Lihatlah sosok manusia paling mulia, kekasih Alloh Swt., nabi Muhammad Saw. Beliau adalah sosok pemaaf
yang ketika pribadinya dihina dan disakiti seperti apapun, beliau senantiasa memaafkan dan mendoakan
pelakunya supaya bertaubat dan mendapat hidayah. Beliau tinggal di rumah yang sederhana padahal posisinya
lebih agung dari para kaisar dan raja. Beliau menjahit sendiri sandalnya dan tak pernah segan membantu
pekerjaan istrinya di rumah. Maasyaa Alloh.
Demikianlah ciri dari pribadi yang mulia sejati. Pribadi tawadhu, mulia tanpa meminta dimuliakan, terhormat
tanpa meminta untuk dihormati, karena Alloh Swt. yang memuliakannya di hadapan makhluk-makhluk-Nya.
Imam Asy Syafii ra. pernah menasehatkan, Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak
pernah menampakkan kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah
menampakkan kemuliannya.
Saudaraku, semoga kita tergolong orang-orang yang meneladani Rosululloh Saw. sebagai pribadi yang
tawadhu. Sehingga kelak di akhirat, Alloh Swt. menempatkan kita di tempat orang-orang yang Alloh tinggikan
derajatnya. Aamiin yaa Robbalaalamiin.