Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS HUBUNGAN KETERDAPATAN MAGNETIT DI

SUNGAI JABUNGAN DENGAN PROSES PALEO VULKANISME


DI KABUPATEN SEMARANG
Yanuar Dian Anugrah1
21100115140070
yanuardanugrah@gmail.com
1
Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

ABSTRAK

Sungai Jabungan merupakan salah satu sungai besar yang berada di wilayah Tembalang, Semarang. Pada daerah
ini banyak ditemukan persebaran mineral berat di sepanjang hulu hingga hilir sungai. Pada penelitian ini di
fokuskan untuk melakukan analisis terhadap mineral Magnetite. Berdasarkan hal tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa ada kaitan antara proses vulkanik dari gunung proto Ungaran dengan persebaran mineral berat di
sepanjang sungai Jabungan. Pembuatan paper ini adalah dengan melakukan pengambilan data secara langsung ke
lapangan, melakukan picking mineral, dan dengan mempelajari referensi-referens terkait yang dapat
dipertanggung jawabkan. Lalu untuk pengambilan data sekunder adalah dengan menggunakan aplikasi google
map. Harapannya dengan pembuatan paper ini akan bisaa menarik suatu garis korelasi antara proses-proses yang
terjadi di masa lampau khususnya di daerah Semarang.

Kata kunci : Magnetite, Proto Ungaran, Semarang

Pendahuluan mineral besi. Magnetite merupakan tipe endapan besi


yang termasauk tipe endapan marine yang berupa
Pengambilan sampel uji mineral berat dilakuan di oksida besi.
daerah sungai Jabungan di dua titik yaitu hulu sungai Mineral Magnetite terbentuk dari hasil subimasi
dan hilir sungai. Pengambilan sampel pasir sebanyak dalam hubungannya denga gunung api. Terjadai juga
500gr degan melakukan picking lanjut sehingga dalam endapan metamorfosa kontak da sebagai
mendapatkan mineral berati pada kisaran angka 300. mineral tambahan dan terbentuk pada suhu yang
Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh akurat. tinggi yaitu sekitar 800-9000C. Dapat dijumpai pada
Setelah mendapatkan hasil dari picking mineral, batuan beku granit dan batupasir merah sebagai
selanjutnya adalah dengan membuat grafi statistika penyemen.
guna mempermudah dalam analisa dan juga
interpretasi mineral berat. Geologi Regional
Daerah Semarang Selatan atau daerah Tembalang
Tinjauan Pustaka memiliki morfologi dataran tinggi yaitu mulai dari
kaki gunung ungaran. Lalu susunan stratigrafi yang
Sistem hidrotermal dapat didifinisikan sebagai
dapat ditemukan pada daerah ini yaitu formasi
sirkulasi fluida panas (50 sampai >500C), secara
kaligetas, kalibeng, formasi kerek, serta endapan
lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan
recent. Dimana litologi yang khas ditemukan berupa
yangbervarisasi, di bawah permukaan bumi (Pirajno,
perselingan batupasir batulempung, batupasir tufan,
1992). Sistem ini mengandung du akomponen utama,
batu lempung karbonatan, dan juga breksi vulkanik.
yaitu sumber panas dan fase fluida.
Struktur geologi yang mempengaruhi daerah ini
Endapan bijih hidrotermal terbentuk karena
berupa sesar mendatar berarah utara-selatan dan sesar
sirkulasifluida hidrotermal yang melindi (leaching),
naik maupun sesar normal di sekitarnya. Dimana
menstranport, dan mengendapkanmineral-mineral
struktur ini biasa terjadi pada formasi kerek, formasi
baru sebagai respon terhadap perubahan kondisi fisik
kalibeng, dan formasi kaligetas.
maupunkimiawi (Pirajno, 1992).
Gerakan tanah di daerah ini tergolong menengah
Magnetite merupakan salah satu mienral golongan
dimana memiliki slope yang agak miring sehingga
oksida. Dimana mineral ini terbentuk dari ubahan
berpotensi adanya gerakan tanah. Adapun iklim

1
daerah Semarang memiliki iklim tropis dengan curah maupun suhu akibat proses vulkanisme proto ungaran
hujan sedang. berikutnya. Hal ini yang menyebabkan bijih besi
tersebut mengalami ubahan menjadi mineral
Metodologi Magnetite.
Pengambilan data dilakukan dengan pengambilan
data langsung di lapangan dan untuk memperkuat hal
tersebut dengan pengambilan data sekunder melalui
google map. Selain itu dalam pembuatan paper ini
juga melakukan studi literatur terkait yang dapat
dipertanggung jawabkan.

Deskripsi
Sungai Jabungan dari hulu menuju hilir merupakan
stadia muda hingga dewasa. Dimana hal ini dapat
dilihat melalui google map terdapat morfologi
Gambar 2. Gunung Ungaran; memperlihatkan posisi yang dekat dengan
meander pada hilir namun pada daerah hulu masih daerah penelitian
berupa daerah yang lurus.

Dilihat dari jarak yang tidak jauh dari


keberadaan gunung Ungaran, amaka pada zaman
recent ini sangat memungkinkan persebaran mineral
Magnetite dipengaruhi secara langsung oleh produk
vulkanisme gunung Ungaran dan juga proses alterasi
yang terjadi di sekitara gunung Ungaran.

Kesimpulan

Keterdapatan mineral berat Magnetite di sepanjang


aliran sungau Jabungan terkait erat dengan proses
vulkanisme yang terjadi oleh gunung proto ungaran,
dimana proses magmatisme ini dapat membentuk
Gambar 1. Sungai Jabungan, Jawa Tengah; gambar diambil menggunakan mineral Magnetite dan hingga pada zaman recent
google earth keterdapatannya masih sangat melimpah.

Pada daerah hulu masih menunjukan arus Referensi


yang cukup deras dengan sedidkitnya
pengendapan sedimen, sedangkan pada daerah Nichols, Gerry.2012. Sedimentology and
hilir ditemukan beberapa lokasi pengendapan Stratigraphy, 2nd Edition
sedimen yaitu berupa channel bar. http://www.academia.edu/8640992/48_ENDAPAN_
MINERAL (diakses pada tanggal 13 Oktober 2016
Pembahasan pukul 07.00 WIB)
http://www.sandatlas.org/heavy-minerals/ (diakses
Mineral berat Magnetite yang ditemukan di sungai pada tanggal 13 Oktober 2016 pukul 08.00 WIB)
Jabungan ini dapat diinterpretasikan berasal dari http://obdum.blogspot.co.id/2010/10/magnetit.html
batuan beku yang mengalami proses magmatisme (diakses pada tanggal 13 Oktober 2016 pukul 09.00
dengan suhu sedang hingga tinggi. Dimana Magnetite WIB)
ini pada awalnya adalah berupa bijih besi yang http://dokumen.tips/documents/geologi-regional-kota-
kemudian bijih besi ini mengalami proses oksidasi semarang-5584657f46d8b.html (diakses pada
maupun alterasi. tanggal 13 Oktober 2016 pukul 09.20 WIB)
Pada zaman pleistosen bawah gunung proto
ungaran mengalami vukanisme yang merenus, Lampiran
sehingga lama kelamaan menghasilkan endapan bijih
besi. Bijih besi ini kemudian seiring berjalannya
waktu mengalami kontak dengan air magmatik

2
Gambar 3. Data Koreksi Keterdapatan Mineral; Daerah Hulu

Gambar 4. Data Koreksi Keterdapatan Mineral; Daerah Hilir

Anda mungkin juga menyukai