telah ditentukan.
Sistem perencanaan obat dan alkes di PT. Rajawali Nusindo cabang Lampung
yang sudah hampir habis. Jumlah pemesanan obat/alkes berdasarkan pada rata-
rata penjualan empat bulan terakhir, perencanaan dialokasikan untuk stok satu
bulan dan setengah bulan sebagai stok penyangga. Apabila masih terdapat sisa
stok maka perkiraan jumlah yang akan dipesan dikurangi dengan sisa stok.
Biasanya obat-obat fast moving yang cepat habis lebih sering direncanakan
Pemesanan obat/alkes ditujukan kepada supplier resmi yaitu PT. Phapros, PT.
PT. Phapros dan PT. Biofarma dilakukan melalui kantor pusat dengan sistem
kantor pusat dengan email. Setiap pengadaan produk adalah produk yang
20
21
memiliki izin edar menggunakan Surat Pesanan (SP) yang ditandatangani oleh
diketahui jumlah yang akan dipesan, PBF cabang membuat surat pesanan yang
ditujukan untuk kantor pusat PT. Rajawali Nusindo melalui sistem Foxprol. Jika
surat pesanan telah sesuai dan stok tersedia di pabrik maka obat/alkes tersebut
perencanaan jumlah kebutuhan. Setelah diketahui jumlah yang akan dipesan, PBF
cabang membuat surat pesanan yang ditujukan untuk Pabrik Phapros dengan
sistem Foxprol. Surat pesanan yang telah dibuat diprint dan ditandatangani oleh
Apoteker Penanggung Jawab serta disetujui oleh kepala cabang. Setelah disetujui
maka surat pesanan dibuat dalam bentuk file pada windows kemudian di-upload
di web Phapros. Pabrik Phapros akan mengirimkan konfirmasi ke kantor pusat PT.
Rajawali Nusindo. Jika kantor pusat setuju, maka akan muncul konfirmasi pada
web Phapros yang menunjukkan pesanan mana saja yang dilayani oleh pabrik.
Dikirim
Surat Ditandatangani konfirmasi
Upload Web
Pesanan Diprint Apoteker PJ PBF ke PBF
Phapros
dan disetujui kepala Pusat
cabang
Dikirim konfirmasi
Barang dikirim ke PBF cabang
22
PT. Rajawali Nusindo cabang lain melalui email. PBF cabang lain akan
apabila cabang lain melakukan pemesanan kepada PBF PT. Rajawali Cabang
Lampung.
Apoteker Penanggung Jawab PBF dan mencantumkan nomor SIKA (Surat Izin
Kerja Apoteker). Surat pesanan berisi nama obat dan jumlah yang dibutuhkan.
Obat/alkes yang telah sampai di PBF PT. Rajawali Nusindo cabang Lampung
1. Fisik Kardus : Dilihat ada / tidak kebocoran dan segel pada kardus.
2. Nomor Batch: Disesuaikan dengan yang tertera pada shipper, dicek juga
kartu stok secara manual dan komputerisasi. Pengisian kartu stok secara
kartu stok secara manual dilakukan dengan melihat faktur yang tercetak setiap
harinya.
1. Sistem FIFO (First In First Out) yaitu barang yang pertama masuk akan
keluar terlebih dahulu, dan sistem FEFO (First Expired First Out) yaitu
barang yang memiliki expired date lebih dekat akan keluar terlebih dahulu,
2. Berdasarkan penyimpanan pada suhu tertentu
a. Suhu kamar : simpan pada ruang dengan suhu 25 0C 30 0C
- Produk OTC
- Sediaan tablet dan kapsul yang tidak perlu perlakuan khusus
- dll
b. Tempat sejuk : simpan pada ruang dengan suhu 15 0C 25 0C
- Sediaan injeksi
- Sediaan kapsul lunak
- dll
c. Suhu dingin : simpan pada ruang dengan suhu 2 0C 8 0C (chiller)
tiga kali sehari yaitu pada pukul 08.00, 13.00, dan 16.00 WIB.
f.
1. PBF
2. Apotek
3. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
4. Puskesmas
5. Klinik
6. Toko Obat
kepada toko obat dan dilarang menjual obat atau bahan obat secara eceran
Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Praktik
Apoteker (SIPA), Surat Izin Apotek (SIA), SIUP untuk Rumah Sakit.
i. Berdasarkan SOP, pemesanan obat/alkes harus menggunakan surat
telepon.
telepon dicatat oleh petugas, kemudian dibuatkan faktur dan copy faktur (sebagai
pengganti sementara surat pesanan). Kemudian faktur yang telah diberi cap dan
tanda tangan oleh Apoteker Penanggung Jawab PBF dan kepala cabang, dicatat
dalam buku ekspedisi pesanan berupa nomor faktur, nama pemesan dan jumlah
pencatatan nomor faktur dan nama pemesannya di buku ekspedisi gudang. Setelah
pengecekan nomor batch, expired date, dan jumlah barang disesuikan dengan
faktur. Lembar faktur ke-5 (pesanan sementara) diambil untuk diarsipkan dan
menyerahkan faktur pelanggan dan copy faktur serta mengambil surat pesanan
barang tersebut.
l. Looper kembali dengan membawa faktur penjualan (faktur
kembali) yang sudah ditandatangani oleh penanggung jawab dan diberi stempel
apotek/rumah sakit/toko obat berizin yang bersangkutan. Selain itu looper harus
membawa surat pesanan asli dari pelanggan. Faktur lembar ke-3 (gudang)
lagi membawa faktur asli (lembar pertama). Namun petugas pajak tetap
Kemudian faktur yang telah diberi cap dan tanda tangan oleh apoteker
penanggung jawab PBF dan kepala cabang, dicatat dalam buku ekspedisi pesanan
berupa nomor faktur, nama pemesan dan jumlah biaya yang harus dibayarkan.
w. Faktur diserahkan ke gudang dan dilakukan pencatatan nomor
faktur dan nama pemesannya di buku ekspedisi gudang. Setelah dicatat, barang
diambil sesuai pesanan. Faktur ditandatangani oleh kepala gudang, dan dilakukan
pengecekan nomor batch, expired date, dan jumlah barang disesuaikan dengan
faktur. Lembar faktur ke-5 (pesanan sementara) diambil untuk diarsipkan dan
order via telepon adalah looper tidak perlu lagi untuk meminta surat pesanan dari
pelanggan.
x.
y.
z.
PBF Rajawali
Apt, RS, Dibuatkan
Nusindo cab. Gudang
Toko Obat Faktur
Lampung
memberikan
SP
aa.
ab. Pengecekan no. Barang
ac.Dikirim looper Batch, E.D, jumlah disiapkan
ad. Sistem pendistribusian obat / item
alkes di PBF Rajawali Nusindo
dibagi menjadi dua wilayah, yaitu area Bandar Lampung dan area luar Bandar
Lampung. Area Bandar Lampung dibagi lagi menjadi tiga yaitu area
Lampung dilakukan tiap jam kerja dan sesuai dengan order outlet. Setelah outlet
Area luar Bandar Lampung, pendistribusian obat dilakukan tiap hari sesuai jadwal
yang telah ditentukan atau dikirim melalui pos. Lama pendistribusian barang
untuk wilayah area Bandar Lampung yaitu maksimal 3 jam, sedangkan untuk
pendistribusian area luar Bandar Lampung dilakukan saat waktu tertentu sesuai
faktur. Barang yang diberikan harus dalam keadaan baik dan layak. Penyerahan
barang kepada looper harus disesuaikan dengan faktur seperti pengecekan nomor
dan tanda tangan penerima barang pada faktur. Faktur yang telah kembali
berupa waktu dan tanggal penerimaan barang, stempel outlet dan tanda tangan
penerima barang, dan dicocokkan stempel yang diberikan sesuai dengan nama
outlet atau tidak. Jika faktur belum distempel dan ditandatangani, maka harus
am.
PBF cabang lain Apotek, Rumah
PT. Rajawali
Nusindo cab. Sakit
an.
Lampung PBF
ao.
ap.
aq. Apotek
ar. Pendistribusian obat berupa obat psikotropika dan Konsumen
obat keras
Rumah Sakit
terbatas (prekursor) berdasarkan surat pesanan khusus yang ditandatangani oleh
yaitu :
as.
at. Supplier au. Nama Obat
No.
av. aw. PT. Phapros ax. Obat Paten
ay. Mictonorm, Pehavask, Ristonat,
1.
Anemolat, Lactor, Cardismo, Livron,
Pehacort.
az. Obat Generik
ba. Ketorolac inj, Dexametasone inj,
Amlodiphine 5mg, Amlodiphine 10mg, Metil
Thiamphenicol, Kotrimoxazole.
bb. bc. PT. Biofarma bd. Vaksin BCG Kering, Vaksin TT, Vaksin
Diapet.
bh. bi. PT. Dos Ni bj. CDR, CDR Fortos, Tonikum Bayer,
7. Makasar
bq. br. PT. Arif Tama bs. Baby cough
8.
bt. bu. PT. Trisapta bv. Laserin syr
9.
bw. bx. PT. Lemko by. OBH Nelco
10.
bz. ca. PT. Maju cb. Actived syr, CDR Sweet, Panadol,
ma Alkes
Alk
es
cl. cm.Fol cn. co. Hydrex
ey Surgical
Cat
het
er
cp. cq. Fol cr. cs. Spicnoma
ey nometer
Cat
het
er
Ped
iatr
ic
ct. cu. Fot cv. cw. Catgut
om plain,
eter chromic,
silk black
cx. cy. Hal cz. da. Sarung
oge Tangan
La
mp
db. dc. Fee dd. de. Masker
din
Tu
be
df. dg. Inl dh. di. Stomach
et Tube
Tu
be
dj. dk. Cas dl. dm. M
sett ucus
e+s Extractor
cre
en
dn. do. De dp. dq. Stethosco
vel pe
ope
r
dr. ds. Fix dt. du. Kasa
er Hidrofil
dv. dw.Jel dx. dy. Kapas
co
dz. ea. Inf eb. ec.
usi
on
Set
De
wa
sa
ed.
masalah produksi
1) Terjadi perubahan fisik, misalnya perubahan warna, perubahan
laboratorium
b. Kerusakan kemasan primer
ef. Kemasan primer pecah, sobek, menggelembung, penutupan
Rajawali Nusindo cabang Lampung tiga bulan sebelum batas kadaluarsa dan dua
penggantian.
Print
er. Tanda tangan kepala
gudang, kepala akuntansi, Diberikan pada
es. dan apoteker bagian piutang
penanggungjawab
et.
eu. Keterangan :
ev. Barang yang di retur dapat diganti dengan barang
PBF Rajawali
ey. Berita acara
Nusindo cabang Di setujui Dikirim ke
obat-obatan
Lampung kepala cabang Phapros
yang di retur
ez.
fa.
Dibayarkan sejumlah
barang
3.7 Sistem Pemusnahan Obat / Alkes
diberikan tempo 60 hari. Bagi outlet baru yang ingin memesan harus
tempo.
fe. Outlet yang mempunyai masalah dalam sistem administrasinya
giro, sedangkan giro tersebut belum cair pada saat jatuh tempo atau
barang yang berbeda dan pesanan belum diantarkan oleh looper. Namun
pihak PBF mengantisipasi jangan sampai ada perubahan pesanan oleh
pelanggan apabila faktur akan dicetak. Selain itu faktur tidak dapat dibuat
diperlukan.
fg.
wajib memberikan laporan secara rutin dan berkala kepada pihak yang berwenang
diantaranya :
1. Laporan secara berkala setiap tiga bulan sekali mengenai kegiatannya yang
kegiatannya yang meliputi penerimaan dan penyaluran obat psikotropika dan obat
Balai Besar POM Provinsi dan kantor pusat PT. Rajawali Nusindo.
3. Laporan secara berkala setiap enam bulan sekali mengenai kegiatannya mengenai
tersedia), entry data obat masuk dan keluar, serta pengurusan pajak dan keuangan.
Input data secara terkomputerisasi dilakukan setiap kegiatan penjualan obat di PT.
Rajawali Nusindo. Seluruh data yang ada disimpan tiap bulan hingga satu tahun