SOSIOLOGI PERTANIAN
KELOMPOK TANI
DISUSUN OLEH :
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang Maha Pengasih dan
Penyayang, Dzat yang memiliki setiap ilmu di seluruh jagat raya ini. Salawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada nabi besar, Nabi Muhammad saw, kepada
keluarga, sahabat-sahabat, tabiin, dan umatnya yang taat pada ajarannya hingga
akhir zaman nanti. Amin. Karena karunia-Nya lah penyusun dapat menyusun
makalah dengan judul Kelompok Tani i dengan baik dan lancar. Makalah ini saya
susun guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pertanian. Makalah ini secara
umum berisi tentang pengertian poktan, fungsi, cirri-ciri, dan lain-lainnya.
Penyusun merasa masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, baik dalam segi format, isi, tampilan, maupun sistematikanya.Maka
penyusun sangat mengharapkan saran ataupun kritik dari para pembaca, agar
pada makalah selanjutnya, penyusun dapat menyusun makalah dengan lebih baik.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KELOMPOK TANI
Kelompok Tani adalah kumpulan orang-orang tani (Dewasa, wanita,
pemuda) yang terikat secara informal atas dasar keserasaian dalam kebutuhan
bersama serta didalam pengaruh lingkungan dan pimpinan seorang kontak
tani.
Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya)
keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua (Trimo, 2006).
Kelompok tani terdiri dari sekumpulan petani yang mempunyai
kepentingan bersama dalam usaha tani. Organisasinya bersifat nonformal,
namun demikian dapat dikatakan kuat karena dilandasi kesadaran bersama
dan asas kekeluargaan. Kelompok ini menghendaki terwujudnya pertanian
yang baik, usaha tani yang optimal dan keluarga tani yang sejahtera dalam
perkembangan hidupnya (Kartasapoetra, 1996).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.273/Kpts/OT.160/4/2007,
kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/ pekebun yang dibentuk atas
dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan (sosial, ekonomi,
sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota.
Mardikanto (1993) menyatakan bahwa dalam perkembangannya
menunjukkan bahwa kelompok tani tidak lagi merupakan kelompok tani yang
terikat secara informal, karena pembentukkannya diatur oleh surat edaran
Menteri Pertanian no. 130/Mentan/II/1979, sehingga lebih tepat jika
kelompok tani dinyatakan sebagai kelompok formal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok tani berperan sangat vital dalam perkembangan sector
pertanian Indonesia kea arah yang lebih baik. Dengan adanya kelompok tani
maka pemerintah dengan mudah memberikan penyuluhan secara berkala
dengan bantuan para penyuluh pertanian sehingga akan tercipta kedinamisan
dan keefektifan dalam kelompok tani.
Pembinaan kelompok tani diarahkan untuk memberdayakan petani agar
memiliki kekuatan mandiri, yang mampu menerapkan inovasi (teknis, sosial
dan ekonomi), yang akan mampu memanfaatkan azas skala ekonomi dan
mampu memperoleh tingkat pendapatan dan kesejahteraan yang layak.
3.2 Saran
Diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi kelompok tani
yang memiliki peran sangat vital dalam memajukan usaha pertanian para
petani anggota kelompok tani.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/kelompok-tani-558f2e21ebd50.html,. Diakses
pada tanggal 16 Oktober 2016
http://bghies.blogspot.co.id/p/kelompoktani.html . Diakses pada tanggal 16
Oktober 2016
http://sibukuliah.blogspot.co.id/2016/05/kelompok-sosial-sosiologi-
pertanian.html. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2016