kata yang dapat berdiri sendiri disebut dengan frasa dan klausa. Kedua bentuk
kata ini memiliki arti dan ciri ciri masing masing. Berikut ini adalah
penjelasan lengkap mengenai frasa dan klausa.
Frasa
Frasa adalah kelompok kata yang terdiri dari gabungan dua kata atau lebih.
Gabungan kata ini tidak melebihi batas fungsi kalimat karena tidak memiliki
fungsi sebagai subjek dan predikat serta fungsi fungsi kalimat lainnya.
Satuan bahasa di atas tidak memiliki hubungan subjek dan predikat, tetapi berdiri
sendiri sebagai satu kesatuan makna.
Inti frasa terdiri dari unsur utama, yaitu unsur yang menjadi pokok atau
diterangkan (D), dan unsur atributif, yaitu unsur yang berfungsi sebagai penjealas
atau menerangkan (M) unsur inti.
Berdasarkan bentuknya:
1. Frasa Eksosentris
Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak memiliki unsur inti. Frase ini didahului
dengan kata depan atau kata sambung.
Contoh:
Di depan rumah, kepada mereka, untuk dirinya, akibat berbohong, dan lain lain.
2. Frasa Endosentris
Frasa ini memiliki unsur inti baik salah satu unsurnya maupun kedua unsurnya.
Frasa endosentris memiliki dua bentuk yaitu:
Klausa
Sama seperti frasa, klausa adalah kelompok kata, tetapi bedanya adalah klausa
memiliki fungsi sintaksis karena mengandung unsur subjek dan predikat.
1. Klausa Inti
Klausa ini adalah klausa yang dapat berdiri sendiri. Dalam kalimat mejemuk,
klausa inti berkedudukan sebagai induk kalimat.
Contoh:
Budi pergi dari rumah, ketika dia berumur 2 tahun.
Klausa inti
Ratih mendapatkan nilai yang baik karena rajin belajar.
Klausa inti
Akibat dimarahi ibunya, Shinta menangis.
Klausa inti
2. Klausa Bawahan
Klausa bawahan adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri karena belum
lengkap. Dalam kalimat majemuk, klausa ini berfungsi sebagai perluasan subjek,
objek, keterangan, atau pelengkap.
Contoh:
Dia mengira bahwa Budi tidak datang.
Klausa bawahan
Gadis yang memakai baju biru itu berjalan dengan sangat anggu.
Klausa bawahan