Berimanlah kamu kepada Alloh dan Rosul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Alloh telah
menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan
(sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. (QS. Al Hadiid [57] : 7)
Penting untuk kita menyadari bahwa apa yang kita miliki bukanlah milik kita. Tiada lain kita hanyalah
diamanahi saja oleh Alloh Swt. Ada perbedaan yang sangat besar antara merasa memiliki dengan merasa
diamanahi.
Orang yang merasa memiliki cenderung memperlakukan apa yang ia miliki itu sesuai dengan keinginannya,
bahkan sesuai dengan hawa nafsunya. Sedangkan orang yang merasa diamanahi akan memperlakukan apa
yang ada padanya itu sesuai dengan keinginan atau kehendak yang mengamanahi.
Sebagai contoh, kita punya uang dan kita merasa ini uang milik kita sehingga kita merasa bebas mau belanja
apa saja dengan uang itu sesuai keinginan kita. Tapi, berbeda jika uang yang kita pegang itu uang amanah dari
pihak lain, maka kita akan sadar bahwa uang tersebut tidak boleh digunakan sesuai keinginan kita, melainkan
harus sesuai dengan maksud yang mengamanahkan.
Demikianlah dalam hidup ini, apa yang kita miliki sesungguhnya adalah amanah dari Alloh Swt. Harta kekayaan
kita hakikatnya bukanlah milik kita, melainkan amanah dari Alloh. Sehingga menggunakannya pun harus sesuai
dengan apa yang Alloh ridhoi. Bagi yang sudah dikaruniai anak, maka anak bukanlah milik kita melainkan
amanah dari Alloh. Oleh karena itu, didiklah dan bimbinglah anak kita ke jalan yang Alloh ridhoi.
Akhirul kalam,
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik.
Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh