Referat Gemelli
Referat Gemelli
I. PENDAHULUAN
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel adalah suatu kehamilan dengan
dua janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan
ganda/gemeli (2 janin), triplet (3 janin), kuadruplet (4 janin), Quintiplet (5
janin) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang.
Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan antara kehamilan ganda
2 3
dan tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 89 , untuk kuadruplet 1 : 89 , dan
1,2,3
seterusnya. Kehamilan kembar dapat didefinisikan sebagai kehamilan
dimana 2 atau lebih embrio terbentuk secara simultan.Kehamilan kembar
terjadi 1% dari seluruh kehamilan. Two for the price of one atau Instant
family kedengarannya suatu hal yang baik hingga dapat disadari bahwa
pada kehamilan kembar dapat terjadi peningkatan seluruh komplikasi
obstetrik kecuali post maturitas. Hiperemesis, keguguran, premature partum
bleeding, pertumbuhan fetus yang terganggu, kematian fetus, presentasi
abnormal, malformasi dan perdarahan post partum seluruhnya dapat
meningkat. Pada bayi kembar mortalitas perinatal 3-6 kali lebih besar dan
1,4,5,6
resiko terjadinya cerebral palsy 6 kali lebih besar.
Kehamilan kembar ini penting untuk dibicarakan karena beberapa sebab :
1. Tingginya angka mortalitas dan morbiditas sebagian besar dihubungkan
dengan prematuritas , pertumbuhan janin terhambat, malformasi janin
dan sindroma twin-twin transfusi. Penelitian Scotland menyatakan
bahwa angka kejadian mortalitas pada hamil kembar 6x lebih sering
dibandingkan hamil tunggal.
2. Faktor resiko dari semua komplikasi kehamilan pada hamil kembar
lebih besar dibandingkan hamil tunggal.
Bayi kembar kedua dapat membawa resiko perinatal yang tinggi akibat
dari presentasi sungsang dan lahir dengan aspiksia, yang disebabkan dari
2
(kembar siam).2,8,9
7
Gambar 1. Gambaran Kehamilan Kembar
III. INSIDENSI
Kembar terjadi pada 1% dari semua kehamilan dengan dua pertiga (70%)
adalah dizigot dan sepertiga (30%) adalah monozigot. Insiden dari kembar
bervariasi menurut :
Kelompok etnik (1:50 kehamilan ras Afrika, 1 : 80 kehamilan pada ras
Caucasia, 1:50 kehamilan pada ras Asia dan paling sedikit pada ras
Mongoloid)
Usia maternal (2% setelah 35 tahun). Paling tinggi pada wanita yang
berusia 37 tahun, dimana terjadi stimulasi hormonal yang maksimal
Paritas (2% setelah kehamilan keempat)
Metode konsepsi (20% dengan induksi ovulasi)
Riwayat keluarga
Insidensi kembar monozigot sama pada semua kelompok etnis dan tidak
berbeda oleh usia maternal, paritas maupun metode konsepsi yaitu 3,4/1000
kelahiran. Insidensi untuk kehamilan kembar menurut Hukum Hellin adalah
kemungkinan ovulasi ovum yang jumlahnya lebih dari satu, yang jika
dibuahi akan menghasilkan janin kembar. Obat klomid dan hormon
gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi
dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigotik. Tekhnologi reproduksi
yang berkembang, seperti in vitro fertilization (IVF) dan tekhnik
tekhnik lain menghasilkan telur multipel yang kemudian dibuahi dan
dikembalikan ke dalam uterus memiliki kemungkinan kehamilan
kembar yang tinggi.11
VI. PATOFISIOLOGI
Mekanisme terjadinya kehamilan kembar adalah ketika sperma bertemu
dengan ovum di tuba fallopi, fertilisasi bergabungnya ovum dan sperma
ovum yang telah dibuahi bergerak turun dari tuba falopii uterus
nidasi dan pertumbuhan fetus, selama proses ini kembar dapat terbentuk.
Kehamilan kembar dapat fraternal atau identikal. Kebanyakan kembar
fraternal berkembang dari telur dan sperma yang terpisah. Kembar fraternal
memiliki plasenta dan kantong amnion terpisah. Berbeda dengan kembar
identikal, dapat terjadi ketika telur yang dibuahi membelah lebih awal saat
kehamilan dan berkembang menjadi 2 fetus. Kembar identik memiliki 1
7
plasenta, tapi fetus biasanya memiliki kantung amnion yang terpisah.
VII. PERTUMBUHAN JANIN
Berat badan janin pada kehamilan kembar lebih ringan daripada janin pada
kehamilan tunggal pada umur kehamilan yang sama. Sampai kehamilan 30
minggu kenaikan berat badan janin kembar sama dengan janin kehamilan
tunggal. Setelah itu, kenaikan berat badan kecil, mungkin karena regangan
yang berlebihan menyebabkan peredaran darah plasenta mengurang. Berat
badan satu janin pada kehamilan kembar rata rata 1000 gram lebih ringan
daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir
umumnya pada kehamilan kembar kurang dari 2500 gram, pada triplet
kurang dari 2000 gram, dan untuk kuadruplet kurang dari 1500 gram. Suatu
8
KEMBAR PERTAMA
Kepala Sungsang Lintang
KEMBAR
Kepala 39 13 0,0
DUA
Sungsang 26 9 0,6
Lintang 8 4 0,6
Tabel 1. Distribusi letak dan posisi janin kembar
10
penyulit janin multipel banyak terlewat, bukan karena sangat sukar, tetapi
multipel tersebut.2
Gambar 5
. Gambaran USG pada Kehamilan Kembar
X. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Diagnosa banding pada kehamilan kembar :
1. Kehamilan lewat waktu
2. Polihidramnion
3. Tumor fibroid pada uterus, seperti leimioma
4. Kista abdominalis
10
5. Molahidatiform
XI. KOMPLIKASI
Dibandingkan dengan kehamilan tunggal, kehamilan multipel lebih
mungkin terkait dengan banyak komplikasi kehamilan. Komplikasi obstetrik
yang sering didapatkan pada kehamilan kembar meliputi polihidramnion,
hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan ketuban pecah dini, presentasi
janin abnormal, dan prolaps tali pusat. Secara umum, komplikasi tersebut
dapat dicegah dengan perawatan antenatal yang baik.
Komplikasi pada ibu:
a. Anemia
b. Hipertensi
c. Partus prematurus
d. Atonia uteri
e. Perdarahan pasca persalinan
Komplikasi pada janin:
a. Prematuritas
Janin dari kehamilan multipel cenderung dilahirkan preterm dan
kebanyakan memerlukan perawatan pada neonatal intensive care unit
(NICU). Sekitar 50 persen kelahiran kembar terjadi sebelum usia
13
Gambar 6
. Anak pertama lintang atau sungsang dan akan kedua memanjang (terjadi posisi saling
mengunci interlocking)
C. Post partum
Awasi segera terjadinya perdarahan post partum oleh karena atonia uteri
sekunder.
XIII. CARA PERSALINAN
Cara persalinan yang terencana harus mempertimbangkan letak dan
presentasi masing-masing janin. Persalinan pervaginam harus diusahakan
jika tidak ada kontraindikasi.
Jika pertama :
Siapkan peralatan resusitasi dan perawatan bayi
Pasang infus dan cairan intravena
Pantau keadaan janin dengan auskultasi DJJ, jika terdapat kelainan DJJ
(kurang dari 110 x / menit), curigai adanya gawat janin.
Periksa presentasi janin :
a. Jika presentasi vertex usahakan persalinan spontan dan monitor
persalinan dengan partograf
b. Jika presentasi bokong merupakan indikasi untuk dilakukan SC
c. Jika letak lintang, lakukan SC
Tinggalkan klem pada ujung maternal tali pusat dan jangan melahirkan
plasenta sebelum janin kedua dilahirkan.
Janin kedua atau janin berikutnya :
Segera setelah bayi pertama lahir, lakukan pemeriksaan berikut:
20
2. Pecahkan ketuban dengan klem kokher jika ketuban belum pecah dan
bokong sudah turun.
3. Periksa DJJ diantara 2 kontraksi uterus. Jika DJJ anormal (DJJ < 110 x /
menit), lakukan SC.
21
Letak Lintang
1. Jika selaput ketuban utuh, lakukan versi luar
2. Jika versi luar gagal dan pembukaan lengkap dan selaput ketuban masih
utuh lakukan versi dalam dan lanjutkan dengan ekstraksi.
4. Jika versi luar gagal dan versi dalam (internal cephalic version) tidak
dianjurkan atau gagal segera lakukan seksio sesarea
5. Berikan oksitosin 10 unit IM atau ergometrin 0,2 mg IM. Dalam waktu
1 menit setelah bayi terakhir lahir dan teruskan penanganan aktif kala
III untuk mengurangi perdarahan paska persalinan.
XIV. PROGNOSIS
Bahaya bagi ibu pada kehamilan kembar lebih besar daripada kehamilan
tunggal karena lebih seringnya terjadi anemia, pre-eklampsia dan eklampsia,
operasi obstetrik, dan perdarahan postpartum.
Kematian perinatal anak kembar lebih tinggi daripada anak kehamilan
tunggal. Prematuritas merupakan sebab utama. Selain itu, juga lebih sering
terjadi pre-eklampsia dan eklampsia, hidramnion, kelainan letak, prolapsus
funikuli dan operasi perdarahan serebral dan kemungkinan adanya kelainan
bawaan pada bayi.
Kematian anak kedua lebih tinggi daripada yang pertama karena lebih
sering terjadi gangguan sirkulasi plasenta setelah anak pertama lahir, lebih
22
DAFTAR PUSTAKA