Aspekhukumteknologi PDF
Aspekhukumteknologi PDF
PENDAHULUAN
Dalam era informasi saat ini peranan dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi semakin strategis dan mulai menguasai tata kehidupan masyarakat,
baik secara individu maupun organisasi. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas
(borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya
secara signifikan dan berlangsung demikian cepat.
Disampaikan pada Seminar I Institutional Partnership for Strentgthening Land Administration (IPSLA), di Sekolah Tinggi
Pertanahan Nasional Yogyakarta, tanggal 8 9 Mei 2008.
2
dimaksud, maka data fisik dan data yuridis dari bidang tanah dan
satuan rumah susun yang sudah terdaftar terbuka untuk umum.
Pada pasal 33 ayat (1) secara spesifik dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan daftar umum dalam penyelenggaraan tata
usaha pendaftaran tanah adalah terdiri peta pendaftaran, daftar
tanah, surat ukur dan daftar nama.
c. Pembatasan informasi pertanahan kepada publik untuk yang
bersifat pribadi yaitu pada pasal 34 ayat (2) bahwa data fisik dan
data yuridis yang tercantum dalam daftar nama hanya terbuka
bagi instansi Pemerintah tertentu untuk keperluan pelaksanaan
tugasnya.
3
a. keterangan mengenai media dan metoda penyimpanan data dan
dokumen secara elektronik dijelaskan pada pasal 184
- ayat (1) bahwa dokumen dan data pendaftaran tanah dapat
disimpan dalam bentuk digital, imaging system atau mikro film,
- ayat (2) bahwa data yang dapat disimpan dalam bentuk digital
grafis yaitu gambar ukur, surat ukur dan peta pendaftaran,
sedangkan daftar-daftar isian dapat disimpan sebagai data
digital tekstual,
- ayat (3) bahwa dokumen-dokumen yang dijadikan alat bukti
pendaftaran tanah dapat disimpan dalam bentuk mikro film
atau imaging system, misalnya girik, kikitir dan lainnya
b. keterangan mengenai tatacara penyimpanan data dan dokumen
pertanahan dijelaskan pada pasal 186
- ayat (1) bahwa media penyimpan data dan dokumen yang
berbentuk digital, imaging system atau mikro film, harus
disimpan di Kantor Pertanahan dalam tempat khusus sesuai
dengan tata cara yang standard untuk penyimpanan media
yang bersangkutan.
- ayat (2) bahwa dalam hal data dan dokumen telah dibuat
mikro film atau imaging system, maka data asli dapat disimpan
di tempat lain
4
INFORMASI, DOKUMEN DAN TANDATANGAN ELEKTRONIK
(Undang-Undang nomor 11 tahun 2008)
5
a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk
tertulis; dan
b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus
dibuat dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh
pejabat pembuat akta.
Apabila tidak terdapat ketentuan lain yang mensyaratkan bahwa suatu
informasi harus berbentuk tertulis atau asli, Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik dianggap sah sepanjang informasi yang tercantum di
dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatu keadaan.
5. Tanda tangan elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas
Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan
Informasi Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi
dan autentikasi.
a. Dalam melakukan transaksi elektronik para pihak dapat
menggunakan tanda tangan elektronik.
b. Tanda tangan elektronik terdiri atas :
- tanda tangan digital melalui penggunaan infrastruktur kunci
publik;
- biometrik;
- kriptografi simetrik;
- tanda tangan dalam bentuk asli yang diubah menjadi data
elektronik melalui media elektronik.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Badan Pertanahan Nasional saat ini
memiliki jenis basis data sebagai berikut:
Basis data textual mengenai penguasaan dan pemilikan dan beberapa data
spasial yang berkaitan dengan bidang tanah dan peta dasar pendaftaran
tanah telah dikelola di 84 Kantor Pertanahan yang telah berkomputer melalui
kegiatan Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) baik melalui aplikasi LOC
maupun SAS. Melalui kegiatan ini telah selesai mendijitalkan data textual
mengenai kepemilikan tanah sebanyak 30% dari total bidang tanah terdaftar
6
baik melalui kegiatan entri data secara massive dibiayai oleh APBN maupun
melalui kegiatan pelayanan pertanahan di Kantor-Kantor Pertanahan yang
telah menggunakan aplikasi KKP. Kondisi data pertanahan kepemilikan belum
seluruhnya terintegrasi dengan sempurna, baik itu relasi antara data textual
buku tanah dan surat ukur maupun antara data textual tersebut dengan data
spasial bidang tanah yang direpresentasikan dalam peta pendaftaran.
Kondisi Data Pertanahan pada konversi data tahun 20040-2005 di Kantah Jakarta Pusat
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah buku tanah yang aktif (tidak
dimatikan) adalah sebanyak 90.512 data dan Buku Tanah yang telah dimatikan
karena perubahan data adalah 30.909 data. Dari jumlah buku tanah yang aktif
tersebut sebanyak 82% Buku Tanah mempunyai relasi dengan Surat Ukur textual
dan spasial, artinya bahwa tidak semua buku tanah mempunyai hubungan
dengan Surat Ukur. Sedangkan untuk data pertanahan yang lengkap yaitu
Buku Tanah yang mempunyai informasi textual dan spasial Surat Ukur dan telah
diplotkan dalam peta pendaftaran adalah sebesar 62% dari total buku tanah
yang aktif. Dari data tersebut terlihat bahwa hanya 52.509 bidang tanah yang
7
telah diplotkan dalam peta mempunyai informasi data textual dan sisanya
harus dicheck informasi penomorannya pada peta (kemungkinan informasi
dalam peta tidak updated) dan harus dilakukan pengecekan ke lapangan
untuk memastikan bidang tanah yang belum diplot di peta pendaftaran.
(infomasi terakhir bahwa Kantah Jakarta Pusat telah memperbaiki kondis data
pertanahan elektronik dan telah mencapai 75% data lengkap)
Kondisi data di Jakarta Pusat tidak jauh berbeda dengan kondisi data 4 Kantor
Pertanahan lainnya (Kantor Pertanahan Jakarta Utara data pertanahan lebih
baik), dan hal ini diyakini pula bahwa kondisi data pertanahan di hampir seluruh
Kantor Pertanahan di Indonesia mempunyai karakteristik yang sama bahkan
dimungkinkan data pertanahan yang tersedia tidak lebih bagus dari data
pertanahan di Kantor-Kantor Pertanahan di Provinsi DKI Jakarta.
A. Data Textual
8
B. Data Spasial:
9
seluruh Kantor Pertanahan Komputer untuk menjamin bahwa data pertanahan
elektronik menjadi informasi yang terkini dengan menggunakan aplikasi
pelayanan pertanahan yang tersedia. Jika hal ini tidak dilakukan maka dalam
waktu singkat data yang telah dikonversi ke format digital menjadi informasi
yang usang (out of date).
Pada akhir tahun 2008 ini, Badan Pertanahan Nasional sudah ditargetkan untuk
memberikan layanan informasi pertanahan dan layanan pendaftaran tanah
secara online di seluruh Kantor Pertanahan di Provinsi DKI Jakarta. Hal ini
berkaitan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan iklim
investasi dan penyiapan infrastruktur dan sudah disetujuai oleh Kepala Badan
Pertanahan Nasional.
10
Dengan telah disyahkannya Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik maka beberapa kebimbangan
penggunaan data pertanahan secara elektronik telah menemukan titik
terang terutama yang berkaitan dengan dokumen elektronik
yangdigunakan sebagai alat pembuktian dan keamanan data elektronik.
Tentunya hal ini harus diikuti dengan pembenahan dalam infrastuktur
Teknologi Informasi dan Komunikasi secara menyeluruh dan konprehensif
dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, prosedur layanan, dan
penyediaan sumber daya manusia yang memadai.
11