Pemeriksaan Mulut
1. Lampu kepala
2. Kaca laring dan nasofaring
3. Spatel lidah
Gambar 4. Lampu kepala
Inspeksi:
Palpasi:
Perkusi:
Untuk gigi-geligi
Pemeriksaan Tonsil dan Faring
Inspeksi:
a. Tonsil
Warna tonsil yang normal adalah merah muda, bila terjadi infeksi
maka akan terjadi hiperemis.
Pembesaran:
T0 : tonsil yang telah diangkat
T1 : tonsil dalam fossa tonsilaris
T2 : tonsil keluar dari salah satu pilar
T3 : tonsil keluar dari kedua pilar
T4 : tonsil bertemu di garis media
Mobilitas tonsil apakah terfiksir (pada keganasan) atau mobile
permukaan tonsil apakah rata, berdungkul-dungkul atau kripta melebar.
Pemeriksaan Laring
2. Laringoskopi
a. Laringoskopi indirek
Alat yang digunakan adalah lampu kepala, kaca laring, penekan lidah,
lampu spiritus, pemanas. Laringoskopi sangat mutlak dilakukan sebagai
pemeriksaan rutin.
Cara melakukan laringoskopi indirek:
1. Tangan kiri menahan lidah pasien, tangan kanan memegang kaca
laring
2. Sebelum dimasukkan, kaca laring dipanaskan terlebih dahulu, dicoba
pada kulit tangan pemeriksa agar tidak terlalu panas
3. Kaca dimasukkan perlahan kemulut hingga terlihat bayangan laring
Gambar 8. Laringoskopi indirek
b. Laringoskopi direk
Laringoskop yang digunakan adalah laringoskop kaku yang berupa suatu
tabung dengan lampu penerangan yang terletak di depan atau belakang
Pemeriksaan Laring
Perhatikan : Laringoskopy indirek ialah melihat laring secra
Pangkal Lidah tidak langsung dengan cara menempatkan cermin
Epiglottis di depan uvula dan menyinari dengan cahaya. Atur
Valekula posis cermin untuk memeriksa bayangan laring
Plika ventrikularis pada cermin.
Plika vokalis Syarat-syarat yang harus dipenuhi :
Komisura Anterior 1. Harus ada jalan yang lebar cahaya yang
Arytenoid dipantulkan oleh cermin kelaring. Untuk
Massa Tumor keperluan itu maka lidah harus di julurkan,
Sinus Piriformis sehingga radik lingue yang menghalangi
Trakea bergeser ke sentral
2. Harus ada tempat yang luas untuk cermin,
Larynx terbagi 3 :
dan cermin tidak boleh tertutup oleh ovula.
Superglotis
Untuk keperluan itu penderita minta
Glottis
bernafas melalui mulut dengan demikian
Subglotis
ovula bergeser kebelakang dan menutup
nasofaring.
Untuk pemeriksaan laringoskopy indirek
tongue, kepala penderita di atur dalam 3 posis
yaitu :
a. Posisi tegak
b. Posisi killien, lebih jelas untuk melihat
sekitar kormisura posterior
c. Posisi tuercks, lebih jelas untuk melihat
komisura anterior