Anda di halaman 1dari 5

PROFIL KH.

MUHSIN SYAFII

PROFIL.
Dengan nama Allah yang Maha Suci. Dan
dengan nama nama-Nya yang Bagus tiada
tara serta bagi-Nya segala puji.
Sesuatu apapun bisa terjelma hanya
dengan inayah, hidayah dan irodahNya.
Tidak mungkin siapapun yang bisa menolak
atau menghalangi atas kehendak-Nya,
berat atau ringan, suka atau duka kalau
sudah digariskan dengan sifat qudroh dan irodah-
Nya.
Sungguh hamba dalam hidup ini tak punya daya kemampuan
apa apa , tak punya apa apa dan yang ada hanya kekurangan, kelemahan
dan dosa. Namun hamba masih punya harapan besar pada Dzat Yang
Menciptakan dan Dzat yang Berkuasa. Yaitu Allah Robbul alamin, Dzat Yang
Mulia, Dzat Yang Menolong, Dzat Yang Menyayangi dan Dzat yang
Mengampuni dosa .
Baginda Rasulullah Muhammad SAW adalah kekasih dan pilihan-Nya yang
sangat dinanti dan didambakan syafaatnya oleh umatnya.
Semoga Beliau senantiasa mendapat tambahan rahmat dan salam dari Allah
SWT Tuhan Sang Kekasihnya, sehingga kelebihannya bisa sampai pada kita
hamba yang lemah dan hina yang akhirnya kita mampu dan bisa Napak Tilas
Syariah yang beliau contohkan pada umatnya.
Sebenarnya penulis agak merasa berat menyampaikan Profil terjelmanya
buku Iqro S.Alaq secara detail (urut, jelas dan gamblang) sebab ceritanya
cukup panjang waktu dan perjuangannya. Dan di Profil terjelmanya buku Iqro
ada sir (rahasia) yang tidak mudah disampaikan sembarangan dan
seenaknya. Akan tetapi karena permintaan dan desakan dari umat dan Ulama
yang tak dapat penulis hindari, maka penulis sampaikan sekilas dan seingat
apa adanya yang melekat di pikiran dan dihati. Semoga Allah SWT berkenan
dan meridhoi.
Terjelmanya buku Iqro tidaklah secepat membalikkan telapak tangan, akan
tetapi melalui perjalanan dan proses yang cukup panjang dan perjuangan
yang tidak ringan. Namun kesemuanya masih belum bisa di banggakan
dihadapan Allah SWT yang Maha Agung dan Maha Kasih Sayang. Sebab
tanggung jawab penulis tidak tambah ringan akan tetapi makin tambah berat
dan besar, tanggung jawab pada diri sendiri terhadap Allah SWT dan
kewajiban kewajiban apa saja yang harus dikerjakan. Akan tetapi penulis
tidak kecil hati mendapatkan amanah tanggung jawab seperti ini, sebab ada
Dzat yang Maha Kuasa, Dzat yang Maha Agung, Dzat yang Berfirman, Dzat
yang Maha Benar, Dzat yang Menolong dan Dzat yang Maha Kasih Sayang
yaitu Allah Robbul alamin yang jadi harapan.
Berawal mulai tahun 1967 pada saat dibangku sekolah SMP Kelas. 2 ,
penulis sudah mulai tertarik pada orang orang yang mempunyai ke ahlian
dalam AlQuran, seperti seorang Qori/Qoriah yang merdu suaranya dan
orang Hafidz Quran yang pernah diceritakan teman sebangku disekolah.
Mulai saat itulah penulis mulai malas belajar di sekolah hingga sampai
mogok, tidak mau bersekolah minta diantarkan belajar ke pesantren .
Dan kebetulan pada saat itu ada masa transisi perubahan dari orde lama ke
orde baru sehingga tokoh agama, Muballigh dan Qori Qoriah sering
mengumandangkan Surat Al Alaq IQRO biar masyarakat/umat mau
menerima perubahan dan pembaharuan kurikulum disekolah Madrasah
Ibtidaiyah dll. Namun saat itu penulis kurang faham dengan apa yang
disampaikan oleh Tokoh Agama dan Muballigh saat itu. Sebab diantara
terjemahan S.Al Alaq dengan keterangan penceramah kurang pas (tidak
berarti salah namun kurang sempurna pemahamannya), sehingga
menjadikan teka teki dihati penulis. Akan tetapi penulis tidak bertanya dan
mencari jawaban yang sebenarnya. Dan maklum saat itu penulis masih kecil
dan saat itu sudah bertekat bulat, tidak bisa dihalangi minta diantarkan
kepesantren mencari ilmu dengan petunjuk dan kehendak Allah SWT yang
Menciptakan alam semesta.
Alhamdulillah di pesantren oleh guru penulis (Romo KH. Muhsin Maqbul
Malang) disuruh menghafalkan Al-Quran dan belajar mempelajari kitab
kuning, tafsir dan lainnya. Mungkin Beliau diberi awas (kepekaan) oleh Allah
SWT dengan apa yang penulis inginkan dan cita citakan. Setelah hatam Al-
Quran penulis dipanggil dengan salah satu teman oleh Romo KH Muhsin dan
Beliau berkata: Asmaul Husna itu KUNCI dan didalamnya ada asror rahasia
yang banyak. Penulis diam, akan tetapi saat itu teman penulis bertanya: Apa
rahasia rahasia itu, Romo Yai ?. Beliau menjawab: Coba cari sendiri.
(Sebetulnya penulis sendiripun kurang faham juga, namun penulis diam.)
Setelah beliau pulang kerahmatulloh, penulis menelaah beberapa kitab tafsir
maka penulis temukan bahwasanya ayat pertama S. Al-Alaq Iqrobismi
robbikal ladzikholaq itu sirah (siratan hikmah) dari suratannya adalah
membaca nama dan sifat Allah Asmaul Husna sebagai kunci atau awal
perintah doktrin Allah SWT pada Nabi dan umatnya.
Disamping penulis belajar di pesantren, penulis juga gemar sekali berziarah
ke Ulama Ulama sepuh seperti Romo K H Hamid Pasuruan dan lain lain mulai
tahun 1972 sampai wafat. bahkan pernah mondok tabarukan dipesantrennya
th1978, dan kebetulan oleh Romo KH Muhsin diberi izin. Sehingga penulis
men dapatkan tambahan ilmu dan doa dari beliau, juga kesan kesan yang
sangat terkesan dihati yang tak terlupakan manfaatnya.
Diantara kesan yang paling mengesankan yaitu penulis pernah di
pertemukan oleh Romo KH.Hamid walaupun dalam mimpi dengan seorang
hamba Allah SWT yang sangat dicintaiNya (penulis belum bisa menyebutkan
namanya), Beliau memberikan pada penulis sebuah telor yang ditulisi dengan
tulisan dan penulis tidak tahu tulisan apa itu, kemudian penulis disuruh
menelannya. Dan Beliau berseru memanggil manggil: Ummatiii ! ! !
Ummatiii ! ! ! Ummati. Dengan nada dan suara yang sangat menyentuh
hati sehingga penulis lemas dan tersungkur tidak tahan dan menangis
tersedu sedu, ada aura kemulyaan Beliau dari Allah SWT yang memancar
(penulis sukar menceritakan dengan kata kata yang penulis rasakan saat
itu ). Dan pada suatu kesempatan lain Romo KH Hamid juga pernah
berpesan: Mubengo (Melingkarlah). Sebetulnya jujur saja, penulis kurang
mengerti dan kurang paham, apa sebenarnya yang dimaksud semua kejadian
diatas saat itu. Pada suatu kesempatan penulis ceritakan dan tanyakan pada
Romo KH Muhsin atas kejadian yang pernah penulis alami, dan beliau
menjawab dengan singkat: (Yoiku Syariah) Yaitu Syariah.
Setelah penulis membedah dan mengkaji S Al-Alaq dengan petunjuk,
pertolongan dan kekuasaan Allah SWT penulis menyuruh putri penulis agar
menulis dan menggambar S Al Alaq dengan melingkar, maka baru mengerti
bahwa yang dimaksud cerita diatas: (Yo iku Syariah dan mubengo) yang
dimaksud beliau adalah: Asas Syariah Islam itu melingkar/ merangkum
marifah, haqiqoh, syariah dan hidayah, satu rangkaian yang tidak boleh
dipisahkan yang wajib dipelajari, di kokohkan dan di tekuni, seperti telor yang
bundar yang harus ditelan (artinya: dibaca, dihayati dan dijalani) buat
kekuatan menyempurnakan napak tilas Syariah Nabi SAW dan petunjuk yang
benar (seperti ket. Imam Ghozali dalam Muqoddimah kitab Bidayah).
Pada tahun 1975 penulis mendapat perintah dari Romo KH. Muhsin
menambah menuntut ilmu pada KH. Ali Maksum (mantan Syuriah Pusat) dan
KH. Ahmad Munawir di Krapyak Yogjakarta. Walaupun tidak lama belajar pada
beliau tapi cukup mengesankan fatwa dan sarannya. Diantaranya adalah:
penulis agar jeli, teliti dan hati hati dalam memahami dan memilih kitab
kuning. Dan beliau pernah menceritakan kelebihan Imam Syafii semasa
mencari ilmu dalam cara dan adab beliau sehingga beliau menjadi Imam
yang harus diperhatikan dan diperhitungkan fatwanya. Sehingga penulis
dalam membedah S Al Alaq itu cukup lama sampai satu tahun, walaupun
empat bulan suratan dan siratan IQRO sudah tertulis dan tergambar, akan
tetapi penulis belum berani membuka secara umum. Namun penulis masih
mencari tanggapan, kritikan dan masukan dari beberapa Ulama,
cendekiawan, teman dan keluarga untuk mencari kebenaran sampai tiga
tahun, mengingat fatwa dari KH Ali Maksum yang harus jeli, teliti dan hati
hati.
Setelah pulangnya para Guru Guru yang jadi idola penulis ke rahmatulloh,
cukup membuat keprihatinan yang sangat dalam dihati penulis, karena
penulis masih merasa kurang puas didalam menyerap dan mempraktekkan
ilmunya. Sehingga setelah itu penulis sering merayu, memohon dan
mengemis kepada Allah SWT dengan memperbanyak membaca Asmaul
Husna seperti yang pernah di ajarkan oleh Romo KH Muhsin, agar Allah SWT
berkenan mem pertemukan dengan hambaNya yang bisa menambah ilmu
dan meningkatnya ibadah penulis, siapapun hamba Allah SWT yang dicintai
Nya.
Alhamdulillah dengan nama Allah dzat yang Maha Kasih dan Sayang, penulis
dipertemukan dengan seorang hamba Allah SWT yang agak unik dan agak
misteri menurut ukuran orang awam (ketika kita mau memperhatikan S Al-
Baqoroh ayat 154 maka itu tidak aneh, minal mumkinat), beliau bernama
Heru Cokro Ki Agung Damar Asih alias Syeh Maulana Muhammad bin Ibrohim.
Jika pembaca ingin agak lebih jelas, siapa sebenarnya beliau itu, pembaca
silahkan sholat istikhoroh. Sebab penulis pun mengenalnya tidak hanya
dengan kasat mata dzohir saja, namun juga dengan sholat istikhoroh hingga
sampai tujuh kali selama satu tahun untuk menjelaskannya. Disamping
penulis menemukan hasil istikhoroh yang positif, penulis juga merasakan
wibawa beliau, ada aura yang bisa menembus kelubuk hati sehingga hati
penulis saat bertemu beliau, penulis sempat menjerit dalam hati ingat/dzikir
pada Allah SWT: Allah !! Allah ! ! Allah !!. Dan tutur katanya pun
menyentuh hati, seperti: (Wong urip iku nyuwun tulong menyang sopo ?
Quran ojo mung diapalno, ananging kudu dihayati, dilakoni lan disebarno.)
Orang hidup itu minta pertolongan pada siapa ? Penulis menjawab: Kepada
Allah SWT. Kemudian Syeh Maulana menyempurnakan jawaban penulis:
Orang hidup itu harus minta tolong pada Dzat yang Kuasa, Dzat yang Kasih
Sayang, Dzat yang Menolong yaitu Allah. Allah itu nama Dzat. Dan Dzat itu
namanya Allah. Dan Al Quran itu jangan Cuma dihafalkan tapi harus
dihayati, diamalkan dan disebarkan (diajarkan). Juga jangan lupa perhatikan
ayat 121 surat Al Baqoroh. Peringatan beliau ini sangat menyentuh pribadi
penulis, sepertinya beliau faham betul pada pribadi penulis walaupun baru
sekali bertemu.
Dengan peringatan Syeh Maulana Muhammad bin Ibrohim diatas, bisa
menjadi pendorong atau mutifasi penulis untuk berusaha sungguh-sungguh
untuk dapat menghayati dan memperdalam Al Quran. Dan penulis memulai
dari S Al Alaq ayat pertama yang diturunkan, yang ada kesamaan
pemahaman arti dengan ayat satu dua satu (121) S Al Baqoroh
yang diingatkan oleh Syeh Maulana. Sehingga terjelmalah buku ini dengan
bekal dan bimbingan ilmu dari Romo KH Muhsin mulai th1968, Romo KH Ali
Maksum dan Romo KH Ahmad Munawir th1975, dan th1976 kembali ke Romo
KH Muhsin. Dan setelah itu mondok tabarrukan ke Romo KH Hamid 1978,
dan kemudian kembali lagi ke Romo KH Muhsin sampai wafat tahun 2004.
Semoga Allah SWT berkenan membalas jasa-jasa beliau dengan rahmat dan
nimatNya disisiNya. Walaupun beliau sudah kembali disisi Allah SWT akan
tetapi ilmu, pesan dan kesan beliau, penulis tetap akan mengukirnya dihati.
Pesan Romo KH Muhsin yang cukup mengesankan pada situasi zaman yang
memprihatinkan seperti saat ini, yaitu pesan beliau pada saat ramai
ramainya isu Ninja diantara th 1998 sebelum reformasi. Beliau mengingatkan
dengan nada cukup keras : Ayo keluarkan ilmumu ! Jangan diam saja kamu.
Lihat itu, santri, jamaah dan umat banyak yang bingung dan takut ! Yang
ridho dan ikhlash. Dan jangan sampai menjual ayat ayat Suci.
Kemudian kami kumpulkan beberapa santri dan umat yang takut, juga ada
yang datang sendiri, setelah itu mereka kami ajari membaca Asmaul Husna
dan hikmahnya. Alhamdulillah dengan Kasih Sayang Allah SWT hilanglah rasa
kebingungan dan takut mereka yang menghantuinya.
Mengingat dan menimbang profil diatas dengan adanya umat dan bangsa
yang seperti ini maka penulis sampaikan surat Al-Alaq Iqro sebagai solusi
obat yang paling mujarab penyembuh umat dan bangsa yang sakit dan
paradikma yang salah, kerdil dan sempit, bagaikan orang terkena virus aid.
Walaupun seandainya tawaran obat itu dirasakan pahit yang menggigit.
Pahitnya obat mujarab bisa sangat bermanfaat bagi umat dan bangsa yang
sakit. Semoga tidak pahit, akan tetapi justru manis dapat menyembuhkan
sakit yang kronis pada umat manusia dan bangsa, walaupun sedikit. Sedikit
demi sedikit akhirnya menjadi bukit pemancar cahaya Iqro Firman Allah
sebagai mercusuar dunia.
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku Dzat yang Maha Esa, Dzat yang Menguasai.
dan Dzat yang Menciptakan manusia dan alam semesta. Ya Allah, Engkau
adalah Tuhanku Dzat yang ku cintai, Dzat yang Memberi rizqi dan Dzat yang
Maha Mengetahui.Ya Allah, Engkau adalah Dzat Pembuka hati dan Dzat yang
Memberi kecukupan ilmu dan rizqi.Ya Allah, Ampuni dosa-dosa kami, dosa
kedua Orang tua kami,Guru-Guru kami dan kasihani mereka seperti halnya
mereka mengasihi dan membimbing kami.Ya Allah kasihani umat
Muhammad, kasihani umat Muhamad,kasihani umat Muhamad, perbaiki umat
Muhammad
dan selamatkan umat Muhammad dari fitnah, perpecaham dan bencana-Mu
Ya Allah selamatkan Rakyat dan Negeri kami dari kemurkaan-Mu.

Anda mungkin juga menyukai