Seorang pasien bernama ibu Ayi (35 tahun) mengalami kesulitan buang air besar selama 3 hari pasca
melahirkan, Dokter meresepkan bisacodyl untuk terapi kesulitan buang air besar. Pasien minum
susu untuk menutupi rasa pahit dari obat tersebut.
Analisis diagnosa
Konstipasi pada wanita seriing terjadi pada masa setelah melahirkan atau setelah operasai
banyak mneghasilkan hormone progesterone yang memiliki sifat sebagai relaksan otot. Hal ini
menyebabkan ott perut sulit untuk berkontraksi sehingga feses sulit untuk dikeluarkan.
1 Buatlah analisa DRP berdasarkan dari resep yang diberikan dan kondisi pasien, berikut saran
jika terjadi DRP (aspek yang diamati indikasi yang tidak ditangani (Untreated indication),
Pilihan obat yang kurang tepat (Improper Drug Selection), Penggunaan Obat Tanpa Indikasi
(Drug Use Without Indication), Dosis Terlalu Kecil (Sub-Therapeutic Dosage), Dosis
Terlalu Besar (Over Dosage), Reaksi Obat yang Tidak dikehendaki (Adverse Drug
Reactions), Interaksi Obat (Drug Interactions), Gagal menerima Obat (Failure to receive
medication).
2 Alasan pemberian Obat, memaparkan aspek Indikasi, mekanisme kerja Obat, golongan
Obat, Dosis, Efek samping, kontraindikasi, interaksi Obat (Mayor) yang mungkin terjadi
selama pengobatan dengan obat-obat lain yang sedang dan akan digunakan pada pasien
a Biscodyl
Indikasi
Konstipasi, sebelum proedur radiologi dan bedah
b Kontraindikasi
Hiprsensitif, voamiting, penderita obstruksi usus
c Mekanisme Kerja
Merangsang saraf enterik sehingga menyebabkan kontraksi kolon
d Golongan obat
Laksatif
e Dosis
5 Mg
f Efek samping
Mual & muntah, tidak nyaman di perut, kram perut,
g Interaksi obat
Antasid dan susu
Alasan pemilihan obat : karena bisacodyl bisa digunakan kepada pasien pasca
operasi.
DT, seorang wanita 48 tahun, tinggal di sebuah komunitas pedesaan dan bekerja sebagai sopir
bus sekolah dasar. Dia datang ke klinik mengeluh nyeri perut dan tinja berair sering selama 3
hari terakhir. Bibirnya tampak pecah-pecah, dan dia juga mengetakan bahwa dia merasa haus
dari biasanya dan air liur kental dan lengket. Suaminya mengecek suhunya sebelum membawa
dia ke klinik dan mengatakan suhunya 380C Hasil uji lab, ditemukan Shigella sonnei pada
fesesnya.
Dokter meresepkan obat:
Lodia 2 mg 2dd1
Levofloksasin 500 mg 2dd1
1 Buatlah analisa DRP berdasarkan dari resep yang diberikan dan kondisi pasien, berikut saran
jika terjadi DRP (aspek yang diamati indikasi yang tidak ditangani (Untreated indication),
Pilihan obat yang kurang tepat (Improper Drug Selection), Penggunaan Obat Tanpa Indikasi
(Drug Use Without Indication), Dosis Terlalu Kecil (Sub-Therapeutic Dosage), Dosis Terlalu
Besar (Over Dosage), Reaksi Obat yang Tidak dikehendaki (Adverse Drug Reactions),
Interaksi Obat (Drug Interactions), Gagal menerima Obat (Failure to receive medication).
2 Alasan pemberian Obat, memaparkan aspek Indikasi, mekanisme kerja Obat, golongan
Obat, Dosis, Efek samping, kontraindikasi, interaksi Obat (Mayor) yang mungkin terjadi
selama pengobatan dengan obat-obat lain yang sedang dan akan digunakan pada pasien
b Kontraindikasi
Penderita Hipersensitif, anak dibawah usia 12 tahun, kolitis akut dan pada keadaan
dimana kontioasi harus dihindari.
c Mekanisme Kerja
Loperamide mengurangi peristaltik pendorong dan meningkatkan transit usus dengan
mengikat reseptor opiat di dinding usus. Hal ini juga meningkatkan nada sfingter
anal, sehingga mengurangi inkontinensia dan urgensi.
d Golongan Obat
anti propulsives
e Dosis
2 mg 2 kali sehari
f Efek samping
Flatulen, konstipasi, mual, muntah, nyeri abdomen, reaksi hipersensitif, letih,
mengantuk, pusing dan megakolon toksis.
g Interaksi obat
Peningkatan kadar plasma dengan obat inhibitor P-glikoprotein (quinidine, ritonavir).
Dapat menurunkan paparan saquinavir.
2 Levofloksasin 500 mg
a Indikasi
Infeksi Seperti Maksilari sinusitis bakteri akut, Bronkitis kronik bakteri eksaserbasi
akut, pnemonia didapat dari masyarakat, kulit dan struktur kulit dgn komplikasi,
infeksi saluran kemih dan pielonefritis.
b Kontraindikasi
Hipersensitif, epilepsi, anak atau remaja, hamil dan menyusui
c Mekanisme Kerja
menghambat bakteri topoisomerase IV dan girase DNA, enzim yang diperlukan untuk
replikasi DNA, perbaikan transkripsi dan rekombinasi. Antibakteri Ini memiliki
aktivitas in vitro terhadap berbagai gm-ve dan gm-ve mikroorganism
d Golongan Obat
Kuinolon
e Dosis
500 mg 2 x sehari
f Efek samping
Proteinuria, Idiosinkrasi rashes, neutropenia, anemia, trombositopenia dan hipotensi.
g Interaksi obat