DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................1
C. TUJUAN.......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. EVIDENCE BASED PRACTICE GAWAT DARURAT TERKAIT KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH......................................................................................................................2
1. EBP gawat darurat pasien dengan cidera kepala berat...................................................................2
B. EVIDANCE BASED PRACTICE GAWAT DARURAT TERKAIT KEPERAWATAN
MATERNITAS.............................................................................................................................4
1. EBP gawat darurat pasien dengan preeklamsia..............................................................................4
C. EVIDANCE BASED PRACTICE GAWAT DARURAT TERKAIT KEPERAWATAN ANAK 5
1. EBP gawat darurat pasien dengan kejang demam..........................................................................5
D. EVIDANCE BASED PRACTICE GAWAT DARURAT TERKAIT KEPERAWATAN JIWA. .6
1. EBP gawat darurat pasien dengan kegawatdaruratan psikiatri.......................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................8
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................8
B. SARAN.........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
ii | E V I D E N C E B A S E D P R A C T I C E
iii | E V I D E N C E B A S E D P R A C T I C E
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keterkaitan Antara masalah yang dilakukan oleh perawat dalam praktik
keperawatan disebabkan karena perawat kurang mengaplikasikan EBP dalam tugasnya
untuk memenuhi pelayanan kesehatan.EBP menekankan kepada perawat agar
professional dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.Profesional seorang
perawat akan memberikan keuntungan bagi pasien.Perawat harus menerapkan konsep
EBP di dalam praktik keperawatan karena EBP akan memberikan keefektivisan dalam
menangani segala permasalahan yang ada berdasarkan bukti-bukti hasil riset penelitian
yang telah dilakukan berdasarkan penelitian.
Pengaplikasikan EBP dalam praktik keperawatan tentunya akan menjadi dasar
scientific dalam pengambilan keputusan terutama dalam hal pemberian intervensi kepada
pasien sehingga intervensi yang telah diberikan dapat dipertanggungjawabkan dengan
bijak.Perlunya pengaplikasikan EBP diterapkan di semua profesi kesehatan baik dokter,
apoteker maupun ners.Dengan mengaplikasikan EBP di dalam pelayanan kesehatan akan
memberikan dampak positif bagi pasien, perawat dan institusi kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian,tujuan, keuntungan EBP ?
2. Apa nursing early warning score system ?
3. Bagaimana pengimplementasian EBP dalam praktik keperawatan ?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian, tujuan serta keuntungan penerapan EBP,
2. Menjelaskan nursing early warning score system,
3. Menjelaskan bentuk implementasi EBP dalam praktik keperawatan,
Dari hasil analisis yang bersambut dari jurnal yang berjudul pengaruh
stimulasi sensori terhadap nilai Glasgow Coma Scale pada pasien cidera kepala di
ruang neurosurgical critical care unit RSUP DR.HASAN SIDIKIN BANDUNG.
(Valentine B.M.Lumbantobing).Bahwa perubahan nilai GCS pada pasien cedera
kepala sebelum dan setelah baik pada kelompok control maupun pada kelompok
perlakuan.Pada kelompok control setelah observasi selama 3 hari pada 15 responden
diantaranya mengalami peningkatan GCS namun terapat juga yang mengalami
penurunan GCS sementara pada kelompok perlakuan dari 15 responden terdapat 8
responden mengalami peningkatan nilai GCS dan 6 responden tidak mengalami
perubahan dan 1 mengalami penurunan GCS.
Dari hasil analisis dari jurnal berjudul cedera akibat kecelakaan lalu lintas di
kota Manado. (Erwin Kristanto) di dapatkan bahwa cedera kepala memiliki pola yang
berbeda dengan cedera karena kejadian dan kekerasan lainnya, dimana trauma
mekanik dan luka ditemukan pada korban yang sama, akibat dari gesekan dengan
aspal pada saat terjadi kecelakaan.Pemahaman akan pola cedera dapat membantu
dalam mendeteksi dan tata laksana cedera pada tiap anggota tubuh korban yang
mengalami cedera.
Dari hasil analisis bersumber jurnal implementasi clinical governance :
pengembangan indicator klinik cedera kepala di instansi gawat darurat.(Agus
Wijanarka) bahwa dari hasil penelitian ini menunjukkan jenis kelamin laki-laki 58 %
lebih banyak mengalami cedera kepala dibandingkan perempuan.Hal ini sesuai
dengan teori bahwa laki-laki memiliki injury severity score lebih tinggi apalagi pada
usia tua.
Dari hasil analisis jurnal karakteristik penderita cedera kepala akibat
kecelakaan lalu lintas darat rawat inap di RSUD DR.H.KUMPULANPANE TEBING
TINGGI Tahun 2010 – 2011 (Rohani Primasuri Damanik) didapatkan bahwa proporsi
tinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur 16 – 24
tahun sebanyak 45 orang atau 39,5 % ini disebabkan Karena sebagian besar penderita
berada pada kelompok usia produktif yang memiliki mobiltas tinggi namun kesadaran
menjaga keselamatan di jalan masih rendah.
Dari hasil analisis jurnal gambaran pasien cedera kepala di RSUP PROF DR.D
KANDOU MANADO periode januari 2014 – desember 2013 menunjukkan sebagian
besar penderita cedera kepala ialah laki-laki yaitu sebanyak 302 orang atau 71,9 %
dan perempuan sebanyak 118 orang atau 28,1 %.Ini menunjukkan hubngan dengan
aktifitas dan bidang pekerjaan yang berbeda Antara laki-laki dan perempuan.Dan
bidang pekerjaan beersiko untuk terjadi cedera kepala misalnya mengendarai motor,
pekerja bangunan, dll.
A. KESIMPULAN
EBP sangat perlu diaplikasikan di dalam praktik keperawatan terutama dalam
pemberian asuhan keperawatan kepada klien.Dengan mengaplikasikan EBP di dalam
tindak keperawatan akan memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas dalam
kondisi klinis pasien.Keadaan sehat pasien sangat berkaitan dengan tindakan keperawatan
yang diberikan oleh perawat.Dalam pemberian keperawatan yang didasarkan pada EBP
menekankan pada bukti-bukti yang ada sekaligus relevansi terhadap kondisi klinis
pasien.Bukti-bukti yang dapat ditemukan dapat berasal dari sumber-sumber riset hasil
penelitian yang telah dilakukan.Selain itu, bukti-bukti juga dapat ditemukan melalui
internet dengan mencari jurnal penelitian atau artikel ilmiah yang relevan dengan masalah
atau kondisi klinis dari pasien.Perawat dalam mengaplikasikan atau
mengimplementasikan EBP dalam pelayanan kesehatan bergantung pada pengetahuan,
keterampilan serta kompetensinya.Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pemberian
pelayanan kesehatan berdasarkan EBP.Dengan adanya komponen-komponen pendukung
EBP dalam pelayanan kesehatan dapat diberikan secara professional serta meminimalisir
terjadinya insiden dalam praktik keperawatan sehingga pasien tidak mengalami kerugian
saat proses perawatan di rumah sakit.
Komponen-komponen juga berpengaruh terhadap pengaplikasian EBP karena EBP
terbentuk dari adanya komponen-komponen tersebut yang mendukungnya untuk
diterapkan dalam praktik keperawatan.EBP diberlakukan pada praktik keperawatan
khususnya pada asuhan keperawatan.EBP mempunyai fungsi tersendiri selain ditekankan
pada praktik berbasis bukti.Fungsi-fungsinya yaitu sebagai metode untuk mengevaluasi
system kerja perawat dalam melakukan praktik keperawatan serta mengintegrasikan
komponen-komponen pendukung EBP dalam pelayanan kesehatan.Disamping itu, saat
melakukan proses penelitian berdasarkan EBP harus memperhatikan 5 tahapan penting
yaitu merumuskan pertanyaan klinis, mengumpulkan bukti, mengevaluasi bukti,
menggabungkan unsur-unsur dalam penelitian, mengevaluasi keputusan hasil praktek.
B. SARAN
Penerapan EBP perlu ditingkatkan kembali dalam praktik keperawatan khususnya
dalam intervensi kepada pasien.Karena ketika EBP dilakukan dengan baik, maka pasien
10 | E V I D E N C E B A S E D P R A C T I C E