Pd
Muhammad Masykur AG., M.Psi
ANAK
BERKEBUTUHAN
KHUSUS
(ABK) DI SEKOLAH
INKLUSI
(Assesment dan
Treatmant)
1 | Page
2 | Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . 01
Bagian Pertama
Anak Berkebutuhan Khusus 03
Pengertian. 03
.
Faktor Penyebab .... 05
Klasifikasi . 06
Kesulitan Belajar 09
Bagian Kedua
Sekolah Inklusi adalah Model Pendidikan Untuk Semua .. 20
Pengertian 20
Latar Belakang 23
Dasar Pelaksanaan ... 25
Penyelenggara . 27
Karakteristik Pembelajaran 28
Model Pembelajaran .. 30
Manfaat . 31
Keseriusan Dalam Penyelenggaraan ... 34
Bagian Ketiga
Pendekatan Manajemen Pembelajaran Efektif Anak
Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi 37
Manajemen Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Berbasis Multiple Intelligence 42
Daftar Rujukan . 90
3 | Page
4 | Page
Bagian Pertama
Pengertian
5 | Page
pelayanan khusus. Sedangkan Puri (2007) mendefinisikan, Anak
khusus.
yaitu mereka lahir dan tumbuh kembang secara normal, baik fisik
6 | Page
dan mentalnya. Namun bermasalah terhadap kesempatan pendidikan
tinggal yang jauh dari layanan pendidikan atau tidak layak, berasal
7 | Page
Faktor Penyebab
1. Faktor herediter
Faktor herediter sering terjadi karena kelebihan kromosom yang
8 | Page
oksigen pada otak. Bencana alam juga dapat menyababkan anak
mental.
5. Kekurangan gizi
Masa tumbuh kembang sangat berpengaruh tarhadap tingkat
1. Prenatal
Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum
keracunan alkohol.
2. Perinatal
Perinatal sering juga disebut natal waktu terjadinya kelainan, saat
Klasifikasi
Khusus (ABK) menjadi tiga (3) kategori, yaitu anak berkelainan fisik,
9 | Page
a) Tunanetra adalah anak-anak yang mengalami kelainan atau
10 | P a g e
keseimbangan, koordinasi mata dan tangan tidak berfungsi),
berat (IQ 20-35) dan tunagrahita sangat berat (IQ dibawah 20).
11 | P a g e
berfantasi, berangan-angan, mudah dipengaruhi, kaku, dan
12 | P a g e
Kesulitan Belajar
sementara itu yang lainya ada yang mengalami satu macam kesulitan
belajar saja, sehingga hanya sedikit pengaruhnya bagi aspek lain dari
kehidupan mereka.
penyakit cacar air atau campak. Cacar air dan campak tergolong
13 | P a g e
penyakit dengan gejala yang dapat dikenali dengan mudah. Berbeda
pasti. Hingga saat ini, belum ditemukan obat atau perawatan yang
Disorders).
14 | P a g e
Kesulitan dalam berbicara dan berbahasa sering menjadi indikasi
penggunaan bahasa yang benar, atau memahami apa yang orang lain
katakan.
Ciri-ciri spesifik kesulitan berbicara dan berbahasa ini, antara
lain:
a. Keterlambatan pengucapkan bunyi bahasa. Anak-anak yang
15 | P a g e
pertanyaan sederhana, dapat pula digolongkan sebagai anak yang
dasar. Ketika berpikir tentang apa saja yang terlibat dalam proses
16 | P a g e
kebanyakan darinya memang memelajari proses-proses tersebut.
halaman.
2) Mengenali bunyi tiap-tiap huruf atau gabungan huruf
3) Memahami makna kata-kata, tata bahasa, dan susunan
kalimatnya.
4) Membandingkan ide-ide dan gagasan baris
5) Membandingkan ide-ide baru dengan yang telah individu
ketahui.
6) Mengingat berbagai hal dalam benak individu.
17 | P a g e
ingatan, maka pembaca tidak mampu memahami atau mengingat
tersebut.
18 | P a g e
ini masih ada tatkala seseorang kelak harus hidup di tengah
b. Keterlambatan Menulis
19 | P a g e
pelajaran ilmu pengetahuan dan sosial, namun mereka tidak
c. Keterlambatan Berhitung
seperti nilai tempat serta pecahan. Hal seperti ini mungkin terasa
matematis).
Bentuk kelemahan lainnya, meliputi lemahnya kemampuan
20 | P a g e
3) Gangguan Belajar Lainnya
a. Gangguan Memori
b. Gangguan Metakognisi
21 | P a g e
informasi. Kelemahan dalam bidang ini pada akhirnya akan
22 | P a g e
c. Kesulitan Memusatkan Perhatian
23 | P a g e
menunggu giliran. Apa yang dialami anak-anak seperti ini
kemampuan akademis.
24 | P a g e
Bagian Kedua
Pengertian
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) dan Undang-
25 | P a g e
yang mengijinkan peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus
memungkinkan.
mereka yang terlihat dan secara khusus melihat pada bidang mana
anak-anak dapat mengambil bagian untuk berpartisipasi dalam
26 | P a g e
didik sepatutnya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan
27 | P a g e
untuk dapat belajar bersama dengan siswa normal di kelas sekolah
khusus.
28 | P a g e
Latar Belakang
khusus menjadi hal yang sangat penting saat ini. Pemindahan anak
dan problem penerimaan diri (Dunn dalam Smith 2009). ELias &
(difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 ayat (1).
29 | P a g e
segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar pada perbedaan
yang dimiliki oleh siswa. Jelas kondisi ini telah menghambat para
masyarakat.
manusia: (1) semua anak memiliki hak untuk belajar bersama; (2)
30 | P a g e
terjadi selama ini; (4) tidak ada alasan untuk memisahkan anak dari
baik secara akademik maupun sosial, dalam setting inklusif; (2) tidak
khusus yang tidak dapat terjadi dalam sekolah biasa; (3) dengan
Dasar Pelaksanaan
yuridis-empiris.
1. Dasar Filosofis
31 | P a g e
(5) setiap anak berhak mendapat akses pendidikan yang ada di
lingkungan sekitarnya.
paling tidak dilandasi tiga aspek, yaitu: (1) hambatan dipandang dari
2. Dasar Yuridis-Empiris
Dasar sekolah inklusi secara yuridis-empiris tercantum dalam
32 | P a g e
"Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan
untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang
memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara
inklusi atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat
pendidikan dasar dan menengah".
(SKL)
Tahun 1990
33 | P a g e
13. Tujuan Pembangunan Millenium yang berfokus pada Penurunan
Penyelenggara
kelas dan guru mata pelajaran. Sebab pada umumnya guru memiliki
34 | P a g e
khusus dapat dimulai dengan menggunakan sejumlah instrumen
indentifikasi.
strategi pembelajaran.
Karakteristik Pembelajaran
baik, maka aka terwujud kelas inklusi dengan sifat atau karakteristik
berikut:
35 | P a g e
3. Daripada siswa meninggalkan kelas untuk pelayanan
adalah individual;
individual.
36 | P a g e
Kurikulum yang digunakan pada sekolah inklusi idealnya
Model Pembelajaran
37 | P a g e
menggunakan seluruh sumberdaya guru secara efisien (baik
secara seksama;
hambatan.
Manfaat
Penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah inklusi pada
38 | P a g e
interpretasi pendidikan terbaik menurut UUD 1945, tetapi juga
diskriminatif.
Bagi anak/peserta didik, sekolah inklusi dapat memberikan
yang sama dalam belajar dan sekolah, mengikis klaim atau label
secara alami.
Bagi peserta didik secara umum, di sekolah inklusi semua
membantunya.
Bagi pendidik dan peserta didik, sekolah inklusi dapat
39 | P a g e
intelektual, psikologis, dan sosial yang dimiliki. Mendorong guru
untuk merasa dihargai dalam proses belajar dan sekolah bagi anak-
40 | P a g e
Bagi masyarakat, penyelenggaraan sekolah inklusi dapat
lebih sadar bahwa setiap peserta didik khususnya bagi mereka yang
yang kaya dan mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari para
siswa, guru, orangtua, dan masyarakat sekitar. Melalui sekolah
41 | P a g e
hak untuk belajar dan bermain bersama; (2) anak-anak tidak boleh
kesulitannya dalam belajar; dan (3) tidak ada satu alasanpun yang
42 | P a g e
nilai, menantang, tetapi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
setiap siswa. Lebih dari itu, sekolah inklusi juga merupakan tempat
setiap anak agar dapat diterima, menjadi bagian dari kelas tersebut,
terpenuhi.
dan berat secara penuh di kelas regular. Hal ini menunjukkan bahwa
43 | P a g e
44 | P a g e
Bagian Ketiga
kategori ABK antara lain: (1) Tunanetra; (2) Tunarungu; (3) Down
(7) Tunaganda; (8) HIV AIDS; (9) Gifted; (10) Talented; (11) Kesulitan
45 | P a g e
(14) Korban Penyalahgunaan Narkoba; dan (15) Indigo. Sementara,
atas.
46 | P a g e
yang diselenggarakan melalui sekolah inklusi. Sekolah inklusi adalah
perbedaannya.
bakat atau minat, cacat mental atau tidak, agama atau gender.
memanusiakan (humanis).
pembiayaan sekolah inklusi masih jauh dari kata cukup. Karena itu,
pendidikan inklusi.
47 | P a g e
Praktik penyelenggaraan sekolah inklusi (penerimaan dan
kesuksesannya.
bermanfaat bagi sekitar. Tidak ada produk ciptaan Tuhan yang gagal,
48 | P a g e
yang ada hanyalah banyak orangtua, pendidik, ahli dan lingkungan
potensinya.
49 | P a g e
MANAJEMEN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BERBASIS MULTIPLE
INTELLIGENCE DI LEMBAGA PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI
Sekolah/Guru Kinestetik
Pembentukan Badan/Unit Penjamin Mutu
Interpersonal
Pembina
GPK/PLB Terapis Ekstrakurikul Intrapersonal
er
Naturalis
Kurikulum PPI Berbasis
Perumusan Struktur Organisasi Modifikasi MI
Organizing
Pembagian Jobdes & Jobspek
(O)
Non-Akademik
Pembelajaran Akademik
Terapi-Modifikasi Perilaku
Actuating Pelaksanaan Pembelajaran Raport
Pembelajaran Vokasional
(P) MI Optimalisasi MI
Lomba dan Pentas Kreasi ABK
Controling & Evaluating Perencanaan Pembelajaran & Kewenangan dan Mekanisme Pelaksanaan, Evaluasi dan
(CE) Kurikulum Berbasis MI Kerja Organisasi Follow Up Hasil Pembelajaran
50 | P a g e
Manajemen Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Berbasis Multiple Intelligence
tujuan, yaitu tujuan yang akan dicapai hendaknya efektif, tepat guna
dan efisien baik dari segi waktu, tenaga, dan biaya. Karena itu,
pengawasan.
1. Perencanaan (Planning)
51 | P a g e
Handoko (2012) mengindentifikasi perencanaan sebagai
kegiatan ini, antara lain: (a) tim ahli (psikolog, psikiater, neurolog,
52 | P a g e
menilai kualitas kognitif, afektif, dan psikomotriknya serta
53 | P a g e
(b) Mempersiapkan dan mengembangkan sumberdaya pendidik dan
tenaga kependidikan.
dan terlatih antara lain: (a) Guru Pendamping Khusus (GPK) yang
khusus.
54 | P a g e
sekolah tidak disamakan dengan sistem sekolah reguler. Kalau
PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
Form: 1
Informasi Perkembangan Anak
(Diisi orangtua)*
A. Identitas Anak
1. Nama :
2. Tempat & tanggal lahir :
3. Usia :
4. Jenis kelamin :
5. Agama :
6. Status anak :
7. Anak ke dari jumlah
saudara :
55 | P a g e
8. Nama sekolah :
9. Kelas :
10. Alamat :
B. Riwayat Kelahiran
1. Perkembangan masa
kehamilan :
Perkembangan Fisik
1. Bisa berdiri di usia :
2. Bisa berjalan di usia :
3. Naik sepeda roda 3 di usia :
4. Naik sepeda roda 2 di usia :
5. Bicara kalimat lengkap di
usia :
6. Kesulitan gerakan yang
dialami :
7. Status gizi balita (baik/
kurang) :
8. Riwayat kesehatan (baik/
kurang) :
9. Penggunaan tangan
dominan :
56 | P a g e
D. Perkembangan Bahasa
1. Meraba/ berceloteh di usia :
2. Mengucapkan satu suku
kata yang bermakna di usia
(misalnya: pa, ma, kak) :
3. Berbicara dengan satu suku
kata bermakna pada usia :
4. Berbicara dengan kalimat
lengkap sederhana di usia :
E. Perkembangan Sosial
1. Hubungan dengan saudara :
2. Hubungan dengan teman
seusia :
3. Hubungan dengan orangtua :
4. Hobi :
5. Minat khusus :
F. Perkembangan Akademik
1. Masuk TK usia :
2. Lama pendidikan di TK :
3. Kesulitan belajar di TK :
4. Masuk SD usia :
5. Kesulitan belajar di SD :
6. Pernah tidak naik kelas
(ya/ tidak) berapa kali :
7. Layanan pendidikan khusus
yang pernah diterima anak :
8. Prestasi belajar yang
pernah dicapai :
9. Mata pelajaran yang dirasa
paling sulit :
10. Mata pelajaran yang paling
disukai :
11. Keterangan lain yang perlu
dituliskan :
12. :
Sidoarjo, 2016
Orangtua/Wali
( --------------------------- )
57 | P a g e
Form: 2
Data Orangtua/ Wali Siswa
(Diisi orangtua/ wali siswa)*
B. Ibu
1. Nama :
2. Usia :
3. Agama :
4. Status ibu :
5. Pendidikan terakhir :
6. Pekerjaan :
7. Alamat sekarang :
C. Wali
1. Nama :
2. Usia :
3. Agama :
4. Status perkawinan :
5. Pendidikan terakhir :
6. Pekerjaan :
7. Alamat :
8. Hubungan keluarga :
58 | P a g e
2. Jabatan formal ibu di
tempat kerja (jika ada) :
3. Jabatan informal ayah di
luar tempat kerja (jika
ada) :
4. Jabatan informal ibu di
luar tempat kerja (jika
ada) :
5. Rata-rata penghasilan
kedua/ salah satu orangtua
perbulan :
Sidoarjo, 2016
Orangtua/Wali
( --------------------------- )
59 | P a g e
Checklist: 1
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Hiperaktif
Menunjukkan kegelisahan dengan mengerakkan tangan
10.
dan kaki saat duduk.
Sering meninggalkan kursi di kelas atau di segala situasi
11.
yang membutuhkan waktu duduk yang lama.
Sering berlari bahkan memanjat pada situasi yang tidak
12.
tepat.
Memiliki kesulitan bermain di aktivitas bermain yang
13.
membutuhkan ketenangan.
Sering bertindak spontan atau terlihat bergerak tanpa
14.
kendali.
15. Sering berbicara yang tidak terkendali
Impusif
Sering menjawab langsung suatu pertanyaan sebelum
16. pertanyaan tersebut selesai diungkapkan secara
keseluruhan.
17. Mengalami kesulitan pada saat menunggu giliran
18. Sering menginterupsi saat mengikuti percakapan
60 | P a g e
Berdasarkan Perilaku Sosial
Positif
1. Dapat bekerjasama dalam tugas
2. Dapat menyelesaikan tugas
3. Dapat memberi bantuan
4. Dapat mengikuti perintah
5. Dapat bekerjasama dalam bermain
6. Mampu melakukan percakapan efektif
7. Mampu menunjukkan afeksi
8. Mampu tersenyum dan tertawa
Negatif/ Non-Agresif
9. Melanggar aturan
10. Tidak mengikuti perintah
11. Tidak mampu menyelesaikan tugas
12. Mengganggu teman
Agresif
13. Suka memerintah
14. Suka mengejek teman/ menggoda
15. Suka mengancam
16. Suka menolak
17. Suka menghina
18. Suka berteriak/ memekik/ bersorak
19. Mengganggu teman secara fisik
20. Suka bertengkar
21. Suka mencuri barang teman
Non Interaksi
22. Suka menyendiri
Sidoarjo, 2016
GPK/Guru Mata Pelajaran
( --------------------------- )
61 | P a g e
Checklist: 2
Oppositional-Defiant Disorder (ODD)
Sidoarjo, 2016
GPK/Guru Mata Pelajaran
( --------------------------- )
Checklist: 3
Conduct Disorder (CD)
Sidoarjo, 2016
GPK/Guru Mata Pelajaran
( --------------------------- )
62 | P a g e
Checklist: 4
Gangguan Emosi
TingkahLaku
3. Tidak patuh
4. Sering terlibat perkelahian
5. Sering melakukan perusakan
6. Sering mengucapkan kata-kata kotor dan tidak senonoh
7. Sering memerintah
8. Cenderung berlaku sekehendaknya
Gangguan Kepribadian
9. Merasa rendah diri
10. Pemalu
11. Depresi
12. Kesedihan yang mendalam
13. Menarik diri dari pergaulan
Immature
14. Pasif dalam bergaul
15. Kaku dalam bergaul
16. Cepat terlihat bingung
17. Perhatian terbatas
18. Senang melamun
19. Senang berkhayal
20. Senang bergaul dengan yang lebih muda
Pelanggaran Sosial
21. Terlibat dalam aktivitas geng
22. Pernah terbukti melakukan pencurian
23. Suka membolos
24. Sering begadang
Sidoarjo, 2016
GPK/Guru Mata Pelajaran
( --------------------------- )
63 | P a g e
Checklist: 5
Gangguan Belajar (Akademik)
Sidoarjo, 2016
GPK/Guru Mata Pelajaran
( --------------------------- )
64 | P a g e
Checklist: 6
Gangguan Autis
Sidoarjo, 2016
GPK/Guru Mata Pelajaran
( --------------------------- )
65 | P a g e
Checklist: 7
Perkembangan Motorik
66 | P a g e
No. Perkembangan Ya Tidak
a. Dapat mengatakan 2 suku kata yang sama,
misalnya: ma-ma, da-da, dan pa-pa.
b. Dapat menirukan 2-3 kata
c. Dapat bersembunyi
d. Dapat berdiri sendiri
e. Dapat mengambil benda kecil atau meremas-
remas.
1.
f. Dapat berdiri sendiri dengan berpegangan pada
kursi/meja.
g. Dapat membedakan orang yang dia kenal dan
tidak kenal serta malu-malu/ragu-ragu.
h. Dapat mempertemukan dua benda kecil
i. Dapat duduk tanpa bantuan
j. Dapat memegang benda kecil secara erat
a. Dapat mengatakan papa ketika melihat
ayahnya, atau mengatakan mama ketika
melihat ibunya.
b. Dapat mempertemukan dua benda kecil
c. Dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan (5
detik).
d. Dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan (30
detik).
2.
e. Dapat berjalan sendiri
f. Dapat bertepuk tangan/melambai-lambai
g. Dapat membungkuk dan berdiri kembali
h. Dapat menunjuk/merengek untuk barang yang
diinginkan.
i. Dapat berjalan sendiri tanpa jatuh
j. Dapat mengambil benda kecil dengan jari
tertentu.
a. Dapat mengatakan papa ketika melihat/
memanggil ayahnya, atau mengatakan mama
ketika melihat/memanggil ibunya.
b. Dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan (5
detik).
c. Dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan (30
detik).
d. Dapat membungkuk dan berdiri kembali
3. e. Dapat mengambil benda kecil dengan jari
tertentu.
f. Dapat bertepuk tangan/melambai-lambai
g. Dapat melempar/gelinding bola
h. Dapat memegang benda secara erat/minum
tanpa tumpah
i. Dapat menunjuk/merengek untuk barang yang
diinginkan.
j. Dapat berjalan sendiri tanpa jatuh
a. Dapat mengucapkan tiga kata yang memiliki
arti selain, ma-ma dan pa-pa.
b. Dapat berjalan mundur
c. Dapat menyusun benda (kubus)
d. Dapat melempar/gelinding bola
e. Dapat menunjuk/merengek untuk barang yang
4.
diinginkan.
f. Dapat memegang benda secara erat/ minum
67 | P a g e tanpa tumpah.
g. Dapat mengambil benda kecil dengan jari
tertentu.
h. Dapat meniru kegiatan
a. Dapat mengucapkan tiga kata yang memiliki
Sidoarjo, 2016
GPK/Guru Mata Pelajaran
( --------------------------- )
68 | P a g e
Checklist: 8
Fungsi Kognitif
Nilai maks 5
2. Orientasi Dimana sekarang kita berada?
Negara :
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Kecamatan :
Kelurahan :
Nilai maks 5
3. Registrasi Sebutkan 3 nama obyek (misal)
kursi, meja, kertas) kemudian
tanyakan kepada klien
menjawab:
Kursi :
Meja :
Kertas :
Nilai maks 3
4. Perhatian dan Meminta klien berhitung mulai
Kalkulasi dari 100 kemudian kurangi 7
sampai 5 tingkat
93
86
79
72
65
Nilai maks 5
5. Mengingat Miminta klien untuk mengulangi
ke 3 bilangan pada nomer 4
93
86
79
72
65 Nilai maks 3
69 | P a g e
6. Bahasa Menanyakan pada klien tentang
benda (sambil menunjukan
benda tersebut):
1. .
2. .
Nilai maks 1
7. Konstruksi Menyalin gambar (poligon
kompleks)
Nilai maks 1
Sidoarjo, 2016
GPK/Guru Mata Pelajaran
( --------------------------- )
70 | P a g e
PEMERIKSAAN MULTIPLE INTELLIGENCES
Kecerdasan Linguistik :
Komponen inti: Kepekaan pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata dan bahasa. Berkaitan
dengan kemampuan membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi,
berdebat.
71 | P a g e
Kecerdasan Matematis-Logis :
Komponen inti: Kepekaan pada memahami pola-pola logis atau numeris, dan kemampuan
mengolah alur pemikiran yang panjang. Berkaitan dengan kemampuan
berhitung, menalar dan berfikir logis, memecahkan masalah.
Skor Total x 10 = X 10 =
No. Kecerdasan/Kegiatan
1. Berhitung
2. Penggunaan sempoa
3. Debat
4. LKIR
5. Ikut Olimpiade
6. Ikut Lomba Bidang Studi
7. Penulisan Karya Ilmiah
72 | P a g e
Kecerdasan Visual-Spasial :
Komponen inti: Kepekaan merasakan dan membayangkan dunia gambar dan ruang secara
akurat. Berkaitan dengan kemampuan menggambar, memotret, membuat
patung, dan mendesain.
Skor Total x 10 = X 10 =
73 | P a g e
Kecerdasan Musikal :
Komponen inti: Kepekaan dan kemampuan menciptakan dan mengapresiasikan irama, pola
titik nada dan warna serta apresiasi emosi musikal. Berkaitan dengan
kemampuan menciptakan lagu, mendengarkan nada dari sumber bunyi atau
alat-alat musik.
Untuk dapat mensurvei kecerdasan musikal dapat diubah ke dalam bentuk
pernyataan yang menggambarkan kesukaan atau aktivitas yang biasa
dilakukan dengan menggunakan tanda () dan ketika pernyataan tidak
sesuai dengan kebiasaan dan kesukaan diberi tanda (X).
74 | P a g e
Kecerdasan Kinestetis :
Komponen inti: Kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola objek,
respons dan refleks. Berkaitan dengan kemampuan gerak motorik dan
keseimbangan.
Skor Total x 10 = X 10 =
75 | P a g e
Kecerdasan Interpersonal (Sosial) :
Komponen inti: Kepekaan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati, temperamen,
motivasi, dan keinginan orang lain.
Untuk dapat mensurvei kecerdasan interpersonal dapat diubah ke dalam bentuk
pernyataan yang menggambarkan kesukaan atau aktivitas yang biasa dilakukan
dengan menggunakan tanda () dan ketika pernyataan tidak sesuai dengan
kebiasaan dan kesukaan diberi tanda (X).
76 | P a g e
Kecerdasan Intra Personal (Diri Sendiri) :
77 | P a g e
Kecerdasan Naturalis:
Skor Total x 10 = X 10 =
78 | P a g e
Contoh Hasil Pemeriksaan
A. Identitas Klien
1. Nama :
2. Umur :
3. J. Kelamin :
4. Sekolah :
5. Kelas :
6. Tanggal Tes :
B. Hasil Pemeriksaan
Berdasarkan hasil diagnosa (anamnesa dan pemeriksaan), subjek
ditengarahi memiliki kecenderungan-kecenderungan berikut:
1. Aspek kognitif : potensi dan kemauan anak cukup besar, linguistik,
namun ada kemungkinan gangguan organis.
2. Aspek afektif : mudah nervous dan terganggu perasaannya,
kompulsif, antusias, ada ketegangan yang muncul, egosentris,
inferior, kontrol diri yang impulsif.
3. Aspek psikomotorik : agresif, memberontak, dan mencari
kompensasi
4. Aspek akademik :disgrafia dan potensi hiperaktif
5. Aspek sosial : potensi skizoid, butuh perhatian, kasih sayang,
perlindungan, dan penerimaan dari orangtua terutama dari ibu.
C. Treatment
Sejumlah perlakuan yang disarankan untuk membantu subjek dapat
memaksimalkan tumbuh kembang akademik, psikis dan sosial, antara
lain:
1. Group teraphy (psiko-sosio-drama)
2. Telling-inspirative story (dongeng)
3. Terapi ABA
4. Senam otak (brain gym)
5. EFT (emotional freedom technique)
Sidoarjo, 2015
Pemeriksa
79 | P a g e
2. Pengorganisasian (Organizing)
80 | P a g e
khusus menurut para ahli aspek yang mungkin dapat dikembangkan
kercerdasan intelektualnya.
81 | P a g e
Kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara
82 | P a g e
adalah aspek adaptif yang sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan
sekolah inklusi.
3. Pelaksanaan (Actuating)
process of social influence in which one person is able to enlist the aid
83 | P a g e
lain dalam rangka memengaruhi pelaksana manajemen untuk
84 | P a g e
Memahami model pembelajaran akademik ini sangat penting,
rendah (under achiever), dan lambat belajar (slow learner) atau bagi
(MPT).
85 | P a g e
Contoh Program Pembelajaran Individual (PPI)
Data Assesmen
Sumber Informasi Tanggal Ringkasan Hasil
Guru Kelas (GPK) a. Sulit untuk mengungkapkan
Guru Mapel gagasan secara lisan
Guru Asuh b. Pendiam dan jarang
berkomunikasi dengan
teman/guru
c. Suka menyendiri dan kurang
bergaul dengan teman
d. Kurang percaya diri
e. Hafal semua huruf abjad dan bisa
menuliskannya
f. Bisa membaca 2 suku kata/3 suku
kata
g. Membaca kalimat sederhana
kesulitan dan masih
membutuhkan bimbingan guru
h. Mampu membilang angka satuan
(1-20)
i. Mampu menuliskan bilangan
antara (1-20)
86 | P a g e
j. Mampu menjumlahkan bilangan
(1-9) tetapi dengan bantuan alat
peraga (biji-bijian, gambar
buah/bunga)
Orangtua a. Mampu berkomunikasi dengan
baik kepada orangtua ketika di
rumah
b. Setiap apa yang diinginkan harus
dipenuhi kalau tidak marah-
marah
c. Motivasi belajar anak kurang
(malas)
d. Kepatuhan anak terhadap orang
tua kurang
e. Trauma ketika kelas I
pembawaan guru keras dan sering
di tempatkan di belakang
Guru Ekstrakurikuler a. Bisa mengikuti kegiatan sama
dengan teman seusianya, tetapi
kemampuannya terbatas sebagai
contoh senam (tidak bisa
mengikuti dengan benar hanya
bergerak semaunya)
b. Mampu berganti pakaian sendiri
ketika selesai jam olahraga
Mata Pelajaran
MCA Penyesuaian dalam IK Penyesuaian GAB Penyesuaian
: penggunaan : terutama dalam : dilaksanakan
metode/cara/alat/ba materi, isi dalam hal isi dan
han tanpa merubah isi kurikulum atau
kurikulum metode/cara/alat
secara bersamaan
atau bergantian
87 | P a g e
Kecakapan MCA IK GAB
1 Bahasa Indonesia
2 Matematika
3 IPS
4 IPA
5 Bhs. Jawa
6 TIK
7 Kesenian
8 Penjaskes
9 Bina diri
10 Keterampilan berkomunikasi
Keterampilan Berkomunikasi
Based Line
Ketika guru bertanya anak:
a. Mampu menyebutkan identitas diri (nama panggilan)
b. Mampu menyebutkan tempat tinggal
c. Mampu menyebutkan nama guru kelasnya
Dengan suara yang sangat pelan.
Uraian Kegiatan :
Tujuan Pembelajaran Strategi Pembelajaran Teknik/Alat Penilaian
Setengah semester
Tahap 1
Dengan kalimat-kalimat - Setiap pagi ketika datang - Tes lisan
sederhana, kata sapaan ke sekolah guru menyapa - Observasi (respon anak)
88 | P a g e
anak bisa menjawab dan dengan kata sapaan
merespon dengan baik a. Selamat pagi
b. Assalmualaikum
- Menanyakan tentang
kegiatan sehari-hari
siswa untuk
mengakrabkan siswa
dengan guru (misal: Irna
sudah sarapan belum?
Irna sudah mandi belum?
Irna setelah bangun tidur
kegiatannya apa?
Tahap 2
Dengan bimbingan dan - Ketika pelajaran bahasa - Tes Lisan
arahan guru anak bisa indonesia bersama - Daftar pertanyaan
menjawab pertanyaan dengan siswa reguler a. Dikebun itu tadi
sederhana yang di misalkan membuat penuh dengan apa?
tanyakan oleh guru percakapan dengan b. Bunga apa saja yang
(berdialog dengan guru) teman sebangku. ada di kebun?
- Untuk anak ABK karena c. Setiap hari bunga di
penyesuaian tempat kebun itu di apakan?
duduk dekat dengan d. Warna bunga di
guru maka yang menjadi kebun itu apa saja?
teman berdialog anak ini
adalah guru sendiri.
- Karena anak ini suka
menyanyi maka dialog
yang di gunakan guru
untuk bertanya berkaitan
dengan lagu yang ia sukai
(misal: lihat kebunku)
- Anak dan guru terlebih
dahulu menyanyikan
bersama lagu tersebut
kemudian anak secara
mandiri mencoba
menyanyikannya
kembali.
Tahap 3
Dengan mandiri siswa - Guru mengamati ketika - Cek list
bisa melakukan teman dekat sedang
percakapan dengan melakukan percakapan
teman dekatnya (teman dengan anak tersebut.
sebangku)
89 | P a g e
Keterampilan Akademik (Membaca)
Based Line
Sudah bisa membaca dan menuliskan abjad A-Z , membaca kata dengan dua suku
kata (pagi, sore), membaca kata dengan 3 suku kata (boneka), mambaca kata di
akhiri huruf konsonan
Uraian Kegiatan :
Tahap 3
Dengan mandiri tanpa Guru menuliskan kalimat - Observasi
kartu kata anak bisa sederhana di papan tulis - Tes lisan
90 | P a g e
membaca kalimat lalu anak mulai membaca
sederhana di papan dengan mengeja
tulis/buku tulis Misalnya:
91 | P a g e
(b) Pembelajaran Vokasional
Aspek ini, yang perlu diapresiasi dan dipahami oleh para orangtua
dan pendidik, sebab sukses tidak selalu berdasar pada mereka yang
dan kiri. Faktanya menurut para ahli, sukses 80% nya banyak
matang secara usia dalam hal belajar, tetapi di sisi lain mereka masih
92 | P a g e
Tidak sedikit dari mereka yang belum matang (immature),
yang dimiliki. Adanya ajang lomba dan pentas kreasi bagi anak
SWT (Tuhan YME) gagal, yang ada hanyalah banyak dari mereka yang
kebutuhan khusus.
masalah anak oleh tenaga terlatih atau profesional. Hal ini bisa
ahli gizi, perawat, neurolog, ahli spiritual, dan lain-lain). Ini penting
93 | P a g e
94 | P a g e
Contoh Program Modifikasi Perilaku dan Terapi
Data Umum
Nama Anak : ....................................................
Tanggal Lahir : ....................................................
Sekolah : ....................................................
Kelas : ....................................................
Rekomendasi Penempatan : ....................................................
Tanggal dibuat : ....................................................
Catatan kesehatan :
.
.
Perhatian khusus :
1. .
2. .
3. .
Kondisi fisik :
.
.....................................................................
................................
.................
.......................................................................
95 | P a g e
Tujuan jangka pendek 2 :
.........................
...........................................................................
.........................
...........................................................................
.........................
...........................................................................
96 | P a g e
(e) Raport
yang penting mereka bisa sehat secara fisik, psikis, sosial, dan
spiritual.
97 | P a g e
kontrol dan evaluasi terhadap: (a) perencanaan pembelajaran dan
98 | P a g e
lembaga pendidikan dalam mengelola perubahan secara sistematik
dan totalitas.
99 | P a g e
(a) Quality Control
inklusi.
sejak awal (right first time every time). Penjaminan mutu lebih
100 | P a g e
dikerjakan pendidikan dan tenaga kependidikan dalam
produk atau jasa yang baik, dijamin oleh sistem jaminan mutu
101 | P a g e
outcome, sehinga tingkat mutu dari hasil yang dicapai akan
102 | P a g e
(d) Total Quality Management
103 | P a g e