Portopolio Sartika - SSSS
Portopolio Sartika - SSSS
Tanggal Presentasi : -
Tempat Presentasi : -
Obyektif Presentasi : -
Deskripsi : laki-laki , 2 bulan, kulit melepuh sudah 3 hari ini SMRS, demam (+) dialami os sejak 5 hari yang lalu, demam
bersifat naik turun dan menghilang setelah minum obat paracetamol. Saat ini demam tidak dijumpai. Awalnya ruam merah muncul di
seluruh tubuh kemudian ke wajah. Setelah itu ruam kemerahan di seluruh tubuh dan wajah melepuh. Ruam tidak terasa gatal ataupun
nyeri, mual (-), muntah (-).Mencret (-), Muntah (-), BAK (+) N, BAB (+) N.
Tujuan : Memberikan penanganan awal pada penyakit stafhylococcal scalded skin syndrome.
LAPORAN PORTOFOLIO KASUS
Nama RS: RSUD Gunung Tua Telp : - Terdaftar sejak : 29 September 2016
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
5. Riwayat Pekerjaan : Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan mempunyai 3 anak.
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN) : -
- Lain lain
- Pemeriksaan fisik :
- Kes : Compos mentis BB : 6,7 kg
T : 37o C HR : 140 x/I RR : 40 x/i
Pemeriksaan Laboratorium :
Darah rutin: Hb/Ht/Tr/L/Eritrosit/Neut segmen/limfosit/Monosit:
12,8/33,9%/241.000/12.500/4,39x106/85/8/5
Terapi yang diberikan :
- Tirah baring
- IVFD RL 30 gtt/I (mikro)
- Inj. Cefotaxime 350 mg/12 jam/iv
- Inj. Gentamicyn 40 mg /12 jam/iv
- Zalf gentamicyn
DAFTAR PUSTAKA
a. Weston WL, Erythema Multiforme and Steven-Johnson syndrome. In:Bolognia J.L, Jorizzo LJ, Rapihi RP (editors).
Dermatology: volume one.London. Mosby: 2003.313-16
b. Luk N.M. Adult Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS).
c. Donohue D, Robinson B, Goldberg NS. Staphylococcal scalded skin syndrome in a woman with chronic renal failure exposed
to human immunodeficiency virus. Cutis 1991;47:317-8.
HASIL PEMBELAJARAN
RANGKUMAN :
1. Subyektif
Kulit melepuh, demam (+) dialami os sejak 5 hari yang lalu. Saat ini demam tidak dijumpai. Ruam merah muncul di seluruh
dan wajah melepuh.
Obyektif
Hasil pemeriksaan jasmani, pemeriksaan darah rutin pasien menderita Staphylococcal Scalded Skin Syndrome. Pada kasus ini
diagnosis ditegakkan berdasarkan :
- Gejala klinis ( ruam eritem dan melepuh)
- Pemeriksaan darah rutih leukosit meningkat hingga 12.300 g/dl
2. Assessment
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (S4)
Staphylococcal scaled skin syndrome ialah infeksi kulit yang ditandai dengan eksantem generalisata, lepuh luas disertai
erosi dan deskuamasi superfisial. Kelainan ini disebabkan oleh toksin eksfoliatif (ETs) yaitu toksin eksfoliatif A (ETA) dan B
(ETB) yang dihasilkan strain Staphylococcus aureus (biasanya faga grup 2).
Toksin eksfoliatif (ETs) merupakan serin protease yang dapat menimbulkan celah pada ikatan adhesi antar sel molekul
desmoglein 1, yang tampak pada bagian atas epidermis yaitu antara stratum spinosum dan granulosum sehingga menimbulkan
bula berdinding tipis yang mudah pecah, memperlihatkan Nikolsky sign positif.
Pada SSSS toksin berdifusi dari fokus infeksi, dan tidak adanya antibodi antitoksin spesifik dapat menyebabkan penyebaran
toksin secara hematogen.
Gambar. 2 Desmosom merupakan target toksin eksfoliatif pada SSSS
Gejala klinis terjadi :
1. S.S.S.S muncul sebagai ruam merah di ikuti dengan pengelupasan kulit epidermal menyebar.
2. Staphylococcus infeksi sebuah lokal prodromal Staphylococcus aureus dari kulit, tenggorok, hidung, dan mulut, saluran
pencernaan terjadi. Beberapa infeksi sering tidak jelas sebelum ruam muncul SSSS.
3. Berikut ini dapat diperhatikan :
Malaise
Demam
Iritabilitas
Kulit nyeri tekan
Rasa hangat untuk palpasi
Wajah yang edema
Perioral krusta
Dehidrasi dapat hadir dan signifikan
Tanda nikolsky
3. Plan
Diagnosis : Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik dapat dipastikan diagnosis pasien adalah SSSS
Pengobatan : Penatalaksanaan bertujuan untuk mengobati penyakit yang disebut dengan SSSS. Penatalaksanaan SSSS
terdiri dari pengobatan non-farmakologi dan farmakologi.
- Pengobatan non-farmakologi
1. Penyuluhan
2. Menjaga pola hidup sehat
3. Menjaga kebersihan makanan
- Pengobatan farmakologi
1. Antibiotik : cefotaxim, gentamycin untuk membunuh bakteri yang ada dalam tubuh.