Makalah Saponin
Makalah Saponin
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definsi dari aponin.
2. Untuk mengetahui aktivitas dari saponin
3. Untuk mengetahui ciri- ciri adanya saponin
4. Untuk mengetahui tanaman yang mengandung saponin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Saponin memberikan rasa pahit pada bahan pangan nabati.Sumber utama saponin
adalah biji-bijian khususnya kedele. Saponin dapat menghambat pertumbuhan kanker kolon
dan membantu kadar kolesterol menjadi normal. Tergantung pada jenis bahan makanan yang
dikonsumsi, seharinya dapat mengkonsumsi saponin sebesar 10-200 mg (Arnelia, 2011).
Sifat-sifat Saponin
Saponin memiliki sifat sebagai berikut :
1) Mempunyai rasa pahit
2) Dalam larutan air membentuk busa yang stabil
3) Menghemolisa eritrosit
4) Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
5) Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksi steroid lainnya
6) Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
7) Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris yang
mendekati.
Toksisitasnya mungkin karena dapat merendahkan tegangan permukaan (surface
tension). Dengan hidrolisa lengkap akan dihasilkan sapogenin (aglikon) dan karbohidrat
(hexose, pentose dan saccharic acid). Pada hewan ruminansia, saponin dapat digunakan
sebagai antiprotozoa, karena mampu berikatan dengan kolesterol pada sel membran
protozoasehingga menyebabkan membrondisis pada sel membrane protozoa.Saponin dapat
beraktivitas sebagai adjuvant pada vaksin antiprotozoa yang nantinya mampu menghambat
perkembangan sporozoit di dalam saluran pencernaan.
A. Saponin steroid
Salah satu contoh saponin jenis ini adalah Asparagosida (Asparagus sarmentosus),
Senyawa ini terkandung di dalam tumbuhan Asparagus sarmentosus yang hidup dikawasan
hutan kering afrika.Tanaman ini juga biasa digunkan sebagai obat anti nyeri dan rematik oleh
orang afrika (Anonim, 2009).
Gambar 1 Struktur
B. Saponin triterpenoid
Triterpen yang memiliki atom C sebanyak 30.Saponin jenis ini bersifat asam.Tersusun
atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat.Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon
yang disebut sapogenin ini merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi
sehingga dapat dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan -amyrine (Amirt Pal,2002).
Gambar 2
Biosintesis pada kedua jenis senyawa ini hampir sama baik saponin denga steroid
maupun triterpen. Semua senyawa ini melalui jalur asam mevalonat yang diperoleh dari
asetil CoA .Sebelum membentuk steroid biosintesis ini membentuk senyawa squalen yang
merupakan jenis triterpen yang merupakan gabungan dari dua farnesil piroposfat.Setelah
membentuk squalen, maka terjadi reaksi oksidasi pada atom C nomor 3 sehingga
terbentuk OH, setelah itu terjadi pembentukan epoksidasqualen. Senyawa ini akan terjadi
siklisasai menjadi lanosterol yang merupakan bentuk dasar dari senyawa steroid(Arifin,
1986). Sedangkan perbedaannya dengan triterpen adalah pada jumlah cincin dan bnetuk
cincin keempat dan kelima, pada triterpen masing-masing cincin tersebut memiliki 5 atom
karbon.
Kebanyakan saponin, yang mudah larut dalam air, yang beracun bagi ikan Oleh
karena itu, dalam etnobotani, saponin terutama dikenal untuk penggunaannya oleh
masyarakat adat dalam memperoleh sumber makanan akuatik. Sejak zaman prasejarah,
budaya di seluruh dunia telah menggunakan tanaman piscicidal, sebagian besar mereka
mengandung saponin, untuk memancing.
Meskipun dilarang oleh hukum, racun ikan tumbuhan masih banyak digunakan oleh
suku-suku asli di Guyana. Di sub-benua India,suku-suku Gond dikenal untuk penggunaan
ekstrak tanaman dalam penangkapan racun ikan. Banyak suku-suku asli California Amerika
secara tradisional digunakan soaproot, (genus Chlorogalum), yang berisi saponin, sebagai
racun ikan. Mereka akan menghancurleburkan akar, pencampuran dalam air untuk membuat
busa, dan kemudian menambahkan busa ke sungai.
Hal ini akan membunuh atau melumpuhkan ikan, yang dapat diperoleh dengan mudah
dari permukaan air. Di antara suku-suku menggunakan teknik ini adalah Lassik, yang
Luiseo, para Yuki, Yokut, para Chilula, yang Wailaki, Miwok tersebut, Kato itu, Mattole itu,
Nomlaki dan Nishinam tersebut.
Salah satu penelitian penggunaan saponin kelas produk alami melibatkan kompleksasi
mereka dengan kolesterol untuk membentuk pori-pori di bilayers membran sel, misalnya,
dalam sel darah merah (eritrosit) membran, di mana kompleksasi menyebabkan lisis sel darah
merah (hemolisis) pada injeksi intravena.Selain itu, sifat amphipathic kelas memberi mereka
aktivitas sebagai surfaktan yang dapat digunakan untuk meningkatkan penetrasi
makromolekul seperti protein melalui membran sel. Saponin juga telah digunakan sebagai
adjuvan dalam vaksin.
Saponin dari tanaman Gypsophila paniculata (Nafas Bayi) telah terbukti sangat
signifikan menambah sitotoksisitas immunotoxins dan racun ditargetkan lain ditujukan
terhadap sel kanker manusia. Kelompok penelitian Profesor Hendrik Fuchs (Universitas
Charite, Berlin, Jerman) dan Dr David Flavell (Southampton General Hospital, Inggris)
bekerja sama menuju pengembangan saponin Gypsophila untuk digunakan dalam kombinasi
Gambar 3
Ada yang luar biasa, promosi komersial didorong dari saponin sebagai suplemen diet dan
nutriceuticals.Ada bukti dari kehadiran saponin dalam persiapan obat tradisional, di mana
administrasi lisan mungkin diharapkan mengarah kepada hidrolisis glikosida dari terpenoid (dan
obviation dari setiap toksisitas terkait dengan molekul utuh). Tapi seperti yang sering terjadi
engdan luas klaim terapi komersial untuk produk alami:
1. Klaim untuk manfaat organisme / manusia sering didasarkan pada s angat awal studi
biologi biokimia atau sel.
2. Menyebutkan umumnya dihilangkan dari kemungkinan sensitivitas kimia individu, atau
toksisitas umum agen khusus, dan toksisitas tinggi kasus yang dipilih.
Sementara pernyataan semacam itu memerlukan tinjauan konstan (dan meskipun web
segudang mengklaim sebaliknya), tampak bahwa ada sangat terbatas AS, Uni Eropa, dll
lembaga-disetujui peran untuk saponin dalam terapi manusia.Dalam penggunaan mereka
sebagai adjuvant dalam produksi vaksin, toksisitas terkait dengan kompleksasi sterol tetap
menjadi isu utama untuk menarik perhatian.
Bahkan dalam kasus digoksin, manfaat terapeutik dari cardiotoxin adalah hasil
administrasi hati-hati dosis yang tepat.Perawatan yang sangat besar harus dilakukan dalam
mengevaluasi atau bertindak atas klaim spesifik dari manfaat terapeutik dari memakan
produk alami saponin-jenis dan lainnya.
Interaksi antara saponin dan membran sehingga Saponin dapat membentuk porus atau
merusak membran perlu ditelaah lebih lanjut. Sepertinya beberapa mekanisme dan
keadaan ikut terlibat, seperti: pembentukan Saponin kholesterol kompleks, perubahan
organisasi atau susunan membran fosfolipid, pemecahan fosfo lipida dan hasil senyawa
yang terbentuk (DAG), Saponin struktur dan orientasinya dengan sel membran.
Contoh Saponin yang dapat menyebabkan hemolisis: sebagian ginsenosides,
Gypsophilasaponins.
Mempengaruhi sistim immun
Telah dilaporkan bahwa Saponin dapat menginduksi produksi dari cytokine seperti
interleukin dan interferon yang mungkin dapat memediasi efek immunostimulan.
Seponin juga telah dibuktikan dapat meningkatkan respon immun melalui immunisasi
oral. Hal ini disebabkan saponin dapat meningkatkan pengambilan (up take) antigen
oleh usus dan sel mukosa yang lain (misalnya hidung).
Menurut Odaet al.(2000) secara keseluruhan juxta-position dari gugus fungsional
hidrofilik dan hidrofobik lebih penting dari pada perbedaan struktur dari masing-
masing kelompok yang memberikan kontribusi pengaruhnya saponin sebagai
adjuvan.
Contoh Saponin yang dapat meningkatkan immun respon: Panax ginseng C. A. Meyer
saponins, Quillaja saponins, dan Lonicerajaponica.
Sebagian besar saponin ditemukan pada biji-bijian dan tanaman makanan ternak seperti
alfalfa, bunga matahari, kedelai, kacang tanah .Saponin umumnya mempunyai karakteristik
yaitu rasa pahit, sifat iritasi mucosal, sifat penyabunan, dan sifat hemolitik dan sifat
membentuk komplek dengan asam empedu dan kolesterol.
1. Bunga Matahari
Gambar 4
A. Klasifkasi
Ordo : Asteralis
Famili : Asteraceae
Upfamily : Helianthoideae
Bangsa : Heliantheae
Genus : Heliantus
C. Manfaat :
infeksi saluran kencing, batuk rejan, dan keputihan, serta dapat meredakan batuk, dan
juga mengurangi rasa nyeri. Daunnya berkhasiat untuk meredakan radang, mengurangi
nyeri, dan antimalaria.
Batang bunga matahari (bagian sumsumnya) dapat digunakan untuk meningkatkan
Gambar 5
Kacang Tanah
A. Klasifikasi (Arachis hypoea)
Family : Fabaceae
Genus : Arachis
protein adalah fithemaglutinin(lektin). Selain itu terdapat pula saponin, isoflavon dan asam
amino non protein (Sutrisno, 1998).
C. Manfaat
Biji kacang tanah banyak mengandung minyak lemak, maka kacang tanah dapat
digunakan sebagai sumber minyak nabati. Fithemaglutinin yang terdapat
dalamkacang tanah, atau biasa disebut lektin dapat digunakan untuk penetapan
golongandarah (Sutrisno, 1998).
Kulit ari (testa) kacang tanah (A.hypogaeaL) digunakan secara tradisional sebagai
obat sakit sendi, aprodisiak, pencahar, obat bermacam-macam pendarahan dan
leukemia (Ozoraet al., 2006)
3. Pepaya (carica papaya L.)
Gambar 6
Pepaya (carica papaya L.)
Klasifikasi dari tanaman sareh Pepaya (carica papaya L.) sebagai berikut :
Kingdom : plantae (tumbuhan)
Devisio : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Klas : Magnolipsida (berkeping 2/dikotil )
Subklas : Dilenidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L.
o Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : alkloid dan saponin
o Manfaat : Dapat mengobati :
Kulit melepuh karena panas : toreh kulit buah pepaya, tampung getahnya dan
oleskan, diamkan sehari semalam.Bila bagian yang melepuh agak luas,
parutlah pepaya dan daging buahnya ditempelkan.
Malaria dan demam : tumbuk daun pepaya hingga menjadi gelas,
tambahkan ai 3 kali sehari, lakukan 5 hari berturut-turut.
Digigit ular berbisa : 5 jari akar pepaya,cuci,tumbuk sampai halus, tempelkan
pada bagian yang terkena ,balut. Ganti 2 kali sehari
Sariawan, sembelit : makan buah pepaya segar 3kali sehari
Merangsang nafsu makan : sehelai daun pepaya di cuci, lumatkan, beri garam
dan air sedikit demi sedikit sebanyak gelas,peras. Minum airny sekaligus.
PEMBAHASAN
B. Tujuan Peneliti
Yaitu bertujuan untuk mengisolasi senyawa saponin yang terkandung pada
ekstrak metanol batang pisang Ambon dengan metode KLT preparatif dan
mengidentifikasi nilai absorbansi senyawa saponin yang terkandung pada isolate.
hasilKLT preparatif pada panjanggelombangmaksimal dengan spektrofotometri UV-
VIS.
3.1 Klasifikasi
Klasifikasi tanaman pisang ambon yang diterima secara luas saat ini adalah sebagai berikut
(Satuhu dan Supriyadi, 2008):
Gambar 7
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun
besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya ( Musa acuminate, M. balbisiana,
dan M. xparadisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Budidaya pisang
sesuai dengan iklim Indonesia baik dataran rendah maupun tinggi sampai dengan 1300 dpl
( Ishak, 1995).
a. Uji busa
Sampel
Simplisia
0,5 gramSimplisia
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
Ditambahkan kloroform 10 ml
Panaskan selama 5 menit
Sambil dikocok
Tambahkanbeberapa tetes pereaksi LB
3.5 Penentuan Golongan Senyawa Kimia Saponin secara Kromatografi Lapis Tipis
Sampel
Isolat
Dimasukkan ke dalamkuvet spektrofotometer UV-Vis
Sebanyak 2 ml
HASIL
Panjang gelombangnya 209 dengan nilai absorbansinya
2,547
3.7. Hasil
No Golongan senyawa kimia pereaksi Hasil kesimpulan
1 Saponin Air panas Buih setinggi 1- (+)
3cm
Di tambah 1 tetes Saponin
HCL 2 Nm gliksida
BAB IV
IV.I KESIMPULAN
IV.II SARAN
o Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
M. Agung Pratama Suharto, Hosea Jaya Edy1, Jovie M. Dumanauw.isolasi dan identifikasi
senyawa saponin dari ekstrak methanolbatang pisang ambon(musa paradisiaca var.
sapientum l.).jurnal
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia.Edisi III. Departemen KesehatanRepublik Indonesia,
Jakarta
Anonim. 2011. Antiseptik Alami dariBatang
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman.2008.Kimia Farmasi Analisis.PustakaPelajar,
Yogyakarta
Harborne. 1987. Metode Fitokimia :Penuntun cara modernmenganalisis tumbuhan. Edisi
II.Terjemahan Kosasih Padmawinatadan Iwang Soediro.Penerbit ITB,Bandung
Jaya, Ara Miko. 2010. Isolasi dan UjiEfektivitas Antibakteri SenyawaSaponin dari Akar Putri
Malu(Mimosa pudica) [skripsi]. JurusanKimia Fakultas Sains danTeknologi Universitas
Islam Negeri(UIN) Maulana Malik Ibrahim,Malang92
Sarker, Satyajit dan Lutfun Nahar.2009 .Kimia untuk Mahasiswa Farmasi.
Pustaka Belajar, YogyakartaSirait, Midian. 2007. Penuntun Fitokimiadalam Farmasi.
Penerbit ITB,Bandung
Sjahid, Landyyun Rahmawan. 2008.Isolasi dan Identifikasi Flavonoiddari Daun Dewandaru
(Eugeniauniflora L.) [skripsi]. FakultasFarmasi UniversitasMuhammadiyah
Surakarta,Surakarta
Suyanti dan Ahmad Supriyadi. 2008.Pisang, Budi Daya, Pengolahandan Prospek Pasar.
Edisi Revisi.Penebar Swadaya, Jakarta
Wijaya, Arief Riza. 2010. Getah Pisangsebagai Obat Alternatif TradisionalPenyembuh Luka
Luar MenjadiPeluang sebagai Produk Industri.Jurnal.