Anda di halaman 1dari 9

Langkah Pemecahan Masalah Dalam Kelompok

Mengenai Kasus Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja

Diampukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis

Dosen Pembina :

Sari Dewi Oktari, Hj, S.E., M.M

Antonius Arjuna Priapala (0115101134)

Mila Silfia Faujiah (0115101

Kelas : V

AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

2017/2018
Langkah Langkah dalam Pemecahan Masalah

1. Menetapkan dan Menganalisa Masalah


Tema : Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja Saat Ini
Pengertian Pergaulan Bebas Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana bebas yang dimaksud adalah melewati batas
batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan
maupun dari media massa.Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif
seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain.Pada hal pergaulan bebas yang
sangat menyorot adalah pada free sex.
Sedangkan remaja adalah individu yang labil emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar.karena remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke
dewasa. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman
yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16
tahun sampai dengan 24 tahun.Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.Mereka
sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui
metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.Kesalahan yang dilakukan sering
menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan
orangtuanya. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda
dengan pengertian pacaran di masa dulu.
Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.Oleh karena itu,
dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan
kenyataan.Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti
harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan.Demikian pula dengan
pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya.
Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Berdasarkan penelitian di sebuah desa di Indonesia,
sekitar 60 hingga 80 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Ancaman
pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya
berkembang semakin serius. Namun tabel lebih menunjukan banyak nya seks bebas di
kalangan anak kos, karena kondisi yang jauh dari bimbingan orang tuanya. Kelompok remaja
yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih
bersekolah di tingkat SLTA atau Mahasiswa.Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada
anak-anak yang duduk di tingkat SLTP.
Seks pranikah, bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut
dilakukan sebelum usia 17 tahun, resiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat
hingga lima kali lipat. Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup
seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari
kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa
lebih berat lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu
kuat.
Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas terutama di kalangan remaja bukan
hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan
pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman.Karena ada
kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua
sendiri.
Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan
reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar. Pendidikan
Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang
organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan
sebagainya yang di timbulkan. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari
percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak
orang tua yang cuek saja terhadap perkembangan anak-anaknya.

2. Menganalisa Isu Yang Sedang Dipermasalahkan


Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas yang berada dekat di lingkungan
kita :
a) Sikap mental yang tidak sehat Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya
remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan
yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang
lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti
pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga
ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok,
memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan
yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman
dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal
berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
b) Pelampiasan rasa kecewa Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan
dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi
prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu
mengikat), alasan sibuk karena jarang di rumah suka pergi lebih senang menitipkan
anaknya di baby sitter.Udah gedean dikit di sekolahin di sekolah yang mahal tapi
miskin nilai-nilai agama. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin
gerah, Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-
adegan yang bisa meningkatkan gairah para lelaki.Belum lagi tayangan film yang
bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya. Ditambah lagi, maraknya tabloid
dan majalah yang memajang gambar sekitar wilayah dada, dan buka paha tinggi-
tinggi, serta gambar yang tidak layak dilihat lainya.Konyolnya, pendidikan agama di
sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif.
ingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga
menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh
hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak
nyaman dalam lingkungan hidupnya.
c) Kegagalan remaja menyerap norma Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada
sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.

3. Mengembangkan Kriteria
DAMPAK DARI PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya dugem (dunia gemerlap).Yang sudah
menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba.Ini identik sekali
dengan adanya seks bebas. Pergaulan di antara lelaki dan perempuan yang tidak terkawal
akan mendatangkan banyak kesan buruk kepada masyarakat.
Contoh yang jelas dapat dilihat dalam masyarakat barat yang rata-rata mengamalkan
pergaulan bebas.Sungguhpun dari aspek kebendaan mereka agak terkehadapan, namun dari
aspek kerohanian dan akhlak mereka jauh ketinggalan di belakang. Antara kesan buruk
daripada pergaulan bebas di antara lelaki dan perempuan ialah:
1. Pembuangan bayi Remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas akan menjalinkan
hubungan di luar nikah. Hal ini menyebabkan remaja perempuan mengandung sebelum
mempunyai suami sah ( melalui perbikahan yang sakral ) . Dalam situasi tersebut, remaja
yang hilang pegangan agama akan menjadi tidak berperikemanusiaan lalu meninggalkan anak
yang baru dilahirkan di tempattempat seperti tandas awam, tong sampah, tepi longkang dan
sebagainya.
2. Perceraian dan keruntuhan rumah tangga Kebanyakan pemudi-pemuda yang menikah
cepat akibat daripada mengandung.Pembinaan rumahtangga tidak stabil kerana mereka masih
belum matang. Sekiranya sebelum proses, perkawinan pun sudah ada berbagai halangan dan
cabaran akibat pergaulan bebas, maka selepas menikah pun ia tidak akan kekal lama. Institusi
keluarga akan mudah hancur, walaupun hanya disebabkan oleh perkara kecil. Ini dapat dilihat
pada pertambahan kes perceraian yang berlaku di Malaysia.
3. Tersebarnya penyakit-penyakit yang membawa maut Terdapat berbagai penyakit yang lahir
disebabkan oleh hubungan bebas di antara lelaki dan wanita, tidak pandang mental ataupun
fisik. Antara penyakit tersebut ialah AIDS. Penyakit ini bisa mengakibatkan maut dan
obatnya masih sukar ditemui.
SOLUSI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PERGAULAN BEBAS
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, penyaluran
minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu
mencapai kesuksesan hidup nantinya.Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering diucapkan
tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya
dilakukan.Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap
optimis dan hidup dalam kenyataan, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil
agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga
apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya
dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan
mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya
mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang
terbaik untuk diri masing-masing.Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat
dihindari.Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang
lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri
terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang
baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan, Jarangnya remaja memikirkan masa
depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan Apa yang akan
terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi
individu yang lebih baik? kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif
untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir
panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja
yang terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak
mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran
ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya
ketimuran.Nilai yang bersumberkan dipegang.Termasuk pada ajaran meningkatkan
spiritualitas derajat agama keimanan dan ini perlu moralitas pemeluknya. Dengan
dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan
berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Banyak Beraktivitas Secara Positif Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif
dijalankan.Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak
waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu.Nah, untuk mengantisipasi
hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus
dikembangkan.Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasiorganisasi
sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang
menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan
demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu
untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
8. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas Dikalangan anak muda Pergaulan bebas sering
dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya.Seperti
misalnya penyakit kelamin yang mematikan.Nah, sosialisasi hal ini.Informasi-
informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus
disebarkan di kalangan muda.Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai
bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada
kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi,
kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan
lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terangterangan
bangga melakukan pergaulan bebas.
9. Menegakkan Aturan Hukum Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa
menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa
menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan
dilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng
terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku
pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.

4. Mengembangkan Alternatif Pemecahan


Berikut ini terdapat alternatif untuk mencegah kasus pergaulan bebas dikalangan remaja saat
ini:

a) Hindari lingkungan yang buruk

Lingkungan merupakan area bersosialisasi setelah keluarga. Ketika lingkungan yang


digunakan untuk bersosialisasi bukanlah lingkungan yang baik, maka perilaku menyimpang
dapat saja terjadi. Menjadi pekerjaan orang tualah untuk mendidik anaknya supaya dapat
mengerti baik dan buruk suatu perilaku sejak dini. Namun terkadang karena kesibukan dari
orang tua maka anak yang tidak mendapat pengawasan dengan baik dan akhirnya banyak
dari mereka yang terjerumus pada pergaulan bebas.Banyak dari orang tua yang berdalih jika
pekerjaan mereka adalah untuk kebutuhan anak juga. Hal ini memang dibenarkan namun
ketika anak merasa diabaikan maka sebagai pelampiasannya, anak akan dengan mudah
bergaul dengan pergaulan yang salah. Solusi yang tepat untuk hal ini tentu dapat dilakukan
dengan cara membagi waktu antara pekerjaan dan waktu untuk mengurusi serta
memperhatikan anak-anak dengan baik.

b) Batasi waktu keluar rumah

Waktu untuk bersosialisasi memang penting namun harus ada aturan dan batas-batasannya.
Batasan dan aturan di dalam keluarga, harus dibicarakan dengan seluruh anggota keluarga
agar nyaman satu dengan yang lain. Aturan yang dibuat tersebut dapat digunakan untuk
membatasi ruang lingkup anak supaya tidak terjerumus pada pergaulan yang tidak sehat.
Terutama pada malam hari, sebaiknya anak tidak boleh keluar kecuali ada hal yang mendesak
atau dapat pula dengan didampingi oleh orang tua. Tidak adaya batasan waktu, membuat
seorang anak akan lebih bebas sehingga dampak dari pergaulan bebas pun tidak dapat
dielakkan.

c) Isi waktu kosong


Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu yang kosong dengan
kegiatan yang bersifat positif. Mengisi waktu kosong menghindarkan anda dari sikap
bermalas-malasan atau bahkan pergi keluar untuk bergaul dengan mereka yang telah
terjerumus. Terutama bagi kalian yang masih remaja sikap bermalas-malasan serta banyak
menghabiskan waktu di luar, akan membuang waktu secara percuma. Mengisi waktu luang
dapat dilakukan dengan mengerjakan tugas, melakukan hobi atau bahkan mengumpulkan
teman sebaya untuk diajak melakukan bakti sosial dan melakukan bebeberapa aktivitas yang
dilakukan ketika bosan.

d) Jangan sampai salah dalam bergaul

Bergaul terutama dengan teman sebaya merupakan hal yang penting dilakukan. Namun akan
menjadi salah untuk dilakukan ketika anda tidak berhati-hati dalam mencari teman. Teman
yang memiliki kelakuan buruk dapat memberi dampak yang buruk pula karena dapat
mempengaruhi perilaku anda. Dalam mencari teman, anda harus dapat membedakan mana
teman yang buruk dan mana teman yang baik. Ketika teman anda ternyata bukanlah
seseorang yang baik, anda tidak perlu ragu lagi untuk segera meninggalkannya karena dapat
merugikan anda kedepannya.

5. Evaluasi Alternatif dan Memilih Yang Terbaik

a) Pilihlah lingkungan yang baik sehingga dapat mendukung kelebihan dalam diri setiap
remaja, sehingga dapat membuat suasana hati dan pikiran menjadi nyaman.

b) Hindari orang orang yang dapat menbuat diri kita menjadi pribadi yang tidak bisa
diandalkan.

c) Bebuat positif kepada teman sepergaluan kita.

d) Dapat memilah mana yang baik dan mana yg buruk untuk dilakukan

e) Berpikir dulu sebeum mencoba.

6. Melaksanakan Keputusan

Menurut kelompok kami dalam melaksanakan berbagai keputusan dari masalah ini yang
berperan penting adalah orang tua. Kenapa orang tua, karena orang tua lah yang memiliki
relasi yang dekat dengan anaknya. Orang tua harus dapat berperan aktif dalam mengawasi
dan mendidik anaknya agar tidak menjadi korban pergaulan bebas. Lalu Orang tua pun harus
dapat menciptakan kondisi lingkungan yang dapat mendukung anaknya untuk berkembang
secara positif seperti mengarahkan kepada kegiatan yang bersifat baik.

7. Memonitor dan Mengevaluasi Hasil

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga
adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar
HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau
pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia
tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Yang terpenting sebenarnya
adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar
sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut
peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh
sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha
untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda
kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.

Anda mungkin juga menyukai