Anda di halaman 1dari 199

Badan Penanaman Modal dan Promosi

Provinsi Sumatera Utara


BPMP - SU
Pemetaan
Potensi Investasi
Sumatera Utara
1. Kab. Asahan
2. Kab. Batubara
3. Kab. Dairi
4. Kab. Deli Serdang
5. Kab. Humbang Hasundutan
6. Kab. Karo
7. Kab. Labuhanbatu
8. Kab. Labuhanbatu Selatan
9. Kab. Labuhanbatu Utara
10. Kab. Langkat
11. Kab. Mandailing Natal
12. Kab. Nias
13. Kab. Nias Barat
14. Kab. Nias Selatan
15. Kab. Nias Utara
16. Kab. Padang Lawas
17. Kab. Padang Lawas Utara
18. Kab. Pakpak Bharat
19. Kab. Samosir
20. Kab. Serdang Bedagai
21. Kab. Simalungun
22. Kab. Tapanuli Selatan
23. Kab. Tapanuli Tengah
24. Kab. Tapanuli Utara
25. Kab. Toba Samosir
26. Kota Binjai
27. Kota Gunung Sitoli
28. Kota Medan
29. Kota Padangsidimpuan
30. Kota Pematangsiantar
31. Kota Sibolga
32. Kota Tanjung Balai
33. Kota Tebing Tinggi
ASAHAN
Area seluas 371.945 Ha yang terdiri dari
13 Kecamatan, 176 Desa/Kelurahan Definitif,
Jumlah penduduk 677.876 orang dengan
Rata-rata kepadatan 178,42 org/km2

Peta Administratif Kab. Asahan Utara berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara
13 Kecamatan, 176 Desa/ Kelurahan defenitif ,
dengan rata-rata kepadatan 178,42 orang/km2
Selatan dengan Kabupaten Labuhan Batu dan TobaSamosir
Barat berbatasan dengan Kabupaten Simalungun
Timur berbatasan dengan Selat Malaka.

IKLIM
Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di Sumatera Utara, Kabupaten Asahan termasuk dae-
rah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau
dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada
bulan terjadinya musim.
Menurut catatan Stasiun Klimatologi PTPN III Kebun Sei Dadap, pada tahun 2012 terdapat 90 hari hujan den-
gan volume curah hujan sebanyak 2 .101 mm. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Maret yaitu 337 mm
dengan hari hujan sebanyak 9 hari. Sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Februari sebesar
62 mm dengan hari hujan sebanyak 4 hari. Rata-rata curah hujan tahun 2012 mencapai 175,08 mm/bulan.

No Kelas keterangan* Luas (ha)

1. Datar (0-8%) 99,798.96


TOPOGRAFI 2. Landai (8-15%) 94,664.94
3. Bergelombang (15-25%) 60,430.94
4. Agak curam (25-40%) 43,908.04
GEOGRAFIS 5. Curam (>40%) 21,723.96
Asahan dengan ibukota Kisaran, merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. 6. Curam Sekali (>60%) 33,263.50
Secara geografis Kabupaten Asahan berada pada 203- 326 Lintang Utara, 991-1000 Bujur Timur dengan ketinggian 0
www.webaddress.com
1.000 m di atas permukaan laut. Kabupaten Asahan menempati area seluas 379.939 Ha yang terdiri dari 25 Kecamatan, 204
Desa/Kelurahan Definitif. Wilayah Kabupaten Asahan di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara, di sebelah address@email.com
Selatan dengan Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Toba Samosir, di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Simalun- 250-555-5555
gun dan di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka.
624 Sixth Street | Nanaimo, BC

Posisi Geografis Kabupaten Asahan


Peta Administratif
Kabupaten Asahan
Peta Topografi
Kabupaten Asahan
Ekonomi dan Perdagangan Aktivitas Ekonomi Utama
dan perannya terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Asahan pada tahun 2012 mencapai 1.037,633 milliar rupiah
sedangkan pendapatan daerahnya mencapai 1.039,734 milliar rupiah. Sumbangan Terhadab
Secara Umum, selama Januari sampai Desember 2012, di Kabupaten Asahan (dalam hal No. Aktivitas Ekonomi
PDRB Daerah
ini diwakili oleh Kotamadya Pematang Siantar sebagai salah satu kota inflasi yang terdekat
dengan Kabupaten Asahan) terjadi 12 kali inflasi. Besarnya inflasi bulanan yang terjadi di Ka- 1 Pertanian 37,85 %
bupaten Asahan cukup relatif stabil berkisar antara 1,60 persen (Maret) sampai 4,73 persen 2 Pertambangan/Penggalian 0,23 %
(Desember).
3 Industri 30,36 %
4 Perdagangan 15,03%
INDUSTRI
Pada tahun 2012, perusahaan industri besar di Asahan berjumlah 16 perusahaan dan industri sedang berjum- 5 Jasa-Jasa 16,53%
lah 100 perusahaan. Sedangkan jumlah industri kecil dan kerajinan rumah tangga pada tahun 2012 berjumlah
722 unit.

ENERGI
Kebutuhan listrik penduduk Kabupaten Asahan sebagian besar dipasok oleh PLN Ranting Kisaran. Pada tahun
2012 di PLN Ranting Kisaran terdapat 62.285 pelanggan dengan jumlah daya tersambung sebesar 62.994.405
KVA.
Pada tahun 2012, PDAM Kisaran telah menyalurkan air bersih khusus ke wilayah Kabupaten Asahan sebanyak 3
681.384 meter kubik. Jumlah pelanggan air bersih sebanyak 15.172 pelanggan dan sebagian besar pelanggan
berasal dari rumah tangga dengan jumlah air yang disalurkan mencapai 3.123.684 meter kubik.

PERDAGANGAN
Sampai dengan tahun 2012 terdapat 638 perusahaan yang sebagian besar (64,11 persen) berbadan hu-
kum PO dan yang bergerak di sektor rumah makan, hotel dan penginapan sebesar 48,28 persen.
Sampai tahun 2012 koperasi yang terdaftar sejumlah 505 buah dengan jumlah anggota 52.889 orang
Khusus untuk KUD yang diharapkan menjadi penggerak perekonomian desa jumlahnya meningkat jika
dibandingkan tahun 2011 yaitu 27 buah. Jumlah tersebut mampu menyerap 734 anggota dengan simpanan
anggota sebesar 1,99 milliar rupiah dan volume usaha sebesar 1,992 milliar rupiah.
Depot Pertamina Kisaran pada tahun 2012 telah menyalurkan sekitar 60,35 juta liter premium dan 52,36 juta
liter solar kepada seluruh para pelanggannya yang terdiri dari SPBU, TNI/Polri dan konsumen lainnya di wilayah
kisaran dan Tanjung Balai.
Pada tahun 2012 volume ekspor Asahan mencapai 617.371 ton dengan nilai Rp 1.884.654,50 juta. Komoditi
utama ekspor Asahan adalah Karet dan Pelet Kayu Karet yang mencapai Rp 1.555.000 juta dan Rp 287.500 juta.
Panjang Jalan
menurut Jenis Permukaan
dan Kondisi jalan (km, 2012)

Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan Negara Provinsi Kabupaten Jumlah


1. Jenis Permukaan Hotmix 81,79 152,57 178,08 412,44
Aspal - 6,30 200,70 207,00
Kerikil - 15,10 160,09 175,19
Batu - 89,53 360,43 449,96
Tanah - - 453,94 453,94
Jumlah 81,79 263,50 1 353,24 1 698,53
2. Kondisi Jalan Baik 76,79 122,06 293,42 492,27
Sedang 5,00 36,81 173,36 215,17
Sedang Rusak - 15,10 70,97 86,07
Rusak - 13,43 788,07 801,50
Rusak Berat - 76,10 27,42 103,52
Jumlah 81,79 263,50 1353,24 1698,53

Potensi & Peluang Investasi 2. Air terjun simonang-monang

PARIWISATA Obyek wisata air terjun Simonang-monang terletak di wilayah perbukitan Desa Padang

Obyek wisata yang ada di Kabupaten Asahan adalah : Pulau, Kecamatan Bandar Pulau 50 km sebelah Baratdaya kota Kisaran, atau lebih

1. Hulu sungai Asahan kurang 1,5 jam ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor. Obyek wisata

Hulu Sungai Asahan melewati Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan. Kondisi alur ini dikunjungi wisatawan lokal, dan sampai saat ini belum dikelola secara baik.

sungai yang dipenuhi dengan batu-batuan ditambah aliran sungai yang sangat de-

ras. Derasnya arus air sungai Asahan yang berkecepatan 120 meter kubik per detiknya 3. Wisata Air Terjun Unong Sisapa

dengan grade IV V+. Hulu sungai ini dijadikan tempat penyelenggaraan event nasional Objek wisata air terjun Unong Sisapa terletak di wilayah perbukitan Dusun Aek Silabat,

dan internasional arung jeram yang dikenal dengan ASAHAN WHITE WATER FESTIVAL. Kecamatan Bandar Pasir Mandoge 60 km sebelah Baratdaya kota Kisaran. Lokasi wisa-

ta alam Unong Sisapa dapat ditempuh 2 jam dengan menggunakan kendaraan ber-

motor sampai ke Dusun Aek Silabat. Di sekitar air terjun masih terdapat hutan dengan

aneka ragam flora dan fauna.


INDUSTRI
Faktor Pendukung Potensi Investasi
Konstribusi sektor pertanian terbesar disumbangkan oleh sub-sektor perkebu-

nan, terutama komoditi kelapa sawit yang menjadi komoditi unggulan di Kabu- 1. Tenaga Kerja

paten Asahan. Pada tahun 2012, TPAK di Asahan adalah 62,92 persen di tahun 2012. Jika dili-

a. Perkebunan Rakyat hat dari status pekerjaannya, hampir sepertiga ( 39,63 persen) penduduk yang

Kabupaten Asahan merupakan salah satu sentra perkebunan di Sumatera Utara. bekerja di Asahan adalah buruh atau karyawan.

Komoditi penting yang dihasilkan perkebunan di Kabupaten Asahan adalah Jumlah penduduk Asahan yang merupakan angkatan kerja pada Tahun 2012

karet, kelapa sawit, coklat dan kelapa. adalah sebanyak 288.213 jiwa yang terdiri dari 267.117 jiwa terkategori bekerja

Produksi karet di Kab. Asahan adalah 7.806,88 ton pada tahun 2012. Kecamatan dan sebesar 21.096 jiwa terkategori mencari kerja dan tidak bekerja (pengang-

Bandar Pulau merupakan kecamatan penghasil karet terbesar di Asahan. guran terbuka). Penduduk Asahan yang bekerja ini sebagian besar bekerja pada

Tanaman kelapa sawit ditanam di seluruh kecamatan di Kabupaten Asahan. sektor pertanian yaitu 51,65 persen. Sektor kedua terbesar dalam menyerap

Produksi kelapa sawit (Tandan Buah Segar) tahun 2012 sebesar 301.211,80 ton tenaga kerja di Asahan adalah sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan peroran-

dengan total luas tanaman 72.004,21 ha. gan yaitu sebesar 18,50 persen.

Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2012 sebanyak 424 orang dit-

b. Perkebunan Besar ambah dengan sisa tahun lalu menjadi 2.105 orang yang terdiri dari 1.034 pen-

Asahan juga merupakan sentra perkebunan yang dikelola oleh swasta dan cari kerja laki-laki dan sisanya 1.071 adalah pekerja perempuan dan 8,65 persen

BUMN (PNP/PTP). Komoditas yang diusahakan antara lain karet dan kelapa sawit. diantaranya sudah ditempatkan.

Luas masing-masing tanaman adalah kelapa sawit 92.110,78 ha dan 2. Fasilitas Transportasi Darat

karet 19.642,09 ha dengan produksi karet 22.934,06 ton dan produksi kelapa Kondisi jalan raya yang baik sangat mendukung untuk pengiriman bahan baku

sawit 1.567 213,37 ton. Dengan potensi perkebunan yang dimiliki Kabupaten industri khususnya bahan baku hasil perkebunan untuk diolah di Industriasi.

Asahan maka direncanakan pembangunan Kawasan industri guna mendukung

sumberdaya yang ada yang tentunya membutuhkan investor.


BATUBARA
Area seluas 90.496 Ha yang terdiri dari
7 Kecamatan, 100 Desa/Kelurahan Definitif,
Jumlah penduduk sebesar 375 885 jiwa (thn.2010)
Kepadatan penduduk sebesar 415 jiwa per km2

Peta Administratif Kab. Batubara


Batas Wilayah
7 Kecamatan, 10 Desa/ Kelurahan defenitif ,

Utara : Bandar Khalipah (Kabupaten Serdang Bedagai) dan Selat Malaka.

Selatan : Meranti (Kabupaten Asahan) dan Ujung Padang (Kabupaten Simalungun).

Barat : Bosar Maligas, Bandar, Bandar Masilam, Dolok Batunanggar (Kabupaten Simalungun)

dan Tebing Tinggi (Kabupaten Serdang Bedagai).

Timur : Air Joman (Kabupaten Asahan) dan Selat Malaka.

IKLIM
Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Batu Bara
termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Menurut catatan Pos Pengukuran Perkebunan Sei Bejangkar, pada tahun 2010 terdapat 111 hari hujan
dengan volume curah hujan sebanyak 1.832 mm. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan November yaitu
329 mm dengan hari hujan sebanyak 10 hari. Sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Juni
sebesar 160 mm dengan hari hujan 3 hari. Rata-rata curah hujan tahun 2010 mencapai 152,67 mm/bulan.

GEOGRAFIS TOPOGRAFI
Kabupaten Batubara merupakan wilayah yang bertopografi relatif datar dan landai dengan ketinggian
Kabupaten Batu Bara dengan Ibukota Limapuluh merupakan salah satu Kabupaten 0 - 80 m dpl (di atas permukaan laut) yang merupakan daerah endapan yang dikenal sebagai daerah dataran
di Provinsi Sumatera Utara yang baru terbentuk pada tahun 2007, yang merupakan rendah yang relatif datar.
pemekaran dari Kabupaten Asahan. Batu Bara berada di kawasan Pantai Timur Suma- www.webaddress.com
tera Utara yang berbatasan dengan Selat Malaka.
Kabupaten Batu Bara menempati area seluas 90 496 Ha yang terdiri dari 7 Kecamatan address@email.com
serta 100 Desa/Kelurahan Definitif. 250-555-5555
624 Sixth Street | Nanaimo, BC

Posisi Geografis Kabupaten Batubara


Peta Administratif
Kabupaten Batubara
Ekonomi dan Perdagangan Potensi Investasi
langsung men-
Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Batu Bara pada tahun 2009 mencapai 408,035 milliar rupiah
sedangkan pendapatan daerahnya mencapai 446,953 miliar rupiah. girim barang ke
Peranan bank dalam menunjang pertumbuhan perekonomian Kabupaten Asahan cukup berarti. negara tujuan
Tahun 2010 Posisi Kredit mikro yang telah disalurkan oleh bank pada bulan Desember sebesar
618,05 miliar rupiah, untuk kredit menengah sebesar 455,79 miliar rupiah dan untuk mikro sebesar dalam jumlah
1.096,94 milliar rupiah.
Selain bank dan koperasi, pegadaian merupakan salah satu alternatif lain bagi masyarakat untuk yang lebih besar
memperoleh kredit atau pinjaman secara cepat dan mudah. sehingga dapat
Pada tahun 2010 PDRB Batu Bara atas dasar harga berlaku (adhb) mencapai 16,590 triliun
rupiah. Sektor usaha yang memberikan peranan terbesar terhadap total PDRB adalah sek- lebih menghemat
tor industri (53,57 persen). Selanjutnya diikuti oleh sektor perdagangan (22,76 persen) dan
sektor pertanian (15,51 persen). Sedangkan sektor-sektor lainnya total kontribusinya hanya biaya, barang
sebesar 8,16 persen. yang dikirim pun
Sedangkan berdasarkan harga konstan (adhk) tahun 2000, PDRB Kabupaten Batu Bara pada
tahun 2010 mencapai 7,394 triliun rupiah. akan lebih besar
Pada tahun yang sama pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batubara mencapai 4,65 persen
dengan pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor jasa-jasa (6,91 persen). jumlahnya
PDRB per kapita Kabupaten Batu Bara mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009.
Berdasarkan harga berlaku naik dari Rp. 37.270.488 menjadi Rp. 44.136.353 sedangkan adhk
Master Plan Pengembangan Pelabuahan Kuala Tanjung
- akan banyak kapal asing yang langsung masuk ke Sumatera Utara
2000 juga mengalami peningkatan dari Rp. 18.133.602 tahun 2009 menjadi Rp. 19.672.216
pada tahun 2010.
Struktur perekonomian Kabupaten Batubara didominasi oleh sektor industri pengolahan.
Hal ini berkaitan dengan adanya perusahaan pengolahan biji aluminium, serta pengolahan
hasil-hasil perkebunan seperti pengolahan minyak kelapa sawit dan karet (crumb rubber).

Aktivitas Ekonomi Utama


dan perannya terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sumbangan Terhadab
No. Aktivitas Ekonomi
PDRB Daerah
1 Pertanian 15,51 %
2 Industri 53,57 %
3 Perdagangan 22,76%
5 Lain-lain 8,16%

Bagi pelaku usaha kecil dan menengah di Kabupaten Batubara, pabrik dan peruma-
han karyawan Inalum banyak memberi peluang berbagai bidang bisnis dan jasa. Ke-
beradaan Inalum juga sekaligus mengubah wajah Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai
pusat pertumbuhan ekonomi daerah itu.
Pelabuhan Kuala Tanjung tahun 2011 ditetapkan pemerintah sebagai bagian dari kori-
dor Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangu-
nan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Pelabuhan itu kini sedang disiapkan untuk melayani
ekspor berbagai jenis produk berbasis minyak sawit dari KEK Sei Mangkei di Kabupaten
Simalungun.

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS


Sejumlah pekerja mengangkat batangan alumunium yang telah tercetak untuk selanjutnya
di lakukan pengeringan di pabrik pencetakan Inalum, Tanjung Gading, Batubara, Sumut,
Indonesia, Kamis (16/5).

PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) sepenuhnya menjadi milik Indonesia terhitung 1 November 2013. Hal ini menyu- Dengan adanya pelabuhan yang bisa mendukung industri dan suplai Listirk dari
sul berakhirnya Perjanjian Induk antara Pemerintah Indonesia dengan para investor perusahaan itu pada 31 Oktober 2013
lalu. Inalum, kabupaten yang terletak di Sebelah Timur Pulau Sumatera dengan ja-
rak tempuh +100 Km dari Kota Medan,memiliki kawasan yang sangat potensial
Ke depan, kawasan Batubara akan menjadi pusat hilirisasi dari industri aluminium dan dijadikan kawasan industri yang terletak di dua kecamatan, yaitu
bauksit tanah air. Bauksit merupakan bijih utama aluminium.
Kec. Sei Suka dengan luas wilayah 17.147 hektar dan Kecamatan Medang Deras
Pengembangan bauksit itu merupakan proses hulu yang akan berada di luar daerah
Sumatera Utara (daerah Kalimantan atau daerah pertambangan). Pembangunan pabrik dengan luas wilayah 6.547 hektar. Sehingga total luas wilayah kedua kecama-
pengolahan dan pemurnian bahan mineral alias smelter itu berada di lokasi pertam- tan yang terletak di kawasan strategis itu mencapai 23.694 hektar. Dari luas
bangan, jadi produknya nanti akan diproses di Inalum. itu, lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan industri mencapai sekitar
Dari proses hulu tersebut akan berkembang industri hilirisasi aluminium yang mampu 1.000 hektar. Di kawasan ini, juga telah berdiri perusahaan-perusahaan industri
menurunkan ekspor bahan mentah, mengurangi impor aluminium, menghemat devisa berskala besar seperti PT Inalum, PT Multi Mas Nabati, PT Domba Mas. Masing-
dan berkontribusi terhadap penerimaan negara yang lebih besar karena memiliki nilai
masing perusahaan tersebut telah memiliki pelabuhan khusus yang dapat digu-
tambah.
Indonesia punya cadangan bauksit miliaran ton dan setiap tahun ekspor ke China men- nakan untuk ekspor/impor.
capai 40 juta ton. Diharapkan ekspor bahan mentah benar-benar berhenti pada 2014.
Penggunaan aluminium setiap tahun mengalami peningkatan cukup signifikan. Hal ini
terbukti dengan pertumbuhan ragam jenis produk yang berbahan dasar aluminium, di-
antaranya rak buku, filling kabinet, rangka kusen rumah dan masih banyak lainnya.
Nantinya penggunaan industri aluminium bakal terus meningkat, seperti industri listrik
saat ini sudah mulai menggunakan aluminium untuk rangka power transmisi. (Sumber :
Liputan6.com)
Peta Infrastruktur
Kabupaten Batubara
Faktor Pendukung Potensi Investasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) Propinsi Sumatera Utara
1. Letak Geografis

Posisi geografis yang berada di kawasan Pantai Timur Suma-

tera Utara sangat strategis karena terletak pada jalur lintasan

perdagangan nasional dan internasional yakni Selat Mala-

ka yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) di

wilayah Indonesia Bagian Barat. Fasilitas Transportasi Darat

Kondisi jalan raya yang baik sangat mendukung untuk pengiriman

bahan baku industri khususnya bahan baku hasil perkebunan untuk

diolah di industri

2. Jaringan Transportasi

Memiliki sistem jaringan transportasi terpadu tidak hanya dalam

lingkup lokal namun juga regional dan nasional karena wilayahnya

dilalui oleh jaringan jalan lintas Sumatera. Keberadaan Pelabuhan

Tanjung Tiram yang memiliki aksesibilitas dan konektifitas secara

internasional (khususnya dalam lingkup Asia Tenggara) walaupun

dalam skala kecil, serta pelabuhan lainnya merupakan modal utama

sebagai gerbang ataupun outlet nasional dan internasional jika dike-

lola secara optimal.

Untuk fasilitas transportasi darat kondisi jalan raya yang baik sangat

mendukung untuk pengiriman bahan baku industri khususnya ba-

han baku hasil perkebunan untuk diolah di industri


LAYOUT RENCANA TERMINAL PETIKEMAS
& TERMINAL CURAH CPO
PELABUHAN KUALA TANJUNG
DAIRI
Area seluas 192.780 Ha yang terdiri dari
15 (lima belas) kecamatan, 169 desa/kelurahan
Jumlah Penduduk sebesar 272.578 jiwa (Thn. 2011)
Kepadatan penduduk sebesar 140,08 jiwa/km2

Peta Administratif Kab. Batubara


7 Kecamatan, 10 Desa/ Kelurahan defenitif ,

Batas Wilayah

Sebelah Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh;

Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat;

Sebelah Timur : Kabupaten Samosir;

Sebelah Barat : Provinsi Aceh.

IKLIM
Curah hujan di Kabupaten Dairi bervariasi antara 2.000 3.500
mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 181 hari/tahun

TOPOGRAFI
Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700 s/d 1,250 meter di atas permu-
kaan laut dengan perincian sebagi berikut :
500 M ke bawah : 49,195 Ha (Iklim Tropis)
500-1,000 M : 97,390 Ha (Iklim Sub Tropis)
GEOGRAFIS 1,000 M ke atas : 46,267 Ha (Dingin)

Kabupaten Dairi [TANOH PAKPAK] adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera


Utara, Indonesia. Ibu kotanya ialah Sidikalang. Kabupaten ini kemudian dimekarkan
www.webaddress.com
menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dairi sebagai kabupaten induk dan Kabu-
paten Pakpak Barat. address@email.com
250-555-5555
624 Sixth Street | Nanaimo, BC

Posisi Geografis Kabupaten Dairi


Potensi Investasi Durian
Terkenal dengan rasanya yang khas

1. Potensi Pengolahan Hasil Perkebunan dan Pertanian


Salah satu komoditas unggulan yang terkenal dari Sidikalang adalah kopi.

Kopi Sidikalang sangat terkenal akan kenikmatan cita rasanya, bukan hanya

di dalam negeri saja tetapi hampir seluruh pecinta kopi dunia mengakuinya.

Kopi Sidikalang juga telah mampu bersaing dengan Kopi Brazil, yaitu salah

satu kopi terbaik di dunia.


Tanaman Kopi sebagai Icon
Potensi Pertanian Dairi

Luas panen komoditi durian Kabupaten Dairi pada tahun 2009 adalah seluas 375
Ha yang tersebar hampir di seluruh kecamatan. Dengan sentra berada di Keca-
matan Silima Pungga-pungga. Produktivitas rata-rata durian di Kabupaten Dairi
adalah 320 Kw/Ha.

Dari uraian di atas maka di Kabupaten Dairi sangat potensi dikembangkan industri

pengolahan kopi dan durian. Kabupaten Dairi terkenal dengan pengolahan kopi

rubosta dan arabica. Potensi produksi kopi dan pengolahan kopi cukup layak un-

tuk dikembangkan mengingat luas tanaman dan produksi kopi cukup tersedia dan

kopi merupakan komoditi spesifik lokal dan merupakan komoditi unggulan daerah
Luas Keseluruhan Perkebunan kopi Robusta Kab. Dairi adalah 14.117 Ha Dairi. Penyebaran tanaman kopi di Kabupaten Dairi hampir di seluruh Kecamatan.
dengan produksi 6.770,33 ton/tahun sedangkan pertanaman kopi Ara-
bika seluas 5.771,5 Ha dengan produksi 2.639,05 ton/tahun Beberapa perusahaan sudah ada yang berkecimpung untuk mengolah kopi men-

jadi beberapa brand dagang tetapi belum maksimal. Demikian juga halnya dengan

durian yang belum diolah menjadi jenis makanan lain yang nilai jualnya bisa lebih

tinggi.
Tabel
Industri
Potensi Investasi Pertanian Tabel Potensi Investasi Perkebunan
Sektor Perkebunan
Komoditi Jagung
Kopi Arabica
Lokasi Tigalingga
Luas 10,118 Ha;
Pendirian Pabrik Pakan Ternak
Produksi 9,437 ton.
Investasi yang ditawarkan Pendirian Pabrik Mie Lidi
Sentra Produksi Kecamatan Sumbul, Parbuluan dan Sidikalang.
Permodalan Pabrik Pakan Ternak dan Mie Lidi
Peluang Investasi Pengolahan kopi bubuk dan usaha kopi luwak.
Meningkatkan nilai Tambah Bahan Baku;
Kopi Robusta
Kebutuhan Pakan Ternak masih diluar daerah;
Luas 10,047 Ha;
Permasalahan Penumbuhan Usaha Baru;
Produksi 2,847.6 ton.
Belum adanya pengusaha yang memiliki modal cukup untuk
mengembangkan industri yang dimaksud. Sentra Produksi Kecamatan Sumbul, Parbuluan dan Sidikalang.

Komoditi Kopi Peluang Investasi Pengolahan kopi bubuk dan usaha kopi luwak.

Lokasi Sumbul, Sidikalang; Kemiri

Pendirian pabrik pengolahan kopi bubuk modern seperti kopi mix, Luas 3,518 Ha;
Investasi yang ditawarkan
starback, capucino dll;
Produksi 7,556.60 ton.
Komoditi Gambir
Sentra Produksi Kecamatan Sumbul, Parbuluan dan Sidikalang.
Lokasi Sidikalang,Siempat Nempu Hulu;
Peluang Investasi Pengolahan Biji Kemiri
Pendirian pengolahan pabrik untuk memproduksi zat kimia,
Investasi yang ditawarkan
penyamakan kulit dan industri farmasi; Jahe

Komoditi Kemiri Luas 99Ha;

Lokasi Tanah Pinem, Siempat Nempu Hulu; Produksi 920 ton.

Pendirian pabrik pengolahan minyak kemiri dan briket arang dari Sentra Produksi Kecamatan Sumbul, Parbuluan dan Sidikalang.
Investasi yang ditawarkan
cangkang kemiri;
Peluang Investasi Pengolahan kopi bubuk dan usaha kopi luwak.
Komoditi Ubi Kayu
Kakao
Lokasi Sidikalang, Parbuluan, Sumbul dan Sitinjo;
Luas 401 Ha;
Investasi yang ditawarkan Pendirian pabrik pembuatan tepung tapioka;
Produksi 154.5 ton.
Komoditi Ikan Pora-pora
Sentra Produksi Kecamatan Sumbul, Parbuluan dan Sidikalang.
Lokasi Silalahi Sabungan
Peluang Investasi Pengolahan Biji Kakao
Investasi yang ditawarkan Pendirian pabrik pengolahan ikan, ikan asin, ikan sale dan tepung ikan;

Komoditi Dolomit

Lokasi

Peningkatan kapasitas produksi melalui penambahan mesin ataupun


Investasi yang ditawarkan
pendirian pabrik baru
TabelPerikanan
Sektor Potensi Investasi Perikanan
Komoditi Ikan Mas

Produksi 371.2 ton.

Setra Produksi Kecamatan Silalahi Sabungan, Silima Pungga-pungga, Sumbul.

Peluang Investasi

Sub Agrabisnis Hulu Pembenihan rakyat;

Sub Agrabisnis Usaha Tani Pengembangan Keramba Jaringan Apung (KJA), budidaya darat mina padi;

Sub Agrabisnis Hilir Pengeringan dan pembekuan.

Komoditi Ikan Nila

Produksi 676.2 ton.

Setra Produksi Kecamatan Silalahi Sabungan, Silima Pungga-pungga, Sumbul.

Peluang Investasi

Sub Agrabisnis Hulu Pembenihan rakyat;

Sub Agrabisnis Usaha Tani Pengembangan Keramba Jaringan Apung (KJA), budidaya darat mina padi;

Sub Agrabisnis Hilir Pengeringan dan pembekuan, kripik.

Komoditi Ikan Pora-pora

Produksi 460 ton.

Setra Produksi Kecamatan Silalahi Sabungan.

Peluang Investasi

Sub Agrabisnis Hulu

Sub Agrabisnis Usaha Tani Penangkapan;

Sub Agrabisnis Hilir Processing kripik ikan.


Potensi Investasi Pertambangan Desa Sinar Pagi
Mengandung Potensi Tambang

Kabupaten Dairi menyimpan potensi bahan tambang khususnya timah hitam atau timbal (Pb)
dan seng (Zn) yang hingga sekarang masih banyak yang belum tergali.

Hingga saat ini, potensi tersebut belum sepenuhnya bisa dikelola, karena keterbatasan fasilitas
yang ada. Potensi bahan tambang tersebut cukup besar dan menjanjikan apabila dikelola oleh
pihak pemerintah maupun swasta yang benar-benar serius.

Dengan digalinya bahan tambang yang memiliki nilai ekonomis tinggi itu, pendapatan daerah
maupun perekonomian masyarakat bisa semakin meningkat. Timah hitam dan seng itu pada
umumnya ditemukan secara bersama-sama dalam bentuk persenyawaan sulfida. Bahkan, ba-
han tambang di Kabupaten Dairi itu sudah ada yang dieksplorasi oleh perusahaan PT Dairi Pri-
ma Mineral dengan luas wilayah kontrak kerja
27.420 hektare.

Bahan tambang yang dikelola perusahaan


swasta itu berlokasi di Sopokomil, Lae Jahe,
Kecamatan Silima Pungga-pungga dan Desa
Sinar Pagi Kecamatan Tanah Pinem.

Akses Jalan yang masih sulit dan daerah yang didominasi oleh per-
bukitan membuat eksplorasi penambangan timah belum maksimal
dan masih dikelola hanya oleh PT. Dairi Prima Mineral

Selain itu masih terdapat potensi Timah hitam yang ter-


dapat di Desa Tambang Timah, Kec. Tanahpinem.
Berikut Daftar beberapa potensi tambang di Kab. Dairi.
INVESTASI
Tabel
SektorPotensi Investasi
Pertambangan dan Pertambangan
Energi Pengeboran Timah
Pertambangan Oleh PT. Dairi Prima Mineral

Investasi Batu Gamping

Kec. Tanah Pinem 116,444,400 ton

Kec. Lae Parira 87,552,560,550 ton

Kec. Gunung Stember 20,939,042,906 ton


Lokasi
Kec. Tigalingga 1,075,336,875 ton

Kec. Siempat Nempu Hulu 201,718,814.25 ton

Kec. Siempat Nempu 132,575,446.06 ton

1. Sektor industri, baik sebagai bahan baku utama maupun bahan tambahan/campuran untuk
2. pembuatan Semen kapur, industri kertas, cat, plastik, kosmetik, farmasi, bahan peleburan dan
3. permurnian baja, pengapuran untuk pertanian, tekstil, industri gula, karet (latex), bahan penjernih,
Kegunaan
4. pembuatan gas CO2 , industri gelas, email, zat pewarna pada industri minyak dan lemak; Lokasi DPM di Lokkotan Kecamatan Silima Pungga-
5. Bahan bangunan; Sebagai bahan agregat (pondasi, pengisian beton atau aspal); Pertanian; pungga Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara In-
6. Sebagai ornamen dan batu hias; Pembuatan karbit; Pembuatan soda abu. dpnesia dan kelihatan karyawan sedang melakukan
Investasi Batu Lempung pemboran di hutan lindung Lengketan(longkotan)
lokasi DPM.(Foto.dok.SIRA)
Lokasi Kec. Tanah Pinem (Lau Tawar dan Lau Mciho), 4,139,525 ton (terkira)

Untuk sektor industri dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan keramik, genteng,
Kegunaan batu bata, batu tahan api, pipa saluran air, perabot rumah tangga dan bahan baku pembuatan
Semen Portland.

Investasi Tufa

Lokasi Dusun Sitinjo meliputi Kec. Sidikalang, jutaan ton (Tereka)

Kegunaan Sebagian bahan baku konstruksi.

Investasi Timah Hitam dan Seng

Kec. Silima pungga-pungga meliputi Sopokomil dan Lae Jehe


Lokasi
Kec. Tanah Pinem meliputi Desa Sinar Pagi dan Dusun Tambang Timah, 8,2 juta ton (terkira).

Dapat dipergunakan dalam industri baterai, pembungkus kabel, amunisi,


Kegunaan Timah Hitam campuran logam (bearing metal, tipe metal solder), industri cat, keramik, industri kimia dan
industri nuklir.
Kebijakan Pendukung Investasi
Pendayagunaan potensi diharapkan tetap memperhatikan pelestarian lingkungan untuk Untuk mendukung arus informasi dan investasi sarana telekomunikasi merupakan salah
mendukung pembangunan yang berkelanjutan, peningkatan jumlah investasi swasta mur- satu alat yang paling penting. Kebijakan umum yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabu-
ni atau dengan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor paten Dairi adalah mengupayakan peningkatan pelayanan jaringan informasi komunikasi
swasta dan masyarakat, sehingga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan kepada masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Dairi telah mengadakan kon-
merangsang perkembangan kegiatan ekonomi secara menyeluruh. trak kerjasama dengan PT. Telkomsel dalam rangka jaringan telepon selular.

Maka berikut ini adalah beberapa kebijakan dalam hal yang ada hubungannya dengan in- 3. Air Bersih
vestasi daerah Kabupaten Dairi :
Potensi produksi air bersih yang dapat dihasilkan PDAM di Kabupaten Dairi berdasarkan
data tahun 2011 ada sebanyak 3.504.600 m3 sedangkan jumlah air yang terjual baru se-
Peningkatan pendapatan masyarakat; banyak 2.363.707 m3 . Hal ini berati masih cukup tersedia air bersih bagi para pelanggan-
Perluasan lapangan kerja; pelanggan baru. Penyediaan air ini masih didukung oleh banyaknya sumber-sumber air
Peningkatan pendapatan asli daerah yang tersedia secara alami seperti sungai dan danau.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi; 4. Energi/Kelistrikan
Pemanfaatan sumber daya daerah;
Kapasitas listrik yang ada di Kabupaten Dairi pada saat ini 16Mw, dengan kapasitas yang
Pengembangan potensi unggulan;
terpakai sebanyak 9Mw. Dengan kondisi demikian peluang penggunaan energi listrik ma-
Pelestarian lingkungan hidup; sih sangat dimungkinkan. Penyediaan energi listrik ini juga didukung oleh energi listrik dari
Pembinaan usaha/kemitraan agribisnis; PLTA Lae Renun dengan kapasitas 2x41 Mw dan PLTM Lau Gunung dengan kapasitas 2x5
Pengembangan pengetahuan di bidang usaha agribisnis; Mw di Kecamatan Tanah Pinem.
Pengembangan daerah tujuan wisata. 5. Perbankan

Perbankan merupakan pendukung peningkatan investasi di Kabupaten Dairi dengan cara


Faktor Pendukung memberikan pinjaman kepada para investor yang ingin menambah modalnya untuk mena-
A.Infrastruktur nam investasinya di Kabupaten Dairi.
Bank Umum : Bank BRI, Bank Sumut dan Bank BNI
Kesiapan Kabupaten Dairi untuk mendorong pertumbuhan Investasi antara lain dengan
membangun dan meningkatkan infrastruktur meliputi prasarana dan sarana yaitu : Bank Kredit : Bank BPR, Bank Danamon, Bank CIMB Niaga dan Bank BTPN
Perum Pegadaian
1. Pembangunan Jalan
B. Perundang-Undangan
Total panjang jalan di Kabupaten Dairi ada sepanjang 70,791 Km terdiri dari 114,87 Km ja-
lan negara, 55,50 Km jalan propinsi, dan jalan kabupaten 129,53 Km. Dapat diketahui bah- Perundang-Undangan/Peraturan Daerah perlu disusun untuk memberikan arah dan pan-
wa kondisi jalan di Kabupaten Dairi yang dikategorikan kondisi baik 184,80 Km (31,72 %), duan investasi daerah. Sebaliknya perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah
kondisi sedang 184,80 Km (31,72 %) dan kondisi rusak 138 Km (36,56 %). Hal ini tentu sangat yang lebih tinggi tidak bersifat kaku dan memberi peluang investasi di daerah. Sehingga
mempengaruhi kinerja investasi yang ada maupun yang akan datang. pemerintah yang lebih rendah dapat menyesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah
masing-masing.
2. Sarana Telekomunikasi
DELI SERDANG
Peta Administratif Kab. Deliserdang
22 Kecamatan, 394 Desa/ Kelurahan defenitif ,
dengan rata-rata kepadatan 178,42 orang/km2 Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini
berada di Lubuk Pakam. Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 25 Kabupaten/Kota di
Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga
merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan

Kabupaten Deli Serdang memiliki batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Karo

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai

IKLIM
Di Kabupaten Deli Serdang dikenal hanya dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Pada bu-
lan Juni sampai dengan September arus angin yang bertiup tidak banyak mengandung uap air, sehingga
mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret arus angin yang banyak
mengandung uap air berhembus sehingga terjadi musim hujan. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun
setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-November.
Menurut catatan Stasiun Klimatologi Sampali, pada tahun 2010 terdapat 14 rata-rata hari hujan dengan
volume curah hujan sebanyak ratarata 134 mm. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan November yaitu 248 mm,
dengan hari hujan sebanyak 19 hari. Sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Maret sebesar 27
mm dengan hari hujan 8 hari.
GEOGRAFIS
Deli Serdang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Suma-
tera Utara. Secara geografis Kabupaten Deli Serdang berada pada 2o57 Lintang Utara, 3o16
www.webaddress.com
Lintang Selatan dan 98o33 99o27 Bujur Timur dengan ketinggian 0 500 m di atas permu-
kaan laut. Kabupaten Deli Serdang menempati area seluas 2.497,72 Km2 dengan kepadatan address@email.com
716,83 orang/km2 , yang terdiri dari 22 Kecamatan dan 394 Desa/Kelurahan Definitif. 250-555-5555
624 Sixth Street | Nanaimo, BC

Posisi Geografis Kabupaten Deli serdang


TOPOGRAFI POTENSI INVESTASI
Kabupaten Deli Serdang secara geografis terletak pada wilayah
Pengembangan Pantai Timur Sumatera Utara serta memiliki
topografi kontur dan iklim yang bervariasi. Berdasarkan topografi
1. Potensi Pengolahan Hasil Pertanian
wilayah Deli Serdang dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: Di sub sektor pertanian tanaman pangan dan holtikultura, daerah Kabupaten
a. Dataran Pantai, meliputi 4 kecamatan (Kecamatan Hamparan Deli Serdang hingga saat ini merupakan salah satu lumbung beras dan mem-
Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan dan Pantai Labu ), dengan berikan kontribusi yang tidak sedikit bagi Provinsi Sumatra Utara. Deli Ser-
dang merupakan sentra pertanian di Sumatera Utara yang memiliki luas lahan
luas 65.690 ha (26,36% dari luas kab. deli serdang) pertanian 90,234 hektar atau 36,27% dari luas daerah Deli Serdang yang ter-
b. Dataran Rendah: meliputi 11 kecamatan (Kecamatan Sunggal, catat 249.772 hektar yang menghasilkan padi 290.516 ton sehingga surplus
Pancur Batu, Namorambe, Deli Tua, Tanjung Morawa, Patumbak, 32.130 ton (data 2011). Guna memudahkan akses produksi padi di seluruh
Lubuk Pakam, Beringin, Pagar Merbau, Galang dan Batang Kuis), wilayah Kabupaten Deli Serdang, Pemkab membangun infrastruktur pendu-
dengan luas 71.934 ha (28,80 % dari luas Kabupaten Deli Serdang) kungnya, seperti Jalan Usaha Tani (JUT), jalan produksi, Jaringan Irigasi Desa
(JIDES) dan pompa irigasi, sehingga setiap petani atau gabungan kelompok
c. Dataran Tinggi: meliputi 7 kecamatan (Kecamatan Biru-biru, tani (Gapoktan) dengan mudah mengambil dan mengirim hasil panennya ke
STM Hilir, STM Hulu, Gunung Meriah, Sibolangit, Kutalimbaru dan tempat yang diinginkan.
Bangun Purba), dengan luas 112.147 ha (44,90% dari luas kab. Deli Potensi investasi yang dimungkinkan adalalah industri pengolahan dan budi-
Serdang) daya tanaman pangan.
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Deli Serdang terdiri atas
5 (lima) DAS yaitu Daerah Aliran Sungai Belawan, Belumai, Percut, 3. Potensi Perkebunan dan Pengolahan
Sungai Ular dan Sungai Deli dengan luas areal 378.841 Ha, yang hasil Perkebunan
kesemuanya bermuara ke Selat Malaka dengan hulunya berada di
Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Karo. Pada umumnya Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu sentra perkebunan di Suma-
sub Daerah Aliran Sungai ini dimanfaatkan untuk mengairi ar- tra Utara. Komoditi penting yang dihasilkan perkebunan di Kabupaten Deli
Serdang adalah karet, kelapa sawit, coklat dan kelapa. Produksi kelapa sawit
eal persawahan sebagai upaya peningkatan produksi ketahanan (minyak sawit) tahun 2010 sebesar 36.904,74 ton dengan total luas tanaman
pangan. 13.998,30 ha. Produksi tanaman kelapa di Deli Serdang pada tahun 2010
mencapai 2.697,59 ton dengan luas tanaman mencapai 4.118,00 ha. Selain
PEREKONOMIAN keempat komoditi tersebut masih terdapat beberapa jenis tanaman lainnya
yang diusahakan oleh perkebunan rakyat di Deli Serdang antara lain kopi,
aren, pinang, kemiri dan kapuk. Selain perkebunan yang dikelola oleh rakyat,
Seiring adanya berbagai kebijakan moneter dan fiskal yang dike- Deli Serdang juga merupakan sentra perkebunan yang dikelola oleh swas-
luarkan oleh pemerintah pusat dan kebijakan pembangunan ta dan BUMN (PNP/PTP). Luas masing-masing tanaman adalah kelapa sawit
daerah yang cukup terkendali, membawa dampak positif bagi 13.810,33 ha, karet 3.316,81 ha dan coklat 2.916,69 ha. Untuk tanaman karet
perkembangan perekonomian Kabupaten Deli Serdang. Pertum- dan kelapa sawit sebagian besar luas tanaman dikuasai oleh swasta sedang-
buhan ekonomi kabupaten Deli Serdang sejak awal periode ta- kan coklat oleh pemerintah.
hun 2009 hingga 2013 rata-rata mencapai 5,99 persen dengan
pendapatan per kapita masyarakat sebesar Rp22,31 juta lebih per
tahun.
Berbagai program pembangunan telah berhasil dilakukan untuk
percepatan pembangunan Deli Serdang dalam upaya mening-
katkan kesejahteraan masyarakat.
Tabel Potensi Investasi
Sektor Komoditi Unggulan Lokasi Potensial Luas Areal Peluang Investasi

(Sub Sektor)

Pertanian Padi, ubi kayu, kacang tanah, Percut Sei Tuan, Lubuk Pakam, Beringin, 214.797 Ha Budidaya dan
kacang kedelai, jagung, kacang Labuhan Deli, Namorambe, Tanjung pengolahan
hijau Morawa, Pancur Batu

Perkebunan Kelapa sawit, karet, kakao, STM Hulu, STM Hilir, Hamparan Perak, 35.463,95 Ha Budidaya dan
kelapa, kopi, pinang, kemiri, Pancur Batu, Gunung Meriah pengolahan
aren, tebu, kulit manis, gambir,
cengkeh, lada, dan kapuk

Peternakan Sapi perah, sapi potong, kerbau, Kutalimbaru, Hamparan Perak, Percut 214.797 Ha Budidaya
kambing, domba, babi, ayam Sei Tuan, Pancur Batu, Galang,
buras, ayam ras petelur, ayam Namorambe, Sunggal
ras pedaging, itik, dan burung
puyuh

Kahutanan Kayu dan non kayu STM Hulu, Kutalimbaru 80.083,68 Ha Pengembangan
hutan produksi dan
wisata alam

Kelautan dan Perikanan Perikanan tangkap Pantai Labu, Percut Sei Tuan Cukup luas Modernisasi sarana
Dengan banyaknya aktivitas peternakan di Deliserdang maka salah dan prasarana
satu potensi Investasi yang paling layak adalah adanya lokasi penangkapan
yang tersedia untuk Pabrik Pakan Ternak yang tersedia di :
Kawasan Industri Medan, Budidaya di laut Pantai Labu, Labuhan Deli, Hamparan Cukup luas Budidaya dan
KIM III : 5 (lima) ha tersedia tahun 2012 Perak pengolahan
KIM IV : Max 200 ha tersedia tahun 2013
Budidaya di perairan umum Bangun Purba, STM Hulu, Patumbak 1.128 Ha Budidaya dan
pengolahan
puyuh

Tabel Potensi Investasi


Kahutanan Kayu dan non kayu STM Hulu, Kutalimbaru 80.083,68 Ha Pengembangan
hutan produksi dan
wisata alam

Kelautan dan Perikanan Perikanan tangkap Pantai Labu, Percut Sei Tuan Cukup luas Modernisasi sarana
dan prasarana
penangkapan

Budidaya di laut Pantai Labu, Labuhan Deli, Hamparan Cukup luas Budidaya dan
Perak pengolahan

Budidaya di perairan umum Bangun Purba, STM Hulu, Patumbak 1.128 Ha Budidaya dan
pengolahan

Budidaya di kolam Biru-biru, STM Hilir, Patumbak, 659,38 Ha Budidaya dan


TanjungMorawa pengolahan

Budidaya di air payau/tambak Hamparan Perak, Labuhan Deli, Percut 3.979.74 Ha Budidaya dan
Sei Tuan, Pantai Labu pengolahan

Budidaya di sawah/mina padi Biru-biru, Namorambe, Bangun Purba 57,60 Ha Budidaya dan
pengolahan

Pertambangan Pasir laut Pantai Labu Cukup luas Eksplorasi dan


eksploitasi

Pasir, batu dan tanah timbun Kutalimbaru, Bangun Purba, STM Hilir, Cukup luas Eksplorasi dan
Galang, Sibiru-Biru, Namorambe eksploitasi

Perindustrian Berbagai jenis industri Kawasan industri di Percut Sei Tuan, Cukup luas Pengembangan
manufaktur Tanjung Morawa, Hamparan Perak, industri manufaktur
Percut Sei Tuan, Sunggal, Tanjung
Morawa, Patumbak, Deli Tua, dan
Bangun Purba

Pariwisata dan budaya Wisata alam, buatan dan Tersebar Cukup luas Pengembangan
budaya fasilitas dan
infrastruktur
pariwisata
Sarana Pendukung Investasi
Transportasi Darat Bandara ini dibangun untuk menggantikan Bandara Polonia yang tadinya
Total panjang jalan di Kabupaten Deli Serdang tahun 2010 mencapai 3.573,330 menghubungkan Medan dengan kota-kota lain di Indonesia serta internasional.
Km. Selain kondisi jalan kabupaten yang sudah mengalami perkembangan setiap Bandara ini lebih dekat dengan Kuala Lumpur, Singapura, dan Bangkok,
tahunnya, jalan desa juga akan menjadi perhatian khusus, yang mana total pan- dibandingkan dengan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
jang jalan desa mencapai 3.100 Km. Sarana lain yang terus disiapkan dalam men-
dukung transportasi darat adalah fasilitas terminal dan angkutan umum. Pada saat Kapasitasnya pun melonjak berkali lipat dibandingkan Polonia, diharapkan dapat
ini, sarana terminal penumpang yang ada terdiri dari 1 unit terminal Type B yakni menampung 8,1 juta penumpang per tahun pada pembangunan tahap pertama.
terminal Lubuk Pakam dan 5 unit terminal type C di Kecamatan Deli Tua, Pancur Bandingkan dengan Polonia yang hanya menampung 900 ribu penumpang per
Batu, Mandala, Percut Sei Tuan dan Simalingkar. tahun. Pada pembangunan tahap kedua, diharapkan Kualanamu dapat menam-
pung 15 juta penumpang per tahun, dan 22,18 juta penumpang pada tahap keti-
Transportasi Laut ga, seperti dikutip dari Skyscanner, Senin (19/8/2013).
Secara umum transportasi laut di Kabupaten Deli Serdang masih belum optimal
digunakan sebagai sarana angkutan penumpang dan barang. Pada umumnya Bandara Kualanamu dirancang secara modern dengan sistem layanan ba-
kapal-kapal yang ada adalah kapal nelayan penangkap ikan dan sebagian kecil gasi otomatis dan berwawasan lingkungan. Di samping itu, Kualanamu juga
kapal yang dapat digunakan sebagai transportasi wisata lokal. Untuk mengopti- mencatatkan diri sebagai bandara pertama yang dirancang untuk dapat mengako-
malkan sarana pengangkutan, saat ini sedang dibangun dermaga di Kecamatan modasi pesawat jumbo jet Airbus A380. Seluruh kelengkapan dan desainnya kian
Pantai Labu, yang diharapkan akan menjadi salah satu sarana penunjang penting. mengukuhkan Bandara Kualanamu sebagai bandara terbesar kedua di Indonesia
Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga akan mempersiapkan master setelah Bandara Soekarno-Hatta.
plan untuk mengoptimalkan moda tranportasi laut sebagai angkutan orang dan
barang menuju Bandara Kuala Namu dan 2 obyek wisata laut. Listrik dan Air Bersih
Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Kabupaten Deli Serdang dipenuhi oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan sebagian lainnya dipenuhi oleh listrik non
Transportasi Udara
PLN. Jumlah pelanggan PLN cabang Lubuk Pakam
tahun 2010 ada sebanyak 385.501 sambungan den-
gan jumlah daya tersambung sebesar 455.863 KVA,
jumlah energi listrik yang dijual sebanyak 1.002,25
GWH dan nilai penjualan sebesar Rp. 635,52 milyar.
Adapun jumlah pelanggan air bersih Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2010 sebanyak 28.701 pelang-
gan, dengan jumlah air bersih disalurkan sebesar
5,64 juta M3.

Bandara Kuala Namu


HUMBANG Luas Wilayah : 2.335,33 km2

HASUNDUTAN Jumlah Penduduk :


Wilayah Administrasi :
189.454 Jiwa
Kecamatan : 10, Kelurahan : 1,
Desa : 141jiwa/ Km
Peta Administratif Kab. Humbahas
10 Kecamatan

BATAS WILAYAH
Utara : Kabupaten Samosir.
Selatan : Kabupaten Tapanuli Tengah.
Barat : Kabupaten Dairi.
Timur : Kabupaten Tapanuli Utara.

IKLIM
Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai curah hujan berkisar antara 1.131 hingga 4.099 mm/ta-
hun dengan jumlah hari hujan 124 hingga 181 hari hujan tiap tahunnya. Berdasarkan klasifikasi iklim
Oldeman (1975), bulan basah (bulan dengan curah hujan >200mm) dijumpai di Kecamatan Parlilitan
mulai Agustus hingga Februari dan Kecamatan Pakkat mulai Januari hingga Maret, sementara di Keca-
matan Doloksanggul tidak dijumpai bulan basah. Bulan kering (bulan dengan curah hujan <100mm)
di Kecamatan Doloksanggul terjadi pada periode November hingga Maret, di Kecamatan Pakkat pada
bulan Juni dan di Parlilitan tidak terdapat bulan kering.

TOPOGRAFI
Kabupaten Humbang Hasundutan berada pada ketinggian 330-2.075 m diatas permukaan
laut. Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan yang berada pada ketinggian dibawah 500
m dpl hanya sekitar 12% meliputi sebagian Kecamatan Pakkat dan Tarabintang, 500-1000
m dpl sekitar 36% meliputi Kecamatan Tarabintang, Baktiraja, sebagian wilayah Kecamatan
GEOGRAFIS Pakkat dan Parlilitan, ketinggian antara 1000-1500 m dpl sekitar 48% meliputi Kecamatan
Doloksanggul, Pollung, Lintongnihuta, Paranginan, Onanganjang, Sijamapolang, sebagian
Kabupaten Humbang Hasundutan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara, wilayah Kecamatan Pakkat dan Parlilitan, ketinggian diatas 1500 m dpl sekitar 3% meliputi
Indonesia. terletak pada garis 2o1-2o28 Lintang Utara dan 98o10-98o58. daerah Dolok Pinapan. Jika dilihat dari kemiringan tanah yang tergolong datar hanya 11%,
landai sebesar 20%, dan miring terjal 69%.
www.webaddress.com
Dibentuk pada 28 Juli 2003, kabupaten ini mempunyai luas sebesar 2.335,33
km dan beribukotakan Dolok Sanggul. Kondisi fisik kabupaten ini berada pada
address@email.com
ketinggian 330-2.075 meter dpl.
250-555-5555
624 Sixth Street | Nanaimo, BC

Posisi Geografis Kabupaten Humbang Hasundutan


Potensi Investasi
1. Potensi Pengolahan Hasil Pertanian merupakan tanaman yang paling dominan diusahakan oleh PENGOLAHAN KARET

Sektor Pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan masyarakat Kabupaten Humbahas. Tanaman hortikultura Potensi Investasi yang juga layak dikembangkan adalah

merupakan sektor andalan yang sangat potensial, karena yang diusahakan meliputi cabe, bawang merah, kentang, pembangunan pabrik pengolahan karet dengan kapasi-

sektor ini merupakan tulang punggung dalam perekono- kubis, sawi, tomat dan wortel. tas 49 ton per hari adalah Rp 33,19 Milyar dan modal kerja

mian daerah. Kontribusi sektor pertanian bagi PDRB Kabu- 2. Potensi Perkebunan sebesar Rp 21 Milyar.

paten Humbang Hasundutan sesuai data tahun 2010 men- dan Pengolahan hasil Perkebunan Jumlah produksi karet di Kabupaten Humbahas yaitu

capai 59,08%. Tanaman yang paling dominan diusahakan Luas tanaman perkebunan di wilayah Kabupaten Humba- 2.174,32 ton dengan jumlah luas tanam 3.665 Ha (tahun

oleh masyarakat setempat mencakup tanaman padi, pala- has pada tahun 2010 mencapai 22.711,50 Ha. Jenis komo- 2010). Daerah yang potensial untuk pengembangan indus-

wija dan hortikultura. dikaji dari luas panen, tanaman padi ditas perkebunan yang memiliki nilai produksi yang cukup tri pengolahan adalah Kecamatan Tara Bintang. Sebagai

besar adalah kemenyan dan karet, komoditi dengan banyak produk turunan, karet memiliki

dengan jumlah produksi kemenyan pasar yang cukup besar, terutama untuk memenuhi kebu-

mencapai 4.559,28 ton dan luas are- tuhan ekspor.

al penanaman 5.288 Ha, sedangkan

untuk tanaman karet memiliki jum-

lah produksi sebesar 2.303,37 ton

dengan luas areal sebesar 3.535 Ha.

Jenis tanaman perkebunan lainnya

yang mulai dikembangkan anatar

lain kelapa sawit, kakao, kemiri dan

kayu manis.

Humbang Hasundutan berpotensi dimanfaatkan untuk pengembangan lahan sawah


di Sumatera Utara dengan luas 2.500 ha
3. Potensi Pengelolaan Parawisata

Wilayah Humbang Hasundutan yang memiliki wilayah sebagian Danau Toba yang telah Keunikan-keunikan yang ada di daerah Humbang Hasundutan tersebut merupakan
dikenal ke seluruh negeri bahkan manca negara, memiliki posisi yang menguntung- sebagian penunjang pengembangan wilayah kabupaten Humbang Hasundutan. Be-
kan untuk mengembangkan pariwisata. Hampir seluruh kecamatan memiliki daerah berapa potensi yang lain yang dapat dikembangkan adalah daerah wisata kuliner yang
yang potensial untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata, dan yang menjadi terdapat didaerah kabupaten Humbang Hasundutan, seperti naniura, napinadar, dan
prioritas untuk dikembangkan oleh pemerintah daerah adalah objek wisata Sipinsur. natinombur yang umumnya dapat dijumpai di kawasan wisata pinggiran Danau Toba
Investasi transportasi untuk masuk dan keluar wilayah kini telah dibangun dan akan
terus disempurnakan oleh pemerintah daerah. Namun untuk pengadaan sarana dan
industri-industri penunjang lainnya pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan in-
vestor-investor lain.

Lokasi Tempat Wisata


di Humbang Hasundutan
Jarak
dari Jenis
No Nama dan Lokasi Deskripsi Fasilitas Ket
Ibukota Angkutan
Provinsi

Baktiraja
1 Hariara Tungkot Peninggalan Raja Sisingamangaraja 250 Roda 4 - Budaya
2 Aek Sipangolu Air Terjun/Pemandian Raja 260 Roda 4 Warung Alam/Budaya
Rumah
3 Istana
Istana Raja
Raja Sisinga mangaraja
Sisingamangaraja Istana/Rumah Budaya (Adat) Makam 250 Roda 4 Budaya
Makan
Raja
RajaSisingamangaraja
Sisinga Mangaraja
4 Batu Hundul-hundulan Wisata Budaya 260 Roda 4 Warung Budaya
Tempat Bersemedi Raja
5 Tombak Sulu-sulu 260 Roda 5 - Alam/Budaya
Sisingamangaraja
6 Goa Pertapan br. Pasaribu Goa 260 Roda 6 Warung Budaya
7 Goa Partonunan Goa 250 Roda 7 Warung Alam/Budaya
8 Aek Sitio-tio Mata Air (Air Sakti) Raja 250 Roda 8 Warung Alam/Budaya
Sisingamangaraja
9 Tombak Hatuanan Wisata Sejarah 255 Roda 4 Warung Alam/Budaya
Sisingamangaraja
6 Goa Pertapan br. Pasaribu Goa 260 Roda 6 Warung Budaya
7 Goa Partonunan Goa 250 Roda 7 Warung Alam/Budaya
8 Aek Sitio-tio Mata Air (Air Sakti) Raja 250 Roda 8 Warung Alam/Budaya
Sisingamangaraja Lokasi Tempat Wisata
di Humbang Hasundutan
9 Tombak Hatuanan Wisata Sejarah 255 Roda 4 Warung Alam/Budaya
Rumah
10 Mual Raja Pareme Mata Air Raja Pareme 250 Roda 4 Budaya
Makan
11 Batu siungkap-ungkapon Peninggalan Raja Sisingamangaraja 250 Roda 4 - Budaya
12 Binaga Janji Wisata Alam 260 Roda 4 - Alam
13 Mual Salutan Mata Air 260 Roda 4 - Budaya
14 Kuburan Satu Batu (Nababan) Makam Sejarah Marga Nababan 260 Roda 4 Warung Budaya

Doloksanggul
15 Dolok Margu Pemandangan 250 Roda 4 Warung Alam
16 Aek Silang Air Tejun Pembangkit Listrik 240 Roda 4 Warung Alam

Lintong Nihuta
17 Tao Silosung Danau 270 Roda 4 Pemancingan Alam
18 Tao Sipinggan Danau 275 Roda 4 Pemancingan Alam

Pollung
19 Tao Silom Danau 235 Roda 4 Warung Alam
Jalan
20 Ulu Darat Tempat Siboru Pareme/Raja Lontung 270 Warung Sejarah
Setapak
/ Roda 4
Paranginan
21 Sipinsur Pemandangan/Tempat Rekreasi 290 Roda 4 Warung Alam
22 Gua Sihonongan Gua Ciptaan Manusia 270 Roda 2 - Alam

Parlilitan
Paranginan
21 Sipinsur Pemandangan/Tempat Rekreasi 290 Roda 4 Warung Alam
22 Gua Sihonongan Gua Ciptaan Manusia 270 Roda 2 Lokasi -Tempat WisataAlam
di Humbang Hasundutan

Parlilitan
23 Sionom Hudon Lokasi Pemenangan Raja 300 Roda 4 - Sejarah
Sisingamangaraja
24 Aek Sibulbulon Tempat Pemandian 300 Roda 4 - Sejarah
25 Makam Pahlawan Raja Kuburan Raja Sisingamangaraja XII, 300 Roda 4 - Sejarah
Sisingamangaraja XII Putrinya Putri Lopian dan Seorang 300
Panglimanya
Jalan
26 Telapak Kaki Batu dan Ular Batu Legenda/Mitos 300 - Situs
Setapak
27 Pea Aek Simonggo Air Terjun / Tempat Rekreasi / 300 Roda 4 - Alam
Pemandian

Setiap saat transportasi darat selalu terse-


dia. Transportasi udara pun telah tersedia
yang dilayani pesawat berbadan lebar
yaitu Wings Air dengan kapasitas 72
penumpang dapat menjadi pendukung
sektor pariwisata di daerah ini. Potensi-
potensi objek wisata serta akomodasi
pendukung yang lainnya tersebut akan
menjadi daya tarik objek wisata yang
akan menarik apabila dikelola dengan
baik serta mendapat perhatian dari
pemerintah. Penyediaan dan pengelolaan
sarana dan prasarana yang baik akan
menjadi faktor yang sangat penting dan
ikut menentukan pengembangan wilayah
kabupaten Humbang Hasundutan seba-
gai daerah tujuan wisata.
Penduduk Kabupaten Karo berjumlah 283.713 jiwa.

TANAH KARO
Pada tahun 2012 sebesar 358.823 yang mendiami
wilayah seluas 2.127,25 Km.
Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 168,68 jiwa/ Km

Peta Administratif Kab. Tanah Karo

BATAS WILAYAH
Sebelah Utara : Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Selatan : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir
Sebelah Barat : Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam
Sebelah Timur : Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun

IKLIM
Tipe iklim daerah Kabupaten Karo adalah E2 menurut klasifikasi Oldeman dengan bulan
basah lebih tiga bulan dan bulan kering berkisar 2-3 bulan atau A menurut Koppen dengan
curah hujan rata-rata di atas 1.000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Curah hujan
tahunan berkisar antara 1.000-4.000mm/tahun, dimana curah hujan terbesar terjadi pada
bulan basah yaitu Agustus sampai dengan Januari dan Maret sampai dengan Mei.

TOPOGRAFI
Ditinjau dari kondisi topografinya, wilayah kabupaten karo terletak didataran tinggi bukit
barisan dengan elevasi terendah 140 m diatas permukaan laut (Paya lah-lah Mardingding)
dan yang tertinggi ialah 2.451 meter di atas permukaan laut (Gunung Sinabung). Daerah
Kabupaten Karo yang berada di daerah dataran tinggi bukit barisan dengan kondisi topografi
yang berbukit dan bergelombang, maka di wilayah ini ditemui banyak lembah-lembah dan
alur-alur sungai yang dalam dan lereng-lereng bukit yang curam/terjal. Sebagaian besar
(90%) wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian/elevasi 140 m s/d 1400 m di atas
GEOGRAFIS permukaan air laut.

Kabupaten Karo merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Pada wilayah Kabupaten Karo terdapat dua hulu daerah aliran sungai (DAS) yang besar yakni
Sumatera Utara, yang terletak pada jajaran Dataran Tinggi Bukit Barisan DAS sungai Wampu dan DAS sungai Lawe Alas. Sungai Wampu bermuara ke Selat Sumatera
dan sebelah barat daya berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia
serta merupakan daerah hulu sungai. Secara geografis Kabupaten Karo ter- dan Sungai Renun (Lawe Alas) bermuara ke Lautan Hindia.
letak pada koordinat 250- 319 Lintang Utara dan 9755 - 9838 Bujur
Timur. Kabupaten Karo mempunyai wilayah seluas 2.127,25 km2 atau 2,97%
dari luar Provinsi Sumatera Utara. Terdiri dari 17 kecamatan dan 262 desa
serta 10 kelurahan. Wilayah yang terluas adalah Kecamatan Mardingding
yakni 267,11 km2 (12,56% dari luas Kabupaten Karo) dan kecamatan den-
gan luas terkecil adalah Kecamatan Berastagi seluas 30,5 km2 (1,43% dari
luas Kabupaten Karo).

Posisi Geografis Kabupaten Karo


9750'0"E 9755'0"E 980'0"E 985'0"E 9810'0"E 9815'0"E 9820'0"E 9825'0"E 9830'0"E 9835'0"E 9840'0"E

R E N C A N A TATA R U A N G W I L AYA H
K A B U PAT E N K A R O
2012-2032

P E TA B ATA S A D M I N I S T R A S I
K A B U PAT E N K A R O


325'0"N

325'0"N
U

Kab. Langkat
Kab. Deli Serdang
SKALA 1 : 110.000
0 1 2 4 6 8 Km
320'0"N

320'0"N
Proyeksi : Tranverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografis
Datum Horizontal : WGS 84 Zone 47N

DIAGRAM LOKASI

Lau Pakam
Pardamean

Lau pengulu
Rambe mbelang Sembekan
Bandar Purba Genting 1
Propinsi Aceh Medan
315'0"N

315'0"N
Janjimatogu
Genting 2 Rimobunga J
Lau kesumpat
Bukit Makmur
Selat Malaka
Aek Nauli

Mardingding
Daulu Pasar

MARDINGDING Rih tengah


Mburidi Daulu
Liang merdeka Semangat Gunung Kabupaten Karo
Kebayaken
Tanjung pamah
Budan Jaranguda Samudera Hindia
Tanjung merahe KutambelinGungpinto
Lau mulgap Cerumbu Kuta pengkih
Kutabuluh Naman Teran
Ndeskati
Merdeka Sempajaya
Tongkoh
DOLAT RAYAT

Prop. Aceh
Ujung Teran

Tiganderket
MERDEKA
Lau solu
Sampe raya Ujung deleng
Kuta male
Sigaranggarang
NAMAN TERAN Cintarakyat
SukatepuDeram
Berastagi
Laubuluh Sukanalu Semangat Rumah Berastagi
Kuta mbelin Kutabuluh gugung Kutakepar Sukandebi Sada Perarih Tanjung Barus
Batu Rongkam
KUTABULUH
Jinabun Penampen Simacem
Dolatrayat
310'0"N

310'0"N
Laugarut Barusjulu
Pola tebu Tigakrenda Bekerah Gajah Gurusinga
SiabangabangKutagaluh Kutatonggal Bulanbaru Melas
Buluh Pancur Raya Aji Julu
Gunung meriah Narigunung 1 Susuk Torongbaru Sugihen Sikab
Gunungmerlawan Kutambaru Mardinding Persadanta
Pintu Angin Rambah tampu Gember Ujung
Sukameriah Perteguhen
Batu mamak Narigunung 2 Kutatengah Aji Jahe Bukit Sampun
Negeri Jahe Buah raya Linggajulu
Perbulan Tanjungpulo Temburun Berastepu Paribun

Simpang Empat
Ajimbelang

Lau Baleng Barusjahe


Bintangmeriah Sukatendel
Padang
Perbaji Gurukinayan Sumbul1
Rambahgalunggung Kutambaru punti TIGANDERKET Kaban
Kuta gerat

Payung
Jandimeriah Pintumbesi Tangkidik
Arinmas
Tanjungmerawa Bertah
Limang Serdang
Tigapancur Lingga
Lingga muda Tigajumpa
BatukarangRimokayu Ketaren Kutajulu
Perbesi Beganding Sukajulu BARUSJAHE
Kubu Colia
Paya Mbelang
Mertelu
Tanjung gunung
Suka julu Pertumbuken
Kutasuah
Cimbang
Ujungpayung Sirumbia
Rumahkabanjahe KETERANGAN :
Sarinembah Nangbelawan KABANJAHESamura
LAU BALENG Simpangmunte Nageri Seberaya

Kutarih
Tigabinanga Kineppen
Kabanjahe Mulawari
Lepar Samura
Sukanalu
Pertumbuken
Ibukota Pemerintahan Kecamatan
Gunung pamah Kuta buara
35'0"N

35'0"N
Bunuraya
Bungabaru
Selakkar Buluhnaman
Sukarame
Bandarmeriah
Bulanjulu
J Ibukota Pripinsi Barusjahe
Kutagerat Lau Simomo TIGAPANAH
Parimbalang GunungmanumpakMUNTE Singa
Kuta bangun
Kuala TIGABINANGA Bulanjahe
P Ibukota Kabupaten Berastagi
Tigapanah
Kinangkong Simolap Biaknampe
Tigaberingin Barungkersap Sukadame
Durin rugun Kutaraya Tanjungberingin Talimbaru
Gunung Ibukota Kecamatan Dolatrayat
Munte
Tanjung balai Kutagaluh Gurubenua !
Lau Peranggunen Lau Kapur Kutambelin Salit Sinaman
Perlamben Parimbalang Suka
Kubusimbelang
Kutagugung Pertumbungan
Semangat
Juhar
Kemkem Pergendangen Sukababo
TambunenRumamis
Kutambelin
Pasar baruMbetong Kabantua
Batas Administrasi Kabanjahe
Keriahen Kutambaru
Batumamak Sarimunte Gunungsaribu
Negeri Regaji Batas Propinsi Kutabuluh
Sugihen Kecinambun
Kidupen Sigendereng Tiga Siempat Manukmulia
Juhar Perinte
Bekilang Sukamaju Sukamandi Batas Kabupaten Lau Baleng
JUHAR Dokan
Ajinembah
Batas Kecamatan
Pernantin
Lauriman
Mulia Rayat
Kab. Simalungun Mardingding

Juhar
30'0"N

30'0"N
Namo Suro
Merdeka
Jandi
Sungai
Lau lingga
Merek
Ketawaran Buluh pancur
Lau kidupen
Nagara Bandar Tongging
Munte
Garingging
Naga
Naman Teran

Merek Partibi lama


Payung
MEREK
Negeri Tongging
Simpang Empat
Situnggaling
Pancur batu Perbatuan Tigabinanga

Naga lingga
Huta sanggar Tiganderket
Kab. Dairi Aek popo Pangambatan
255'0"N

255'0"N
Aek hotang
Tigapanah

Tongging

Sibolangit
Sikodon-kodon SUMBER DATA :
1. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:50.000
2. Bappeda Kabupaten Karo

La m pira n :
250'0"N

250'0"N
Pe ra tu ra n D ae ra h K ab u p ate n K a ro
N om o r Tah u n 2 0 1 2
Ten ta n g
R en c an a Ta ta R u a n g Wila y ah K a b up a te n K a ro
Tah u n 20 1 2 - 2 0 32
245'0"N

245'0"N
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
K A B U PAT E N K A R O

9750'0"E 9755'0"E 980'0"E 985'0"E 9810'0"E 9815'0"E 9820'0"E 9825'0"E 9830'0"E 9835'0"E 9840'0"E
Perekonomian Tanah Karo

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator


tingkat kesejahteraan suatu daerah. PDRB ini disajikan atas dasar harga Tabel
PDRB Kabupaten Karo Berdasarkan Lapangan Usaha ADH Berlaku Tahun 2006 2011 (Juta Rupiah)
berlaku dan atas harga konstan. Berdasarkan harga berlaku, nilai PDRB
Kabupaten Karo pada tahun 2011 sebesar 7.634,40 miliar rupiah. Diband-
ingkan dengan PDRB tahun 2010 yang nilainya sebesar 6.676,02 miliar
rupiah, pada tahun 2011 terjadi kenaikan sebesar 958,38 miliar rupiah
atau meningkat sebesar 14,36 persen.Untuk harga konstan, dengan meng-
gunakan harga tahun dasar 2000 PDRB Kabupaten Karo juga mengalami
kenaikan dari sebesar 3.367,19 miliar rupiah pada tahun 2010 menjadi
3.589,13 miliar rupiah pada tahun 2011. Penghitungan PDRB berdasar-
kan harga konstan dapat menunjukkan pertumbuhan ekonomi suatu dae-
rah.Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karo mengalami
peningkatan sebesar 6,59 persen pertumbuhan ini lebihtinggi dibanding- Sumber: Kabupaten Karo Dalam Angka 2012

kan tahun sebelumnya yang hanya mengalami pertumbuhan sebesar 6,03


persen.

Sektor pertanian masih mendominasi struktur perekonomian Kabupaten


Karo pada tahun 2011. Hal ini dibuktikan dengan besarnya sumbangan
sektor ini dalam pembentukan PDRB Kabupaten Karo yang mencapai 60,94
persen atau sebesar 4.652,44 miliar rupiah. Sedangkan penyumbang
terkecil diberikan oleh sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,30 persen.

PDRB per kapita merupakan indikator makro ekonomi penting lainnya yang
menggambarkan tingkat kemakmuran penduduk Kabupaten Karo, sebagai
dampak proses pembangunan kota yang dilaksanakan. Walaupun PDRB
per kapita tidak dapat dijadikan dasar untuk melihat sepenuhnya kese-
jahteraan suatu daerah, tetapi minimal dapat dijadikan indikator seder-
hana apakah perubahan perekonomian dapat mengimbangi perubahan
penduduk.

Dari PDRB perekonomian Kabupaten Karo pada tahun 2011 sebesar


7.634.393,22 Juta Rupiah (berdasarkan harga berlaku). PDRB Kabupaten
Karo Atas dasar Harga berlaku dari Tahun 2006 sampai tahun 2011, dapat
diperhatikan pada tabel berikut:
Potensi Investasi
Sektor Industri
Industri Penunjang Pertanian
1. Pembangunan Alat Pengering Jagung di Kec. Tiga Binanga dan Munte (Luas lahan 13.302 Ha, bahan baku 132.021 Ton per Tahun),
2. Pembangunan pabrik kompos/pupuk organik di Kec. Kabanjahe (bahan baku 118 M/hari),
3. Pembangunan Trading House (Cold Storage, gudang sortasi, packing, shipping di Kecamatan Merek)
4. Pembangunan Pusat Pembenihan Pembibitan Hortikultura di Kecamatan Tigapanah,
5. Perkebunan bunga-bungaan di Kecamatan Berastagi

Industri Pengolah Hasil Pertanian


1. Industri Ransum Pakan ternak di Kecamatan Tiga Binanga (bahan baku jagung 293.594, luas lahan 53.036 Ha)
2. Industri Minyak Jagung dan tepung Jagung di Kecamatan Tiga Binanga dan Munthe (Luas lahan 13.302 Ha, bahan baku 132.021
Ton/Tahun),
3. Industri keripik kentang di Kecamatan Simpang Empat (bahan baku kentang 78.244 Ton/Tahun),
4. Industri minyak kemiri di Kecamatan Laubaleng (luas tanam 5.492,5 Ha, produksi 10.620,8 Ton/Tahun),-
5. Industri Pengolahan serat ulat sutra di Kec. Tigapanah (telah dikembangkan pembibitan ulat sutera),
6. Industri bubuk/tepung (powder) jeruk di Kec. Simpang Empat (bahan baku jeruk 337.143,60 Ton/Tahun, luas lahan 4.394,72 Ha),
7. Industri Pengalengan Sayur di Kec. Tigapanah (bahan baku kubis 151.869 Ton/Tahun)
8. Industri sari/sirup buah-buahan (nenas, jeruk, markisah) di Kec. Barusjahe (bahan baku markisah 11.889 Ton/Tahun)
9. Industri saus tomat dan cabe di Tigapanah (bahan baku tomat 79.417 Ton/Tahun, bahan cabe 60.576 Ton/Tahun).

Sektor Pertanian
1. Pra-tanam
Industri pengadaan bibit/perbanyakan benih yang bermutu dengan screen-house, misalnya: kentang, jeruk, kopi, cabe, tomat, dll.

2. Bercocok Tanam (Pengolahan pertanian)


Teknologi bercocok tanam/Pertanian modern yaitu dengan:
- Mekanisasi
- Pupuk Organik
- Perbaikan pengairan/irigasi (Drop irrigation)
3. Pasca panen
- Bagaimana supaya hasil produksi dapat bertahan lama disimpan misalnya dengan cold storage dan absorbent
- Perlakuan pasca panen pembersihan, pengeringan, perlapisan lilin, sortasi, pengemasan dan pemasaran.
4. Perikanan
Pengembangan usaha Jaring Apung di desa Sibolangit dan Pea Pira Kec. Merek (luas 250 Ha, jalan aspal)
5. Peternakan
- Peternakan Sapi Perah di Kec. Berastagi, Simpang IV, Barus Jahe, Tiga Panah.
- Usaha penggemukan sapi potong di Laubaleng dengan luas lahan 2.000 Ha, terdapat 5 buah mata air ( 1
mata air telah dimanfaatkan)
- Unit Pengolahan Susu (Pasteurisasi) di Desa Sumbul Kec. Kabanjahe.
6. Perkebunan
- Pabrik pengolahan kopi di Kec. Merek (luas lahan 8.293,5 Ha)
- Pabrik pengolahan kemiri di Kec. Laubaleng (luas lahan 54.337 Ha)

Sektor Pariwisata
1. Usaha pengembangan objek wisata Lau Debuk-debuk dan Semangat Gunung

2. Usaha pengembangan objek wisata Gunung Sibayak, dengan sarana jalan aspal, jalan setapak dan lahan hutan lindung,

3. Usaha Perhotelan Bintang Lima Terpadu (lahan 5 Ha milik Pemdakab. Karo di Berastagi)

4. Usaha pengembangan objek wisata Air Terjun Sipiso-piso, antara lain:


- Hotel berbintang
- Restoran
- Cable Car
- Terbang Layang

5. Usaha pengembangan objek wisata Tongging - Danau Toba antara lain :


- Olahraga air
- Restoran
- Hotel ( melati )
- Pengadaan Kapal Pesiar

6. Usaha pengembangan Tahura Bukit Barisan


- Lahan Pemda 10 Hektar
- Lokasi di kawasan Tahura, dekat Berastagi 2,5 Km dipinggir jalan raya Medan - Berastagi

7. Usaha pengembangan Danau Lau Kawar


- Danau 200 hektar
- Lokasi di kawasan hutan wisata 417 hektar
- Lahan masyarakat 100 hektar, Pemda 3 Hektar
Luas Wilayah : 2.156,02 km,

LABUHANBATU Jumlah Penduduk : 420.704 Jiwa,


Wilayah administrasi : Kecamatan : 9, Kelurahan : 23, Desa : 75

GEOGRAFIS

Kabupaten Labuhanbatu dengan Ibukotanya Rantauprapat memiliki luas


wilayah 922.318 Ha (9.223,18 Km2) atau setara dengan 12,87% dari luas
wilayah Provinsi Sumatera Utara. Sebagai Kabupaten terluas kedua setelah
Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Labuhanbatu merupakan jalur lin-
tas timur Pulau Sumatera dengan jarak 285 km dari Medan, Ibukota Propinsi
Sumatera Utara, 329 km dari Propinsi Riau dan 760 km dari Propinsi Suma-
tera Barat. Kabupaten Labuhanbatu terletak pada koordinat 126 - 211
Lintang Utara, 9101 - 9707 Bujur Timur

BATAS WILAYAH

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu

Utara dan Selat Malaka (Malaysia) ,

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara dan

Kabupaten Labuhanbatu Selatan,

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara

dan Kabupaten Padang Lawas Utara,

Sebelah Timur : berbatasan dengan Provinsi Riau.

Posisi Geografis Kabupaten Labuhanbatu


Potensi Investasi
Sektor pertanian dan perkebunan memberikan kontribusi 23,4% dalam pembentukan PDRB Ka-
bupaten Labuhanbatu, sehingga menjadi sektor kedua terbesar dalam struktur perekonomian
kabupaten. Sektor ini digerakkan oleh sub sektor perkebunan rakyat, dimana kelapa sawit dan
karet menjadi komoditas utama. Pada Tahun 2007, produksi kelapa sawit sebesar 413.864 Ton
dengan luas panen 32.463 Ha, sementara produksi getah karet sebesar 17.642 Ton dengan luas
panen 18.777 Ha. Di samping kedua komoditas, komoditas yang cukup menonjol adalah kelapa
yang menghasilkan produksi sebesar 3.163 Ton dengan luas panen 3.389 Ha. Secara keseluruhan,
perkebunan rakyat memiliki luas panen terbesar dan mengambil porsi terbesar dalam struktur
mata pencaharian penduduk. Kemudian dari sub sektor pertanian tanaman pangan juga memiliki
peran penting, dimana padi sawah merupakan komoditas utama. Pada Tahun 2007, produksi padi
adalah sebesar 88.532 Ton dengan luas panen 24.257 Ha. Selanjutnya, sub sektor perikanan juga
memiliki peran menonjol terutama perikanan laut, dimana sentra perikanan berada di Kecamatan
Pantai Hilir dan lokasi pemasaran ke Kota Tanjung Balai. Sektor pertambangan memberikan kontri-
busi yang terbatas dalam perekonomian kabupaten, yaitu hanya 1,22% dalam pembentukan PDRB
kabupaten. Sektor ini digerakkan oleh beberapa kegiatan penambangan Galian-C yang tersebar
di beberapa kecamatan.

Hasil dari penelaahan potensi yang ada di Kabupaten Labuhan Batu dengan prioritas pembangu-
nan daerah serta keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor industri, menunjukan bahwa
kegiatan ekonomi atau industri yang termasuk layak untuk dikembangkan adalah :

Pengolahan minyak goreng dan oleokimia


Pengolahan minyak goreng dan oleokimia dipilih sebagai bidang usaha yang layak dikembangkan
karena di wilayah Kabupaten Labuhan Batu terdapat banyak kebun dan pabrik pengolahan kelapa
sawit. Hasil CPO dari pabrik pengolahan yang tentu saja tidak semuanya diekspor, oleh sebab itu
pengolahan lanjutan merupakan alternatif yang dianggap tepat karena akan memberikan nilai
tambah bagi produk tersebut.

Industri pakan ternak atau olahan jagung


Misalnya tepung jagung, atau pengolahan lainnya menjadi produk yang telah ditransformasi ben-
tuknya, inisalnya minyak jagung.

Industri olahan karet


Potensi perkembangan karet di Labuhan Batu termasuk luas dengan hasil yang beragam, baik jum-
lah maupun mutunya. Penjualan hasil selama ini dilakukan adalah berupa bahan baku awal dari
proses lateks yang diperoleh. Nilai tambah ini akan didapat jika di daerah Labuhan Batu dibangun
suatu industri pengolahan lateks menjadi bahan yang siap pakai, misalnya sarung atau lainnya.
Dengan adanya industri ini maka terjadi suatu diversifikasi produk karet di Labuhan Batu.
LABUHANBATU SELATAN
Nama Resmi : Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Ibukota : Kotapinang
Provinsi : SUMATERA UTARA
Luas Wilayah : 3.569,00 km2

Peta Administratif Kab. Labuhanbatu Selatan Jumlah Penduduk : 310.141 Jiwa


Wilayah Administrasi : Kecamatan = 5, Kelurahan = 2,
Desa = 52

BATAS WILAYAH

Sebelah Utara : Kabupaten Labuhanbatu

Sebelah Selatan : Kabupaten Padang Lawas

Sebelah Barat : Kabupaten Padang Lawas Utara

Sebelah Timur : Provinsi Riau

IKLIM & TOPOGRAFI


Daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim Kemarau dan
Hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada
bulan terjadinya musim. Selama tahun 2011, rata-rata hari hujan di Kabupaten Labuhanbatu
Secara geografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada 1260
Selatan sebanyak 8,42 hari perbulan dengan rata-rata curah hujan 289,17 mm dan curah
21255 Lintang Utara, 99400 1002600 Bujur Timur, dengan keting-
hujan minimal 150 mm, sementara itu rata-rata suhu tahunan adalah 30 C.
gian 0-700 m di atas permukaan laut. Kabupaten Labuhanbatu selatan men-
empati area seluas 3116,00 Ha yang terdiri dari 5 Kecamatan,yang terdiri
Secara topografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada ketinggian < 100 M diatas
dari 52 desa,2 kelurahan, 25 lingkungan, dan 422 dusun.
permukaan laut

Posisi Geografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan


Perekonomian Potensi Investasi
Sektor pertanian dan perkebunan memberikan kontribusi 23,4% dalam pembentukan PDRB Ka- 1. Perkebunan
bupaten Labuhanbatu, sehingga menjadi sektor kedua terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan sentra perkebunan di
kabupaten. Sektor ini digerakkan oleh sub sektor perkebunan rakyat, dimana kelapa sawit dan Provinsi Sumatera Utara. Selain kelapa sawit dan karet, hal penting
karet menjadi komoditas utama. Pada Tahun 2007, produksi kelapa sawit sebesar 413.864 Ton lainnya adalah kelapa,pinang dan kakao ( coklat ) dan kelapa.
dengan luas panen 32.463 Ha, sementara produksi getah karet sebesar 17.642 Ton dengan luas Adapun perkebunan kelapa sawit yang terluas di Kabupaten Labu-
panen 18.777 Ha. Di samping kedua komoditas, komoditas yang cukup menonjol adalah kelapa hanbatu Selatan terdapat di Kecamatan Torgamba seluas 11.150
yang menghasilkan produksi sebesar 3.163 Ton dengan luas panen 3.389 Ha. Secara keseluruhan, Ha, kemudian Kecamatan Kampung Rakyat seluas 10.314 Ha, dan
perkebunan rakyat memiliki luas panen terbesar dan mengambil porsi terbesar dalam struktur luas yang terendah ada di Kecamatan Silangkitang seluas 3.037 Ha.
mata pencaharian penduduk. Kemudian dari sub sektor pertanian tanaman pangan juga memiliki Perkebunan karet yang terluas di kabupaten ini terdapat di Kecama-
peran penting, dimana padi sawah merupakan komoditas utama. Pada Tahun 2007, produksi padi tan Sungai Kanan seluas 10.437 Ha, kemudian Kecamatan Torgamba
adalah sebesar 88.532 Ton dengan luas panen 24.257 Ha. Selanjutnya, sub sektor perikanan juga seluas 7.391 Ha, dan luas yang paling terkecil berada di Kota Pinang
memiliki peran menonjol terutama perikanan laut, dimana sentra perikanan berada di Kecamatan yaitu seluas 2.298 Ha. Total seluruh luas tanaman kelapa sawit di Ka-
Pantai Hilir dan lokasi pemasaran ke Kota Tanjung Balai. Sektor pertambangan memberikan kontri- bupaten Labuhanbatu Selatan adalah seluas 37.784 Ha,sedangkan
busi yang terbatas dalam perekonomian kabupaten, yaitu hanya 1,22% dalam pembentukan PDRB tanaman karet seluas 26.271 Ha.
kabupaten. Sektor ini digerakkan oleh beberapa kegiatan penambangan Galian-C yang tersebar Begitu juga dengan hasil produksi tanaman perkebunan kelapa sawit
di beberapa kecamatan. terbanyak berada di Kecamatan Torgamba sebanyak 169.500 ton,
Kecamatan Kampung Rakyat sebanyak 130.258 ton, dan yang teren-
dah di Kecamatan Silangkitang sebanyak 40.074 ton. Hasil produksi
tanaman perkebunan karet terbanyak berada di Kecamatan Sungai
Kanan sebanyak 10.538 ton, Torgamba sebanyak 6.115 ton, dan
yang paling sedikit berproduksi ada di Kecamatan Kota Pinang se-
banyak 1.989 ton. Jumlah seluruh hasil produksi tanaman perke-
bunan sawit di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebanyak 509.213
ton, hasil tanaman karet sebanyak 24.632 ton. Maka di daerah ini
potensi untuk mendirikan industri hulu yang mengolah hasil perke-
bunan.
LABUHANBATU UTARA

LETAK DAN KONDISI GEOGRAFIS

Kabupaten Labuhanbatu Utara sebagai salah satu kabupaten yang berada kawasan Pan-
tai Timur Provinsi Sumatera Utara yang terletak 99o2500 - 100o0500 Bujur Timur dan
01o5800 - 02o5000 Lintang Utara dengan ketinggian 0 2.151 meter di atas permukaan
laut. Kabupaten ini memiliki wilayah seluas 354.580 Ha

dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara :
Kabupaten Asahan dan Selat Malaka;
Sebelah Selatan :
Kabupaten Labuhanbatudan Kabupaten Padang Lawas Utara;
Sebelah Barat :
Kabupaten Tapanuli Utara; dan Kabupaten Toba Samosir
Sebelah Timur :
Kabupaten Labuhanbatu.

Posisi Geografis Kabupaten Labuhanbatu Utara


TOPOGRAFI setelah lewat Selat Malaka angin tersebut akan menjadi PERKEBUNAN
basah oleh kandungan air yang menyebabkan musim
Menurut ketinggian tanahnya, Kabupaten Labuhanbatu hujan di wilayah studi sekitar bulan April September. Kabupaten Labuhanbatu Utara merupakan salah satu
Utara terdiri dari daerah dataran rendah dan perbuki- Sedangkan angin Monsoon Timur yang bertiup dari Aus- sentra perkebunan di Sumatera Utara. Komoditi penting
tan. Wilayah yang terletak pada ketinggian 0-10 m di tralia pada sekitar bulan Oktober hingga April merupak- yang dihasilkan Perkebunan di Kabupaten Labuhan-
atas permukaan laut (dpl) seluas 54.844 Ha (15,47%), an angin kering yang menyebabkan kecilnya curah hujan batu Utara adalah Kelapa sawit. Produksi kelapa sawit
11-25 m di atas permukaan laut (dpl) seluas 124.212 di wilayah studi yaitu sebanyak 19 hari hujan. (perkebunan rakyat) tahun 2010 sebesar 819.363 ton
Ha (35,03%), 26-100 m di atas permukaan laut (dpl) se- dengan total luas tanaman 63.061 ha.
luas 61,949 Ha (17,47%) dan lebih dari 100 m di atas
permukaan laut (dpl) seluas 104.859 Ha (29,57%) dan Kecamatan penghasil kelapa sawit terbesar adalah Ke-
8.716 Ha (2,46%) merupakan sungai. Menurut kemir- EKONOMI DAN POTENSI DAERAH camatan Aek Natas, Kualuh Hulu dan Aek Kuo dimana
ingan tanahnya, wilayah yang berada pada kemiringan kontribusi ketiga kecamatan tersebut masing-masing
antara 0-2% seluas 218.382 Ha (61,59%), kemiringan PERTANAIAN untuk produksi kelapa sawit sebesar 22,97%, 17,08%,
antara 2-15% seluas 14.004 Ha (3,95%), kemiringan 16,19%.
antara 15-40% seluas 52.011 Ha (14,67%) dan lebih Kontribusi Sub sektor Tanaman Bahan Makanan pada
dari 40% seluas 61,467 Ha (17,34%) dan seluas 8.716 Kabupaten Labuhanbatu Utara sangat mempengaruhi Perkembangan sektor perkebunan yang terdapat di Ka-
Ha (2,46%) adalah sungai. Sedangkan kondisi geologi perekonomian daerah tersebut dan menjadi salah satu bupaten Labuhanbatu Utara sangat menopang produksi
Kabupaten Labuhanbatu Utara secara umum didominasi lumbung padi di Provinsi Sumatera Utara dengan tingkat karet dan kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara, hal
oleh tekstur tanah halus seluas 233.719 Ha (65,91%), produksi padi yang dihasilkannya mencapai 104.480,00 tersebut dapat dilihat dari luas daerah keseluruhan kela-
tekstur tanah sedang seluas 112.145 Ha (31,63%) dan Ton/tahun. Konsentrasi sektor pertanian tanaman pangan pa sawit yang mencapai 146.980 ha dan luas lahan karet
seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai. Wilayah dengan lainnya juga menjadi hal khusus seperti pada tanaman seluas 53.88 ha.
kedalaman efektif antara 30-60 cm mencapai 117.965 ubi kayu dengan hasil produksi yang mencapai 843 ton, Produksi perkebunan tersebut merupakan pilar utama
Ha (33,27%), kedalaman 60-90 cm mencapai 27.529 Ha dan jagung sebesar 163 ton yang terdapat di beberapa dalam pengembangan sektor industri pengolahan sawit
(7,76%), lebih dari 90 cm seluas 102.686 Ha (28,96%), kecamatan seperti : Kecamatan Kualuh Hilir, Leidong, dan karet. Besarnya potensi dapat terlihat dari paso-
lahan gambut seluas 70.926 Ha (20%) dan seluas 8.716 Marbau, Aek Kuo, dan Kecamatan Aek Natas. kan bahan baku untuk industri pengolahan dan hasil
Ha (2,46%) adalah sungai. tingkat produksi perkebunan kelapa sawit yang mencapai
Komoditas di Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tahun 168.504,00 ton/tahun dan tingkat produksi perkebunan
2010 memanfaatkan lahan seluas 57.769 ha yang meng- karet yang mencapai 18.656,00 ton/tahun. Hal ini mem-
IKLIM hasilkan 254.334 ton padi, sedangkan padi ladang sebe- berikan gambaran bahwa sektor perkebunan merupakan
sar 4.453 ton dengan luas panen 1.759 ha. Kabupaten salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Labuhan-
Curah hujan rata-rata bulanan di Labuhanbatu Utara Labuhanbatu Utara sangat berpotensi menjadi salah satu batu Utara.
adalah 280,67 mm dengan 13,25 hari hujan. Rata-rata daerah agrarian di Sumatera Utara yang terdapat dibeb-
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November, yai- arapa Kecamatan separti : Kecamatan Kualuh Hilir, Lei-
tu sebesar 428 mm dan terendah pada bulan Februari, dong, Marbau, Aek Kuo dan Kecamatan Aek Natas.
yaitu sebesar 67 mm. Hari hujan terbanyak terjadi pada
bulan Desember, Berdasarkan Peta Agroklimat Suma-
tera Skala 2:500.000 (Oldeman, Darwis dan Las, 1988)
wilayah studi termasuk dalam zone agroklimat D1, yaitu
daerah yang mempunyai bulan basah (curah hujan bu-
lanan >200 mm) berturutan 3-4 bulan dan bulan kering
(curah hujan bulanan <100 mm) berturutan selama <2
bulan.
Secara umum kondisi iklim di wilayah studi dikaregorikan
pada iklim tropis basah yang dicirikan adanya dua pertu-
karan angin. Hal ini dikarenakan adanya angin Moonson
Barat yang bertiup dari arah Utara (Asia Tenggara) dan
PERIKANAN

Produksi perikanan di Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tahun 2010 sebesar 7.729.10 ton
yang berasal dari 259,50 ton perikanan darat dan 7.469,60 ton perikanan laut. Perahu yang di-
gunakan untuk menangkap ikan terdiri dari perahu tanpa motor sebanyak 78 buah dan dengan
perahu motor sebanyak 1.134 buah. Perahu tanpa motor yang dipergunakan terdiri dari 75 per-
ahu kecil dan 3 perahu sedang. Sementara perahu yang digunakan terbagi menjadi 998 perahu
motor dengan kekuatan mesin < 5 GT, 125 perahu motor dengan kekuatan mesin 5-9 GT, dan 11
perahu motor dengan kekuatan mesin 10-19 GT. Produksi ikan di Kabupaten Labuhanbatu Utara
menurut kecamatan terbesar dihasilkan di Kecamatan Kualuh Leidong pada wilayah pesisir barat.

Pada tahun 2010 jumlah rumah tangga budi daya perikanan yang terdapat di Kabupaten Labu-
Kualuh Leidong
hanbatu Utara sebanyak 192 rumah tangga yang terdiri dari 190 rumah tangga budi daya kolam dan 2 rumah tangga budi
sesbagai sentra kegiatan perikanan Laut
daya tambak.

Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara merupakan salah satu komoditi unggulan dalam perkembangan sektor ekonomi dalam
perikanan, daerah ini memiliki wilayah laut yang cukup luas dengan panjang garis pantai 75 km serta berbatas dengan per-
airan selat malaka. Disamping itu, juga terdapat tiga sungai besar yang cukup potensial untuk sub sektor perikanan. Potensi
tersebut terus dikelola secara tradisional (non teknologi) dan masih ditingkatkan dan dioptimalkan, terutama pada kawasan
pantai/laut yang cukup potensial untuk pembudidayaan Udang dan Ikan Kerapu.
Potensi Investasi
Dari fakta di atas maka di Labuhanbatu Utara berpotensi untuk investasi di bidang :

PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN YAITU KARET DAN SAWIT (CPO)

INDUSTRI HILIR PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN LAUT

EKPLORASI PERTAMBANGAN BATU BARA


Telah ditemukan Singkapan batubara ditemukan pada beberapa titik di Desa Aek Rongga / Hasang Kecamatan Kualuh
Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara. Untuk mencapai lokasi penyelidikan dapat dilalui dengan kendaraan roda 2
dan roda 4 dengan kondisi jalan baik kemudian dilanjutkan dengan memakai sampan 30 menit.
LANGKAT
LETAK & GEOGRAFIS
PETA Kabupaten Langkat merupakan salah satu kabupaten yang berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan, terletak di Bagian
KABUPATEN LANGKAT
Barat Laut Provinsi Sumatera Utara, secara geografis berada pada koordinat 3o14 4o13 LU dan 97o52 98o45 BT,

Ibu kotanya berada di Stabat. Kabupaten Langkat terdiri dari 23 Kecamatan dengan luas wilayah Kabupaten Langkat

6.263,29 km2 atau 8,74 persen dari total luas Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Langkat berada pada ketinggian

4-105 m dari permukaan laut dengan curah hujan selama tahun 2010 tercatat 2.073,00 mm.

BATAS WILAYAH

Utara : Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh dan Selat Malaka.

Selatan : Kabupaten Karo

Barat :Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh

Timur : Kabupaten Deli Serdang dan Kota Binjai an hari

Posisi Geografis Kabupaten Langkat


TOPOGRAFI
TOPOGRAFI
menempati sekitar 42,42% dari luas daratan. Penyebarannya PEREKONOMIAN LANGKAT
Secara umum wilayah Kabupaten Langkat terletak pada el-
berada di wilayah Timur Kabupaten Langkat membentang dan Berdasarkan pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per
evasi 5 - 500 m di atas permukaan air laut (dpal). Berdasarkan
utara ke selatan. Sedangkan untuk kelerengan 4o 8o dengan kapita Kabupaten Langkat atas dasar harga berlaku dan harga
peta topografi, wilayah dengan ketinggian 0 - 5 m dpal terle-
luas 24,90% konstan terus mengalami kenaikan, yakni Rp12,703 triliun pada
tak di wilayah sebelah utara dan timur Kabupaten Langkat. Di
Kelas lereng yang menempati wilayah paling kecil adalah le- tahun 2009 menjadi Rp13,979 triliun pada tahun 2010
beberapa wilayah ini sering terjadi banjir dan genangan. Misal-
reng lebih dari 45o. Kelas lereng ini merupakan kelas lereng Perekonomian Kabupaten Langkat didominasi oleh sektor Per-
nya, peristiwa banjir yang sering terjadi di Kabupaten Langkat,
yang curarn dan merupakan daerah yang berbahaya, karena tanian, Perdagangan dan industri Pengolahan dengan kontri-
telah mengakibatkan hilangnya beberapa desa di Kecamatan
dengan kelerengan yang sangat curam, apabila wilayah terse- busi terhadap perekonomian Kabupaten Langkat sebanyak
Secanggang dan Tanjung Pura, seperti Desa Pematang Cengal,
but tidak ada penutup lahan dan upaya konservasi tanah dan 79,81 %.
Pantai Cermin, Kepala Sungai, Tapak Kuda, Selotong clan Padang
dengan curah hujan yang tinggi, merupakan wilayah dengan Komoditi dan kegiatan ekonomi yang menonjol saat ini untuk
Tualang. Banjir yang terjadi secara periodik ini antara lain dise-
tingkat kerawanan erosi terbesar. Oleh karena itulah sering dae- daerah Langkat dan mempunyai prospek untuk dikembangkan
babkan oleh akumulasi dari berbagai kerusakan hutan di bagian
rah seperti ini harus diperuntukkan sebagai kawasan lindung. lebih lanjut. Kegiatan ini dianggap mempunyai peluang untuk
hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Sei Wampu dan rusaknya eko-
Kelas lereng ini sebagian besar berada di wilayah Kabupaten pengembangan karena produksinya cukup besar, dan luas area
sistem hutan bakau di pesisir pantai (SOPW Kabupaten Langkat-
Langkat bagian tengah dan barat, tepatnya di Kecamatan Besi-
Sumatera Utara, 2003). Wilayah dengan ketinggian di atas 500 m
tang, Batang Serangan, Bahorok dan Sei Bingai. 1. Komoditi perkebunan
dpal terletak di bagian selatan atau bagian hulu sungai-sungai
Pengusahaan tanaman perkebunan di Kabupaten Langkat ter-
besar, seperti Wampu dan Besitang. Pada umumnya beda tinggi
IKLIM diri dari tanaman rakyat dan perkebunan besar swasta atau
yang ada sangat drastis, sebagai contoh adalah di Kecamatan Ba-
Secara umum iklim di Kabupaten Langkat termasuk daerah PTPN. Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan rakyat
horok. Dari bentuk lahan perbukitan langsung ke bentuk lahan
beriklim tropis, dengan musim kemarau berkisar antara Bulan adalah kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi.
kipas aluvial. Kelas kelerengan di Kabupaten Langkat beragam
Februari sampai dengan Agustus sedangkan musim penghujan
dari yang datar (0 - 3%) sampai yang sangat curam clan dikla-
berkisar antara Bulan September sampai dengan Januari
sifikasikan menjadi enam kelas. Kelas kelerengan 0 3o (kelas I)

merupakan yang paling mendominasi di Kabupaten Langkat


2. Perikanan
Potensi pantai dan laut sangat sesuai untuk pengusahaan
perikanan di Kabupaten Langkat, terutama udang dan ikan air
dalam (Kerapu). Bidang usaha tambak sangat strategis untuk
dikembangkan sebab melibatkan 450 petani dengan luas
tambak 1.600 Ha. Luasan lokasi yang sesuai untuk tambak
10.000 Ha, sehingga peluang di bidang tambak masih ter-
buka. Di Kabupaten Langkat terdapat pula laut yang sangat
ideal untuk pengusahan ikan kerapu merupakan bidang usaha
yang patut dibudidayakan. Lokasi budidaya ikan kerapu adalah
Pulau Sembilan di Kecamatan Pangkalan Susu dan Pulau Kam-
par di Kecamatan Sei Canggang.

Hasil dari penelaahan potensi yang ada di Kabupaten Langkat


dengan prioritas pembangunan daerah serta keterkaitan antara
sektor pertanian dengan sektor industri, menunjukkan bahwa
kegiatan ekonomi atau industri yang termasuk layak untuk
dikembangkan adalah :

1. Pengolahan minyak goreng dan oleokimia

Pengolahan minyak goreng dan oleokimia dipilih sebagai bi-


dang usaha yang layak dikembangkan karena karena di wilayah
Kabupaten Langkat terdapat banyak kebun dan pabrik pen-
golahan kelapa sawit. Hasil CPO dari pabrik pengolahan yang
tentu saja tidak semuanya diekspor, oleh sebab itu pengoahan
lanjutan merupakan alternatif yang dianggap tepat karena akan
memberikan nilai tambah bagi produk tersebut.

2. Industri pengolahan buah-buahan

Banyaknya produksi buah, terutama jeruk dan rambutan, yang


bersifat musiman memerlukan suatu penanganan hasil yang
tepat, sekaligus bermanfaat bagi petani dan atau produsen
buah. Pabrik pengolahan dalam bentuk terpadu, artinya pabrik
tersebut mampu mengolah buah berbagai jenis dengan ber-
bagai bentuk produk akan sangat tepat bagi pengembangan
ekonomi daerah.
3. Pengusahaan ikan kerapu
POTENSI INVESTASI
Ikan kerapu adalah ikan yang harus dibudidayakan dengan syarat tertentu, terutama kedala-
man dan keadaan airnya. Artinya tidak setiap daerah sesuai untuk budidaya ikan kerapu. Pang- Dari data yang diperoleh, salah satu Potensi yang paling menjanji-
sa pasar ikan kerapu memiliki segmen pasar tersendiri, terutama ekspor. Pengembangan ikan kan untuk sasaran invesatasi dan belum dikelola adalah
kerapu akan menambah tingkat kesejahteraan bagi nelayan ikan kerapu dan keluarganya.
Penambangan Gas Alam
4. Pengusahaan tambak udang windu yang ada di Kecamatan Anggor dan Sicanggang (Lepas Pantai)
Cadangan Terbukti : 1.3 TCF
Tambak udang merupakan suatu usaha yang memiliki keunikan tersendiri, sehingga memer- Investasi : USD 28 M (Pengeboran 1 Sumur dan Fasilitas Permukaan
lukan suatu sentuhan dan manajemen khusus. Modal yang besar dengan resiko yang juga Tanah)
besar sangat sebanding dengan nilai ekonomi yang dapat dihasilkan. Pengembangan udang
1 Sumur : 40 MMSCFD (40 Juta Standar Kaki Kubik/Hari)
windu jenis tiger merupakan suatu pilihan yang tepat bagi daerah pesisir Langkat.
Kebutuhan Gas : 150 MMSCFD
Suplai Gas Tersedia : 18 MMSCFD
5. Industri pariwisata

Objek pariwisata pada daerah langkat cukup banyak antara lain:

Pusat rehabilitasi orang utan


Mesjid Azji di Tanjung Pura
Gua Batu Rijal
Pulau Sembilan
Tanjung Keram
Pemandian Namu Ukur

Keindahan dan potensi alam yang ada di sekitar Bohorok sudah terkenal di dalam maupun
luar negeri. Pengembangan obyek wisata sekitarnya yang sangat potensial akan mendorong
pengembangan daerah sekitarnya menjadi suatu kawasan agrowisata yang baik.
MANDAILING NATAL

KEADAAN GEOGRAFI DAN IKLIM

Geografi.

Kabupaten Mandailing Natal yang ibukotanya Panyabungan, secara geografis terletak antara
001010o50Lintang Utara dan 98o50 - 100o10 Bujur Timur. Wilayah administrasi Mandailing Na-
tal dibagi atas 17 kecamatan dan 392 desa/kelurahan yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1998 pada tanggal 23 November 1998. Namun
sampai pada tahun 2009, setelah terjadi pemekaran, maka jumlah kecamatan menjadi 23 kecama-
tan dan 395 desa/kelurahan. Daerah Kabupaten Mandailing Natal secara geografis terletak paling
selatan dari propinsi Sumatera Utara dengan
batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Padang Lawas
2. Sebelah Selatan dengan Propinsi Sumatera Barat.
3. Sebelah Timur dengan Propinsi Sumatera Barat
4. Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia.
Kabupaten Mandailing Natal mempunyai luas daerah sebesar 662.070 Ha atau 9,24 persen dari
wilayah propinsi Sumatera Utara. Wilayah yang terluas adalah Kecamatan Muara Batang Gadis yak-
ni 143.502 Ha (21,67%) dan terkecil yaitu Kecamatan Lembah Sorik Marapi sebesar 3.472,57 Ha
(0,52%).

Posisi Geografis Kabupaten Mandailing Natal


PEREKONOMIAN Mandiling Natal
Topografi
Bedasarkan perhitungan PDRB atas harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi Ka-
Daerah Kabupaten Mandailing Natal dibedakan atas 3 bagian :
bupaten Mandailing Natal tahun 2009 adalah sebesar sebesar 6,41% (angka sementara).
- Dataran Rendah merupakan daerah pesisir dengan kemiringan 0o - 2o dengan
Nilai PDRB atas harga konstan (PDRB 2009 ADH Konstan) 2000 sebesar Rp1.909.225,78
luas daerahnya sekitar 160.500 Ha (24,24 %).
- Daerah/dataran Landai dengan Kemiringan 2o - 15o. Luas daerahnya 36.385
Ha ( 5,49 % ).
- Dataran Tinggi dengan kemiringan 15o - 40o. Dataran tinggi dibedakan atas 2
jenis :
a. Daerah perbukitan dengan luasnya 112.00 Ha (16,91 %) dengan kemi
ringan 15o - 20o
b. Daerah pergunungan dengan luas 353.185 Ha ( 53,34% ) dengan kemi
ringan 20o - 40o
Iklim
Wilayah Mandailing Natal mempunyai iklim yang hampir sama dengan sebagian besar
Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia. Hanya dikenal dua musim yaitu musim hujan dan
kemarau. Musim kemarau terjadi antara bulan Juni sampai bulan September. Arus angin
juta naik sebesar 6,41% dari tahun 2008 sebesar Rp1.794.258,45 juta. sedangkan
berasal dari Australia yang tidak mengandung uap air, sebaliknya musim hujan terjadi
PDRB 2009 ADH Berlaku sebesar Rp3.502.979,57juta naik sebesar 16,30 % dari tahun
pada bulan Desember sampai bulan Maret karena arus angin banyak mengandung uap
2008 sebesar Rp3.012.042,09 juta. Sedangkan Distribusi Persentase dari seluruh sektor
air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik. Keadaan ini seperti silih berganti setiap
ekonomi yang ada di PDRB pada tahun 2009 berdasarkan harga berlaku tertinggi di sek-
tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April Mei dan Oktober November.
tor pertanian 46,38 % kemudian sektor Perdagangan, hotel dan restoran yaitu 16,33 %,
Frekuensi curah hujan tahun 2009 lebih rendah jika dibandingan dengan tahun 2008.
sedangkan yang terkecil adalah sektor listrik, gas,dan air minum sebesar 0,31 %. 9.2
Tinggi atau rendahnya suhu udara di suatu tempat dipengaruhi oleh ketinggian daerah di atas
Pedapatan per kapita.
permukaan laut. Daerah Mandailing Natal yang terletak di ketinggian antara 0-1000 meter di atas
permukaan laut mengakibatkan suhunya berkisar antara 23oC 32oC dengan kelembaban antara
80 85%. Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh iklim, keadaan orografi dan perputaran /
POTENSI INVESTASI
Peluang Investasi SEKTOR PERDAGANGAN
pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan wilayah
Daerah Mandailing Natal cukup strategis dalam bidang perdagangan, daerah ini terletak
tiap kecamatan. Tahun 2009 curah hujan maksimun yakni 2.417 mm pada bulan November dan
pada jalur lintas Sumatera dan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat. Daerah ini
minimum berkisar 437 mm pada bulan Juli. Selama tahun 2009 rata-rata jumlah curah hujan di
baru memiliki 1 unit pasar kelas I, I unit pasar kelas II dan 33 unit pasar kelas III. Untuk
Kabupaten Mandailing Natal yakni 1.337 mm/tahun. Curah hujan maksimum terdapat di Kecama-
itu dibutuhkan pembangunan unit pasar supermarket, unit pasar grosir dan unit trading
tan Natal yaitu: 2.680 mm/tahun sedangkan minimum curah hujan 1.983 mm/tahun di Kecamatan
house.
Panyabungan.
Peluang Investasi
SEKTOR PERINDUSTRIAN
Pabrik Crumb Rubber.
Dengan tingkat produksi karet rakyat 34.689 ton/ Industri Tepung Beras
tahun dan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata Dengan tingkat produksi gabah 171.521 ton per
10,00 %, sangat prospektif untuk mendirikan Pabrik tahun, terdapat kelebihan (sewa sembada) beras
Crumb Rubber dalam sakala menengah dengan nilai 50.787 ton. Untuk itu pendirian pabrik tepung be-
investasi sekitar Rp. 200.000.000.000.- ras cukup propektif dengan tersedianya bahan baku
yang cukup mendukung.
Pabrik Crude Palm Oil (CPO)
Dengan tingkat produksi tandan buah segar (tbs) Industri Tepung Jagung dan Pakan Ternak.
176.354 ton per tahun dan tingkat pertumbuhan Produksi jagung 3.876 ton, memberi sewa semba-
rata-rata 12,00 %, masih memungkinkan pendirian da jagung 1.669 ton per tahun. Untuk itu pendirian
pabrik CPO di Kecamatan Natal, karena pabrik CPO tepung pabrik jagung (maizena) dan pabrik pakan
PT. Sago Nauli hanya mampu menyerap produksi ternak cukup berpeluang, karena adanya topangan
50,00 %. Pendirian pabrik CPO membutuhkan dana Ikan sisa hasil tangkapan nelayan Pantai Barat.
investasi sekitar Rp. 170.000.000.000.-
Industri Kerajinan
Pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dan Minyak Goreng Inti Daerah Mandailing Natal memiliki potensi dalam
Sawit produksi rotan rata-rata 250 ton per tahun dan bam-
Yang dihasilkan dari TBS untuk efesiensi perlu diolah bu berbagai jenis, serta pandan, merupakan bahan
di Daerah produsen sebelum dipasarkan, dan sam- baku utama industri kerajinan. Potensi ini memberi
pai sekarang pabrik tersebut belum ada di Daerah peluang untuk membuka kawasan industri kerajinan
Mandailing Natal. Untuk itu peluang pendirian Pabrik terpusat yang akan menghasilkan berbagai jenis ba-
PKO terbuka luas, dengan nilai investasi sekitar Rp. rang kerajinan berupa mebel, barang souvenir, dan
50.000.000.000.- Pendirian pabrik minyak goreng lain-lain.
juga cukup terbuka luas, karena pabrik sejenis be-
lum ada didirikan di Daerah Mandailing Natal, disisi
lain kebutuhan minyak goreng diperkirakan 1.719

ton per tahun.

Cold Storage (Gudang Pendinginan)


Dengan tingkat produksi Ikan Laut segar 14.676 ton
setahun, yang dapat ditingkatkan dengan penamba-
han armada tankap yang lebih modern, pendirian
Cold Strorage di Kecamatan Natal yang dibarengi
pendirian Pabrik Es dalam skala menengah.
Peluang Investasi
SEKTORPERTAMBANGAN
Pembangkit Listrik Tenaga Air
1. Eksplorasi untuk tambang Batubara di Kecamatan
Sungai Batang Gadis dan Sungai Batang Natal di Kabupaten
Batang Natal, dengan defosit 3,2 x 106
Mandailing Natal (Madina) dapat menghasilkan arus listrik
2. Eksploitasi untuk tambang Emas di Kecamatan
20 hingga 30 mega watt (MW) dengan pola Pembangkit
Muarasipongi, Kecamatan Batang Natal dan K
Listrik Tenaga Mini Hitro (PLTMH).
camatan Batahan serta ekplorasi tambang emas di
Kecamatan Kotanopan
3. Eksploitasi untuk tambang Belerang di Kecamatan
Tambangan, dengan cadangan 493.000 ton
4. Eksploitasi untuk tambang Kaolin di Kecamatan
Tambangan, dengan cadangan 366.000 ton
Sungai Batang Natal
5. Pengolahan Batu Gamping di Kecamatan Panya
bungan dan Kecamatan Batang Natal
6. Pengolahan Marmer di Kecamatan Murasipongi
Kecamatan Kotanopan dan Kecamatan Panyabu
gan dengan cadangan 967.000 ton
7. Penambangan dan pengolahan Supertin untuk
bahan pupuk di Kecamatan Batang Natal SUNGAI BATANG GADIS
8. Penambangan dan pengolahan Batu Mulia untuk Lokasi : Desa Singkuang (Kabupaten Mandailing Natal)
Potensi : 147 MW
bahan aksesories di Kecamatan Batang Natal Investasi yg dibutuhkan : USD. 117 M( GBP. 74 M)
dan kecamatan
Batahan, de-
gan cadangan
1.300.000 ton
GAMBARAN UMUM dah sampai tanah bergelombang mencapai
KABUPATEN NIAS
24%, dari tanah bergelombang sampai ber- luas wilayah 3.799,80 km2 yang terdiri dari 32 wiayah kecamatan dan
Kabupaten Nias merupakan salah satu ka- bukit-bukit 28,8% dan dari berbukit sampai 1 kecamatan persiapan, 439 desa dan 4 kelurahan. Ibukota kabu-
bupaten dalam wilayah Provinsi Sumatera pegunungan 51,2% dari keseluruhan luas paten Nias terletak di pulau Nias yaitu Gunungsitoli.
Utara dan berada di sebelah barat pulau daratan. Mempunyai kemiringan lereng ra-
Sumatera yang berjarak 86 mil laut dari ta-rata 8% sampai 25%. Sedangkan daerah
Kabupaten Tapanuli Tengah. dataran dapat dijumpai sepanjang pantai
Kabupaten Nias secara geografis terle- barat dan pantai timur dengan kemiringan
tak antara 012-132LU (Lintang Utara) 0-8%.
dan 97-98BT (Bujur Timur). Kabupaten
Nias secara adiministraif terdiri dari 14 Kabupaten Nias terletak di daerah khatu-
Kecamatan, 438 Desa Dan 5 Kelurahan, listiwa sehingga curah hujan cukup tinggi.
Luas Wilayah kabupaten Nias adalah Curah hujan dalam setahun 3.287 MM
3.799,80 Km2 Dengan Jumlah Penduduk atau rata-rata 274 MM per bulan, dengan
434.834 Jiwa.Ibukota Kabupaten Nias ter- banyaknya hari hujan dalam setahun 271
letak di pulau Nias yaitu Gunungsitoli. hari atau rata-rata 22 hari per bulan pada
tahun 2003. Akibat tingginya curah hujan
Kabupaten Nias berbatasan dengan: menyebabkan kondisi alamnya sangat lem-
Sebelah Utara dengan Pulau-pulau Banyak bab dan basah. Musim kemarau dan hujan
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. silih berganti sepanjang tahun.
Sebelah Selatan dengan Kabupaten Nias
Selatan. Kabupaten Nias memiliki sungai-sungai be-
Sebelah Timur dengan Pulau-pulau Mur- sar dan kecil yang berfungsi sebagai sum-
sala kabupaten Tapanuli Tengah dan Natal ber air bagi pertanian dan sarana air bersih
kabupaten Mandailing Natal. bagi masyarakat.
Sebelah Barat dengan Samudera Hindia.

KEADAAN GEOGRAFI DAN IKLIM

Kondisi alamnya/topografi berbukit-bukit


sempit dan terjal serta pegunungan di
mana tinggi dari permukaan laut bervariasi
antara 0 800 m, terdiri dari dataran ren-

Posisi Geografis Kabupaten Nias


Peluang Investasi
SEKTOR SUMBER DAYA KOMODITI
Untuk mendukung perkembangan dari kabupaten Sektor Parawisata
nias ini, diperlukan pengembangan dan pembena- Daerah ini sangat berpotensi sengai objek wisata ba-
han pada beberapa sektor, yaitu sektor perhubungan, hari dan wisata alam. Namun dengan adanya kri-
pendidikan dan kesehatan. sedangkan sektor-sektor sis multi dimensi di negera ini kunjungan wisatawan
yang berpotensi untuk dikembangkan di Kabupat- mengalami penurunan. walaupun demikian potensi
en Nias meliputi sektor pertanian dan kehutanan, wisata daerah ini cukup besar untuk dikembangkan
perkebunan, kelautan dan perikanan, peternakan, terutama wisata alam dan bahari.
parawisata serta sektor industri.
D. BIDANG USAHA UNGGULAN LAYAK DIKEM-
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan BANGAKAN
Kabutapen nias merupakan wilayah kepulauan yang KOMODITI UNGGULAN
terdiri dati 132 buah pulau dan yang dihuni seban- Dari analisa potensi dan memperhatikan prioritas
yak 37 buah. dengan demikian kabupaten banyak pembangunan daerah Kabupaten Nias, maka ko-
memiliki wilayah pesisir dan laut yang potensial un- moditi unggulan yang akan dijadikan profil komoditi
tuk pengembangan bubidaya laut maupun pantai ialah :
serta wisata kelautan. potensi di Kabupaten Nias di- - Peternakan Babi
dominasi oleh perikanan laut - Industri Crumb rubber
- Pengolahan Kelapa
Sektor Perkebunan - Budidaya Iakn Kerapu
Jenis tanaman perkebunan yang dominan diusaha- - Budidaya Rumput Laut
kan di Kabupaten Nias adalah kelapa dan karet. hal - Wisata Bahari
ini sesuai dengan tipotogilafidit dan kondisi iklim di
wilayah ini.
Produksi kelapa setiap tahun di kabupaten ini men-
capai lebih dari 42 ton, sedangkan produksi karet
lebih dari 13 ton. hal ini potensial untuk pengem- Peluang Investasi
bangan industri pengolahan karet seperti industri ka-
ret remah ( crumb rubber ) dan industri pengolahan SEKTOR SUMBER DAYA ENERGI
kelapa
Kabupaten Nias memiliki sejumlah potensi sumber daya energi terbarukan yang
Sektor Peternakan bisa digunakan untuk mengatasi kebutuhan listrik di wilayah itu. Terutama di
Dari populasi ternak yang dominan dipelihara di ka- beberapa bagian yang sampai saat ini belum tersentuh layanan listrik dari Peru-
bupaten Nias terlihat bahwa ternak babi merupakan sahaan Listrik Negara (PLN).
komoditi perternakan yang paling potensial dikem- Beberapa potensi sumber energi terbarukan tersebut adalah Sungai Gid Sebua
bangkan di Kecamatan Gid dan Sungai Idan Mola Kecamatan Bawlato, Kabupaten
Nias.
NIAS BARAT Peta Batas Administrasi
Kab. Nias Barat

LETAK GEOGRAFI KEADAAN TOPOGRAFI


Kabupaten Nias Barat merupakan salah Keadaan topografi wilayah Kabupaten
satu kabupaten yang terdapat di dalam Nias Barat, yaitu berbukit-bukit sempit
wilayah Pulau Nias Provinsi Sumatera dan terjal serta pegunungan dengan
Utara dan berada di sebelah Barat Pu- ketinggian dari permukaan laut berva-
lau Nias yang berjarak 60 km dari riasi antara 0-800 m, terdiri dari data-
kota Gunungsitoli. ran rendah sampai tanah bergelom-
bang mencapai 48 persen, dari tanah
LUAS WILAYAH bergelombang sampai berbukit-bukit
Berdasarkan UU Nomor 46 Tahun 2008, 35 persen dan dari berbukit sampai pe-
luas wilayah Kabupaten Nias Barat ada- gunungan 16 persen dari keseluruhan
lah 544,09 Km2 yang terdiri dari 8 Ke- luas daratan. Dengan kondisi topografi
camatan dan 110 Desa dengan ibukota yang demikian banyak jalan Kabupaten
terletak di Kecamatan Lahomi. Nias Barat yang berbelok-belok dis-
ebabkan kota-kota utama di Kabupaten
BATAS WILAYAH Nias Barat umumnya terletak di lahan
Kabupaten Nias Barat berbatasan den- perbukitan.
gan : Sebelah Utara dengan Kecama-
tan Tugala Oyo Kabupaten Nias Utara. IKLIM
Sebelah Selatan dengan Kecamatan Kabupaten Nias Barat terletak di dae-
Lolowau Kabupaten Nias Selatan. Seb- rah khatulistiwa yang mengakibatkan
elah Timur dengan Kecamatan Boto- curah hujan cukup tinggi. Menurut data
muzoi, Kecamatan Hiliserangkai, Ke- dari Badan Meteorologi Klimatologi dan
camatan Gido, dan Kecamatan Mau Geofisika,
Kabupaten Nias. Sebelah Barat dengan
Samudera Hindia.

Posisi Geografis Kabupaten Nias Barat


Stasiun Meteorologi Binaka Gunungsitoli, rata-rata curah


Sirombu adalah sebuah kecamatan di Ka-
hujan pertahun 221,9 mm dan banyaknya hari hujan dalam
bupaten Nias Barat, Sumatera Utara, In-
setahun 240 hari atau rata-rata 20 hari perbulan pada Ta- SEKTOR SUMBER DAYA ENERGI donesia, yang letaknya di pesisir barat dari
hun 2009. Akibat banyaknya curah hujan maka kondisi
Pulau Nias berbatasan dengan Samudera
alam menjadi sangat lembab dan basah. Musim kemarau
Hindia, Kecamatan Mandrehe dan Keca-
dan hujan datang silih berganti dalam setahun. Keadaan
Pantai Barat Pulau Nias yang terbentang dari Sirombu sampai matan Llwau. Sirombu hanya berjarak
iklim dipengaruhi oleh Samudera Hindia. Suhu udara ber-
Luaha Moroo Mandrehe menjadi lebih indah dan semakin me- 76 km dari Gunungsitoli yang dapat di-
kisar antara 18,1-31,3 dengan kelembaban sekitar 89-92
lebar. tempuh dalam waktu 2,5 jam. Perjala-
persen dan kecepatan angin antara 5-6 knot/jam. Curah
nan melalui laut juga bisa dilakukan ke
hujan tinggi dan relatif turun hujan sepanjang tahun dan Pasca Tsumami, Pantai Barat Pulau Nias, sekarang justru tampak
Sirombu karena ada Pelabuhan Laut.
sering kali disertai dengan musim badai laut biasanya ber- indah dan sudah bersih dari puing-puing akibat gelombang air
kisar antara bulan September sampai November, namun laut yang menaik hampir +/- 10 meter tingginya waktu itu. Pan- Kecamatan Sirombu dengan luas wilayah
kadang badai terjadi juga pada bulan Agustus, karena cua- tainya sekarang malah menjadi indah dan luas sekali, pasirnya 223,80 km terletak di koordinat 00 59
ca bisa berubah secara mendadak. merah keputih-putihan. Sangat baik untuk berekreasi di sana. 10,0 N dan 97 30 04,0 E. Ibukota keca-
matan Sirombu adalah Tetesua.
Selain wisata laut, wisata kuliner juga merupakan potensi yang
WILAYAH ADMINISTRASI
bisa dikembangkan di wilayah Nias Barat. Ini didukung oleh ban- Dengan kawasan pantai yang luas dan
Wilayah Kabupaten Nias Barat terdiri dari dua bagian. Ba-
yaknya hasil laut yang diperoleh dari kawasan laut dan pantai- panjang, kawasan ini dapat dikembang-
gian terbesar berada di Pulau Nias dan sebagian kecil terle-
pantai yang ada di daerah Nias Barat. Salah satu kawasan yang kan menjadi sebuah water park yang bisa
tak di pulau-pulau sebelah barat Pulau Nias. Di Kabupaten
berpotensi untuk kawasan investasi adalah daerah pantai di ka- menjadi salah satu icon wisata kepulauan
Nias Barat terdapat 10 buah pulau kecil yang terdiri dari 5
wasan Kec. Sirombu. Nias.
pulau yang didiami penduduk dan 5 pulau tanpa penghuni.
Kesepuluh pulau kecil tersebut berada di wilayah kecama- Pantai di Kec. Sirombu
tan Sirombu. Berpotensi untuk destinasi wisata

STRUKTUR EKONOMI

Jika ditinjau dari PDRB Sumatera Utara bahwa kelompok


yang memberikan kontribusi paling besar adalah sektor
tersier yang terdiri dari Bangunan, Perdagangan, Hotel &
Restoran; Pengangkutan & Komunikasi; Keuangan, asuran-
si, usaha persewaan bangunan & tanah, jasa perusahaan ;
serta jasa-jasa dengan nilai kontribusi sekitar 51.32 % pada
tahun 2008. Sedangkan di Kabupaten Nias Barat pada ta-
hun 2008 sektor/ lapangan usaha yang memberikan kon-
tribusi besar pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Nias Barat.

Peluang Investasi
Pelabuhan Kapal di Sirombu

Sunset di Pantai Sirombu


NIAS SELATAN Pantai Lagundri
Destinasi Wisata / Olah raga Air
Wilayah administrasi Kabupaten Nias Sela-
LETAK GEOGRAFI tan terbagi menjadi 18 kecamatan.
Kabupaten Nias Selatan secara geografis Luas wilayah administrasi Kabupaten Nias
terletak pada 0 33 25 Lintang Selatan (darat dan laut) adalah 1.825,20
Selatan dan 1 4 5 Lintang Utara serta 97 km2.
25 59 dan 98 48 29 Bujur Timur,
dengan batas-batas administratif sebagai TOPOGRAFI
berikut : Berdasarkan kondisi eksisting topografi
Sebelah Utara : berbatasan dengan Ka- dan kelerengan yang ada di Kabpaten
bupaten Nias; Sebelah Timur : berbatasan Nias Selatan yang selanjutnya disebut
dengan Kabupaten Mandailing Natal dan morpologi, sangat beragam dari landai,
Pulau Mursala Kabupaten Tapanuli Ten- bergelombang, curam hingga sangat
gah; Sebelah Selatan : berbatasan dengan curam. Hal ini mengindikasikan potensi
pengembangan wilayah jika dimanfaatkan
pulau-pulau Mentawai Provinsi Sumatera
secara optimal maka akan sangat mengun-
Barat; dan Sebelah Barat : berbatasan den-
tungkan.
gan Samudera Hindia. Wilayah Kabupaten
Nias Selatan berada pada bagian paling
KEPENDUDUKAN
selatan di Provinsi Sumatera Utara, meliputi
Jumlah Total Penduduk Kabupaten Nias
sebagian Pulau Nias dan beberapa pulau di
Selatan pada tahun 2011 adalah 292.417
sekitarnya. Kondisi ini di satu sisi berdampak Jiwa. Merupakan urutan ke 13 terban-
pada iklim serta potensi ekonomi kabupaten yak jumlah penduduknya di Provinsi
dan di sisi lain menjadikan wilayah tersebut Sumatera Utara setelah Karo dan Tapanuli
mengalami aksesibilitas rendah dari pusat Tengah.80,59% dari jumlah penduduk yang
pertumbuhan provinsi. ada di Kabupaten Nias Selatan telah memi-
liki pekerjaan, sementara tingkat pengang-
guran sebesar 2,43%.

LUAS WILAYAH

Posisi Geografis Kabupaten Nias Selatan


Sunrise di Pantai Lagundri - Nias Selatan
Ekonomi & Perdagangan Peluang Investasi
SEKTOR PARIWISATA
PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang memberikan
petunjuk sejauh mana perkembangan dan struktur ekonomi suatu daerah
dalam suatu kurun waktu.
Pada tahun 2011 PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Nias Selatan
adalah Rp 2,44256 milyar. Sektor pertanian merupakan sektor yang pal-
ing banyak memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Nias Selatan
40,74 persen, dan selanjutnya sektor perdagangan hotel dan restoran sebe-
sar 117,80% Kemudian, diikuti oleh sektor bangunan yaitu11,99%, dan
sektor sektor lain memberikan kontribusi hanya 24,47%.


Peluang Investasi
SEKTOR PERTANIAN

Pada tahun 2010, untuk Nias Selatan, luas panen padi sawah dan luas panen
padi ladang mengalami peningkatan masing-masing 38,11 % dan 85,95%
dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dilihat dari produktivitasnya (banyakn-
ya produksi per hektar), pada tahun 2011 komoditi ketela pohon memperli-
hatkan produktivitas yang paling tinggi dibandingkan dengan komoditi lain-
nya. Luas panen tanaman ketela pohon ini juga memperlihatkan luas panen
yang meningkatkan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar
24,59 %. Kabupaten Nias Selatan juga memiliki tanaman buah-buahan dan
Wisata budaya juga tidak kalah menariknya untuk di kunjungi di Kabupaten Nias Selatan. Desa-
paling tinggi produksinya pada tanaman pisang kemudian disusul durian
masing-masing sebanyak 7.512 da 1.500 ton. desa tradisional di Pulau Nias khususnya di Nias Selatan yang masih menyimpan sejumlah pening-
galan budaya dan para penutur sejarah dapat menjadi pilihan utama. Selain menjalankan roda
perekonomian, kegiatan pariwisata ini mampu mengembalikan kecintaan akan nilai-nilai tradisi
yang diwariskan oleh para leluhur.
Keindahan budaya yang terdapat di Nias Selatan sangat banyak dan dapat dikatakan kebu-
dayaan yang terdapat di Nias Selatan tak terhitung oleh jari- jari tangan, diantaranya Pantai
Lagundri desa Bawomataluo masih banyak lainnya.
NIAS UTARA Pantai Asiwalo - Sawo
Kabupaten Nias Utara

LETAK GEOGRAFI

Kabupaten Nias adalah salah satu daerah Sebelah Utara : Samudera Indonesia;
kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang Sebelah Timur : Samudera Indonesia
berada dalam satu pulau dengan Kabu- dan Kota Gunungsitoli;
paten Nias Selatan (Kabupaten pemekaran Sebelah Selatan : Kabupaten Nias Barat
dari Kabupaten Nias) yang disebut Pulau dan Kabupaten Nias;
Nias, mempunyai jarak 85 mil laut dari Sebelah Barat : Samudera Indonesia.
Sibolga (daerah Provinsi Sumatera Utara.
Luas wilayah Kabupaten Nias adalah sebe- TOPOGRAFI
sar 3.495,40 km2 (4,88 % dari luas wilayah
Provinsi Sumatera Utara), sejajar dan be- Wilayah Kabupaten Nias Utara didomina-
rada di sebelah barat Pulau Sumatera serta si oleh perbukitan yang sempit dan terjal,
tetapi hampir secara keseluruhan berada
dikeliling oleh Samudera Hindia.
di bawah 800 mdpl. Struktur permukaan
Sedangkan Kabupaten Nias Utara merupa- tanah berbongkah-bongkah dan memben-
kan pemekaran dari Kabupaten Nias ber- tuk banyak sekali aliran sungai atau sum-
dasarkan UU No. 45 Tahun 2008, yang ter- ber mata air. Kondisi ini yang menyebabkan
letak di sebelah utara Kabupaten Nias. ketidakmudahan untuk membangun
infrastruktur jalan yang lurus dan kokoh.
Adapun letak geografis berada pada 1o 03
00 - 1o3300 LU dan 97o 00 00 - 99o
00 00 LS.

Secara administrasi Kabupaten Nias Barat


mempunyai batas sebagai berikut:

Posisi Geografis Kabupaten Nias Utara


Peluang Investasi
SEKTOR PARIWISATA

Salah satu pantai dari sekian banyak pantai di Nias Utara, Pantai Ture Galk layak untuk segera dikembangkan sebagai
salah satu tujuan wisata pantai. Barangkali agar terlihat cantik, saung-saung yang sudah dibangun oleh penduduk sebagai
tempat berjualan aneka minuman dan makanan perlu ditata dan disusun rapi. Tidak seperti sekarang, masing-masing orang
Pantai Turetelo - Lahewa
membangun sesuai dengan keinginan dan seleranya. Bentuk saungnya juga perlu diberi ciri khas rumah adat dan dibangun
seragam. Para pedagang sangat perlu menjaga kebersihan tempat dan tidak membuang sampah sembarangan. Pantainya
agar ada daya tarik perlu usaha keras dari Pemerintah misalnya di beberapa lokasi di atas batu-batu karang dapat dipasang
papan-papan atau kayu untuk bisa tempat berjalan kaki. Kemudian perlu ditentukan lokasi tempat berenang yang aman
yang di bawah atau di dasar lautnya tidak ada batu-batu karang. Juga perlu ada perahu-perahu yang baik dan bersih untuk
berlayar melihat pasir putih, yang dari kejauhan terlihat dekat. Perlu juga penataan rumah-rumah penduduk di kiri-kanan
jalan masuk pantai agar dapat menonjolkan suasana khas desa yang masih asri dan tenang. Masyarakat desa segera diber-
dayakan untuk dapat membuat souvenir-souvenir sebagai home industri, sebab ini adalah salah satu daya tarik karena para
wisatawan dapat membawanya pulang sebagai kenang-kenangan. Kalau hal-hal ini segera dapat dilakukan, niscaya pantai
Ture Galk dalam beberapa tahun ke depan, dapat menjadi salah satu andalan tujuan wisata di Kabupaten Nias Utara.

Pantai Asiwalo - Sawo

Pantai Turetelo - Lahewa Pantai Turetelo - Lahewa


PADANG LAWAS
LETAK GEOGRAFI Topografi / Klimatologi
Secara geografis, posisi Kabupaten Padang Secara umum Kabupaten Padang Lawas Peta Infrastruktur
Padang Lawas
Lawas terletak pada 1 26 - 2 11 Lintang memiliki iklim tropis dengan suhu rata-ra-
Utara dan 91 01 - 95 53 Bujur Timur. Sete- ta antara 14-36C. Berdasarkan ketinggian
lah disahkannya Kabupaten Padang Lawas wilayahnya, Kabupaten Padang Lawas berada
dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun pada ketinggian (altitude) 915 m diatas per-
2007, maka wilayah Kabupaten Padang La- mukaan laut (dpl).
was dengan ibukotanya Sibuhuan, menjadi Pada tahun 2007, Kabupaten Padang Lawas
9 kecamatan dengan luas wilayah menjadi memiliki rata-rata curah hujan 167 mm/tahun
4,229.99 km2 dengan batas wilayah sebagai dengan rata-rata curah hujan 167 mm/bu-
berikut : lan. Curah hujan di Kabupaten Padang Lawas
Sebelah Utara: berbatasan dengan Ke- dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
camatan Batang Onang, Kecamatan Portibi, (2003-2007), yaitu curah hujan tertinggi ter-
Kecamatan Padang Bolak, Kecamatan Halon- jadi pada tahun 2006 yaitu 2.014 mm/tahun
gonan, Kecamatan Simangambat Kabu- dengan rata-rata curah hujan 168 mm/bulan.
paten Padang Lawas Utara; Sementara curah hujan yang terendah terda-
Sebelah Timur: berbatasan dengan Kabu- pat pada tahun 2004 yaitu 1.865 mm/tahun
paten Rokan Hulu Provinsi Riau; dengan rata-rata curah hujan 155 mm/bulan.
Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kabu-
paten Pasaman Provinsi Sumatera Barat, Ke-
camatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal;
Sebelah Barat: berbatasan dengan Kecama-
tan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing
Natal, Kecamatan Sayur Matinggi dan Ke-
camatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli
Selatan.

Posisi Geografis Kabupaten Padang Lawas


Peluang Investasi
PEREKONOMIAN
SEKTOR INDUSTRI
Sektor yang paling dominan dalam mendukung kegiatan perekonomian di Ka-
bupaten Padang Lawas adalah sektor perkebunan. Adapun potensi mengenai
1. Pengolahan Sawit
pengembangan perekonomian wilayah di Kabupaten Padang Lawas diuraikan se-
Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, menawarkan peluang
bagai berikut: investasi bagi pelaku dunia usaha untuk menanamkan modal di sub
* Sektor tanaman pangan merupakan salah satu sektor yang sektor industri pengolahan minyak sawit, seiring dengan peningka-
mengalami perkembangan cukup pesat di Kabupaten Padang Lawas tan produksi dan areal perkebunan kelapa sawit di Padang Lawas.
* Komoditas tanaman yang juga pertumbuhannya pesat adalah kemiri, Padang Lawas saat ini membutuhkan berkisar antara dua sampai
lada, aren, nilam dan tembakau. empat unit pabrik kelapa sawit lagi yang mampu mengolah tandan
* Pengembangan di sektor perkebunan di Kabupaten Padang Lawas buah segar (TBS) sawit menjadi minyak sawit mentah atau crude
menjadi sektor penunjang utama kegiatan perekonomian masyarakat. palm oil/CPO sebanyak 120 ton hingga 240 ton per jam (data thn.
* Tanaman buah-buahan yang menunjang perekonomian di Kabupaten 2011). Total luas perkebunan kelapa sawit di daerah Padang Lawas
Padang Lawas adalah mangga,duku dan durian. saat ini mencapai 180 ribu hektare (Ha) yang dikelola oleh 20 peru-
* Di tingkat kabupaten, peternakan ayam kampung, itik, kambing dan sahaan swasta.
domba, produksinya juga yang mengalami pertumbuhan yang cepat. Sekitar 35 ribu Ha lebih dari total perkebunan sawit di daerah itu
* Berdasarkan hasil analisis, secara rataan sektor perikanan budidaya merupakan kebun sawit rakyat dengan skala rata-rata di bawah 25
air tawar dapat dikembangkan dengan baik di Kabupaten Padang Ha. Untuk menopang kinerja usaha perkebunan sawit tersebut, di
Lawas. Padang Lawas saat ini telah berdiri lima unit PKS dengan total kapa-
sitas produksi sekitar 420 ton per jam.

Selain pabrik CPO, di Padang Lawas telah pula beroperasi dua unit
SARANA & PRASARANA pabrik minyak goreng dari CPO yang dikelola oleh PT Permata Hijau
Sawit dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 4.

Aspek Sarana/Prasarana Jenis tanaman perkebunan lain yang dewasa ini giat dikembangkan
Jaringan Jalan di Padang Lawas, yaitu karet alam dan kakao, sehingga di masa
Berdasarkan statusnya jaringan jalan yang ada di Kabupaten Padang Lawas yang akan datang juga sangat dibutuhkan Industri Pengolahan Karet
antara lain dan Kakao.
Jalan Provinsi, berdasarkan fungsinya terdapat Jalan Kolektor Primer , yang
berfungsi sebagai pengumpul atau penyalur jalan-jalan lokal ke jalan
arteri dengan ciri perjalanan berjarak sedang. Yang menjadi kewenangan
provinsi (jalan Provinsi) adalah yang menghubungkan :
o Aek Godang KM. 150
o KM.150 Sibuhuan
o Gunung Tua KM. 168 (Binanga)
o KM.168 (Binanga) Sibuhuan
o Sibuhuan Ujung Batu
o Ujung Batu Batas Riau
PADANG LAWAS UTARA
daerah ini sangat ideal untuk pengembangan budidaya pertanian, perkebunan,
LETAK GEOGRAFI peternakan dan untuk keperluan hutan lindung.
Padang Lawas Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Ka- DEMOGRAFI
bupaten Padang Lawas Utara di Propinsi Sumatera Utara dan disyahkan tanggal Dilihat dari luas daerah, tingkat kepadatan di daerah ini masih rendah karena
10 Agustus 2007. Setelah terjadinya pemekaran, secara administrasi Kabupaten masih banyak lahan yang belum dikelola, lahan yang masih merupakan hu-
Padang Lawas Utara terdiri dari 9 kecamatan, 386 desa serta 2 kelurahan den- tan terisolir, perkebunan serta perbukitan. Hal ini mengakibatkan kepadatan
gan Ibukota Gunung Tua, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : penduduk tidak merata dan terpusat di kota serta beberapa desa yang ada
* Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu di Padang Lawas Utara. Walaupun hidup dalam kesederhanaan, penduduk
* Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Kabupaten yang mempunyai jumlah penduduk 223.531 jiwa ini adalah
* Sebelah Timur berbatasan dengan Pro- masyarakat yang ramah, berbudaya dan reli-
pinsi Riau gius. Ini terlihat dari penggunaan bahasa daerah
* Sebelah Barat berbatasan dengan Kabu- Tapanuli yang kental dan masih dilestarikannya
paten Tapanuli Selatan ritual budaya yang sudah berbaur dengan tradisi
keagamaan. Ini juga terlihat dengan dilestarikan-
Topografi nya tarian dan nyanyian daerah yang biasa disebut
Topografi Kabupaten Padang Lawas Utara Tor-Tor dan Onang-Onang.
didominasi kemiringan lahan bergunung Dalihan Na Tolu merupakan adat budaya
174.179 Ha atau 44,59% dari luas dae- masyarakat di Padang Lawas Utara yang mengu-
rah dan diikuti topografi berbukit yaitu : tamakan nilai-nilai religius, kekerabatan, keber-
137.640 Ha atau 35, 13 % serta topografi samaan, kegotongroyongan serta kesopanan dan
datar dan landai 76.446 Ha atau 20,28% kesantunan.
dari luas daerah.
Dengan kondisi berbukit demikian, maka

Posisi Geografis Kabupaten Padang Lawas Utara


Potensi Investasi
1. INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN SAWIT
1. PENGELOLAAN POTENSI WISATA DAN SARANA WISA-
Tanaman sawit dan karet adalah unggulan di bidang sek- TA
tor perkebunan di Kabupaten Padang Lawas Utara. Bah-
kan di Propinsi Sumatera Utara Padang Lawas Utara ada- Candi Portibi di Desa Bahal merupakan salah satu candi
lah salah satu sentra produksi sawit dan karet. Daerah ini penting dari masa pengaruh Hindu-Buddha (Klasik) di
memiliki 133.608 ha perkebunan kelapa sawit yang terdiri Indonesia yang berada di Pulau Sumatera. Candi ini ter-
dari 32.059 Ha sawit perkebunan rakyat, 101.121 ha sa- letak di Kecamatan Portibi, Desa Bahal sekitar 14 km dari
wit perusahaan besar dan 428 ha sawit koperasi. Perkebu- Kota Gunung Tua. Ada juga beberapa candi lain yang
nan kelapa sawit ini sebagian besar terdapat di kecamatan terdapat di luar kawasan Padang Lawas Utara tepatnya
Simangambat dan Halongonan. Jumlah pabrik kelapa sa- di Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang La-
wit yang ada hingga akhir tahun 2007 sebanyak 5 peru- was. Jaraknya sekitar 8 km dari Kecamatan Portibi.
sahaan. Berdasarkan sejumlah temuan yang didapatkan di situs
Demikian juga halnya dengan perkebunan karet, memiliki ini, biaro (tempat belajar mengajar dan ibadah bagi umat
luas 32,648 ha lahan yang sebagian besar terdapat di ke- Budha) di Padang Lawas Utara (Portibi) diperkirakan sudah
camatan Padang Bolak dan Halongonan. eksis sejak abad ke-11 M. Data yang dijadikan acuan ter-
utama adalah tulisan-tulisan kuno pada prasasti-prasasti
2. yang ditemukan di situs ini. Salah satu dari beberapa
prasasti itu adalah prasasti Gunung Tua, merupakan prasasti tertua yang ditemukan di
situs ini, ditulis dalam aksara Jawa Kuna dan menggunakan bahasa Melayu Kuna, yang
dipahatkan pada bagian belakang landasan sebuah patung yang diapit terbuat dari pe-
runggu.Saat ini sisa-sisa kejayaan kerajaan Panai itu masih dapat dilihat di situs Padang
Lawas. Beberapa diantara biaro-biaro itu telah dipugar seperti Biaro Bahal I dan Biaro
Bahal II, Biaro
Bahal III dan
Biaro Sipamu-
tung, sementa-
ra biaro-biaro
lainnya karena
kondisinya su-
dah teramat
rusak mengak-
ibatkan saat
ini belum da-
pat dipugar.
Kecamatan

danau yang
Gunung Tua

mancanegara
Sumber air panas yang terletak di desa Pangirkiran, Kecamatan Halongonan, juga merupakan objek wisata yang memiliki daya tarik tersendi-
ri yang telah lama dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun nasional. Air panas tersebut keluar secara alami dari tanah yang suhunya
berkisar 15 s/d 40 derajat celcius...dan sangat baik untuk terapi penyembuhan rematik ( dipercayai oleh masyarakat setempat). Obyek wisata
ini sekitar 21 km dari Gunung Tua melintasi jalan provinsi dengan jarak tempuh sekitar satu jam dengan kendaraan bermotor roda empat
atau roda dua. Sebagai kabupaten yang baru dimekarkan, kondisi jalan ke obyek wisata itu cukup parah dan belum mendapat perhatian.
Untuk itu ke depan sangat dibutuhkan pembangunan jalan untuk memperlancar arus transportasi pengunjung.
Disekitar objek wisata yang satu ini juga terdapat sungai yang jernih dan memiliki kedalaman hingga 12 meter. Di sungainya banyak terda-
pat ikan yang mengundang selera pengunjung untuk menyantapnya. Untuk menangkap ikan sungai, warga setempat menggunakan jaring,
hingga ikan-ikan kecil luput dari penangkapan dan terus berkembang.

Dari Potensi yang ada untuk Pariwisata maka sangat dibutuhkan investasi di Bidang Sarana
Perhotelan, Travelling Agency, dan Pengelolaan Tempat Wisata untuk meningkatkan
kunjungan ke tempat wisata tersebut
PAKPAK BHARAT
perempuan. Sebanyak 40.505 penduduk Kabupaten Pakpak Bharat menyebar
LETAK GEOGRAFI di delapan Kecamatan dan 52 desa, persentase terbesar berada di Kecamatan
Gambaran Umum Daerah Sitellu Tali Urang Jehe (23,12%) sedang persentase terkecil ada di Kecamatan
Pagindar (2,99%). Bila dibandingkan dengan luas Kabupaten Pakpak Bharat
Luas Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat adalah 121.830 Ha. (1.218,30 Km2),
(1218,30 Km2), maka rata-rata tingkat kepadatan penduduknya mencapai 33
terletak di wilayah pantai barat Sumatera Utara yaitu pada 2o1500- 3o3200 jiwa per km2. Sex ratio Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 102,15% . Ini men-
Lintang Utara dan 90o - 98o 31 Bujur Timur dengan ketinggian berkisar anta- unjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari jumlah penduduk
perempuan.
ra 250 1.400 meter di atas permukaan laut. Secara administratif Kabupaten
Dari distribusi penduduk menurut kelompok umur, terlihat bahwa penduduk Ka-
Pakpak Bharat terdiri dari 52 Desa dalam 8 (delapan) Kecamatan dengan jumlah bupaten Pakpak Bharat tergolong penduduk kelompok usia muda karena sebe-
penduduk pada tahun 2012 sebanyak 48.520. sar 39,96% penduduk berumur kurang dari 15 tahun. Dan sebanyak 56,25
% merupakan penduduk usia produktif (usia 15 s/d 64 tahun). Angka sex ratio
menurut kecamatan terbesar berada di Kecamatan Pagindar dan yang terkecil
Adapun batas wilayah Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai berikut:
berada di Kecamatan Salak.
Sebelah timur berbatasan dengan : Kecamatan Parbuluan Kabupaten
Dairi dan Harian Kabupaten Samosir. KONDISI PEREKONOMIAN
Sampai pada tahun 2010, sektor industri pengolahan di Kabupaten Pakpak
Sebelah barat berbatasan dengan : Kabupaten Aceh Singkil
Bharat masih didominasi oleh industri kecil dan industri rumah tangga. Terdapat
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 20 unit perusahaan industri kecil, 259 unit industri kerajinan rumah tangga.
Sebelah utara berbatasan dengan : Kecamatan Silima Pungga- Pungga,
Kecamatan Lae Parira, Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Industri pengolahan di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2010 mampu me-
nyerap tenaga kerja sebanyak 546 orang, meningkat 11,66 % dari tahun 2009
Sebalah selatan berbatasan dengan : Kecamatan Tara Bintang Kabupaten
yang hanya menyerap 489 orang.
Humbang Hasundutan dan Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli
Tengah. Di Kabupaten Pakpak Bharat terdapat 7 lokasi pasar yang umumnya hanya ber-
operasi sekali dalam seminggu dengan jumlah balerong dan kios sebanyak 105
DEMOGRAFI unit.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk yang dilaksanakan pada Bulan Mei tahun
2010, jumlah penduduk di Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebesar 40.505
jiwa yang terdiri dari 20.468 jiwa penduduk laki-laki dan 20.037 jiwa penduduk

Posisi Geografis Kabupaten Pakpak Bharat


TABEL KEUANGAN DAN PERDAGANAN
PEREKONOMIAN
Kabupaten Pakpak Bharat sebagai daerah otonom atas dasar konstan dalam kurun waktu tertentu.
baru yang telah membangun lebih kurang lima ta-
hun merupakan kabupaten pemekaran dari Kabu- Selama kurun waktu lima tahun terakhir, kinerja
paten Dairi, yang terdiri dari 8 kecamatan, yaitu: ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat yang diukur
Kecamatan Salak, Kecamatan Sitellu Tali Urang dengan besaran PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Julu, Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Ke- dan Atas Dasar Harga Konstan terus mengalami
camatan Pagindar, Kecamatan Kerajaan, Kecama- peningkatan.
tan Sitellu Tali Urang Jehe, Kecamatan Tinada,
dan Kecamatan Siempat Rube. Penduduk Kabu- Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat
paten Pakpak Bharat mayoritas beretnis Pakpak. pada tahun 2011 adalah 5,98%. Nilai total PDRB
Potensi terbesar yang mendukung perekonomian berdasarkan harga berlaku sebesar Rp. 373.192,44
masyarakat Pakpak Bharat adalah sektor pertanian. juta, sedangkan PDRB berdasarkan harga konstan POTENSI INVESTASI
Hal ini dikarenakan mayoritas penduduknya ber- sebesar Rp. 174.743,59 juta. Berdasarkan harga
mata pencaharian sebagai petani dan kondisi alam konstan kontribusi PDRB terbesar berasal dari sek- 1. Potensi Investasi Pertanian
dan topografinya mendukung sektor pertanian. tor pertanian (63,16%), sektor perdagangan, ho- Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu ka-
tel dan restoran (11,50%) dan sektor bangunan bupaten yang mengandalkan pertanian sebagai pen-
Salah satu indikator untuk melihat perkembangan (11,30%) caharian utama penduduknya. Selain tanaman padi
Kabupaten Pakpak Bharat juga mempunyai hasil per-
pembangunan ekonomi dan tingkat kemakmuran Berdasarkan PDRB harga berlaku, kontribusi ter- tanian palawija, ubi jalar, ubi kayu, jagung, dll
suatu daerah adalah Produk Domestik Regional besar juga berasal dari sektor pertanian (64,59%),
Bruto (PDRB). Melalui PDRB dapat diketahui kinerja Perdagangan, hotel dan restoran (11,84%) dan * JERUK
ekonomi, pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi sektor bangunan (10,26%). Luas tanaman jeruk adalah 591 ha
- Produksi jeruk 986 Ton/tahun
dan PDRB Perkapita suatu daerah. Peranan setiap
sektor dalam menghasilkan Produk Domestik Re- * KOPI
gional Bruto merupakan hal yang paling penting - Luas tanaman kopi 1.755,5 Ha (Kopi Robusta 597,5
untuk melihat gambaran perekonomian dan men- Ha dan Kopi Arabika 1.158 Ha).
- Produksi kopi 1.490 Ton/tahun (Kopi Robusta 344,8
jadi bahan perencanaan dalam menentukan arah Ton/tahun dan Kopi Arabika 1.146 Ton/tahun).
pembangunan di masa yang akan datang. - Potensi investasi di bidang kopi antara lain
Kinerja Ekonomi pengembangan tanaman kopi karena areal lahan
terlantar masih luas. Sedangkan peluang industri
pengolahan untuk berbagai turunan masih sangat
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah terbuka lebar.
salah satu indikator ekonomi makro yang dapat - Pakpak barat merupakan salah satu sentral
digunakan untuk mengukur perkembangan ekono- pen hasil dan pengolahan kopi di Indonesia
mi dan stuktur ekonomi suatu daerah, baik yang
disajikan atas dasar harga berlaku maupun
* GAMBIR dalam budidaya tanaman gambir tidak memerlukan berbagai turunannya masih sangat terbuka karena
Pakpak Bharat memiliki potensi yang luar biasa perawatan intensif sementara harga jual relatif ting- belum adanya industri tersebut.
dalam menghasilkan gambir bermutu tinggi. gi. Bahkan 80% dari total kebutuhan gambir India di-
* KEMENYAN
pasok dari Indonesia termasuk Pakpak Bharat. - Luas tanaman kemenyan 258,5 ha
Bahkan di Indonesia, hanya dua provinsi yang da- Luas tanaman gambir adalah 910 Ha - Produksi kemenyan 34,3 ton
pat ditumbuhi tanaman gambir yakni Provinsi Sumi- - Produksi gambir 1.527 Ton/tahun Potensi investasi di bidang kemenyan masih sangat
besar kaarena Pakpak Bharat merupakan salah satu
atera Utara (Sumut) tepatnya di Kabupaten Pakpak - Potensi investasi di bidang gambir masih besar
wilayah penghasil kemenyan terbesar di Indonesia.
Bharat dan Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). dalam pengembangan tanaman gambir karena Sedangkan peluang pasar kemenyan sangat besar di
Kedua provinsi inilah yang memberi andil dalam me- areal lahan terlantar masih luas. Sedangkan peluang dalam dan luar negeri. Peluang untuk industri pen-
industri pengolahan untuk berbagai turunan masih golahan kemenyan menjadi berbagai turunannya
masih sangat terbuka karena belum adanya industri
sangat terbuka lebar seperti teh gambir, permen
tersebut.
gambir, sirup gambir, bubur gambir, tepung gam-
bir, dll. Gambir banyak digunakan untuk bahan baku *NILAM
farmasi, bahan membatik, perekat, ramuan cat, - Luas tanaman nilam 58,5 ha
- Produksi nilam 8,85 ton
pewarna tekstil, industri bir dan antioksidan dll.
Minyak nilam merupakan salah satu produk khas di
Pakpak Barat. Sehingga Pakpak Barat menjadi salah
2. POTENSI PERKEBUNAN satu sentra produksi nilam di Indonesia. Pangsa pasar
minyak nilam indonesia diperkirakan mencapai 80%
* KELAPA SAWIT dari ekspor minyak nilam dunia, sehingga hal ini
memberi peluang besar untuk industri pengolahan
- Luas tanaman kelapa sawit 1.142 ha minyak nilam dan turunannya.
menuhi pasar gambir di tanah air termasuk pasar - Produksi kelapa sawit 1.166 ton
internasional.Hampir semua daerah atau kecamatan Potensi investasi di bidang kelapa sawit masih besar
dalam pengembangan tanaman kelapa sawit ka-
ditumbuhi dengan tanaman gambir meski skalan- rena areal lahan terlantar masih luas. Sedangkan
ya tidak terlalu luas. Namun, secara rata-rata, peluang pasar kelapa sawit sangat besar di dalam
gambir adalah salah satu sumber penghasilan utama lan luar negri. Peluang untuk industri pengolahan
masyarakat setempat disamping kopi. kelapa sawit menjadi minyak sawit dan berbagai
turunannya masih sangat terbuka karena belum
adanya industri tersebut.
Meski belum dikelola secara modern namun
masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat tetap mem- * KARET
pertahankan tanaman gambir sebagai penopang ke- - Luas tanaman karet 693 ha
- Produksi karet 834,99 ton
butuhan hidup keluarganya. Betapa tidak, tanaman Potensi investasi di bidang karet masih besar dalam
gambir yang selama ini dikelola secara regenerasi pengembangan tanaman karet karena areal lahan
atau turun temurun memberikan keuntungan yang terlantar masih luas. Sedangkan peluang pasar karet
luar biasa bagi masyarakat setempat. Itu karena sangat besar di dalam dan luar negri. Peluang untuk
industri pengolahan karet menjadi karet mentah dan
3. POTENSI PARIWISATA
1. Lae une 3. Delleng Simpon

merupakan salah satu obyek wisata yang terkenal di Etnis Pakpak adalah satu suku bangsa sebagai ba- Air Terjun Sembilulu
kabupaten Pakpak Bharat gian NKRI yang memiliki budaya tersendiri. Budaya

Keindahan Air Terjun Lae Une, walau belum men- ini harus tetap dipelihara sebagai asset dan identi-

dapat penataan dan fasilitas yang memadai mam- tas etnis Pakpak. Harus ada tindakan-tindakan agar

pu mengundang kekaguman setiap orang yang budaya ini tetap terpelihara. Namun sampai saat

melihatnya. kesejukannya dapat membuat orang ini belum ada hal yang menonjol sebagai tembok

terlena berlama-lama di Lae Une, bahkan tanpa kokoh untuk menjaga dan memelihara budaya Et-

mandi merupakan sebuah kerugian yang besar apa nis Pakpak agar tetap lestari. Cukup beralasan jika

bila berkunjung ke sini. Keindahanya membuat kita masyarakat Pakpak segera menciptakan Pusat Bu-

lupa kalo punya hutang. Alangkah indahnya ciptaan daya Pakpak misalnya satu kawasan yang tertata

Tuhan yang diberikan kepada manusia, agar manusia menarik dan sedemikian rupa sehingga menjadi

selalu ingat kepada sang pencipta,khususnya lae Une. satu kawasan Wisata Adat sebagai pusat budaya.

Oleh karena itu kita harus menjaga,merawat,dan Untuk mewujudkan cita-cita ini, satu opini ada-

melestarikanya agar kita tidak termaksud orang lah pembangunan Wisata Adat Pakpak Lima Suak

orang yang kufur. di Delleng Simpon Kabupaten Pakpak Bharat.


Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat memiliki po-

2. Air terjun Sampuren Lae Simbilulu tensi yang besar untuk mewujudkan ini. Harus ada

Satu lagi objek wisata lokal di Kabupaten Pakpak gebrakan besar pembangunan di Kabupaten Pa-

Bharat yaitu Air Terjun Sampuren Simbilulu. Le- kpak Bharat khususnya yang mengarah pelestarian

taknya di Kecamatan Tinada Desa Prongil. budaya Pakpak sekaligus bernilai ekonomi yang bisa

Jalan menuju lokasi ini masih dalam tahap pem- menggerakkan roda pembangunan Kabupaten ini.

bangunan, nantinya objek wisata ini pasti bisa dian- Kabupaten Pakpak Bharat ke depan harus bisa jadi

dalkan karena potensi keindahannya apalagi ditata pusat budaya dan pustaka visual budaya Pakpak.

sedemikian rupa. Diharapkan pemerintah Pakpak


Bharat dapat menggali potensi wisata ini, selain Investasi yang ditawarkan adalah pengelolaan tem-

membah input daerah juga sebagai ajang promosi pat wisata dan prasarana transportasi ke kawasan

ke luar daerah. Jika dilakukan secara profesional wisata.


SERDANG BEDAGAI Luas Daerah 1.900,22 km2
Populasi : 594.383 Jiwa pada Tahun 2010
Kepadatan 312,8 jiwa/km2

Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 3012,5 Lintang Utara - 34633Lintang Utara dan
984422 Bujur Timur - 991901 Bujur Timur dengan ketinggian berkisar 0 500 meter di atas permukaan laut. Dengan
batas wilayah :

Utara : Selat Malaka

Selatan : Kecamatan Dolok Batunanggar, Raya Kahean dan Silau Kahean di


Kabupaten Simalungun

Barat : Sungai Ular dan Sungai Buaya

Timur : Kecamatan Dolok Batunanggar, Raya Kahean dan Silau Kahean di


Kabupaten Simalungun

IKLIM
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan
Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induk. Pengamatan Stasiun Sampali menunjukkan
rata-rata kelembapan udara per bulan sekitar 84%, curah hujan berkisar antara 18 sampai dengan
144 mm perbulan dengan periodik tertinggi pada bulan Mei 2011, hari hujan perbulan berkisar
2-16 hari dengan periode hari hujan yang besar pada bulan Agustus 2011. Rata-rata kecepatan an-
gin berkisar 1,8 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,1 mm/hari. Temperatur udara perbulan
minimum 23,4 C dan maksimum 32,7 C.

TOPOGRAFI
Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai berada pada ketinggian 0 sampai dengan 500 meter
di atas permukaan laut. Berdasarkan ketinggian tempat ini maka Kabupaten Serdang
www.webaddress.com
Bedagai diklasifikasikan menjadi 4 klasifikasi ketinggian lahan. Wilayah Kabupaten
Serdang Bedagai didominasi dengan address@email.com
ketinggian 7 25 meter di atas permukaan laut
250-555-5555
dan untuk ketinggian lahan yang terkecil yakni 0 7 meter di atas permukaan laut.
624 Sixth Street | Nanaimo, BC

Posisi Geografis Kabupaten Serdang Bedagai


Kecamatan di Serdang Bedagai Tabel Jumlah Penduduk
Bandar Khalipah
Bintang Bayu
Dolok Masihul
Dolok Merawan
Kotarih
Pantai Cermin
Pegajahan
Perbaungan
Sei Bamban
Sei Rampah
Serba Jadi
Silinda
Sipispis
Tanjung Beringin
Tebing Syahbandar
Tebingtinggi
Teluk Mengkudu

Penduduk
Penduduknya berjumlah 594.383 jiwa atau 131.844 keluarga dengan kepa-
datan penduduk rata-rata 313 jiwa per kilometer persegi. Dari jumlah pen-
duduk tersebut, tingkat pengangguran terbuka relatif kecil yakni 14.774 jiwa
atau sekitar 3 persen. Sementara keragaman budaya yang ada tergambar
dari multi etnis yang ada, yakni Melayu 65%, Jawa 13%, Batak Karo 6%, Ba-
tak Simalungun 4%, Angkola, Mandailing, Minang, Banjar, Aceh, Nias dan
Tionghoa-Indonesia.

POTENSI PERKEBUNAN
Usaha perkebunan di Serdang Bedagai dikelola oleh negara, swasta dan masyarakat. Perusahaan Negara PTPN II, III dan IV mengelola perkebunan Kelapa Sawit, Ka-
ret dan Kakao. Dari total luas perkebunan sekitar 52.745 Ha, Perkebunan Negara menguasai hampir 35%, yang didominasi oleh perkebunan Kelapa Sawit, Karet dan
Kakao. Produksi Kelapa Sawit yang melimpah mendukung tumbuhnya beberapa industri pengelola CPO.

Potensi terbesar yang dimiliki Sergei adalah persawahan yang memroduksi


354.355 ton gabah dari luas lahan 68.967 hektar pada tahun 2003. Produksi
ini surplus 134.115 ton yang didistribusikan ke berbagai daerah, disusul oleh
ubi kayu 272.173 ton.
POTENSI INDUSTRI DAN PERDAGANGAN POTENSI PERTAMBANGAN DAN PENGGA-
Terdapat dua faktor utama yang mendukung perkembangan industri di Ka- LIAN
bupaten Serdang Bedagai, yaitu tenaga kerja yang murah dan bahan baku Potensi unggulan sektor pertambangan dan penggalian terdiri dari
yang melimpah. Setiap tahun di Serdang Bedagai terjadi peningkatan ang- pasir sungai dan pasir laut/pantai, potensi pasir sungai mencapai
katan kerja cukup tinggi sehingga menjamin ketersediaan tenaga kerja un- 1.000.000 m3 yang tersebar di Kecamatan Bandar Khalifah, Sip-
tuk sektor industri. Sementara untuk ketersediaan bahan baku, salah satu ispis, Kotarih dan Tebing Tinggi. Sedangkan potensi sumber daya
hasil pertanian yang diandalkan adalah ribuan hektar tanaman ubi kayu pasir laut/pantai mencapai 1.000.000 m3, tersebar di Kecamatan
sebagai bahan baku industri pangan. Selain industri pangan ketersediaan Tanjung Beringin, Bandar Khalifah, Teluk Mengkudu dan Perbaun-
bahan baku juga memungkinkan bagi berkembangnya industri perikanan gan
dan kerajinan. Sedangkan di sektor perdagangan, Kabupaten Serdang
Bedagai merupakan pasar yang potensial. Ini ditandai dengan peningkatan PEMBIBITAN POHON KARET DI DESA PENG-
daya beli masyarakat serta tingginya pertumbuhan penduduk.
GALANGAN
Adalah Pungut Rianto, 57 tahun warga dusun 9 yang pertama kali
PERTAMBAKAN IKAN DESA PENGGALIAN memperkenalkan usaha pembibitan dan pengembangan okulasi
Selain perikanan laut dan sungai Kabupaten Sergai ternyata memiliki po- pohon karet kepada warga Desa Penggalangan. Siapa sangka bibit
tensi perikanan darat. Salah satunya di Desa Penggalian Kecamatan Tebing yang dikembangkannya telah dikenal seantero nusantara karena
Syahbandar. Setidaknya ada sekitar 28 hektar lahan pertambakan ikan diminati oleh perusahaan-perusahaan perkebunan besar. Bibitnya
di daerah ini yang membudidayakan ikan Mas, Nila dan Lele. Menurut telah mengisi sejumlah perkebunan di Aceh, Pekanbaru, Padang,
Akhmadsyah, Ketua Kelompok Tani Nila Mas Deli Cemerlang saat ini ada Palembang, Jambi, Banten, Nias, Kalimantan bahkan Papua. Pem-
17 petani ikan yang menjadi anggota kelompoknya. bibitannya pun telah didatangi sejumlah ahli perkebunan dari
berbagai negara untuk berkonsultasi dan melakukan riset terhadap
jenis bibit okulasinya. Menurut Pungut, ia mengembangkan pem-
POTENSI AIR MINUM DAN KELISTRIKKAN bibitan ini secara otodidak sejak tahun 1984. Ia melihat pembibitan
pohon karet dengan cara okulasi bisa menjadi peluang usaha yang
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki banyak sungai seperti Sungai Bahilang berprospek baik. Apalagi desa tempat tinggalnya dikelilingi oleh
di Kecamatan Tebing Tinggi, sungai Padang di Kecamatan Bandar Khalifah, perkebunan-perkebunan besar karet. Sehingga terpikir olehnya un-
Sungai Ular di Kecamatan Perbaungan, Sungai Buaya di Kecamatan Kotarih tuk mengembangkan bibit pohon karet yang akan dibutuhkan oleh
dan Sungai Batu Nongol di Kecamatan Sipispis. Aliran sungai selain dapat perkebunan. Tak disangka usaha pembibitan ini berjalan lancar
dipergunakan untuk irigasi dan sumber energi dapat juga dikelola untuk yang kemudian diikuti oleh para tetangganya. Walau menurutnya,
air mineral dan air minum untuk kebutuhan masyarakat banyak. Kebutu- bukanlah hal yang mudah untuk meyakinkan warga mengikuti je-
han listrik untuk rumah tangga dan industri dewasa ini meningkat tajam, jaknya. Butuh proses panjang dan kesabaran untuk membuktikan
sedangkan kapasitas tersedia terbatas sehingga masih memungkinkan dan meyakinkan warga akan usaha pembibitan ini.
pembangunan sarana kelistrikan khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Batu
Bara di KecamatanTeluk Mengkudu.
POTENSI PERIKANAN DAN KELAUTAN
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki potensi peri- sawah seluas 12.350 Ha, pembenihan seluas 75 Ha,
kanan dan kelautan, baik perikanan tangkap, peri- kolam pekarangan dan pemancingan seluas 744 Ha.
kanan budidaya, perairan umum dan pengembangan Sedangkan potensi perairan umum terdiri dari waduk
wilayah pesisir dengan garis pantai 95 km yang meli- 45 Ha, sungai 795 Ha, rawa dan saluran irigasi 215
puti 5 kecamatan, yakni Kecamatan Pantai Cermin, Ha. Potensi perikanan laut masih menjanjikan meng-
Perbaungan, Teluk Mengkudu, Tanjung Beringin dan ingat jumlah produksi masih lebih kecil dari Maximum
Bandar Khalifah. Sekarang ini Pemerintah telah mem- Sustainable Yield (MSY) dan masih dapat dikembang-
bangun sarana dan prasarana perikanan budidaya kan potensi perikanan air payau, air tawar dan lain-
(Balai Benih Ikan), khususnya budidaya ikan air tawar. lain
Potensi perikanan budidaya air tawar cukup besar ter-
diri dari kolam air tenang seluas 6.908 Ha, keram-
bah 525 unit, kolam air deras dan budidaya ikan di

POTENSI PARIWISATA
Potensi utama dari Kabupaten Serdang bedagai dalam bidang Pariwisata adalah le-
tak geografisnya. Serdang Bedagai yang memiliki panjang pantai kurang lebih 95 Km Pantai Mutiara 88,
ini, merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata 43 km dari ibukota Propinsi dan 23 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Mutiara 88
bahari. Hingga saat ini tercatat ada 7 (tujuh) lokasi objek wisata bahari yang terdapat berada di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin sekitar 43 Km dari kota Medan.
di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah memberikan pemasukan PAD Kabupaten
Serdang Bedagai. Objek wisata itu adalah : Pantai Pondok Permai,
43 km dari ibukota Propinsi dan 23 km dari ibukota Kabupaten. Terletak di pinggiran
Pulau Berhala pantai Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin, objek wisata Pondok Permai sudah
Pulau Berhala merupakan pulau terluar dan berbatasan dengan Malaysia yang lu- sangat dikenal oleh masyarakat kota-kota besar di Sumatera Utara bahkan di Indo-
asnya 44,75 Ha dan dikelilingi hamparan terumbu karang. Perairan sekitar Pulau nesia.
Berhala kaya dengan berbagai jenis ikan permukaan dan dasar. Hal ini terlihat dan
berlimpahnya berbagai jenis ikan potensial di sekeliling dibandingkan di kawasan Se- Pantai Klang,
lat Malaka, misal ikan kem- 48 km dari ibukota Propinsi dan 28 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Klang be-
bung, cakalang, kerapu, rada di Desa Nagalawan Kecamatan Perbaungan, yang berjarak 48 Km dari kota
kakap, dan teri. Perairan Medan.
juga cocok untuk kegiatan
memancing dan penangka- Pantai Sialang Buah,
pan ikan seperti yang telah Pantai Sialang Buah terletak di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu, ber-
dilakukan oleh nelayan jarak 60 Km dari kota Medan atau 48 Km dari Sei Rampah (Ibukota Kab. Serdang
sekarang ini. Bedagai) melewati rute Medan Tebing Tinggi. Selain sebagai tempat rekreasi kelu-
arga, Pantai Sialang Buah juga dikenal dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Oleh
karena itu, banyak pengunjung yang datang kesini bukan hanya sekedar menikmati
pemandangan alamnya yang menawan, tapi juga membeli ikan-ikan laut segar.
Area seluas 4.386,60 Km2 atau 438.660 Hayang terdiri dari

SIMALUNGUN
30 (tigapuluh) kecamatan, 323 desa/kelurahan
Jumlah Penduduk sebesar 1.039.244 jiwa (Thn.2011)
Kepadatan penduduk sebesar 140,08 jiwa/km2

Batas Wilayah
Sebelah Utara : Kab. SerdangBedagai

Sebelah Selatan : Kab. Samosir

Sebelah Timur : Kab. Asahan

Sebelah Barat : Kab. Karo.

IKLIM
a. Kabupaten Simalungun bertemperatur sedang. Suhu tertinggi terdapat pada bulan Maret
Mei dengan rata- rata 24,88oC.
b. Kelembaban udara rata rata 84 % dengan kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Okto-
ber yaitu 87 % denganpenguapan rata rata 0,05 mm/hari
c. Dalam satu tahun rata rata terdapat 14 hari hujan, curah hujan terbanyak pada bulan
November.

TOPOGRAFI
Kabupaten Simalungun memiliki topografi yang bervariasi, dimana dataran tinggi terletak
GEOGRAFIS di bagian Barat Daya, Barat dan Barat Laut, sedangkan dataran rendah terletak pada bagian
Utara, Timur dan Tenggara. Secara umum, Kabupaten Simalungun mempunyai kemiringan
Kabupaten ini memiliki 30 kecamatan dengan luas 438.660 ha atau 6,12 % dari lereng antara 0 dan 40% dengan ketinggian antara 20 dan 1400 meter di atas permukaan
www.webaddress.com
luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan yang paling luas adalah Keca- laut.
matan Tanah Jawa dengan luas 49.175 ha, sedangkan yang paling kecil luasnya address@email.com
adalah Kecamatan Dolok Pardamean dengan luas 9.045 ha. Keseluruhan keca- 250-555-5555
matan terdiri dari 323 desa/ kelurahan.
624 Sixth Street | Nanaimo, BC
PEREKONOMIAN
Pertumbuhan PDRB Simalungun menurut setiap sektor berfluktuasi. Ada sektor yang bertumbuh sejalan dengan sektor yang lain, ada sektor yang bertumbuh lebih lambat, ada
yang lebih cepat, bahkan ada pula yang berlawanan. Tidak ada satu sektor usaha di Simalungun yang pertumbuhannya stabil naik, stabil konstan, atau stabil menurun. Berdasar-
kan hasil analisis LQ, sektor pertanian dari tahun 2003 2008 selalu merupakan sektor yang dominan dalam kehidupan masyarakat dan struktur ekonomi Simalungun karena
memiliki daya saing dan keunggulan komparatif yang cukup tinggi, sehingga dapat dikatakan sebagai sektor basis.
Sektor lain tidak dapat dikatakan sebagai sektor basis, kecuali sektor jasa-jasa yang mulai mendominasi mulai tahun 2006 sampai 2008. Berdasarkan hasil analisis Shift-share
pada sektor pertanian sejak tahun 2003 sampai tahun 2006, terlihat bahwa efek pertumbuhan provinsi selalu positif, efek bauran industri dan efek keunggulan kompetitif negatif.
Hal ini berarti selama tahun 2003-2006 pertumbuhan sumber daya di sektor pertanian Simalungun lebih rendah dari pertumbuhan sumber daya sektor pertanian di propinsi
Sumatera Utara. Salah satu penyebab yang mungkin adalah beralihnya lahan persawahan menjadi lahan perkebunan,selain itu berkurangnya jumlah masyarakat yang mau
jadi petani atau lebih suka menjadi karwawan swasta ataupun pegawai negeri (Sebagaimana telah diungkapkan pada bagian ketenagakerjaan). Hasil analisis menghasilkan
kesimpulan bahwa potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Simalungun yaitu Sektor Pertanian. Agar pemanfaatan hutan kayu tidak sampai menurunkan lahan hutan yang
berfungsi sebagai penyerapan air utama dan merugikan masyarakat sekitarnya. Menjaga pertumbuhan lahan dengan cara meningkatkan produktifitas perkebunan dan sawah,
memberikan bibit unggul dan teknologi pertanian yang lebih canggih. Selain itu pemerintah Simalungun perlu menjaga pertumbuhan tenaga kerja dengan cara meningkatkan
produktivitas dan kualitas pekerja di sektor tersebut.
Potensi Investasi
Potensi Pengolahan Hasil Perkebunan dan Pertanian
Sebagai produsen utama di wilayah Sumatera Utara, Simalungun bisa menghasilkan dan produksi tanaman padi/palawija di Kabupaten Simalungun pada tahun 2010 :
padi sebanyak 517.633 ton di tahun 2008. Sebanyak 460.826 ton padi sawah be-
rasal dari wilayah panen bersih seluas 81.051 ha; dan 56.807 ton padi ladang dari 2. Perkebunan
wilayah 14 panen seluas.628 ha.Nilai tambah yang lebih besar diiringi dengan biaya
Sektor perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar terhadap perekonomian
produksi yang relatif rendah, membuat petani banyak yang beralih produksi dari padi
ke jagung. Kecamatan yang menghasilkan jagung paling banyak adalah Dolok Par- Kabupaten Simalungun yang mana sumbangan sub sektor perkebunan terhadap
damean, Dolok Silou dan Purba, dengan nilai produksi masing-masingnya sebesar PDRB Kabupaten Simalungun tahun 2010 cukup tinggi. Tanaman perkebunan yang
25.423 ton, 21.312 ton, dan 20.708 ton. Beberapa tanaman keras utama meliputi ada di Kabupaten Simalungun baik yang dikelola oleh rakyat (perkebunan rakyat)
kelapa sawit, karet, kopi, coklat, dan kelapa. Selain beralih ke jagung, banyak petani maupun perkebunan swasta/PTPN, seperti karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, coklat,
juga beralih ke perkebunan kelapa sawit (Nasution, 2009). Menurut data dari Dinas teh, dan lain-lain memberikan nilai yang cukup berarti bagi usaha peningkatan
Pertanian dan Holtikultura Simalungun, peralihan fungsi sawah tersebut pada lima
pendapatan masyarakat, hal ini terlihat dari produksi yang dihasilkan oleh tanaman
tahun terakhir mencapai 10.000 hektare lebih. Namun, bila ditelusuri lagi, peralihan
fungsi sawah terbesar perkebunan tersebut. Tanaman perkebunan rakyat didominasi oleh produksi kelapa
terjadi tahun 2003 sampai 2005. Terutama di Kecamatan Huta Bayu Raja, Bosar Ma- sawit tahun 2010 mencapai 507.949,41 Ton.
ligas, Bandar Uluan, Bandar Masilam, Pematang Bandar, Bandar, Dolok
Batu Nanggar, dan Simalungun bagian bawah yang menjadi sentra persawahan. 3. Perikanan dan Peternakan
Jenis ternak dibedakan atas ternak besar dan ternak kecil (unggas), ternak besar
Berikut ini merupakan beberapa komoditi unggulan sektor pertanian Kabupaten terdiri dari sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi.Sedangkan untuk ternak kecil
Simalungun : dibedakan atas ayam dan itik. Pada tahun 2010 jumlah ternak yang terbanyak dip
tong untuk jenis ternak besar adalah babi dengan jumlah 45.005 ekor yang terda-
1. Tanaman Bahan Pangan pat di setiap kecamatan dari total populasi 105.329 ekor.Sedangkan untuk populasi
Kabupaten Simalungun adalah penghasil padi terbesar di Sumatera Utara. Pada ternak kecil didominasi oleh ayam buras dengan populasi sebesar 1.049.231 ekor
tahun 2010 Kabupaten Simalungun menghasilkan padi sebanyak 461.294,08 ton dan untuk populasi itik jumlahnya sangat sedikit sebesar 49.826 ekor. Rumah tangga
yang terdiri dari padi sawah sebanyak 416.248,70 ton dan padi ladang sebanyak perikanan yang ada di Kabupaten Simalungun dengan jenis usaha yang terdapat di
45.043,38 ton. Produksi padi sawah berasal dari luas panen bersih sebesar 78.995 perairan umum dan di sawah /mina padi.Jenis perikanan yang di perairan umum
ha dan produksi padi ladang berasal dari luas panen bersih sebesar 14.348 ha. seperti Danau/Waduk, Rawa-rawa, Sungai dan lainnya. Dari usaha perikanan ini
Sentra produksi padi sawah terdapat di Kecamatan Hutabayu Raja dengan produksi dapat memberikan produksi sebesar 67,5 ton.
9.582,63 ton, Kecamatan Tanah Jawa dengan produksi 42.374,69 ton. Sedangkan
untuk produksi padi ladang, sentra produksinya terdapat di Kecamatan Dolok Silau 4. Kehutanan
11.962,14 ton, dan Kecamatan Purba 7.238,49 ton.Saat ini jagung merupakan salah Menurut fungsinya hutan dibagi menjadi hutan produksi, hutan lindung, dan hutan
satu komoditi andalan bagi petani, karena disamping biaya produksi yang relatif suaka alam dengan luas areal kawasan hutan 138.741,72 ha.Produksi hasil
rendah dibanding komoditas lainnya, juga memiliki nilai tambah yang lebih besar. hutan Kabupaten Simalungun berupa Eucaliptus dan Rotan. Produksi kayu terbesar
Kecamatan yang menghasilkan jagung paling banyak adalah Dolok Pardamean, pada tahun 2010 adalah eucaliptus sebesar 283.871,49 m3 dan log rimba
Purba dan Sidamanik.Produksi jagung dari Kecamatan Dolok Pardamean sebesar sebesar 27.336,96 m3.
21.774,37 ton selanjutnya di Kecamatan Purba sebesar 18.520,35 ton, sementara
dari Kecamatan Sidamanik 17.709,35 ton. Berikut ini merupakan grafik luas panen
Potensi
Investasi Pertanian
Industri Pengolahan Hasil Pertanian
dan Perkebunan

Sebagai produsen utama di wilayah Sumatera Utara, Simalungun bisa meng- Dengan keunggulan geografis yakni memiliki akses ke Selat Malaka, KEK Sei Men
hasilkan padi sebanyak 517.633 ton di tahun 2008. Sebanyak 460.826 ton padi gkei akan berkembang pesat dan menjadi simpul ekonomi dunia. Hadirnya KEK
sawah berasal dari wilayah panen bersih seluas 81.051 ha; dan 56.807 ton padi itu diharapkan agar Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada bahan
ladang dari wilayah panen seluas 14.628 ha. Nilai tambah yang lebih besar diiringi baku impor dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
dengan biaya produksi yang relatif rendah, membuat petani banyak yang beralih
produksi dari padi ke jagung. Kecamatan yang menghasilkan jagung paling banyak Sejumlah proyek yang diresmikan pembangunannya adalah pembangunan Dry
adalah Dolok Pardamean, Dolok Silou dan Purba, dengan nilai produksi masing- port dengan kapasitas 30.312-75.000 TEUS pertahun yang berfungsi sebagai pe-
masingnya sebesar 25.423 ton, 21.312 ton, dan 20.708 ton. Beberapa tanaman layanan satu pintu QIC (quarantine, immigration, and custom). Nilai investasinya
keras utama meliputi kelapa sawit, karet, kopi, coklat, dan kelapa. Rp78 miliar.

Selain beralih ke jagung, banyak petani juga beralih ke perkebunan kelapa sawit. Selain itu, pembangunan Tank Farm (tangki timbun) sebanyak 2 unit dengan kapa-
Menurut data dari Dinas Pertanian dan Holtikultura Simalungun, peralihan fungsi sitas masing-masing 5.000 ton minyak sawit dan untuk tahap pertama dan 2x3.000
sawah tersebut pada lima tahun terakhir mencapai 10.000 hektare lebih. Namun, untuk CKPO dengan nilai investasi Rp100 miliar.
bila ditelusuri lagi, peralihan fungsi sawah terbesar terjadi tahun 2003 sampai
2005. Terutama di Kecamatan Huta Bayu Raja, Bosar Maligas, Bandar Uluan, Proyek lainnya adalah pembangunan Waste Water Treatment Plant (WWTP) kapasi-
Bandar Masilam, Pematang Bandar, Bandar, Dolok Batu Nanggar, dan Simalungun tas 250 meter kubik perjam, dengan investasi Rp.35 miliar.
bagian bawah yang menjadi sentra persawahan.

Simalungun merupakan wilayah produksi bahan baku bagi produsen kertas dan
bubur kertas utama di Indonesia, yakni Toba Pulp Lestari (d/h Indorayon Inti Utama,
IIU). IIU mengambil bahan baku dari konsesi hutan seluas 269.060 ha, tersebar di
6 kabupaten, yakni Dairi (31.627 ha), Simalungun (22.533 ha), Tapanuli Utara dan
Toba Samosir (167.943 ha), Tapanuli Tengah (5.139 ha), Tapanuli Selatan (41.818
ha). Konsesi hutan yang dimiliki IIU adalah 4 kali luas wilayah hutan sumber air
Danau Toba. Sampai tahun 1988, IIU telah menghasilkan 1,8 juta ton bubur ker-
tas dan seperempat juta ton serat rayon sebagai bahan baku tekstil. Untuk itu, IIU
diperkirakan setidaknya telah menghabiskan 10 juta meter kubik kayu. (Moedjodo,
2006).

Untuk mendukung Industri di Simalungun, sedang dibangun Kawasan Ekonomi


Khusus (KEK) Sei Mengkei. KEK Sei Mangkei merupakan komponen strategis dari
program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). KEK
itu dirancang untuk mengakomodasi lebih dari 200 unit industri berkelas dunia.
LOKASI KEK SEI MANGKEI

Medan

Kuala
Tanjung

KEK
Sei Mangkei
TAPANULI SELATAN
Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 4,367.05 Km2.
Ketinggiannya berkisar antara 0 1.925,3 m diatas permukaan laut.
Total 453.197 jiwa

Batas Wilayah

Utara : Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara

Selatan : Kabupaten mandailing

Barat : Kabupaten mandailing

Timur : Padang Lawas dan Padang Lawas Utara

IKLIM
Curah hujan di Kabupaten Tapanuli Selatan cenderung tidak teratur di sepanjang
tahunnya. Pada Bulan Maret terjadi curah hujan tertinggi (1,508 mm). Sedangkan hari
hujan terbanyak terjadi di Bulan November yaitu 22 hari.

TOPOGRAFI
Secara garis besar, kabupaten ini dilintasi oleh Bukit Barisan, sehingga diseluruh
penampakannya pasti terlihat bukit dimana-mana. Kabupaten ini masih memiliki daerah
reservasi air di kawasan hutan Batang Toru yang masih kaya akan flora dan fauna yang
sudah langka seperti kancil, rusa, kelinci, harimau, kucing hutan, tapir, anggrek hutan
dan lain-lain. Dan sekarang sudah diusulkan menjadi kawasan Hutan Lindung. Karena
sudah sangat rawan dengan perambahan hutan yang mengancam kehidupan yang ada
GEOGRAFIS di sekitar kawasan tersebut.
Kabupaten Tapanuli Selatan terletak pada garis 0o5835 - 2o0733 Terdapat beberapa bukit dan gunung yang terkenal, antara lain Gunung Lubuk raya,
Lintang Utara dan 98o4250 - 99o3416 Bujur Timur. Sebelah utara Gunung Sibual-buali (masih aktif, dan memiliki geyser dan sumber air panas yang di
berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten tampung di dua kolam pemandian umum di daerah Sipirok, Bukit (tor) Simago-mago,
Tapanuli Utara. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten www.webaddress.com
dan lain-lain.
Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas Utara. Sedangkan address@email.com
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal dan 250-555-5555
juga Samudera Indonesia. 624 Sixth Street | Nanaimo, BC

Posisi Geografis Kabupaten Tapanuli Selatan


Perekonomian
Dalam mempercepat proses pembangunan ekono- pedidikan, kesehatan dan tingkat pendapatan Industri Pengolahan Pisang
mi di wilayah Tapanuli Selatan, strategi pemban- * Pasar input untuk memenuhi kebutuhan siklus Pisang di kabupaten Tapanuli Selatan diusa-
gunan yang terintegrasi pada basis ekonomi antar produksi, manufaktur dan jasa hakan oleh masyarakat dan kebanyakan di la-
han pekarangan. Dengan demikian merupakan
kebupaten/kota dan antar kecamatan di dalam * Pasar output untuk memenuhi kebutuhan konsum- perkebunan rakyat dengan pemeliharaan yang
si, perdagangan dan ekspor Transaksi ekonomi belum intensif. jasa untuk meningkatkan kenyaman
dan pertukaran untuk pertumbuhan usaha bagi investor
* Infrastruktur (energi, jalan dan komunikasi)
Dari total 130 unit industri bahan logam yang ada
dasar dalam memperlancar perputaran ekonomi. sebanyak 93 unit berada di Kabupaten Tapanuli
* Industri dan perpasaran dalam meningkatkan Selatan. Jika diperhatikan secara spesifik, 70 unit
nilai tambah diantaranya terkonsentrasi di Desa Sipange, Ke-
* Pengembangan bisnis dan kewirausahaan untukcamatan Sayur Matinggi. Ini menunjukkan bahwa
Sipange merupakan sentra industri bahan logam
mengoptimalkan potensi ekonomi daerah terpenting di Tapanuli Bagian Selatan.
* Revitalisasi sumber-sumber keuangan khususnya
Desa Sipange sendiri berada di jalur lintas Su-
keuangan mikro. matera, antara Kota Padang Sidimpuan dan Pan-
yabungan. Sebagai sentra industri bahan logam,
keutamaan Sipange adalah bahwa sebanyak 75
Produk Potensial persen masyarakatnya menggeluti usaha keraji-
nan pandai besi untuk memenuhi kebutuhan se-
kabupaten yang sama di wilayah Tapanuli Bagian
Daerah Tapanuli Selatan harihari. Teknik pengolahan yang ada umumnya
Selatan masih diperlukan. Pada masa transisi ini Industri Plywood dan Kayu Hutan Olahan masih bersifat tradisional. Jenis peralatan yang
selama ini di produksi antara lain: parang (lad-
(pasca pemekaran kabupaten), pengembangan Potensi pasukan bahan baku industri plywood da- ing), arit (sasabi), tajak, kored (tajak baletong),
ekonomi yang optimal pada tingkat kabupaten/ pat dilihat dari ketersediaan hutan produksi serta cangkul (pakkur), garpu dan lain sebagainya.
kota di wilayah Tapanuli Selatan juga masih mem- trend produksi hasil hutan. Desa Sipange sebagai penghasil peralatan yang
butuhkan dukungan dari satu sama lain dari lima terbuat dari bahan logam sudah terkenal sejak
Industri Minyak Goreng Dan Pabrik Pengo- lama. Saya sendiri belum menemukan informasi
kabupaten kota yang ada. Blog ini menyediakan yang pasti sejak kapan masyarakat Sipange me-
lahan Kelapa Sawit
berbagai data dan informasi yang diperlukan Potensi pasokan bahan baku untuk industri minyak miliki keahlian dan kepandaian mengolah besi
untuk memenuhi tujuan strategi ekonomi tersebut. goreng dan pabrik pengolahan kelapa sawit da- menjadi berbagai jenis peralatan. Paktanya,
Aspek yang diperhatikan dalam laman ekonomi pat dilihat dari luasan kebun dan produksi kelapa keahlian sebagai pandai besi sudah dilakukan
sawit di Tapanuli Selatan. secara turun-temurun di masyarakat Sipange.
ini meliputi:
* Produktivitas penduduk yang dipengaruhi oleh
Industri Kayu Karet Olahan
Potensi pengembangan industri pengolahn kayu karet dapat dilihat dari
perkembangan luas dan umur pertanaman karet Tapanuli Selatan menghasil-
kan karet cukup besar dan meningkat setiap tahun. Hal ini menunjukkan industri
pengolahan karet juga potensial untuk dikembangkan.

Perkebunan Kelapa Sawit Dan Perkebunan karet


Dari hasil penelitian pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat ( 1991 ) lahan
yang sesuai marginal untuk pertanaman kelapa sawit dan karet di Kabupaten
Tapanuli Selatan seluas 677.375 Ha. Pada tahun 1998 luas pertanaman ke-
lapa sawit telah mencapai 106.307 Ha dan pertanaman karet seluas 100.022
ha atau total seluas 206.329 Ha ( 30 % ).
Pada akhir akhir ini sudah puluhan perusahaan diproses perizinannya untuk
membuka kebun kelapa sawit dan rakyat, Juga terus mengembangkan luas
pertanaman kelapa sawit.Walau pun secara statistik masih tersedia lahan na-
mun sudah cukup marginal untUk pengembangan kebun kelapa sawit dan ka-
ret.

Budidaya Jagung
Tanaman jagung dapat dikembangkan di sawah dan tegalan. luas sawah dan
tegalan di Kabupaten Tapanuli Selatan 52.243 Ha yang terdiri dari 36.041
Ha Sawah dan 16.202 Ha lahan tegalan tadah hujan. Menurut penelitian Balai
Puslitanah ( 1991 ) lahan yang sesuai untuk tanaman jagung seluas 521.601
Ha, dimana lahan ini sudah digunakan untuk berbagai kegunaan.

Wisata Danau Siais Dan Aek Sijorih


Bisnis parawisata merupakan potensi bagi pemerintah daerah untuk memper-
oleh PAD ( Pandapatan Asli Daerah ). Potensi wisata di kabupaten Tapanuli
Selatan seperti Danau Siais dan Aek Sijorih merupakan potensi wisata alam
bagi wisatawan domestik muapun wisatawan manca negara. Untuk saat ini
wisata Sibolga menjadi kompetisi yang cukup berat untuk lokasi lokasi wisata
di Tapanuli Selatan.
POTENSI INVESTASI
Hasil dari penelaahan potensi yang ada di Kabupaten Tapanuli selatan dengan prioritas pem-
bangunan daerah serta keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor industri, menunjukkan Pembangkit Tenaga Panas Bumi
bahwa kegiatan ekonomi atau industri yang termasuk layak untuk di kembagkan adalah: Lokasi : Sibual-buali (Kabupaten Tapanuli Selatan)
Potensi :556 MW
Pengolahan Minyak Goreng dan Olekimia Investasi yg dibutuhkan : USD. 444 M ( GBP. 283 M)
Pengolahan minyak goreng dan oleokimia dipilih sebagai usaha yang layak di kembangkan
karena di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan terdapat banyak kebun dan pabrik pengolahan
kelapa sawit. Hasil CPO dan pabrik pengolahan yang tentu saja tidak semuanya diekspor, oleh
sebab itu pengolahan lanjutan merupakan alternatif yang dianggap tepat karena akan mem-
berikan nilai tambah bagi produk tersebut

Produksi jagung
Usaha budidaya Jagung di Tapanuli Selatan, sangat potensial karena tersedia luas lahan yang
sesuai, namun harus dibarengi dengan pembangunan pabrik pengolahan jagung seperti pangan
ternak.

Pengolahan kayu karet


Produk olahan kayu karet saat ini mulai digemari di dalam dan luar negeri. Peluang pasar
yang ada dan ketersedian bahan baku yang melimpah merupakan salah satu kesmpatan untuk
mengembangkan industri olahan kayu karet. Proses industri kayu karet memerlukan teknologi
khusus yang saat ini telah tersedia, sehingga tidak ada hambatan dalam produksi olahan kayu
karet.

Industri Pengalengan Buah Salak


KAWAH: Wisata alam di Cagar Alam Sibual-buali, Sipirok, Tapanuli Selatan.
Banyaknya produksi buah, terutam salak, memerlukan suatu industri yang dapat mengolah buah Kawah ini menyemburkan gas belerangnya.//Chairil Hudha/Sumut Pos
tersebut dalam bentuk yang awet. Pabrik pengolahan dalam bentuk terpadu, artinya pabrik
tersebut mampu megolah buah berbagai jenis dengan berbagai bentuk produk akan sangat
tepat bagi pengembangan ekonomi Daerah Tapanuli Selatan tepatnya di Cagar Alam Sibual-Buali, Sipirok,
Tapanuli Selatan (Tapsel). Di wilayah inilah terdapat beragam
Industri Pengolahan Pisang jenis tumbuhan hutan dan sejumlah orang utan (Pongopygmaeus
Disamping salak, produksi pisang di Tapanuli Selatan termasuk besar, dan selama ini han- sumatranus), monyet, siamang, harimau (Panthera tigris suma-
ya dikonsumsi dalam segar. Kalaupun diolah, prosesnya masih sederhana. Oleh sebab itu trae), beruang madu (Helarctos malayanus), babi hutan (Sus sp),
pembangunan industri pengolahan pisang menjadi produk yang dapat dipasarkan ke lain dae- rangkok, pelatuk, elang, sri gunting, raja udang.
rah, atau bahkan diekspor dirasakan sangat perlu. jika tersedia industri, maka petani akan Berbagai jenis tumbuhan dan binatang hutan ini terhampar di
terangsang untuk membudidayakan pisang dengan baik. Salah satu industri pengolahan pisang areal seluas 6.970 Ha. Dikawasan ini pula, dapat dilihat kawah
yang potensial adalah industri tepung pisang belerang yang masih segar dan panas, di kawah ini terus menye-
burkan gas belarang
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
Dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan terdapat banyak perkebunan kelapa sawit baik
yang dimiliki pemerintah maupun swasta yang merupakan suatu industri yang perlu untuk dikem-
bangkan.
Pada bulan Mei 2007,
Secara administratif Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah

TAPANULI TENGAH terdiri atas 20 kecamatan, 24 kelurahan dan 154 desa.


Luas 2.194,99 km2
Populasi Total 311.232 jiwa (2010)
Kepadatan 141,79 jiwa/km2

IKLIM

Wilayah ini suhu udara maksimumnya mencapai 31,07oC, dan suhu minimum menca-
pai 21,51oC. Rata-rata suhu udaranya mencapai 23,8oC. Pada tahun 2009, curah
hujan rata-rata 4.227,7 mm, hari hujan 229,00 hari, kecepatan angin rata-rata 7,40
knot dan penguapan rata-rata 4,90 mm. Kelembaban udara rata-rata 95,00%.

TOPOGRAFI DAN IKLIM

Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit - bukit dengan ketinggian
0 1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah Tapanuli Ten-
gah, 43,90% berbukit dan bergelombang. Sebagian besar wilayah kecama-
tan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga ber-
pengaruh pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis. Rata-rata suhu
udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2005 adalah 26,09 C. Dalam pe-
riode bulan Januari Desember 2006, suhu udara maksimum dapat mencapai
GEOGRAFIS 31,53 C dan suhu minimum mencapai 21,72C. Pada tahun 2006, curah hu-
jan rata-rata 4.925,9 mm, hari hujan 226,0 hari, kecepatan angin rata-rata 6,7
Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai knot dan penguapan rata-rata 4,6 mm. Kelembaban udara rata-rata 84,58%.
Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0 1.266 m di atas permukaan laut serta
terletak pada 1o1100 - 2o2200 Lintang Utara dan 98o07 - 98o12 Bujur Timur.
Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, sebelah
selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, sebelah Timur dengan Kabupaten
Tapanuli Utara dan sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

Posisi Geografis Kabupaten Tapanuli Tengah


Ekonomi dan Pembangunan Potensi Investasi
Pembangunan Kabupaten Tapanuli Tengah dilaksanakan dengan konsep pembangu- Komoditi unggulan Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu sektor pertambangan,
nan Tapanuli Growth yaitu sinergi kabupaten/kota lingkup Kawasan Barat Sumatera perkebunan dan perikanan. Sektor pertambangan komoditi unggulannya ada-
Utara, Aceh Singkil dan Simeulue (Provinsi NAD) untuk menciptakan pola pertum- lah batubara, granit, kaolin, niobium, seng, tembaga, timah putih dan timbal,
buhan kawasan yang kompetitif dengan Kawasan Industri Terpadu Labuan Angin. Sub sektor perkebunan komoditi yang diunggulkan berupa Kopi, Kelapa, kakao,
Kabupaten Tapanuli Tengah kini menjadi pusat koleksi (hub) komoditas unggulan dae-
rah.Persoalan mendasar masyarakat Tapanuli Tengah, seperti halnya daerah lain di karet, kelapa sawit, dan cengkeh, sektor perikanan komoditi unggulannya adalah
Kawasan Barat Sumatera Utara secara ekonomi selama ini adalah kemiskinan dan perikanan budidaya keramba, kolam, laut, sawah dan tambak.
pengangguran. Adapun keterbatasan yang melingkupi persoalan tersebut adalah
topografi wilayah Tapanuli Tengah yang berbukit (Bukit Barisan), sumber daya ma- Potensi unggulan Kabupaten Tapanuli Tengah meliputi:
nusia, pengelolaan sumber daya alam, infrastruktur, akses informasi dan arus modal. Parawisata dan kebudayaan, Wisata Bahari, Wisata Sejarah / cagarbudaya,
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah berupaya untuk mengatasi persoalan terse-
but dengan percepatan pembangunan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi daerah wisata alam, pegunungan dan bawahlaut,/ekowisata dan wisata kuliner.
terutama melalui investasi, baik investasi pemerintah maupun swasta dengan konsep
pembangunan Tapanuli Growth. Kelautan dan perikanan, perikanan tangkap, budidaya perikanan, perlindungan
terumbukarang, /ekosistem bawahlaut.
Demografi
Penduduk Tapanuli Tengah tahun 2010 berpenduduk sekitar 311.232 jiwa Perkebunan dan pertanian, karet kelapasawit, kakao, kelapa, kopi, buah buahan,
dengan kepadatan penduduk 136 jiwa per km. Laju pertumbuhan penduduk serta tanaman pangan.
periode tahun 2005-2010 sebesar 1,86% per tahun. Komposisi penduduk di
Tapanuli Tengah yaitu 50,20% laki-laki dan 49,80% perempuan. Energi sumberdaya mineral, pembangkit listrik ( PLTU, PLTA, PLTS, PLTMH ) logam,
batubara.
Agama Perdagangan dan industri berbasis komoditi unggulan, pengembangan pasar,
akomodasi/ perhotelan, industri pengolahan ( perikanan, perkebunan, dan
Sebagian besar penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah memeluk Agama Islam
pertanian ) industri kreatif masyarakat ( industri rumah tangga berbasis budaya,
hampir (48,54%), diikuti oleh Agama Kristen Protestan dan Katolik (43,78 %),
kreatifitas dan indovasi ).
Buddha (5,32 %), Hindu (1,03 %), dan Agama-Agama Kepercayaan lainnya
(1,33 %). Agama Islam di Tapanuli Tengah dianut oleh Suku Mandailing, Suku
Potensi utama daerah ini meliputi bidang pariwisata dalam arti luas dan perin-
Melayu, dan Suku Pendatang antara lain Suku Jawa. Agama Kristen Protestan/
dustrian yang mencerminkan kekuatan sebagai daya dukung dalam peningkatan
Katolik banyak dianut oleh Suku Toba, Sebagian Suku Batak, dan Suku Pakpak.
ekonomi, perluasan lapangan kerja serta peningkatan produktivitas masyarakat.
Agama Buddha dianut oleh orang-orang yang beretnis Tionghoa. Dan Agama
Hindu banyak dianut oleh Suku-Suku dari Bali.
POTENSI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAPANULI TENGAH:
POTENSI SUMBER DAYA KOMODITI
Sektor-sektor yang berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Tapanuli Tengah
yaitu sektor perkebunan, perikanan, industri dan pariwisata.

Sektor Perkebunan
Dari sektor perkebunan komoditi yang cukup diusahakan di Kabupaten Tapanuli
Tengah adalah karet, kelapa, kakao dan kelapa sawit. Total luas pertanaman
karet rakyat mencapai 32.218 Ha, tanaman kelapa 7.100 Ha, tanaman kepala
sawit 1.805 Ha dan kakao 1.519 Ha.

Sektor Perikanan
Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki banyak wilayah Kecamatan yang memiliki
pantai dan laut seperti Kecamatan Sibolga, Barus, Tapian Nauli, Sorkam dan Lu-
mut. Pada wilayah tersebut terdapat potensi untuk pengembangan penangkapan
ikan, budidaya laut maupun budidaya pantai seperti tambak. Dari porduksi ikan di
Kabupaten ini terlihat bahwa produksi ikan hasil tangkapan laut menempati lebih
dari 90% produksi ikan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Sektor Pariwisata
Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki pantai dan laut yang potensial untuk wisata
terutama wisata alam dan wisata bahari. Wilayah yang potensial untuk pengem-
bangan wisata tersebut adalah Kecamatan Sibolga dan Barus. Beberapa kegiatan
wisata yang dapat dikembangkan seperti memancing menikmati keindahan alam.

D. BIDANG USAHA UNGGULAN LAYAK DIKEMBANGKAN


Dari analisis potensi dan memperhatikan prioritas pembangunan daerah Kabupat-
en Tapanuli Tengah, maka komoditi unggulan yang akan dijadikan potensi investasi
adalah :
- Industri Crumb Rubber (Pengolahan Karet)
- Tambak udang
- Ikan Kerapu
- Hatchery Udang
- Tepung Ikan
- Wisata Bahari
- Industri Pengalengan Ikan
Area seluas 90.496 Ha yang terdiri dari

TAPANULI UTARA 7 Kecamatan, 100 Desa/Kelurahan Definitif,


Jumlah penduduk sebesar 375 885 jiwa (thn.2010)
Kepadatan penduduk sebesar 415 jiwa per km2

Batas Wilayah

Utara : Wilayah Pembangunan II (Siborongborong).

Selatan : Kabupaten Dati II Tapanuli Utara.

Timur : Kabupaten Dati II Tapanuli Selatan.

Barat : Kabupaten Dati II Tapanuli Tengah.

IKLIM
Faktor iklim, Antara lain curah hujan dimana banyaknya curah hujan di daerah ini selama tahun
2011, rata-rata curah hujan tahunan terjadi paling besar di kecamatan Muara yaitu sebesar 4.207
mm dan lama hari hujan bulanan selama 239 hari. Dari rata-rata curah hujan bulanan tahun
2011, terlihat curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Agustus dengan total curah hujan 813 mm
dan temperature udara berkisar antara 17oC 29oC serta rata-rata kelembaban udara (RH)
sebesar 85,04%

GEOGRAFIS TOPOGRAFI
Berdasarkan topografinya daerah ini berada dijajaran Bukit Barisan dengan keadaan
Kabupaten Tapanuli Utara secara geografisterletak di Bagian Tengah tanah umumnya berbukit dan bergelombang, hanya sekitar 9,66 % dari keseluruhan
Sumatera Utara dan 98o05 99o16 Bujur Timur memiliki luas wilayah luas wilayah yang berbentuk datar dan berada pada ketinggian 300-1.500 m di atas permukaan
3.800,31 km2 atau 380.031 ha sudah termasuk di dalamnya luas perairan Dan- laut
au Toba yang berada di Kecamatan Muara, dan diapit oleh 5(lima) kabupaten
yaitu : sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Samosir, sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu, sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Tapanuli Tengah, dan sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Humbang Hasudutan.

Posisi Geografis Kabupaten Tapanuli Utara


Ekonomi dan Perdagangan Potensi Investasi
Perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2011 mengalami pertumbu- Kabupaten Tapanuli Utara merupakan daerah yang cukup terkenal di kawasan Nu-
han. Hal yang menarik untuk disimak adalah semakin menurunnya kontribusi sektor santara, terutama karena potensi alam dan sumber daya manusianya. Potensi alam
pertanian pada tahun 2010 mencapai 54,74% menjadi 53,19% padatahun 2011. antara lain luasnya lahan kering untuk dijadikan persawahan baru dengan mem-
Sedangkan sisanya disumbangkan oleh 6 sektor lain dimana sektor penyumbang bangun irigasi. Sebahagian perairan Danau Toba yang dimiliki dan sungai yang
terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalianya itu sebesar 0,14%. Sektor cukup banyak untuk dimanfaatkan potensinya untuk irigasi, pengembangan peri-
Pertanian masih merupakan sektor penyumbang terbesar dimana hal ini disebabkan
hampir 85,14% masyarakat Tapanuli Utara hidup dari Sektor Pertanian. kanan maupun pembangkit tenaga listrik. Keindahan alam dengan panorama khu-
susnya Pulau Sibandang di kawasan Danau Toba di Kecamatan Muara, dan Wisata
Rohani Salib Kasih. Kekayaan seni budaya asli merupakan potensi daerah dalam
Aktivitas Ekonomi Utama
dan perannya terhadap upaya mengembangkan kepariwisataan Nasional. Potensi lain terdapat berbagai
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
jenis mineral seperti Kaolin, Batu gamping, Belerang, Batu besi, Mika, Batubara,
Panas bumi dan sebagainya.

INDUSTRI
Pengembangan Sektor Industri di Kabupaten Tapanuli Utara diarahkan untuk
mendorong terciptanya struktur perekonomian Antara sektor pertanian dan sektor
industri, perluasan lapangan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, peman-
faatan sumber daya alam dan penigkatan kualitas sumber daya manusia. Jenis
usaha yang ada di daerah ini pada umumnya masih merupakan industri skala
kecil/kerajinan menengah.

PerkembanganIndustri Kecil danKerajinan


Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara dalam 5 (lima) tahun tera-
khir adalah sebagai berikut: tahun 2007 sebesar 6,03%, tahun 2008 sebesar
5,74%, tahun 2009 sebesar 4,98%, tahun 2010 sebesar 5,56% dan tahun
2011 sebesar 5,53%. Pertumbuhan yang paling signifikan pada tahun 2011
yakni dicapai oleh Jasa Kemasyarakatan, Sosial perorangan sebesar 0,55%,
Bangunan sebesar 0,35%, dan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebe-
sar 0,35%.
Aktivitas perdagangan di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2011 men-
galami peningkatan. Jika dilihat perkembangan PDRB menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran memberi
kontribusi sebesar 623.537,27.
POTENSI INVESTASI
EKSPLORASI PANAS BUMI - GEOTERMAL
Daerah penyelidikan panas bumi Riaria-Sipoholon secara administratif terletak di
wilayah Kecamatan Sipoholon dan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Su-
matera Utara. Berdasarkan hasil penyelidikan magnet, diperkirakan adanya beberapa
struktur sesar atau patahan berdasarkan kelurusan-kelurusan anomali magnit yang
umumnya berarah Tenggara - Barat laut atau hampir Utara Selatan. Sesar-sesar
tersebut merupakan salah satu dasar untuk mengontrol munculnya air panas yang
ditemukan di Sipoholon dan Tarutung (antara lain: Air Panas Ria-ria, Air Panas Huta-
barat, dan munculnya endapan sinter karbonat di kedua lokasi tersebut. Daerah anom-
ali magnit sedang (50 sd. 250 nT) diperkirakan merupakan daerah yang mempunyai
kaitan erat dengan terbentuknya manifestasi panas bumi di daerah ini (mata air panas,
sinter karbonat dan mata air soda).
(sumber : PENYELIDIKAN GEOMAGNET DAERAH PANAS BUMI RIA-RIA SIPOHOLON,
TARUTUNG, TAPANULI UTARA SUMATRA UTARA
Oleh: Timoer Situmorang)
Luas wilayah 34.410 hektare dan potensi cadangan terduga
sebesar 47 MWe
(sumber : Liputanbisnis.com)
Kependudukan
Jika melihat persebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan di Ka- Rasio komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Tapanuli Utara pada
bupaten Tapanuli Utara pada tahun 2008, maka Kecamatan Siborong-borong tahun 2008 menunjukkan angka dibawah 100 (seratus), ini menunjukkan bahwa
dan Kecamatan Tarutung memiliki jumlah penduduk terbesar, yaitu masing-masing jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari pada penduduk laki-laki. Nilai ra-
sebesar 40.088 jiwa dan 39.289 jiwa, dan dengan kepadatan penduduk masing- sio komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Tapanuli Utara adalah
masing 143,22 jiwa/km2 dan 364,87 jiwa/km2. Sedangkan untuk persebaran sebesar 98,65. berarti bahwa secara rata-rata terdapat sekitar 98 penduduk la-
jumlah penduduk terendah yakni Kecamatan Purbatua sebesar 6.371 jiwa dengan ki-laki dalam 100 penduduk perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
kepadatan 33,22 jiwa/km2. Tabel berikut ini.
Peta Infrastruktur
Kabupaten Tapanuli Utara
Kabupaten Toba Samosir secara administratif terdiri dari 14 kecamatan

TOBA SAMOSIR dengan 170 desa


dan 13 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Toba Samosir adalah
2.021,80 km2 dengan
jumlah penduduk 176.757 jiwa dan luas perairan 1.102,60 km2.

BATAS WILAYAH
Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun

Selatan : Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan

Barat : Kabupaten Samosir dan Danau Toba

Timur : Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhanbatu

IKLIM
Sesuai dengan letaknya yang berada di garis katulistiwa, Kabupaten Toba Samosir
tergolong di dalam daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17oC 29oC
dan rata-rata kelembaban udara 85,04 %. Rata-rata tinggi curah hujan yang terjadi di
Kabupaten Toba Samosir per bulan pada tahun 2006 berdasarkan data pada 3 stasiun
pengamatan sebesar 109 mm dengan jumlah hari sebanyak 11 hari. Curah hujan tetinggi
terjadi pada bulan Desember dengan 261 mm dengan jumlah hari sebanyak 16 hari.
Sedangkan pada bulan Juli curah hujan yang turun sangat rendah sekitar 13 mm, dengan
jumlah hari hujan 2 hari. Berdasarkan stasiun pengamatan, Kecamatan Habinsaran
merupakan daerah dengan curah hujan yang tertinggi, yaitu 194 mm.
Penduduk merupakan aset daerah, karena merupakan subjek sekaligus objek
pembangunan. Oleh karenanya factor penduduk berkompeetendi untuk ditinjau
sehubungan dengan pembangunan suatu daerah, dei terwujudnya pembangunan.

GEOGRAFIS TOPOGRAFI
Toba Samosir merupakan wilayah yang bertopografi relatif datar dan landai dengan ketinggian
Kabupaten Toba Samosir secara geografis terletak diantara 98o56 99o www.webaddress.com
0 - 80 m dpl (di atas permukaan laut) yang merupakan daerah endapan yang dikenal sebagai dae-
40 Bujur Timur dan 2o03 2o40 Lintang Utara. rah dataranaddress@email.com
rendah yang relatif datar.
250-555-5555
624 Sixth Street | Nanaimo, BC

Posisi Geografis Kabupaten Toba Samosir


Kabupaten Toba Samosir terletak di bagian tengah Provinsi Sumatera Utara di Berikut ini objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan antara lain :
jajaran Bukit Barisan dengan topografi berbukit dan bergelombang, dengan posisi
tersebut, wilayah Toba Samosir merupakan daerah pengaman bagi kabupaten Makam Sisingamangaraja
lainnya karena wilayah ini merupakan hulu dari beberapa sungai besar dan kecil Sisingamangaraja adalah tokoh Pahlawan yang berasal dari tanah Batak. Be-
yang mengalir ke wilayah timur Sumatera Utara. liau mempunyai popularitas dengan kekuatan gaibnya yang dapat mengeluarkan
Komposisi tanah didominasi jenis tanah Tufo Toba, pasir tercampur tanah liat, kapur mata air ketika pasukan yang dipimpinnya sedang kehausan. Untuk mengenang
dan sebagian lainnya berupa lapisan tanah batuan yang relatif kurang subur untuk jasanya maka ia dimakamkan disebuah makam yang indah yang dipagari dengan
pertanian. batu. Berlokasi di Balige.
Kabupaten Toba Samosir merupakan daerah yang cukup terkenal di kawasan nu-
santara, terutama karena potensi keindahan alam dan sumber daya manusianya. Museum Balige
Keindahan alam dan panorama kawasan Danau Toba, kekayaan seni budaya asli Bangunan bernuansa Batak ini mengingatkan kita pada peninggalan sejarah beru-
merupakan potensi daerah yang dapat digali dan dikembangkan dalam upaya pa alat pertanian tradisional dan alat alat perang. Di dekat bangunan museum
pengembangan kepariwisataan di tanah air. ini terdapat tugu D.I. Panjaitan yaitu tokoh Pahlawan Revolusi yang tewas korban
Potensi alam, antara lain luasnya lahan kering dapat diolah menjadi areal per- kekejaman Partai Komunis Indonesia. Berlokasi di Balige.
sawahan baru dengan membangun sarana irigasi yang memadai. Perairan Da-
nau Toba yang cukup luas dan sungai yang dapat dimanfaatkan potensinya untuk Hutan Taman Eden
irigasi dan pembangkit tenaga listrik. Hutan Taman Eden merupakan hutan tropis yang masih perawan dan jarang seka-
Potensi tambang yang telah diinventarisasi dan disertifikasi oleh Direktorat In- li dikunjungi oleh manusia. Di dalam kawasan hutan ini terdapat air terjun tujuh
ventarisasi Daya Mineral Bandung : Batu Gamping, Teras, Dedusit, Lempung dan tingkat. Kawasan wisata ini sering dijadikan tempat berkemah bagi para pecinta
Diatomea. alam. Berlokasi di Kecamatan Lumban Julu.

Potensi Investasi Kabupaten Toba Samosir Danau Toba


Keindahan akan penorama Danau Toba telah menjadi perbincangan baik tua atau
Sesuai dengan potensi yang dimilki, maka sektor andalan pembangunan muda. Sebuah danau yang besar dimana di tengahnya terdapat pulau yang ber-
di Kabupaten Toba Samosir adalah pertanian, pariwisata, industri nama Pulau Samosir. Merupakan dataran tinggi dan berhawa sejuk. Berlokasi di
Toba samosir, dan objek wisata lainnya.
Pertanian dan Perkebunan Danau Toba terletak diantara 3 (tiga) kabupaten, yaitu Kabupaten Simalungun,
Luas lahan tanaman pangan : 26.017 Ha Kabupaten Parapat dan Kabupaten Ambarita di Sumatera Utara. Secara admin-
Luas lahan sayur-sayuran : 2.043 ha istrative Danau Toba merupakan bagian dari wilayah Tapanuli Utara. Diperlukan
Luas tanaman buah-buahan : 148 ha 4 jam perjalanan untuk sampai di Danau Toba dari Kota Medan dengan meng-
Luas tanaman perkebunan rakyat : 7.161,59 ha gunakan kendaraan bermotor.
Pariwisata Simanindo yang berada di bagian Utara Pulau Samosir dapat dianggap sebagai
o Objek wisata pantai : Balige, Sigaol, dan Ajibata pusat kebudayaan di pulau ini. Disini terdapat sebuah rumah tradisional Batak
o Objek wisata rohani : Sigumpar yang telah direstorasi dan saat ini berfungsi sebagai museum. Rumah ini dulunya
o Objek wisata alam : Lumban Julu adalah kediaman raja Batak, Raja Simalungun yang memiliki 14 orang istri. Atap
o Agrowisata : Borbordan Lumban Julu rumah adat ini dulunya dihiasi dengan 10 pasang tanduk kerbau yang melam-
bangkan 10 generasi dari dinasti Raja Simalungun. Museum ini memiliki sejumlah
Sumber energi koleksi peralatan memasak dari kuningan, senjata, barang pecah belah dari Be-
o PLTA Asahan II dengan kapasitas 450 Mega Watt landa dan Cina serta patung dan ukiran Batak.
o PLTA Asahan I dengan kapasitas 2 x 90 Mega Watt (dalam proses pembangu-
nan)
o PLTA Asahan III dengan potensi kapasitas 2 x 150 Mega Watt (dalam proses
perizinan) Bebarapa sumber PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro) yang
tersebar di beberapa kecamatan
Hal- hal yang menarik pengunjung untuk datang ke Danau Toba adalah pe- pedesaan. Fasilitas yang tersedia di sekitar Danau Toba cukup memadai sep-
mandangan alamnya yang sangat mengagumkan, dengan dikelilingi dinding- erti tempat penginapan, hotel berbintang, villa, kafe, restoran, warung makan
dinding bukit yang menjulang tinggi sehingga terlihat tampak eksotik. Pengun- dan juga dapat ditemukan toko cinderamata yang menjual berbagai macam
jung dapat menikmati udara yang segar dan sejuk serta suasana yang nyaman kerajinan seperti kain ulos, ukiran-ukiran kayu khas Batak, gitar Batak, souvenir
dari bahan bambu dan lain-lain.

atau melakukan kegiatan yang lain seperti berenang di danau, mengelilingi


danau dengan perahu motor sewaan. Di senja hari, pengunjung juga dapat
melihat indahnya matahari terbenam. Selain itu di Danau Toba diadakan
perayaan pesta rakyat Danau Toba, dimana sebelumnya terlebih dahulu di-
adakan beberapa ritual Pesta rakyat Danau Toba ini yang juga merupakan
daya tarik wisata tersendiri.
Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba mempunyai keindahan yang
tidak kalah menariknya. Para wisatawan dapat mengunjungi Pulau Samosir
dengan menumpang kapal feri dari dermaga di kawasan Ajibata, Parapat.
Sesampainya di Desa Tomok Pulau Samosir, pengunjung dapat mengunjungi
objek wisata seperti danau di atas danau (Danau Aek Natonang dan Danau
Sidihoni), komplek makam Raja Sidabutar di Desa Tomok, komplek rumah tradi-
sional Batak Toba Samosir.
Selain menikmati keindahan danau pengunjung dapat menyewa sepeda motor
melalui pengelola penginapan. Hampir di sepanjang jalan yang berjarak lebih
dari 40 km antara Tomok, Tuk Tuk hingga Pangururan banyak dijumpai wisata-
wan mancanegara yang menggunakan sepeda untuk menikmati suasana alam
Peta Infrastruktur
Kabupaten Toba Samosir
Wilayah Kabupaten SamosirLuas wilayah Kabupaten Sa-

SAMOSIR
mosir secara keseluruhan mencapai 254.715 Ha, terdiri
dari daratan seluas 144.455 Ha dan perairan danau seluas
110.260 Ha.

IKLIM
Cuaca Sebagai daerah pertanian dan sebagian penduduknya hidup dan menggantungkan den-
Posisi geografis Kabupaten Samosir berada pada 224 - 245 Lintang gan pertanian, curah hujan merupakan salah satu faktor eksternal yang menentukan keberhasia-
Utara dan 9821- 9955 BT. Secara administratif wilayah Kabupaten lan pertanian penduduk. Rata-rata curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir pada tahun
Samosir diapit oleh tujuh kabupaten, yaitu di sebelah utara berbatasan 2003 berdasarkan hasil pengamatan dari 7 (tujuh) stasiun pengamatan adalah sebesar 177 mm
dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, di sebelah timur / bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 11 hari. Temperatur Kabupaten Samosir berkisar
berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir, di sebelah selatan ber- antara 170 C - 290 C dengan kelembaban udara rata-rata 85 persen dan tergolong dengan
beriklim tropis.
batasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbahas
dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabu-
paten Pakpak Barat. Kabupaten Samosir terdiri dari 9 kecamatan, 6 TOPOGRAFI
kecamatan berada di Pulau Samosir di tengah Danau Toba dan 3 ke- Kemiringan Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara
camatan di daerah lingkar luar Danau Toba tepat pada punggung pe- 700 1.700 m di atas permukaan Laut, dengan komposisi;
700 m s/d 1.000 m dpl = 10 %
gunungan Bukit Barisan. 1.000 m s/d 1.500 m dpl = 25 %
Batas Wilayah > 1.500 m dpl = 65 %

Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun Dengan Komposisi kemiringan sebagai berikut :
Selatan : Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten 0 - 20 (datar) = 10 %
Humbang Hasundutan 2 - 150 (landai) = 20 %
Barat : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat 15 - 400 (miring) = 55 %
Timur : Kabupaten Toba Samosir > 400 (terjal) = 15 %

Posisi Geografis Kabupaten Samosir


Jenis Tanah
Topografi dan kontur tanah di Kabupaten Samosir pada umumnya berbukit dan bergelombang.

Penggunaan Lahan
Kabupaten Samosir memiliki 10 buah sungai yang keseluruhannya bermuara ke Danau Toba. Sebahagian dari sungai tersebut telah dimanfaatkan untuk mengairi lahan sawah seluas 3.987 ha,
lahan sawah yang beririgasi setengah teknis (62,13 % dari luas yang ada). Panjang saluran irigasi di Kabupaten Samosir mencapai 74,77 km, terdiri dari irigasi setengah teknis 70,63 km (21,53
km saluran primer dan 49,10 km saluran sekunder) dan irigasi sederhana 4,14 km.
Luas lahan produktif di Kabupaten Samosir (2002) mencapai 69.798 ha, terdiri dari lahan sawah 7.247 ha (10,4 %), dan lahan kering 62.551 ha (89,6 %). Terbatasnya sarana irigasi, modal
dan tenaga kerja kasar mengakibatkan hanya 14.110 ha (22,56 %) lahan kering yang dikelola. Selebihnya merupakan lahan tidur seluas 48.441 ha atau 77,44 % dari lahan kering yang dapat
dikelola.
Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Bupati Samosir Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerin-
tah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2012, Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Samosir Atas
Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 adalah Rp. 1.474.207.000, mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun
2009 yaitu sebesar Rp. 1.287.457.000. Sementara itu, nilai PDRB tahun 2010 Atas Dasar Harga Konstan 2000
adalah Rp. 1.053.806.000 juga mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2009 dengan nilai PDRB Rp.
1.002.460.000.
Berdasarkan Angka Sangat Sementara dari BPS, bahwa pada tahun 2010, sektor pertanian merupakan sektor yang
memberikan peranan paling besar (60,39 persen) dalam pembentukan PDRB Kabupaten Samosir, disusul oleh sektor
jasa-jasa (24,34 persen) dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (9,63 persen), sementara sektor-sektor yang
lain masing-masing hanya memberikan peranan kurang dari 3 persen. Sektor yang memberikan peranan terkecil
adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu 0,06 persen.
Dari Angka Sangat Sementara tersebut, selama tahun 2010 terjadi perubahan peranan beberapa sektor. Sektor-
sektor yang peranannya menurun adalah sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sedangkan
sektor yang peranannya meningkat adalah sektor Industri Pengolahan, sektor listrik gas dan air bersih, bangunan,
pengangkutan dan komunikasi, keuangan, dan jasa-jasa, sementara sektor yang peranannya tetap adalah sektor
pertambangan dan penggalian.

Peranan Ekonomi Sektoral Terhadap PDRB


Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir tahun 2010 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 adalah sebesar 6,37 persen, mengalami peningkatan bila diband-
ingkan dengan tahun 2009 yaitu sebesar 5,10 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor bangunan 10,25
persen, disusul oleh sektor listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 9,49 persen, sektor penggalian 6,27 persen, sektor pen-
gangkutan dan komunikasi sebesar 5,78 persen, sektor jasa-jasa sebesar 5,76 persen, sektor pertanian sebesar 5,85
persen, sektor keuangan sebesar 5,48 persen, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 5,40 persen, dan
sektor industri pengolahan sebesar 3,25 persen. Secara keseluruhan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir
dari tahun 2005 hingga tahun 2010 dapat ditunjukkan pada tabel 2.3. di bawah ini.
Potensi Investasi Samosir
Selain investasi di bidang pariwisata yaitu di sub sektor jasa dan perdagangan,
Samosir juga memiliki komoditi unggulan yaitu sektor pertambangan, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan. Sektor pertambangan komoditi unggulannya
adalah belerang, bismuth dan pertambangan panas bumi. Sub sektor perikanan komoditi unggulannya adalah perikanan budidaya jaring apung, keramba,
kolam dan sawah.
Perkebunan tenaga kerja. Industri kimia bahan bangunan menempati urutan kedua den-
Tanaman Perkebunan umumnya merupakan usaha yang dikelola secara swa- gan 124 usaha dan 452 tenaga kerja. Industri ini paling banyak terdapat
daya oleh rakyat.Masih relatif kecil tanaman perkebunan yang dikelola oleh di Kecamatan Nainggolan dengan 90 usaha yang menyerap 360 orang
perusahaan perkebunan.Kopi merupakan komoditi andalan tanaman perke- tenaga kerja serta Palipi dengan 21 usaha dan 44 orang tenaga kerja.
bunan yang mempunyai prospek yang baik.Dilihat dari luas tanaman, tana-
man kopi merupakan tanaman terluas dibanding dengan tanaman lainnya. Air Minum
Luas tanaman kopi tahun 2005 sebesar 2.515,5 Ha.Tidak seperti tanaman Air yang bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kebutuhan ma-
perkebunan lainnya, tanaman kopi terbesar di seluruh kecamatan. Kecama- nusia. Kebutuhan akan air bersih terutama untuk keperluan air minum. Sam-
tan Ronggur Nihuta merupakan daerah yang luas areal terluas, yakni 658 pai tahun 2005 baru satu kecamatan di Kabupaten Samosir yang menikmati
Ha dengan produksi 592,2 ton tahun 2005. air bersih yang dikelola oleh PDAM Tirtanadi Cabang Samosir yang terbe-
sar 9 desa/kelurahan dengan jumlah pelanggan sebanyak 1.321 kecama-
Peternakan tan tersebut adalah Kecamatan Pangururan. Pada tahun 2005 produksi air
Usaha peternakan umumnya juga dikelola dan diusahakan oleh masyarakat bersih yang disalurkan sebanyak 329.680 m3 dengan nilai air bersih yang
sebagai usaha rumah tangga. Ternak dapat dikelompokkan menjadi ternak dihasilkan sebesar 445,01 juta rupiah.
besar dan ternak kecil dan unggas.Ternak besar terdiri dari sapi, kerbau
dan kuda. Ternak kecil meliputi kambing,domba dan babi, sedangkan ternak Perdagangan
unggas meliputi ayam dan itik. Pada tahun 2005 jumlah populasi ternak be- Perdagangan adalah kegiatan yang melakukan penjualan kembali (tanpa
sar seperti sapi berjumlah 2.616 ekor, kerbau 35.389 ekor dan kuda 1.175 perubahan teknis) barang-barang baru maupun bekas meliputi perda-
ekor. gangan besar dan eceran. Tahun 2005 jumlah perusahaan/usaha berbadan
hukum yang melakukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) berjumlah 101
Perikanan perusahaan/usaha yang melakukan TDP, 3 diantaranya berbadan hukum
Usaha perikanan pada umumnya juga dikelola sebagai usaha rumah tang- PT., 82 CV., Koperasi dan 14 usaha lainnya. Berdasarkan kecamatan, industri
ga, baik sebagai kegiatan budidaya maupun kegiatan penangkapan ikan. sandang dan kulit terbanyak di Kecamatan Palipi dengan 82 usaha dengan
Budidaya perikanan dilakukan di kolam, sawah, jaring apung, kolam deras- 82 tenaga kerja dan Ronggur Nihuta dengan 28 usaha dengan tenaga kerja
dan pembenihan sedangkan usaha penangkapan dilakukan di danau, sun- 28 tenaga kerja. Industri kimia bahan bangunan menempati urutan kedua
gai dan rawa.Jumlah rumah tangga yang melakukan budidaya perikanan dengan 124 usaha dan 452 tenaga kerja. Industri ini paling banyak terda-
sebanyak 309 rumah tangga, sedangkan yang melakukan kegiatan pen- pat di Kecamatan Nainggolan dengan 90 usaha yang menyerap 360 orang
angkapan sebanyak 1.257 rumah tangga. Produksi ikan Kabupaten Samosir tenaga kerja serta Palipi dengan 21 usaha dan 44 orang tenaga kerja.
pada tahun 2005 sebesar 488 ton terdiri dari 253 ton hasil penangkapan
dan 255 ton hasil budidaya. Pasar
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli dalam
melakukan transaksi jual beli barang maupun jasa. Pasar berfungsi sebagai
Perindustrian tempat bagi masyarakat dalam memasarkan hasil-hasil pertanian, perkebu-
nan dan lain-lain.Jumlah Wajib Retribusi (WR) pekan/pasar di Kabupaten
Industri Kecil Samosir tahun 2005 berjumlah 2.442 WR.yang tersebar pada 9 pekan/
Jumlah usaha industri kecil di Kabupaten Samosir tahun 2005 sebanyak 475 pasar/ kecamatan. Dari 2.442 WR, 16 diantaranya merupakan WR yang
usaha dengan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 1.023 orang. menempati kios dan tersebar di 1 pekan/kecamatan yaitu : Simanindo. Ada
Dari jumlah usaha tersebut, industri sandang dan kulit merupakan industri ke- 247 wajib retribusi yang menempati balairung : 257 wajib retribusi yang
cil dengan usaha (16,03 persen) dengan tenaga kerja sebanyak 164 orang. menyewa tanah dalam pekan : 483 wajib retribusi yang menyewa tanah
Berdasarkan kecamatan, industri sandang dan kulit terbanyak di Kecamatan diluar pekan dan 2.442 wajib retribusi. Harian Undang-undang.
Palipi dengan 82 usaha dengan 82 tenaga kerja dan Ronggur Nihuta den-
gan 28 usaha dengan tenaga kerja 28
Potensi Investasi Pariwisata
Obyek Wisata yang ada di Kabupaten Samosir adalah :
Selain itu, akan digelar juga olah raga tradisional margala (petak umpet), mar-
1. Batu Marhosa, berada di Sigarantung, desa Parmonangan adalah fenom- jalekat (engrang), mangukor/marhonong (menyelam), marlange (berenang
ena alam batu bernafas atau dapat menghembuskan udara jarak jauh), volly pantai, solu bolon (sampan besar yang mengelilingi Danau
Toba), solu parsada-sadaan, solu parduaduaan, dan dragon boat.
2. Goa Marlakkop, di desa Tanjung
Pada saat yang sama, hotel, homestay dan desa akan terus sibuk membersih-
3. Pagar Batu dan Bottean, di Lontung
kan lingkungan hotel dan desa-desa sekitar. Aksi menanam pohon juga men-
4. Pantai Ambarita, tempat pemandian dan pemancingan jadi salah satu agendanya. Bahkan, akan ada kompetisi pemilihan desa wisata.
Tak ketinggalan ada pula pemilihan Putri Danau Toba dan duta wisata Samosir.
5. Aek Natonang, berlokasi di desa tanjungan merupakan danau di atas Selama berlangsungnya event, penampilan artis-artis terkenal akan turut me-
danau dan direncanakan sebagai areal Hutan Wisata seluas 105 Ha. meriahkan suasana dan menjadi hiburan bagi pengunjung.

6. Pulo Tao, restoran dan camping ground berada di Pantai Desa Simanindo. Festival Danau Toba (FDT) sudah digelar sejak tahun 80-an dan mengundang
perhatian wisatawan lokal bahkan kini diarahkan untuk menarik wisatawan
7. Tuktuk Siadong, kawasan berbentuk tanjung peninsula yang strategis, se- internasional. Oleh karena itu, event yang biasanya berlangsung pada Juni,
hingga saat ini menjadi pusat kegiatan wisata (central tourism district), dipe- kini dijadwalkan pada September dengan mempertimbangkan kalender inter-
nuhi oleh usaha hotel dan restoran serta pelukis dan pengukir. nasional.
8. Bukit Beta Kite Internasional, areal khusus di Tuktuk Siadong yang telah
ditabalkan oleh Gubernur Sumatera Utara Bpk. T. Rizal Nurdin pada Bulan Maka untuk meningkatkan animo masyarakat ke Danau Toba, masih dibutuh-
Agustus 2004 menjadi lokasi permainan layang-layang Internasional. kan investasi untuk pengelolaan Danau Toba baik dari segi sarana Perhotelan,
Water Park dan Transportasi.
Setiap tahunnya Festival Danau Toba (FDT) digelar. Pada tahun 2013 FDT akan
kembali dihelat pada 8-14 September 2013 di Sumatera Utara dan tahun ini
Kabupaten Samosir menjadi tuan rumahnya. Mengusung tema Arga do Bona ni
Pinasa, FDT 2013 direncanakan berpusat di Pulau Samosir, tepatnya di Pantai
Wisata Batu Hoda, Desa Cinta Dame Kecamatan Simanindo, kawasan Tuktuksi-
adong (Bukit Beta) dan kawasan Open Stage Pangururan di Pasir Putih Parbaba.

Dalam festival di danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara ini, sejumlah kegia-
tan seni, budaya, dan olahraga tradisional, lomba produk kuliner, dan lainnya
akan digelar. Dalam bidang seni misalnya, akan ada lomba tari tortor, men-
yanyi vocal grup dan solo, cipta lagu, cipta musik gondang tradisional, drama
(sendratasik), mengukir, memahat, dan menenun ulos.

Di bidang budaya akan ada kompetisi bercerita, marumpasa, maminta godang,


martumba, uning-uningan, senandung (mangandung), pajangan ulos (mencari Seremoni Pembukaan FDT 2013
ulos original/kuno), pakaian tradisional (fashion show ulos), dan lainnya.
Potensi Investasi Peternakan Potensi Pertambangan
Eksplorasi Pembangkit Tenaga Panas Bumi (GEOTERMAL)
Potensi peternakan di Kabupaten Samosir cukup besar dan memiliki Potensi energi listrik yang bisa dihasilkan diperkirakan
mencapai 100 Megawatt
peluang untuk dikembangkan, karena didukung oleh permintaan
(SUMBER : Dinas Pertambangan dan Energi SUMUT)
pasar yang cukup tinggi. Rencana peruntukan untuk kawasan pe- Lokasi : Kecamatan Pangururan
ternakan dicadangkan seluas 1.322 Ha. Jenis ternak yang sesuai
dikembangkan antara lain kerbau, sapi, kambing, babi.

Potensi Investasi Perikanan


Potensi perikanan di Kabupaten Samosir cukup besar, luas Danau
yang menjadi wilayah Kabupaten Samosir adalah 624,80 km2. Ren-
cana pengembangan kawasan perikanan terutama diarahkan untuk
peningkatan teknologi penangkapan perikanan umum dan pening-
katan serta pengelolaan produksi yang baik terhadap jenis budi-
daya perikanan, terutama Kerambah Jaring Apung (KJA). Usaha
perikanan di tepi danau diarahkan di wilayah yang jauh dari lokasi
wisata dan pelabuhan. Zona yang ditetapkan sebagai kawasan peri-
kanan adalah yang memenuhi persyaratan teknis perikanan secara
khusus, misalnya lokasi perairan yang terlindung dari arus. Untuk
menjaga keseimbangan lingkungan, maka pengembangan ka-
wasan budidaya perikanan dibatasi dengan presentase 1% dari total
luas perairan Kabupaten Samosir atau sekitar 6,211 km2. Batasan
tersebut akan ditambah atau dikurangi setelah adanya daya dukung
lingkungan perairan Danau Toba. Selain itu juga dapat dikembang-
kan perairan darat yang diprioritaskan dengan prioritas pengem-
bangan terdapat di Kecamatan Harian dan Kecamatan Sitio-Tio
yang luas dengan rencana pengembangan mencapai 13,029 Ha.
Peluang investasi pada bidang perikanan yang dapat dikembang-
kan antara lain pembibitan, budidaya ikan dan pengelolaan hasil
perikanan meliputi pengelolaan tepung ikan, pengalengan dan
INFRASTRUKTUR
Angkutan Darat/Land Transportation pengelolaan dan penyediaan sarana dan prasarana Sekolah
Jalan merupakan prasarana untuk menghubungkan yang baik akan menjadikan Kabupaten Samosir se- Sarana dan prasarana pendidikan di Sekolah Taman
antara suatu daerah terhadap daerah lainnya. Selain bagai tempat pariwisata yang indah. Jumlah hotel di Kanak-Kanak pada tahun 2004 sebanyak 4 unit se-
itu memperlancar dan mendorong timbulnya kegiatan Kabupaten Samosir tahun 2005 sebanyak 79 hotel, kolah yang dikelola swasta dengan jumlah guru seban-
perekonomian.Sebagai prasarana transportasi yang dengan 1.264 kamar dan 2.570 tempat tidur. yak 12 orang dan 197 orang muda. Pada tingkat se-
penting, dari segi kuantitas selain harus dapat men- PasarPasar merupakan tempat pertemuan antara pen- kolah dasar (SD), prasaran pendidikan sampai dengan
jangkau daerah yang terisolir, juga memperhatikan jual dan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli tahun 2004 berjumlah 202 unit sekolah yang terdiri
dari segi kualitas, yaitu keadaan/kondisi jalan serta barang maupun jasa. Pasar berfungsi sebagai tempat dari 195 sekolah dasar negeri, dan 7 sekolah dasar
rambu-rambu jalan. Sejalan dengan laju pembangu- bagi masyarakat dalam memasarkan hasil-hasil perta- swasta dengan jumlah guru 1.156 orang, dan murid
nan jalan untuk semakin memudahkan mobilitas pen- nian, perkebunan dan lain-lain. Jumlah wajib retribusi 24.170 orang. Rasio murid terhadap guru sebesar 20
duduk dan barang dari satu daerah ke daerah lain. (WR)pekan/pasar di Kabupaten Samosir tahun 2003 siswa, dan rasio murid terhadap sekolah 119 orang,
Panjang jalan di Kabupaten Samosir pada tahun 2005 berjumlah 3.445 WR; yang terbesar pada 7 pekan/ atau rata-rata 19 siswa per kelas. Secara umum rasio
mencapai 774,48 km. pasar/Kecamatan. Dari 3.445 WR, 16 diantaranya guru terhadap guru tidak merata per sekolah, dimana
merupakan WR yang menempati kios dan terletak di ada unit sekolah yang gurunya hanya satu atau dua
Angkutan Danau pekan Simanindo. Ada 217 wajib retribusi yang men- orang. Pada tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Selain keindahan Danau Toba, perairan Danau empati Balairung, 257 wajib retribusi yang menyewa (SLTP) prasaran pendidikan yang sudah ada pada ta-
Toba juga berfungsi sebagai prasarana transportasi tanah dalam pekan, 483 wajib retribusi yang menyewa hun 2004 berjumlah 30 unit sekolah, dengan guru 492
air yang menghubungkan antar daerah, khususnya tanah diluar pekan dan sebanyak 2.443 wajib retri- orang, dan murid 10.337 orang. Rasio murid terhadap
menghubungkan antara Pulau Samosir dengan dae- busi Harian undung-undung. 6. Pelelangan IkanTempat guru sebesar 22 siswa, dan rasio murid terhadap se-
rah Toba. Jumlah kunjungan kapal, penumpang dan pelelangan ikan secara khusus di Kabupaten Samosir kolah 350 orang. Pada tingkat Sokolah Lanjutan Ting-
barang pada angkutan danau di Kabupaten Samo- sampai saat ini belum tersedia, disebabkan hasil dari kat Atas (SLTA) prasaran pendidikan yang sudah ada
sir tahun 2003 dari 5 dermaga masing-masing 4.717 keramba apung sebagai tempat memproduksi ikan pada tahun 2004 berjumlah 18 sekolah, dengan guru
kunjungan kapal; 115.667 penumpang dan 578,9 ton pada umumnya dipasarkan langsung ke Pekan-pekan 219 orang, dan murid 2.281 orang. Rasio murid terha-
barang. Dermaga Tomok merupakan dermaga yang yang ada di setiap Kecamatan dan diluar Kab.Samo- dap guru sebesar 20 siswa, dan rasio murid terhadap
paling sibuk. Jumlah kunjungan kapal, penumpang dan sir.Sedangkan para nelayan yang ada hanya terbatas sekolah 338 orang
barang di dermaga tersebut tahun 2005 masing-mas- untuk konsumsi keluarga.
ing 2.053 kunjungan kapal, 38.290 penumpang dan
46,7 ton barang. Perbankan
Perbankan berfungsi sebagai penghimpunan dan pen-
Pariwisata yalur dana, memegang peranan yang sangat penting
Didukung oleh sumber daya alam dan keindahan Da- dalam suatu perekonomian. Jumlah bank di Kabupaten
nau Toba, sektor pariwisata merupakan sektor poten- Samosir tahun 2003 berjumlah 7 buah (bank kantor
sial yang dapat menjadi andalan di Kabupaten Samo- cabang dan unit), terdiri dari 4 bank pemerintah, satu
sir dimasa mendatang. Perencanaan, pengembangan, bank daerah dan dua Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Area seluas 90,45 km2 yang terdiri dari
5 Kecamatan, 37 Desa/Kelurahan Definitif,

KOTA BINJAI Jumlah penduduk sebesar 3.122,33 jiwa


(thn.2012)

Letak geografis Binjai 030340 - 034002 LU dan 982703 -983932 BT. lainnya yang melintasi Kota Binjai. Selain itu moda transportasi lain yang bisa digu-
Ketinggian rata-rata adalah 28 meter di atas permukaan laut. Sebenarnya, Binjai nakan adalah dengan mengguakan kereta api. Kereta api yang melayani ada 2
hanya berjarak 8 km dari Medan bila dihitung dari perbatasan di antara kedua unit dengan 6 kali jadwal keberangkatan setiap hari. Secara geografis Kota Binjai
terletak di 30 31 40 - 30 40 2 LU dan 980 27 3 - 980 32 32 BT dan berada
wilayah yang dipisahkan oleh Kabupaten Deli Serdang. Jalan Raya Medan Binjai pada 28 m di atas permukaan laut dengan luas wilayah Kota Binjai 90,23 km2
yang panjangnya 22 km, 9 km pertama berada di dalam wilayah Kota Medan, Km atauhanya 0,13 persen dari total luas Provinsi Sumatera Utara.
10 sampai Km 17 berada dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang dan mulai Km
17 adalah berada dalam wilayah Kota Binjai.
Luas
Batas Wilayah Luas wilayah dari : Kota Binjai yaitu sebesar 90.23 Km dari beberapa Kecamatan
Utara : Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang
Selatan : Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang yang ada di Kota Binjai. Kecamatan Binjai Selatan memiliki wilayah yang paling
Barat : Kabupaten Langkat luas sebesar 29.96 Km , sedangkan Kecamatan Binjai Kota memiliki luas wilayah
Timur : Kabupaten Deli Serdang terkecil dengan luas sebesar 4.12 Km.
Kota Binjai adalah daerah yang beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Di Kecamatan Binjai Selatan curah hujan cukup besar dibanding
dengan kecamatan lainnya di Kota Binjai yaitu 214 mm/14 hari hujan, diikuti dengan Ketinggian dan Topografi
Kecamatan Binjai Barat 207 mm/8 hari hujan . Kota Binjai berada pada ketinggian lahan 3 - 76.5 m dpl dan tingkat kelerengan
0-8%. Berdasarkan data keadaan wilayah perencanaan Kota Binjai mempunyai
Kota Binjai berada pada ketinggian lahan 3 - 76.5 m dpl dan tingkat kelerengan topografi datar sehingga memiliki tingkat kestabilan lereng yang sangat tinggi.
0-8%. Berdasarkan data keadaan wilayah perencanaan Kota Binjai mempunyai Secara keseluruhan lahan yang ada di wilayah penelitian termasuk dalam katego-
topografi datar sehingga memiliki tingkat kestabilan lereng yang sangat tinggi.
Secara keseluruhan lahan yang ada di wilayah penelitian termasuk dalam kategori ri tingkat kemudahan pemanfaatan tinggi.
tingkat kemudahan pemanfaatan tinggi.

Kota Binjai terletak di sebelah Utara dari Kota Medan dengan jarak kurang lebih
22 km. Dari kota Medan ke Kota Binjai dapat menggunakan angkutan umum yang
banyak dijumpai baik yang khusus jurusan Medan-Binjai ataupun angkutan umum

Posisi Geografis Kota Binjai


Ekonomi dan Perdagangan
Daerah komersial dan pusat perekonomian serta pusat pemerintahan terutama berpusat di Faktor Pendukung Potensi Investasi
wilayah Kecamatan Binjai Kota. Kawasan perindustrian dipusatkan di daerah Binjai Utara,
sedangkan di sebelah timur dan selatan adalah daerah konsentrasi pertanian. Daerah Transportasi
pengembangan peternakan dipusatkan di kawasan Binjai Barat. Kawasan Industri Binjai di
Kecamatan Binjai Utara direncanakan di Kelurahan Cengkeh Turi dengan luas wilayah 300 Sarana transportasi di dalam kota Binjai terutama adalah beca mesin
ha. Binjai juga adalah penghasil minyak bumi dan gas ditandai dengan kawasan eksplora- roda tiga yang unik dan mobil angkutan umum yang disebut sudako.
si minyak bumi dan gas alam di kawasan Tandam Hilir, Kecamatan Binjai Utara. Data Untuk transportasi ke luar kota, selain transportasi jalan, ada juga kere-
tahun 1999 menunjukkan bahwa 29% dari total kegiatan perekonomian di Kotamadya
Binjai bersumber dari sektor perdagangan dan jasa. Sedangkan sektor industri menyum- ta api yang menghubungkan Binjai dengan Medan dan Kwala di Kabu-
bang nilai 23% dari total kegiatan perekonomian tadi. Pendapatan per kapita penduduk paten Langkat. Sampai dengan tahun 2007, prasarana jalan di Kota
Binjai adalah sebesar Rp. 3,3 juta, sayang angka ini masih berada di bawah rata-rata
pendapatan per kapita propinsi Sumatera Utara yang besarnya Rp. 4,9 juta. Laju pertum- Binjai terdiri dari:
buhan ekonomi Kota Binjai atas dasar harga tetap sebesar 5,68 persen pada tahun 2007. Jalan aspal 298 kilometer
Hal ini menunjukkan kenaikan yang cukup baik jika dibandingkan dengan tahun 2006 Jalan kerikil 31 kilometer
sebesar 5,32 persen. Secara umum ada empat sektor yang cukup dominan dalam pemben-
tukan total PDRB Kota Binjai yaitu Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel Jalan tanah 91 kilometer
dan Restoran, Sektor Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa - jasa Letak Binjai juga tidak jauh dari bandara terdekat yaitu Bandara Po-
Bidang perkebunan tentu saja yang menjadi perhatian adalah perkebunan rambutan yang
mencapai 425 ha dengan kapasitas produksi 2.400 ton per tahun. Sayangnya, kapasitas lonia, Medan. Selain itu, pelabuhan terdekat juga akan dihubungkan
sebesar ini tidak dibarengi dengan modernisasi industri pengolahan rambutan menjadi dengan jalan tol bila proyek jalan tol Medan-Binjai selesai beberapa
komoditi unggulan yang bernilai plus dibandingkan dengan hanya menjual buah rambutan tahun lagi.
itu sendiri, misalnya industri pengalengan rambutan dengan jalur pemasaran yang komplit.

Potensi Investasi
Bidang Usaha Potensial Selama tahun 2000 kontribusi terbesar dalam perekonomian Kota Binjai berasal dari sektor
industri pengolahan yaitu sebesar 29,18% dari total PDRB. Namun nilai kontribusi dari sektor industri pengolahan
ini hampir sama dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang menduduki peringkat kedua dalam kontribusi
terhadap PDRB yaitu 28,86%. Sedangkan peringkat ketiga masih diduduki oleh sektor pertanian sebesar 11,21%.
Besaran nilai kontribusi ini menunjukkan bahwa bidang usaha di sektor industri, perdagangan, hotel, restoran serta
pertanian merupakan komoditi yang layak untuk dikembangkan atau diunggulkan di Kota Binjai.
GUNUNG SITOLI
Batas Administrasi
Utara : Kecamatan Sitolu ri (Kabupaten Nias Utara)
Selatan : Samudera Indonesia.
Timur : Kecamatan Gid dan Kecamatan Hiliserangkai (Kabupaten Nias).
Barat : Kecamatan Hiliduho (Kabupaten Nias) serta kecamatan
Alasa Talumuzi dan Kecamatan Namhalu Esiwa (Kabupaten Nias Utara).

Peta Administratif Kab. Gunungsitoli


6 Kecamatan, 101 Desa/ Kelurahan defenitif ,

TOPOGRAFI
Kondisi alam/ topografi daratan pulau Nias sebahagian
besar berbukit-bukit sempit dan terjal serta pegunungan
dengan tinggi di atas permukaan laut bervariasi antara
0-800m.

HIDROLOGI

Dengan kondisi alam yang berbukit-bukit dan terjal serta


pegunungan yang tingginya antara 0-800m mengakibat-
kan adanya 20 sungai-sungai kecil, sedang atau besar
yang ditemui hampir diseluruh kecamatan.

GEOGRAFIS
Kota Gunungsitoli adalah kota yang terletak sebuah gugusan pulau yang dikenal
dengan nama Kepulauan Nias terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, yang secara
geografis terletak antara 00o12-1o32 Lintang Utara (LU) dan 970o00-980o00 Bujur
Timur (BT). Dengan ketinggian rata-rata 0 - 600 meter diatas== permukaan laut. Kota
Gunungsitoli merupakan salah satu daerah kota di Provinsi Sumatera Utara yang
mempunyai jarak 85 mil laut dari Sibolga (daerah Provinsi Sumatera Utara).

Posisi Geografis Kabupaten Gunungsitoli


IKLIM & CURAH HUJAN 21,7C dan rata-rata maksimum 31,3C. Kecepatan an-
gunan rata-rata dalam satu bulan sebesar 6 knot/jam
dengan arah angin terbanyak berasal dari arah Utara.
Letak Kota Gunungsitoli dekat dengan garis khatulisti- Kondisi seperti ini disamping curah hujan yang tinggi
wa, maka curah hujan setiap tahun cukup tinggi. Pada mengakibatkan sering terjadinya badai besar. Musim
tahun 2011, jumlah curah hujan mencapai 3.,857,5 badai laut setiap tahun biasanya terjadi antara bulan
mm setahun atau rata-rata 298,6 mm per bulan den- September sampai dengan November, tetapi kadang-
gan banyaknya hari hujan mencapai 250 setahun atau kadang terjadi juga pada bulan Agustus dan cuaca
rata-rata 21 hari per bulan dan penyinaran matahari
rata-rata 45% per bulan.
Curah hujan yang paling besar terjadi pada bulan No-
vember yaitu 432,2 mencapai 23 hari hujan dan pe-
nyinaran matahari sebesar 45%, musim kemarau dan
hujan silih berganti dalam setahun. Curah yang paling
rendah terjadi pada bulan Februari yaitu 140,6 mm
dan dengan penyinaran matahari sebesar 60%. Curah
hujan yang tinggi setiap tahun mengakibatkan kondi-
si alam Kota Gunungsitoli sangat lembab dan basah
dengan rata-rata kelembaban antara 88-91%.
Keadaan iklim Kota Gunungsitoli dipengaruhi oleh
Samudera Hindia. Suhu udara dalam satu tahun ra- bisa berubah secara mendadak.
ta-rata 26,1C per bulan dengan rata-rata minimum

KEPENDUDUKAN WILAYAH KOTA GUNUNG SITOLI

Jumlah Kependudukan Wilayah Kota Gunung Sitoli pada tahun 2011


adalah 130.380 jiwa. Jumlah penduduk ini tersebar di 6 (enam) Kecamatan. Penduduk kota Gunung-
sitoli paling banyak berada di Kecamatan Gunungsitoli dengan jumlah penduduk sekitar 58.539 jiwa,
disusul Kecamatan Gunungsitoli Idanoi dengan jumlah penduduk sekitar 23.921 jiwa. Sedangkan jumlah
yang paling sedikit berada di Kecamatan Alooa dengan jumlah penduduk sekitar 7.302 jiwa. Jumlah
penduduk di Kota Gunungsitoli sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Gunungsitoli sebagai aki-
bat dari kedudukan Kecamatan Gunungsitoli sebagai ibukota Gunungsitoli dengan tingkat kegiatan
perekonomian yang tinggi dan didukung ketersediaan sarana dan prasarana yang lebih memadai dari
Kecamatan sekitar.
Dari tahun 2005 2011) jumlah penduduk di setiap kecamatan yang temasuk dalam Kota Gunungsitoli
mengalami kenaikan dimana kenaikan yang paling signifikan yaitu jumlah penduduk pada tahun 2010
ke tahun 2011. Laju pertumbuhan penduduk Kota Gunungsitoli selama 6 tahun terakhir sekitar 3.09 %.
Sehingga jika diproyeksikan jumlah penduduk Kota Gunungsitoli pada Tahun 2030 berjumlah 141.216
jiwa.
Peternakan
POTENSI INVESTASI Populasi ternak besar/kecil dan unggas di Kota Gunungsitoli selama tahun 2010
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2007. Ternak yang pal-
ing dominan adalah ternak babi yaitu 38472 ekor tersebar di seluruh kecamatan,
populasi ternak ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan keadaan
tahun 2007 yaitu sebanyak 8.009 ekor.
Potensi Pertanian & Perkebunan Ternak kambing juga tersebar di seluruh kecamatan dengan jumlah seluruhnya
433 ekor di tahun 2010 mengalami penurunan dengan keadaan tahun 2007 yaitu
Tanaman Pangan sebanyak 1.172 ekor.
Ternak sapi dengan jumlah seluruhnya yaitu 78 ekor terdapat di Gunungsitoli Ut-
Jumlah produksi padi Kota Gunungsi- lah 99,7 ton, cabe 94,1 ton, terong 43,
ara. Populasi bila dibandingkan dengan keadaaan tahun 2007 yaitu sebanyak
toli selama tahun 2011 adalah sebesar ton, ketimun 78,6 ton, kangkung 62,5
52 ekor.
4.238 ton yang keseluruhannya berasal ton, bayam 46,5 ton dan buncis 41,8 ton.
Untuk ternak kerbau selama tahun 2010 populasinya adalah sebanyak 10 ekor.
dari produk sawah. Sedangkan produksi Dari produksi tanaman buah-buahan di
yang terdapat di kota Gunungsitoli adalah mengalami peningkatan dibandingkan
tanaman jagung kota Gunungsitoli ada- kota Gunungsitoli selama tahun 2011
tahun 2007 yaitu sebanyak 12 ekor.
lah 88,4 ton. Produksi tanaman ketela adalah sebagai berikut alpukat 649 ton,
pohon kota Gunungsitoli selama tahun buah mangga 385 ton, buah jeruk se-
2011 adalah 337,5 ton. Produksi tana- banyak 302 ton, durian 1231 ton, buah
man ketela rambat kota Gunungsitoli jambu 65 ton, buh duku/langsat 902 ton,
selama tahun 2011 adalah 185,8 ton. buah rambutan 200 ton, pisang 540 ton,
Untuk tanaman sayur-sayuran di kota manggis 309 ton, nenas 60 ton, belimb-
Gunungsitoli selama tahun 2011 yai- ing 55 ton dan buah nangka 150 ton.
tu untuk jenis kacang panjang ada

PERIKANAN

Total produksi ikan di Kota Gunungsitoli selama tahun 2011 adalah seban-
yak 2,181,96 ton yang terdiri dari produksi ikan laut sebesar 2.159,62 ton den-
gan banyaknya nelayan 1.562 orang dan produksi ikan air tawar sebesar 22,34
ton yang berasal dari ikan sungai dan ikan kolam .
Tabel
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Berlaku Kota Gunungsitoli Menurut
Tanaman Perkebunan Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah)

Daerah Gunungsitoli merupakan daerah yang subur bagi tanaman perkebunan. Tana-
man perkebunan yang ada di Kota Gunungsitoli adalah tanaman perkebunan Rakyat
dengan komoditi andalan adalah karet, kelapa, kopi dan cengkeh. Hasil tanaman
perkebunan rakyat dari kota Gunungsitoli pada umumnya hampir seluruhnya dijual ke
luar daerah dalam bentuk bahan mentah, melalui para pedagang baik lokal maupun

Kota Gunungsitoli merupakan kota transit dan memiliki banyak bangunan-bangunan hotel/
tempat menginap dengan harga terjangkau dan layak huni. Menurut isu Pengembangan &
pembangunan Kota Gunungsitoli akan didirikan pusat pendidikan di wilayah Nias, akan
didirikan pusat perdagangan dan jasa skala regional, ketersediaan pelabuhan laut dan
bandar udara sebagai pintu gerbang kepulauan Nias, pembukaan lapangan kerja baru
dalam menekan jumlah pengangguran

EKONOMI & PERDAGANGAN dan asuransi sebesar Rp 278,075,79 juta, sektor


PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi bangunan sebesar 304,545,01 juta dan sektor
makro yang memberikan petunjuk sejauh mana pertanian sebesar 270,414,35 juta. Sementara
perkembangan dan struktur ekonomi suatu daerah sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan peroran-
dalam suatu kurun waktu.Pada tahun 2011 PDRB gan memberi kontribusi sebesar Rp 177,045,66
atas dasar harga berlaku Kota Gunungsitoli adalah juta, sektor industri pengolahan sebesar Rp
Rp 2.009.057,71 juta. Sektor perdagangan, hotel 56,809,57,sektor listrik,gas air sebesar 10,673,51
dan restoran merupakan sektor yang paling ban- juta dan sektor pertambangan dan penggalian
yak memberikan kontribusi terhadap PDRB kota memberi kontribusi sebesar Rp 6.990,07.
Gunungsitoli yaitu sebesar Rp 873,563,74. Kemu-
dian, diikuti pleh sektor pengangkutan dan komu-
nikasi yaitu Rp 373,868,82 juta, sektor keuangan
Faktor Pendukung Potensi Investasi di Kota Gunungsitoli

* Kondisi sarana & prasarana transportasi yang baik.

* Terletak di lokasi yang strategis sebagai kota transit.

* SDM yang sudah terdidik.

* Promosi kota sudah mencapai Mancanegara.

* Tenaga Kerja
Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2 secara administratif terdiri

KOTA MEDAN dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan dengan jumlah penduduk 1.899.327 jiwa.

GAMBARAN UMUM permukaan laut. Dari luas wilayah Kota Medan dapat berkisar antara 31,0C - 33,1C.
dipersentasekan sebagai berikut:
Secara geografis, wilayah Kota Medan berada antara 1. Pemukiman 36 %
a 3 30 3 43 Lintang Utara dan 98 35 - 98 44 2. Perkebunan 3,1 % PEREKONOMIAN
Bujur Timur dengan luas wilayah 265,10 km2 dengan 3. Lahan Jasa 1,9 %
Struktur perekonomian kota yang kokoh akan men-
batasbatas 4. Sawah 6,1 %
sebagai berikut : 5. Perusahaan 4,2 % jadi motorpenggerak perekonomian dan sekali-
Batas Utara : Kabupaten Deli Serdang dan 6. Kebun Campuran 45,4 %
gus penopang ketahanan ekonomi daerah. Struktur
Selat Malaka 7. Industri 1,5 %
Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang 8. Hutan Rawa 1,8 % ekonomi Kota Medan didominasi oleh sektor perda-
Batas Timur : Kabupaten Deli Serdang Secara geografis, Kota Medan didukung oleh gangan, hotel dan restoran dengan kontribusi terha-
Batas Barat : Kabupaten Deli Serdang
daerah-daerah yang kaya sumber alam seperti Deli dap PDRB rata-rata sebesar 27,09 persen per tahun.
Topografi Kota Medan cenderung miring ke Utara Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Sumbangan sektor transportasi dan telekomuni-
dan berada pada ketinggian 2,5 37,5 meter diatas
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan kasi rata-rata sebesar 20,52 persen, sektor indus-
lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara tri dan pengolahan sebesar 12,86 persen, serta
ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasa- sektor keuangan dan jasa perusahaan sebesar
ma dan kemitraan yang sejajar, saling menguntung- 14,52 % pertahun. Ciri perekonomian Kota Medan
kan dan saling memperkuat dengan daerah-daerah yang berbasis sektor jasa,perdagangan dan restoran
sekitarnya. Kota Medan mempunyai iklim tropis juga dipengaruhi oleh pola perkembangan Kota
dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia Medan yang ditandai oleh meningkatnya pusat-
pada tahun 2001 berkisar antara 23,2C - 24,3C pusat perdagangan yang berskala besar, bangu-
dan suhu maksimum berkisar antara 30,8C - 33,2C nan hotel-hotel dan restoran, serta transportasi dan
serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya telekomunikasi.
berkisar antara 23,3C - 24,1C dan suhu maksimum

www.webaddress.com

Posisi Geografis Kota Medan


Potensi Investasi
Pengolahan Sampah
Sampah penduduk Medan yang besar berpotensi untuk dikonversi sebagai sumber
energi dan pupuk.
Luas Kota Medan : 26.510 Ha
Penduduk Tetap : 2.102.105 jiwa
Penduduk Komuter : 566.611 jiwa
Produsen Sampah : 2.668.716 jiwa
Rasio Timbulan Sampah : 0,6 kg/org/hr
Timbulan Sampah Penduduk Tetap : 1.261 ton/hr
Timbulan Sampah Penduduk Komuter : 170 ton/hr
Timbulan yang dilayani : 1.145 ton/hr
Volume Sampah Terangkat : 807 ton
Peluang: Pengolahan Tenaga Listrik, Pengolahan Pupuk Danau Siombak
Lokasi: TPA Terjun di Medan Utara dan TPA Namo Bintang di Medan Selatan Danau Siombak adalah sebuah danau buatan yang berada di Kecamatan Medan
Marelan dengan luas 30 ha. Danau yang biasa digunakan sebagai tempat festival
kano atau lomba perahu daerah ini terbuka untuk pengembangan sarana rekrea-
si keluarga yang terintegrasi seperti taman, wisata air, apartemen ruang terbuka
publik, pusat perbelanjaan, dll.
Lokasi: Danau Siombak
Fasilitas: Selaras dengan rencana tata ruang wilayah Kota Medan

Jalan Tol dalam Kota


Untuk mengatasi kemacetan di Kota Medan, terlebih mengantisipasi
kondisi lebih buruk di masa mendatang, diperlukan jaringan jalan tol dalam kota.
Kampung Nelayan Belawan Dock kapal dan gudang pelabuhan
Sebagai Pusat Wisata Bahari
Volume bongkar muat yang besar, sibuknya jalur perdagangan di Selat Malaka dan
Kampung Nelayan berada di ujung utara Kota Medan. Tak jauh
kondisi Medan sebagai pintu gerbang perekonomian di Indonesia bagian barat, mem-
dari tempat dimana terdapat perkampungan rumah terapung ini,
buat Medan potensial untuk dock dan pergudangan peti kemas.
juga terdapat spot wisata menarik lainnya, seperti klenteng yang
Lokasi: Medan Bagian Utara
dihuni oleh banyak monyet, beberapa pantai dan hutan bakau.
Fasilitas: Selaras dengan rencana tata ruang wilayah Kota Medan
Berpotensi untuk dikembangkan sebagai sarana wisata bahari
Kebutuhan Dana: Rp 500 Milyar
terintegrasi dengan daerah Belawan daratan.
Lokasi: Kampung Nelayan Belawan
Fasilitas: Selaras dengan rencana tata ruang wilayah Kota Medan
Kebutuhan dana: Rp 250 Milyar

Perdagangan dan Jasa


Kota Medan memiliki berbagai sarana penunjang kegiatan perdagangan dan
jasa seperti pusat perkantoran, pusat perbelanjaan, plaza, mal, pusat hiburan
(entertainment) dan rekreasi, pusat jajanan malam serta taman budaya. Dalam
dua tahun terakhir, Kota Medan diramaikan pula dengan kehadiran sejumlah
pusat perbelanjaan/plaza bertaraf internasional seperti Sun Plaza, Medan Fair
Plaza, Prand Palladium dan lain sebagainya. Berdasarkan data tahun 2004,
Fasilitas Pergudangan Pelabuhan jumlah pusat perdagangan seperti : Mall/plaza/hypermarket berjumlah 15, Su-
Bisnis pergudangan sangat erat kaitannya dengan perkembangan permarket berjumlah 14, Pasar swalayan berjumlah 29, Pusat pasar/pasar in-
industri, ekspor dan impor. Dalam menghadapi era globalisasi pres berjumlah 14.
dan pasar bebas, diperkirakan arus ekspor dan impor akan se-
makin meningkat, hal ini akan berdampak juga pada peningkatan
bisnis pergudangan. Selain itu permintaan atas bangunan yang
Kawasan Industri Besar
Bisnis kawasan industri hingga saat ini dapat dikatakan belum ada kenaikan yang
berupa gudang akhir-akhir ini semakin meningkat juga sebagai
signifikan. Hal ini mengingat penyerapan kawasan industri sangat tergantung
dampak adanya deregulasi di sektor industri manufaktur serta per-
terhadap stabilitas politik, keamanan dan ekonomi. Penurunan kepercayaan du-
dagangan internasional (ekspor/impor). Dan sebagai tindak lanjut
nia usaha secara keseluruhan, akibat krisis moneter yang berkelanjutan mena-
adanya peraturan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam rangka
han perusahaan-perusahaaan asing untuk melakukan investasi industri baru di
mengatur tata ruang kota yang mana untuk pergudangan umum yang
Indonesia, Akibat kondisi ekonomi politik yang terjadi akhir-akhir ini, memaksa
terletak di daerah kota terkena relokasi. Maka dampak dari pembong-
sejumlah investor asing menunda ekspansi bisnisnya ke Indonesia. Bisnis ka-
karan bangunan gudang tersebut adalah berkurangnya bangunan
wasan industri swasta memiliki mitra dengan swasta asing yang juga berfungsi
gudang, dan sementara itu permintaan akan ruangan gudang
sebagai jaringan pemasaran di negara asal mitranya.
semakin meningkat, sehingga dapat dikatakan bahwa masih ada
pangsa pasar untuk bisnis pergudangan.
Jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan pada tahun 2010 mencapai 198,234 Jiwa.
KOTA PADANGSIDIMPUAN Kota Padangsidempuan berada pada 260 1.100 m di atas permukaan laut, luas
wilayahnya adalah 114,65 Km2.

Batas Wilayah
Sebelah Utara : Tapanuli Selatan(Kec Angkola Timur)

Sebelah Selatan : Tapanuli Selatan (Kec Angkola Selatan)

Sebelah Barat : Tapanuli Selatan (Kec Angkola Barat)

Sebelah Timur : Tapanuli Selatan (Kec Angkola Timur)

IKLIM
Kota Padang Sidimpuan memiliki 2 musim yaitu Kemarau dan Penghujan.
Musim Kemarau Biasanya terjadi Bulan Maret sampai Bulan Agustus sedang-
kan musim penghujan terjadi pada bulan September dengan Bulan Februari
diantara kedua musim itu diselingi oleh musim Pancaroba.

TOPOGRAFI
Topografi wilayahnya yang berupa lembah yang dikelilingi oleh Bukit Barisan,
GEOGRAFIS sehingga kalau dilihat dari jauh, wilayah kota Padang Sidimpuan tak ubahnya
seperti cekungan yang meyerupai danau. Puncak tertinggi dari bukit dan gu-
nung yang mengelilingi kota ini adalah Gunung Lubuk Raya dan Bukit (Tor)
Secara geografis letak Kota Padangsidimpuan berada antara Sanggarudang yang terletak berdampingan di sebelah utara kota. Salah satu
puncak Bukit yang terkenal di kota Padangsidimpuan yaitu Bukit (Tor) Si-
pada 1 800 - 1 29 Lintang Utara dan 99 13 99 21 Bujur marsayang. Juga terdapat banyak sungai yang melintasi kota ini, antara lain
Sungai Batang Ayumi dan Aek Sibontar.
Timur dan berada pada 260 1.100 m di atas Permukaan laut, www.webaddress.com
luas wilayahnya adalah 114,65 Km2. address@email.com
250-555-5555
624 Sixth Street | Nanaimo, BC

Posisi Geografis Kota Padangsidimpuan


Sarana dan Prasarana Industri
Tepat di pusat kota, terdapat alun-alun yang disebut dengan Alaman Bolak Pengembangan industri merupakan salah satu bentuk upaya untuk men-
(Halaman Luas), Plaza Anugrah dan Masjid Raya. Kota ini juga memiliki klub dorong pertumbuhan ekonomi Padang Sidimpuan. Secara selektif jenis indus-
sepakbola yang bernama PSKPS (Persatuan Sepakbola Kota Padangsidim- tri yang relatif mudah dikelola adalah industri hasil pertanian, kerajinan dan
puan) yang bermarkas di stadion Naposo. Untuk pengelolaan air bersih di industri rumah tangga industri pertanian tentu dapat menjadi prioritas utama
Kota Padang Sidempuan dikelola oleh PDAM Kota Padang Sidempuan dengan mengingat adanya daya dukung pertanian rakyat dan perusahaan pertanian
menggunakan sistem BNA, dengan sumber air bersih dari sumber air permu- yang ada disekitarnya. Hasil dari industri ini diharapkan dapat memberi nilai
kaan. tambah bagi hasil-hasil pertanian rakyat atau bahkan industri yang berskala
lebih besar dan modern.Bidang Usaha Jasa Pergudangan dan Perkantoran-

BIDANG USAHA POTENSIAL Fasilitas pergudangan di Kantor Padangsidimpuan masih tersebar di inti kota.
Direncanakan akan diperluas sepanjang jalan ring road Kota Padang Sidim-
puan,
Pusat Pelayanan Jasa Perdagangan dan Bisnis.
Padangsidimpuan merupakan pusat perdagangan untuk menampung dan PABRIK TEPUNG TAPIOKA
menjadi tempat pemasaran hasil-hasil pertanian kawasan Batang Toru dan Di Indonesia ubi kayu dimakan dalam berbagai bentuk masakan setelah di-
sekitarnya, kawasan Sipirok, Gunung Tua dan sekitarnya serta kawasan Ang- kukus, dibakar, digoreng, diolah menjadi berbagai macam panganan atau
kota Jaya dan sekitarnya. diragikan menjadi tapai dan lain-lain. Tepung tapioca merupakan produk de-
hidrasi dari ubi kayu segar, yang penggunaannya sangat beragam, baik untuk
Hasil Pertanian industri makanan maupun jenis industri lainnya.
Hasil buah di Kota Padangsidimpuan cukup banyak, terutama kolang-kaling
yang tersedia sampai 100 ton perhari dan ada sepanjang tahun, disamping INDUSTRI OLEOKIMIA
ada juga buah salak. Pengolahan yang bias dilakukan misalnya pengalen- Pengolahan industri oleokimia dipilih sebagai bidang usaha yang layak
gan buah, apalagi bahan bakunya memiliki harga yang cukup murah. Salah dikembangkan karena disekitar Kota Padang Sidimpuan terdapat banyak Ke-
satu contoh yang dapat dikelola adalah bagaimana buah salak yang selama bun dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit.
ini dikenal sebagai simbol Kota Padangsidimpuan tetap dapat dipertahankan
lainnya adalah karet dan ubi kayu.
KOTA PEMATANGSIANTAR
garis 2 53 20 Lintang Utara (LU) dan 99 1 sungai di wilayah Kota Pematangsiantar pada

00 - 99 6 35 Bujur Timur (BT) pada peta umumnya didominasi oleh pola aliran dendritik.

bumi. (Peta orientasi Kota Pematangsian- Namun demikian, pada beberapa bagian, teru-

tar dapat dilihat pada Peta 2.1). Kondisi tama di bagian selatan wilayah ini tampak pola

topografi dan morfologi (kelerengan) yang aliran trelis. Pola aliran ini pada umumnya dikon-

ada di Kota Pematangsiantar hanya terdiri trol oleh struktur geologi di samping jenis batuan

dari 2 morfologi yaitu datar dan landai se- dan topografi permukaan di daerah aliran.

hingga dapat dikatakan relatif datar secara

keseluruhan. Curah hujan rata-rata Kota

Pematangsiantar pada tahun 2010 sebesar

269,08 mm/tahun dengan jumlah hari hu-


Batas Wilayah:
jan rata-rata 173 hari per tahun.
Arah Timur : Kabupaten Simalungun
Berdasarkan kondisi eksisting Kota Pematangsi-
Arah Barat : Kabupaten Simalungun
antar, Wilayah Kota Pematangsiantar dialiri oleh
Arah Utara : Kabupaten Simalungun
banyak sungai yang merupakan sumber air bagi
Arah Selatan : Kabupaten Simalungun
penduduk untuk memenuhi kehidupan sehari-
Kota Pematangsiantar secara geografis berada
hari, seperti sumber air baku, irigasi pertanian,
di bagian tengah Sumatera Utara, terletak pada
MCK maupun kebutuhan lainnya. Pola alihran

Posisi Geografis Kota Pematangsiantar


Keuangan dan Perekonomian Daerah yang diturunkan ke dalam penetapan hirarkhi pusat pe- menyediakan berbagai jenis makanan yang cukup enak.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pematang- layanan kota. Semakin tinggi hierarkhi pusat kegiatan- Contoh kecilnya seperti toko Roti Ganda, toko ini men-
siantar atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 sebe- nya maka semakin kompleks fungsinya sebagai pusat yajikan roti yang banyak diminati oleh masyarakat lokal
sar 4.163.437,74 juta rupiah dengan kontribusi terbesar pelayanan dan semakin rendah hierarkhinya maka se- dan terlebih lagi masyarakat yang berkunjung ke kota ini
diberikan oleh sektor perdagangan, Hotel dan Restoran makin kecil fungsi pusat pelayanannya. karena memiliki cita rasa yang berbeda dan membelinya
yaitu sebesar 34,02 %. Sedangkan sektor yang paling ke- sebagai oleh-oleh. Makanan-makanan khas Indonesia
cil memberikan sumbangan terhadap PDRB adalah sektor Potensi Investasi seperti bakso, sate, berbagai jenis martabak, kue, dan
pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 0,02 %. banyak makanan lain baik itu juga jajanan kecil disajikan
PDRB Kota Pematangsiantar atas dasar harga konstan 1. Potensi Pariwisata sub Sektor Jasa dengan memiliki cita rasa yang cukup tinggi. Hal inilah
Dilihat dari segi lokasi, Pematangsiantar merupakan dae- cukup menjadikan kota Pematangsiantar menjadi tempat
rah yang cukup dengan lokasi wisata yang cukup terke- dunianya makanan. Hal ini didukung dengan sumbar ba-
nal yaitu Danau Toba. Hal ini membuat Pematangsiantar han baku segar mudah diperoleh dan dekat dengan sum-
menjadi tempat perlintasan bagi wisatawan dan mem- ber bahan bakunya seperti sayuran dan buah-buahan.
buat kota ini juga cukup banyak didatangi oleh banyak Maka dari itu, kota Pematangsiantar perlu meningkatkan
wisatawan baik itu wiasatawan dalam negeri maupun pengembangan dari segi wisata kuliner Indonesia dan
luar negeri. Hal ini bisa dijadikan ajang pemanfaatan un- terlebih lagi kuliner khas asli daerah.
tuk menjadikan kota Pematangsiantar menjadi kota yang Adanya tempat untuk bersantai untuk sekedar minum,
layak untuk dijadikan tempat wisata yang dapat dikun- makan dan tempat untuk bertemu dengan kerabat serta
jungi setelah Danau Toba. bersantai juga sangat diminati untuk dilakukan di Pema-
tangsiantar ini. Ada beberapa lokasi yang sampai saat
2. Potensi Pertanian ini cukup banyak dikunjungi seperti Kedai Kopi Kok Tong
Pematangsiantar memiliki tanah subur yang banyak dengan khas kopinya tersendiri (merupakan salah satu
tahun 2000 pada tahun 2010 sebesar 2.038.9241,45 bisa ditumbuhi berbagai macam tumbuhan yang dapat kopi yang banyak diminati orang ketika berkunjung) dan
juta rupiah atau naik sekitar 112.625,8 juta rupiah. Se- dikonsumsi ataupun dinikmati. Terlebih lagi, lokasi Pem- Siantar Square yang menyediakan tempat yang dapat di-
dangkan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku pen- tangsiantar berada ditempat strategis untuk bisa menda- gunakan untuk bersantai dan menikmati jajanan ringan.
duduk Kota Pematangsiantar pada tahun 2010 sebesar patkan pasokan bahan-bahan makanan dari daerah itu Tempat tempat seperti ini perlu diperbaiki dan dikem-
17.739.554 rupiah (meningkat sebesar 10,82 % dari ta- sendiri maupun beberapa daerah yang merupakan sum- bangkan.
hun 2009). ber bahan makanan.
Akan sangat disayangkan jika semua yang dimiliki wilayah 2. Potensi PLTS (Pembangkit Listrik
Tata Ruang Wilayah ini tidak dikembangkan. Potensi yang bisa dikembangkan Tenaga Surya)
Dalam RTRW Kota Pematangsiantar Tahun 2012-2032 perlu dikembangkan untuk selain memanfaatkan potensi Siantar berpotensi sangat besar untuk dimamfaatkan se-
ditetapkan bahwa tujuan penataan ruang Kota Pema- yang sudah agar tidak menjadi sia-sia namun juga untuk bagai PLTS, yaitu dilahan Pemko dengan perencanaan la-
tangsiantar adalah mewujudkan Kota Pematangsiantar meningkatkan pendapatan masyarakat yang tinggal di han yang paling visible ada di daerah Tambun Nabolon
sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa bagi wilayah ten- wilayah tersebut. Maka akan meningkatkan perekonomi- Kecamatan Siantar Martoba.
gah Propinsi Sumatera Utara dengan didukung sektor an masyarakat yang mendiami wilayah Pematangsiantar. Untuk menghasilkan out put sebesar 1MW setidaknya
pendidikan, kesehatan, dan pariwisata dalam ruang kota kita membutuhkan investasi lahan dengan luas 2 Ha ser-
yang aman, nyaman dan produktif secara berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut di atas, wilayah Pematangsian- ta membutuhkan biaya pembangunan sebesar Rp 30 M.
Berdasarkan tujuan penataan ruang tersebut maka diru- tar sangatlah cocok untuk dijadikan tempat wisata kulin-
muskan kebijakan dan strategi perwujudan tata ruang er. Kota Pematangsiantar terkenal dengan tempat yang
Luas Wilayah: 41,31 Km2

KOTA SIBOLGA Wilayah: Kecamatan: 4, Kelurahan: 17 Desa


Jumlah Penduduk: 95.185 Jiwa

Batas Wilayah
- Sebelah Utara : Kabupaten Tapanuli Tengah

- Sebelah Timur : Kabupaten Tapanuli Tengah

- Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Tengah

- Sebelah Barat : Samudera Hindia

IKLIM
Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32 C dan minimum
21.6 C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm, sedang hujan terbanyak
terjadi pada Desember yakni 26 hari.

TOPOGRAFI
Kota Sibolga merupakan wilayah yang bertopografi relatif datar dan landai dengan ketinggian
0 - 80 m dpl (di atas permukaan laut) yang merupakan daerah endapan yang dikenal sebagai dae-
rah dataran rendah yang relatif datar.

GEOGRAFIS

Kota Sibolga adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Secara geografis wilayah Sibolga terletak antara 142146 Lintang Utara dan
9844 - 9848 Bujur Timur. Kota ini terletak di pantai barat pulau Sumatera, www.webaddress.com
membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk
yang bernama Teluk Tapian Nauli, sekitar 350 km dari kota Medan.Kota Sibolga address@email.com
secara administratif terdiri dari 3 Kecamatan dan 16 Kelurahan dan Luas 2.778 Ha 250-555-5555
atau 27, 78 Km.
624 Sixth Street | Nanaimo, BC

Posisi Geografis Kota Sibolga


TOPOGRAFI
Kota Sibolga terletak di Pantai Barat Provinsi
Sumatera Utara yaitu di Teluk Tapian Nauli,
350 Km selatan Kota Medan. Secara geo-
grafis wilayah Sibolga terletak antara 1 421
46 Lintang Utara dan 98 44 - 98 48 Bujur
Timur. Kota Sibolga secara administratif terdiri
dari 4 Kecamatan dan 17 Kelurahan dan Luas
2.778 Ha atau 27, 78 Km dimana hanya
berkisar 10,77 Km yang layak huni. Dengan
demikian, menurut luas lahan, Sibolga ter-
masuk kota terkecil di Indonesia.

Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas den-


gan suhu maksimum mencapai 32 C dan
minimum 21.6 C. Sementara curah hujan di
Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang
tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada
bulan November dengan jumlah sekitar 798
mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada De-
sember yakni 26 hari.

Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan


otoritas Pemerintah Kota Sibolga adalah Pon-
Kota Sibolga berdiri di atas daratan pantai, lereng, dan pegunungan, dimana ham- can Gadang, Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan pulau Panjang. Um-
pir seluruh penduduknya bermukim di dataran pantai yang rendah. Terletak pada umnya pulau-pulau ini bukan menjadi kawasan hunian penduduk.
ketinggian berkisar antara 0 - 150 meter dari atas permukaan laut, dengan kemirin- Adapun sungai-sungai yang mengalir di Kota Sibolga ialah Aek Do-
gan lahan kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %. ras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon dan Aek Horsik, dengan tipe
sungai kecil dan sangat dangkal.
Perekonomian Sumber daya Perikanan Laut
Komoditi andalan yang menjadi primadana di Kota Sibolga adalah produksi
Potensi utama perekonomian bersumber dari perikanan, pariwisata, perikanan laut yang cukup berlimpah. Tepatnya produksi ikan yang didarat-
jasa, perdagangan dan industri maritim. Hasil utama perikanan, kan di wilayah ini. Nelayan umumnya menangkap ikan di perairan Teluk Ta-
antara lain, kerapu, tuna, kakap, kembung, bambangan, layang, pian Nauli, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Nias, Aceh Selatan, bahkan
sardines, lencam dan teri. sampai perairan Sumatera Barat dan Bengkulu. Penangkapan ikan merupakan
penyumbang utama bagi kegiatan perekonomian Kota Sibolga.

Pariwisata
Letak Kota Sibolga yang sepi di tepi pantai merupakan salah satu kelebihan yang
dimiliki. Keindahan alam tepi pantai, dengan pesona deretan pulau-pulau yang
ada menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan. Dengan keindahan
alam tepi pantai ini, Kota Sibolga sangat berpotensi untuk mengembangkan pa-
ket wisata bahari. Pulau-pulau yang berpotensi mengembangkan wisata bahari
adalah Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Panjang dan Pulau
Sarudik. Selain wisata bahari, keindahan alam Kota Sibolga juga cocok untuk
dikembangkan menjadi wisata alam bagi yang menyukai petualangan. Lokasi
wisata yang menjadi tujuan para wisatawan adalah Torsimarbarimbing, Puncak
Gunung Santeong dan Puncak Pemancar TVRI. Potensi wisata lainnya yang tidak
kalah pentingnya adalah wisata sejarah dan budaya. Kota Sibolga banyak men-
inggalkan catatan sejarah masa lampau yang penuh romantika perjuangan.
Dan sejumlah peninggalan sejarah masa lalu, yang poling banyak adalah pen-
Potensi Investasi inggalan masa penjajahan Jepang berupa benteng dan gua-gua buatan.

Pelabuhan Laut Sibolga Pulau Poncan Ketek


Kondisi Pulau Poncan Ketek tidak jauh berbeda dengan Pulau Poncan Gadang,
Kota Sibolga sudah sejak lama dikenal sebagai pintu gerbang kegiatan ekspor dan
hanya saja area Pulau Poncan Ketek lebih kecil (ketek = kecil).
impor berbagai komoditas. Sejak dijadikan daerah otonom tahun 1956, Kota Sibol- Terletak disamping Pulau Poncan Gadang dan juga dapat dijangkau dengan
ga mengandalkan Pelabuhan Laut Sibolga dan potensi perairannya sebagai sum- Speed Boat. Disamping keindahan lokasi dan pemandangan, pulau ini juga
ber kehidupan penduduk. Namun akhir-akhir ini kegiatan bongkar muat barang di kaya akan sejarah dimana pada zaman dahulu, sebelum Kota Sibolga dihuni
Pelabuhan Sibolga seakan tenggelam. Penyebabnya tak lain adalah fasilitas sandar oleh penduduk, Pulau Poncan Ketek merupakan pusat perdagangan di Teluk
kapal yang kurang memadai. Mengingat bahwa pelabuhan laut Sibolga merupa- Tapian Nauli.
kan salah satu andalan maka hal yang perlu dilakukan adalah membangun fasilitas
pelabuhan. Fasilitas penting untuk menampung kegiatan bongkar muat barang Pulau Sarudik
di pelabuhan adalah gudang barang. Adanya gudang yang cukup di pelabuhan Pulau ini hanya berjarak 300 meter dari Kota Sibolga. Tempat dari pulau indah
akan sangat menunjang kegiatan karena berfungsi sebagai tempat penyimpanan ini sangat cocok untuk memancing atau untuk melihat bagaimana kapal-kapal
barang yang akan dimuat atau setelah dibongkar. Penyimpanan barang di gudang boat diperbaiki dan direkonstruksi.
yang rapi akan menjamin keamanan barang tersebut selain meningkatkan volume
pengiriman maupun penerimaan barang.
PULAU PONCAN GADANG
Pulau Poncan Gadang terkenal dengan keindahan pantainya, kejernihan airnya, pasir
putih, dan juga dikelilingi oleh taman laut yang indah dengan beragam jenis ikan hias
dan terumbu karang yang sangat cocok bagi pecinta memancing, diving dan snorkling.
Di sekeliling pulau ini tumbuh pohon nyiur yang menambah kesejukan. Lokasi dan pantai-
bagian barat dari pulau ini memiliki panorama laut yang sangat indah. Di pulau ini telah
tersedia fasilitas berupa hotel berbintang lengkap dengan berbagai fasilitas penunjang
lainnya. Pulau ini dapat dijangkau sekitar 15 menit dengan menggunakan speed boat
dari Sibolga.

PANTAI UJUNG SIBOLGA


Pantai ini merupakan salah satu objek wisata yang terletak tidak jauh dari jan-
tung Kota Sibolga. Pantai dengan riak ombak yang tidak besar ini menjadikan
lokasi ini menjadi tempat yang sesuai bagi keluarga bertamasya atau sekedar
menyaksikan indahnya matahari tenggelam di senja hari.
Berdasarkan uraian tentang potensi unggulan yang ada di Kota Sibolga maka
dapat diidentifikasikan beberapa bidang usaha unggulan yang layak untuk
dikembangkan yaitu:
A. Fasilitas pergudangan pelabuhan
B. Pabrik es untuk pengawetan ikan
C. Pabrik pengolahan tepung ikan
D. Wisata bahari
E. Kawasan pusat bisnis (central business district/CBD)
Area seluas 6.052 Ha yang terdiri dari
6 (enam) kecamatan dengan 35 kelurahan definitif,

TANJUNG BALAI
Jumlah Penduduk sebesar 154.426 jiwa (Thn. 2010)
Kepadatan penduduk sebesar 2.552 jiwa/km 2

GEOGRAFIS
Kota Tanjung Balai terletak di antara 258 Lintang Utara dan
9948 Bujur Timur. Posisi Kota Tanjung Balai berada di wilayah
Pantai Timur Sumatera Utara pada ketinggian 0-3 m di atas
permukaan laut dan kondisi wilayah relatif datar. Kota Tanjung
Balai secara administratif terdiri dari 6 Kecamatan, 31 Kelura-
han. Luas wilayah Kota Tanjung Balai 6.052 Ha (60,52 km)

BATAS WILAYAH

Sebelah Utara : Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan


& Selat Malaka
. Sebelah Selatan : Kecamatan Simpang Empat Kabupaten
Asahan;
Sebelah Timur : Kecamatan Sei Kepayang
Kabupaten Asahan;
Sebelah Barat : Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Asahan.

TOPOGRAFI
Wilayah Kota Tanjungbalai diapit oleh 2 (dua) buah sungai be-
sar yaitu Sungai Asahan yang hulunya dari Danau Toba dan
Sungai Silau yang hulunya berada di Kabupaten Simalungun.
Kota TanjungBalai termasuk pada kategori dataran rendah di
pantai Timur Sumatera Utara yang hanya berada pada ket-
inggian rata-rata 0 3 meter diatas permukaan air laut dan
kemiringan tanah 0 2 % menjadikan permukaan tanah di
seluruh wilayah Kota Tanjung Balai merupakan dataran yang
hampir rata.
EKONOMI & PERDAGANGAN
Kontribusi terbesar bagi perekonomian Kota Tanjung Balai di- Sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan Pertumbuhan ekonomi Kota Tanjung Balai sejak tahun
berikan oleh sektor pertanian, yaitu 28, 67% dari total PDRB. sebesar 5,50 persen, sektor listrik, gas dan air 2005 sampai tahun 2009 terus menunjukan peningka-
Peringkat kedua diduduki oleh sektor industri pengolahan minum serta sektor pertanian masing-masing sebe- tan. Tahun 2007 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kota
(21,30%) dan ketika oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sar 2,72 persen dan 2,71 persen. Tetapi untuk sek- tanjung Balai sebesar 2.229,5 Milyar Rupiah kemudian
(16,92%). Dengan melihat besarnya kontribusi ketiga sektor ini, tor industri mengalami hanya sebesar 0,12 persen. meningkat menjadi 2.480,13 Milyar Rupiah tahun 2008.
maka wajar bila bidang usaha di sektor-sektor tersebut layak Secara keseluruhan perekonomian di Kota Tanjun- Selanjutnya di tahun 2009 PDRB Atas Dasar Harga Kon-
untuk dikembangkan. gbalai pada tahun 2009 naik sebesar 4,14 persen stan mengalami peningkatan menjadi 2754,8 Milyar Ru-
PDRB Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada bila dibandingkan pada tahun 2008. PDRB Perka- piah. Hal ini menunjukan bahwa secara makro telah ter-
tahun 2009 sebesar Rp.2.754.806,97 juta. Sektor industri seba- pita kota Tanjungbalai tahun 2009 ADHB sebesar Rp jadi peningkatan perekonomian daerah.
gai konstributor utama dengan peranan mencapai 20,22 pers- 16.446.608,79 meningkat dari Rp.15.152.404,54 Dalam PDRB Kota Tanjung Balai terdapat 4 sektor utama
en. Selanjutnya setelah sektor industri diikuti oleh sektor per- pada tahun 2008. Demikian juga halnya berdasar- yang memberikan kontribusi terbesar bagi daerah. Sek-
dagangan, hotel dan restoran sebesar 20,13 persen, kemudian kan harga konstan 2000 PDRB perkapita tahun 2009 tor pertanian berada diurutan teratas, perdagangan,hotel
sektor pertanian sebesar 19,57 persen, selanjutnya di ikuti oleh sebesar Rp.7.946.298,01 meningkat sedikit dari ta- dan restoran, sektor industri dan selanjutnya sektor jasa
sektor bangunan sebesar 14,53 persen. hun 2008 yang sebesar Rp7.808.878,51. Kemasyarakatan, Sosial & Perorangan.
Sementara sektor-sektor lainnya hanya memberikan total kon-
stribusi sebesar 25,55 persen terhadap perekonomian di Kota
Tanjungbalai. Untuk melihat produktivitas ekonomi (dengan
mengabaikan inflasi) maka digunakan PDRB Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK). Berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB
Kota Tanjungbalai pada tahun 2009 sebesar Rp.1.331.004,92
juta.
Sektor penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu
sebesar 9,02 persen, diikuti oleh sector keuangan, asuransi,
usaha persewaan bangunan dan tanah, jasa perusahaan sebe-
sar 7,54 persen, sektor bangunan 6,33 persen, kemudian sector
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 5,78 persen, sektor
pengangkutan dan komunikasi sebesar 5,68 persen.

Tabel PDRB ADHK & ADHB


Tabel II.16
Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan dan Berlaku

Harga ( Rp. 000.000 ) Laju Pertumbuhan (%)


Tahun
Konstan Berlaku Konstan Berlaku
1 2 3 4 5
2005 1 141 332,40 1 763 001,23 4,11 12,00
2006 1 181 685,41 1 972 647,91 3,54 11,89
2007 1 229 073,58 2 229 501,59 4,01 13,02
2008 1 278 149,43 2 480 130,42 3,99 11,24
2009 1 331 004,92 2 754 806,97 4,14 11,08
Potensi Investasi Perikanan
Kegiatan ekonomi yang menonjol di Kota Tanjung Balai adalah perikanan. Uniknya, Tan-
jung Balai sebagai kota yang tidak punya laut mampu menghasilkan ikan puluhan ribu ton
tiap tahunnya. Produksi perikanan mencapai 34.215 ton per tahun.

Pelabuhan Teluk Nibung


Pelabuhan Teluk Nibung menjadi alternatif jalur perdagangan bagi daerah Sumatera Ut-
ara yang sulit menjangkau Pelabuhan Belawan. Teluk Nibung lebih dekat ke Singapura
dan Malaysia, maka tidak heran kalau banyak sayur-mayur dan ikan segar pilihan yang
diekspor melalui Pelabuhan ini langsung ke Malaysia dan Sigapura.
Pusat Pelayanan Jasa Perdagangan Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran di
Kota Tanjung Balai terhadap PDRB mengalami peningkatan terus tiap tahunnya. Peningka-
tan ini diperkirakan karena makin tinggi pula aktivitas perdagangan masyarakat.

Wisata Kuliner

Beberapa makanan khas kota Tanjung Balai diantaranya adalah kerang daguk (kerang
batu), kerang bulu, ikan asin mayung, ikan teri Medan (Teri Putih), udang asin (udang
pukul), belacan (terasi udang), gulai asam, sayur daun ubi tumbuk, sombam ikan, anyang
pakis, dan anyang Kepah.
TEBING TINGGI Area seluas 38,44 km2 yang terdiri dari
5 Kecamatan, 35 Kelurahan Definitif,
Jumlah penduduk 142.717 jiwa dengan
Rata-rata kepadatan 37,13 org/km2

Peta Administratif Kota Tebing Tinggi


5 Kecamatan, 35 Kelurahan defenitif ,
dengan rata-rata kepadatan 37,13 orang/
BATAS
Utara : PTPN - III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai.
Selatan : PTPN - IV Kebun Pabatu dan Perkebunan Paya Pinang, Kabupaten Serdang Bedagai.
Barat : PTPN - III Kebun Bandar Bejambu Kabupaten Serdang Bedagai.
Timur : dengan PT. Soefindo Tanah Besi dan PTPN - III Kebun Rambutan
Kabupaten Serdang Bedagai.

IKLIM
Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi da-
pat dikategorikan beriklim tropis dengan temperatur udara antara 25o 27oC dan kondisi alam
Kota Tebing Tinggi dipengaruhi oleh 2 (dua) musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan,
dengan jumlah curah hujan sepanjang tahun 2009 sebesar 1.642 mm/tahun dengan kelembaban
udara 80% - 90%. Selama tahun 2009, Kota Tebing Tinggi mengalami rentang curah hujan berk-
isar 28 377 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan September dengan curah hujan 377
mm dan banyaknya hari hujan 13 hari, disusul bulan November dengan curah hujan 212 mm dan
banyaknya 14 hari. Sedangkan curah hujan terendah di bulan Februari yakni 28 mm dengan hari
hujan sebanyak 2 hari. Kota Tebing Tinggi dapat dikategorikan beriklim tropis dengan temperatur
udara antara 25o 27o C dan kondisi alam Kota Tebing Tinggi dipengaruhi oleh 2 (dua) musim
yaitu musim kemarau dan musim penghujan, dengan jumlah curah hujan sepanjang tahun 2009
sebesar 1.642 mm/tahun dengan kelembaban udara 80% - 90%. Selama tahun 2009, Kota Tebing
Tinggi mengalami rentang curah hujan berkisar 28 377 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada
bulan September dengan curah hujan 377 mm dan banyaknya hari hujan 13 hari, disusul bulan
November dengan curah hujan 212 mm dan banyaknya 14 hari. Sedangkan curah hujan terendah
GEOGRAFIS
Posisi Kota Tebing Tinggi secara geografis berada diantara Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
No Bulan
3016 LU - 3023 LU dan 99007 BT - 99012 BT. Kota ini Curah Hujan
(mm)
Hari Hujan
(hari)
Curah Hujan
(mm)
Hari Hujan
(hari)
Curah Hujan
(mm)
Hari Hujan
(hari)
Curah Hujan
(mm)
Hari Hujan
(hari)
berada sekitar 78 km dari arah tenggara Kota Medan 1 Januari 53 3 96 8 16 2 105 5
yang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara. Wilayah 2 Februari 48 6 4 1 18 1 28 2
administratif Kota Tebing Tinggi dikelilingi oleh beberapa
3 Maret 103 6 23 5 295 14 105 9
kawasan perkebunan besar baik milik negara (BUMN) dan
4 April 100 10 112 8 137 7 167 10
swasta.
5 Mei 136 10 227 11 184 6 154 8

6 Juni 128 6 150 5 168 8 37 4

7 Juli 51 5 289 9 118 6 143 6

Posisi Geografis Kota Tebing Tinggi


HIDROLOGI GEOLOGI TOPOGRAFI
Kota Tebing Tinggi dilalui oleh beberapa Struktur geologi yang terdapat di wilayah Kota Tebing Tinggi hampir sama Kemiringan lereng yang relatif datar
sungai besar maupun sungai kecil yang dengan kecamatan di sekitar Kabupaten Deli Serdang atau di Kabupat- tersebut memberikan implikasi positif
pada umumnya memiliki aliran arus air en Serdang Bedagai. Formasi geologi didominasi oleh kelompok alluvial dalam pengembangan kegiatan ekono-
menuju ke arah Utara dan Timur Laut dan tufa toba. Struktur geologi ini pada umumnya memiliki karakteristik mi seperti kegiatan perdagangan, jasa,
dan bermuara ke Selat Malaka. Kota ini tanah subur untuk pengembangan pertanian karena merupakan endapan permukiman dan pertanian, penentuan
dilintasi oleh Sungai Padang yang mer- lumpur aliran sungai dan danau, sehingga hanya berada pada kawasan pembangunan fisik kota, serta pengem-
upakan sungai utama dengan panjang datar dan cekungan sungai. Kondisi tanah ini mempunyai sifat secara bangan sarana dan prasarana kota. Se-
sekitar 16,22 km dan lebar 65 me- umum terlihat adanya lapisan-lapisan tanah yang berulang, tidak teratur dangkan pada kelas kemiringan lereng
ter. Sungai besar lainnya adalah Sungai yaitu tebal lapisan, jenis bahan penyusun tanah, warna, tekstur, struktur 0-2 % perlu mendapat perhatian khusus
Bahilang, Sungai Kelembah, dan Sun- dan kandungan bahan organik yang sering berulang (tidak beraturan), akan kemungkinan banjir di kemudian
gai Sibarau. Sungai-sungai kecil yang lapisan yang berbeda tapi sifat dan jenis yang sama. Keadaan morfologi hari. Hal ini perlu dicegah dengan men-
berada di wilayah Kota yaitu Sungai wilayah Kota Tebing Tinggi didominasi oleh kelompok Novair Alluvium se- erapkan aturan ketat dalam penggunaan
Segiling dan Sungai Sibangauan. luas 3.609,97 Ha, Adesit seluas 126,92 Ha dan Leparietische Flusifpa se- lahan di kemiringan tersebut.
luas 46,91 Ha. Secara geologi jenis tanah yang ada merupakan potensial Kota Tebing Tinggi berada pada keting-
No Nama Sungai Panjang (m) bagi galian Golongan C, seperti pasir, kerikil, tanah liat dan lainnya. gian diantara 26-34 m di atas permu-
1 S. Padang 16.221,39 Lokasi galian C berupa pasir. kaan laut (mdpl) serta memiliki topografi
2 S. Bahilang 4.272,07 mendatar dan bergelombang. Topografi
3 S. Kelembah 6.373,10 mendatar memiliki kelas kemiringan
4 S. Sibarau 3.618,62 lereng berkisar antara 0-2 % sedangkan
5 S. Sigiling 3.781,61 Tabel Penggunaan Lahan Kota Tebing Tinggi
Jumlah 34.266,80
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1 Permukiman 1.579,69 41,10
PENGGUNAAN LAHAN 2 Sarana Sosial Ekonomi (Sekolah, 255,98 6,66
Penggunaan lahan di Kota Tebing Kantor, Pasar, Perdagangan, Ter-
minal, Stasiun, kuburan, dll)
Tinggi terbagi dalam 2 bagian yaitu
3 Pertanian (sawah, tegalan, kebun) 1.341,43 34,90
penggunaan lahan terbangun dan
4 Industri 6,95 0,18
tidak terbangun. Penggunaan lahan
5 SemakBelukar (Kebun Campuran) 545,28 14,19
terbangun merupakan penggunaan
6 Lain-lain (Lahan kosong, Lapa- 114,47 2,98
lahan dimana di atas lahannya terda- ngan, Kolam, Sungai)
pat bangunan fisik seperti permuki- Total 3843,8 100
man, sarana dan prasarana permuki-
man, pertokoan, dan sebagainya.
Sedangkan penggunaan lahan tidak
terbangun yaitu penggunaan lahan di-
mana di atas lahannya tidak ada ban-
gunan fisik melainkan penggunaan
lahan untuk pertanian, perkebunan,
irigasi, kolam, hutan, dan sebagainya.
Ekonomi dan Perdagangan Aktivitas Ekonomi Utama
dan perannya terhadap
Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga berlaku, Kinerja ekonomi kota Tebing Tinggi tahun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
2011 sebesar 2,61 triliun rupiah. Angka tersebut naik sekitar 13,69% dari tahun sebelumnya yang
sebesar 2,29 triliun rupiah. Akan tetapi kinerja ini masih dipengaruhi oleh fakor inflasi. Jika faktor
inflasi dihilangkan, kinerja ekonomi riil di Kota Tebing Tinggi tahun 2011 yang diukur dengan besaran Sumbangan
PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencapai 1,24 triliun rupiah. Kinerja riil tersebut lebih tinggi dari No. Aktivitas Ekonomi Terhadap PDRB
tahun 2010 yang sebesar 1,16 triliun rupiah. Daerah
Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Kota Tebing Tinggi mencapai 6,67%. Pertumbuhan tersebut 1 Pertanian 1,47 %
meningkat dibandingkan tahun 2010 yang tumbuh sebesar 6,07%. Pertumbuhan ekonomi yang pal- 2 Pertambangan/ 0,07 %
ing cepat terjadi di sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 7,48%. Kontribusi terbesar Penggalian
dalam pembentukan PDRB Kota Tebing Tinggi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran diikuti 3 Industri 19,61 %
oleh sektor industri. Pada tahun 2011 sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontri- 4 Listrik, Gas & Air Bersih 0,47 %
busi sebesar 22,45%, sedangkan sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 19,28%.
5 Bangunan 10,31 %
Sektor lain yang memberikan kontribusi cukup besar lainnya adalah sektor jasa-jasa (termasuk jasa
6 Perdagangan 22,45 %
pendidikan dan kesehatan) yakni sebesar 19,29%.
7 Pengangkutan 13,90 %
8 Lembaga Keuangan 12,43 %

PERDAGANGAN ENERGI TRANSPORTASI


Pada tahun 2011, terdapat 320 perusahaan Jumlah pelanggan yang dilayani PLN ranting Kota Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu kota yang dilalui oleh jalur lintas
di kota Tebing Tinggi. Jumlah perusahaan Tebing Tinggi tahun 2011 sebanyak 31.530 pelang- Sumatera, yaitu yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Su-
tersebut di dominasi oleh perusahaan pero- gan, menurun sebanyak 21,99 persen dari tahun sebe- matera melalui Lintas Diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi Pematang-
rangan sebesar 242 perusahaan yakni sebe- lumnya. Pelanggan terbesar berada pada Kecamatan
siantar Parapat Balige Siborong-borong.
sar 75,62% di ikuti oleh CV/Firma sebesar Padang Hulu yaitu sebanyak 9.051 unit pelanggan.
65 perusahaan atau 20,31% dan PT sebesar Sementara jumlah energi listrik yang terjual tahun Dengan terdapatnya jalur lintas di Kota Tebing Tinggi, membuat perkem-
8 perusahaan atau 2,50%. 2011 lebih banyak dari tahun sebelumnya. Tahun bangan pola jaringan jalan di kota ini berkembang secara alami yang
Sementara itu di tahun 2011 terdapat 1.183 2010 energi listrik yang terjual mencapai 93.400 MWH disesuaikan dengan kebutuhan dalam perjalanan di kota ini.
pedagang tersebar di kota Tebing Tinggi dengan nilai 64.570 milyar rupiah, sedangkan tahun Berdasarkan klasifikasinya, jalan dengan status jalan Negara seluruhn-
yang terdiri dari 1.168 pedagang kecil dan 2011 mencapai 150.317 KWH dengan nilai sebesar ya termasuk dalam klasifikasi kelas I, sedangkan jalan provinsi termasuk
15 pedagang menengah. Jumlah pedagang 109.935 milyar rupiah. kelas II, dan jalan kota termasuk kelas III. Selama tahun 2011, di kota
terbanyak terdapat di kecamatan tebing Tebing Tinggi diadakan perbaikan kondisi jalan. Jika pada tahun 2010 ja-
tinggi kota yakni sebanyak 628 pedagang INDUSTRI lan yang berkondisi baik sepanjang 215,69 Km, kondisi sedang 21,21 Km,
kecil dan 8 pedagang menengah. Banyaknya Pada tahun 2012, industri besar/sedang di kota Tebing dan kondisi rusak sepanjang 18,05 Km, maka kondisi tahun 2011 jalan
surat izin usaha perdagangan (SIUP) yang di Tinggi berstatus perorangan 4 unit, berstatus PT 6 unit
dan berstatus cv 1 unit. Lokasi usaha paling banyak yang berkondisi baik tetap 215,69 Km, kondisi sedang meningkat menjadi
keluarkan pada tahun 2011 sebanyak 1.187
Kecamatan Bajenis sebanyak 6 unit. Tenaga kerja in- 35,16 Km sedangkan yang berkondisi rusak berkurang menjadi 12,09 Km.
meningkat dari tahun 2010 yaitu seban-
yak 1.160 pada tahun 2011 lebih banyak dustri besar/sedang umumnya bekerja pada kelompok Banyaknya kendaraan bermotor di kota Tebing Tinggi berjumlah 51.971.
industri kimia, minyak bumi, batu bara, karet dan plas- Jenis kendaraan terbanyak adalah sepeda motor berjumlah 44,905. Rute
masyarakat yang mengurus SIUP baru dari tik yaitu sebanyak 1.172 orang.
pada memperpanjang izin di bandingkan ta- angkutan umum di Kota Tebing Tinggi sebanyak 23 rute dengan 553 arma-
Kelompok industri makanan, minuman, dan tembakau
hun lalu (25,55%). menyerap 283 orang, dan kelompok industri barang da. Umumnya angkutan umum melayani pergerakan menuju jalan-jalan
Sementara itu fasilitas pertokoan yang ter- dari logam, mesin dan peralatannya 200 orang, tena- utama Kota, yaitu dengan melayani pergerakan penduduk dari pusat-pusat
catat di bagian perekonomian setdakot ga kerja yang lain tersebar di kelompok industri tek- pemukiman menuju pusat Kota dan kegiatan sosial ekonomi penduduk
tebing tinggi berjumlah 298 yang terdiri stil, pakaian jadi, dan kulit 32 orang. Kelompok indus- ( pendidikan, tempat kerja, belanja, dll ).
dari berbagai jenis toko. Yang paling banyak tri kertas, penerbitan dan percetakan 22 orang, dan
adalah toko bahan bangunan, diikuti oleh kelompok industri pengelolaan lainnya 35 orang.
warung makan dan kedai kopi sebanyak 48
toko.
Panjang Jalan
menurut Jenis Permukaan
dan Kondisi jalan (km, 2012)

Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan 2008 2009 2010 2011


Aspal 220,62 192,76 198,73 223,63
Kerikil - 47,16 41,22 22,30
1. Jenis Permukaan Tanah - 20,00 19,31 -
Lainnya - - 0.69 -
Jumlah 220,62 259,92 259,95 245,93
Baik 131,51 212,97 215,69 215,69
Sedang 78,62 25,59 21,21 35,16
2. Kondisi Jalan Rusak 10,49 21,36 18,05 12,09
Rusak Berat - - 5,00 -
Jumlah 220,62 259,92 259,95 262,94

Potensi & Peluang Investasi


PERINDUSTRIAN

Konstribusi sektor perindustrian merupakan yang terbesar kedua dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian setempat.
Perindustrian ini berupa :
- Industri pengolahan hasil perkebunan
Ada 3 jenis komoditi utama hasil perkebunan setempat; yaitu Sawit, Kelapa dan Karet.
Selain itu juga ada industri pengolahan batok kelapa menjadi arang briket, yang pemanfaatannya sebagai bahan bakar alternatif sudah dikenal luas
dilingkungan rumah tangga maupun industri.

- Industri Rumah Tangga/Makanan Ringan


Adapun produk-produk yang dihasilkan dari perindustrian ini, yaitu :
1. Lemang
Lemang merupakan makanan khas Tebing Tinggi yang terbuat dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu. Pusat penjualan lemang
di Tebing Tinggi berada di Jl.KH.Dahlan / Jl.Tjong Afie. Lemang yang paling terkenal adalah Lemang Batok.
2. Kue Kacang
Kue kacang yang terkenal adalah kue kacang bermerk Rajawali, Beo dan Garuda. Kue kacang ini banyak dijual di Terminal Pajak Mini
Tebing Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai