Di susun oleh :
2 A – S1 ILMU KEPERAWATAN
Puji syukur penulis panjatkan atas ke-hadirat Allah SWT yang mana atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Adapun tujuan penulis
menyelesaikan karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah
dengan judul Makalah Asuhan Keperawatan Fraktur dan Dislokasi. Dengan membuat tugas
ini kami diharapkan mampu untuk lebih memahami apa itu Kanker Serviks, apa saja tanda
gejala, dll.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan ini. Semoga Allah membalas
kebaikan semua pihak yang terlibat. Amin yaa robbal’alamin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ...............................................................................................................
B. ETIOLOGI DAN PATHOFISIOLOGI .........................................................................
C. MANIFESTASI KLINIS .................................................................................................
D. PENGKAJIAN – EVALUASI .......................................................................................
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN PENATALAKSANAAN ............................
F. PENCEGAHAN .............................................................................................................
A. KESIMPULAN ...............................................................................................................
B. SARAN ............................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang (Dongoes, 2000). Fraktur adalah
terputusnya kontinuitas tulang. Kebanyakan fraktur adalah akibat dari trauma, beberapa
fraktur sekunder terhadap proses penyakit seperti osteoporosis yang menyebabkan
fraktur-fraktur yang patologis (Enggram 1998). Tulang Femur merupakan tulang pipa
terpanjang dan terbesar didalam tulang.kerangka pada bagian pangkal yang berhubungan
dengan asetabulum membentuk kepala sendi yang disebut kaput femoris (Syaifudin,
1992).
Menurut Doengoes (2000) fraktur dapat dibagi menjadi 150, namun 5 yang utama:
1. Incomplete: Fraktur hanya melibatkan bagian potongan menyilang tulang.salah satu
sisi patah yang lain biasanya hanya bengkok (green stick)
2. Complete: Garis fraktur melibatkan bagian potongan menyilang dari tulang dan
fragmen tulang biasanya berubah tempat
3. Tertutup (simple): fraktur tidak meluas melewati kulit
4. Terbuka (complete): fragme tulang meluas melewati otot dan kulit, dimana potensial
untuk terjadi infeksi.
5. Patologis: fraktur terjadi pada penyakit tulang tidak da trauma atau hanya minimal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Fraktur dan dislokasi?
2. Bagaimana etiologi dan pathofisiologi fraktur?
3. Bagaimana manifestasi klinis fraktur?
4. Bagaimana Pengkajian dan evaluasi fraktur?
5. Bagaimana pemeriksaan diagnostic dan penatalaksanaan sesudah dan sebelum
fraktur?
6. Bagaimana cara pencegahan primer, sekunder dan tersier dari fraktur?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Fraktur dan dislokasi.
2. Untuk mengetahui etiologi dan pathofisiologi fraktur.
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis fraktur.
4. Untuk mengetahui Pengkajian dan evaluasi fraktur.
5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic dan penatalaksanaan sesudah dan sebelum
fraktur.
6. Untuk mengetahui cara pencegahan primer, sekunder dan tersier dari fraktur.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan
yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Arif, 2011).
Fraktur (patah tulang) adalah terputusnya kontinuitas struktur tulang dan
ditentukan sesuai jenis dan luasnya. (Smeltzer S.C & Bare B.G,2012)
Dislokasi adalah cidera pada sendi yang terjadi ketika tulang bergeser dan
keluar dari posisi normalnya.
C. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis fraktur paling umum adalah :
1) Rasa sakit
Nyeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Dikarenakan adanya spasme
otot, tekanan dari patah tulang atau kerusakan jaringan di sekitarnya.
2) Pembengkakan
Dikarenakan cairan serosa (protein plasma) yang terlokalisir pada daerah
fraktur dan ekstrafasi daerah jaringan di sekitarnya.
3) Deformitas
Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau trauma, dan
pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi abnormal, sehingga
menyebabkan tulang kehilangan bentuknya.
4) Sprain atau strain (Keseleo atau Terkilir)
Sprain adalah cedera yang terjadi karena regangan berlebihan atau terjadi
robekan pada ligamen dan kapsul sendi. Strain adalah cedera yang terjadi karena
regangan berlebihan atau terjadi robekan pada otot ataupun tendon.
5) Memar atau Ekimosis
Merupakan perubahan warna kulit sebagai akibat ekstrafasi daerah di jaringan
sekitarnya.
6) Krepitasi
Rasa gemeretak yang terjadi jika bagian – bagian tulang di gerakkan.
7) Perdarahan dan hemorrhage
(Reeves C.J,Roux G & Lockhart R,2011).
D. PENGKAJIAN – EVALUASI
1. PENGKAJIAN
A. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan Utama
Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri
tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk
memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:
b) Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan
klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
c) Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit
menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d) Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien,
bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa
sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya.
2. Pengkajian Primer
1) Airways
2) Breathing
3) Circulation
c) Akral dingin atau hangat, capillary refill < 3 detik atau > 3 detik, warna
kulit, produksi urin
3. Pengkajian Sekunder
3) Hidung :bentuk simetris atau tidak, discharge +/-, pembauan baik atau tidak.
7) Dada
a. Paru
b. Jantung
8) Abdomen
10) Ekstremitas
11) Psikologis :
a. Cemas
b. Denial
c. Depresi
2. Diagnosa
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan luka post operasi, trauma
jaringan
Intervensi :
Intervensi :
b. Anjurkan pasien untuk melakukan latihan pasif dan aktif pada daerah
yang cedera maupun yang tidak.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka post operasi, penekanan kulit
saat bedrest
Intervensi :
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka post operasi ditandai dengan
terdapat luka post operasi baru.
Intervensi :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan di
tentukan sesuai jenis dan luasnya ( Smeltzer S.C & Bare B. G, 2013) atau setiap retak
atau patah pada tulang yang utuh ( Ree Ves C.J, Roux G & Lockh Art R, 2012).
Fraktur adalah masalah yang akhir – akhir ini sangat banyak menyita perhatian
masyarakat yang terjadi kebanyakan karena trauma, kecelakaan. Sering kali
penanganan fraktur tidak tepat, hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia
atau mungkin karena gejala yang hamper mirip dengan orang yang terkilir.
B. SARAN
Setelah membaca makalah ini penulis menyarankan agar pembaca dapat
memahami tentang pengertian, tanda gejala, penyebab, dan bagaimana jalannya
fraktur itu sendiri, sehingga dapat membuat kita lebih hati – hati dalam bekerja
maupun melakukan aktivitas sehari – hari.
DAFTAR PUSTAKA
Appley, G. A. 2011. Orthopedi dan Fraktur Sistem Appley, Edisi VII. Jakarta : Widya
Medika.
Mansjoer, Arief. 2012. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III. Jakarta : Media
Aesculapius.
Smeltzer, Suzanne, C. Bare Brenda, G. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth, Edisi VIII. Jakarta : EGC.