Chapter II - 12 PDF
Chapter II - 12 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
masalah estetis, yaitu mempertahankan penampilan yang alami pada pasien.14 Untuk
memenuhi kebutuhan itu, pada tahun 1950-an diperkenalkan gigitiruan fleksibel oleh
Arpad dan Tibor Nagy.5 Gigitiruan ini dibuat dengan bahan yang bebas monomer dan
estetis, lebih nyaman bagi pasien, lebih kuat dan tahan lama.11
nilon termoplastik yang memiliki sifat fisik dan estetis yang khas.4-6 Gigitiruan ini
memiliki derajat fleksibilitas dan stabilitas yang sangat baik, dan dapat dibuat lebih
sehingga membuat gigitiruan hampir tidak terlihat.7,10 Gigitiruan ini dibuat tanpa
diganti dengan perluasan basis membentuk cangkolan, sehingga tidak terlihat adanya
cangkolan pada permukaan gigi yang mengganggu faktor estetis (Gambar 2).10,11,15
a b
mendapatkan suatu gigitiruan yang baik dari segi fungsi dan estetis.
2.2.1 Indikasi
3. Pasien yang alergi terhadap resin akrilik, karena reaksi alergi terhadap
monomer resin akrilik pada sebagian besar pasien yang memakai GTSL konvensional
pemakaian GTSL.
5. Pasien dengan torus palatinus yang luas atau adanya penonjolan tulang yang
7. Pasien dengan penyakit periodontal seperti gigi sensitif, kanker rongga mulut,
2.2.2 Kontraindikasi
1. Pasien yang tidak toleran dengan basis yang luas di daerah palatum.
2. Pasien dengan mukosa yang menutupi tulang alveolus yang sangat resilien.
3. Pasien yang tidak dapat bekerja sama dengan dokter gigi, atau pasien dengan
bawah dengan tepi linggir yang tajam ataupun kasus berujung bebas dengan
perluasan distal pada rahang atas dengan atropi linggir alveolus yang parah.
kenyamanan pasien, gigitiruan fleksibel juga memiliki keuntungan dan kerugian jika
2.3.1 Keuntungan
2. Tipis dan ringan tetapi sangat kuat sehingga tidak mudah patah dan
mengalami kerusakan.
yang menjadi dasar penyebab reaksi pada beberapa pasien serta tidak bersifat toksik.
di bawahnya.
b c
7. Tidak berubah posisi akibat adanya air, stabil, tekstur tidak berubah, dan
8. Sangat sedikit atau tidak memerlukan preparasi gigi, dan apabila dibutuhkan,
dokter gigi.
2.3.2 Kerugian
termoplastik adalah:5
GTSL fleksibel, pada umumnya terdiri dari anasir gigitiruan, basis, konektor, dan
penahan.1 Prinsip pembuatan desain GTSL, baik GTSL konvensional maupun GTSL
fleksibel, tidaklah terlalu berbeda. Pembuatan desain GTSL meliputi 4 tahap yaitu
Hal-hal yang harus diperhatikan saat mendesain GTSL fleksibel yang baik,
seperti bahan basis dan fungsi cangkolan yang digantikan oleh perluasan basis nilon
termoplastik membentuk cangkolan pada GTSL fleksibel harus tetap sesuai dengan
superpoliamida. Nilon termoplastik memiliki sifat dan karakteristik yang baik, serta
memberikan estetis yang optimal dan biokompatibel. Bahan ini tidak mengalami
perubahan kimia ketika berkontak dengan cairan mulut, bakteri dan lingkungan fisik
berat jenis 1,14, penyusutan cetakan sekitar 0,014 in/in (0,014 cm), tensile strength
11.000 lb/in2 (767,44 kg/cm2), dan kekuatan lentur 16.000 lb/in2 (1116,28 kg/cm2).
Nilon termoplastik sedikit lebih sukar untuk disesuaikan dan dipoles, tetapi bahan ini
dapat dibuat menjadi semi-translusen untuk memberikan estetis yang baik pada
gingiva pasien terlihat dan terbayang dari luar sehingga terkesan lebih alami dan
meningkatkan estetis.4
memiliki kekuatan fisik yang tinggi, tahan terhadap panas dan bahan kimia, serta
dapat dengan mudah dimodifikasi untuk meningkatkan kekakuan dan daya tahan
akibat pemakaian. Keseimbangan yang baik antara kekuatan, daya regang, dan daya
gingiva distimulus secara perlahan selama proses pengunyahan, dan tekanan yang
tidak diinginkan pada gigi asli yang masih ada dapat dikurangi. Adanya efek stress-
breaker tersebut membuat gigitiruan akan terasa lebih nyaman bagi pasien karena
pasien merasa bahwa gigi-gigi penyangga tidak tertekan pada saat pengunyahan. 4
dengan bahan lainnya, antara lain; lebih stabil dan memiliki stabilitas warna dan
dimensi yang tinggi.3,20 Bahan ini tersedia dalam beberapa kategori warna dasar,
antara lain; merah muda terang, merah muda, dan meharry (perpaduan warna kulit
prinsip cangkolan yang baik. Satu kesatuan cangkolan tersebut harus memiliki tiga
arah vertikal atau oklusal, menetralisir gaya yang akan memutar, serta
c. Fungsi Sandaran Oklusal, merupakan fungsi untuk menahan gaya yang akan
lepasan.
lebih estetis bagi pasien dengan cara dibuat tanpa menggunakan cangkolan logam
maupun kawat seperti halnya GTSL konvensional. Tetapi fungsi cangkolan diganti
daerah gerong pada gigi penyangga dan edentulus sebagai retensi, sehingga tidak ada
komponen cangkolan logam maupun kawat yang terlihat pada permukaan gigi
penyangga seperti saat memakai GTSL konvensional.7,11 Prinsip ini dikenal dengan
cukup rapat di sekeliling servikal gigi asli yang masih ada dan gingiva.2,9 Tipe
cangkolan pada basis gigitiruan yang dapat digunakan yaitu : tipe Wrap Around,
apabila cangkolan tersebut dibuat tebal menyebabkan estetis pasien kurang baik
sedangkan bila dibuat tipis akan membuat gigitiruan menjadi renggang, kurang
a b
bagian basis dan cangkolan. Hal ini bertujuan untuk memperbesar kekuatan dan
Bahan cetak yang paling baik digunakan dalam pembuatan gigitiruan fleksibel
alveolus, sementara bahan cetak elastik yang lain lebih menekan jaringan sehingga
memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyesuaian.4,5,8,9 Namun, bahan cetak
Polivinil Siloksan (PVS) dan polieter dapat juga digunakan untuk mendapatkan
model cetakan.8,9
penyangga karena gigitiruan ini memanfaatkan daerah gerong pada gigi penyangga
dan edentulus sebagai retensi tetapi apabila dibutuhkan, preparasi untuk tempat
pencetakan yang dianjurkan adalah teknik pencetakan mukostatik, dan sendok cetak
model utama, pembuatan model duplikat, modelir malam, penanaman dalam kuvet,
pemolesan.
desain dianjurkan untuk memanfaatkan sebaik mungkin daerah gerong pada gigi
yang mempengaruhi arah pasang harus di-blocking out dengan malam, tetapi daerah
gerong pada bagian bukal dan distal tidak boleh di-blocking out karena akan
maka tepi servikal dari jaringan harus di-blocking out. Pada kasus berujung bebas
dengan modifikasi pada daerah anterior, daerah gerong pada bagian depan harus di-
blocking out dan membiarkan daerah gerong bagian distal untuk retensi. Selanjutnya
dukungan dan tidak mudah rusak apabila didesain dan diproses dengan tepat.12,13
direkomendasikan adalah :
Pola malam juga harus mencakup 2/3 bagian bawah dari gigi posterior dan
anasir gigitiruan, serta harus bersandar pada singulum dari gigi anterior untuk
Setelah proses modelir malam dan penyusunan gigi selesai, model duplikat
Pemasangan spru pada model dilakukan dengan cara memasukkan spru dari
bagian belakang kuvet ke bagian paling posterior dari malam pada kedua sisi model.
Kemudian gunakan lapisan tipis tinfoil atau bahan separasi untuk menutupi
keseluruhan permukaan gips keras. Selanjutnya kuvet ditutup dan gips keras
2.5.2.4 Pemanasan
Kuvet dimasukkan dalam air panas selama 6 10 menit setelah gips keras
mengeras. Kuvet bagian atas dibuka untuk membuang dan membersihkan malam,
serta memastikan semua sisa-sisa malam hilang. Biarkan kuvet dingin hingga seluruh
uapnya menguap, lalu digunakan lapisan tipis tinfoil atau bahan separasi menutupi
Apabila telah dingin, kuvet ditutupkan kembali dan dikunci dengan rapat
Bahan nilon termoplastik diinjeksikan dari suatu tabung berbentuk silinder yang
tersedia dalam berbagai ukuran yang berbeda, tergantung dengan alat yang digunakan
untuk mengisi.5 Silinder tersebut dipanaskan terlebih dahulu sekitar 10 menit sebelum
nilon termoplastik dimasukkan untuk dicairkan. Tabung yang berisi bahan nilon
termoplastik dimasukkan ke dalam silinder dan dibiarkan menjadi cair yang dapat
230C 250C selama 9 menit untuk tabung ukuran kecil, 11 menit untuk tabung
Kuvet diletakkan langsung di bawah lubang alat injeksi dengan ujung spru
Silinder diletakkan pada posisi vertikal dan tuas pada mesin diputar dengan
Gigitiruan dikeluarkan dari kuvet, spru dipotong dengan cakram pemotong (cut-
rubber wheel.12,13
dengan bubuk pumis yang kasar (coarse pumice) dan brown tripoli menggunakan soft
Gigitiruan fleksibel terlebih dahulu direndam di dalam air panas (100C) selama
untuk melancarkan proses pemasangan gigitiruan pertama kali ke dalam mulut pasien
dan memperoleh adaptasi yang baik dengan jaringan mulut (Gambar 9). Gigitiruan
kemudian dikeluarkan dan dibiarkan agak dingin sesuai dengan temperatur yang
dapat ditoleransi oleh pasien, selanjutnya dimasukkan ke dalam mulut pasien dengan
yang terlalu cekat, maka cangkolan dapat dilonggarkan sedikit dengan merendam
bagian cangkolan dari gigitiruan dalam air panas dan membengkokkan cangkolan
keluar. Apabila cangkolan perlu dicekatkan, maka daerah cangkolan dapat direndam