PENDAHULUAN
Hati merupakan organ yang paling penting di tubuh kita karena memproduksi enzim
dan hormon. Hati merupakan organ tubuh yang paling besar dan berat pula tugasnya.
Setiap saat hati harus menyaring racun-racun yang masuk ke tubuh melalui konsumsi
makanan. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan manusia yaitu
proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan
metabolisme kolesterol, dan penetralan racun atau obat yang masuk dalam tubuh.
Hati kita harus dipelihara dengan baik agar racun yang masuk tidak menumpuk di
dalam tubuh, sehingga hati dapat bekerja dengan optimal. Dalam menjaga kesehatan hati,
yang penting dilakukan selain mencegah terjadinya hepatitis adalah mencegah
perlemakan hati atau fatty liver (Syam 2007). Seiring dengan meningkatnya taraf
kehidupan masyarakat dan perubahan struktur makanan, mutu badan manusia terus
ditingkatkan. Akan tetapi bersamaan dengan itu, perlemakan hati, suatu penyakit yang
berkaitan erat dengan makan dan minum juga menghantui semakin banyak orang,
ditambah kelompok yang mengidap penyakit perlemakan hati sudah tidak terbatas pada
orang dewasa.
Perlemakan hati adalah sejenis penyakit hati, dan dapat disembuhkan jika dapat
diobati tepat waktu. Oleh karena itu, diagnosa dan pengobatan dini adalah sangat penting
bagi pencegahan perlemakan hati yang meradang dan perbaikan pasca rehabilitasi.
Prevalensi perlemakan hati paling tinggi di antara penyakit tidak menular lainnya seperti
Diabetes, Hipertensi, Batu empedu, kelainan jantung dan lain-lain. Upaya-upaya dalam
penanggulangan dan pencegahan perlemakan hati diharapkan akan berdampak pada
penurunan prevalensi penyakit kronis lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Perlemakan hati adalah penumpukan lemak yang berlebihan dalam sel hati.
Batasan penumpukan lemak adalah jika jumlah lemak melebihi 5% dari total berat
hati normal atau jika lebih dari 30% sel hati dalam lobulus hati terdapat penumpukan
lemak. Perlemakan hati bervariasi mulai dari perlemakan hati saja (steatosis) dan
perlemakan hati dengan inflamasi (steatohepatitis) (Patel dan Tushar 2001).
Perlemakan hati berati adanya pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel
hati kita. Pada kondisi ini, hati mengandung lemak yang berlebihan dan sebagian
jaringan normal hati diganti dengan lemak yang tidak sehat. Dalam hal ini, sel-sel hati
dan ruang di hati diisi dengan lemak sehingga hati menjadi sedikit membesar dan
lebih berat. Hati menjadi berminyak dan berwarna kekuningan. Kondisi ini membuat
keluhan yang tidak enak di daerah organ hati, yang terasa dibagian perut kanan atas.
Mungkin juga didalam hati terdapat batu empedu, yang tersusun dari kolesterol dan
garam empedu. Kelebihan lemak di hati ini bisa dilihat dengan USG. Mungkin juga
pada kondisi ini terjadi peningkatan enzim hati. Disfungsi hati sangat sering terjadi
dan merupakan masalah yang terus meningkat.
2.3 PENYEBAB
Perlemakan hati secara garis besar dibagi 2, yaitu penyakit perlemakan hati
alkoholik dan penyakit perlemakan hati non alkoholik. Penyakit hati alkoholik
berkembang karena kelebihan minum alkohol. Di sisi lain, perlemakan hati non
alkohol dihubungkan dengan kelebihan berat badan atau kegemukan yang disebabkan
karena terlalu sering makan makanan berlemak tinggi dan berkalori tinggi.
Kegemukan (obesitas)
Kencing manis (diabetes)
Kehamilan
Keracunan vitamin A
Abetalipoproteinemia
Sindroma Reye.
2.5 PATOFISIOLOGI
G tw ne
2.6 TATALAKSANA DIET
Diet khusus merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mengobati
perlemakan hati. Studi yang dilakukan Dr. Masterton sebagaimana dimuat journal
Alimentary pharmacology & therapeutics 2009, mengungkapkan penggunaan Omega
3 menjanjikan hasil yang cukup baik pada keadaan perlemakan hati yang bukan
disebabkan karena minuman beralkohol (anonim 2010).
DAFTAR PUSTAKA