Makalah Kelompok 5
Makalah Kelompok 5
OLEH
KELOMPOK 5
NAMA KELOMPOK :
IMRON HADI PRAYUGO (F1C114038)
NOVIANTI PUTRY (F1C114042)
NUR AZIZA RAMLI (F1C114044)
HELMI PRATIWI (F1C114074)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui apa itu logam
mangan, manfaat, dan bahaya dari logam mangan itu sendiri. Makalah ini kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
( ii )
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
1.2 Rumusan masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi dari Bahan Kimia Oksidator. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2 Sumber Bahan Kimia Oksidator. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.3 Jenis-jenis Bahan Kimia Oksidator. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.4 Manfaat dan kegunaan Bahan Kimia Oksidator. . . . . . . . . . . . . . . 9
2.5 Efek atau bahaya dari Bahan Kimia Oksidator . . . . . . . . . . . . . . . .9
2.6 Penanganan Dan Penyimpanan Dari Bahan Oksidator. . . . . . . . .10
DAFTAR PUSTAKA
( iii )
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Bahan Kimia Oksidator
2. Untuk mengetahui sumber Bahan Oksidator diperoleh
3. Untuk mengetahui Jenis-jenis Bahan Kimia Oksidator
4. Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan bahan oksidator
5. Untuk mengetahui efek atau bahaya dari bahan oksidator
6. Untuk mengetahui penanganan dan penyimpanan dari bahan oksidator
BAB II
PEMBAHASAN
Oksidator ( pengoksidasi) adalah zat yang mengoksidasi zat lain dalam suatu
reaksi redoks. Jadi, oksidator adalah zat yang mengalami reduksi. Reduktor
(pereduksi) adalah zat yang mereduksi zat lain dalam suatu reaksi redoks. Jadi,
reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi.
Atom, ion, dan molekul yang memiliki afinitas elektron sangat besar untuk
cenderung bersifat sebagai oksidator yang baik. Misalnya unsur Fluor, adalah zat
pengoksidasi yang kuat . F2 adalah suatu zat pengoksidasi yang baik untuk logam,
kuarsa, asbes, dan bahkan air bila dimasukkan fluor dapat memberi ledakank atau
bersifat eksplosive. Oksidator yang kuat lainnya termasuk O2, O3, dan Cl2, yang
merupakan bentuk unsur unsur yang paling elektronegatif masing-masing kedua
(oksigen) dan ketiga (klorin).
Zat lain yang berfungsi sebagai zat pengoksidasi yang baik adalah salah
senyawa dengan bilangan oksidasi yang besar, seperti ion permanganat (MnO 4),
ion kromat (CrO42-), dan ion dikromat (Cr2O72-), serta asam nitrat (HNO3),
perklorat asam (HClO4), dan asam sulfat (H2SO4). Senyawa ini merupakan
oksidator kuat karena unsur unsurnya menjadi lebih elektronegatif yang dapat
mengoksidasi atom lainnya yang menyebabkan bertambah bilangan oksidasinya.
Beberapa senyawa dapat bertindak baik sebagai oksidator. Salah satu
contoh adalah gas hidrogen,yang bertindak sebagai zat pengoksidasi ketika
bereaksi dengan logam.
untuk membuat tdk berwarna kaca. Ini Magnes feminin kemudian disebut
magnesia, yang dikenal sekarang di zaman modern seperti pyrolusite (MnO2)
atau mangan dioksida.
Bilangan oksidasi mangan dalam KMnO 4 adalah +7. Ketika terjadi reaksi
kimia bilangan oksidasi mangan turun atau mengalami reduksi. Reaksi reduksi
mangan dalam KMnO4 bergantung pada keasaman larutan. Dalam suasana
larutan asam kuat mangan direduksi menjadi Mn2+ dan warna larutan memudar
(hampir tidak berwarna). Setengah reaksi reduksi ion permanganat dalam
suasana asam.
Dalam suasana netral atau sedikit basa ion MnO 4 direduksi menjadi MnO2
yang tidak larut dalam larutan atau membentuk endapan. Oleh sebab itu dalam
melakukan titrasi pada suasana basa atau suasana alkalis, larutan yang
mengandung ion MnO4 tidak disarankan karena endapan MnO2 yang terbentuk
dapat mengaburkan titik akhir titrasi. Setengah reaksi reduksi ion permanganat
dalam suasana netral atau alkalis.
2H2O + MnO4 + 3e MnO2 + 4OH
Kalium pemanganat adalah oksidator kuat, oleh karena itu jika berada
dalam HCl akan mengoksidasi ion Cl yang menyebabkan terbentuknya gas klor
dan kestabilan ion ini juga terbatas. Biasanya digunakan pada medium asam 0,1
N. Namun, beberapa zat memerlukan pemanasan atau katalis untuk mempercepat
reaksi. Seandainya banyak reaksi itu tidak lambat, akan dijumpai lebih banyak
kesulitan dalam menggunakan reagen ini.
Reaksi asam sulfat pekat dengan KMnO3 membentuk Mn2O7. Reaksi ini
berlangsung sangat eksotermsis dan dapat meledak. Demikian juga dengan asam
klorida membentuk gas glor yang sangat beracun. Reaksi antara asam nitrat
dengan alkena akan memutuskan ikatan rangkap dua dan diperoleh suatu asam
karboksilat.
Selain itu KMnO4 juga dapat mengoksidasi gugus metil yang terikat pada
cincin benzena. Misalnya mengoksidasi toluena menjadi asam benzoat.
Warna kuning merupakan ciri khas adanya ion kromat dalam larutan
sedangkan warna merah merupakan ciri khas adanya ion dikromat. Larutan yang
mengandung ion kromat yang berwarna kuning bila diasamakan, akan diperoleh
larutan yang berwarna merah jingga karena ion CrO42- berubah menjadi Cr2O72-.
Dalam reaksi kimia bila ion kromat dan dikromat bertindak sebagai
oksidator (ketika direaksikan dengan suatu reduktor) bilangan oksidasi kromium
turun menjadi +3 dan produk yang diperoleh bergantung pada keadaan keasaman
larutan.
Dalam larutan asam ion kromium direduksi menjadi ion Cr 3+, dalam larutan
sedikit basa produk reduksinya adalah Cr(OH)3 yang tidak larut dan dalam
larutan sangat basa ion kromat direduksi menjadi ion kromit (CrO 2). Persamaan
reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Larutan asam
Pemasangan Label dan Tanda Pada Bahan Berbahaya. Pemasangan label dan
tanda dengan memakai lambang atau tulisan peringatan pada wadah atau
tempat penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan pencegahan
yang esensial. Tenaga kerja yang bekerja pada proses produksi atau
pengangkutan biasanya belum mengetahui sifat bahaya dari bahan kimia
dalam wadah/packingnya, demikian pula para konsumen dari barang tersebut,
dalam hal inilah pemberian label dan tanda menjadi sangat penting.
Peringatan tentang bahaya dengan label dan tanda merupakan syarat penting
dalam perlindungan keselamatan kerja, namun hal tersebut tidak dapat
dianggap sebagai perlindungan yang sudah lengkap, usaha perlindungan
keselamatan lainnya masih tetap diperlukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil makalah yang kami buat dapat kami simpulkan bahwa bahan
kimia oksidator adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar,
tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-
bahan lainnya.
3.2 Saran
James E. Brady. Kimia universitas asas dan struktur edisi keliama jilid 1.
Vogel Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro (terjemahan Setiono &
Pudjaatmaka) Edisi kelima.