Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Aksara Bali

2 October 2008 at 4:50 pm | Posted in Aksara Bali | Leave a comment


Tags: Aksara Bali

Sejarah aksara Bali erat kaitannya dengan perkembangan aksara India. Aksara Bali berasal dari
bahasa dan aksara yang dibawa dari India ketika zaman penyebaran agama Hindu dan Buddha di
negara Indonesia. Awalnya di India terdapat aksara yang disebut aksara Karosti. Dari aksara
Karosti ini kemudian berkembang menjadi aksara Brahmi. Aksara Brahmi kemudian
berkembang lagi menjadi aksara Devanagari dan aksara Pallawa. Aksara Devanagari digunakan
di India Utara dalam menulis bahasa Sansekerta. Sedangkan aksara Pallawa digunakan di India
Selatan dalam menulis bahasa Pallawa. Perkembangan aksara Devanagari dan Pallawa di
Indonesia mengikuti perkembangan agama Hindu dan Buddha. Perkembangan aksara
Devanagari dan Pallawa ini kemudian menghasilkan aksara Kawi atau aksara Indonesia kuno.
Dari aksara Kawi ini kemudian lama-kelamaan berubah menjadi aksara Jawa, aksara Bali, dan
aksara-aksara lainnya yang saat ini ada di Indonesia. Bukti peninggalan yang menunjukkan
perkembangan ini salah satunya terdapat pada yupa yang bertuliskan aksara Devanagari di
Kutai, Kalimantan Timur.

Di Bali, bukti perkembangan aksara Devanagari dan Pallawa dapat ditemukan di Pura
Penataran Sasih Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Di pura ini terdapat
stupa-stupa kecil yang berisi cap dari tanah legit. Cap-cap tersebut berisi tulisan dalam aksara
Pradewanegari atau Siddhamatrka. Aksara tersebut digunakan untuk menulis mantra Buddha
Tathagata. Bukti perkembangan berikutnya dapat ditemukan di Pura Blanjong Sanur. Di sana
terdapat tugu peringatan raja Sri Kesari Warmadewa yang berisi tulisan dalam aksara
Devanagari dan aksara Bali kuno. Aksara Devanagari digunakan untuk menuliskan bahasa Bali
kuno, sedangkan aksara Bali kuno digunakan untuk menuliskan bahasa Sansekerta. Aksara
berikutnya yang berkembang adalah aksara Pallawa. Terdapat tulisan aksara Pallawa yang
disebut aksara Semi Pallawa. Dari aksara Semi Pallawa tersebut kemudian berkembang
bentuknya menjadi aksara Kediri Kwadrat, yang kemudian berubah menjadi aksara Jawa dan
terakhir berubah lagi menjadi aksara Bali. Bukti penulisan dalam aksara Pallawa tersebut ada
yang diletakkan di Pura Bale Agung Sembiran.

Bentuk aksara Bali yang seperti membulat merupakan contoh bentuk aksara Bali yang berasal
dari aksara Pallawa. Contoh perkembangan aksara Bali dari aksara Devanagari adalah bentuk
huruf akara dalam aksara Bali yang sangat mirip dengan bentuk huruf a dalam aksara
Devanagari.

Sejarah aksara Bali di atas, saya rangkum dari buku Pedoman Pasang Aksara Bali oleh Dinas
Kebudayaan Propinsi Bali yang sayangnya ditulis dalam bahasa Bali. Untuk mengetahui lebih
jauh Anda bisa membaca sendiri buku tersebut (tapi saya sendiri juga tidak tahu buku ini bisa
diperoleh di mana :D).

Menurut website Omniglot, aksara Bali disebut juga dengan Carakan. Dalam buku Unicode
Standard version 5.0 dinyatakan bahwa aksara Bali berasal dari aksara Brahmi purba dari India.
Selain itu, buku tersebut juga menyebutkan bahwa aksara Bali memiliki banyak kemiripan
dengan aksara-aksara modern di Asia Selatan dan Asia Tenggara yang berasal dari rumpun
aksara yang sama. Aksara Bali pada abad ke-11 banyak memperoleh pengaruh dari bahasa Kawi
atau Jawa kuno. Versi modifikasi aksara Bali ini digunakan juga untuk menuliskan bahasa Sasak
yang digunakan di Pulau Lombok. Beberapa kata-kata dalam bahasa Bali meminjam dari bahasa
Sansekerta yang kemudian juga mempengaruhi aksara Bali. Tulisan Bali tradisional ditulis pada
daun pohon siwalan (sejenis palma), tumpukannya kemudian diikat dan disebut lontar.

2 Pengangge Ardasuara

nania

guung

gantungan la / l

suku kembung

3 Pangangge tengenan

cecek

surang

bisah

adeg-adeg

Anda mungkin juga menyukai