Oleh :
Unik Nurocmah
NIM. P1337420214115
A. Latar Belakang
Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindari. Manusia seperti
halnya semua makhluk hidup di dunia ini mempunyai batas keberadaannya dan
akan berakhir dengan kematian. Perubahan-berubahan pada usia lanjut dan
kemunduran kesehatannya terkadang sukar dibedakan dari kelainan patologi
yang diakibatkan oleh penyakit.
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam
ukuran dan fungsi juga telah menunjukan kemunduran sejalan dengan waktu.
Ada beberapa pendapat mengenai Usia Kemunduran yaitu ada yang
menetapkan 60 tahun, 65 tahun, dan 70 tahun. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukan proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut sebagai lanjut usia. Dari
sembilanbelas juta jiwa penduduk Indonesia 8,5% mengalami stroke di usia
lansia.
Stroke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi
secara tiba-tiba dan cepat, disebabkakn karena gangguan perdarahan otak.
Insiden stroke meningkat secara exponensial dengan bertambahnya usia dan 1,25
kali lebih besar pada pria diibandingkan dengan wanita.
Kecendrungan penyakit neurologi terutama gangguan susunan saraf pusat
tampaknya mengalami peningkatan penyakit akibat gangguan pembuluh darah
otak, akibat kecelakaan serta karena proses degeneratif sistem saraf tampaknya
sedang merambah naik di Indonesia.
Faktor penyebab munculnya masalah ini adalah adanya perkembangan
ekonomi dan perubahan gaya hidup terutama masyarakat perkotaan.
Kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup terlihat semakin
mudah sehingga meningkatkan hasrat untuk terus berjuang mencapai tujuan
dengan penuh persaingan dalam perjuangan tersebut. Benturan-benturan fisik
tidak pernah difikirkan bagi efek kesehatan jangka panjang. Usia harapan hidup
di Indonesia kian meningkat sehingga semakin banyak terdapatnya lansia.
Dengan bertambahnya usia maka permasalahan kesehatan yang terjadi akan
semakin besar/kompleks. Salah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia
adalah stroke. Usia adalah faktor resiko yang paling penting bagi semua jenis
stroke.
Hasil Pengkajian pada desa Lemberang RT 02/02 pada tanggal 18 Maret
2017, menunjukan data terdapat 1 Keluarga dengan lansia yang menderita
stroke dan keterbatasan mobilitas, sehingga perawat bermaksud memberikan
pendidikan kesehatan tentang ROM (Range of Motion) guna Meningkatkan atau
mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot, Mempertahankan fungsi jantung
dan pernapasan, Mencegah kekakuan pada sendi, Merangsang sirkulasi darah,
Mencegah kelainan bentuk kekakuan dan kontraktur
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan latihan ROM (Range Of
Motion) pasif pada Ny. D, diharapkan Ny. D mampu melakukan ROM pasif
secara mandiri maupun dibantu keluarga.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan latihan selama 1 x 20 menit, diharapkan klien mampu
untuk :
C. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Demonstrasi ROM
D. Media
Poster
E. Strategi Pelaksanaan
1. Sasaran
a. Sasaran : Ny. D dan keluarga
b. Waktu : Jumat dan Sabtu, 31 Maret dan 01 April 2017
c. Tempat : Rumah Keluarga Ny. D di kelurahan Berkoh RT 07/04,
Purwokerto Selatan
2. Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab : Unik Nurocmah
3. Susunan Acara
Klien
Pemateri
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan media
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai dengan kontrak
b. Keluarga memahami tentang latihan yang diberikan
c. Mahasiswa dapat melatih dengan baik
d. Kegiatan berjalan dengan lancar
3. Evaluasi Hasil
a. Klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali manfaat dan tujuan dari
latihan yang telah dilakukan dan mampu mempraktikan ROM (Range Of
Motion) Pasif yang telah didemonstrasikan.
b. Klien dan keluarga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.