Anda di halaman 1dari 5

V.

KLASIFIKASI

Terdapat bermacam-macam paham penggolongan urtikaria, berdasarkan lamanya


serangan berlangsung dibedakan urtikaria akut dan kronik. Disebut akut apabila serangan
berlangsung kurang dari 6 minggu, atau berlangsung selama 4 monggu tapi berlangsung setiap
hari., bila melebihi waktu tersebut digolongkan sebagai urtikaria kronik. Urtikaria akut sering
terjadi pada usia muda., umumnya laki-laki lebih sering daripada perempuan. Urtikaria kronik
lebih sering pada wanita usia pertengahan. Penyebab urtikaria akut lebih mudah diketahui,
sedangkan urtikaria kronik lebih sulit ditemukan. Ada kecenderunga urtikaria lebih sering
diderita oleh penderita atopik.
Berdasarkan morfologi klinis, urtikaria dibedakan menurut bentuknya yaitu:
urtikaria popular
urtikaria gutata
urtikaria girata
urtikaria anular
urtikarai arsinar
Menurut luasnya dan dalamnya jaringan yang terkena dapat dibedakan menjadi :
urtikaria local
urtikaria general
angioedema
Namun yang paling menarik perhatian adalah penggolongan berdasarkan penyebab urtikaria dan
mekanisme terjadinya urtikaria, maka dikenal urtikaria imunologik. Urtikaria nonimunologik,
dan idiopatik sebagai berikut :
I. Urtikaria atas dasar reaksi imunologik
a. Bergantung pada IgE (reaksi alergik tipe I)
1. Pada penderita atopi
2. Antigen Spesifik (pollen, obat)
b. Ikut sertanya komplemen
1. Pada reaksi sitotoksik (reaksi alergik tipe II)
2. Pada reaksi kompleks imun (reaksi alergi tipe III)
3. Defisiensi C1 esterase inhibitor (genetic)
II. Urtikaria atas dasar reaksi nonimunologik
a. Langsung memacu sel mas sehingga terjadi pelepasan mediator-mediator alergi (misalnya
obat golongan opiate dan bahan kontras)
b. Bahan yang menyebabkan perubahan metabolisme asam arakhidonat (misalnya aspirin dan
obat anti-inflamasi nonsteroid)
c. Trauma fisik,
Urtikaria solar : karena paparan cahaya
Urtikaria dingin : karena udara dingin
Urtikaria dermatografisme : karena gesekan atau tekanan
Urtikatia kolinergik : karena pengeluaran keringat

III. Urtikaria Idiopatik


Urtikaria yang tidak diketahui penyebabnya dimasukan dalam golongan urtikaria
idiopatik.

VI. GEJALA KLINIS

Keluhan subjektif biasanya gatal, rasa terbakar atau tertusuk. Klinis tampak eritema dan
edema setempat berbatas tegas, kadang-kadang bagian tengah tampak lebih pucat. Eritema atau
kemerahan bila ditekan akan memutih. Bentuknya dapat papular seperti pada urtikaria sengatan
serangga, bersarnya dapat lentikular, nummular, sampai plakat. Bila mengenai jaringan yang
lebih dalam sampai dermis dan jaringan submukosa atau subkutan, juga beberapa alat dalam
misalnya saluran cerna dan napas, disebut angioedema.1,2,5
Pada dermografisme lesi sering berbentuk linear di kulit yang terkena goresan bena
tumpul, timbul dalam waktu lebih kurang 30 menit. Pada urtikaria solar lesi terdapat pada bagian
tubuh yang terbuka. Pada urtikaria dingin dan panas lesi akan terlihat pada daerah yang terkena
dingin dan panas. Urtikaria akibat penyinaran biasanya pada gelombang 400-500 nm, klinis
berbentuk urtikaria popular.
Lesi urtikaria kolinergik adalah kecil-kecil dengan diameter 1-3 mm dikelilingi daerah warna
merah namun dapat pula nummular dan berknfluen membentuk plakat. biasanya terdapat pada
daerah yang berkeringat. Dapat timbul pada peningkatan suhu tubuh, emosi, makanan yang
merangsang dan pekerjaan berat. Unutuk urtikaria akibat obat atau makanan ummnya timbul
secara akut dan generalisata.

VII. PENDEKATAN DIAGNOSIS

Secara klinis, berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis urtikaria tidaklah
sulit. Penderita atau orang tua penderita sendiri pada umumnya sudah dapat menegakkan
diagnosisnya. Kesulitan pada diagnosa urtikaria adalah mencari etiologinya. Untuk itu perlu
pendekatan sebagai berikut:

Pendekatan umum
Diagnosis urtikaria berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Anamnesis harus
dilakukan dengan lengkap dan teliti, serta lebih menekankan pada factor etiologi yang dapat
menimbulkan urtikaria. Gambaran lesi pada kulit kadang-kadang dapat pula dipakai sebagai awal
untuk melakukan diagnosis etiologi. Pada anamnesis perlu ditanyakan mengenai factor etiologi,
antara lain :
Makanan
Obat
Zat aditif

Pendekatan etiologi spesifik


Bila penyebab spesifik dapat dicurigai berdasarkan anmnesis dan pemeriksaan fisi, maka
tes diagnostic spesifik berupa pemeriksaan penunjang sangat bermanfaat untuk dilakukan.

Pemeriksaan penunjang
I. Reaksi hipersensitfitas tipe I
Untuk reaksi hipersensitifitas alergi dan nonalergi ini dapat dilakukan
Hitung eosinofil darah perifer atau nasal
Pemeriksaan konsentrasi tryptase serum, apabila konsentrasi > 10 mg/ml menunjukkan
adanya aktivasi dari sel mas.
Untuk alergi yang diperantarai IgE dilakukan pemeriksaan :
IgE total serum
Untuk allergen protein (inhalan/makanan) perlu dilakukan :
Uji tusuk kulit
Radio-Allergo-Sorbent Test (RAST) : IgE spesifik serum
Untuk allergen obat perlu dilakukan :
Satu tetes larutan obat 1:100 dalam larutan garam fisiologis tanpa pengawet, harus disertai
control positif dan negative.
Uji intradermal
0,02 ml larutan obat 1:1000 dalam larutan garam fisiologis, harus disertai control positif dan
negative.
Untuk reaksi anafilaksis alergi dan nonalergi ini perlu dilakukan pemeriksaan konsentrasi
tryptase serum. Apabila konsentrasi > 10 mg/ml menunjukan adanya aktivasi dari sel mast.

II. Urtikaria Fisik


Kulit yang akan diuji :
Kulit harus sehat/normal
Pada daerah volar lengan bawah
Angioedema herediter
Uji yang dilakukan pemeriksaan C4, C2, CH30, C1INH
Dermatografisme
Gores kulit normal pada daerah volar lengan bawah dengan alat tumpul (stik yang keras atau
tounge blade/penekan lidah atau dengan kuku).
Suatu reaksi wheal dan kemerahan berbentuk garis akan timbul dalam 2-3 menit setelah
digores. Intensitas puncak terjadi pada 6-7 menit dan hilang spontan dalam 20 menit. Tipe
lambat terjadi dalam 6-9 jam pada sisi yang sama dan menetap selama 24-48 jam.

III. Urtikaria yang tergantung pada temperature


Kulit diberi pajanan temperature ekstrim

IV. Urtikaria kolinergik


mandi dalam air hangat dan tidak beraktivitas hingga berkeringat
Wheal/papula yang gatal dengan diameter 1-3 mm, dikelilingi eritema yang luas timbul dalam
2-20 menit. Episode ini akan menetap dalam 15-30 menit.
Selain pemeriksaan diatas perlu juga dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan utntuk
mengetahui penyebab pasti urtikaria, ialah sebagai berikut :
Pemeriksaan darah, urin, dan feses rutin untk mengetahui ada tidaknya infeksi yang
tersembunyi atau kelainan alat dalam
Pemeriksaan gigi, telinga-hidung-tenggorokan serta usapan vagina untuk mengetahui adanya
infeksi fokal.

Anda mungkin juga menyukai