Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
Disusun oleh :
1. ALVIANI
2. ANNISA AVIANTI
3. RAHAYU PAKERTININGSIH
4. RIDUAN SAPUTRA
AKADEMI FARMASI
BHUMI HUSADA
JAKARTA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan kimia kuantitatif semester ini tepat
pada waktunya.
Penulis sendiri menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan ini.
Laporan ini disesuaikan dengan berdasarkan materi-materi yang ada. Laporan ini bertujuan
agar dapat menambah pengetahuan dan kreativitas dalam belajar ilmu kimia. Serta dapat
memahami nilai-nilai dasar yang direflesikan dalam berfikir dan bertindak.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bagi pihak yang
membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii
BAB I ANALISA KUALITATIF ........................................................................................................... 1
A. IDENTIFIKASI ANION ........................................................................................................ 1
B. IDENTIFIKASI KATION ....................................................................................................... 4
BAB II ANALISA KUANTITATIF ....................................................................................................... 9
A. ACIDIMETRI ..................................................................................................................... 9
B. ALKALIMETRI ................................................................................................................. 12
C. PERMANGANTOMETRI ................................................................................................... 15
D. ARGENTOMETRI............................................................................................................. 18
E. IODIMETRI ..................................................................................................................... 21
F. IODOMETRI ................................................................................................................... 25
iii
BAB I
ANALISIS KUALITATIF
Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi suatu zat, fokus kajiannya adalah
unsur apa yanng terdapat dalam suatu sampel (contoh). Analisis kualitatif sampel terdiri
atas golongan anion, kation dan obat. Analisis ini dilakukan dengan cara mengamati
perubahan spesifik dari sampel yang diuji meliputi perubahan warna, terjadinya gas, dan
bau.
A. IDENTIFIKASI ANION
1
2. Ditambah Asam Nitrat, K. Iodium yang Lapisan Kloroform
Permanganat dan terbentuk dalam berwarna merah
Kloroform Kloroform, dikocok, muda
lapisan Kloroform
berwarna merah
muda-ungu
2
2. Ditambah Asam Nitrat Membentuk Tidak membentuk
Pekat dan larutan endapan kuning endapan kuning
Amonium Molibdat,
panaskan
Membentuk Membentuk
3. Ditambah Amonium endapan putih endapan putih
Klorida, Amonium
Hidroksida dan Magnesium
Sulfat
3
4. Ditambah larutan Asam Larutan berubah Larutan berubah
Klorida menjadi keruh menjadi bening
kekuningan
B. IDENTIFIKASI KATION
4
4 Fe3 1. Ditambah larutan K. Membentuk Membentuk endapan
Ferrosianida endapan biru putih
5
2. Ditambah larutan Membentuk Membentuk endapan
Natrium Asetat endapan warna putih warna putih yang
yang tidak larut tidak larut dalam
dalam Asam Asetat Asam Asetat tapi
tapi larut dalam HCl larut dalam HCl
6
10 NH 1. Ditambah larutan NaOH Gas Amonia yang Gas Amonia yang
dan dipanaskan terbentuk dapat terbentuk dapat
dikenal baunya dan dikenal baunya dan
dapat membirukan dapat membirukan
kertas lakmus merah kertas lakmus merah
basah basah
7
3. Dengan Asam Sulfat Akan terbentuk Tidak terbentuk
encer endapan putih yang endapan
larut dalam larutan
pekat Amonium
Asetat panas
8
BAB II
ANALISIS KUANTITATIF
Analisis kuantitatif fokus kajiannya adalah penetapan banyaknya suatu zat tertentu
(analit) yang ada dalam sampel. Analisis kuantitatif terhadap suatu sampel terdiri atas
empat tahapan pokok, yaitu :
1) Pengambilan sampel (sampling)
2) Mengubah analit menjadi suatu bentuk sediaan yang sesuai untuk pengukuran
3) Pengukuran
4) Perhitungan dan penafsiran pengukuran
A. ACIDIMETRI
PENETAPAN KADAR BORAX (NaBO) SECARA ACIDIMETRI
PRINSIP : Reaksi netralisasi antara basa dengan asam
ALAT DAN BAHAN :
PROSEDUR
a. Buat LBS HSO 0,1 N 250 ml dari sediaan HSO 2 N (lihat di FI III)
V . N = V . N
250 . 0,1 = V . 2
V = 12,5 ml
Ambil 12,5 ml masukkan dalam labu ukur 250 ml, tambahkan aquadest ad
batas garis, masukkan dalam buret.
b. Buat LBP NaCO 0,1 N sebanyak 100 ml dari sediaan 20,5924 g/l
(BM = 106 BE = )
n = gram = 20,5924 = 0,1942 mol
BM 106
M = N = 0,1942 = 0,1942 M
V 1
N = M = 0,1942 = 0,3886 N
BE
9
V . N = V . N
100 . 0,1 = V . 0,3886
V = 25,74 25 ml
Ambil 25 ml NaCO, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest
ad batas garis.
M = N = 0,015 = 0,15 M
V 0,1
N = M = 0,15 = 0,333 N
BE
V . N = V . N
100 . 0,1 = V . 0,3
V = 33,3 25 ml
Ambil 25 ml sampel, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest
ad batas garis.
CARA KERJA
a. Pembakuan
1) Pipet 10 ml NaCO, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 2-3 tetes indikator
3) Titrasi dengan HSO 0,1 N ad warna merah muda
4) Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
5) Hitung normalitas
22,5 : 3 = 7,5
10
b. Penetapan kadar
1) Pipet 10 ml sampel, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 2-3 tetes indikator
3) Titrasi dengan HSO 0,1 N ad warna merah muda
4) Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
5) Hitung kadar sampel tersebut
7,8 : 3 = 2,6
N = 25 x 0,3886 = 0,09715
100
PERHITUNGAN
a. Pembakuan
V . N = V . N
10 . 0,09715 = 7,5 . N
N = 0,129 N
b. Penetapan kadar
V x N x BM x BE = 2,6 x 0,129 x 381,49 x 1 = 127,951 mg = 0,127 gr
Dalam 100 ml = 100 x 0,127 = 0,508
5
11
B. ALKALIMETRI
PENETAPAN KADAR ASAM ASETAT (CUKA) SECARA ALKALIMETRI
PRINSIP : Reaksi netralisasi antara basa dengan asam
ALAT DAN BAHAN :
PROSEDUR
a. Buat LBS NaOH 0,1 N 250 ml dari sediaan NaOH 2 N (lihat di FI III)
V . N = V . N
250 . 0,1 = V . 2
V = 12,5 ml
Ambil 12,5 ml masukkan dalam labu ukur 250 ml, tambahkan aquadest ad
batas garis, masukkan dalam buret.
b. Buat LBP Asam Oksalat 0,1 N sebanyak 100 ml dari sediaan 23,4535 g/l
(BM = 126 BE = )
n = gram = 23,4535 = 0,1861 mol
BM 126
M = N = 0,1816 = 0,1861 M
V 1
N = M = 0,1861 = 0,3722 N
BE
V . N = V . N
100 . 0,1 = V . 0,3722
V = 26,86 25 ml
Ambil 25 ml asam oksalat, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan
aquadest ad batas garis.
c. Buat sampel asam asetat 0,1 N sebanyak 100 ml dari sediaan 25%
(BM = 60 BE = 1)
n = gram = 25 = 0,4167 mol
BM 126
M = N = 0,4167 = 4,167 M
V 0,1
N = M = 4,167 = 4,167 N
BE 1
12
V . N = V . N
100 . 0,1 = V . 4,167
V = 5 ml
Ambil 5 ml sampel, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest
ad batas garis.
CARA KERJA
a. Pembakuan
1) Pipet 10 ml asam oksalat, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 2-3 tetes indikator
3) Titrasi dengan NaOH 0,1 N ad warna merah muda
4) Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
5) Hitung normalitas
82,5 : 3 = 27,5
b. Penetapan kadar
1) Pipet 10 ml sampel, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 2-3 tetes indikator
3) Titrasi dengan NaOH 0,1 N ad warna merah muda
4) Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
5) Hitung kadar sampel tersebut
24,5 : 3 = 8,1
N = 25 x 0,3722 = 0,09305
100
13
PERHITUNGAN
a. Pembakuan
V . N = V . N
10 . 0,09305 = 27,5 . N
N = 0,0338 N
b. Penetapan kadar
V x N x BM x BE = 8,1x 0,0338 x 60 x 1 = 16,56 mg = 0,0165 gr
Dalam 100 ml = 100 x 0,0165 = 0,3312
5
14
C. PERMANGANTOMETRI
PENETAPAN KADAR FERO SULFAT SECARA PERMANGANOMETRI
PRINSIP : Reaksi redoks
ALAT DAN BAHAN :
PROSEDUR
a. Buat LBS KMnO 0,1 N 100 ml
Ambil 100 ml, masukkan dalam buret.
b. Buat LBP Asam Oksalat 0,1 N sebanyak 100 ml dari sediaan 25,0500 g/l
(BM = 126 BE = )
n = gram = 25,0500 = 0,19 mol
BM 126
M = N = 0,19 = 0,19 M
V 1
N = M = 0,19 = 0,38 N
BE
V . N = V . N
100 . 0,1 = V . 0,38
V = 26,31 25 ml
Ambil 25 ml asam oksalat, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan
aquadest ad batas garis.
V . N = V . N
100 . 0,1 = V . 0,288
N = 34,6 25 ml
15
Ambil 25 ml sampel, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest
ad batas garis.
CARA KERJA
a. Pembakuan
1) Pipet 10 ml asam oksalat, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 2-3 tetes indikator
3) Titrasi dengan NaOH 0,1 N ad warna merah muda
4) Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
5) Hitung normalitas
35,2 : 3 = 11,79
b. Penetapan kadar
1) Pipet 10 ml sampel, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 5 ml HSO 2 N (10%)
3) Titrasi dengan LBS ad warna merah muda
4) Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
5) Hitung kadar sampel tersebut
14,8 : 3 = 4,93
N = 25 x 0,38 = 0,095
100
PERHITUNGAN
a. Pembakuan
V . N = V . N
10 . 0,095 = 11,79 . N
N = 0,08 N
16
b. Penetapan kadar
V x N x BM x BE = 4,93 x 0,08 x 278 x 1 = 109,643 mg = 0,109 gr
Dalam 100 ml = 100 x 0,109 = 0,436
25
17
D. ARGENTOMETRI
PENETAPAN KADAR NaBr SECARA ARGENTOMETRI
PRINSIP :-
ALAT DAN BAHAN :
PROSEDUR
a. Buat LBS AgNO 0,05 N 100 ml (lihat di FI III)
Ambil 100 ml, masukkan dalam buret.
b. Buat LBP NaCl 0,05 N sebanyak 100 ml dari sediaan 24,500 g/l
(BM = 58,44 BE = 1)
n = gram = 24,500 = 0,4192 mol
BM 58,44
M = N = 0,4192 = 0,4192 M
V 1
N = M = 0,4192 = 0,4192 N
BE 1
V . N = V . N
100 . 0,05 = V . 0,4192
V = 11,9 10 ml
Ambil 10 ml NaCl, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest ad
batas garis.
V . N = V . N
100 . 0,05 = V . 0,971
V = 5,1 5 ml
18
Ambil 5 ml sampel, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest ad
batas garis.
CARA KERJA
a. Pembakuan
1) Pipet 10 ml NaCl, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 3 tetes larutan KCrO
3) Titrasi dengan AgNO 0,05 N ad warna merah bata
4) Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
5) Hitung normalitas
28,2 : 3 = 9,4
b. Penetapan kadar
1) Pipet 10 ml sampel, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 3 tetes larutan KCrO
3) Titrasi dengan LBS AgNO 0,05 N ad warna merah bata
4) Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
5) Hitung kadar sampel tersebut
11,3 : 3 = 3,7
N = 10 x 0,4192 = 0,04192
100
19
PERHITUNGAN
a. Pembakuan
V . N = V . N
10 . 0,04192 = 9,4 . N
N = 0,044 N
b. Penetapan kadar
V x N x BM x BE = 3,7 x 0,044 x 102,9 x 1 = 16,752 mg = 0,016 gr
Dalam 100 ml = 100 x 0,016 = 0,335
5
20
E. IODIMETRI
PENETAPAN KADAR VITAMIN C SECARA IODIMETRI
PRINSIP :-
ALAT DAN BAHAN :
PROSEDUR
a. Buat LBS NaSO 0,1 N 250 ml dari sediaan Iodium 2 N (lihat di FI III)
V . N = V . N
250 . 0,1 = V . 2
V = 12,5 ml
Ambil 12,5 ml masukkan dalam labu ukur 250 ml, tambahkan aquadest ad
batas garis, masukkan dalam buret.
b. Buat LBP KIO 0,1 N sebanyak 100 ml dari sediaan 14,8500 g/l
(BM = 214 BE = )
n = gram = 14,8500 = 0,0693 mol
BM 214
M = N = 0,0693 = 0,0693 M
V 1
N = M = 0,0693 = 0,4158 N
BE
V . N = V . N
100 . 0,1 = V . 0,4158
V = 24,05 25 ml
Ambil 25 ml KIO, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest ad
batas garis.
21
d. Buat sampel Vitamin C 0,1 N sebanyak 100 ml dari sediaan 4%
(BM = 176,13 BE = )
n = gram = 4 = 0,0227 mol
BM 179,13
M = N = 0,0227 = 0,227 M
V 0,1
N = M = 0,227 = 0,454 N
BE
V . N = V . N
100 . 0,1 = V . 0,454
V = 22,02 25 ml
Ambil 25 ml sampel, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest
ad batas garis.
CARA KERJA
a. Pembakuan LBS NaSO dengan LBP KIO
1) Pipet 10 ml KIO 0,1, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 3 ml larutan KI 50 %
3) Tambahkan 5 ml HSO 2 N
4) Titrasi dengan NaSO 0,1 N ad warna kuning muda
5) Tambahkan 1 ml larutan kanji (terjadi warna biru hitam)
6) Lanjutkan titrasi ad warna kuning hilang
7) Hitung normalitas
31 : 3 = 10,33
22
b. Pembakuan LBT Iodium dengan LBP NaSO
1) Pipet 10 ml NaSO, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 1 ml larutan kanji
3) Titrasi dengan Iodium ad warna biru
4) Hitung normalitas Iodium
47,5 : 3 = 15,83
38,5 : 3 = 12,83
N = 25 x 0,4158 = 0,10395
100
PERHITUNGAN
a. Pembakuan NaSO
V . N = V . N
10 . 0,10395 = 10,33 . N
N = 0,1 N
23
b. Pembakuan Iodium
V . N = V . N
10 . 0,1 = 15,83 . N
N = 0,063 N
24
F. IODOMETRI
PENETAPAN KADAR CuSO SECARA IODOMETRI
PRINSIP :-
ALAT DAN BAHAN :
PROSEDUR
a. Buat LBS NaSO 0,1 N 250 ml dari sediaan Iodium 2 N (lihat di FI III)
V . N = V . N
250 . 0,1 = V . 2
V = 12,5 ml
Ambil 12,5 ml masukkan dalam labu ukur 250 ml, tambahkan aquadest ad
batas garis, masukkan dalam buret.
b. Buat LBP KIO 0,1 N sebanyak 100 ml dari sediaan 14,8500 g/l
(BM = 214 BE = )
n = gram = 14,8500 = 0,0693 mol
BM 214
M = N = 0,0693 = 0,0693 M
V 1
N = M = 0,0693 = 0,4158 N
BE
V . N = V . N
100 . 0,1 = V . 0,4158
V = 24,05 25 ml
Ambil 25 ml KIO, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest ad
batas garis.
25
c. Buat sampel CuSO 0,1 N sebanyak 100 ml dari sediaan 11%
(BM = 249,6 BE = 1)
n = gram = 11 = 0,044 mol
BM 249,6
M = N = 0,044 = 0,44 M
V 0,1
N = M = 0,44 = 0,44 N
BE 1
V . N = V . N
100 . 0,1 = V . 0,44
V = 22,7 25 ml
Ambil 25 ml sampel, masukkan dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest
ad batas garis.
CARA KERJA
a. Pembakuan
1) Pipet 10 ml KIO 0,1, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 3 ml larutan KI 50 %
3) Tambahkan 5 ml HSO 2 N
4) Titrasi dengan NaSO 0,1 N ad warna kuning muda
5) Tambahkan 1 ml larutan kanji (terjadi warna biru hitam)
6) Lanjutkan titrasi ad warna kuning hilang
7) Hitung normalitas
33,3 : 3 = 11.1
b. Penetapan kadar
1) Pipet 10 ml sampel, masukkan dalam erlemeyer
2) Tambahkan 3 tetes larutan KCrO
3) Titrasi dengan LBS AgNO 0,05 N ad warna merah bata
4) Lakukan titrasi 3 kali (triplo)
5) Hitung kadar sampel tersebut
26
No Volume titrat Volume titran NaSO Volume Paraf
(CuSO) Awal Akhir
1 10 0 4,5 4,5
2 10 4,5 8,5 4,0
3 10 8,5 12,6 4,1
_____ +
12,6 : 3 = 4,2
N = 25 x 0,4158 = 0,10395
100
PERHITUNGAN
a. Pembakuan
V . N = V . N
10 . 0,10395 = 11,1 . N
N = 0,094 N
b. Penetapan kadar
V x N x BM x BE = 4,2 x 0,094 x 249,6 x 1 = 98,542 mg = 0,098 gr
Dalam 100 ml = 100 x 0,098 = 0,394
25
27