Tugas Paper Mekanisme Kimia Anorganik Fix
Tugas Paper Mekanisme Kimia Anorganik Fix
Dibuat oleh
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2012
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan, seperti peribahasa mengatakan Tak Ada Gading yang Tak
Retak yang artinya tidak ada sesuatu pun yang sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar lebih baik untuk masa
yang akan datang.
. Tim Penulis,
Juni, 2012
Penggunaan reaksi substitusi merujuk pada istilah SN1 dan SN2 dalam
kimia organik. Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik adalah urutan langkah-
langkah dasar bagaimana reaksi berlangsung dan diklasifikasikan sebagai
assosiatif, dissosiatif, dan interchange. Mekanisme assosiatif dibedakan dari
mekanisme pertukaran dengan menunjukkan bahwa intermediate memiliki waktu
yg relatif lama. Dalam mekanisme reaksi substitusi ligand pada kompleks
koordinasi, berdasarkan mekanisme stoikiometrik, dapat dibagi menjadi tiga
kelompok
Dalam kasus mekanisme Ia, dapat dikatakan bahwa ikatan dari ligand
datang mulai terbentuk sebelum gugus pergi mulai putus. Dalam mekanisme Id,
dapat dikatakan bahwa eksistensi ikatan logam-ligand mulai memanjang atau
Reaksi substitusi yang sangat sensitif pada identitas ligand yang keluar, X,
dan praktis tidak sensitif pada identitas ligand yang masuk, mengikuti mekanisme
dissosiatif dengan penurunan bilangan koordinasi di spesi senyawa antaranya.
Mekanisme ini sering dijumpai dalam kompleks heksa-koordinat, dan senyawa
antaranya adalah kompleks penta-koordinat yang terbentuk dengan eliminasi X.
Karena eliminasi diikuti dengan peningkatan spesi molecular dalam tahap
senyawa antaranya, aktivasi entropinya, S, bernilai positif.
W(CO)6 W(CO)5 + CO
Energi stabilisasi untuk oktahedral akan berbeda dengan yang lainnya. Jika
CFSE lebih rendah daripada CFSE bentuk yang lain, maka molekul tersebut
berbentuk inert/stabil, sulit untuk mengalami dissosiatif ataupun assosiatif.
2.1 Mekanisme D
Dalam step (1), kompleks LnMX menerima cukup energi untuk memutuskan
sempurna ikatan M-X :
Step (2), intermediate L5M bereaksi dengan Y (note : Y sering berupa pelarut bila
dapat mengkoordinasi dalam keadaan berlebih)
ML5
X
ML5
Y
d [ML5 ]
=k 1 [ ML 5 X ] k 1 '
dt
d [ML5 ]
Dalam keadaan steady state: =0
dt
k 1 [ ML5 X ]
Sehingga [ ML5 ]= '
k1 [ X ]+ k2 [Y ]
d [ML5 ]
=k 1 [ ML 5 X ]
dt
Interchange dissosiatif
Interchange assosiatif
Dalam kasus Id, ikatan M-X sangat sensitif terhadap pendekatan Y dan mulai
melemah bila Y relatif cukup jauh. Karena pemutusan ikatan lebih penting dari
pembentukan ikatan, maka energi aktifasi ditentukan oleh tingkat besarnya
kekuatan ikatan M-X. Limitnya, ikatan M-X putus bila Y absen intermediate
koordinat-5 yang asli dibentuk dan mekanismenya menjadi D.
2.3 Mekanisme A
Step (2), Produk kemudian dibentuk dengan memutus ikatan intermediate M-X
d [ML5 XY ]
=k 1 [ ML5 X ] [Y ]k 1 ' [ ML5 XY ]k 2 [ ML5 XY ]
dt
d [ML5 XY ]
Dalam keadaan steady state: =0
dt
k 1 [ ML 5 X ] [ Y ]
[ ML5 XY ]=
k '1+ k 2
d [ML5 XY ]
=k 2 [ ML5 XY ]
dt
Adalah reaksi aquasi atau hydrolysis asam dimana ligand disubstitusi oleh air.
Dengan melakukan variasi ligand X-, efeknya terhadap konstanta laju dapat
ditentukan. Tabel berikut menunjukkan beberapa hasil eksperimen.
- -5
NO 2,4 .10
3
- -6
I 8,3 . 10
- -6
Cl 1,8 . 10
- -9
N 2,1 . 10
3
- -10
NCS 3,7 .10
(sunber: M.L. Tobe, Adv. Inorg. Bioinorg. Mech, 1984, 2, 1)
Laju reaksi bervariasi dengan besaran 5 order yang menunjukkan bahwa kuat
ikatan Co-X adalah hal yang sangat menentukan dalam besarnya energi
aktivasi dalam rds.
Reaksi substitusi:
Reaksi di atas merupakan contoh reaksi anasi (anation) dimana air digantikan
oleh anion. Dengan melakukan variasi ligand Y-, efeknya terhadap konstanta
laju dapat ditentukan. Tabel berikut ini menunjukkan hasil eksperimen;
- -4
N 1,0 .10
3
- -5
Cl 2,1 . 10
- -5
NCS 1,6 . 10
(sumber: R.G.Wilkins, 'The Study of Kinetics and Mechanism of Reactions of
Transition Metal Complexes',Allyn and Bacon, Boston, 1974)
Efek Sterik
Data berikut ini menunjukkan efek ukuran Ligand spectator pada aquasi
[Co(NN)2Cl2]+ (NN adalah ligand bidentate):
Efek Elektronik
Pada Gambar berikut ini: keadaan ini memungkinkan bila terdapat gugus
donor- cis terhadap gugus pergi, tetapi tidak mungkin bila berada pada
posisi trans:
Bila gugus datang dan gugus pergi tak-bermuatan, secara sederhana dapat
dihubungkan dengan tipe mekanisme rute dissosiatif. Dalam keadaan
Atkins, Peter et.al. 2006. Shriver & Atkins Inorganic Chemistry. Oxford: Oxford
University Press.