Anda di halaman 1dari 3

1.

Jumlah siswa kelas 4 ada 49 anak, jika dikelompokkan menjadi 7 kelompok, maka tiap kelompok
berjumlah
o A. 9
o B. 8
o C. 7
o D. 6
2. Bilangan yang hanya mempunyai dua factor disebut ...
o A. Asli
o B. Cacah
o C. Prima
o D. Ganjil
3. Faktor persekutuan terbesar dari bilangan 4 dan 6 adalah .
o A.4
o B.3
o C.2
o D.1
4. Faktor dari bilangan 32 adalah .
o A.1, 2, 3, 6, 8, 16
o B.1, 2, 3, 6, 16, 31
o C.1, 2, 4, 8, 10, 32
o D.1, 2, 4, 8, 16, 32
5. Bilangan Tiga Ribu Dua Puluh Dua dilambangkan dengan
o A.3000
o B.3002
o C.3022
o D.3202
6. Di kelas 4 ada 4 baris, meja setiap baris ada 9 anak. Maka jumlah anak dikelas ada .
o A.38
o B.36
o C.34
o D.32
7. Faktor persekutuan dari bilangan 6 dan 8 adalah .
o A.1,2,3
o B.1,2
o C.1,2,4
o D.2,4
8. FPB dari 12 dan 16 adalah
o A.1
o B.2
o C.4
o D.6
9. 75.000 + 15.000 25.000 = .
o A.50000
o B.65000
o C.80000
o D.90000
10. 9 x 311 =
o A. 2.799
o B. 2.979
o C. 2.997
o D. 2.999
Penilaian Matematika yang Holistik
Beberapa waktu terakhir, khususnya pada akhir semester 1 yang lalu saya cukup resah dengan model penilaian
matematika saya. Beberapa pertanyaan yang mengganggu saya, benarkah cara saya dalam menilai siswa dalam
proses pembelajaran matematika? Bagaimana hasil ulangan saja sudah cukup merepresentasikan kemampuan dan
prestasi belajar matematika siswa? Jujur saya tidak puas dengan model penilaian yang saya lakukan. So what?
Mengubah paradigma tentang penilaian! Penilaian matematika yang holistik - menyeluruh, yang mengukur seluruh
aspek kemampuan siswa. Ini artinya penilaian yang berfokus pada proses bukan pada hasil.

Saya mencoba mendorong siswa untuk melakukan dan terlibat dalam proses pembelajaran matematika, tanpa
siswa harus berpikir soal nanti nilainya bagaimana, baik atau jelek. Mendorong siswa fokus pada proses dan
mengoptimalkan seluruh potensi diri dalam pembelajaran matematika. Saya pikir ini lebih mendayagunakan dan
siswa lebih banyak mendapatkan dari pada mesti dibebani target-target nilai yang baik.

Tentu bukan berarti kemudian tidak ada ulangan atau ujian. Ulangan tetap ada sebagai standarisasi penguasaan
materi siswa. Namun tidak melulu berfokus pada ulangan saja.

Bagaimana prosesnya? Ini yang sudah saya rumuskan, tentu belum sempurna masih perlu dikritisi dan perlu
pembenahan disana-sini.
Penilaian Performance Pembelajaran berbasis kelompok
Aspek Yang dinilai:
Keterlibatan dalam proses belajar kelompok
Kemampuan mengungkapkan pendapat
Kemampuan bekerja sama
Kepedulian terhadap teman dalam kelompok
Penguasaan Substansi materi

Dinamika Kegiatan:
1.Buat kelompok yang beragam dalam hal kemampuan, suku, agama dan ras
2.Guru menginformasikan bahan/materi belajar beberapa hari sebelumnya
3.Kelompok berdiskusi tentang bahan/materi yang diberikan dan guru menjadi fasilitator
4.Setelah proses diskusi selesai guru memberikan soal-soal kepada kelompok. Kemudian memilih secara acak
wakil kelompok untuk menjawab dan menjelaskan jawaban kaitannya dengan substansi materi yang sedang
dipelajari
5.Guru mengadakan tes kecil (post test) untuk masing-masing siswa.
6.Dalam kelompok siswa merefleksikan hasil/prestasi belajar dan seluruh proses yang dialami kemudian
merancang rencana aksi tindak lanjut berdasarkan hasil refleksi tersebut.
Penilaian dilakukan oleh:
1.Guru
2.Siswa sendiri
3.Teman dalam kelompok

Rubrik penilaian:
No Nama Siswa Keterlibatan Berpendapat Kerjasama Kepedulian Substansi materi

Saya sedang mencobakan ini....


Senang jika bapak/ibu guru atau para siswa dan pembaca yang lain memberikan tanggapan atau masukan...
Lain waktu saya akan sharing tentang pembelajaran berbasis kelompok yang sudah saya lakukan di kelas
matematika saya.

Salam,
HJS

Anda mungkin juga menyukai