Teori Rostow
Teori Rostow
Disusun Oleh:
Taufik Hidayat
13/356973/PTK/9243
Sejarah lahirnya
Teori dependensi lahir akibat kekecewaan program KEPBBAL yang di Amerika
Latin, krisis teori Marxis ortodoks di Amerika latin dan turunnya kepercayaan terhadap teori
modernisasi. Teori ini didasarkan kepada beberapa asumsi yaitu terjadi suatu keadaan
ketergantungan yang dilihat dari suatu gejala yang sangat umum di negara Dunia Ketiga,
ketergantungan tersebut diakibatkan oleh faktor luar, ketergantungan tersebut dilihat dari segi
ekonomi yakni mengalirnya surplus ekonomi dari negara Dunia Ketiga ke negara maju,
ketergantungan ekonomi tersebut melahirkan pengkutuban akumulasi modal di negara-negara
maju menyebabkan ketertinggalan negara Dunia Ketiga, dan ketergantungan tersebut
kebalikan dari pembangunan.
Akibat lebih lanjutnya adalah munculnya anggapan bahwa modernisasi telah
membuktikan ketidakmampuannya untuk memenuhi janji-janji keberhasilan pembangunan
ekonomi dan politik, dan lebih dari itu teori modernisasi juga telah membuktikan
ketidakberhasilannya dalam menjelaskan munculnya stagnasi ekonomi, berkembangnya
represi politik, dan melebarnya ketimpangan kaya dan miskin. Implikasi teori dependensi
adalah mengehendaki adanya peninjauan kembali makna pembangunan. Pembangunan bukan
semata-mata sebagai proses industrialisasi, peningkatan hasil produksi dan produktivitas,
akan tetapi sebagai peningkatan taraf hidup masyarakat di negara Dunia Ketiga.
Warisan Pemikiran
Manifesto KEPBBAL adalah kerangka teori dari perspektif dependensi yang awalnya
merupakan paradigma khas Amerika Latin. Prebisch, ketua KEPBBAL memberikan kritik
tentang keusangan konsep pembagian kerja internasional (IDL) yang memiliki skema bahwa
Amerika Latin akan lebih banyak memperoleh keuntungan jika, di satu pihak, ia lebih
memfokuskan pada upaya memperoduksi bahan pangan dan bahan mentah yang diperlukan
oleh Negara-negara industri. Di pihak lain Negara-negara industri menyediakan keperluan
barang-barang industri yang dibutuhkan Amerika Latin. Yang oleh Prebisch dianggap sebagai
skhema yang menyebabkan munculnya masalah pembangunan di Amerika Latin karena
menyebabkan ketergantungan ekspor pada pangan dan bahan mentah yang menyebabkan
nilai tukar perdagangan Amerika Latin merosot.
Teori dependensi memiliki warisan pemikiran dari neo-Marxisme. Keberhasilan
Revolusi Cina dan Kuba telah membantu tersebarnya perpaduan baru pemikiran marxisme di
universitas di Amerika Latin yang kemudian menyebut diri sebagai Neo-Marxisme yang oleh
Foster-Carter berbeda dengan Marxisme Ortodoks, karena:
Pertama, Marxisme Ortodoks melihat imperialisme dari sudut pandang Negara-negara
utama, sebagai tahapan lebih lanjut dari perkembangan kapitalisme di Eropa Barat, yakni
kapitalisme monopolistik, neo-Marxisme melihat imperialisme dari sudut pandang negara
pinggiran dengan perhatian utama pada akibat imperialisme pada negara2 Dunia Ketiga.
Kedua, Marxisme Ortodoks cenderung berpendapat tentang tetap dan perlu berlakunya
pelaksanaan dua tahapan revolusi, sedangkan neo-Marxisme percaya bahwa negara Dunia
Ketiga telah matang untuk melakukan revolusi sosialis.