Anda di halaman 1dari 6

TEKNOLOGI SERAT

MIKROKRISTALIN SELULOSA SEBAGAI TURUNAN DARI SELULOSA

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi serat

Oleh :
Nova Puspita NIM. 131424019

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
Microcrystalline cellulose (MCC)
Microcrystalline cellulose (MCC) merupakan turunan selulosa yang diperoleh
dengan cara memberi perlakuan pada alf-selulosa yang dikandung oleh tumbuhan
berserat dengan menggunakan larutan asam. Di bidang farmasi, MCC digunakan sebagai
bahan eksipien dalam formulasi pembuatan tablet, pengikat agar bahan-bahan dalam tablet
tetap menyatu.
Kandungan utama yang berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan
MCC yaitu bahan yang berserat dan memiliki kandungan selulosa cukup tinggi. Setiap
bahan memiliki jumlah selulosa yang berbeda-beda. Semakin tinggi kandungan selulosa
dalam biomassa, maka kemungkinan biomassa dijadikan sebagai bahan baku semakin
besar.
Biomassa Selulosa
Kayu keras 38 49
Kayu lunak 40 45
Pelapah sawit 37 45
Tandan kosong sawit 36 42
Ampas tebu 32 44
Jerami padi 28 36
(Sumber : Susanto, 1998)

Proses Pembuatan Microcrystalline cellulose (MCC) dengan Metoda Ekstruksi


Reaktif
a) Tahap Persiapan Bahan Baku
Bahan baku pembuatan microcrystalline cellulose berupa tandan kosong kelapa
sawit (TKKS) yang diperoleh dari pabrik CPO. Tandan kosong ini masih berukuran
besar sehingga perlu dilakukan pretreatment bahan baku agar tandan kosong kelapa
sawit mudah untuk diolah. Tahap persiapan bahan baku dilakukan dengan
menghancurkan TKKS sehingga memiliki ukuran yang lebih kecil. TKKS diangkut
menuju hammer crusher untuk dihancurkan. Crusher berfungsi membuat TKKS
menjadi chip yang berukuran lebih kecil dari 5 cm. Chip ini lalu di ayak
menggunakan screen berukuran 20 mesh. Chip TKKS yang tidak lolos screen
(oversize) di kembalikan ke crusher untuk dihancurkan kembali.
b) Delignifikasi
Proses selanjutnya yaitu delignifikasi TKKS. Proses delignifikasi ini dilakukan
untuk menghilangkan kandungan lignin yang terdapat dalam TKKS. Chip TKKS
diumpankan kedalam digester. Pengoperasian digester dilakukan secara batch
dengan lama satu siklus yaitu 6 jam. Satu siklus batch terdiri dari 4 tahapan, yaitu
tahap pengisian, tahap injeksi steam, tahap pengosongan, dan tahap pembersihan.
Total waktu untuk tahap pengisian yaitu 120 menit. Pengisian umpan TKKS ke
dalam digester dilakukan selama 1 jam. Pada saat yang sama, diumpankan larutan
NaOH 12% ke dalam digester. Tahap selanjutnya yaitu injeksi steam. Steam
diinjeksikan ke dalam digester melalui bagian bawah digester. Proses injeksi steam
dilakukan selama 3 jam. Setelah tahap ini selesai, dilakukan tahap pengosongan
digester dengan mengalirkan pulp menuju tangki blow down (TBD). Tangki blow
down ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dan suhu pulp menjadi 100 C. Tahap
pengosongan dilakukan selama 40 menit. Selanjutnya, dilakukan tahap
pembersihan digester selama 20 menit. Pembersihan dilakukan dengan
menyemprotkan air ke dalam digester. Selama tahap bembersihan berlangsung,
proses pemasakan TKKS untuk digester kedua mulai dilakukan. Di dalam digester
yang berisi larutan NaOH, polimer lignin akan terdegradasidan kemudian larut
dalam larutan pemasak. Larutnya lignin ini disebabkan oleh terjadinya transfer ion
hidrogen dari gugus hidroksil pada lignin ke ionhidroksil (Gilligan, 1974). Menurut
Murdiyatmo dalam Darnoko et al. (1995),mengatakan bahwa alkali (NaOH) selain
dapat melarutkan lignin juga dapat melarutkan hemiselulosa. Reaksi lignin dengan
gugus hidroksil dari NaOH padaproses delignifikasi adalah sebagai berikut :
Lignin + NaOH Na-Lignat + H2O (1)
Dari tangki blow down, pulp diumpankan menuju tangki antara atau tangki
penyimpanan pulp sementara dengan menggunakan pompa. Pulp disimpan dalam
tangki antara agar proses hidrolisis dapat berlangsung secara kontinyu. Pulp dari
tangki antara dialirkan menuju rotary drum vacuum filter untuk dihilangkan Na-
lignnat dan hemiselulosa yang bercampur dengan -selulosa.
c) Hidrolisis
Pulp yang kaya -selulosa selanjutnya dilakukan proses hidrolisis. Proses
hidrolisis ini dilakukan dengan bantuan katalis berupa larutan HCl 5 %. Dalam
proses hidrolisis, diasumsikan seluruh -selulosa terhidrolisis menjadi MCC.
Didalam screw conveyor terjadi proses hidrolisis selulosa dengan bantuan katalis
asam berupa larutan HCl. Kandungan -selulosa akan terkonversi menjadi
HCl H+ + Cl- (2)
HCl + NaOH NaCl + H2O (3)
Reaksi hidrolisis selulosa di dalam screw conveyor dapat dipercepat dengan
penambahan katalisator berupa larutan HCl. HCl ini akan terurai menjadi H+ dan
Cl-. Ion H+ berperan dalam proses hidrolisis sebagai katalis. Selanjutya ion H+ dan
Cl- akan bereaksi dengan NaOH sisa menghasilkan NaCl dan air.
d) Pemisahan Katalis
Campuran antara produk dan katalis perlu dipisahkan. Pemisahannya
dilakukan dengan pencucian. Campuran produk dan katalis diencerkan dengan air
sehingga kadar HCl menjadi rendah. Pada konsentrasi ini, sebagian MCC akan
membentuk endapan.
e) Bleaching
Selanjutnya, untuk menghilangkan lignin tersisa, perlu dilakukan proses
bleaching. Campuran dari tangki pencuci dialirkan ke dalam tangki bleaching lalu
ditambahkan larutan H2O2 9,3% yang dialirkan dari tangki penyimpanan H2O2.
f) Filtrasi
Masih terdapat sejumlah HCl yang terkandung dalam produk. Untuk
menghilangkan HCl tersisa, campuran MCC bebas lignin diumpankan ke screen
sehingga diperoleh slurry MCC dengan kandungan HCl rendah. Selanjutnya
campuran ini kembali dicuci di dalam tangki pencuci (TW-02) hingga diperoleh
nilai HCl sisa sekecil mungkin.
g) Drying
Slurry MCC dari screen terakhir, masih mengandung air. Untuk menghilangkan
kandungan airnya perlu dilakukan pengeringan.Slurry MCC diumpankan ke dalam
Rotary dryer untuk dikeringkan. Media pengering berupa udara bersuhu 90 C.
h) Grinding dan Sizing
Selanjutnya dari rotary dryer, produk MCC diumpankan ke dalam ball mill (BM)
agar ukurannya menjadi lebih halus dan sesuai dengan spesifikasi produk yang
diinginkan. Produk MCC yang keluar dari ball mill diayak dengan ayakan sehingga
produk MCC berukuran 45/60 mesh. Produk MCC yang tidak lolos ayakan
diumpankan kembali ke dalam ball mill. Produk MCC yang telah sesuai dengan
spesifikasi selanjutnya di simpan di dalam gudang penyimpanan produk.
Diagram Blok Pembuatan Microcrystalline cellulose (MCC)
Spesifikasi Microcrystalline cellulose (MCC)
o Rumus molekul : (C6H12O5)n
o Derajat polimerisasi : 60 (rata-rata)
o Ukuran : 60 m mesh
o Bentuk : serbuk
o Warna : putih
o Titik leleh : 500-518 oC
o Bulk density : 0,2 0,5 g/cc
o Kemurnian : min 97% selulosa
o Kelarutan : tidak larut dalam air, etanol, eter, dan asam
mineral.
Terlarut sangat sedikit dalam larutan NaOH

Anda mungkin juga menyukai