KABUPATEN TEGAL
JI. Raya Singkil Km, 0,5 Adiwerna Kabupaten Tegal
Direktur
RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal
1. PENDAHULUAN
Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) merupakan suatu proses
untuk melakukan penilaian kompetensi dan perilaku professional dari
praktisi (staff medis) dan melakukan pembinaan bila diperlukan.
Focused Professional Practice Evaluations (Focused Review) merupakan
evaluasi khusus dan dalam waktu yang terbatas mengenai kompetensi
seorang praktisi dalam menjalankan kewenangan klinis tertentu.
2. TUJUAN
2.1 Sebagai pedoman Direktur & Manager Medis dalam melaksanakan
penilaian kepada staf medis
2.2 Untuk mengontrol praktek staf medis agar mutu pelayanan staf medis dan
keselamatan pasien terjaga dengan baik. Untuk digunakan sebagai salah satu
perangkat pembinaan staf medis.
2.3 Memberikan penjabaran yang jelas dan seragam mengenai proses yang
dipakai untuk melakukan evaluasi berkelanjutan pada setiap dokten
2.4 Menentukan kriteria atau indikator sebagai data yang harus dikumpulkan
untuk evaluasi pada OPPE Untuk memastikan bahwa informasi yang
dihasilkan dari OPPE digunakan untuk menentukan kelanjutan dari
kewenangan klinis yang telah diberikan (dilanjutkan, dibatasi atau dicabut).
3. RUANG LINGKUP
Kebijakan ini ditujukan untuk semua dokter dan dokter gigi yang telah diberikan
kewenangan klinis.
4. DEFINISI
4.1 Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) merupakan kesimpulan
yang didokumentasikan dari pengumpuJan data secara berkesinambungan
yang bertujuan untuk meniJai kompetensi dan profesionalisme praktisi.
Informasi yang didapatkan dari proses ini merupakan factor untuk
pengambilan keputusan mengenai kewenangan klinis yang sudah diberikan
untuk dilanjutkan, direvisi atau dicabut.
Focused Professional Practice Evaluations (Focused Review) merupakan
evaluasi khusus dan dalam waktu yang terbatas mengenai kompetensi
seorang praktisi dalam menjalankan kewenangan klinis tertentu.Proses ini
dilakukan pada saat:
1. Terdapat kewenangan baru yang diminta oleh praktisi
2. Terdapat masalah terkait kemampuan praktisi dalam memberikan
perawatan pasien yang aman dan berkualitas tinggi.
4.2 Praktisi - merupakan semua staf medis yaitu dokter dan dokter gigi
5. PERNYATAAN KEBIJAKAN
5.1 Setiap dokter dilakukan penilaian (OPPE) dengan menggunakan kriteria yang
sudah ditetapkan rumah sakit berdasarkan data yang relevan dan
disampaikan kepada anggota staff medis setidaknya sekali dalam setahun.
5.2 Informasi yang digunakan dalam OPPE didapatkan dari
1. Pengkajian data secara periodic Periodic chart review
2. Observasi langsung Direct observation
3. Pemantauan terhadap teknik diagnosis dan pengobatan monitoring for
diagnosis technique
4. PengawasanmutuklinisMonitoring of clinical quality
5. Umpan balik darii ndividu Iain yang terkait di dalam pelayanan pasien,
termasuk dokter Iain, asisten bedah, perawat dan staf administrasi secara
tertulis Feed back from other colleague related to patient care, including
other doctor, surgical assistant, nurse and administration staff in written
document.
6. Hasil medical record review Medical record review result
7. CFBF/Customer Feed Back Form
8. Surveilans PPI ( Pencegahan & Pengendalian Infeksi) Infection Control
Surveillans
9. Notulen meeting dokter (morning report, clinical meeting, meeting kasus
sulit/kematian)
10. Incident report
5.3 Semua masalah terkait performa dari dokter yang sudah mendapatkan
kewenangan klinis akan diinvestigasi secara seragam dan tertulis di dalam
kebijakan ini.
5.4 Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk menentukan apakah kewenangan
klinis yang telah diberikan akan diteruskan, dibatasi atau dicabut serta
sebagai pertimbangan perpanjangan kontrak.
5.5 Jika terjadi keraguan terhadap hasildari OPPE ini, maka selanjutnya akan
mengikuti aturan yang sudah tertulis di Medical Staff Bylaws sebagai bentuk
evaluasi lebihlanjut.
5.6 Bila diperlukan, dapat dibuat panel peer review yang anggotanya diambil dari
luar rumah sakit (eksternal) untuk kasus evaluasi dokter senior atau
konsultan.
6. PROSEDUR
6.1 Skrining
I. Bidang Pelayanan dibantu dengan adanya data dari Kepegawaian, Komite
Medis & Audit, Rekam Medis, dan Meeting akan melakukan chart review
secara bersamaan dan retrospektif dengan menggunakan criteria yang
telahditentukan
2. Setiapindividu (termasuk pasien atau keluarga pasien, staf medis, tenaga
kesehatan atau staf RS Iainnya) dapat melaporkan setiap perhatian khusus
terkait profesionalisme dari performa masing-masing dokter secara tertulis.
6.2 Kriteria I indikator Kriteria / indicator mempunyai trigger dan mencakup dari
enam area kompetensi umum dokter, yaitu:
a. Perawatan pasien
b. Pengetahuan medis/ klinis
c. Practice based learning and improvement
d. Kemampuan komunikasidan interpersonal
e. Profesionalisme
f. System-based practice
2. Kriteria / indicator mencakup pengkajian pada .
a. Rawat inap, rawat jalan, Emergency dept dan kasus rawat jalan akan
diskrining untuk melihat adanya kriteri / indikator yang sudah ditentukan.
b. kejadian yang terkait dengan dokter yang melakukan prosedur atau
tindakan yang melebihi kewenangan klinisnya.
3. Kriteria / indicator yang dipilih untuk OPPE dan kebutuhan rumah sakit
untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan professionat.
6.3 Penilaian
Diterima tidak ada masalah dengan proses I dokumentasi/ atau data atau
kualita spelayanan yang diberikan
3. Tidak Diterima terdapat masalah yang berat terkait dengan criteria yang
elah ditentukan sehingga merugikan pasien, rumah sakit dan I atau dokter
yang bersangkutan,
4. Tidak dimonitor
7. DOKUMENTASI
7.1 Dokumentasi penilaian OPPE dilakukan pada form OPPE
7.2 Dokumen penilaian OPPE disimpan di dalam file masing-masing stafmedis
8. REFERENSI
KARS, Akreditasi RumahSakit, 2011
JCI Standard edisi 2011