Anda di halaman 1dari 18

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Sistem Perencanaan Obat / Alkes

Perencanaan merupakan proses kegiatan pemilihan jenis, jumlah, dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk

menghindari kekosongan obat maupun alat kesehatan dengan menggunakan

metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang

telah ditentukan.

Sistem perencanaan obat dan alkes di PT. Rajawali Nusindo cabang Lampung

dilakukan berdasarkan jumlah persediaan yang dibutuhkan dengan melihat stok

yang sudah hampir habis. Jumlah pemesanan obat/alkes berdasarkan pada rata-

rata penjualan empat bulan terakhir, perencanaan dialokasikan untuk stok satu

bulan dan setengah bulan sebagai stok penyangga. Apabila masih terdapat sisa

stok maka perkiraan jumlah yang akan dipesan dikurangi dengan sisa stok.

Biasanya obat-obat fast moving yang cepat habis lebih sering direncanakan

pengadaannya daripada obat-obat slow moving.

3.2 Sistem Pengadaan Obat/Alkes

Pemesanan obat/alkes ditujukan kepada supplier resmi yaitu PT. Phapros, PT.

Biofarma maupun prinsipal atau distributor resmi/PBF lainnya. Pengadaan produk

PT. Phapros dan PT. Biofarma dilakukan melalui kantor pusat dengan sistem

Foxprol (sistem komputerisasi yang digunakan) sedangkan produk lain melalui

kantor pusat dengan email. Setiap pengadaan produk adalah produk yang

20
21

memiliki izin edar menggunakan Surat Pesanan (SP) yang ditandatangani oleh

Apoteker Penanggung Jawab dan disetujui oleh Kepala Cabang. Sistem

pemesanan obat/alkes di PT. Rajawali Nusindo cabang Lampung dilakukan

dengan 4 cara, yaitu :

a. Pemesanan Melalui Kantor Pusat PT. Rajawali Nusindo


Jika diketahui stok vaksin/alkes sudah hampir habis, Apoteker

Penanggung Jawab cabang melakukan perencanaan jumlah kebutuhan. Setelah

diketahui jumlah yang akan dipesan, PBF cabang membuat surat pesanan yang

ditujukan untuk kantor pusat PT. Rajawali Nusindo melalui sistem Foxprol. Jika

surat pesanan telah sesuai dan stok tersedia di pabrik maka obat/alkes tersebut

akan dikirim ke PBF cabang.

b. Pemesanan cabang Pabrik SP


PBFMelalui dikirim ke
Phapros
Stok menipis membuatstok PBF Pusat
SP obat sudah hampir Dikonfirmasi Dikirim
Jika diketahui habis, PBF cabang melakukan

perencanaan jumlah kebutuhan. Setelah diketahui jumlah yang akan dipesan, PBF

cabang membuat surat pesanan yang ditujukan untuk Pabrik Phapros dengan

sistem Foxprol. Surat pesanan yang telah dibuat diprint dan ditandatangani oleh

Apoteker Penanggung Jawab serta disetujui oleh kepala cabang. Setelah disetujui

maka surat pesanan dibuat dalam bentuk file pada windows kemudian di-upload

di web Phapros. Pabrik Phapros akan mengirimkan konfirmasi ke kantor pusat PT.

Rajawali Nusindo. Jika kantor pusat setuju, maka akan muncul konfirmasi pada

web Phapros yang menunjukkan pesanan mana saja yang dilayani oleh pabrik.

Setelah PBF cabang menyetujui konfirmasinya, maka obat akan dikirim.

Dikirim
Surat Ditandatangani konfirmasi
Upload Web
Pesanan Diprint Apoteker PJ PBF ke PBF
Phapros
dan disetujui kepala Pusat
cabang

Dikirim konfirmasi
Barang dikirim ke PBF cabang
22

c. Pemesanan Melalui PBF PT. Rajawali Nusindo Cabang Lain


PT. Rajawali Nusindo Cabang Lampung mengirim surat pesanan ke PBF

PT. Rajawali Nusindo cabang lain melalui email. PBF cabang lain akan

mengkonfirmasi jumlah barang yang disanggupi. Setelah disepakati, barang

dikirim ke PBF PT. Rajawali Nusindo cabang Lampung. Begitu sebaliknya

apabila cabang lain melakukan pemesanan kepada PBF PT. Rajawali Cabang

Lampung.

PBF PT. Rajawali Nusindo PBF PT. Rajawali Nusindo


cab. Lampung cabang lain

d. Pemesanan Melaui PBF Lain


Pemesanan melalui PBF lain dilakukan dengan cara PBF Rajawali

cabang Lampung membuat surat pesanan manual yang ditandatangani oleh

Apoteker Penanggung Jawab PBF dan mencantumkan nomor SIKA (Surat Izin

Kerja Apoteker). Surat pesanan berisi nama obat dan jumlah yang dibutuhkan.

Kemudian diserahkan kepada PBF yang dituju.

PBF Rajawali Nusindo


PBF lain
cabang Lampung

3.3 Sistem Penerimaan Obat / Alkes dan Pengisian Kartu Stok

Obat/alkes yang telah sampai di PBF PT. Rajawali Nusindo cabang Lampung

diterima oleh Kepala Gudang dan dilakukan pengecekan, meliputi :

1. Fisik Kardus : Dilihat ada / tidak kebocoran dan segel pada kardus.
2. Nomor Batch: Disesuaikan dengan yang tertera pada shipper, dicek juga

pada kemasan primer dan sekunder.


3. Expire Date : Disesuaikan dengan yang tertera pada shipper, dicek juga

pada kemasan primer dan sekunder.


23

4. Jumlah Item : Disesuaikan dengan yang tertera pada shipper.

Setelah dilakukan pengecekan kemudian shipper ditandatangani oleh kepala

gudang, selanjutnya dilakukan input data secara terkomputerisasi untuk

menambahkan stok ke dalam sistem.

Saat melakukan penerimaan dan pengeluaran barang dilakukan pengisian

kartu stok secara manual dan komputerisasi. Pengisian kartu stok secara

komputerisasi dilakukan setiap barang masuk dan keluar. Sedangkan pengisian

kartu stok secara manual dilakukan dengan melihat faktur yang tercetak setiap

harinya.

3.4 Sistem Penyimpanan Obat / Alkes

Setelah dilakukan penerimaan dan pengecekan, barang disimpan dan disusun

rapi di gudang. Penyimpanan dilakukan berdasarkan dengan :

1. Sistem FIFO (First In First Out) yaitu barang yang pertama masuk akan

keluar terlebih dahulu, dan sistem FEFO (First Expired First Out) yaitu

barang yang memiliki expired date lebih dekat akan keluar terlebih dahulu,
2. Berdasarkan penyimpanan pada suhu tertentu
a. Suhu kamar : simpan pada ruang dengan suhu 25 0C 30 0C
- Produk OTC
- Sediaan tablet dan kapsul yang tidak perlu perlakuan khusus
- dll
b. Tempat sejuk : simpan pada ruang dengan suhu 15 0C 25 0C
- Sediaan injeksi
- Sediaan kapsul lunak
- dll
c. Suhu dingin : simpan pada ruang dengan suhu 2 0C 8 0C (chiller)

- Vaksin Campak - Vaksin TT


- Vaksin BCG - Reagen Urea
- Vaksin Flu Bio - dll
d. Penyimpanan pada suhu -15 0C dan -20 0C, contoh Vaksin Polio Oral.
3. Penyimpanan pada lemari khusus untuk obat golongan psikotropika dan

obat keras tertentu (prekursor).


4. Penyimpanan alat kesehatan dan obat disimpan pada ruang yang terpisah.

e. Lantai tempat meletakkan barang harus diberi palet agar

kardus tidak bersentuhan langsung dengan lantai dan menjadi lembab.

Penyusunan barang juga disusun tidak terlalu rapat untuk memberikan

tempat untuk sirkulasi udara. Setiap tempat penyimpanan diberi

termometer untuk mengontrol keadaan suhu ruangan. Suhu ruangan dicek

tiga kali sehari yaitu pada pukul 08.00, 13.00, dan 16.00 WIB.
f.

3.5 Sistem Pendistribusian Obat / Alkes

g. Pendistribusian produk harus sesuai dengan ketentuan dan

peraturan yang berlaku, yaitu kepada :

1. PBF
2. Apotek
3. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
4. Puskesmas
5. Klinik
6. Toko Obat

h. Kecuali dari ketentuan sebagaimana dimaksud di atas, PT.

Rajawali Nusindo cabang Lampung tidak dapat menyalurkan obat keras

kepada toko obat dan dilarang menjual obat atau bahan obat secara eceran

serta dilarang menerima dan/atau melayani resep langsung dari

dokter/bidan. Bagi apotek/rumah sakit/PBF/puskesmas/klinik/toko obat

baru yang ingin melakukan pemesanan harus melampirkan Kartu Tanda

Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Praktik

Apoteker (SIPA), Surat Izin Apotek (SIA), SIUP untuk Rumah Sakit.
i. Berdasarkan SOP, pemesanan obat/alkes harus menggunakan surat

pesanan tetapi secara teknis pemesanan dapat dilakukan secara fleksibel.

Sistem penerimaan pesanan di PT. Rajawali Nusindo cabang Lampung

selain menggunakan surat pesanan dapat juga dilakukan pesanan via

telepon.

a. Penerimaan Pesanan Obat / Alkes Via Telepon


j. Toko obat, apotek, dan rumah sakit yang memesan menggunakan

telepon dicatat oleh petugas, kemudian dibuatkan faktur dan copy faktur (sebagai

pengganti sementara surat pesanan). Kemudian faktur yang telah diberi cap dan

tanda tangan oleh Apoteker Penanggung Jawab PBF dan kepala cabang, dicatat

dalam buku ekspedisi pesanan berupa nomor faktur, nama pemesan dan jumlah

biaya yang harus dibayarkan. Faktur diserahkan ke gudang dan dilakukan

pencatatan nomor faktur dan nama pemesannya di buku ekspedisi gudang. Setelah

dicatat, barang diambil sesuai pesanan.


k. Faktur ditandatangani oleh kepala gudang, dan dilakukan

pengecekan nomor batch, expired date, dan jumlah barang disesuikan dengan

faktur. Lembar faktur ke-5 (pesanan sementara) diambil untuk diarsipkan dan

digunakan untuk melakukan release stock atau pemotongan stok secara

terkomputerisasi. Barang tersebut akan diantarkan oleh looper dengan

menyerahkan faktur pelanggan dan copy faktur serta mengambil surat pesanan

barang tersebut.
l. Looper kembali dengan membawa faktur penjualan (faktur

kembali) yang sudah ditandatangani oleh penanggung jawab dan diberi stempel

apotek/rumah sakit/toko obat berizin yang bersangkutan. Selain itu looper harus

membawa surat pesanan asli dari pelanggan. Faktur lembar ke-3 (gudang)

diarsipkan di gudang, lembar ke-2 (pesanan) diarsipkan bersama dengan surat


pesanan dan faktur lembar pertama (asli) diberikan kepada petugas pajak untuk

menyertakan biaya pajak yang ditanggung pelanggan, selanjutnya diserahkan

kepada kolektor untuk ditagih pada saat jatuh tempo.


m. Apabila pelanggan langsung membayar lunas, maka looper tidak

lagi membawa faktur asli (lembar pertama). Namun petugas pajak tetap

membuatkan surat pajak yang harus ditanggung pelanggan, kemudian akan

ditagih oleh kolektor.


n.
o.
Apt/RS/Tokop. PBF Rajawali Faktur + Copy
Obat via q. Nusindo cab. Gudang
Faktur
telepon r. Lampung
s. Barang
SP diberikan
t.
dan dibawa disiapkan
u. Pengecekan no.
b. Penerimaan Pesanan looper
Obat / Alkes Menggunakan Surat Pesanan Batch, E.D, jumlah
v. Surat pesanan dari pelanggan yangDikirim
dibawa looper
oleh salesman/medical
item
sales ke PBF PT. Rajawali Nusindo cabang Lampung dibuatkan faktur penjualan.

Kemudian faktur yang telah diberi cap dan tanda tangan oleh apoteker

penanggung jawab PBF dan kepala cabang, dicatat dalam buku ekspedisi pesanan

berupa nomor faktur, nama pemesan dan jumlah biaya yang harus dibayarkan.
w. Faktur diserahkan ke gudang dan dilakukan pencatatan nomor

faktur dan nama pemesannya di buku ekspedisi gudang. Setelah dicatat, barang

diambil sesuai pesanan. Faktur ditandatangani oleh kepala gudang, dan dilakukan

pengecekan nomor batch, expired date, dan jumlah barang disesuaikan dengan

faktur. Lembar faktur ke-5 (pesanan sementara) diambil untuk diarsipkan dan

dilakukan release stock. Barang diantarkan oleh looper. Perbedaannya dengan

order via telepon adalah looper tidak perlu lagi untuk meminta surat pesanan dari

pelanggan.
x.
y.
z.
PBF Rajawali
Apt, RS, Dibuatkan
Nusindo cab. Gudang
Toko Obat Faktur
Lampung
memberikan
SP
aa.
ab. Pengecekan no. Barang
ac.Dikirim looper Batch, E.D, jumlah disiapkan
ad. Sistem pendistribusian obat / item
alkes di PBF Rajawali Nusindo

dibagi menjadi dua wilayah, yaitu area Bandar Lampung dan area luar Bandar

Lampung. Area Bandar Lampung dibagi lagi menjadi tiga yaitu area

Tanjungkarang dan area Teluk dan sekitarnya. Pendistribusian area Bandar

Lampung dilakukan tiap jam kerja dan sesuai dengan order outlet. Setelah outlet

melakukan pemesanan maka barang akan langsung dididtribusikan oleh looper.

Area luar Bandar Lampung, pendistribusian obat dilakukan tiap hari sesuai jadwal

yang telah ditentukan atau dikirim melalui pos. Lama pendistribusian barang

untuk wilayah area Bandar Lampung yaitu maksimal 3 jam, sedangkan untuk

pendistribusian area luar Bandar Lampung dilakukan saat waktu tertentu sesuai

jadwal dan lamanya tergantung dengan wilayah pengiriman.


ae. Pengeluaran barang dari gudang harus sepengetahuan/seizin dari

kepala gudang, persetujuan pengeluaran barang dari gudang harus berdasarkan

faktur. Barang yang diberikan harus dalam keadaan baik dan layak. Penyerahan

barang kepada looper harus disesuaikan dengan faktur seperti pengecekan nomor

batch, expired date dan jumlah item obat.


af. Pada saat penyerahan barang, looper harus meminta stempel outlet

dan tanda tangan penerima barang pada faktur. Faktur yang telah kembali

diperiksa kembali keabsahan dan kelengkapannya oleh administrasi gudang

berupa waktu dan tanggal penerimaan barang, stempel outlet dan tanda tangan

penerima barang, dan dicocokkan stempel yang diberikan sesuai dengan nama

outlet atau tidak. Jika faktur belum distempel dan ditandatangani, maka harus

segera melaporkan kepada penanggung jawab PBF dan akan dikonfirmasikan ke

outlet yang bersangkutan.


1) Alur Pendistribusian Obat Bebas dan Bebas Terbatas
ag.
ah.
ai. PBF cabang lain
aj. Apotek, Rumah
PT. Rajawali PBF Sakit, Toko Obat
Nusindoak.
cab. Toko Obat
al.
Lampung Konsumen
2) Alur Pendistribusian Obat Apotek
Keras, Obat Mengandung Prekursor dan
Rumah Sakit
Obat Psikotropika

am.
PBF cabang lain Apotek, Rumah
PT. Rajawali
Nusindo cab. Sakit
an.
Lampung PBF
ao.
ap.
aq. Apotek
ar. Pendistribusian obat berupa obat psikotropika dan Konsumen
obat keras
Rumah Sakit
terbatas (prekursor) berdasarkan surat pesanan khusus yang ditandatangani oleh

apoteker pengelola apotek atau apoteker penanggung jawab. Pendistribusian obat

ke PBF Rajawali Nusindo cabang Lampung dilakukan oleh beberapa supplier

yaitu :

as.
at. Supplier au. Nama Obat
No.
av. aw. PT. Phapros ax. Obat Paten
ay. Mictonorm, Pehavask, Ristonat,
1.
Anemolat, Lactor, Cardismo, Livron,

Spirolacton, Kaloba, Tebokan, Tebokan Special,

Tebokan Forte, Diafac, Antimo, Antimo Anak,

Betafort, Nacoflar, Pehatrim, Geriavita,

Pehaclor, Pehadoxin, Pehadoxin Forte,

Pehacort.
az. Obat Generik
ba. Ketorolac inj, Dexametasone inj,
Amlodiphine 5mg, Amlodiphine 10mg, Metil

prednisolone, Ambroxol, Captopril 12,5mg,

Captopril 25mg, Metoclopramide HCl,

Gemfibrozil, Oralit, Amoxicillin, Acyclovir

Krim, Nistatin, Betametasone Krim, Natrium

Diklofenak, Dexametasone Krim, Antalgin,

Asam Mefenamat, Aminopilin inj, Cefotaxime

inj, Ceftriaxone inj, Ciprofloxacin inj,

Ibuprofen, Metronidazone, Clindamisin,

Phenitoin inj, Omeprazole, Paracetamol,

Ranitidine, Salbutamol, Tetrasiklin,

Thiamphenicol, Kotrimoxazole.
bb. bc. PT. Biofarma bd. Vaksin BCG Kering, Vaksin TT, Vaksin

2. Polio Oral, Vaksin Campak, Vaksin Flu Bio,

Vaksin Pentabio, Serum Anti Tetanus, Serum

Anti Bisa Ular.


be. bf. PT. Parit bg. Betadine Kumur, Betadine Solution,

3. Padang Betadine Feminime, Betadine Ointment,

Fitkom, Caladine Powder, Caladine Lotion,

Diapet.
bh. bi. PT. Dos Ni bj. CDR, CDR Fortos, Tonikum Bayer,

4. Roha Canesten, Upixon, Redoxon, Saridon, Hufagrip

syr, Ursine, Prostakur, H-Bosster, Mylanta.


bk. bl. PT. Penta Valen bm. Caviplex, Dexteem Plus, Citocetin,

5. Gentamisin Salep Kulit.


bn. bo. PT. Tawon Jaya bp. Minyak Tawon CC, DD, EE, FF

7. Makasar
bq. br. PT. Arif Tama bs. Baby cough

8.
bt. bu. PT. Trisapta bv. Laserin syr

9.
bw. bx. PT. Lemko by. OBH Nelco

10.
bz. ca. PT. Maju cb. Actived syr, CDR Sweet, Panadol,

11. Bersama Farmasi Scotts Emulsion, Redoxon.


cc.
cd.
ce.
cf. Barang-barang yang cepat terjual (fast moving) di PBF Rajawali

Nusindo cabang Lampung adalah sebagai berikut :


1. Minyak Tawon dengan berbagai volume 11. Antimo tablet
2. Antimo Anak 12. Cefotaxim inj
3. Baby Cough 13. Ceftriaxon inj
4. OBH Nelco 14. Ranitidin inj
5. Betadine Solution 15. Actived syr
6. Tebokan 16. Rohto
7. Tebokan Spesial 17. kaptopril
8. Bio ATP 18. ristonat
9. Metil Prednisolon inj 19. Ketorolac inj
10. Phytomenadion inj 20. Amlodipin

cg. Alat kesehatan yang tersedia di PBF Rajawali Nusindo

cabang Lampung, yaitu:

ch. ci. Na cj. ck. Nama

ma Alkes

Alk

es
cl. cm.Fol cn. co. Hydrex

ey Surgical

Cat

het
er
cp. cq. Fol cr. cs. Spicnoma

ey nometer

Cat

het

er

Ped

iatr

ic
ct. cu. Fot cv. cw. Catgut

om plain,

eter chromic,

silk black
cx. cy. Hal cz. da. Sarung

oge Tangan

La

mp
db. dc. Fee dd. de. Masker

din

Tu

be
df. dg. Inl dh. di. Stomach

et Tube

Tu

be
dj. dk. Cas dl. dm. M

sett ucus

e+s Extractor

cre

en
dn. do. De dp. dq. Stethosco

vel pe

ope

r
dr. ds. Fix dt. du. Kasa

er Hidrofil
dv. dw.Jel dx. dy. Kapas

co
dz. ea. Inf eb. ec.

usi

on

Set

De

wa

sa
ed.

3.6 Sistem Penarikan Kembali Obat / Alkes


ee.Pengembalian (retur) pelanggan dapat dilakukan di PT Rajawali Nusindo

cabang Lampung dengan alasan :


1. Obat Rusak
a. Obat obat yang rusaknya berkaitan dengan kualitas dan karena

masalah produksi
1) Terjadi perubahan fisik, misalnya perubahan warna, perubahan

bentuk menjadi lembek, terjadinya pemisahan yang menetap

(misalkan pada suspensi), terjadi pengendapan pada sirup


2) Perubahan mutu yang ditunjukkan dengan pemeriksaan

laboratorium
b. Kerusakan kemasan primer
ef. Kemasan primer pecah, sobek, menggelembung, penutupan

tidak sempurna sehingga isi keluar misalnya pada sirup/suspensi, isi

dalam satu strip/blister/dus/box kurang tapi kemasan utuh.


c. Kerusakan kemasan sekunder
eg. Dus sobek, etiket tidak lengket.
2. Obat Kadaluarsa
eh. Penggantian 100% : untuk obat yang sampai di Gudang PT.

Rajawali Nusindo cabang Lampung tiga bulan sebelum batas kadaluarsa dan dua

bulan seteah kadaluarsa.

ei. Alasan obat retur yang tidak dapat diterima gudang :

1. Rusak karena kesalahan penyimpanan di gudang pelanggan.


ej. Contoh : dimakan rayap, dimakan tikus, kebocoran dan

penyimpangan dari tata cara penyimpanan yang di atur CDOB.


2. Keluhan kerusakan kemasan primer dan sekunder yang disampaikan

lebih dari satu minggu sejak barang diterima pelanggan.


3. Obat yang sampai di Gudang PT. Rajawali Nusindo dalam waktu diluar

ketentuan 2, baik sebelum maupun sesudahnya tidak mendapatkan

penggantian.

ek.Barang yang yang diretur dilakukan pengecekan di gudang yaitu

nama produk, nomor batch, tanggal kadaluarsa, jumlah dan bentuk

kemasan. Barang tersebut kemudian disimpan terpisah, kemudian bukti

penerimaan dikirim ke bagian penjualan. Alur barang yang diretur dari

outlet ke gudang PT. Rajawali Nusindo cabang Lampung :


el.

Faktur dan barang Acc pembukuan


em. Rumah
Apotek, dibawa oleh supervisor Gudang
Sakit, Toko Obat looper/expedisi
en.
Dimasukkan ke
Alasan
dalam sistem eo. Di retur Dicek fisik, segel,
diterima
penerimaan kemasan, jumlah box,
barang retur batch, ED
ep. Dikembalikan Alasan
secara
terkomputerisasi ke outlet ditolak
i eq.

Print
er. Tanda tangan kepala
gudang, kepala akuntansi, Diberikan pada
es. dan apoteker bagian piutang
penanggungjawab

et.
eu. Keterangan :
ev. Barang yang di retur dapat diganti dengan barang

yang serupa kondisi baik atau dilakukan pemotongan

tagihan oleh bagian piutang. Apabila pelanggan tidak

mempunyai piutang biaya barang retur dapat disimpan

untuk pembelian selanjutnya.


ew. Retur Pabrik

ex. Obat-obatan yang telah mendekati tanggal kadaluarsa

dilakukan retur dari PT Rajawali Nusindo ke PT. Phapros tiga bulan

sebelum ED dan dua bulan sesudah ED dengan alur sebagai berikut :

PBF Rajawali
ey. Berita acara
Nusindo cabang Di setujui Dikirim ke
obat-obatan
Lampung kepala cabang Phapros
yang di retur
ez.

fa.
Dibayarkan sejumlah
barang
3.7 Sistem Pemusnahan Obat / Alkes

fb. Obat obatan yang terlewat dari ketentuan tanggal kadaluarsa /

tidak di retur ke PT. Phapros akan dilakukan pemusnahan. Dibuatkan

berita acara untuk pemusnahan obat-obatan ditandatangani kepala cabang

dan dikirimkan ke BPOM. Setelah itu BPOM mengirimkan saksi ke PT.

Rajawali Nusindo, maka akan dilakukan pemusnahan di PT. Rajawali

Nusindo cabang Lampung atau dibawa oleh pihak BPOM ke tempat

khusus pemusnahan obat kadaluarsa.


fc.

3.8 Sistem Pembayaran Obat / Alkes

fd. Sistem pembayaran dari outlet ke PT. Rajawali Nusindo dapat

dilakukan dengan pembayaraan tempo. Tempo yang diberikan yaitu

selama 21 hari, untuk rumah sakit dengan pembelian jumlah besar

diberikan tempo 60 hari. Bagi outlet baru yang ingin memesan harus

mengambil barang dengan pembayaran cash atau tunai selama 3 bulan

(minimal 4 kali pembelian barang), setelah itu dapat diberlakukan sistem

tempo.
fe. Outlet yang mempunyai masalah dalam sistem administrasinya

seperti telat pembayaran melewati batas waktu, pembayaran menggunakan

giro, sedangkan giro tersebut belum cair pada saat jatuh tempo atau

pembayaran sudah diberikan kepada looper tetapi looper belum

memberikannya kepada kasir karena keperluan tertentu, maka dibuatkan

Daftar Pinjaman. Daftar Pinjaman dapat difakturkan apabila

administrasinya sudah diselesaikan.


ff. Faktur dapat dibatalkan oleh pelanggan apabila menginginkan

barang yang berbeda dan pesanan belum diantarkan oleh looper. Namun
pihak PBF mengantisipasi jangan sampai ada perubahan pesanan oleh

pelanggan apabila faktur akan dicetak. Selain itu faktur tidak dapat dibuat

apabila plavon apotek melebihi batas maksimum tagihan dan tidak

mencukupi untuk melakukan piutang lagi. Alternatif yang digunakan yaitu

dapat menggunakan daftar pinjaman jika obat yang dibutuhkan sangat

diperlukan.
fg.

3.9 Sistem Pelaporan Obat / Alkes


fh. Selama menjalankan kegiatannya PT. Rajawali Nusindo cabang Lampung

wajib memberikan laporan secara rutin dan berkala kepada pihak yang berwenang

diantaranya :
1. Laporan secara berkala setiap tiga bulan sekali mengenai kegiatannya yang

meliputi jumlah penerimaan dan penyaluran masing-masing jenis obat-obatan

(kecuali obat psikotropik dan mengandung prekursor) kepada Direktorat Jenderal

Bina Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI secara online

dengan alamat web pbf.binfar.depkes.go.id dengan tembusan kepada Dinas

Kesehatan Provinsi dan ke kantor pusat PT. Rajawali Nusindo.


2. Laporan secara berkala setiap satu bulan sekali mengenai kegiatannya mengenai

kegiatannya yang meliputi penerimaan dan penyaluran obat psikotropika dan obat

prekursor kepada BPOM dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi,

Balai Besar POM Provinsi dan kantor pusat PT. Rajawali Nusindo.
3. Laporan secara berkala setiap enam bulan sekali mengenai kegiatannya mengenai

kegiatannya yang meliputi penerimaan dan penyaluran alat kesehatan kepada

Direktorat Jenderal Bina Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

secara online dengan alamat web pbf.binfar.depkes.go.id dengan tembusan kepada

Dinas Kesehatan Provinsi.


fi.
3.10 Sistem Input Data Secara Terkomputerisasi
fj. Sistem input data secara terkomputerisasi di PBF Rajawali

Nusindo menggunakan sistem Foxprol dimana sistem ini digunakan untuk

melakukan fakturing, pengecekan barang (expired date, jumlah barang yang

tersedia), entry data obat masuk dan keluar, serta pengurusan pajak dan keuangan.

Input data secara terkomputerisasi dilakukan setiap kegiatan penjualan obat di PT.

Rajawali Nusindo. Seluruh data yang ada disimpan tiap bulan hingga satu tahun

masa kerja sebelum diarsipkan.

Anda mungkin juga menyukai