Anda di halaman 1dari 4

Nama: Hamdhani Nino

Kelas: Xi.IPA 3
Judul Khutbah : JODOH

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.


Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah SWT telah
memberikan rahmat dan Karunia-Nya lah kita dapat berkumpul pada Jumat ini dalam melaksanakan
Shalat Jumat.Solawat dan salam tidak lupa kita junjungkan kepada nabi besar kita,syuritauladan kita,Nabi
Muhammad SAW,beserta keluarga,sahabat,dan para pengikutnya hingga akhir zaman,semoga kita
termasuk didalam golongannya,Amin Ya Robballamin.
Selaku Khatib Jumat Kali ini,izinkanlah saya berwasiat baik bagi diri saya pribadi,maupun bagi hadirin
sekalian untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan diri kita kepada Allah SWT.
Melalui Khutbah Jumat kali ini,saya ingin menyampaikan sebuah materi tentang Jodoh.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah


Jodoh merupakan rahasia Allah yang sampai detik-detik pernikahanpun kita belum tahu apa benar ia
adalah jodoh yang Allah ciptakan untuk kita. Memilih atau mendapatkan jodoh sebagai teman hidup kita
adalah cerminan dari diri kita sendiri. Seseorang yang menginginkan jodoh seorang wanita yang sholehah,
maka terlebih dahulu kita harus mensholehkan diri.Allah SWT Berfirman:

Artinya:
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita
yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah
untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh
mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga). (QS:An -Nur:26)

Begitupun sebaliknya pada wanita. Ketika kita masih tetap dalam tingkatan yang sama terus menerus akan
sangat sulit untuk kita mendapat jodoh ditingkat yang lebih atas. Maka dari itu dengan penigkatan iman dan
takwa, kita akan dengan mudah mendapat jodoh terbaik yang kita inginkan. Rasulullah SAW memberikan
tuntunan kepada kita tentang wanita seperti apa yang harus dipilih:




()
Seorang perempuan biasanya dinikahi karena empat perkara: Harta, nasab, kecantikan dan agamanya.
Maka utamakan memilih wanita yang beragama, kamu akan merugi (bila tidak memilihnya). (HR. Bukhari)

Diakhir hadits tersebut ditekankan pada yang agamanya baik. Karena wanita yang sholehah Insya Allah
akan dapat menjadi isteri dan ibu yang baik buat anak-anaknya. Untuk mendapatkan wanita sholehah di
jaman seperti sekarang ini memang gampang-gampang susah. Yang jelas, wanita sholehah tidak akan
mungkin didapat di jalanan, di tempat-tempat hiburan, atau di tempat maksiat. Mereka biasanya akan
mudah ditemui di masjid-masjid, mushala, pengajian-pengajian atau di tempat-tempat yang di dalamnya
sarat dengan aktivitas keIslaman.

Pada suatu saat Nabi Muhammad saw.melarang perkawinan terhadap wanita yang dilandasi dengan
kecantikan,dan harta benda.Lebih lanjut Rasulullah saw. memberikan penyelesaian yang terbaik dengan
kriteria agama dengan mengibaratkan terhadap budak wanita yang hitam legam yang beriman lebih utama
untuk dinikahi.Sifat perempuan yang baik juga pernah dituturkan oleh Nabi Muhammad saw.Nabi
menggambarkan seorang wanita yang dapat menyenangkan suaminya ketika dipandang dan melakukan
apa yang diperintah-kan suaminya adalah sosok wanita yang baik.Di samping itu wanita yang tidak pernah
menyalahi terhadap suaminya dalam hal harta benda dan hal-hal yang dibenci suaminya.
Permasalahan tersebut menjadi penting karena calon mempelai merupakan sesuatu yang penting karena
dari sinilah rumah tangga nanti dibangun.Sekilas nampak bahwa wanita sebagai obyek dari hadis
tersebut.Namun,jika ditelusuri secara mendalam,terdapat hadis lain yang memfokuskan masalah dengan
memilih jodoh yang berspektif gender di mana perempuan juga dapat beperan dalam menentukan
jodohnya.Hadis yang terakhir tidak banyak diekspos dan dalam kajian fiqh cenderung dimasukkan dalam
permasalah perwalian yang di mana hak tersebut disandang kaum laki-laki.
Untuk mendudukkan bagaimana tuntunan Islam tentang pencarian jodoh sebagaimana tersebut dalam
hadis di atas,maka penelitian ini penting dilakukan.Karena sering seseorang melaksanakan pemilihan
jodoh dengan melandasi pikirannya dengan landasan normatif seperti al-Quran dan hadis. Oleh karena
itu,agar pembahasan menarik,maka penelitian ini juga mengakitkan berbagai persoalan dan perdebatan
yang hangat di kalangan ulama fiqh dan dalam tradisi Jawa.Upaya tersebut untuk mendapatkan
pemahaman hadis dalam konteks kekinian yang lebih bersperspektif dan berkeadilan gender.Kriteria
Memilih Pasangan Hidup Menurut Islam

Muslim atau Muslimah dalam memilih calon istri atau suami tidaklah mudah tetapi membutuhkan
waktu.Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam.Orang yang hendak menikah,hendaklah
memilih pendamping hidupnya dengan cermat,hal ini dikarenakan apabila seorang Muslim atau Muslimah
sudah menjatuhkan pilihan kepada pasangannya yang berarti akan menjadi bagian dalam hidupnya.Wanita
yang akan menjadi istri atau ratu dalam rumah tangga dan menjadi ibu atau pendidik bagi anak-anaknya
demikian pula pria menjadi suami atau pemimpin rumah tangganya dan bertanggung jawab dalam
menghidupi (memberi nafkah) bagi anak istrinya.Maka dari itu,janganlah sampai menyesal terhadap
pasangan hidup pilihan kita setelah berumah tangga kelak.

Lalu bagaimanakah supaya kita selamat dalam memilih pasangan hidup untuk pendamping kita selama-
lamanya?Apakah kriteria-kriteria yang disyariatkan oleh Islam dalam memilih calon istri atau suami

A. Kriteria Memilih Calon Istri


Dalam memilih calon istri,Islam telah memberikan beberapa petunjuk di antaranya
1. Hendaknya calon istri memiliki dasar pendidikan agama dan berakhlak baik karena wanita yang
mengerti agama akan mengetahui tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak
yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu . (QS. Al Baqarah : 221)

Lalu jika kita telah bertemu dengan seorang perempuan atau lelaki bagi perempuan, apa yang kita yakini
bahwa ia adalah jodoh yang baik untuk kita selain agamanya seperti yang disarankan oleh Rasulullah?
Ada tiga hal yang akan membuat kita lebih meyakini pilihan kita, yang sejatinya ini kita timbang dalam
masa taaruf (perkenalan).
Yang pertama. Pilihlah Seseorang yang mampu memaklumi keadaan kita. Jodoh bermula dari hati ke hati,
ia yang bisa memaklumi dari hati bagaimana kita dari segi fisik, perasaan, keadaan dan yang terpenting ia
yang mau menerima kita apa adanya.

Kedua, pilihlah yang mampu memaafkan kesalahan kita. Memang sangat sulit untuk mendapatkan
pasangan baik, apalagi ia mempunyai sikap pemaaf. Pada dasarnya manusia mempunyai batas
kesabaran yang berbeda-beda, namun setidaknya ia dapat memaafkan kesalahan kita sehingga suatu saat
ketika ada kehilafan yang terjadi ia mampu lapang dada dan memaafkan.

Ketiga, pilihlah yang mampu memotivasi diri kita kearah yang lebih baik. Dalam hidup tidak selamanya kita
ada di posisi diatas, seperti halnya roda yang berputar begitu pula dengan kehidupan. Ada waktu ketika
hidup diatas juga ada waktu ketika kita dibawah. Yang artinya adalah seoarang pasangan yang baik ialah
ia yang selalu memotivasi diri anda walaupun posisi hidup anda dibawah.

Kesimpulan dari tiga hal yang bisa kita pertimbangkan dalam memilih jodoh, tetap tertuju pada kebaikan
yang mampu mendorong kita untuk lebih giat beribadah kepada Allah dan menjalani kehidupan didunia
dengan sebaik-baiknya. Insya Allah dengan langkah yang kita ambil tersebut akan mengarahkan kita untuk
menemukan dan meminang jodoh yang tepat sehingga shubungan cinta dalam ikatan pernikahan dapat
langgeng dan tidak tercerai berai. Jadi jodoh itu tidak boleh berdasarkan nafsu (ganteng, cantik, kaya, dan
sebagainya) tapi haruslah berdasarkan agama yaitu agama islam yang meliputi kuat aqidahnya, rajin
ibadah dan berakhlaq mulia.

. .
. .


. !! : .
.
: . .

.


.
.










. .


.




.

Anda mungkin juga menyukai