Anda di halaman 1dari 5

Berbagai Tema Puisi Kontemporer dan Contohnya

1. Protes

Puisi dengan tema protes ditujukan untuk memprotes kepincangan kepincangan sosial yang
terjadi di masyarakat.

Contoh :

Lapar

Lapar Lapar Lapar Lapar

Di sana lapar

Di sini lapar

Di situ lapar

Di mana mana lapar

Pemerintah pemerintah pemerintah

Di mana pemerintah

Pemerintah di mana

Dimana dimana dimana

Dimana pemerintah

2. Tema Humanisme

Puisi dengan tema humanisme menceritakan tentang kehidupan manusia.


Contoh :

Mati

Aku mati

Kamu mati

Dia mati

Mereka mati

Kita mati

Kami mati

Semuanya mati

Tidak ada yang bisa lali dari mati

Bahkan mati pun bisa mati

Karena mati adalah mati

3. Tema Religius

Puisi dengan tema religius mengangkat tema keagamaan. Biasanya puisi ini mengungkapkan
tentang hubungan hubungan antar manusia dengan tuhannya, atau tuhan dengan manusia.

Contoh :

Doa

Doaaoaoao Dooaoaoao Dooaoaoaoa

Doa doa doa doa doa doa doa

Mari berdoa, berdoa mari,


Jangan lupa berdoa

doa jangan lupa

mari berdoa

berdoa mari

kepada yang maha kuasa

hidup tenang dengan doa

Doa tenang dengan hidup

Doaaoaoao Dooaoaoao Dooaoaoaoa

Doa doa doa doa doa doa doa

4. Tema Kritik

Puisi dengan bertema kritik ini mengungkapkan kritik tentang kejadian yang terjadi di
masyarakat. Contohnya, kritik terhadap tindakan kesewenangan pemerintah, pejabat pejabat
korupsi, dan lain lain.

Contoh

Korupsi

Si tikus minta dipilih oleh rakyat

Si tikus masuk ke rumah rakyat

Si tikus mulai duduk di atas rakyat

Si tikus mulai melihat mangsa

Si tikus mulai mendekati mangsa

Si tikus mengambil mangsa


Si tikus tidak tahu malu

Si tikus tidak mau tahu

Karena Si tikus Cuma Tikus

Makhluk yang rakus

Ciri Ciri Puisi Kontemporer

1. Bentuk penataan dan pemilihan kata tidak beraturan

2. Berupa kelakar yang biasanya ada maksud tersembunyi di dalamnya, seperti kritik

3. Makna puisi tidak lagi dianggap penting karena yang paling penting adalah penampilannya

4. Memanfaatkan bunyi kata secara maksimal

Jenis jenis puisi kontemporer

Puisi kontemporer dibagi menjadi beberapa bentuk puisi, diantaranya adalah Puisi Mbeling,
Puisi Mantra, dan Puisi Konkret.

1. Puisi Mbeling

Puisi mbeling adalah puisi yang tidak mengikuti aturan baku dalam pembuatan puisi. Bentuk
puisi ini menekankan pada unsur kelakar dan humornya. Salah satu tokoh penggagas puisi ini
adalah Yudistira Adi Nugroho dengan puisinya yang berjudul Sajak Sikat Gigi.

Puisi ini biasanya berupa ejekan atau kritikan kepada pemerintah, masyarakat, atau pun
penyair lain yang terlalu kaku pada aturan baku puisi.
2. Puisi Mantra

Puisi mantra adalah bentuk puisi yang berupa bentuk bentuk kata yang tidak beraturan atau
bahkan tidak memiliki makna. Puisi ini dipopulerkan oleh Hamid Jabbar dengan karyanya
yang berjudul Wajah Kit.

3. Puisi Konkret

Bentuk puisi ini lebih mengutamakan tampilan grafis atau penulisan puisi tersebut, sehingga
adakalanya puisi ini ditulis dengan membentuk wajah seorang manusia. Salah satu tokoh
terkenal dari puisi ini adalah F Rahardi dengan karyanya yang berjudul Soempah WTS.

Anda mungkin juga menyukai