Mengelola Perdagangan Eceran
Mengelola Perdagangan Eceran
MANAJEMEN PEMASARAN
MENGELOLA PERDAGANGAN ECERAN, GROSIR DAN
LOGISTIK
Disusun Oleh:
Ivan Maresha Putra
Sultan Bolkiah Troy
A. Aulia Mulki
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-
Nyalah sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat sesuai
dengan apa yang sebenarnya.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran. Serta menjadi referensi bagi para pembaca sekalian.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sumber pengetahuan
bagi para pembaca.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perdagangan Eceran ............................................................ 2
2.2 Perdagangan Grosir ............................................................. 12
2.3 Logistik Pasar ...................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Eceran meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau
jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan non-bisnis.
Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir, apakah itu
produsen, pedagang grosir, atau pengecer melakukan eceran.
Walaupun banyak toko eceran dimiliki eceran independen, makin banyak
diantara masuk dalam suatu bentuk eceran korporat. Organiasi-organisasi eceran
mencapai banyak ekonomi skala, seperti daya yang lebih kuat, pengakuan merek
yang lebih luas, dan karyawan yang lebih terlatih. Jenis-jenis utama eceran
korporat adalah jaringan sukarela, koperasi pengecer, koperasi konsumen,
Organisasi waralaba, dan konglomerat perdagangan.
Perdagangan grosir meliputi semua aktifitas yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa kepada orang-orang yang membeli untuk dijual kembali atau
untuk pengguna bisnis. Produsen produk-produk fisik dan jasa harus mengambil
keputusan tentang logistik pasar, cara terbaik untuk menyimpan dan memindahkan
barang dan jasanya ke tujuan-tujuan pasar. Tugas logistik adalah
mengkoordinasikan kegiatan pemasok, agen pembelian, produsen, pemasar,
anggota-aggota saluran, dan pelanggan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perdagangan Eceran
Eceran (Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna
pribadi dan non bisnis.
Pengecer (Retailer) atau Toko Eceran (Retail Store) adalah setiap usaha
bisnis yang volume penjualannya terutama dating dari penjualan eceran.
Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir,
apakah itu produsen, pedagang besar atau pengecer merupakan usaha eceran.
Tidak menjadi masalah bagaimana barang atau jasa tersebut dijual baik melalui
orang, surat, telepon, mesin otomatis atau internet atau dimana dijual baik di
toko, dipinggir jalan atau di rumah konsumen.
Jenis-Jenis Pengecer
Organisasi-organisasi pengecer sangat beragam, dan bentuk-bentuk baru
terus bermunculan antara lain; pengecer toko (store retailers), penjualan eceran
tanpa toko (non store retailers), dan berbagai organisasi eceran (retail
organization). Jenis-jenis pengecer utama :
1. Toko Khusus (Specially Store), yaitu toko lini produk dijual dengan sempit
dengan berbagai pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko bunga, toko
pakaian dan toko perlengkapan olah raga.
2. Toko Serba Ada (Departemen Store), yaitu toko yang menjual beberapa lini
produk, biasanya menjual pakaian, perlengkapan dan barang kebutuhan
rumah tangga dan biasanya tiap lini tersebut beroperasi sebagai department
tersendiri yang dikelola oleh pembeli spesialis atau pedagang khusus.
3. Pasar Swalayan, yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya dan
marjin rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani
semua kebutuhan konsumen seperti makanan dan produk-produk perawatan
rumah.
4. Toko Kenyamanan (Convinience store), yaitu toko yang relative kecil dan
terletak didaerah pemikiman, mempunyai jam buka yang panjang selama
tujuh hari selama seminggu, serta menjual lini dalam produk bahan pangan
yang terbatas dan memiliki tingkat perputaran tinggi.
5. Toko Diskon (Discount Store), yaitu toko yang menjual barang standar
dengan harga lebih murah karena mengambil marjin yang lebih rendah dan
menjual dengan volume yang tinggi. Dan umumnya menjual merek nasional,
bukan barang bermutu rendah.
6. Pengecer Potongan Harga (off-price Retail), yaitu toko dimana membeli
dengan harga yang lebih rendah daripada harga pedagang besar dan
menetapkan harga untuk konsumen lebih rendah dari pada harga eceran,
sering merupakan barang sisa, berlebih dan tidak regular yang diperoleh
dengan harga yang lebih rendah dari produsen atau pengecer lainnya.
7. Toko Super (Super store), yaitu toko yang rata-rata memiliki ruang jual yang
sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan
produk makanan dan bukan makanan yang dibeli secara rutin.
8. Ruang Pameran, yaitu menjual banyak pilihan produk bermerek, mark-up
tinggi, perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang
tersebut dari suatu area pengambilan barang di toko itu.
Tingkat Layanan
Hipotesis roda-usaha-pengeceran menjelaskan bahwa salah satu alasan
mengapa muncul jenis-jenis toko baru. Toko-toko eceran konvensional biasanya
meningkatkan layanannya dan menaikkan harganya untuk menutupi biaya.
Biaya yang lebih tinggi memberikan peluang bagi bentuk-bentuk toko baru
menawarkan harga yang lebih rendah dan layanan yang lebih sedikit.
Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu dari
empat tingkat layanan:
1. Swalayan adalah landasan semua usaha diskon. Banyak pelanggan bersedia melakukan
proses menemukan, membandingkan, memilih sendiri guna menghemat
uang.
2. Memilih Sendiri adalah pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun mereka dapat
meminta bantuan.
3. Layanan Terbatas adalah Pengecer ini menjual lebih banyak barang belanja dan
pelanggan memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan. Toko-toko
tersebut juga menawarkan layanan seperti kredit dan hak mengembalikan
barang.
4. Layanan Penuh adalah wiraniaga siap untuk membantu dalam setiap tahap proses
mencari-membandingkan-memilih. Pelanggan yang suka ditunggui memilih
toko jenis ini.
1. Bloomingdales
Toko yang menampilkan jenis produk yang luas dan nilai tambah
yang tinggi memberi perhatian terhadap desain toko, kualitas produk,
layanan dan citra. Marjin laba mereka tinggi, dan bila mereka mempunyai
volume penjualan yang cukup tinggi, mereka akan sangat menguntungkan.
2. Tiffany
Toko yang menampilkan jenis produk yang terbatas dan nilai tambah
yang tinggi melestarikan citra ekslusif dan beroperasi dengan marjin yang
tinggi dan volume yang rendah.
3. Sunglass Hut
Toko yang menampilkan lini yang sempit dan nilai tambah yang
rendah sehingga biaya dan harga tetap rendah dengan cara mensentralisasi
pembelian, pembelian barang, iklan dan distribusi.
4. Wal-Mart
Toko yang menampilkan lini yang luas dan nilai tambah yang rendah
berfokus pada menjaga harga tetap rendah serta memiliki citra sebagai
tempat melakukan pembelian yang baik. Volume yang tinggi mengimbangi
marjin yang rendah.
Walaupun sebagian besar barang dan jasa 97% dijual melalui toko, usaha
eceran nontoko telah tumbuh lebih cepat daripada usaha eceran toko. Usaha
eceran nontoko dibagi menjadi empat kategori utama:
1. Penjualan langsung
2. Pemasaran Langsung
Berakar pada pemasaran surat langsung dan katalog (Lands End,L.L. Bean)
pemasaran langsung mencakup pemasaran jarak jauh (telemarketing),
pemasaran televisi respons langsung (home shopping network), dan belanja
elektronik (amazon.com, autobytel.com). Ketika orang semakin terbiasa
untuk berbelanja lewat internet, mereka memesan ragam barang dan jasa
yang lebih besar dari sejumlah besar situs web.
3. Mesin Otomatis
4. Layanan Pembelian
2. Rantai Sukarela
3. Koperasi Pengecer
4. Koperasi Konsumen
5. Organisasi Waralaba
6. Konglomerat Pedagang
Jenis toko eceran telah tumbuh mirip satu dengan yang lain dimana
produsen merek nasional meletakkan barang bermerek mereka di semakin
banyak tempat. Diferensiasi layanan juga telah tererosi. Banyak dapertemen
store telah memotong layanan dan banyak toko diskon meningkatkan layan toko
mereka. Pelanggan menjadi pelanggan yang cerdas. Mereka tidak mau lagi
membayar lebih untuk merek identik, terutama ketika perbedaan layanan telah
hilang, atau mereka tidak lagi mengiginkan kredit dari toko tertentu karena kartu
kredit bank telah diterima secara umum. Beberapa perkembangan eceran lainya
yang mengubah cara konsumen membeli serta cara produsen dan pengecer
menjual :
Department store tidak hanya kawatir dengan departement store lain. jenis
toko yang berbeda, toko diskon, ruang pamer katalog, departement store
semuannya bersaing untuk konsumen yang sama dengan menjual jenis
barang yang sama. Pemenang terbesar: pengecer yang membantu
pembelanja untuk lebih cermat secara ekonomis, menyederhanakan hidup
mereka yang semakin sibuk dan rumit, dan memberikan koneksi emosional,
termasuk supercenter, toko dolar, club gudang dan internet.
Melalui sistem informasi, sistem logistik, dan daya beli yang sangat bagus,
pengecer raksasa seperti wal-mart mampu menghantarkan layanan yang baik
dan volume produk yang besar dengan harga menarik kepada konsumen.
Mereka mengepung produsen-produsen kecil yang tidak dapat mengirimkan
kuantitas yang cukup besar dan sering mendikte produsen paling kuat
tentang barang apa yang harus dibuat, bagaimana menentapkan harga dan
mempromosikan, papan dan bagaimana cara mengirimkan barang dan
bahkan bagaimana cara meningkatkan produksi dan manajemen. Produsen
memerlukan akun ini, jika tidak, mereka akan kehilangan 10%-30% pasar.
Saat ini kita dapat menentukan karakter pasar eceran sebagai bentuk jam
pasir dan atau tulang anjing; pertumbuhan tampak terpusat diatas (dengan
penawaran barang mewah dari pengecer seperti nordstrom dan neiman
marcus).
Keputusan Pemasaran
Dengan lingkungan eceran baru ini sebagai latar belakang, kita akan
memperlajari keputusan pemasaran pengecer diwilayah pasar sasaran, pilihan
dan pengadaaan produk, harga, atmosfer toko dan pelayanan, kegiatan dan
pengalaman toko, komunikasi dan lokasi.
1. Pasar sasaran
2. Pilihan produk
Pilihan produk pengecer harus sesuai dengan harapan belanja pasar sasaran.
Pengecer harus memutuskan lebar dan dalam pilihan produk. Pilihan produk
terutama bisa sangat menantang dalam industri dengan pergerakan cepat
seperti teknologi/mode. Urban Outfitters mendapat masalah ketika mereka
beralih dari formula anti-kemapanan, tetapi tidak terlalu anti-kemapanan
dan bergerak untuk mmperkenalkan gaya baru terlalu cepat. Penjualan jatuh
lebih drai 25% sepanjang tahun 2006. Dipihak lain, pengecer disana aktiv
dan kasual Aeropostale mendapatkan keberhasilan dengan menyesuaikan
pilihan produknya secara cermat kepada kebutuhan pasar remaja yang
menjadi sasaranya. Tantangan sebernarnya dimulai setalah menentukan
pilihan produk toko, yaitu, mengembangkan strategi diferensiasi produk.
Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan :
3. Pengadaan barang
4. Harga
5. Jasa
Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiasikan satu toko dari toko
lainnya. Pengecer harus memutuskan bauran jasa untuk menawarkan hal-hal
berikut kepada pelanggan :
6. Atmosfer Toko
Dinding
Pencahayaan
Penandaan
Lantai
8. Komunikasi
9. Keputusan lokasi
Jalur belanja
Secara umum, pedagang grosir lebih efesien dalam melaksanakan satu atau lebih
fungsi-fungsi :
Penjualan dan promosi
Pembelian dan pembentukan pemilihan barang
Pemecah jumlah besar
Pergudangan
Transportasi
Pembiayaan
Penanggungan risiko
Informasi pasar
Layanan manajemen dan konseling
PENUTUP
3.1 Kesimpulan