu Proses pemutihan ini dilakukan dua kali dengan
de stoner yang berada tepat di bawah separator metode yang sama namun mesin yang berbeda.
sedangkan bulir gabah kembali ke husker untuk Mesin ini akan menghasilkan beras putih dan dedak
proses pemecahan kulit kembali. Paddy Separator kasar. Setelah melalui mesin ini, beras akan terlihat
digunakan untuk memisahkan gabah yang masih putih namun masih agak kusam.
tercampur dengan beras pecah kulit. Beras diasah di antara permukaan sebuah batu
Emery dan batang-batang karet (Rubber bar). Angin
De-Stoner ditiup masuk lewat lubang-lubang deket rubber bar
De stoner adalah mesin untuk menurunkan suhu panas dan untuk
pemisah batu dari beras pecah kulit. mengeluarkan dedak.
Mesin ini memiliki tujuan
memperkecil persentase benda Polisher
asing terutama batu dan logam Polisher ini adalah proses pengikisan lapisan
lainnya. aleuron yang lebih dalam lagi dari beras tersebut
Destoner dirangcang berdasarkan perbedaan sehingga menghasilkan dedak halus.
density bebatuan dan density beras/gabah dengan Proses ini dilakukan dua kali dengan
menggunakan saringan maju-mundur bersamaan dua mesin berbeda dan metode yang
dengan tenaga dorong angin yang lewat lubang- sama. Pada proses ini, digunakan air
lubang saringan untuk memisahkan pebatuan dan untuk membersihkan beras sehingga
beras/gabah. beras benar-benar putih.

Rice Cooler Tangki


Angin ditiup dari arah bawah ke atas masuk ke Thickness Grader digunakan
dalam cooler lewat serangkaian inverted Vee. Sebuah untuk memisahkan beras/material lain
rotary valve pada bagian bahan keluar berfungsi yang berukuran tipis keluar dari
mencegah angin keluar pada bagian bawah cooler. bagian beras utuh (produck akhir).
Proses pendinginan berlangsung selama 2 jam untuk
menghindar beras dapat mengeras dan pecah. Control Feeder
Rotary Shifter Control Feeder adalah mesin
Rotary Shifter digunakan untuk untuk mengontrol sejumlah material
memisahkan beras pecah yang melewati dia dalam sekian waktu
masih tercampur dalam beras yang ditentukan. Biasanya
dengan menggunakan beberapa ditempatkan pada tangki output
buah screen stainless steel yang material. Digunakan secara
memiliki permukaan bergelombang bersamaan untuk mengontrol
dan lubang-lubang berbentuk persentase campuran semua ukuran
square (kotak). beras.
Length Grader
Length Grader digunakan untuk memisahkan Timbangan
beras pecah yang masih tercampur di dalam beras. Shutter Scale digunakan untuk
Sebuah drum dari stainless steel yang berbentuk menimbang output product dari mesin
slinder. giling (CRM) seperti gabah, jagung,
Di permukaan dalam kacang, dll. Timbangan beroperasi
drum memiliki lekukan- lekukan berdasarkan prinsip load-cell. Panel
dengan ukuran yang berbeda kontrol terhubungkan dengan sebuah
sehingga dapat mengeluarkan komputer dan akan mencetak laporan
berbagai ukuran beras pecah. berat setiap kali melewati timbangan.
Pengemasan Pengendalian Hama Gudang
Dari tabung penyimpanan sementara, beras Ada beberapa jenis hama gudang yang
dibawa oleh konveyor dan elevator menuju timbangan sering menyerang pada pabrik penggilingan beras.
otomatis. Hama umumnya berupa serangga yang menyerang
Namun, untuk menambah gabah dan beras.
keakuratan timbangan, 1. Kumbang Bubuk Beras Sitophilus orizae
selain timbangan otomatis Kumbang bubuk beras tergolong
digunakan juga timbangan hama primer dan paling dominan
manual. Setelah proses menimbulkan kerusakan pada beras
timbangan selesai, apabila dalam penyimpanan. Spesies tersebut
pengemas berupa karung bersifat kosmopolit, dengan penyebaran
maka langsung dijahit sedangkan bila kemasan di daerah tropis dan subtropis produsen
berupa kantong plastik maka digunakan mesin pres padi. Serangga dewasa dapat hidup antara 3 5
listik untuk merekatkan plastik tersebut. bulan. Suhu udara optimum bagi perkembangan
serangga adalah 27oC 30oC dan kelembaban 75% -
Pemasaran 15%.
Untuk memasarkan 2. Ngengat Beras Corcyra cephalonica
beras, PT. Mertju Buana
Stadia larva merupakan hama primer beras dan
mencari pelanggan tetap kerusakan diperparah oleh aktifitas bersarangnya
sehingga ada pasar yang yang membentuk ruangan-ruangan kecil sebagai
kontinyu. Pada umumnya, tempat tinggal. Secara morfologi, ngengat tersebut
beras dipasarkan ke pasar berwarna coklat pucat, panjang tubuh 12-15 mm,
modern seperti super market. Untuk menjaga rentang sayap depan 15-25 mm,
antena sedang, kepala memiliki
kepercayaan pasar dan konsumen, PT. Mertju Buana
dua tonjolan kecil sehingga sekilas
harus tetap menjaga mutu agar terus berkualitas. menyerupai bangunan segitiga.

Analisis Mutu Rendemen beras kepala yang dihasilkan oleh


Dari contoh kerja, diambillan contoh analisa yaitu penggilingan modern sangat tinggi yaitu dapat dilihat
100 g. contoh analisa tersebut dipisahkan antara bulir pada diagram berikut :
utuh, bulir hijau, bulir hampa, dll. Setelah bulir-bulir
tersebut dipisahkan lalu ditimbang untuk
mendapatkan persentase dari setiap bagian tersebut.

PT.
No Komponen mutu Satuan
MB
1. Derajat sosoh Min (%) 100
2. Kadar air Maks (%) 14,8
3. Butir kepala Maks (%) 82,2
4. Butir patah Maks (%) 16,2
5. Butir menir Maks (%) 1,6
6. Butir merah Maks (%) 0 Dari hasil analisis rendemen beras kepala
7. Butir kuning / rusak Maks (%) 0,1 didapatkan 57% yang dihitung dari keseluruhan padi
8. Butir mengapur Maks (%) 0,5 dan 82,2% bila dihitung dari beras yang telah digiling.
9. Benda asing Maks (%) 0 Hal ini menunjukkan bahwa beras yang dihasilkan
10. Butir gabah (Maks) Butir/100g 0 PT. Mertju Buana mempunyai rendemen yang tinggi.
11. Campuran varietas lain Maks (%) 0

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa 10


dari 11 katagori sudah memenuhi syarat mutu SNI
pada mutu I, namun persyaratan kadar air masih lebih
tinggi dari ketentuan. Kadar air beras yang dihasilkan
PT. Mertjubuana adalah 14,8% sedangkan untuk
mencapai standar mutu SNI harus mencapai 14,0%.
Evaluasi Ekonomi ROI (Return on Investment)
Input
= %

Rp 102.833.155
= %
Rp 437.080.823
= 23 %/bulan

BEP (Break Even Point)


BEP Harga
Rp 437.080.823
= = = 7.371
59296

BEP Produksi
Output
Rp 437.080.823
= = = 51.421
8.500

BCR (Benefit Cost Ratio)


Rp 539.913.978
= = = ,
Rp 437.080.823

Keuntungan Dari hasil analisis usaha yang didapatkan, dapat


=
diketahui bahwa usaha tersebut layak untuk
= Rp 539.913.978 Rp 437.080.823
= Rp 102.833.155 dikembangkan dikarenakan angka BCR 1,23 yakni
apabila modal yang dikeluarkan Rp 1,- maka total
POT (Pay Out Time) pendapatan adalalh Rp 1,23,-. Keseluruhan modal
Rp 437.080.823 tersebut akan dapat dikembalikan selama 23 tahun
= = =
Rp 102.833.155 sesuai dengan perhitungan POT yang dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Elradhie Nour Ambiya, lahir di Banda


Aceh 10 Maret 1991, dibesarkan di Saree
5.1. Kesimpulan oleh orang tua bernama Suardi Ishak dan
1. Penggilingan padi yang dilaksanakan di
almh. Mushallina. Oleh karena konflik
PT.Metjubuana sudah sangat kompleks dengan
berkepanjangan, kami memilih pulang ke
menggunakan mesin moderen, mulai dari mesin
pengering berbahan bakar sekam dan Rice Millling
Banda saat saya kelas 5 SD. Saya
Unit. Perusahaan ini baru dibangun pada tahun 2007. melanjutkan sekolah dasar di Darussalam
Oleh karena itu, perusahaan masih dalam keadaan hingga hampir tamat MTsN. Oleh karena
membangun baik sarana prasarana dan managemen. Tsunami yang menerjang Banda Aceh, selepas tamat
2. Mutu beras yang dihasilkan PT. Mertju Buana MTsN 4 Rukoh saya memilih kembali ke Saree di SPP-
mendekati dalam kelas I yaitu beras premium yang SPMA Saree-Aceh. Setamat di SPMA saya mendaptkan
dihasikan sangat berkwalitas dengan beras patah beasiswa kuliah di Politeknik Agroidustri hingga sekarang.
yang relatif rendah.
Untuk menyelesaikan pendidikan, saya harus melakukan
3. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi, menunjukkan
praktikum. Dengan dibantu oleh beberapa pihak, akhirnya
bahwa PT. Mertju Buana layak mengembangkan
usahanya dengan BCR 1,23.
saya dapat melaksanakan praktikum di PT.Mertju Buana
Sumedang selama satu bulan. Sepulang dari praktek
5.2. Saran tersebut saya menyusun laporan dan meringkasnya dalam
1. Pola kerjasama (mitra) yang sebelumnya telah buku ini. Semoga Bermanfaat.
dirancang agar dapat dilaksanakan dan di tingkatkan
untuk memenuhi kebutuhan bahan baku berupa
gabah.
2. Metode penyimpanan gabah harus diperbaiki,
sebaiknya menggunakan metode FIFO (First In Ferst
Out) sehingga kwalitas dari gabah dapat terjaga dan
serangan hama gudang dapat diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai