Anda di halaman 1dari 13

GAMBARAN MOTIVASI PERAWAT INDONESIA UNTUK BEKERJA

KE JEPANG DI JAPAN FOUNDATION JAKARTA SELATAN


TAHUN 2017

Ns.Richa Noprianty, S.Kep.,MPH1, Dra. Hj. Laelasari, MARS2,


Muhammad Reja Fauzi3 123Program studi S1 Ilmu Keperawatan
STIKes Dharma Husada Bandung Jl. Terusan Jakarta 75 Bandung

ABSTRAK

Perawat dibutuhkan diseluruh fasilitas pelayanan kesehatan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Perawat Indonesia yang bekerja di Jepang tahun 2016 mencapai lebih dari 1. 000 orang. Salah satu
alasan mereka ke luar negeri yaitu adanya kebutuhan seperti aktualisasi diri, harga diri, rasa cinta
memiliki dan dimiliki, rasa aman dan perlindungan dan kebutuhan fisiologis. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui motivasi perawat Indonesia bekerja ke Jepang di The Japan Foundation Jakarta
Selatan tahun 2017. Jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan survey deskriptif.
Populasi sebanyak 328 orang dengan teknik Purposive Sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak
180 orang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Analisis penelitian berupa distriubusi
frekuensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa paling banyak didapatkan 123 orang (68,3%) memiliki
motivasi tinggi, aktualisasi diri 113 orang (62,8%), harga diri 108 orang (60,0%), rasa cinta memiliki
dan dimiliki 121 orang 67,2%), rasa aman dan perlindungan 121 orang (67,2%) dan fisiologis 125
orang (69,4%). Saran
Nurses are needed throughout the facility, both inside and outside the country. Countries that were
targeted Indonesian nurses include Malaysia, Brunei Darussalam, Hong Kong, Taiwan, Saudi
Arabia, South Korea and Japan. Indonesian nurses to work in Japan in 2016 reached more than 1
000 people. One of the reasons they work abroad because they have more motivation to push himself
to the needs like self-actualization, esteem, love of belonging, a sense of security and protection and
physiological needs. This study aims to determine the motivation of Indonesian nurses to work to
Japan at the Japan Foundation in South Jakarta in 2017. Type a descriptive exploratory research
with cross sectional approach. A population of 328 people with purposive sampling technique in
order to obtain a sample of 180 people. The instruments used were questionnaires. Analysis research
is distriubusi frequency. The results showed that the most widely obtained 123 votes (68.3%) had high
motivation, self-actualization 113 people (62.8%), self-esteem 108 people (60.0%), love has owned
and 67 121 people, 2%), security and protection of 121 (67.2%) and physiological 125 people
(69.4%).

Kata Kunci : Motivasi, Perawat

STIKes Dharma Husada Bandung 1


PENDAHULUAN tenaga medis dari negara-negara berupah
Keperawatan sebagai profesi dimanifestasikan rendah ke negara-negara berupah tinggi dapat
melalui praktik profesi yang diatur dalam meningkatkan efisiensi ekonomi
suatu ketetapan hukum, yaitu UU (Arunanondchai, 2012). Bagi negara
Keperawatan Nomor : 38 th 2014 tentang penerima, tenaga perawat asing yang masuk ke
Registrasi dan praktik Keperawatan yang negara tersebut pada umumnya bermanfaat
diharapkan perlindungan terhadap kepentingan untuk mencukupi kekurangan tenaga medis
masyarakat terjamin melalui akuntabilitas domestik. Seperti halnya yang terjadi di
perawat dan praktik keperawatan sesuai Jepang sekarang ini, bahwa penduduk yang
dengan wewenang yang dimiliki, baik secara berusia lanjut mencapai seperlima dari total
mandiri maupun kolaborasi. Semua itu dapat populasi. Proporsi jumlah penduduk usia
dilaksanakan karena perawat memiliki ilmu lanjut diprediksi bertambah hingga 32% di
dan kiat keperawatan yang mendasari praktik tahun 2030 dan 41% di tahun 2055 karena
professionalnya (UU, 2014). tingkat pertumbuhan jumlah penduduk yang
Perawat mempunyai posisi penting dalam sangat rendah (Shun, 2012).
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Seorang Perawat yang menginginkan untuk
Perawat dibutuhkan diseluruh fasilitas bekerja di luar negeri tentu dengan berbagai
pelayanan kesehatan, baik di dalam maupun di motivasi mulai dari pengembangan diri, gaji
luar negeri. Bekerja di luar negeri juga yang di anggap lebih besar, dan Pengalaman
merupakan salah satu peluang bagi perawat hidup dan karir yang luar biasa. Pemerintah
Indonesia (Kemenkes RI, 2015). Perawat sebetulnya sudah mengeluarkan momentum
Indonesia sudah sejak lama diminati oleh untuk ini mulai bekerja sama dengan
banyak rumah sakit maupun lembaga BNP3TKI atau pun swasta yang mengelola
kesehatan di luar negeri, alasannya adalah penerimaan untuk bekerja di luar negeri.
perawat Indonesia memiliki keramahan yang Namun permasalahannya pada birokrasi itu
khas dan pekerja keras. Negara yang menjadi sendiri dengan cara yang ditempuh yaitu
sasaran untuk bekerja para perawat Indonesia mengikuti test resmi pada badan resmi
diantaranya adalah Malaysia, Brunei penerimaan perawat untuk bekerja di luar
Darussalam, Hongkong, Taiwan, Arab Saudi, negeri, mengikuti test sendiri langsung di luar
Korea Selatan dan Jepang. Jepang baru 2 negeri dan lain sebagainya (Zhang, 2016).
tahun ini menerima Tenaga Kerja Indonesia Pencantuman migrasi tenaga medis dalam
(TKI), itu pun bukan dari sektor industri tapi skema Indonesia Japan Economic Partnership
dari sektor kesehatan. Pemerintah Jepang Agreement (IJEPA) merupakan solusi strategis
bekerjasama dengan Indonesia untuk Jepang untuk mencegah krisis tenaga medis di
memenuhi tenaga perawat mereka yang masa datang, terutama untuk mengurusi orang
minim. Spesifikasi yang dibutuhkan yaitu jompo/ usia lanjut. Hal yang terpenting dalam
perawat untuk merawat lansia dan untuk pengiriman tenaga terampil khususnya nurse
bekerja di rumah sakit. Gaji yang besar dan dan caregiver ke luar negeri adalah
fasilitas yang menjanjikan membuat para pemenuhan persyaratan standar kompetensi
perawat Indonesia tertarik (Kompas, 2010). pekerjaan yang ditetapkan maupun dibutuhkan
Berdasarkan hasil penelitian LKPI (Lembaga oleh negara yang akan dituju, yang meliputi
Kajian Perawat Indonesia) menyatakan bahwa aspek pengetahuan (knowledge, science),
jumlah perawat Indonesia yang bekerja di luar keterampilan teknis (skill, technology) dan
negeri terus meningkat tiap tahunnya. sikap perilaku (attitude). Nurse dan caregiver
Beberapa alasan perawat Indonesia untuk Indonesia dituntut harus lebih mementingkan
bekerja keluar negeri diantaranya perawat kepuasan pasien dan lebih berorientasi
memiliki beban kerja yang berat dan resiko terhadap hasil kerja yang dicapai daripada
kerja yang tinggi di dalam negeri, akan tetapi imbalan materi. Walaupun imbalan materi
tidak diimbangi dengan perlindungan kerja adalah suatu hal yang sangat penting bagi
yang baik dan upah yang tidak memadai, kelangsungan hidup nurse dan caregiver
belum lagi faktor kesejahteraan dan faktor Indonesia.
kompetensi (Mam, 2016) Indonesia telah terlibat dalam berbagai macam
Pengiriman tenaga kerja medis dari Indonesia skema Free Trade Area (FTA), salah satunya
ke Jepang diharapkan membawa manfaat bagi adalah Indonesia-Japan Economic Partnership
kedua belah pihak. Perpindahan/migrasi Agreement (IJEPA). Hal yang menarik dari

STIKes Dharma Husada Bandung 2


kerjasama perdagangan bebas Indonesia- penempatan tahun 2017 diantaranya calon TKI
Jepang dibawah payung Economic Partnership yang berminat bekerja ke Jepang yaitu
Agreement (EPA) ini adalah cakupan minimal berusia 21 dan telah lulus serendah-
kerjasamanya bukan hanya mencakup rendahnya D3 Keperawatan, serta memiliki
liberalisasi perdagangan barang dan jasa Surat Registrasi (STR) (Haryono, 2016).
seperti yang lazim tertuang dalam FTA, tetapi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
kerjasama ini mencakup agenda ekonomi yang semenjak awal sudah menyatakan nilai positif
komprehensif termasuk perihal peningkatan dari employment perawat Indonesia di Jepang
migrasi sumber daya manusia (movement of karena setiap perawat memiliki hak untuk
natural persons) (Zhang, 2016). bekerja di mana pun di dunia ini, sesuai
Program Indonesia-Japan Economic dengan kebijakan international concil of nurse
Partnership Agreement (IJEPA) pada (Shun, 2012).
beberapa tahun terakhir banyak dipilih oleh Sedangkan faktor utama yang mempengaruhi
perawat Indonesia yang berniat bekerja ke luar perawat Indonesia ke luar negeri adalah
negeri ini karena salary yang ditawarkan motivasi dalam bekerja. Seberapa kuat
cukup tinggi, keamanan negara jepang yang motivasi yang dimiliki individu akan banyak
kondusif, jaminan keamanan kerja yang baik menentukan terhadap kualitas perilaku yang
serta ketertarikan untuk mendalami praktik ditampilkannya, baik dalam konteks belajar,
keperawatan di Jepang (Haryono, 2016) bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
Secara spesifik, pemerintah Jepang membuka Motivasi merupakan suatu proses dimana
peluang bagi tenaga perawat Indonesia untuk kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang
dapat bekerja di Jepang. Bahkan, jumlah untuk melakukan serangkaian kegiatan yang
tenaga perawat Indonesia yang bekerja di mengarah ke tercapainya suatu tujuan tertentu
Jepang hingga saat ini tahun 2016 sudah (Mangkunegara, 2009).
mencapai lebih dari 1. 000 orang, dan Jepang Alasan peneliti kenapa harus diteliti yaitu
masih terus membuka peluang bagi perawat dilihat dari data di The Japan Foundation dari
Indonesia lainya untuk bekerja ke Jepang. 80% yang mengikuti kualifikasi pendaftaran,
Tentu saja tenaga perawat yang diharapkan akan tetapi hanya 13% yang masuk dan lolos
adalah perawat yang memiliki kompetensi dan untuk bekerja ke Jepang, hal ini test
keahlian yang memadai sesuai standar praktik kompetensi yang dimiliki harus mempunyai
keperawatan yang berlaku di Jepang serta syarat yang telah ditentukan oleh Luar Negeri
memahami budaya dan peraturan perundangan dan The Japan Foundation yaitu lulus test
yang berlaku di Jepang. Perlu dicatat bahwa saringan masuk, memiliki tofel, dan lainya,
penempatan tenaga perawat ke Jepang ini oleh karena itu dari data keluar masuk para
hanya dapat dilakukan melalui program perawat yang mengikuti saringan masuk
government to government (G to G) dan peneliti ingin mengetahui seberapa besar
dilaksanakan oleh dua lembaga yakni Badan motivasi yang dimiliki oleh perawat tersebut
Nasional Penempatan dan Perlindungan sehingga peneliti tertarik untuk meneliti.
Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sebagai Menurut Maslow faktor-faktor yang dapat
wakil dari pemerintah Indonesia dan Japan mempengarui motivasi seseorang dapat
International Corporation of Welfare Services dikategorikan menjadi lima yang dihubungan
(JICWELS) sebagai wakil dari pemerintah dengan kebutuhan manusia diantaranya
Jepang (Arianti, 2014). aktuasasi diri, harga diri, rasa cinta memiliki
Berdasarkan pengumuman Badan Nasional dan dimiliki, rasa aman dan perlindungan dan
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja kebutuhan fisiologis (Robins, 2011).
Indonesia (BNP2TKI) Nomor : PENG. Sedangkan menurut Handoko (2009) faktor
179/PEN-PPP/III/2016 tentang penempatan yang dapat mempengaruhi motivasi adalah
Perawat Indonesia ke Jepang, dinyatakan faktor internal diantaranya keiginan diri
bahwa sehubungan dengan pelaksanaan sendiri, tingkat pengetahuan dan faktor
penempatan calon TKI Kandidat Nurse eksternal yang meliputi dukungan keluarga,
(Kangoshi) dan calon TKI Kandidat agama dan kepercayaan.
Careworker (Kaigofukushishi) ke Jepang. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar
Program Government to Government (G to G) yang sama, walaupun masing masing memiliki
dalam kerangka Indonesia Japan Economic latar belakang sosial, budaya, persepsi, dan
Partnership Agreement (IJEPA) untuk pengetahuan yang berbeda. Manusia akan

STIKes Dharma Husada Bandung 3


memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai dengan mengenai motivasi perawat Indonesia untuk
tingkat prioritas masing-masing. Kebutuhan bekerja ke Jepang di The Japan Foundation
dasar yang harus segera dipenuhi adalah Jakarta Selatan tahun 2017
kebutuhan dasar dengan tingkat prioritas yang
paling tinggi/utama. Walaupun kebutuhan METODOLOGI PENELITIAN
dasar umumnya harus dipenuhi, sebagian dari
kebutuhan tersebut dapat ditunda. Adanya Jenis Penelitian
keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar Pada penelitian ini menggunakan penelitian
yaitu sebagai salah satu contoh perawat deskriptif eksploratif yaitu mendeskriptifkan
Indonesia berkeinginan bekerja ke Jepang atau menguraikan dan menggambarkan
yang dipengaruhi oleh stimulus internal motivasi perawat Indonesia yang ingin bekerja
maupun eksternal. Kebutuhan dasar saling ke Jepang yang dilihat dari kebutuhan
berhubungan dan saling mempengaruhi aktualisasi diri, harga diri, kebutuhan rasa
(Robins, 2011). cinta memiliki dan dimiliki, rasa aman dan
The Japan Foundation adalah tempat pelatihan perlindungan, serta fisiologis, penelitian ini
bagi para perawat Indonesia yang akan yang bertujuan untuk menggali secara luas
berangkat dan bekerja ke Jepang, di The Japan tentang sebab-sebab atau hal-hal mengetahui
Foundation dilaksanakan pelatihan bahasa gambaran motivasi perawat Indonesia untuk
Jepang dan budaya Jepang. Studi pendahuluan bekerja ke Jepang
yang dilakukan di The Japan Foundation
Jakarta Selatan diketahui berdasarkan data Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
tahunan yaitu tahun 2012-2016 jumlah peserta Pendekatan waktu dalam pengumpulan data
pelatihan perawat Indonesia untuk bekerja ke menggunakan pendekatan survey deskriptif
Jepang dipaparkan sebagai berikut : adalah suatu desain penelitian yang digunakan
untuk menyediakan informasi yang
Tabel 1.1 Jumlah Perawat Peserta menggambarkan tentang prevalensi yang
Pelatihan Di The Japan Foundation Yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk
Akan Berangkat Dan Bekerja Ke Jepang mengetahui gambaran motivasi perawat
NO Tahun Jumlah Indonesia untuk bekerja ke Jepang.
1. 2012 157 orang
2. 2013 187 orang Populasi
3. 2014 278 orang Populasi adalah keseluruhan objek penelitian
4. 2015 280 orang atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).
5. 2016 328 orang Populasi yang menjadi sasaran dalam
Sumber : Data Tahunan The Japan Foundation penelitian ini adalah semua perawat yang ada
Jakarta Selatan di Japan Foundation Jakarta Selatan sebanyak
Berdasarkan data tahunan yang dijelaskan 328 orang.
dalam tabel 1. 1 diketahui bahwa dalam tahun
2012-2016 menunjukan jumlah perawat Sampel
Indonesia yang akan bekerja ke Jepang Sampel adalah suatu cara yang ditempuh
semakin meningkat. Pada bulan November dengan pengambilan sampel yang benar-benar
2016 terdapat sebanyak 328 orang, yang terdiri sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian
dari 221 perawat perempuan dan 107 perawat (Nursalam, 2013). Teknik sampling pada
laki-laki. Menurut hasil wawancara kepada 10 penelitian ini menggunakan Purposive
orang perawat Indonesia yang sedang Sampling, yaitu di dasarkan pada suatu
mengikuti pelatihan di The Japan Foundation, pertimbangan tertentu yang di buat oleh
7 orang perawat menyatakan bahwa mereka peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat
berkeinginan untuk bekerja ke Jepang karena populasi yang sudah diketahui sebelumnya
keinginan sendiri dan kebutuhan gaji yang yaitu menggunakan besaran sampel dalam
besar, 3 orang perawat karena mendapat penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus
dukungan dari keluarga mereka untuk bekerja slovin sebagai berikut :
ke Jepang.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

STIKes Dharma Husada Bandung 4


Keterangan pernyataan yang dibuat berdasarkan indikator-
n = Number of sampel (jumlah sampel) indikator yang diambil yaitu berdasarkan
N = Total population (jumlah seluruh anggota faktor Kebutuhan aktualisasi diri, harga diri,
populasi) rasa cinta memiliki dan dimiliki, rasa aman
e2 = Error tolerance (toleransi terjadinya galat dan perlindungan dan kebutuhan fisiologis
(kesalahan) taraf signifikasi untuk sosial dan kemudian jumlah pertanyaan dari sub
pendidikan lazimnya 0,05), dari rumus diatas variabel yang digunakan pada penelitian ini
dapat diambil sampel sebesar berikut ini: yaitu sebanyak 5 pertanyaan yang didasari
Diketahui : dengan kisi-kisi pertanyaan disesuaikan
N = 328 dengan teori-teori yang ada. Jumlah
e2 = 0,05 pertanyaan yang digunakan pada penelitian
ini sebanyak 35 soal menggunakan skala
likert dengan skor jawaban sangat setuju=4,
setuju=3, kurang setuju=2 dan tidak setuju=1.
Cara menentukan nilai mean yaitu dilihat dari
jumlah pertanyaan yang dikalikan skor
tertinggi yang dirata-ratakan dibagi dua.
Kemudian skoring dalam setiap kategori
= 180 Responden. Dibulatkan menjadi 180 dapat ditentukan sebagai berikut motivasi
orang. tinggi jika skor20 dan jika rendah <20,
Berdasarkan perhitungan sampel diatas jumlah sedangkan untuk motivasi kebutuhan masing-
sampel yang digunakan pada penelitian ini masing ditentukan skor jika tinggi 10 yaitu
yaitu sebanyak 180 orang, dan ditentukan tinggi dan rendah <10
berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1. Responden Nursing Validitas
2. Care giver Pada penelitian ini dilakukan uji konten
artinya peneliti menanyakan item pertanyaan
Variabel Penelitian kepada ahli bidang Manajemen Keperawatan
Variabel mengandung pengertian ukuran atau tentang kuesioner motivasi perawat Indonesia
ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu bekerja ke Jepang yaitu proses validitas dan
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini
oleh kelompok lain. Definisi lain mengatakan yaitu menanyakan langsung kepada ahli yaitu
bahwa variabel adalah sesuatu yang digunakan Patricia Rani., S.Kep., Ners., MAN dan
sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki hasilnya dinyatakan sudah relevan dan sudah
atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang layak digunakan untuk penelitian, dengan
suatu konsep pengertian tertentu. Variabel jumlah pertanyaan sebanyak 25 soal terdiri
juga dapat diartikan sebagai konsep yang dari variabel motivasi 10 soal dan dibagi
mempunyai bermacam-macam nilai kedalam subvariabel yaitu kebutuhan
(Notoatmodjo, 2012). Pada Variabel aktualisasi diri sebanyak 5 soal, harga diri
penelitian ini yaitu motivasi dengan sub sebanyak 5 soal, rasa cinta memiliki dan
variabelnya faktor Kebutuhan aktuasasi diri, dimiliki sebanyak 5 soal, rasa aman dan
harga diri, rasa cinta memiliki dan dimiliki, perlindungan sebanyak 5 soal dan kebutuhan
rasa aman dan perlindungan dan kebutuhan fisiologis sebanyak 5 soal. Berdasarkan hasil
fisilogis. uji ahli bahwa validitas yang telah dilakukan
bahwa dari sebanyak 35 soal sudah valid dan
Instrumen penelitian sudah layak digunakan untuk penelitian
Instrumen penelitian ini dibuat oleh peneliti tentang motivasi.
sendiri yaitu suatu alat yang digunakan oleh
peneliti untuk mengobservasi, mengukur atau Teknik pengolahan dan analisa data
menilai suatu fenomena (Hidayat, 2014). Data Teknik pada penelitian ini yang telah ditempuh
yang diperoleh dari suatu pengukuran dalam proses pengolahan data dengan
kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai langkah-langkah sebagai berikut : Editing
bukti (evidence) dari suatu penelitian. (Pengeditan Data), Coding (Pengkodean), Data
Kuisioner adalah suatu bentuk atau dokumen Entry (Pemasukan Data), Cleaning Data
yang berisi beberapa item pertanyaan atau (Pembersihan Data)

STIKes Dharma Husada Bandung 5


Analisis Data Tabel 4.2 Gambaran Motivasi perawat
Analisa data yang digunakan ada penelitian ini Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari
yaitu di interpretasikan dengan menggunakan aktualisasi diri (n=180)
statistik, kemudian diberikan interpretasi dan
membandingkan hasil penelitian dengan teori Aktualisasi Diri F %
yang ada. Analisa data yang dilakukan dalam Tinggi 113 62,8
penelitian ini adalah : Rendah 67 37,2
Total 180 100
Analisis Univariat
Analisa data dilakukan dengan cara univariat Hasil tabel 4.2 didapatkan bahwa perawat
yaitu untuk menjelaskan atau mendeskripsikan Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada aktualisasi diri menunjukan motivasi tinggi
umumnya dalam analisis ini hanya lebih banyak 113 orang (62,8%).
menghasilkan distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap variabel, (Notoatmodjo, Tabel 4.3 Gambaran Motivasi perawat
2012). Adapun analisis dalam penelitian ini Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari
yaitu data yang meliputi Faktor kebutuhan harga diri (n=180)
aktuasasi diri, harga diri, rasa cinta memiliki
dan dimiliki, rasa aman dan perlindungan dan Harga Diri F %
kebutuhan fisiologis, dengan dilakukan Tinggi 108 60,0
menggunakan rumus persentase frekuensi Rendah 72 40,0
sebagai berikut: Total 180 100
Rumus :
Hasil tabel 4.3 didapatkan bahwa perawat
Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari harga
diri menunjukan motivasi tinggi lebih banyak
108 orang (60,0%).
Keterangan :
P : presentase untuk setiap kategori Tabel 4.4 Gambaran Motivasi perawat
f : jumlah setiap kategori Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari
N : jumlah total responden rasa cinta memiliki dan dimiliki (n=180)
Proses analisis pada penelitian ini yaitu
sebelumnya peneliti melakukan Rasa cinta memiliki F %
pengkategorian dengan memberi skor masing- dan dimiliki
masing jawaban dari responden dan kemudian Tinggi 121 67,2
dikategorikan sehingga dapat mempaparkan Rendah 59 32,8
atau dideskripsikan dalam bentuk frekuensi. Total 180 100

Hasil Penelitian Hasil tabel 4.4 didapatkan bahwa perawat


Tabel 4.1 Gambaran Motivasi perawat Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari rasa
Indonesia bekerja ke Jepang di The Japan cinta memiliki dan dimiliki menunjukan
Foundation Jakarta Selatan (n=180) motivasi tinggi lebih banyak 121 orang
67,2%).
Motivasi F %
Tinggi 123 68,3 Tabel 4.5 Gambaran Motivasi perawat
Rendah 57 31,7 Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari
Total 180 100 rasa aman dan perlindungan (n=180)

Hasil analisis tabel 4.1 dapat terlihat bahwa Rasa aman dan F %
paling banyak didapatkan 123 orang (68,3%) perlindungan
perawat Indonesia yang ingin bekerja ke Tinggi 117 65,0
Jepang memiliki motivasi tinggi. Rendah 63 35,0
Total 180 100

STIKes Dharma Husada Bandung 6


Hasil tabel 4.5 didapatkan bahwa perawat oleh situasi tersebut dan tujuan akhir daripada
Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari rasa gerakan atau perbuatan yang motivasi
aman dan perlindungan menunjukan motivasi nenunjukkan dorongan untuk usaha memenuhi
tinggi lebih banyak 121 orang (67,2%). atau memuaskan suatu kebutuhan dalam
mencapai suatu tujuan.
Tabel 4.6 Gambaran Motivasi perawat Sejalan dengan penelitian Firdaus (2015)
Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari tentang judul Gambaran Motivasi Mahasiswa
fisiologis (n=180) STIKes Yarsis Dalam Menghadapi Peluang
Kerja Perawat Di Kancah Internasional.
Fisiologis F % Menunjukan hasil bahwa motivasi mahasiswa
Tinggi 125 69,4 Stikes Yarsis dalam menghadapi peluang kerja
Rendah 55 30,6 perawat di kancah Internasional setengahnya
Total 180 100 92 (50%) mempunyai motivasi tinggi.
Motivasi yang kurang merupakan salah satu
Hasil tabel 4.6 didapatkan bahwa perawat faktor yang menyebabkan lulusan tidak
Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari menangkap peluang kerja di luar negeri.
fisiologis menunjukan motivasi tinggi lebih Menurut Purwanto (2009) motivasi merupakan
banyak 125 orang (69,4%). tenaga penggerak dan dengan motivasi
tersebut seseorang akan lebih cepat dan
Pembahasan Penelitian bersungguh-sungguh dalam melakukan
Gambaran Motivasi perawat Indonesia kegiatan. Misanya perawat Indonesia bekerja
bekerja ke Jepang di The Japan Foundation ke Jepang atas kebutuhan dan keinginan
Jakarta Selatan semata. Suatu motivasi murni adalah motivasi
Hasil penelitian yang didapatkan bahwa yang betul-betul disadari akan pentingnya
menunjukan paling banyak 123 orang (68,3%) suatu perilaku dan dirasakan sebagai suatu
perawat Indonesia yang ingin bekerja ke kebutuhan.
Jepang memiliki motivasi tinggi. Hal ini Alasan perawat Indonesia yang memiliki
motivasi tinggi yang dimiliki oleh perawat motivasi tinggi untuk bekerja ke Jepang yaitu
Indonesia didasari oleh suatu motif untuk karena keinginan mereka hanya ingin
mendorong perawat tersebut bekerja ke meningkatkan kesejahteraan masa depan di
Jepang, sebagai usaha untuk memenuhi atau luar negeri. Menurut keterangan The Japan
memuaskan suatu kebutuhan atau untuk Foundation Jakarta Selatan perawat Indonesia
mencapai suatu tujuan pada dirinya. untuk bekerja ke jepang, karena di Indonesia
Motivasi pada setiap individu berbeda-beda khususnya tenaga keperawatan masih banyak
antara satu dengan yang lain. Salah satunya yang menerima gaji di bawah standar.
permasalahan yang menjadi perbedaan Banyaknya pengiriman tenaga kerja perawat
tersebut akan menghasilkan ekspresi motif yang salah satu alasan mereka bahwa
yang berbeda pula. Namun, motivasi yang perusahaan di luar negeri menawarkan
berbeda dapat diwujudkan dalam berbagai kesempatan kerja dengan gaji serta
perilaku yang tidak sama dan dapat perlindungan ketenagakerjaan yang lebih baik.
diekspresikan melalui perilaku yang sama. Berdasarkan hasil kuesioner paling banyak
Suatu ekspresi perilaku dapat muncul sebagai jawaban sangat setuju di luar negeri dapat
perwujudan dari berbagai motif untuk meningkatkan kedisiplinan kerja pada perawat
bertindak (Hilgrad dan Atkinson, 2009) Indonesia, serta sangat setuju jika di luar
Motif diartikan sebagai suatu dorongan yang negeri dapat meningkatkan kesejahteraan masa
menyebabkan orang tersebut mau bertindak depan mereka, sehingga bagi perawat yang
atau melakukan sesuatu. Menurut (Sunaryo, memiliki motivasi tinggi, mereka ingin
(2014) Motif merupakan pengertian yang meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan
mencakup penggerak, keinginan, rangsangan, partisipasi kerja di luar negeri dan
hasrat, pembangkit tenaga, alasan dan produktivitas kerja di luar negeri lebih baik
dorongan dalam diri manusia yang dari pada di dalam negeri.
menyebabkan ia berbuat sesuatu. Motivasi
merupakan suatu proses gerakan, termasuk
situasi yang mendorong yang timbul dalam
diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan

STIKes Dharma Husada Bandung 7


Gambaran Motivasi perawat Indonesia Gambaran Motivasi perawat Indonesia
bekerja ke Jepang dilihat dari aktualisasi bekerja ke Jepang dilihat dari harga diri
diri Didapatkan hasil penelitian bahwa
Berdasarkan hasil penelitian perawat Indonesia menunjukan perawat Indonesia bekerja ke
bekerja ke Jepang dilihat dari aktualisasi diri Jepang dilihat dari harga diri paling banyak
menunjukan motivasi tinggi lebih banyak 113 108 orang (60,0%) memiliki motivasi tinggi.
orang (62,8%). Hal ini perawat yang memiliki Hal ini perawat yang memiliki motivasi yang
aktualisasi diri tinggi karena sebagian perawat tinggi di The Japan Foundation Jakarta
ingin mengembangkan potensi diri dalam Selatan karena berkeyakinan bahwa di luar
bidang pelayanan keperawatan di luar negeri negeri bahwa perawat lebih dihormati, serta di
dan mereka beranggapan bahwa jenjang karir luar negeri harga diri lebih tinggi
yang paling tinggi di luar negeri sesuai aturan dibandingkan di dalam negeri.
yang berlaku. Menurut Maslow dalam Potter & Perry (2012)
Aktualisasi diri di katakan bahwa mereka bahwa Harga Diri adalah penilaian terhadap
mencapai potensi yang paling maksimal. hasil yang di capai dengan analisis, sejauh
Manusia yang teraktualisasi dirinya: mana memenuhi ideal diri. Jika individu selalu
Mempunyai kepribadian multi dimensi yang sukses maka cenderung harga dirinya akan
matang, Sering mampu mengasumsi dan tinggi dan jika mengalami kegagalan harga diri
menyelesaikan tugas yang banyak, Mencapai menjadi rendah. Harga diri di peroleh dari diri
pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yang di sendiri dan orang lain.
kerjakan dengan baik, Tidak tergantung secara Sejalan dengan hasil penelitian Hendrati
penuh pada opini orang lain (Potter & Perry , (2014) menunjukan hasil semakin tinggi harga
2012). diri seorang maka semakin tinggi pula
Sejalan dengan hasil penelitian Jayanti (2015) motivasi dalam kinerja dan sebaliknya
yang menjelaskan bahwa aktualisasi diri yang semakin rendah harga diri maka semakin
ada pada perawat sebesar 68,7% akan dapat rendah pula kinerja ditunjukan dengan
mempengaruhi motivasi tinggi dalam persentase sebesar 85%.
melakukan pekerjaanya. Bekerja diluar negeri Harga diri merupakan salah satu aspek yang
maupun di dalam negeri. menentukan keberhasilan seseorang dalam
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
pada manusia untuk melakukan yang terbaik Bagaimana individu berinteraksi dengan
dari yang dia bisa. tingkatan tertinggi dari lingkungannya dan bagaimana individu
perkembangan psikologis yang bisa dicapai melakukan penyesuaian sosial akan
bila semua kebutuhan dasar sudah dipenuhi dipengaruhi oleh bagaimana individu tersebut
dan pengaktualisasian seluruh potensi dirinya menilai keberhargaan dirinya. Individu yang
mulai dilakukan (Potter & Perry , 2012). menilai tingginya motivasi untuk keberhargaan
Alasan perawat yang memiliki motivasi tinggi dirinya merasa puas atas kemampuan diri dan
untuk bekerja ke Jepang ia menyatakan bahwa merasa menerima penghargaan positif dari
bekerja di luar negeri dapat beraktualisasi diri lingkungan. Hal ini akan menumbuhkan
yaitu merupakan suatu dorongan untuk perasaan aman alam diri individu sehingga dia
menjadi perawat atau yang sesuai dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
ambisinya yang mencakup pertumbuhan, sosialnya (Potter & Perry , 2012).
pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan Alasan perawat yang memiliki motivasi yang
diri dalam mencapai karir keperawatan yang dilihat dari harga diri tinggi, karena sebagian
lebih baik. perawat yang ada di The Japan Foundation
Menurut hasil kuesioner bahwa perawat sangat Jakarta Selatan semata-mata di luar negeri
setuju diluar negeri dapat mengembangkan ingin lebih meningkatkan status martabat diri
potensi diri, di luar negeri dapat dan keluarga lebih tinggi, oleh karena itu
mengembangkan keperawatan yang lebih baik, sebagian dari mereka memutuskan untuk
serta sangat setuju jika di luar negeri dapat bekerja ke luar negeri.
mencapai jenjang karir yang paling tinggi Hasil kuesioner bahwa perawat sangat setuju
sesuai aturan yang berlaku. dengan bekerja ke luar negeri harga diri ingin
lebih tinggi, perawat sangat setuju di luar
negeri ingin lebih dihormati, selain itu
dorongan yang paling kuat dari faktor keluarga

STIKes Dharma Husada Bandung 8


yang berkeinginan dengan bekrja ke luar mempercayai dan jika kebutuhan akan rasa
negeri dapat kebutuhan keluarga. cinta dan memiliki ini sudah terpenuhi dengan
baik maka individu akan merasa percaya diri,
Gambaran Motivasi perawat Indonesia dengan perasaan yang sehat dan berharga
bekerja ke Jepang dilihat dari rasa cinta untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
memiliki dan dimiliki Alasan perawat Indonesia yang memiliki
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan motivasi tinggi sebagian besar dari mereka
bahwa perawat Indonesia bekerja ke Jepang karena adanya rasa kekeluargaan di luar negeri
dilihat dari rasa cinta memiliki dan dimiliki seperti adanya kerbat atau teman dekat di
menunjukan motivasi tinggi lebih banyak 121 Jepang, sehingga ada dorongan yang membuat
orang 67,2%). Hal ini pada perawat yang ia lebih percaya diri bekerja di luar negeri,
memiliki motivasi tinggi yang dilihat dari rasa karena secara langsung dan tidak disadari
cinta memiliki dan dimiliki sebagian perawat fungsi dan proses motivasi individu yang
menggap bahwa motivasi yang diperhitungkan mempunyai motivasi tinggi biasannya juga
sebagai pribadi, diakui oleh anggota mempunyai kemampuan memilih
kelompok, rasa setia kawan, dan kerja sama. kepercayaan dirinya sebagai tindakan yang
Sejalan dengan hasil Hikma (2015) nyata untuk bekerja.
menunjukan bahwa digambarkan perawat yang Hasil kuesioner sebagain perawat sangat setuju
memiliki motivasi tinggi lebih cenderung dengan adanya rasa setia kawan, sangat setuju
memiliki rasa cinta memiliki dan dimiliki di luar negeri karena mencintai pekerjaan dan
dalam suatu kinerja sebesar 72,5%. Proses perusahaan hanya dipengaruhi atas dasar
perawat memiliki motivasi tinggi karena penerimaan perusahaan dari luar negeri, serta
timbul dari dalam faktor internal seseorang perawat di luar negeri karena mencintai
yang mampu sebagai kekuatan penggerak pekerjaan tersebut.
untuk bertindak yang dicapai oleh manusia
melalui latihan dan bekerja. Gambaran Motivasi perawat Indonesia
Kebutuhan individu akan rasa cinta dan rasa bekerja ke Jepang dilihat dari rasa aman
memiliki adalah suatu kebutuhan yang dan perlindungan
mendorong individu untuk mengadakan Hasil penelitian menunjukan bahwa perawat
hubungan efektif atau ikatan emosional Indonesia bekerja ke Jepang dilihat dari rasa
dengan individu lain, baik dengan sesama jenis aman dan perlindungan didapatkan motivasi
maupun dengan yang berlawanan jenis, di tinggi lebih banyak 121 orang (67,2%). Hal ini
lingkungan keluarga ataupun di lingkungan motivasi yang dilihat dari rasa aman dan
kelompok di masyarakat. Individu berhak perlindungan sebagian perawat merasa aman
untuk mencintai dan dicintai oleh individu dan cenderung santai tanpa ada kecemasan
lain. Kebutuhan akan rasa cinta dan dimiliki yang berlebih, sehingga ia tidak takut untuk
akan terus penting sepanjang hidup. bekerja ke luar negeri.
Kebutuhan rasa cinta adalah kebutuhan untuk Kebutuhan akan rasa aman ini biasanya
saling menghargai, menghormati, dan saling terpuaskan pada orang-orang yang sehat dan
mempercayai. Menurut Maslow cinta adalah normal. Seseorang yang tidak aman akan
hubungan sehat antara pasangan manusia yang memiliki kebutuhan akan keteraturan dan
melibatkan perasaan saling menghargai, setabilitas yang sanggat berlebihan dan
menghormati, dan mempercayai. Dicintai dan menghindari hal-hal yang bersifat asing dan
diterima adalah jalan menuju perasaan yang yang tidak di harapkannya. berbeda dengan
sehat dan berharga, sebaliknya tanpa cinta orang yang merasa aman dia akan cenderung
menimbulkan kesia-siaan, kekosongan, dan santai tanpa ada kecemasan yang berlebih.
kemarahan. Perlindungan dari udara panas/dingin, cuaca
Dengan demikian, kebutuhan akan rasa cinta jelek, kecelakaan,infeksi, alergi, terhindar dari
dan memiliki ini merupakan kebutuhan yang pencurian dan mendapatkan perlindungan
pemenuhannya tidak bisa ditolak oleh individu hukum, seperti bebas dari ancaman, bebas dari
sebab dalam menjalani kehidupan baik di rasa sakit, bebas dari teror, dan lain
lingkungan keluarga mau pun di masyarakat sebagainya. Seperti terjamin keamanannya,
diperlukan hubungan yang baik dan tentunya terlindung dari bahanya dan ancaman
erat kaitannya dengan perasaan saling penyakit, perang, kelaparan, perlakuan tidak
menghargai, menghormati dan saling adil, dan sebagainya.

STIKes Dharma Husada Bandung 9


Sejalan dengan hasil penelitian Hapsari (2013) sepenuhnya dari ancaman-ancaman atau
menunjukkan bahwa mayoritas responden perilaku berbahaya orang lain yang belum
yang mendapatkan peran perawat sebagai diketahui kedatangannya, namun kebutuhan
pekerja bahwa dirinya merasa aman yaitu ini tetap akan dipenuhi oleh individu sebisa
sebesar 70,2%. Karena mereka percaya bahwa mungkin demi mencapai ketentraman dan
kebutuhan akan rasa aman ini meliputi kesejahteraan guna untuk memenuhi
keamanan akan perlindungan dari bahaya kebutuhan selanjutnya.
kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan Alasan perawat yang memiliki motivasi tinggi
pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya yang dilihat dari kebutuhan rasa aman dan
pada saat mereka tidak lagi bekerja. perlindungan terhadap dirinya bahwa ia
Menurut Undang Undang keperawatan tahun merasa dilindungi dan tidak ada suatu
2014 menyatakan bahwa perlindungan ancaman yang mengancam pada perawat yang
terhadap kepentingan masyarakat terjamin memiliki motivasi tinggi bekerja keluar negeri
melalui akuntabilitas perawat dan praktik yaitu semata-mata hanya ingin dilindungi dari
keperawatan sesuai dengan wewenang yang bahaya fisik dan emosional yang dicerminkan
dimiliki, baik secara mandiri maupun melalui kebutuhan akan pekerjaan yang aman,
kolaborasi. Semua itu dapat dilaksanakan perlindungan pekerjaan dan imbalan kerja.
karena perawat memiliki ilmu dan kiat Hasil kuesioner bahwa sebagian perawat
keperawatan yang mendasari praktik sangat setuju di luar negeri lebih menjamin
professionalnya. keselamatan kerja dan kecelakaan kerja
Diri individu akan muncul satu kebutuhan lain dibandingkan di dalam negeri, sangat setuju
sebagai kebutuhan yang dominan dan jika di luar negeri lebih ditunjang adanya
menuntut pemuasan, yakni kebutuhan akan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan di
rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa luar negeri, karena perlindungan fisik menurut
aman ini di antaranya adalah rasa aman fisik, pernyataan perawat lebih terjamin atas
stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan keselamatan kerja.
kebebasan dari daya-daya yang mengancam
seperti penyakit, takut, cemas, bahaya, Gambaran Motivasi perawat Indonesia
kerusuhan dan bencana alam. Kebutuhan akan bekerja ke Jepang dilihat dari fisiologis
rasa aman juga meliputi kebutuhan aman Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan
secara fisik, kebebasan dari daya-daya yang bahwa perawat Indonesia bekerja ke Jepang
mengancam seperti takut, cemas, bahaya, dan dilihat dari fisiologis menunjukan motivasi
kerusuhan. Kebutuhan aman secara fisik tinggi lebih banyak 125 orang (69,4%). Hal ini
merupakan kebutuhan yang diperlukan oleh sebagian perawat memiliki motivasi tinggi
seseorang yang diakibatkan oleh gangguan- akan kebutuhan fisiologis. Pada dasarnya
gangguan dilingkungannya. bahwa kebutuhan fisiologis merupakan
Kebutuhan ini sangat diperlukan oleh kebutuhan yang paling mendasar pada
seseorang agar lebih fokus memenuhi manusia, seperti sandang (pakaian) pangan
kebutuhannya selanjutnya, begitu pula dengan (makan, minum) dan papan (rumah).
aman terhadap daya-daya yang mengancam Sejalan dengan hasil penelitian Nafis (2013)
seperti takut, cemas, bahaya, dan kerusuhan. yang menunjukan hasil bahwa kebutuhan
Kebutuhan akan rasa aman ini merupakan fisiologis paling banyak didapatkan pada
kebutuhan yang akan dipenuhi oleh seseorang perawat yang memiliki motivasi tinggi yaitu
setelah kebutuhan fisiologisnya cukup 88,5%. Kebutuhan dasar manusia dapat
terpenuhi. Kebutuhan ini merupakan terpenuhi, terpenuhi sebagian, atau bahkan
kebutuhan yang mendorong individu untuk tidak terpenuhi seluruhnya. Menurut Maslow
memperoleh ketentraman, kepastian, dan dalam Potter & Perry (2012) kebutuhan
keteraturan dari keadaan lingkungannya. fisiologis merupakan kebutuhan yang sangat
Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari primer dan mutlak harus di penuhi untuk
kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini memelihara homeostatis biologis dan
tidak bisa terpenuhi secara total. Dengan kelangsungan hidup bagi setiap
demikian, kebutuhan akan rasa aman manusia.kebutuhan ini dapat mengakibatkan
merupakan kebutuhan yang pemenuhannya sakit bahkan jika tidak terpenuhi.
tidak selalu terpenuhi dengan total sebab Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-
manusia tidak pernah dapat dilindungi unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam

STIKes Dharma Husada Bandung 10


mempertahankan keseimbangan fisiologis Hasil kuesioner bahwa sebagian perawat
maupun psikologis, yang bertujuan untuk sangat setuju bahwa di luar negeri gaji dan
mempertahankan kehidupan dan kesehatan. tunjangan lebih besar dibandingkan di dalam
Kebutuhan maslow harus memenuhi negeri, perawat sangat setuju jika di luar
kebutuhan yang paling penting dahulu negeri dapat memenuhi kebutuhan pakaian
kemudian meningkatkan yang tidak terlalu yang lebih baik, sehingga dengan motivasi
penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tinggi perawat memiliki dorongan yang kuat
tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu untuk memenuhi perilaku dalam suatu motif
kebutuhan yang berada pada tingkat di seperti memenuhi kebutuhan pokok setiap
bawahnya. Ciri kebutuhan dasar mansia: bulan (uang, pakaian kendaraab dan barang
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang elektronik).
bersifat hekterogen. Setiap pada
dasarnya memiliki kebutuhan yang sama,akan Keterbatasan Penelitian
tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebut Keterbatasan penelitian ini penulis terbatas
ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan dalam hal pengumpulan data, yaitu data yang
manusia menyesuaikan diri dengan prioritas digunakan penulis hanya terfokus pada
yang ada. kuesioner dan tidak dilakukan wawancara
Alasan perawat yang memiliki motivasi tinggi terhadap masing-masing sampel, karena
dengan kebutuhan fisilogis merupakan dengan demikian jika dilakukan wawancara
kebutuhan yang paling mendasar yang satu persatu akan memakan waktu lama dan
dirasakan oleh perawat untuk dipenuhi dan selain itu jumlah sampel tidak dilakukan
mempertahankan hidup, seperti sandang, secara total atau keseluruhan dari populasi.
pangan dan papan yang dapat memenuhi
kualitas kebutuhanya lebih baik.
Saran
SIMPULAN 1. Bagi Responden
1. Motivasi perawat Indonesia bekerja ke Diharapkan untuk responden yang memiliki
Jepang di The Japan Foundation Jakarta motivasi tinggi bekerja ke Jepang, perawat
Selatan paling banyak didapatkan 123 agar dapat mengembangkan kiat
orang (68,3%) memiliki motivasi tinggi. keperawatan yang mendasar terhadap
2. Motivasi perawat Indonesia bekerja ke praktik secara profesional, sehingga
Jepang dilihat dari aktualisasi diri perawat Indonesia dapat menjaga hubungan
menunjukan motivasi tinggi lebih banyak yang baik antar kedua negara tersebut yaitu
didapatkan 113 orang (62,8%). Indonesia-Jepang.
3. Motivasi perawat Indonesia bekerja ke 2. Bagi The Japan Foundation
Jepang dilihat dari harga diri menunjukan Perlu diperhatikan peningkatan
motivasi tinggi lebih banyak didapatkan propesionalisme perawat Indonesia yang
108 orang (60,0%). akan berangkat ke Jepang dengan
4. Motivasi perawat Indonesia bekerja ke meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Jepang dilihat dari rasa cinta memiliki dan mereka, sehingga mereka akan lebih
dimiliki menunjukan motivasi tinggi lebih memiliki pengalaman dan terlatih dengan
banyak didapatkan 121 orang 67,2%). baik dari cara berkomunikasi baik secara
5. Motivasi perawat Indonesia bekerja ke personal dengan menggunakan bahasa
Jepang dilihat dari rasa aman dan Jepang kepada pasien maupun dengan
perlindungan menunjukan motivasi tinggi rekan sejawat secara lengkap, cepat, dan
lebih banyak didapatkan 121 orang adekuat.
(67,2%). 3. Bagi Penelitian Selanjutnya
6. Motivasi perawat Indonesia bekerja ke Diharapkan agar dapat meneliti lebih lanjut
Jepang dilihat dari fisiologis menunjukan penelitian sama, sehingga penelitian
motivasi tinggi lebih banyak didapatkan selanjutnya menemukan fenomena yang
125 orang (69,4%). lebih mendalam tentang motivasi perawat
bekerja ke Jepang yang dilakukan
pengumpulan data dengan cara kuesioner
dan wawancara dan jumlah sampel yang
lebih banyak (total sampling)

STIKes Dharma Husada Bandung 11


DAFTAR PUSTAKA 2015-2019. Jakarta: Kementerian
Administratif dan Operasional. Jakarta: Kesehatan RI; 2015.
Bumi Aksara. Kompas, 2010. Negara Yang Menjadi
Arianti, 2014. Pengaruh Profesionalisme, Sasaran Para Perawat Indonesia
Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Diantaranya Adalah Malaysia, Brunei
Kinerja Nurse Dan Caregiver Darussalam, Hongkong, Taiwan, Arab
Indonesia. Saudi, Korea Selatan Dan Jepang.
Arunanondchai, (2012) dalam Arianti Kompas.
(2013). Pengaruh Profesionalisme, Mam, 2016. Lembaga Kajian Perawat
Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Indonesia Perlindungan Kerja.
Kinerja Nurse Dan Caregiver Diunduh dari
Indonesia. https://books.google.com. Diakses
Daniel, 2008. kecerdasan emosional, pada tanggal 12 Februari 2017.
psikologi dan pemahaman diri. Mangkunegara, 2009. Manajemen Sumber
Jakarta. EGC Daya Manusia. Bandung. PT. Remaja
Data Tahunan Japan Foundation Jakarta Rosda Karya.
Selatan tahun 2016 Moekijat, 2002. Manajemen Sumber Daya
Elfindri dan Bachtiar, 2014. Ekonomi Manusia (Manajemen Kepegawaian).
Ketenagakerjaan, Andalas University. Bandung: CV. Mandar Maju.
Press, Padang.
Notoatmodjo, 2012. Metodologi Penelitian
Firdaus, 2015. Gambaran Motivasi Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Mahasiswa STIKes Yarsis Dalam Potter & Perry, 2014. Buku Ajar
Menghadapi Peluang Kerja Perawat Di Fundamental Keperawatan : Konsep,
Kancah Internasional. Diakses dari Proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume
http://journal.unusa.ac.id. Diunduh 4. Alih Bahasa : Renata
pada tanggal 20 November 2016 Komalasari,dkk.Jakarta:EGC Potter
Friedman, 2010. Buku ajar keperawatan Dan Patricia, 2012. Ajar Fundamental
keluarga. Riset, Teori dan Praktek. Keperawatan : Konsep, Proses, Dan
Jakarta. EGC Praktik.Edisi 4.Volume 3.Alih Bahasa
Handoko, 2009. Manajemen Personalia & : Patricia, Yasmin Asih, dkk. Jakarta :
Sumberdaya Manusia, Edisi kedua, EGC
BPFE UGM Yogyakarta. PPNI, AIPNI, AIPDiKI, 2012. Standar
Haryono, 2016. BNP2TKI. Pengumuman Pendidikan Keperawatan Indonesia.
Pendaftaran Calon Tki Untuk Jabatan Diakses dari www.hpeq.dikti.go.id.
Asisten Nurse (Asisten Kangoshi) Dan Diunduh pada tanggal 12 November
Calon Tki Asisten Careworker 2016.
(Asisten Kaigofukushishi) Ke Jepang Purwanto, 2009. Evaluasi dan Motivai.
Program G To G Untuk Penempatan Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tahun 2016. Diakses dari Riyanto, 2011. Aplikasi Metodologi
http://www.bnp2tki.go.id. Diunduh Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :
pada tanggal 20 November 2016 Nuha Medika.
Hasibuan, 2009. Manajemen Sumber Daya Robins, 2011. Perilaku Organisasi,
Manusia, Edisi Revisi. : Jakarta. Bumi Organizational Behaviour, Buku
Aksara Terjemahan, Jakarta : Gramedia
Hidayat, 2014. Pengantar Konsep Dasar Sagala, 2006. Manajemen Sumber Daya
Keperawatan. Jakarta. Salemba Manusia untuk Perusahaan dari Teori
Medika. ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Hilgrad dan Atkinson, 2009. Psikologi, Shun, 2012. Badan Nasional Penempatan
Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga. dan Perlindungan Tenaga Kerja
Kartono, 2009. Organisasi dan Motivasi Indonesia (BNP2TKI). Diakses dari
Dasar Peningkatan. Produktivitas. http://www.bnp2tki.go.id. Diunduh
Jakarta: Bumi Aksara. pada tanggal 12 November 2016.
Kemenkes RI, 2015. Rencana Strategis Siagian, 2012. Manajemen Sumber Daya
Kementerian Kesehatan Tahun Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

STIKes Dharma Husada Bandung 12


Siswanto, 2013. Manajemen Tenaga
Kerja Indonesia Pendekatan
Soemantri, 2006. Peran Perawat Sebagai
Pemberi Asuhan Keparawatan. Jakarta
: EGC.
Soetjiningsih, 2010. Dukungan Keluarga.
Jakarta : EGC
Steven, 2009. Faktor Internal Keinginan
Diri Sendiri. Jakarta : EGC.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Alfabeta.
Sunaryo, 2014. Psikologi Untuk
Keperawatan. Jakarta : EGC.
Swanburg, 2009. Manajemen Bangsal
Keperawatan. Jakarta : EGC
Uno, 2008. Motivasi. Jakarta : EGC
UU, 2014. Undang-undang yang mengatur
tentang keperawatan.

STIKes Dharma Husada Bandung 13

Anda mungkin juga menyukai