Otonomi dari seorang individu, keluarga, pengadilan, dll mengacu pada kapasitasnya
untuk bertindak mandiri dari kondisi sekitarnya. Seorang individu atau lembaga otonom
bertindak atas dasar sumber daya, bunga, dan nilai-nilai yang terorganisir diri dan bermakna.
Luhmann mendefinisikan dan menganalisis konsep otonomi hukum dengan pendekatan
otonomi hukum dengan berfokus pada bagaimana hukum mereproduksi dirinya sendiri dari
waktu ke waktu dan mempertahankan identitasnya sendiri. Luhmann berpikir hukum sebagai
entitas seperti sel biologis atau sistem lain dari unsur saling terkait yang mempertahankan
dirinya sendiri, mereproduksi, mengadaptasi, dalam suatu kompleks dan lingkungan yang
sering tak terduga. Menurut Luhmann, hukum terikat dengan sistem lain yang membentuk
masyarakat dalam dua cara. Disisi lain, ekonomi, politik, budaya, merupakan lingkungan
hukum. Hukum harus menghadapi berbagai bagian dari kehidupan bermasyarakat untuk
mempertahankan diri dari waktu ke waktu. Maka dari itu hukum dipengaruhi oleh bagian lain
dari masyarakat, tetapi otonomi hukum memungkinkan hukum untuk mempertahankan dan
mengkoordinasikan masyarakat dengan memberikan aturan umum. Otonomi hukum
membagikan beberapa ciri dasar dalam ilmu hukum. Otonomi hukum bersumber pada
kemandirian hukum dari institusi lain dan tindakan hukum yang berdasarkan pada prinsip-
prinsip hukum dan pertimbangan hukum. Sampai sejauh dimana hukum merupakan
himpunan bebas dari lembaga yang diselenggarakan bersama-sama atas dasar prinsip-prinsip
dan rasionalitas bersama, hukum memiliki sumber integritas dan pengembangan yang
membuatnya berbeda dari lembaga-lembaga sosial lainnya.
Hukum merupakan suatu otonomi karena hukum memiliki makna referensial tersendiri.
Otonomi hukum berarti bahwa hukum memahami dirinya sendiri dan masyarakat dengan
cara-cara yang memungkinkan sistem hukum untuk mereproduksi dirinya sendiri. Hukum
mampu mempertahankan dirinya sebagai sistem tertutup independen dari sistem lain karena
mempunyai pola khusus dalam berkomunikasi di masyarakat dan karena perspektif normatif.
Akan tetapi tanpa tindakan kuat otonomi dan kebebasan lembaga-lembaga hukum serta
penalaran, aturan runtuhnya hukum menjadi alat kepentingan yang berkuasa atau struktur
sosial lainnya.
E. Kesimpulan
Hukum adalah otonom yang independen dari lembaga sosial lainnya dan membuat
aturan yang diterapkan untuk lembaga dan orang-orang yang terdapat di suatu negara.
Sumber otonomi hukum sepert profesi hukum, pendidikan hukum, pengadilan, peran hukum
dalam pembuatan kebijakan legislatif, dan norma-norma hukum dapat berfungsi baik untuk
mendukung maupun melemahkan otonomi hukum. Otonomi hukum mempunyai hubungan
yang kompleks dalam kehidupan bermasyarakat, akan tetapi hukum otonomi merupakan
bentuk dan kendala yang dibuat oleh persaingan sosial dan kepentingan politik.