Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hati merupakan organ yang paling penting di tubuh kita karena memproduksi enzim
dan hormon. Hati merupakan organ tubuh yang paling besar dan berat pula tugasnya.
Setiap saat hati harus menyaring racun-racun yang masuk ke tubuh melalui konsumsi
makanan. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan manusia yaitu
proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan
metabolisme kolesterol, dan penetralan racun atau obat yang masuk dalam tubuh.

Hati kita harus dipelihara dengan baik agar racun yang masuk tidak menumpuk di
dalam tubuh, sehingga hati dapat bekerja dengan optimal. Dalam menjaga kesehatan hati,
yang penting dilakukan selain mencegah terjadinya hepatitis adalah mencegah
perlemakan hati atau fatty liver (Syam 2007). Seiring dengan meningkatnya taraf
kehidupan masyarakat dan perubahan struktur makanan, mutu badan manusia terus
ditingkatkan. Akan tetapi bersamaan dengan itu, perlemakan hati, suatu penyakit yang
berkaitan erat dengan makan dan minum juga menghantui semakin banyak orang,
ditambah kelompok yang mengidap penyakit perlemakan hati sudah tidak terbatas pada
orang dewasa.

Perlemakan hati adalah sejenis penyakit hati, dan dapat disembuhkan jika dapat
diobati tepat waktu. Oleh karena itu, diagnosa dan pengobatan dini adalah sangat penting
bagi pencegahan perlemakan hati yang meradang dan perbaikan pasca rehabilitasi.
Prevalensi perlemakan hati paling tinggi di antara penyakit tidak menular lainnya seperti
Diabetes, Hipertensi, Batu empedu, kelainan jantung dan lain-lain. Upaya-upaya dalam
penanggulangan dan pencegahan perlemakan hati diharapkan akan berdampak pada
penurunan prevalensi penyakit kronis lainnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah perlemakan hati itu?
2. Siapa saja yang beresiko terkena perlemakan hati?
3. Apa penyebab timbulnya perlemakan hati?
4. Apa saja gejala- gejala yang timbul karena perlemakan hati?
5. Bagaimana patofisiologi dari perlemakan hati?
6. Bagaimana penatalaksanaan diet bagi penderita perlemakan hati?
7. hh
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui definisi perlemakan hati
2. Untuk mengetahui siapa saja yang beresiko menderita perlemakan hati
3. Mengetahui penyebab-penyebab timbulny perlemakan hati
4. Me
5. Me
6. Me
7. Me

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Perlemakan hati adalah penumpukan lemak yang berlebihan dalam sel hati.
Batasan penumpukan lemak adalah jika jumlah lemak melebihi 5% dari total berat
hati normal atau jika lebih dari 30% sel hati dalam lobulus hati terdapat penumpukan
lemak. Perlemakan hati bervariasi mulai dari perlemakan hati saja (steatosis) dan
perlemakan hati dengan inflamasi (steatohepatitis) (Patel dan Tushar 2001).
Perlemakan hati berati adanya pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel
hati kita. Pada kondisi ini, hati mengandung lemak yang berlebihan dan sebagian
jaringan normal hati diganti dengan lemak yang tidak sehat. Dalam hal ini, sel-sel hati
dan ruang di hati diisi dengan lemak sehingga hati menjadi sedikit membesar dan
lebih berat. Hati menjadi berminyak dan berwarna kekuningan. Kondisi ini membuat
keluhan yang tidak enak di daerah organ hati, yang terasa dibagian perut kanan atas.
Mungkin juga didalam hati terdapat batu empedu, yang tersusun dari kolesterol dan
garam empedu. Kelebihan lemak di hati ini bisa dilihat dengan USG. Mungkin juga
pada kondisi ini terjadi peningkatan enzim hati. Disfungsi hati sangat sering terjadi
dan merupakan masalah yang terus meningkat.

2.2 ORANG YANG BERESIKO


Faktor risiko yang memiliki hubungan dengan perlemakan hati adalah : umur,
hiperlipidemia, diabetes melitus dan kegemukan, sedangkan jenis kelamin, pola
konsumsi makan, aktivitas fisik dan olahraga tidak berhubungan dengan kejadian
perlemakan hati. Faktor yang paling dominan dan berisiko paling tinggi pada kejadian
perlemakan hati adalah kegemukan (Patel dan Tushar 2001). sangat umum dijumpai
pada mereka yang mengalami kegemukan, dan banyak di jumpai pada umur diatas 30
tahun.

2.3 PENYEBAB

Perlemakan hati secara garis besar dibagi 2, yaitu penyakit perlemakan hati
alkoholik dan penyakit perlemakan hati non alkoholik. Penyakit hati alkoholik
berkembang karena kelebihan minum alkohol. Di sisi lain, perlemakan hati non
alkohol dihubungkan dengan kelebihan berat badan atau kegemukan yang disebabkan
karena terlalu sering makan makanan berlemak tinggi dan berkalori tinggi.

Penyebab-penyebab dari fatty liver adalah sebagai berikut:

Kegemukan (obesitas)
Kencing manis (diabetes)

Bahan kimia dan obat-obatan (contohnya alkohol, kortikosteroid,


tetrasiklin, asam valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor
kuning)

Kurang gizi dan diet rendah protein

Kehamilan

Keracunan vitamin A

Operasi bypass pada usus kecil


Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi)

Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau


homosistin

Kekurangan rantai-medium arildehidrogenase

Kekurangan kolesterol esterase

Penyakit penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum)

Abetalipoproteinemia

Sindroma Reye.

2.4 GEJALA DAN TANDA

Fatty liver umumnya tidak bergejala. Orang baru mengetahuinya saat


melakukan tes kesehatan (pemeriksaan fisik), dan selanjutnya dipastikan dengan
menjalani tes darah (Lab Darah lengkap, SGOT/SGPT, bilirubin, kolesterol) atau
pemeriksaan USG bila hati membesar.

Tetapi kadang bisa menimbulkan sakit kuning (jaundice), mual, muntah,


kembung dan yang paling sering terjadi yaitu nyeri tumpul di perut kanan atas
(cenut-cenut, kemeng, terasa panas di kulit perut), terutama hal ini saat kecapekan
dan habis makan terlalu banyak. Jika pemeriksaan fisik belum menunjukkan
pembesaran hati, maka perlu diagnosis penjunjang yaitu dengan pemeriksaan
SGOT/SGPT, Bilirubin, kolesterol (TG, LDL, HDL) dan USG Abdomen. Gambaran
USG Abdomen dari fatty liver menunjukkan echoparenkim hepar yang meningkat
(hepar terlihat lebih gelap), dan dari sini bisa ditentukan derajat keparahan dari fatty
liver.

2.5 PATOFISIOLOGI
G tw ne
2.6 TATALAKSANA DIET

Diet khusus merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mengobati
perlemakan hati. Studi yang dilakukan Dr. Masterton sebagaimana dimuat journal
Alimentary pharmacology & therapeutics 2009, mengungkapkan penggunaan Omega
3 menjanjikan hasil yang cukup baik pada keadaan perlemakan hati yang bukan
disebabkan karena minuman beralkohol (anonim 2010).

Studi baru menemukan bahwa mengalihkan konsumsi pada makanan yang


rendah indeks glikemik mencegah penyakit fatal. Diet tinggi karbohidrat yang cepat
dibakar dalam tubuh menyebabkan penyakit perlemakan hati, yang mengarah ke
kanker hati dan kematian. Pada manusia, contoh makanan indeks glikemik tinggi,
yang meningkatkan kadar gula darah secara cepat, termasuk roti tawar, nasi putih,
sereal yang kebanyakan untuk makan pagi dan gula konsentrat. Sayuran, buah-
buahan, kacang, dan biji yang tidak diproses adalah contoh makanan indeks glikemik
rendah, yang meningkatkan kadar darah secara lambat. Pimpinan penelitian Dr. David
Ludwig, Direktur the Optimal Weight for Life Program di Childrens Hospital Boston
mengemukakan, eksperimen mereka menghasilkan argumen yang sangat kuat bahwa
diet makanan indeks glikemik tinggi menyebabkan perlemakan hati pada manusia dan
makanan indeks glikemik rendah mencegahnya (Handri 2007).

DAFTAR PUSTAKA

Syam Ari Fahrial. 2007. Lemak Membuat Hati Meradang. http://cybermed.cbn.


net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Health+News&y=cybermed%7C0% 4 maret
2012
perlemakan-hati-fatty-liver_16.html, 4 maret 2012
Gejala Perlemakan Hati (Fatty Liver) _ Purba Kuncara.htm
Patel, Tushar, 2001. Fatty Liver, eMedicine journal, August 31, vol 2, number 8.

Anda mungkin juga menyukai